HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA
DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
(Studi Kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 )Disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada program SI
Disusun oleh : Ahmad Fauzan
11406044
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2008
Dra. Djami’atul Islamiyah M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : AHMAD FAUZAN
NIM : 114 06 044
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul : HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME
PENGESAHAN SKRIPSI
J ud u l
N am a NIM
Program Studi
: HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA ( studi kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 ) : AHMAD FAUZAN
:11406044
: Pendidikan Agama Islam ( PAI)
Salatiga, 3 September 2008
Ketua
Dewan Penguji
http : // www.stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
Bismillahirahmanirahim.
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisikan materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran crang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqashah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi
Salatiga ,ju li 2008 Peneliti
Ahmad Fauzan N im : 11406044
ABSTRAK
AhmadFauzan. (11406044), Hubungan antara sikap optimisme masa depart dengan hasil belajar siswa studi kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008
Kata kunci : optimis, hasil belajar
Optiraisme dan harapan memberikan daya tahan yang baik terhadap kineija yang lebih tinggi di tempat keija terutama terhadap tugas-tugas yang menantang dan kesehatan fsik yang lebih baik. Sikap optimis juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan membangun sikap positif pada diri kita akan menciptakan hasil yang maksimal.
Prestasi atau hasil belajar ditentukan oleh beberapa faktor misalnya faktor psikologis, keluarga dan lingkungan atau masyarakat. Setiap orang mempunyai tingkatan pengaruh yang tidak sama. Tergantung seberapa kuat faktor-faktor tadi mempengaruhi setiap individu.
Selain faktor tersebut diatas untuk menunjang proses belajar mengajar dibutuhkan beberapa sarana dan prasarana yang mendukungnya sehingga nantinya mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Tetapi tidak semua hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh sarana yang mendukungnya. Hal ini hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhinya saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenai sikap optimisme masa depan terdapat 73,9 % yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 34 siswa ,ada 10,8 % yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 5 siswa,Ada 15,3 % yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 7 siswa. Tentang hasil belajar siswa terdapat 13,1 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori baik yaitu sejumlah 6 siswa, Ada 47,8 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori cukup yaitu sejumlah 22 siswa, Ada 39,1 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori kurang yaitu sejumlah 18 siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan positif antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar pada siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono untuk tahun pelajaran 2007/2008.
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kami haturkan kepada nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan tarbiyah STAIN Salatiga Program studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah " HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 )
Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dalam mengeijakan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya tanpa halangan yang berarti.
2. Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan yang memberikan inspirasi bagi penulis.
3. Dr. Imam Sutomo, M Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan studi di STAIN salatiga ini.
4. Drs. H. Saadi,M,ag. Selaku ketua jurusan tarbiyah dan juga sebagai dosen yang telah memberikan materi kuliah kepada penulis.
5. Dra. Djamiatul Islamiyah M Ag. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dari awal ditulisnya skripsi ini hingga selesai.
6. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai materi kuliah selama penulis melaksanakan kegiatan perkuliahan.
7. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dorongan serta do'a 8. Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan baik berupa materiil ataupun spirituil.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik didunia maupun diakhirat.
Salatiga, juli 2008
Penulis
LEMBARLOGO... i
HALAMAN JUDUL... ii
LEMBAR PENGESAHAN 1... Jembar pengesahan pembimbing... iii
2. lembar persetujuan dan pengesahan... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v
ABSTRAK...vi
D. Hipotesis penelitian... 5
E. Kegunaan penelitian... 5
F. Definisi istilah... 6
G. Metode penelitian... 8
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian... 8
2. Populasi dan sampel... 8
3. Pengumpulan d ata... 9
4. AnalisisData... 9
H. Sistematika penelitian...10
BAB IIKAJIAN PUSTAKA...12
A. Sikap optimisme masa depan... 12
1. Pengertian Optimisme masa depan... 12
2. Faktor faktor yang mempengaruhi sikap optimisme... 19
1. Pengertian hasil b elajar... 23
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil B elajar...26
C. Hubungan antara sikap optimisme dengan hasil b elajar...27
BAB III HASIL PEN ELITIA N ...29
A. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian...29
1. Sejarah berdirinya...29
B. Penyajian Data V ariabel...38
1. Data tentang respondent... 38
2. i Data Tentang sikap optimisme masa d e p a n ...39
3. Data tentang hasil b e lajar...46
BAB IV ANALISIS D A T A ... 49
A. Analisis D eskriptif... 49
1. Analisis pertam a... 49
2. Analisis k e d u a ... 54
B. Pengujian H ipotesis... 61
C. Pem bahasan... 64
BAB V PENUTUP, KESIMPULAN DAN SARAN... 68
A. Latar Belakang Masalah
Belajar pada umumnya dilakukan orang sejak mereka ada di dunia ini. Setiap orang menjadi dewasa karena belajar dan pengalaman selama hidupnya. Banyak para ahli mendefinisikan belajar dengan uraian yang tidak sama. Namun pada intinya adalah sama bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1
Seseorang belajar tidak hanya melalui lembaga formal saja, akan tetapi bisa dimana saja mereka berada. Dalam lingkungan rumah atau keluarga, masyarakat, sekolah dan sebagainya selama itu bertujuan untuk mengubah baik sebagian ataupun keseluruhan tingkah laku individu tersebut.
Keutamaan mencari ilmu itu sebagaimana di terangkan dalam A1 Quran Surat A1 Mujadilah A yat: 11, yang berbunyi sebagai berikut:
CaJ alllj i jJj! Ijixal (jj jT 1 Jh I £3 ..,
1 Drs. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta, 1991.hlm.2
2
Artinya : " ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa 2 deraj at. dan Allah M aha mengetahui apayang kamu kerjakan."
Proses belajar dilingkungan lembaga pendidikan dilakukan oleh individu karena biasanya mereka mempunyai tujuan tertentu. Selain mendapatkan perubahan tingkah laku pada dirinya, akan tetapi diharapkan melalui lembaga tersebut nantinya dia akan mendapatkan kemudahan dalam mencapai keinginannya dimasa yang akan datang. Setelah keluar dari bangku sekolah dia berharap akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapannya. Bagi mereka yang mempunyai harapan bcsar akan masa depannya tcntunya dia akan mempersiapkan sejak dini dari sekarang.
Scperti halnya yang diamati oleh penulis yaitu pada lembaga pendidikan MTs Darussalam Sumowono yang telah meluluskan banyak anak didiknya. Namun dari segi kualitas ataupun prestasi anak didiknya belum bisa bersaing dengan lulusan dari sekolah lain. Padahal dari sisi para pengajamya hampir seluruhnya sudah bergelar sarjana.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan l'aktor ekstem. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstem adalah faktor yang ada di luar individu. 2
Faktor intern yang mempengaruhi belajar yaitu ; faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhinya adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.3 Salah satu yang tergolong dalam faktor psikologis yaitu mengenai konsep diri dan aspirasi. Konsep diri adalah persepsi keseluruhan mengenai diri seseorang mengenai dirinya sendiri. Bums (1977) mengatakan "he self concept refers to the conection of attitudes and beliefs we hold abaout ourselves".4 Konsep tersebut memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri, dan bisa timbul karena interaksi dengan orang lain dilingkungannya. Anak yang memiliki persepsi yang positif terhadap dirinya maka dia akan cenderung mempunyai motivasi yang kuat terhadap apa yang akan dilakukannya, karena adanya optimisme yang kuat akan masa depannya.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul " HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA ( Studi kasus pada MTs Darussalam sumowono tahun 2008)
Adapun yang menjadi alasan pemilihan judul diatas adalah sebagai berikut: 1. Penulis melihat kecenderungan beragamnya sikap optimisme terhadap
masa depan di kalangan siswa berkaitan dengan pendidikan sekolah. 2. Penulis melihat adanya persaingan di sektor lapangan kerja, maka dalam
hal ini hasil belajar siswa sangat menentukan.
3 Drs. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta, 1991.hlm .62
4
3. Sikap optimisme masa depan bisa menjadi motivasi dalam kegiatan belajar, sehingga penulis tertarik untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut.
B. Rumusan Masalah
Persaingan di sektor lapangan kerja yang semakin ketat, menuntut setiap individu untuk memiliki bekal pengetahuan yang cukup. Setiap saat orang akan selalu dihadapkan pada sesuatu yang baru. Untuk itu setiap orang dituntut selalu belajar mencari ketrampilan dan pengetahuan.
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
Berdasarkan pemahaman diatas yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sikap optimisme masa depan di kalangan siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008
2. Bagaimana hasil belajar di kalangan siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
C. Tujuan Penelitian
Sesuatu yang dilaksanakan dengan sadar pasti mempunyai tujuan. Berdasarkan pokok masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui variasi sikap optimisme masa depan di kalangan siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kalangan MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
3. Untuk mengetahui hubungan antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai melalui data yang terkumpul.
Dalam penelitian ini penulis mempunyai hipotesa sebagai berikut " SEMAKIN KUAT SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN SEMAK1N BAIK PULA HASIL BELAJARNYA."
E. Kegunaan Penelititan
6
F. Definisi Istilah
Pada bagian ini penulis menjelaskan beberapa istilah dalam judul penelitian ini guna menghindari salah tafsir ataupun pemahaman sekaligus pembatasan masalah.
Istilah yang penulis jelaskan menyangkut dua variabel bebas dan variabel tergantung. Sebagai variabel bebasnya adalah optimisme terhadap masa depan dan varibel tergantungnya adalah hasil belajar.
Variabel pertama yang ingin penulis tegaskan pengertianya adalah optimisme terhadap masa depan. Optimisme berasal dari kata " Optimum" yang berarti paling baik, maksudnya ada sudut yang menggembirakan. Walaupun kejadian atau keadaan tersebut sebenarnya menyedihkan baginya,5 sedangkan masa depan di sini penulis artikan penghidupan atau lapangan kerja seseorang.
Dengan demikan penulis mengartikan optimisme masa depan adalah seseorang yang selalu memandang kejadian atau keadaan dari sudut yang menggembirakan terhadap kehidupannya di masa yang akan datang yakni setelah keluar dari lembaga pendidikan.
Dalam penelitian tersebut yang dimaksud siswa adalah Siswa kelas VIII dan IX MTs Darussalam Sumowono tahun 2008. Penulis memberikan penjelasan tersebut dengan maksud untuk menghindari salah tafsir yang sekaligus sebagai pembatasan masalah.
5 Van Hoeve, Ensiklopedi Indonesia, PT. Katiyar Barn, Jakarta, him. 2443.
Adapun indikator dari sikap optimisme masa depan adalah sebagai berikut:
1. sikap percaya diri.
2. berani berkompetisi dengan orang lain. 3. tidak mudah putus asa.
4. selalu berpikiran positif.
5. bersikap gembira dalam menjalankan tugasnya.
6. mempunyai pengharapan yang besar akan keberhasilan tugasnya.
G. Metode Penelitian.
1. Pendekatan dan rancangan penelitian
Metode yang secara umum penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data survei otoritatif yang berhubungan dengan faktor- faktor yang berbeda. Pendekatan ini dapat juga melibatkan kejadian-kejadian , dan batas-batas persoalan dalam situasi penelitian.
2. Populasi dan sampel a. Populasi.
Yang dimaksud populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri manusia, hewan, benda, tumbuhan maupun segala sesuatu peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian. Yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII dan IX MTs Darussalam Sumowono
b. Sampel
Sampel adalah sebagian individu atau wakil populasi yang diteliti. Penulis bermaksud mengambil kesimpulan secara komprehensif, artinya bahwa yang diteliti adalah seluruh populasi. Maka sampel yang penulis pakai adalah sampel total.
9
3. Pengumpulan Data a. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.7 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap optimisme masa depan.
b. Metode Dokementasi
Dokementasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalaui benda-benda tertulis mengenai buku, dokumen, catatan harian dan sebagainya.8 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tertulis seperti jumlah dan keadaan siswa, guru dan karyawan serta Nilai Raport.
4. Analisis Data
a. Analisa pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai sikap optimisme masa depan siswa. Rumus yang digunakan adalah :
P = _F_X 100% N
Keterangan:
P : Prosentase yang digunakan. F : Frekuensi Obyek
N : Jumlah Obyek 100 : Bilangan konstan.
7 Dr. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, P.T Rineka Cipta, Jakarta 1993, him 124
b. Analisa Lanjutan
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui data tentang pengaruh antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar siswa. Digunakan analisa dengan sistem product moment.
Rumusnya sebagai berikut:
NIXY -
(£X)
GY)
Keterangan :
r xy - koefisien korelasi antara x dan y xy = Product dari x dan y
x = variabel I y = variabel II
N = Jumlah siswa yang diteliti
H. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
BAB I yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 9
9 * *
BAB llyang terdiri dari landasan teori optimisme masa depan, faktor- faktor yang mempengaruhi sikap optimisme. Masalah belajar mencakup tentang pengertian belajar, faktor yang mendorong aktifitas belajar dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
BAB III yang terdiri dari Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian yang meliputi Sejarah berdirinya, Letak Geografis, Kegiatan siswa, Keadaan guru, Keadaan siswa, Sarana dan prasarana,serta Penyajian Data Variabel.
BAB IV yang terdiri dari data tentang sikap optimisme masa depan, data tentang hasil belajar siswa, serta pengujian hipotesis dengan rumus korelasi product moment.
A. Sikap optimisme masa depan ]. Pengertian Optimisme masa depan
Emosi positif mengenai masa depan mencakup keyakinan (faith), kepercayaan (trust), kepastian (confidence), harapan dan optimisme. Optimisme dan harapan memberikan daya tahan yang baik terhadap kinerja yang lebih tinggi di tempat kerja terutama terhadap tugas-tugas yang menantang dan kesehatan fsik yang lebih baik.
Para ahli bahasa mendefinisikan optimis dengan beragam pengertian, yang sebenarnya mempunyai kejelasan yang hampir sama. Diantara definisi optimis adalah sebagai berikut:
a. Optimis berasal dari k ata" Optimum" yang berarti paling baik, maksudnya ada sudut yang menggembirakan. Walaupun kejadian atau keadaan tersebut sebenarnya menyedihkan baginya.10
b. Pengertian optimisme menurut Kamus Umum Bahasa Indoneisia karangan W.J.S Poerwadharminta bahwa Optimisme merupakan sikap atau pandangan hidup yang dalam segala hal dipandang kebaikannya saja.11 c. Menurut Random House Dictionary yang dinamakan optimisme adalah
kecenderungan untuk memandang segala sesuatu dari sisi dan kondisi baiknya dan mengharapkan hasil yang memuaskan.
10 Van Hoeve, Ensiklopedi Indonesia, PT. Katiyar Bam , Jakarta, him. 2443 1' W.J.S Poerwadharminta, Kamns Umum Bahasa Indonesia, P.N. Balai Pustaka. Jakarta,1984 Hal. 687
13
d. Menurut Hellen Keller, bahwa Optimisme adalah "keyakinan yang mengantarkan kita menuju kesuksesan."12
Sedangkan masa depan di sini penulis artikan penghidupan atau lapangan kerja seseorang. Dengan demikian penulis mengartikan optimisme masa depan adalah seseorang yang selalu memandang kejadian atau keadaan dari sudut yang menggembirakan terhadap kehidupannya di masa yang akan datang yakni setelah keluar dari lembaga pendidikan.
Agar dapat mengetahui lebih banyak tentang sikap optimis maka terlebih dahulu kita ketahui lawan dari optimis yaitu pesimistis. Perbedaan terbesar antara kaum optimistis dengan kaum pesimistis adalah cara menjelaskan penyebab peristiwa, entah baik atau buruk. Kaum optimis percaya bahwa peristiwa positif yang membahagiakan bersifat permanen ( akan terus terjadi sepanjang waktu ) dan pervasif ( akan terus teijadi dalam situasi yang berbeda).
Kaum optimis juga merasa bertanggung jawab untuk mengusahakan hal- hal yang terjadi. Jika sesuatu yang buruk terjadi mereka memandang kejadian itu hanya sementara, dan spesifik untuk situasi yang bersangkutan. Mereka juga realistis bila telah menyebabkan kejadian buruk itu terjadi.
Kaum pesimistis berfikir dengan cara yang berlawanan, peristiwa baik dianggap sementara, peristiwa buruk dianggap permanen, peristiwa baik terjadi akibat nasib baik atau kebetulan, sedangkan peristiwa buruk lebih dapat diperkirakan. Kaum pesimis juga lebih sembarangan dalam menetapkan siapa
yang salah, ia cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas segala kejadian buruk, atau menyalahkan orang lain.
Gambaran tentang perbedaan sikap optimisme dan pesimisme dapat dilhat dalam tabel berikut ini 13
PESIMISTIS OPTIMISTIS
• "Habislah saya" • " Saya lelah sekali"
• "Diet tidak pernah berhasil" • "Diet tidak berhasil kalau anda makan diluar"
• " Kamu selalu mengomel" • " kamu mengomel kalau aku tidak membersihkan kamar" • " Bos brengsek" • " Si bos sedang tidak enak hati" • " Kamu tidak pemah bicara • " Kamu tidak bicara kepadaku
kepadaku" akhir-akhir ini"
Jika anda memikirkan hal-hal buruk dengan kata "selalu" dan "tidak pemah" disertai ciri-ciri yang menyertainya, anda akan memiliki gaya pesimistis yang permanen. Jika anda berfikir dengan istilah kadang-kadang dan akhir-akhir ini, menggunakan kata sifat dan menyalahkan hal-hal yang sementara sifatnya, anda mempunyai gaya optimistis.
Menurut salah seorang Psikolog Martin Seligment, yang telah mengarang buku dengan judul The Optimistic Child, optimisme lebih dari sekedar bakat
15
kepribadian yang menarik. Sesungguhnya optimisme bisa menjadi semacam imunisasi psikologis untuk menangkal segudang masalah dalam hidup14
Seligmen menuliskan juga bahwa dalam lebih dari 1000 penelitian yang melibatkan lebih dari setengah juta anak-anak dan orang dewasa disimpulkan bahwa :
a. Orang yang optimis jarang menderita depresi.
b. Orang yang optimis lebih sukses prestasi sekolahnya maupun di pekerjaanya.
c. Orang yang optimis mempunyai tubuh lebih sehat daripada orang yang pesimistis.
Barangkali yang paling penting, bahkan walaupun seorang anak tidak dilahirkan dengan bakat bersikap optimis, optimisme ini merupakan keterampilan EQ yang dapat dipelajari.
Kita bisa mempelajari kebiasaan optimisme ini dengan berfikir seperti kaum optimis. Berdasarkan wawancara yang pemah dilakukan terhadap beribu- ribu orang yang paling bahagia dan paling berhasil dalam berbagai bidang, kaum optimis terlihat memiliki dua cara khusus dalam menghadapi kehidupan mereka. Kedua cara tersebut merupakan perilaku otak yang dapat di kembangkan bagi diri kita dengan cara mempraktekkannya.
1. Pertama kaum optimis melihat sisi baik setiap situasi, terutama jika mereka menghadapi kemunduran atau kegagalan. Mereka mempertahanakan agar diri mereka tetap positif dengan cara mencari sisi
baik, mencari bagian yang membahagiakan dari setiap kesusahan. Dan mereka selalu dapat tnenemukan yang mereka cari.
2. Kedua kaum optimis melihat pelajaran yang berharga dari setiap masalah dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka percaya bahwa setiap kegagalan sementara atau halangan dan rintangan yang mereka hadapi adalah sesuatu yang memang disediakan bagi mereka untuk mengajari mereka sesuatu. Mereka selalu bertanya," hikmah apa yang seharusnya saya petik dari situasi seperti ini ?" dan mereka selalu dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan mereka itu.13
Setiap orang sukses pasti pemah mengalami berkali-kali kegagalan sementara, halangan, dan bahkan kejatuhan telak dalam seluruh perjuangan hidup mereka. Namun justru kemampuan untuk bereaksi secara positif dan konstruktif terhadap kegagalan-kegagalan seperti ini dan untuk kembali berdiri tegak diatas kedua kaki sendirilah yang pada akhimya yang dapat menjamin datangnya kesuksesan. Kemampuan untuk dapat berdiri tegak dan bukannya jatuh terpuruk yang juga akan menentukan keberhasilan kita.
Sebelum mencapai keberhasilan tentunya kita harus mempersiapkan diri sejak dari sekarang. Ketika kita akan berfikir tentang pekerjaan apa yang akan kita lakukan dimasa yang akan datang maka kita harus mempersiapkan bekal yang kita miliki saat ini. Maka muncul pertanyaan dalam diri kita, pertanyaannya adalah :" Tingkat pengetahuan keahlian dan kemampuan yang seperti apa yang dibutuhkan dalam pekerjaan nantinya agar mendapatkan pendapatan sebesar yang kita 15
inginkan dimasa yang akan datang?". Apabila kita tidak pcrnah mcmikirkan jawaban tersebut maka kita akan memaksakan diri untuk memikirkannya ketika kita sudah terdesak dan pada saat kita tidak punya pilihan lainnya. Untuk itu mulailah saat ini dengan memaksimalkan kemampuan-kemampuan, pengetahuan maupun keahlian yang kita miliki saat ini. Carilah pengetahuan atau keahlian baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Semakin banyak yang bisa kita kerjakan maka akan semakin mudah mendapatkan pekerjaan di masa yang akan datang.
Kesuksesan masa depan terjadi bukan karena kebetulan tetapi merupakan sesuatu yang direncanakan dari sekarang. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang perencana strategi Michael Kami, "mereka yang tidak pernah memikirkan masa depan pasti tidak akan pernah mendapatkannya."16 7 Semakin baik kita dalam mengantisipasi kejadian - kejadian dimasa yang akan datang berdasarkan fakla- fakta yang kita hadapi maka semakin baik pula kehidupan kiia naniinya. Kita akan mampu menekan sedikit mungkin kegagalan-kegagalan dan memaksimalkan peluang peluang itu.
Perubahan nasib kita ternyata dipengaruhi dari diri kita juga. Sebagaimana yang di firmankan Allah SWT dalam surat AR Rad ayat 11 yang berbunyi :
^ $ mailj V ‘'dll (jl
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.. "n
16 Brian Tracy, Change Your Thinking Change your Life. P T.Mizan Pustaka. Bandung. 2005. h a l.3 4 1 .
Jadi kita mesti menghadirkan motivasi berprestasi dalam diri kita. Baik itu prestasi dalam pekerjaan kita, sekolah, pendidikan dan lain sebagainya selama itu bermanfaat untuk kita. Motivasi tersebut harus disertai pemahaman dan aksi selanjutnya. Dengan begitu insya Allah perbuatan kita cenderung untuk membuahkan prestasi.
Beberapa tahapan untuk membuahkan prestasi diantaranya adalah :
a. Pertama, kenali diri maksudnya adalah kenali bahwa kita punya sumber daya potensi yang sedang tumbuh. Maka dengan potensi itu jangan siakan diri kita hanya untuk menjadi manusia yang biasa-biasa saja, apalagi terjerembab kedalam dunia maksiat yang gelap, sebaliknya kita harus bangkit memotivasi diri agar bisa menggapai pribadi terbaik, pribadi yang penuh prestasi.
b. Kedua, terima diri maksudnya kita harus percaya diri bahwa kita didambakan islam untuk menjadi pribadi-pribadi terbaik. Diciptakan sebagai makhluk dengan predikat "yang sebaik - baik penciptaan" seperti disebutkan dalam surat At Tin : 4. kemudian diarahkan menjadi "umat yang terbaik" ( Ali Imran : 101 )
19
1) Hancurkan sindrom diri. 2) Mengidentifikasi sukses sejati 3) Meneladani kisah-kisah sukses 4) Improvisasi tiada henti
5) Meraih kesuksesan sejati18
2. Faktor faktor yang mempengaruhi sikap optimisme
Sikap optimisme memiliki pengertian yang hampir sama dengan motivasi. Keduanya sudah menjadi tema dari berbagai kajian empirik. Optimisme dan motivasi memberikan daya tahan yang baik untuk menghadapi depresi serta untuk meningkatkan prestasi.
Dalam sebuah buku berjudul Dictionary of psychology karangan J.P Cahplin dituliskan bahwa " motiv is the conscious reason wich the individual given for his behaviour."19 Sedangkan Optimisme merupakan sikap atau pandangan hidup yang dalam segala hal dipandang kebaikannya saja
Dari pengertian tersebut temyata motivasi mempunyai makna yang hampir sama. Keduanya sama-sama mempunyai harapan yang baik untuk apa yang dilakukannya. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi juga berpengaruh terhadap sikap optimisme.
Faktor-Faktor tersebut misalnya : 1. Tingkat kecerdasan ( IQ )
Para ilmuwan masih berdebat tentang apa yang sebenamya membentuk IQ seseorang, tetapi sebagain besar profesional sepakat bahwa itu dapat diukur dengan menggunakan uji kecerdasan standar. Seperti halnya mengukur kemampuan verbal ataupun non verbal, termasuk ingatan, perbendaharaan kata, wawasan, pemecahan masalah, abstraksi logika, persepsi, pengolahan informasi, dan keterampilan motorik visual. Faktor intelegensia umum yang diturunkan dari skaia-skala ini yang disebut dengan IQ.20
Kecerdasan memang sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak kita. Misalnya kemampuan untuk berfikir kreatif seperti merancang, memecahkan masalah, untuk melakukan perubahan dan perbaikan, ataupun untuk memperoleh gagasan-gagasan baru.
Akan tetapi kita sering kali mengabaikan kemampuan berfikir kreatif tersebut. Ada dua alasan mengapa kita mengabaikan pikiran kreatif kita, diantaranya:
a. Alasan yang pertama adalah kita meyakini bahwa tidak ada yang kita lakukan terhadap berfikir kreatif. Kita beranggapan bahwa berfikir kreatif adalah bakat yang tidak dimiliki semua orang. b. Alasan yang kedua adalah kita beranggapan bahwa setiap gagasan
yang berharga pasti belakangan ditemukan sebagai hal yang logis.
21
Jika gagasan itu belakangan tidak terasa logis, kita tidak akan menganggapnya bernilai. Jadi kita hanya mengakui gagasan kreatif yang kemudian terbukti logis. Sisanya dianggap sebagai gagasan gila.
Apabila kita kaitkan dengan sikap optimisme maka alasan diatas membuktikan bahwa orang tersebut tidak memiliki sikap optimis. Karena mereka berfikir hal-hal yang buruk mengenai diri mereka sendiri. Mereka beranggapan bahwa bakat tidak bisa diniiliki semua orang, dan inilah salah satu contoh sikap yang pesimisme.
Padahal kalau mereka mau berusaha lebih keras kreatifitas yang dimilikinya itu bisa dikembangkan lebih baik lagi dengan menggunakan tekhnik berfikir khusus. Karena kreatifitas bukanlah soal bakat dan juga kreatifitas bukanlah secara alamiah ada di otak. Tugas otak hanyalah menyerap pengalaman dan mengatumya dalam pola-pola lalu menggunakan pola-pola tersebut. Jadi membebaskan orang untuk menjadi diri mereka sendiri akan meningkatkan sedikit kreatifitas.
2. Kepribadian
Terdapat beberapa definisi istilah " kepribadian", kebanyakan diantaranya mengikuti definisi Allport, karena definisi ini merupakan salah satu definisi yang paling luas cakupannya. Menurut definisi tersebut kepribadian ialah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap lingkungan.21 Istilah
dinamis menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian, tnenekankan bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang.
Kualitas kualitas kepribadian seseorang itu misalnya : a. Empati
b. Mengungkapkan dan memahami perasaan c. Mengendalikan amarah
d. Kemandirian
e. Kemampuan menyesuaikan diri f. Disukai
g. Kemampuan memecahkan masalah pribadi h. Ketekunan
i. Kesetiakawanan j. Keramahan
k. Sikap hormat
23
Perbedaan yang paling penting antara IQ dan EQ adalah EQ tidak dipengaruhi faktor keturunan, sehingga membuka kesempatan bagi orang tua dan para pendidik untuk melanjutkan apa yang sudah disediakan oleh alam agar anak mempunyai peluang lebih besar untuk meraih keberhasilan.
Menurut pakar ilmu politik di Duke University, James David Barber, terdapat perpaduan antara kepribadian dan intelektualitas yang sempuma. Banyak orang berpendapat bahwa kepribadian Franklin D Roosevelt yang dinamis dan optimismenya yang luar biasa yang merupakan faktor yang paling penting dalam memimpin Amerika mengatasi masa-masa kritis zaman Depresi dan Perang Dunia II.22 Sehingga bangsa Amerika dapat keluar dari keterpurukan dan kembali dapat membangun negerinya menuju kemajuan.
Apa yang dilakukan Franklin tersebut merupakan salah satu contoh upaya untuk meraih keberhasilan. Dengan membangun sikap optimisme yang baik pada diri kita akhimya akan mendapatkan keberhasilan yang sangat luar biasa. Kitapun bisa meniru keberhasilan yang pemah dialami oleh tokoh-tokoh dunia itu, asalkan kita mampu membangun sikap baik dan optimis dalam diri kita.
B. Hasil Belajar
l.Pengertian hasil belajar
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil ataupun gagalnya pendidikan itu tergantung pada proses
belajar yang dialami oleh siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Beberapa ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut;
1. Menurut Drs Slameto Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2j
2. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Poerwadharminta dituliskan, bahwa belajar adalah berusaha berlatih supaya mendapatkan sesuatu kepandaian.
3. Skinner, seperti yang dikutip Baarlow (1998) dalam bukunya Educational Psychology :The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.23 24
4. Hinzman dalam bukunya The psychology of Learning and Memory berpendapat Learning is a change due to experience which can effect the organism's behavior. Artinya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi organisme tersebut.25
Sedangkan hasil merupakan sesuatu yang diperoleh setelah melakukan usaha atau pekerjaan. Sehingga dapat di simpulkan bahwa hasil belajar
23 Drs. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta, 1991.hlm.2
24 Drs Muhhibin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1995. hal 89.
25
merupakan sesuatu yang didapatkan setelah melalui proses beiajar. Dalam bahasa yang lain hasil beiajar sering disebut juga sebagai prestasi beiajar.
Pengungkapan hasil beiajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses beiajar siswa. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu khususnya ranah murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil beiajar yang tidak dapat diraba. Oleh karena itu yang bisa dilakukan guru hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting.
Untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses beiajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses pengajaran maka dilakukanlah evaluasi. Dengan evaluasi akan diketahui sejauh mana tingkat kecerdasan siswa. Evaluasi bisa juga berarti tes, ujian dan ulangan harian.
Ada beberapa altematif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses beiajar mengajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
1. norma skala angka dari 0 sampai 10
2. norma skala angka dari 0 sampai dengan 100.
Simbol huruf-huruf ini dapat dipandang sebagai terjemahan dari simbol angka- angka sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini26
Tabel Perbandingan nilai angka dan huruf
Simbol-simbol nilai angka dan huruf Predikat
Angka Huruf
8 - 10 = 80 - 100 =3,1 - 4 A Sangat baik
7 - 7,9= 70 - 79 =2,1 - 3 B Baik
6 - 6,9= 60 - 69 = 1,1 - 2 C Cukup
5 - 5,9 = 50 - 59 = 1 D Kurang
0 - 4,9 = 0 - 49 = 0 E Gagal
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam27
1. Faktor internal ( faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor ekstemal ( faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
26 Drs Muhhibin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1995. hal 153
27
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Dari faktor-faktor diatas bisa muncul siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan berprestasi rendah atau gagal sama sekali.
Untuk lebih memperjelas dapat dilihat pada tabel berikut ini28
Ragam faktor dan elemennya
Internal siswa Ekstemal siswa Pendekatan belajar siswa 1. Aspek fisiologis 1. Lingkungan siswa 1. Pendekatan tinggi
• Jasmani • Keluarga • Speculative
• Mata dan telinga • Guru dan staf • Achieving 2. Aspek psikologis • Masyarakat 2. Pendekatan sedang
• Intelegensi • Teman • Analitical
• Sikap 2. Lingkungan nonsosial • Deep
• Minat • Rumah 3. Pendekatan rendah
• Bakat • Sekolah • Reproductive
• Motivasi • Peralatan • Surface
• Alam
C. Hubungan antara sikap optimisme dengan hasil belajar.
Dalam sebuah penelitian yang pemah dilakukan oleh Murray ( 1957 ) dan juga miller dan Gordon ( 1970 ) mereka menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
28
yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya seseorang yang mempunyai motivasi prestasi yang tinggi cenderung memiliki prestasi kerja yang tinggi pula. Sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasinya juga rendah.29
Teori diatas berlaku juga terhadap sikap optimisme dengan hasil belajar. Semakin kuat sikap optimisme seseorang maka semakin baik prestasi yang diraih. Sebaliknya semakin lemah optimisme seseorang maka semakin rendah pula prestasinya.
29
BAB III
HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian 1. Sejarah berdirinya
Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono berdiri pada tahun 1995. Mula-mul? berliri alas prakarsa dari tokoh-tokoh agama di sekitar Sumowono. Mereka adalah K.H Bahrudin, Sukarman A Ma ( aim ), Aljupri S IP Bambang Spd, dan Drs H Choiral Muchtar ( aim ).
Pendirian Madrasah Tsana',viyah ini dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat melalui tokoh-tokoh agama setempat untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan yang berciri khas keislaman. Dengan harapan akan terbentuk suatu masyarakat yang mampu mempertaliankan nilai-nilai keagamaan di tengah-tengah lingkungan masyarakat Sumowono yang memiliki beragam keyakinan.
Madrasah Tsanawiyah Sumowono juga merupakan studi tingkat lanjutan dari Madrasah Ibtidaiyah yang telah lebih dahulu didirikan. Kedua lembaga pendidikan ini merupakan sekolah dengan status swasta dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Sumowono yang dipimpin oleh Bapak K.H Bahrudin. Selain pimpinan dari yayasan ini beliau juga sebagai pengasuh dari Pondok Pesantren putra putri A1 Iman yang masih satu lokasi dengan Madrasah Tsanawiyah tersebut.
2. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono didirikan diatas tanah wakaf seluas 500 in2. Lokasi Madrasah Darussalam Sumowono sangat strategis
karena terletak di tepi jalan raya Sumowono ke Boja, lebih tepatnya di jalan Diponegoro no 35 sumowono. Selain lokasinya rnudah dijangkau keuntungan lainnya adalah karena keberadaan bangunan Madrasah Tsanawiyah Darussalam ini yang berhadapan langsung dengan masjid Agung Darussalam Sumowono. Sehingga sangat inempennudc.h untuk melakukan kegiatan ibadah ataupun aktifitas keagamaan lainnya.
3. sarana dan prasarana
Untuk menunjang proses belajar mengajar dibutulikan beberapa sarana dan 'prasarana yang mendukungnya. Seperti halnya di MTs Darussalam Sumowono yang dari tahun ke tahun teras mengalami perbaikan. Khususnya pada ruangan kelas yang pada awal berdirinya rnasih menggimakan ruangan bekas bangiman MI tetapi sekarang sudah memiliki bangunan tersendiri dengan lantai yang sudah menggunakan keramik.
Untuk ruangan kantor pada awalnya juga menggunakan ruangan yang sarna dengan MI. Satu ruangan dipakai untuk dua kantor yaitu kantor MI dan kantor MTs, sehingga terkadang ada beberapa data-data yang tercampur menjadi satu. Namun sekarang kondisinya sudah berbeda, MTs Darussalam Sumowono sudah memiliki kantor tersendiri yang bersebelahan aengan kantor MI.
31
Tabel 1 sarana dan prasarana
No. Ruangan Jumlah
1. Kantor 1 ruang
2. Kelas VII 1 ruang
3. Kelas VIII 1 ruang
4. Kelas IX 1 ruang
5. Kepala sekolah 1 ruang
6. Tata usaha 1 ruang
7. Komputer 1 ruang
8. Perpustakaan 1 ruang
9. Keterampilan 1 ruang
10. UKS 1 ruang
11. WC 3 ruang
Untuk memperlancar proses belajar di MTs Darussalam Sumowono juga dilengkapi dengan beberapa sarana penunjang. Dalam kegiatan olah raga memiliki 1 buah rneja pingpong, bola kaki sebanyak 1 buali, bola Volley sebanyak 2 buah, bola sepak takrav. sebanyak 2 buah, dan raket umuk olah iaga bulu tangkis sebanyak 2 pasang.
4. Keadaan Guru
Selama beberapa tahun keadaan pengajar di MTs Darussalam Siunowono terus mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena ada beoerapa guru yang
No Nama Status Meugajar mapel Ket
33
Dari tabel yang tersaji dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan staf maupun pengajar MTs Darussalam Sumowono berjumlali 13 orang. Tsrdiri dari
11 orang tenaga pengajar dan 2 orang staf TU. Dari keseluruhan tenaga tersebut hanya satu orang yang bergelar sebagai pegavai negeri sipil.
5. Keadaan siswa
Sejak tahun pertama berdirinya MTs Darussalam Sumowono hingga sekarang jumlah siswanya terns mengalami perkembangan yang fluktuatif. Kebanyakan dari mereka berasal dari wilayah sekitar kecamatan sumowono. Namun ada beberapa yang berasal dari luar kecamatan sumowono balikan dari luar wilayali kabupaten semarang seperti dari kabupaten Kendal. Mereka itu biasanya tidak lianya bersekolah saja tetapi juga sambil menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren yang memang lokasinya bersebelahan dengan gedung Madrasan.
Untuk tahun pelajaran 2007/2008 siswa MTs Darussalam Sumowono berjumlali 78 anak dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 3 jumlah siswa MTs Daaissalam Sumowono
No Kelas Laki laki Perempuan Jumlah
1. VII 14 18 32
2. VIII 8 19 27
3. IX 11 8 19
JUMLAH 33 45 78
6. Kegiatan siswa a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan belajar di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono ^berlangsung seperti halnya lembaga pendidikan pads umumnya. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama enam hari yaitu hari Senin sampai dengan Sabtu. Setiap hari senin diadakan Upacara Bendera selama satu jam pelajaran. Biasanya yang menjadi petugas upacara dan juga pembinanya bergantian dengan siswa ataupun guru dari MI.
Untuk kegiatan belajar mengajar sendiri dimulai pada jam 07.00 wib dan berakhir pada jam 13.00 wib. Kemudian setiap pagi hari sebelum dimulai pelajaran anak-anak dibiasakan membaca Asmaul Husna secara bersama-sama selama kurang lebih 5 sampai dengan 10 menit. Kebiasaan ini memang sengaja dilakukan untuk menanamkan hafalan pada anak didik mengingat betapa besamya manfaat dari bacaan Asmaul Husna tersebut.
Pada iiari-hari efektif biasannya siswa mendapatkan pelajaran selama 8 jam pelajaran yang setiap jamrya terdiri dari 40 menit. Kemudian istirahat selama 2 kali yaitu istirahat pertama jam 09.55-10.10 WIB dan istirahat kedua jam 12.10- 12.25 yang masing-masing selama 15 menit. Kecuali pada hari jumat yang hanya istiraliat pertnna saja.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk meningkatkan ketrampilan siswa diluar kegiatan sekolah maka di MTs Darussalam Sumowono diadakan kegiatan Ekstrakurikuler. Kegiatan itu misalnya adalali Pramuka yang merupakan kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa.
Kegiatan pramuka biasanya diadakan setiap hari jmnat dari pukul 14.00 WIB sampai deng.m pukul 16.00 W1B. Sebagai pembinanya adalah Bapak Ngatno yang bertempat tinggal di Candi, kecamatan Bandungan. Beliau membina kegiatan Pramuka di MTs Darussalam Sumowono selama kurang lebih 3 tahun.
Selain latihan setiap minggunya kegiatan lainnya adalah perkemahan Sabtu Minggu yang diadakan pada tiap pertengahan semester dan setiap akhir semester atau selepas anak-anak melaksanakan ulangan umum semester. Biasanya kegiatan ini mengs mbil tempat di luar kecamatan Sumowono. Baik itu bertempat di bumi perkemahan ataupun ditanah lapang.
7. Struktur Organisasi Sekolah
Untuk memperlancar kegiatan sekolah diperlukan adanya susunan pengurus atau st uktui organisasi sekolah yang terdiri dari orang-erang yang berkompeten dibidangnya. Dalam hal ini penulis akan menyajikan susunan pengurus Yay asm Pendidikan Islam Darussalam Sumowono yang dapat dilihat pada bagan berikut ini.
SUSUNAN PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DARUSSALAM SUMOWONO
Anggota - anggotanya:
1. H Thoyib Abdullah 8. Ahmadi
2. K H Nur Khamim 9. Sutaman
3. H Chuzaimah 10. Syakroni
4. Sakdun 11. Muhctar ( aim )
5. A Junaedi Anwar 12. Laelatul Khaeriyah
6. Pradino 13. Khaerun
37
Sedangkan untuk struktur organisasi MTS Darussalam Sumowono dapat dilihat pada bagan struktur organisasi sebagai berikut.
B. Penyajian Data Variabel a. Data tentang respondent
Untuk nemperoleh data dalam penelitian ini penulis mengambil sampel total dari sejumlah siswa kelas VIII dan IX MTs Darussalam Sumowono. Sehingga diperoleh data respondent sebagaimana dalam tabel berikut ini.
Tabel 4 DATA RESPONDENT
NO INDUK NAMA JENIS KELAS
1 2 3 4 5
1. 0210 Achmad Syaefudin L VIII
2. 0211 Choerul Maksudah P VIII
3. 0212 Dani Prasetyo L VIII
4. 0213 Dwi Wahyuningsih P VIII
5. 0214 Khasolatul Maksudah P VIII
6. 0215 Kori’ah P VIII
7. 0216 Laili Rahmawati P VIII
8. 0217 Maiyatun P VIII
9. 0218 M. Choimr Rizikin L VIII
10. 0219 Nafi’atun P VIII
11. 0220 Nasrul Khabib L VIII
12. 0221 Nurul Laeli P VIII
13. 0122 Nurul Miftahus. S P VIII
14. 0224 Nur Rohmah P VIII
15. 0225 Noffita Lailatul K P VIII
16. 0227 Safitri P VIII
17. 0228 Senah Novitasari P VIII
18. 0229 Ulfiyatul Umah P VIII
19. 0230 Umatil Khoiriyah P VIII
20. 0231 Umi Nafi’atun N P VIII
26. 0237 M. Choirul Imam L VIII
27. 0245 Rohmaniyah L VIII
28. 0180 Ahmad Adi Saputra L IX
29. 0181 Danu FaisalAmrullah L IX
30. 0184 Hemiawan L IX
39
NO INDUK NAMA JENIS KELAS
l 2 3 4 5
33. 0189 Innalillahi Muslim in P IX
34. 0190 M. Miftahul Ulum L IX
35. 0191 Mansur Hidayat L IX
36. 0194 Rochmanul Hakim L IX
37. 0195 Rahmad Sholikhun L IX
38. 0196 Siti Imronah P IX
39. 0197 Slamet Giyati P IX
40. 0199 Siti Mukaromah P IX
41. 0200 Siti Aisali P IX
42. 0201 Titik Isniatus Solikhah P IX
43. 0237 Lilik Inayati P IX
44. 0239 Alimad Sirojul Munir L IX
45. 0242 Fauyan L IX
46. 0243 Norcholis majid L IX
b. Data Tentang sikap optimisme masa depan
Untnk memperoleh data tentang sikap optimisme masa depan penulis menyebarkan angket kepada responden sejumlah 46 siswa. Angket tersebut berisi 20 pertanyaan pilihan ganda yang berhubungan dengan sikap optimisme siswa terhadap masa depan. Masing-masing pertanyaan berisi tiga pilihan jawaban.
T
N O I N D U K I T E M S O A L
l 2 3 4 5 6 7 8 9 10 i i 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 8. 0180 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
29. 0181 A A A A A C A A A A A A A A A A A A A A 30. 0184 A A A A A A A A A A A A A A A ■TV A A A A 31. 0185 A A A B A A B A - A A A A A A A A A A A 32. 0186 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
33. 34.
0189 B A A A A A B A C A A A A A A B C - A A
0190 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
35. 0191 A A C B A B A B C B C C A B C B C B B A 36. 0194 A A A A A A A B C A A A A A A A B A A A 37. 0195 C A C A A B A A A A A A A A A A C A A A
38. 0196 A A A A A A B A B A A B A C A A B A B A
39. 0197 B B C B A C A A C A B B B B C B B B B C
40. 0199 A A A A A A B A A A A B B A A A A A A A
41. 0200 A A B A A A A A B A A B B A A A C A B A
42. 0201 A A A A A A B A A A A B A A A A A A A A
43. 0237 A A A A B A A A C A B B B A A A A A A
44. 0239 A A A A B A A A C A A A A A A A A A A A
45. 0242 C B C A B C A C A A B C B A C C A C A B
Angket yang digunakan sebagai instrument untuk memperoleh data tersebut masing-masing ada 3 altematif jawaban. Hasil angket akan diadakan perhitungan atau penilaian sebagai berikut:
a. Altematif jawaban A mempunyai nilai 3 b. Altematif jawaban B mempunyai nilai 2 c. Altematif jawaban C mempunyai nilai 1
Tabel 6. Nilai angket sikap optimisme masa depan
NO Frekuensi Nilai Jumlah Nominasi
A B C A B
c
44. 18 1 1 54 2 1 57 A
45. 7 5 8 21 10 8 39 C
46. 20 0 0 60 C 0 60 A
Keterangan: a. Frekuensi
- Frekuensi A adalah jumlah soal yang dijawab option A Frekuensi B adalah jumlah soal yang dijawab option B - Frekuensi C adalah jumlah soal yang dijawab option C b. Nilai
Nilai yang diperoleh adalah dengan mengalikan frekuensi dengan bobot yang telah ditentukan, yaitu
1) Untukjawaban A diberi bobot 3 2) Untukjawaban B diberi bobot 2 3) Untukjawaban C diberi bobot 1 c. Jumlah nilai
45
d. Nominas:
Penetapau nominasi berdasarkan pada jumlah yang dapat diperoleh masing-masing responden. Nilai yang diperoleh kemudian diklarifikasikan sekaligus memberi nilai pada tingkat sikap optimisme masa depan siswa MTs Darussalam Sumowono. Dalam menetapkan nominasi digunakan rumus :
Dengan demikian maka
a) Nominal A adalah nilai yang bergerak antara 53 - 60 berarti sikap optimisme masa depannya tinggi
b) Nominal B adalah nilai yang bergerak antara 45 - 52 berarti sikap optimisme masa depannya cukup
c) Nominal C adalah nilai yang bergarak antara 37 - 44 beraiti sikap optimisme masa depannya rendah
c. Data tentang hasil belajar
Untuk mengetahui data tentang hasil belajar siswa penulis mengambilnya dari nilai Rata-rata Raport Ulangan Umum semester I. Dari data yang terkumpul penulis mendapatkan nilai Rata-rata Raport ulangan umum semester I sebagai berikut.
Tabel 7. Nilai Rata-rata Raport Semester I
NO 1NDUK NAMA KELAS NILAI
1. 0210 Achmad Syaefudin VIII 73
2. 0211 Choerul Maksudah VIII 73
3. 0212 Dani Prasetyo VIII 65
4. 0213 Dwi Wahyuningsih VIII 63
5. 0214 Kliasolatul Maksudah VIII 70
6. 0215 Kori’ah VIII 66
7. 0216 Laili Rahmawati VIII 69
. 8 0217 Maryatun VIII 69
47
NO INDUK NAMA KELAS NILAI
10. 0219 Nafi’atun VIII 69
11. 0220 Nasrul Khabib VIII 79
12. 0221 Nurul Laeli VIII 78
13. 0122 Nurul Miftahus. S VIII 70
14. 0224 Nur Rohmah VIII 72
15. C225 Noffita Lailatul K VIII 69
16. 0227 Safitri VIII 70
17. 0228 Senah Novitasari VIII 72
18. 0229 Ulfi.yatul Umah VIII 69
19. 0230 Umalil Khoiriyah Vlll 70
20. 0231 Umi Nafi’atim N VIII 68
21. 0232 Waliyadi VIII 72
22. 0233 Winarsih VIII 65
23 0234 Yaintini VIII 66
24. 0235 Yulianto VIII 67
25. 0236 Winamo VIII 68
26. 0237 M. Choirul Imam VIII 66
27. 0245 Rohmaniyah Vlli 7C
28. 0180 Ahmad Adi Saputra IX 67
29. 0181 Danu Faisal Amrullah IX 69
30. 0184 Hermawan IX 68
31. 0185 Ika Fatmala IX 71
32. 0186 Imam Nawawi IX 65
33. 0189 Innalillahi Muslimin IX 72
34. 0190 M. Miftahul Ulum IX 'll
35. 0191 Mansur Hidayat IX 66
36. 0194 Rochmanul Hakim IX 67
37. 0195 Rahmad Sholikhun IX 75
NO INDUK NAMA KELAS NILAI
' 39. 0197 Slamet Giyati IX 78
40. 0199 Siti Mukaromah IX 81
41. 0200 Siti Aisah IX 74
42. 0201 Titik Isniatus Solikhah IX 8 4
43. 0237 Lilik Inayati IX 66
44. 0239 Ahmad Sirojul Munir IX 70
45. 0242 Fauyan IX 63
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dibahas beberapa analisis secara berturut-lurut sesuai dengan tnjuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya
1. Untuk mengetahui variasi sikap optimisme masa depan di kalangan siswa MTs Darussalam Sumowono.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kalangan MTs Darussalam Sumowono.
3. Untuk mengetahui hubungan antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar siswa MTs Darussalam Sumowono
A. Analisis Deskriptif 1. Analisis pertama
Untuk mengetahui sikap optimisme masa depan dari siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut ini
Tabel 8 Data Tentang sikap optimisme masa depan
No Nama Responden Kelas Skor Nomiaasi
1. Achmad Syaefudin VIII 56 A
2. Choerul Maksudah VIII 60 A
3. Dani Prasetyo VIII 44 C
4 , Dwi Waliyuningsih VIII 53 A
5. Kliasolatul Maksudah VIII 60 A
6. Kori’ah VIII 43 C
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
7. Laili Rahmawati VIII 60 A
8. Maiyatun VIII 60 A
9. M Choirur Rizikin VIII 58 A
10. Nafi’atun VIII 57 A
11. Nasrul Khabib VIII 38 C
12. Nurul Laeli VIII 60 A
13. Nurnl Miftahus. S VIII 46 B
14. Nur Rohmah VIII 47 B
15. Noffita Lailatul K VIII 57 A
16. Safidi VIII 55 A
17. Senah Novitasari VIII 60 A
18. Ulfiyatul Umah VIII 58 A
19. Uinatil Khoiriyah VIII 54 A
20. Umi Nafi’atun N VIII 60 A
29. Danu Faisal Amrullah IX 58 A
30. Hermawan IX 60 A
31. Ika Fatmala IX 58 A
32. Imam Nawawi IX 60 A
33. Innalillahi Muslimin IX 53 A
34. M. Miftahul Ulum IX 60 A
51
No Nama Responden Kelas Skor Nominasi
36. Rochmanul Hakim IX 56 A
37. Rahmad Sholikhun IX 53 A
38. Siti Imronah IX 53 A
39. Slamet Giyati IX 39 C
40. Siti Mukaromah IX 57 A
41. Siti Aisah IX 53 A
42. Titik Isniatus Solikhah IX 58 A
43. Lilik Inayati IX 54 A
44. Ahmad Sirojul Munir IX 57 A
45. Fauyan IX 39 C
46. Norcholis majid IX 60 A
Analisis tentang sikap optimisme dari siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono digunakan untuk menyampaikan tujuan pertama penelitian yaitu untuk mengetahui sikap optimisme masa depan siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono.
Analisis berdasarkan skor angket digunakan tekhnik prosentase dengan rumus sebagai berikut:
P = —— X100% N
keterangan:
P = prosentase F = F-ekuensi
Adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Mencari respondent dari sikap optimisme masa depan dari siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono yaitu:
a. Respondent yang sikap optimisme masa depannnya tinggi kategori A berjiunlah 34 siswa
b. Respondent yang sikap optimisme masa depannya cukup kategori B berjumlah 5 siswa
c. Respondent yang sikap optimisme masa depannya rendah kategori C berjumlah 7 siswa
53
c. kategori C
F
P = --- X 1 0 0 % N
7
= --- X100% 46
= 15,3%
Tabel 9. Prosentase sikap optimisme masa depan dari siswa MTs Darussalam Sumowono
No Kriteria Interval Frekuensi Prosentase
1. Tinggi 5 3 - 5 7 34 73,9 %
2. Cukup 4 5 - 5 2 5 10,8 %
3. Rendah 3 7 - 4 4 7 15,3 %
46 100 %
Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Ada 73,9 % yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 34 siswa 2) Ada 10,8 % yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 5 siswa 3) Ada 15,3 % yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 7 siswa
2. Analisis kedua
pada analisa yang kedua ini penulis akan memberikan data tentang hasil belajar siswa. Hal ini untuk menjawab tujuan yang kedua yang telah dituliskan sebelumnya yaitu untuk rnengetahui hasil belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono.
Data tentang hasil belajar siswa diperoleh dari Nilai rata-rata Raport semester I, sehingga diperoleh data seperti tabel dibawah ini.
Tabel 10. Nilai rata-rata Raport semester I
NO INDUK NAMA KELAS NILAI
1. 0210 Achmad Syaefudin VIII 73
2. 0211 Choerul Maksudah VIII 73
3. 0212 Dani Prasetyo VIII 65
4. 0213 Dwi Wahyuningsih VIII 63
5. 0214 Khasolatul Maksudali VIII 70
6. 0215 Kori’ali VIII 66
7. 0216 Laili Rahmawati VIII 69
8. 0217 Maryatun VIII 69
9. 0218 M. Choirur Rizikin VIII 67
10. 0219 Nafi’atun VIII 69
11. 0220 Nasml Khabib VIII 79
12. 0221 Nurul Laeli VIII 78
. 13. 0122 Nurul Miftahus. S VIII 70
14. 0224 Nur Rohmah VIII 72
15. 0225 Noffita Lailatul K VIII 69
16. 0227 Safitri VIII 70
17. 0228 Sen ah Novitasari VIII 72
55
NO INDUK NAMA KELAS NILAI
19. 0230 Umatil Khoinyah VIII 70
20. 0231 Umi Nafi’atun N VIII 68
21. 0232 Waliyadi VIII 72
22. 0233 Winarsih VIII 65
23 0234 Yamtini VIII 66
24. 0235 Yulianto VIII 67
25. 0236 Winamo VIII 68
26. 0237 M. Choirul Imam VIII 66
27. 0245 Rohmaniyah VIII 70
28. 0180 Ahmad Adi Saputra IX 67
29. 0181 Danu Faisal Amrullah IX 69
30. 0184 Hermawan IX 68
31. 0185 Ika Fatmala IX 71
32. 0186 Imam Nawawi IX 65
33. 0189 Innalillahi Muslimin IX 72
34. 0190 M. Miftaliul Ulum IX 71
35. 0191 Mansur Hidayat IX 66
36. 0194 Rochmanul Hakim IX 67
37. 0195 Ralnnad Sholikhun IX 75
38. 0196 Siti Imronah IX 78
39. 0197 Slamet Giyati IX 78
40. 0199 Siti Mukaromah IX 81
41. 0200 Siti Aisah IX 74
42. 0201 Titik Isniatus Solikhah IX 84
43. 0237 Lilik Inayati IX 66
44. 0239 Ahmad Sirojul Munir IX 70
45. 0242 Fauyan IX 63
^ Langkah selanjutnya adalah kita kategorikan data-data tersebut berdasarkan tinggi rendahnya nilai kedalam tiga kategori nilai yaitu;
a) Nilai A adalah untuk nilai dengan kategori tinggi b) Nilai B adalah untuk nilai dengan kategori sedang c) Nilai C adalah untuk nilai dengan kategori rendah
Dalain menentukan ketiga kategori nilai diatas maka terlebili dahulu penulis akan mencari lebar interval dengan menggunakan rumus :
i nilai tertinggi adalah 84 sedangkan nilai terendah adalah 63, kemudian riitentukan intervalnya dengan rumus interval sebagai berikut:
57 .
Dengan demikian maka diperoleh nominasi kategori nilai sebagai berikut:
a. Kategori A adalah nilai yang bergerak antara 77 - 84 berarti mempunyai
Taoel 11. Daftar kategori nilai rata-rata raport semester I
59
Adapuii analisanya adalah sebagai berikut:
a. Mencari jumlah responden berdasaikan kategori nilai didapatkan hasil sebagai berikut:
3) KategoriC F
P = --- X 1 0 0 % N
18
= --- X 1 0 0 % 46
= 39,1 %
label .12 Prosentase Hasil Belajar siswa MTs Darussalam Sumowono
No Kriteria Interval Frekuensi Prosentase
1. Baik -4 1 00 6 13,1 %
2. Cukup 6 9 -7 6 22 47,8 %
3. Kurang 6 2 -6 8 18 39,1 %
46 100 %
Kesimpulan dari data diatas adalah bahwa :
a) Ada 13,1 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori baik yaitu sejumlah 6 siswa
b) Ada 47,8 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori cukup yaitu sejumlah 22 siswa
61
Dengan demikian menunjukkan bahwa Hasil Belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono pada tahun pelajaran 2007/2008 termasuk dalam kategori cukup.
B. Pengujian Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menjawab atau untuk mengetahui tujuan yang ketiga yaitu apakah ada korelasi atau hubungan antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar pada siswa MTs Darussalam Sumowono.
Maka untak mengetahui tujuan tersebut penulis menggunakan ramus korelasi product moment angka kasar dengan langkah sebagai berikut:
1. membuat tabel persiapan untuk mencari hubungan sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar siswa.
2. mencari variabel X ( sikap optimisme masa depan ), variabel Y ( hasil belajar siswa), X2, Y2 , dan XY dengan cara mengalikan.
3. memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam ramus korelasi product moment.
No
10. 57 69 3249 4761 3933
11. 38 79 1444 6241 3002
12. 60 78 3600 6084 4680
13. 46 70 2116 4900 3220
14. 47 72 2209 5184 3384
15. 57 69 3249 4761 3933
16. 55 70 3025 4900 3850
17. 60 72 3600 5184 4320
18. 58 69 3364 4761 4002
19. 54 70 2916 4900 3780
20. 60 68 3600 4624 4080
21. 54 72 2916 5184 3888
22. 58 65 3364 4225 3770
23 44 66 1936 4356 2904
24. 51 67 2601 4489 3417
25. 50 68 2500 4624 3400
26. 48 66 2304 4356 3168
27. 55 70 3025 4900 3850
28. 60 6 7 3600 4489 4020
29. 58 69 3364 4761 4002
30. 60 68 3600 4624 4080
31. 58 71 3364 5041 4118
32. 60 65 3600 4225 3900
33. 53 72 2809 5184 3816