• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Sifat-Sifat Fisik dan Uji T 50% Terlarut Bentuk Tablet Dari Bahan Baku Metampiron Hasil Produksi Tiga Pabrik Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Sifat-Sifat Fisik dan Uji T 50% Terlarut Bentuk Tablet Dari Bahan Baku Metampiron Hasil Produksi Tiga Pabrik Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI 8IM2-SXFAS PISIK DAN UJI I 50# TERLARUT BENTUK TABLET DARI BAH AN BAKU WBTAKHROB

HASIL PRQDUK3I TIGA PABRIK

SKRXPSI

DIBUAT UNTUK K05MUHI TUGAS AKHXR MEKCAPAI GELAR SARJANA FARKASI

PADA PAKULTAS FARMASI UKIVERSITAS AIRLAEGGA

1 9 8 2

Oleh

SHELLY TAHDIYO 057610097

(2)

PRAKATA

Puji eyukur soya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas eegaia rahmatftya yeng telah diXimpahkan eelaraa ini* eehingga dapat terselesaikan skripsi saya yang ber- judul s "STUDX SIFAT-Sim FISIK DAK OJI T 50# TERLARUT BEfJTUX 3?ABLBT BAH AH BAKU MEJAHPIRGB HASIL PRGBUKSI TIG-A

PABRIK11 *

EaXara menyelesaikan skripsi ini banyakr banfcuan yang sangat berharga saya terima dari berbagai fihak.

da keeerapatan ini perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih soya kepada para dosen peznbimbing atas bim- bingan dan petunjuk-petun^uk yang diberikan semen;) ak pe­ nelitian dimulai hingga terwujudnya naskah skripsi ini.

Rasa terima kasih ini juga saya carcpaikan kepada Kepala bagien dan staf pengajar Bag lan Parmaeetikat Par­ ra asi Industrie Kimia Organik FakuXtas Farmasi UniverGi * 4

tas AirXangga yang telah menberikan kesempatan mengguna- kan faeiiitas Xaboratorium don penjelasan-pen^eXasan yang diperlukan guna penyeieeaian skripsi ini*

(3)

dengan eenaag hati membantu saya balk morll rnaupun mate­ riel, tak lupa

3

uga saya ucapkan terirca kaeih*

UntuK segala kebaikan yang telah dlberikan kepada eaya, eemoga Tuhan Yang Maha Boa mellmpahkan balasan rah inatRya*

Semoga skrlpol eaya yang eederhaaa ini berguna un tuk peneli.tian-peneliti.an aelanjutnya dalam dunia kefar- masian*

(4)

D A fffA R

ISt

1*5* Xecepatan molorut mm*m*«*»m«m*

9

2

. Hubungon kelarutan dan bioavailabi-

lltaO 2. Alat-alat yang digunakaa ***•**••«* -jg

3* Oara kerja *•#••#***•*****»••'»+•*• %q 3.1* ideatifikaal kualitatif aatanpiroiu

20

3

*

2

* PamerJJceaon kuantitatif metasspiron#

20

3*3* Penentuan titik labor «»*****•*»*«• 2t 5.4. Penentusn uku&an partikel •*«***«,* ^ 3*5. Pesibuatan larutan baku **•***•**••• Z\

3

*

6

, Penentuan panjang gelGabang

(5)

3.7# Pembuatan kurva baku •••••*•••»««* 22

3*0* Penentuan kelarutan 22

3.9* Peabuatan tablet setoaplron 23 3.10«Pe&erikaaan kualitaa tablat *.**•* 24 3* 11 .Penentuan kecepatan melarut tablet

metampiron ••••«*•••**'•*•*«.... * 26 4# Cara pangdlahan data •••*•«**••*** 27 BAB XIX. HAEIL-HASII* PfcRCOBAAS... ... 51 BAB IV, P K B A H A S A H ... ... 6?

BAB V. KBSI^POLAH... ... ?1 BAB VI. SARAH-SARAN ... *.... ... lz

RIKGKASAN ... ... 73

(6)

DAFfAH *ABEL

halaman Tabel ; I, fitik lebur ©erbuk metampiron dari

ti-ga produk *•*..«•.*i*.* * « . # • • 5 5

£1* Ukuran partikel secara mikroskopi eor- buk meteiapiron haoil produkei tiga pa* brik * • * » • » » * * • * # # # • * »

III, Ukuran partikel occara ayakan earbuk

oetampiroa basil produkei tiga pabrik* ^

XV* Penentuan panjang gelombang mekaiotura.* ^

V* Hilal abaorpsl rata*rata larutan meteg piron dalam aoara chlorida 0 t1 H dari

berbagal konaentraei ... — — 47

?!♦ Kelarutan eerbukmetaspiron dari tiga produk dalam asam chlorida 0*1 H pada

ctubu 37 G »•«•#*«•••#«. *.*.**«**#**#•«

49

V1X. Keeeragaraan bobot tablet metampiron d&

xi tiga aediaan •.»•*•••**•*•*••»**#•* ijg

7XXI* Kekeraoan tablet metampiron dari tiga

sediaan • ^

IX. Jebal tablet metampiron dari tlga

ee-diaan ^

X* Kerapuhan tablet netoiapiron dari tiga

aediaan ... ... . ^

XX. Waktu honour tablet mtmptron dari tj^

ga oediaan •*••*#**«»*#*«.•*t.*.**.*** XXX. Kadar sat berkhasiat dalam tablet me*

tanpiron dari tlga oediaan *•**#*<«••* jg

XXXI* «ft*mlah # metampiron terlarut dari

ke-tiga cediaan *.# • « # • ^

XXV. Harga t 5 0# terlarut tablet metampiron

(7)

D A F IA R G t m m

S i ) R A B A V A

halanon

dambar ft

1

# Hekanlcme melarut 11

2* Partikel ffi

0

tampiron pro&wk A **#• ••*• 40 % Partikel metampiron produk B **«*♦•*# 40

4* Partikel motampiron produk C ♦♦♦*.... 41

5

* Kurva abeorpei torhadap panjang gelora bang dari larutan metampirem dalam

aeam chlorida Oil H •*##**#♦*«•••#*.* 46

6

# Kurva baku metaapiron & a l m a& m cftlo

ride

0 ,1

U 46

7* Jumlah # nietampiron terlarut terhadap

waktu dari tablet metampiroa produk A 60

6

* Jumlah % motompiroc terlarut terhadap

waktu dari tablet raetampiroa produk B 61 9« Jumlah % metempiroa terlarut terhadap

waktu dari tablet raotampironprodufc C 62

10

« Jumlah % raetampiroa terlarut terhadap

waktu dari ketiga aadiaaa •*•*****«*• 63

(8)

PENDAHtFLUAK

Salah satu ©yarat untuk terjadinya proeee absorp-si pada penggunaan obat per oral, obat harus dapat larut dalam cairan atau media yang ada* Hal ini sangat pehting terutama untuk aediaan farmasi yang berbentuk padat

mi-1

Q 27 salnya tablet, kapsul dan serbuk^*.

01

eh karena itu bag! sediaan-sediaan padat tersebut kece patan melarut bahan obat di dalam cairan ealuran pencer- naan akan menentukan intensitas farmakologi •

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan melarut aediaan adalah :

1

. Lingkungan selama percobaan, antara lain : pe- larut, suhu, kecepatan dan cara pengadukan« 2* Sifat-eifat kimia fisik bahan obat yang berhu-

bungan dengan kelarutan* antara lain : polimor fisa, ukuran partikel, bentuk aeam, baaa dan garam*

3. Susunan formula oediaan dan cara pabrikasi se- diaan, antara lain : macam dan jumlah bahan pembantu, kekuatan dan kecepatan penekanan* 4. Lingkungan aediaan, antara lain t kondisi pe-

(9)

Waiaupuc euatu cediaan dengan h ahm dan kadar ob&t yang sansa dan diprodukei oleh pabrik yang berlainan toelum ten

tu nempunyai efek terapi yang easa* Uerutama terlihat pa

da bahan obat yaaag cukar larut. Beberaga Farmakope rceng;- haruekan uji fcecepatan aelarut bagi sediaan-sedia&B ter- tentu.

Basil penelitian Santo go aenge&ei tablet metaiapi-ron yasag diprodukai oleh beberapa pabrik menunjukkan per

o%

bedaan Kecepatan aelarut *

Perbcdaan kecepatan raelarut itu dapat dieebabkar* oleh ba han baku dari metasipiron sendiri, bahan-bahan taiubahan atau car a pabrikaoi« Perbedaan yang diaebab&m oleh ba­ ton baku itu sendiri akan diteliti deagaa membuat tablet dari bahan baku cietamplrori haall produk&i tiga pabrik dengan formula dan cara pabrikaai yang ©aim*

Penelitian ini b&rtujuan raeznpelajari sifat-siiat fieik bahar* baku fnetampiron yaitu titik leburt ukuran partikel» kelarutan dan untuk meiihat pengaruh dalasi for eulasi ditentukan t 50

%

terlarut bentuk tablet aen^an a-

lat "Dissolution Rate Tester Erweka* raenurut U*S,P. XIX dengan media asam chlorida

0,1

ff*

Basil penelitian titik lebur# ukuraa partikel dan Icela- rutan diolah dengan Analioa Varian dengan rancangan ^Com pletely Randomised Design”* Sedang harga t 50% terlarut

(10)

dengan rancangan "Randomised Complete Block Design",

(11)

s u e a b a v a

BAB I

2IHJAUAH PUSTAKA

1# Siffat*aifat fislk gat padat*

Suatu tahap yang penting sebelum bahan obat di buat menjadi aediaan farraasi adalah menentukan eifat* si fat fisik dan kimiawi bahan obat yang dianggap pen­ ting di dalam penyusunan formulas! bentuk obat yang stabil, efektif dan aman2^*

Sifat-eifat fisik zat padat antara lain ; ben- tuk kriatal, titik lebur* ukuran partikel, kelarutan dan kecepatan melarut* '

1*1# Bentuk kristal*

Bentuk kriatal ada berraacam-macam* rai

3

alnya bentuk kubus» tetragonal, heksagonal dan lain-lain* Bentuk kriatal tersebut ditentukan oleh besarnya su dut dan pan;jaiig dari bidang-bidang yang menyusun kriatal^*

Suatu sat yang raempunyai dua atau lebih bentuk kris tal dioebut bersifat pollmorfioa*

Sifat bentuk kriatal tersebut dapat dibedakan dengan

(12)

dilrokei ainar Xf infra tnerah* kelarutan dan titik

lebur12»24.

Bentuk icriatel raetastabil urauranya mompui^yai titik lebur lebih rendah dart kelarutan yang lebih besor dari pada bentuk atabil# Oleh karena itu bentuk me- taatabil lebih diaukai dalam formulae!* Statapi aki~ bat pengoruh ouhu atau tekanan dapat meayebabkan

terjadinya poruba&on bentuk motaetabil taonja&i ben* tuk atabii atau sebalifcnya^*^*

Penyeiidikan tentang hubungan bentuk kriatal terhadap kelarutan dan abaorpai obat telah banyak dilakukaiu ftiaalnya* Bovobiocia dalam bentuk krie-

tGlnya sukar diabsorpci» sedans bentuk emarf diab- eorpGi lebih cepat* Hal ini diaebabkan nevobiocin bentuk araorf aopulufc kali lebih larut dari pada be& tuk kriatalnya* aehing&a kecepatan molarutaya lebih baik12,

1

*

2

. ffitik lebur,

(13)

1*3* picuran partikoX*

Ukuran partikol bahan obat perXu diketahul karena keoepatan raolarut dan kecepatcn aboorpGi da­ pat dipengaruhi oleh ukuran partikel dan der&jat pe ny ebaranny •

Pentingnya penontuan ukuran partikel telah dlbukti** Han dengan pengaraatan efofc pengocilan ukuran parti- koX fenaeetin terhadap kadar obat dalam darafc* Ha«* kin kecil ukuran partlkelnya makin luaa parmuk&an yang berhubungan dengan palarut dan kadar obat da* lam darah laakin noils* Hal ini berXaku untuk sat-zat yang lain eeperti griaeofulvin, aspirin24.

flamun deralklau perlu diingat bahwa efek po- ngecilan partikel tereebut eda bataanya* Ukuran pc£

tike! yang terlalu kecil (kurang dari

10

talkron) tiungkin tidak akan tncaberikan ef©k meaperbeear ke~

cepatan meXarut, tetapi juatru menimbulkan efek yang beriawanan* Hal ini dapat dimengcrti karma partikel yang sjangat kecil meapunyal keecmdorungan eeayerap udara pada permukaonnya* Odara yang t©rad- eorpei pada perraukaan partikel dapat menghalangi penbasahan partikel oleh cairan yang rccngelilingi* nya^*

(14)

i*4* Kelarutan*

1.4*1* Pea&ortian tentang kelarutan,

Kelarutan momegang peranan penting dalam

euatu ee&iaaa iarmasi bentuk pa&at* jniealBya ta­

blet, kapeul, eebab kelarutan euatu obat mesnpon^a

ruhi abaorpsinya* Dengan denikian kelarutan juga

menpengaruhi efek terapi.

Kelarutan secara kuantitatif adalah konsentraci dari sat terlarut dalam larutan jemah pada euhu tcrtentu* Sedan# secara kualitatif adalah inter* akai spontan antara dua s&at atau lebih yang mem- bentuk euatu diepersi aolekul yang tiomogen*6* 1.4*2. Faktor-faktor .yarn ineaponHaruhl kelarutan*

1

.

4

.

2

.

1

. Suhu*

Pada umuraaya eat padat lebih raudah larut dalam pelarut yang panaa dari pada dalasn pelarut yang dingin* Jetapi untuk larutaa yang ekcoterisia kelarutamiya berkurang dengan naiknya euhu* Se- baliknya larutan endoternde kelarutamiya bertag bah dengan naiknya euhu *

1*4*2.

2

, pH*

Banyale bahon-bahan obat berupa senyawa organik yang bersifat esam lemah atau baoa lemah* Ke** larutomjya dipengaruhi oleh pH pelarut*

(15)

kan sebagai berikut^*

Untuk bahan obat yang bereifat aeom lemah*

pH = PKa + log S lQS*- ---- (1)

S » konsentraei obat (yang terdiesoeiaei dan tJL dak terdissoatasi) dalam larutan (dalam sa- tuan nolar)*

So « kelarutan bahan obat yang tidal: fcerdieaooi asi (dalani satuan molar)*

Sedang untuk obat yang beraifat basa lemah* pH = PKW - PKb ♦ log *----*(2> Sf So sama den&an poraamaan dl at as*

1*4*2*3* Struktur molekul*

Bila sat padat dan pelarut nempuxiyal struktur yang dekat atau oama maka zat tersebut akan me-

larut dengan cepat*

Pelarut yang beraifat polar akan mudah melarut- kan &at yang bersifat polar* tetapl bukan pela­ rut yang balk untuk sat yang beraifat nonpolar* Sebaliknya pelarut yang beraifat nonpolar mudah melarutkan jsafc yang bersifat nonpolar*

(16)

tetGpi kelarutasnya dalam pelarut polar ini a-

kan berkurang dengan bertambahuya gugue nonpo* lar25.

1*4*2*4* Pengaruh Gonyawa-eenyawa lain*

Penambahan dalam eejumlehbosar auatu garaza yang ciudah larut ka dalam larutan sat organik dalam air akan mengakibatkan penga&dapan zat organik

tereebut* Hal ini terja&l karana adaaya perebu£ an molekul-raclekul air oleh aany&wa gar am dan aenyawa organik tereebut# keadaan ini disebut "salting out*1*

Jika penambahan auatu gar am akan menaikken kela rutan dari euatu eeuyawa organik* keadaan ini disebut “salting .ian^ #2®.

1

*

5

* Kecepatan, melarut.

Kecepatan raelarut ialah kecepatan perubahan bentuk padat men^adi bentuk larutan dalam ©uatu pc- larut pada setiap aatuan waktu tertentu *

Koyeo dan Whitney portama kali merumuekan tentang kecepataa melarut ouatu sat sebagai berikut^ r^°:

|| ■= K S ( C8 - C ) ...(3)

G_ » konsentrasi &at dalam larutan jenuh* C « koneentraai sat pada waktu t*

(17)

8 *= luae percjukaan#

Ber&aaarkan Semet d m Brunner yong boraeumoi babwa m % melarut raeiaberatuk lapieaa filsi 61 fiekitar ssat

padat* tebal lapiean filnmjra adalah h* maka peraamaafinya t *

H ss koefiaien difuai zat yang terlarut#

S « luaa persmkaaa# V o volume pelarut*

h * tebal iGpiean difuai*

dan C M a daagaa peroaraaan di atao#

Pereamaan ini earna dengaa parsamaan (5) di masa

1*5*1* H e f e an is m e aolarut*

Suatu aediaan obat bontuk padat* harus ter lebih dulu melarut untuk dapat diabsorpsi. Uatuk proees nelarut, taula~ffittla roolekul gat padat Harue raolepaekan diri dari permuk&an sat padat dan Golem

^ u t n y a r a e n g a lt a n i proses p a r p in d a h G O dari p e r m u k g an k e larutan induk*

(18)

1*5*1*1* Diffusion layer model*

fcaori ini mensanggap bahwa antara permukaan sat padat yaag terlarut dengan pelarut ada lapioan iipia (film) yasg foeroifat tetap dan mentbungkug permukaan sat p&dot tereebut#

Eecopatan msXarut berdasarkan teori ini ditentu

k m oioh terjadinya tranapor aeeara difuoi dan

kemaiapuan moleluxl tuer*enbue lapioan difusi*

Tranepor ter^adi dari kadar Jonufe Ge pada pennu kaan aat padat ke dalam larutan yang berjarak h yang bcrkadar lebih kecil yeitu C*

Sfeori ini dilukiekan pada gambar % a*

Garabar

1

i Kekaniame melarut* fteterangan i a = ^Diffusion layer model®*

b « "Interfacial barrior ©odol®* c « ^Danckwerte ao&ei*U

1*5*1*2* Interfaeiai barrier model*

floor! ini manganggap bahwa pada permukaan eat padat terjadi kadar C@ yan& dengan polarutnya

Solid

6-Iw

b .

a c

(19)

terfacial barrier*1* Agar terjadi prooes melarut

dari CQ ke C dalam pelarut dibutuhkan euatu to­

ft ega bebac yang tin$gi*

Keadaan ini dilukiekan pada gombar % b*

$eori ini raongenggap bahwa transpor molekul Eat

padat dari permukaan sat padat dicapal dengan

kantons-kantong makroDkopie* Pelarut yatig. ma«

kroekopi.es inelekat pada permukaan eat padat dan raengabsorpai sat padat eaoara difusi* Keoudian kantong dengan bahan terlarut diganti dengan kantong yang baru dari pelarut# dcmikian eelan-

JutnyG terjadi oecara tonic menerue# Readaan ini dilukiokan pada garabar

1

c#

Serdaaarkan ruraus Noyes - tfhitney don mokaniGme melarut maka kecepatan melarut suatu eat dalam auatu pelarut bila tidak tcrjadi raakai kimia dirunuGkon aebagai borikut t

Untuk ^diffusion model" £

0

e kecepatan melarut par unit area* D » koefisien dlfuai snolekul eat padat* h « tebal lapiaan film/lapioan difuoi*

C0s konoentraei sat dalam larutan tfenuk atau ke larutan gat*

1*5*1*3* Baackwerte model*

(20)

C « konoentraei m t dalasi larutan pada waktu t*

Untuk ^interfacial barrier model" ;

X| * konatsnta kecepatan interfacial tranopor* Gt 0 * C sana dengaii peraanaan di atas*'SS

Untuk «Ba»ckw©rt® model* $

S = kooepateB pombentuken permukaan baru* G* B# Cs, C GQraa dengan pereamaaa di atas*

1*5*2# ffaktor-faktor ,vang menpon^aruhl k^capatan melarut,

- Intenaitae pengadukas* kecepatan dan tip© alir an dari pelarut*

* Pcrbado&n konsentratti., Esisalnya perbedaan kon aentraol ontera kelarutan obat dalam pelarut doRgan konccntraai rata-rata dalam larutan % duk*

* Sueunan pelarut y&itu pH* kckentalan* - Suhu tnedia dieeoluei*

1.5.2.2. Faktor yang berfcubun&an dongan Bifat kiaia £i*

(

6

)

(

7

)

A 1 % *5A Faktor ini dapat dibagi atas beberapa bagiaa

1

.

5

.

2

.

1

* Lingku&gan eel&ma percobaan*

sik obat*

(21)

- Sentuk aeam, beaa atau gar am. - Ukuran partikel*

- Bahan ym & menurtiiikan tegangea per&ukaan*

1

.

5

.

2

,

3

* Factor yang berhubungan dongsn formula dan cara

peabuatan.

- Junlsii dan mac am bahan pembantu* ~ Ukuran granul *

- Jumlah. dan tnacam bahan pen£haneur dan cars

penc ampurannya *

* Kckuatan dan kecepatan ponokanan aesin* 1.5.2*4. tingkungan eediaan*

* Kolemfeeban s cl am a pembuatan* - Eondiei ponyimpanan sedlaan* * tfmur aediaan*

2m ftubanflan ftelarutaa dan bioavallabllitas.

Tablet / kapoul merupakan aediaan farmaei b©n~ tuk padat, aaka kecepatan melarut raeraeg&ag peranan

yang lebih panting dari pada ©yarat daya hancurnya* terutam untuk bahan obat yang aukar larut^3*

(22)

Periatiwa pecahnya tablet metijatii granul dan granul

menjadi partikel halus mempengaruhi kecepatan melarut

dan kecepatan abeorpsinya* Karena dengan bertarabahnya

luas permukaan obat yang berhubungan dengan pelarut

menyebabkan kecepatan melarut bertarobah, eelanjutnya

kecepatan absorpeinya jiiga bertasbah.

Granul mempunyai luas permukaan yang lebih becar di­

banding dengan luae permukaan tablet sebelum hancur

04

meskipun tidak aebesar luas permukaan ©erbuknya •

Bari skema di atas dapat dilihat bahwa di damping da-

(23)

Kaxena itu J^ocepaton melarut metnpengaruhi mula kerja

obat* kecepatan dan jumlah obat yang diaboorpei dan

aocara learning nempengoruhi aktifltao fanuokologi bu

atu obat^*

5

* Wetanrnlrotu

Rumus kimia « natrium

2* 2

dlmotil

1

fenll

5

piragoion

4 metilaminornetcQmilfonat^#

Kuimia ban^un t

Humus molekul : 0 1 5 Ha

0

^ S • ligO

5*U Slfat flalk dan klalawl.

Ketampiron borupa krietafc atau aerbuk faabXur yang bervsma putih. atau putih kekuaingaiu

Kolarutac dalam air

1

i t§5, ee&ong dalam alkohol

1

i 30* Sukar X&rut dalam chloroform, eter# acotoiu &arutan da1 m air boreifat netral dan pada pendiam*

6

7 17 an mudaii btsrubafa warna aenjadi kuning f

1

f ’ *

3

*

2

* JPenetapan kadar*

(24)

macam-raacara cara, antara lainl :

a# lodoraetri* fe* Graviraetri* c. fcolorimetri# d* Spektrofotometri*

Sari keeispat cs**& penentuan atas# cara cpektro~ i’otometri pada daerah oinar ultra violet adalah yang paling mudah pelaksanaasaara* lebih oederhona

prosedurnya dan lebih cepat* 5*5. fthasiat fannakolp^i^

Metampiron berkhaaiat aebag&i analgeaifc dan ontipiretik* Dooia peraakaian aecara oral adalah 0*5 • 1 gram tiga kali aehari dan 0*5 - 1 gram do* ngan cara intra muakulor atau aufckutan^**0;

(25)

BAB

11

Sm m $ ALAS BAIT HETOBA HMSUtfltiU*

1

* Bahan-bahan .van# dlminakan * Hetaapiron*

i Daiichi Seiya&u Jepong. t 2826HEE*

Aoal t Pandaan# Cap "Gajah laut".

(26)

- &eara chloride p*a*

AseX ; £* fSerek*

• Parafin liquidum.

Assl t Eimia Foma*

- Air eullng«

2

* Alat~alat yang digunakan* - Mikroskop Bouecti & Lamb*

- Electrothermal Melting Point Apparatus#

- aiaecott Test Sieve Shaker*

- U.S.A* Standard Teeting Sieve dengan berbagai macam u&uran.

- Sartorius Analytical Balance type 2472. • Tircbangan Borkel.

- Brweka Granulator type AR 400* - Alraari pengering*

- Hanseaten Exentric Tablet Machine# Single punch, type Exacta

1

.

- Erweka Hardness Teeter type TB 24# • Brweka Friabilator type $AP*

- Brureka Disintegrator type

2

T

2

. - Mikrometer*

- Stop watch#

- Shimadssu Double-Beam • Spektrofotoraeter W - 140-02# - Erweka Dissolution Hate Tester type £T*

(27)

Filter Cat Ko E A W 013 00* Filter typo HA* Pore

©is© 0*45 Um*

- pH meter Corning model 5# * Ifcemaoetat 1AA&E F3*

■* Hot plate * Stirrer Coraiog PC 551 • * fherxnometer 50°C *

* Labu ukur dong&n borbagai maeam ukuren. - Pipet volume donsoaa berbagai macam ukuran* - GelGc ukur 100 ml# 1 liter*

- Hortir & stamper* 3* fiwftjwaai*

3*

1

* Identiflkasi kualitatif metamplron*

* Buat larutan motampiron 10# b/v* Mbit 3 cl lorut an* tasbahkan

1

ml aompai

2

ml a n m chlorida en»

cer P dan

1

ml forri chlorida I*

10

# b/v oken tor*

3

&di fcarna biru yang Jika dibiarkan berubah menja di merah, ke&udian tldak borwama*

- Panackao

2

ml larutan metanpiron

10

# b/v* yang % loh dlGeomkan dengaaa aoarn chlorida escar P* te-r^g di gae belerang diokaida*

3*2* feaerlkaaan kuantitatljf. metampiroa*

Kaaukkan lebih kurang 400 mg yang ditlmbartg toliti

ko dalaia erlemeyer. tfambahkai* 5 ml air* fitraai da*» jagaa podium

0* 1

$ hioggo varna kuning yang maxitap* flap ml ^oditam 0*1 H sefcara dengen 16*67 sg

c13

Hjg

(28)

3*3* Penentuan tltik lobar*

ttafling-ffiaolng aerbuk metampiron ditentukan tltik

leburaya dongan alat *£lectrothermal Melting Point*# 3«4* Penentuan ukuran partikel#

Baton baku metasjpiron haeil produkoi tlga pabrik djj, tentukaB. ukuran partikeltay© aecara £

- Hikroakcpi den&an media parafin XlqulduD*

fimbong 100 tag aerbuk metarapiron tanbahkan 5 ml

parafin llquldum* Aabil dcngan pipet aedifclt oue- .pensinyn, toteskan pada obyok glaa» tutup dongan

cover glae kemudian dllihat dibawah nlkroakop dan , , ukur diameter dari 500 partikel* Diaraoter yang di ukur adalah diameter Martin* Hitting diameter rata rata partikolnya.

- Ayakan*

Timbang 50 gram serbuk netanpiron, snaeukkan dalam ayakan ter&tas* ayokan dioucun eedemiklan rupa da ri ayakan yang berdiazaeter beoar ko ayakan yang berdianetor kecil* Shaker dijalerikan ©elaaa. 45 nit* kemudian ditimbang eorbuk yang tertinggal p£ , , da maaing-aaoing ayakan# Hitung diameter raia-rata

partikel berdaaarkan berat. 3*5* Po^ibuatan larutan bateau

(29)

pada Xabu ukur 500*0 ml* kemudian diencerJcan dengan

HOI 0,1 H aampai tepat 500*0 ml. Dari larutan ini dibuat larutan baku yang berkonaentraai

10

ppp *

15 ppm* 20 ppm* 25 ppm* 50 ppm*

5.6. Penentuea panjan/?: gelorabatm makalmto.

Amati abcorpai larutan baku

10

ppm dan

20

ppm pada pan^ang gelorabang 245 nin oaropai dengan 270 nnu Buat kurva abeorpoi torhadap pan^ang gelo&bang*

Paiijang gelorabang dengan aboorpai tertinggi adaloh panjang gelombong makaifnum *

5.7. Pembuatan kurva baku*

Kurva baku dibuat dengcn mengomatl absorpol dari la rutan baku 10 ppa, 15 ppm, 20 ppm, 25 ppa, 50 ppm pada panjans gelotnbang mak&iraura# Keraudian dibuet kurva konacntrasi tsrhadap abaorpoi dan dihitung peroamaan garls regreeinya*

3*8# ffenantuan keXarutan*

Iteeing-iaaeing bahaft baku metampiron ditentukan k©- larutonjiya dengon cara ; fcimbang 155 gran aerbuk ; _ tnetampiron, tombahkan pada 100 mX larutan HC1 0#1 H

dengan euhu (57 + 1)°C* Tentukan konaentraainya pa*

da menit ks 5f 15, 50, 60, 120, 180* Pereobaan diulang lima kali*

(30)

3

*

9

* Pemtouatan tablet metamplron*

tablet metaropiron. dibuat oanurut formula yang dibu*

11

at oleh Huoni Junuo dkk* oebagai berikut i «)

Formula tablet metampiron '

Mdt&spiros 500

Sakarum laktie ••»*••*••«***•*«••***««•** 23 Aayium manihot.... ... . 97.#!? Kuoilago amyl*

10

#**^ **•••.**•«*•**»*•#»

12

Talk ... .I...

12

Ho^idoiufii etearat • #*»****.«*#**#**«**«*** 5 . *) untuk 1 0 0 0 tablet*

**) difritung sobagai asaylum korlng. 3*9*1* Peabuatan groallaflo antyll

10

»t*

Hueilogp aiayli 1096 dibuat dengan nonimbang oraylun raanihot 1S> grant dalam gelaa piala 250 mlf tefcbali* kon air euling 30 ml dan diaduk-aduk. Jteaudion

tambafakan air aullng yang mendidih aampai didapat borat 150 gran, aduk carapai jemih dan din&inkon*

3*9*2* Prosec penbuatan tablet*

Tirabang cotampiront oakarum laktie* aoylum mani- hot» caapur baban-bahan tersebut dalaa mortir ©e*

(31)

mmit* Waoa granul diayak dengan mooin molalui a~ yakan yang berdiaaeter 1#60 ra* lalu dikeringkon

dalam almori pengering pada auhu 50°* 40°C*

Granul yang telah kerlng dlayak dengen neoin tsolg

lui ayakan yang berdiaaeter

1,00

mm* Kemudian di*

campur dengan talk dan laa&neelua otearat oaapoi

homogen eelaraa 15 menlt* Maaukkon ke fcoppor dan

dicetak dengan aooin einglo punch* dipakoi punch flat beveled edge* half line dengan dicaetor tarm* fablet yang terjadi diperikoa kuailtaanya*

3

*

10

* ffemerlkaaan kualltaa toblefi*

3

*

10

*

1

* fenerikaaan keaeraganan bobot tablet*

Reseragaman bobot tablet diporikao aenurut Far- tnakope Indonesia Edioi II* yaltu t timbang 20 t&

blot aatu persatu, dlhitung bobot rata-ratanya* Tldak leblh dari due tablet raempunyoi ponyimpang an yang leblh. beear dari 5%§ dm tldak boleh ado

aatu tabletpun yang merapimyai penylmpangan lebih beoar dari

10

J

6

.

3*10*2* Pomerikoaan kekeracan tablet*

Xekerasan tablet ditentukan dengan alat *£rweka Hardneaa ^eotor" aasing^aeing sedioan aepuluh

tablet*

(32)

ya»g tereedia pada slat deism kedudukan tagak*

Kemudlan tombol ditokan dan eaat tablet pecah d£

baoa ak&leaaya. Kekeraoan tablet dapat dilibat d£

ri pembacaan okala tereabut yang diayatakan da-

lam satuan kilogram*

3*10*5* PeiaerikBaan ukuraft tablet*

Bengan tnen^gunokan jnikrometer diameter dan fcebal tablet diukur sebagai borikut ft tablet dilotak- k&n ditengah-tengaH pen^epit* kemudian ditekan deljgan mengguiiakan pemutareya eehiagga tablot t£ pat tidak bergerak lagi* I^alu ©kala dibaoa*

Pereyaratan msnurut Farmakope Indonesia Bdiai

21

, yaitu t garie tengah tablet tidak lebih dari

3 kali dan tidak fcuraas dari

1

<| kali tebal ta­ blet.

3*10.4* Famerikaaan kerapitfien tablet*

Kerapuban tablet dlpcirikoa dengan alat nE?weka Friabilator" dengon cars & aebanyak

20

tablet di bersibkan dari oarbuk yang m m m p e l dengan kuaa#

lalu ditimbang* Tablet dimaoukkan ke dalam alat dan diputar selama 4 menit dengan keoepatan pu* tar 25 puteran/m

0

nit* Kemudian tablot dikoiuar* kan dan diborai&kan lagi dari eorbuk yang menes?-

(33)

3.10.5. Pemerikeaanwaktu hancur.

Waktu hancur raaaing-aaalng eediaan ditentukan dengan alat "Erweka Biaintagrator fester” eeba* gal barikut t ka dalam Raoing^&a&ing tabung baa* kat dimaaukkan aatu percatu tablet yang akan di- perikaa* dlauaul dengan cakram penuntun. Basket dimaouklcan dalam gelaa ptala yang berukuran

1

IjL ter yang berisi ai& aullng dengan suhu (5? & 2)°C* Waktu yang dibutuftkon untuk hencumya tablet di~ catat eaat tablet raasuk k© dalam media hingga ag mua tablet hancur dengan atop watch*

3

*

10

.

6

. Ponetapan keabali eat borkhaoiat dalan tablet. Kaoing-rnaeing oodiaan tablet metamplron diambil

oepuluh tablet. Kadar sat berkhaoiat diteatufcon dengan cara t aatu tablet ditiabang lalu digerua

halue dalam oortir* timbang 500 tag larutkan da­ lam HC1 0,1 ft dalam labu ukur hingga tepat 250n*l* earing dengan kertaa oaring Whatman 42« Piltrat diplpet 1.0 ml dan diencerkaa dengan SCI 0*1 If

BGiBpai tepat

100

ml dalam labu ukur

100

ml*

Araati abaorpuinya pada panjang galombang aakai-

m m dan koneentraainya dibitung dari kurva baku.

(34)

Dissolution Rate Teeter”*

Media discoluai : HOI 0 , 1 u.

Subu * <37 ± 0#5)°C.

fjpoeefiur kerja

8

- Eg dal an be 3 ana diceolUGi diraasukkan laruteu HCX

0#t ff oebanyGk 900 ml ccbogai media diseoluei* * Suhu media diatur hiag$a tercapai euhu (37iP#$)°C# * Tablet dimaaukkaa dalam basket, lolu ditunmkon

k© dalara bojana eampai actings! (

2#0

£

0

#

2

)ctn d|| ri daoar bejana*

• t *

- Kemudian putarcn basket diatur

100

putaran per

* *

menit*

* Sompel diambil 5 ml pada eienit ke 2f 4,

6

* ©# 10#

15# 50, 45# 60# 75* 90# 120 don 150,

* Pada eetiap peagabilan eampel tal&bahkaa media diseoluai eebanyak aampel yang diaiabil agar vo­ lume media dt&aoluei tetap

900

ml*

- fentukem kadar metampiron yang torlarut dalam eanpel aeesra apek trofotoiaetri *

* Unttik Hia

0

iD

6

*aaoing aediaatt pereobaan diuleng

/

lima kali*

4

* para penflolahan data*

Bata titik lebur# ukur an partikel don

kelarut-t

m setarapiron hasil produkei tiga pabrik dlelah dagger.

(35)

Randomised Design** Data dltafcelkan sebogai berlkut t

■ Perlakuan JurclQh

‘A B G ’A

yn

* 21

*31

Bata pengam&tan

* 12

* 22

*32

-*13 *25 *33

*14 *24 *34

% *25 *35

JuiaXah

Banyak pengamatan ftata«r&ta

% ~ J2/Kn

»<£, # ' * " Ry

(36)

TABBL AftAVA

Suiaber variaal dk JK &re F

Antar pfcrla&uan k-t

p/ p

Kakaliruon k(n*

1

) £

Jturaloh kn

-1

Uarga $ p«rhitun*an 41 ban&ifigkan t tabel, bila

a

6

a pcrUeSacm yang tmtnaftoft naka perMtungan dllonjut** kan dengaa

Vaktu

50

# torlarut dari tiga aodiaan tablet diolah de~ ngan A&all&a Parian (A1UVA) denga# rfmcanean "Randoaiji ed Goaplata Block Benign**

Data ditabelkan eabag&l berikut s

B lo k P o r la k u a n J u a la b H a t a ~ r a t a

A B C

1

* n * 1 2 * 1 3

* 2 2 %

3

* 5 1 * 3 2 *33

4 * 4 1

hz

*43

$ * 5 1

* 5 2 * 5 5

(37)

£T2 *

1

£ yf.

i

«1

*3

Ry »

*y " *§, { * ^ /b > - ^ - *

1

* - Ry - By . »

EABBfc MAYA

Cumber variaai dk JK KJK *

Blok b

* 1

B

PerlakUGO p

-1

P

Kekeliruan Cb-t)(p-i)

* S

Jumlah bp-t

(38)

BAB

111

HASXMiASXX, PBKCGBAAK

1

* tfitik lebur masitig-isaGing baten baku rsefcampiron dapat dilihat pada tabel I. Dan tolah diolah eecara ot&tie-

tik tidak ada perbedaan yang bormakna*

2

. Hasil penentuan ukuran partikel oecara mikrookopi da* pat dilihat pada tabel 12-1 f 2l-2f 11*5 dan gambar 2# 3, 4*

Sedang eecara ayakan dapat dilihat pada tabel

212

-

1

s

121

-

2

*

111

-

5

* Xerayata setelah diolah oecara etatis- tik, ukur an partikel cna&ling-maslng bahan baku metarnpil ron berbeda#

5* Pan*)ang gelombong raakeimum larutan raetampiron dalam HOI 0f 1 n adalah 258 am* sesuai dengan tabel XV* gan*

bar *>#

4* Kurva baku larutan metampiron dalam HC1 0,1 $ pada panjaac gelombang mokeiraftm &engan berbagai konoentra-

8

l dapat dilihat pada tabel ?« gambar

6

«

5. Hasil penentuan kelarutan metampiron dalam HOI 0,1 ft dapat dilihat pada tabel 71* felah dlolah eecara eta-

(39)

6

* Keseragaraon bobot tablet dari tiga oediaan dapat dil£

hat pada tabel VXX#

7* Sarga kekoraean tablet rata-rata, S2>« SB dari tiga aa diaan dapat dilib&t pada tabel fill.

8

« $ebal tablet dari tiga oediaan dapat dilihat pate ta* bel IX.

9* Haeil peraerikcaan kerapuhan tablet dari tiga sediaaa dapat dilihat pada tabol X*

10* Waktu hancur tablet dari tiga aediaan dapat dilihat pada tabol XI.

11

* Kadar rata-rata metampiron dalam eatu tablet maoiBg-* tnaeing oedi&aa dapat dilihat pada tabol XXX«

12

* Jumlah ft raetampiron terlarut dalam tablet dari ma©in£

ta m in g oediean dapat dilihat pada tabol XIX J>

2# m i - 3 dan gambar 7* S* 9*

Waktu 50# torlarut dari tiga sediaan tablet raetampircm dapat dilihat pada tabol XIV#

(40)

TAB EL I

! M K ;e»ebur serbuk metampiron dari tiga produk

{dalam satuan derajat celcius)

Homer A B C Rata-rata 216,4 - 217,8 216,2 - 217,6 216,0 - 217,5 Perhituzjgan etatistik :

Jumlah 1085,5 1084,5 1083,75 3253,75

Banorak pengamatan 5 5 5 15

Rata-rata 217,1 216,9 216,75 216,92

S«D« 0,6021 0,2850 0,3953

(41)

^ Y

2

« (216,5)2 4 (217,75)2 4 . . . » 4 (217)2 4 <217,25)2

= 705795.31

H ® (3253,75)2/ 15 = 705792,60V

g e . 705792,60

y 5

« 0,3084

Ey = 705795,31 - 705792,60 - 0,3084 e 2,4001.

TABEL AHAVA

Sumber variaei dk JK RJK F

Antar perlakuan

2

0,-9084 0,1542 0,77

Kokeliruan

12

2,4001

0,2000

Jumlah 14 . 2,7085

F *s 0,77 F *a*el>(2,12) »

3,88

pada &L *= 0,05

(42)

v m m ix

~1

UKURAN fAftRKSfc SECARA KXXROSICQH fflRBOK HETAMFIKOU PRODUK .:A

Diameter par- tifcol (cnikron)

Diameter parti- kel rata*rata

(«&) (miltxon)

Jumlah par*

tikel (=n) a a

10,0

- 60*0 35,0 219 7655

60*0 -

110,0

85,0 152

11220

110,0

* 160*0 135,0 S3 7155

160,0 *

210,0

185,0 50 9250

210,0

- 260,0 89 5 * 0 25 5875

260,0 « 310,0 235*0 13 3705

510,0 * 360,0 335,0

2

670

360,0 * 410,0 385,0 5 1155

410,0 » 460,0 435*0

2

07©

460,0 * 510,0 4@5*0

1

465

Jumlah 500 48050

«

96

#

1

mikrou.

(43)

TABEL tl~2

ukurjvr p m t m m sbcaha m m c m o v i smbue v m m n m n m o v m <b. .

Dlmotor par*

tikcl (mikron)

Diameter parti­ kel rata-rata

(<=a) (nikron)

Ju&lati par­

tikel {m) n d

10,0

*

50,0

20,0

159 4770

50, 0_ *

90,0

70,0 107 15090

90,0 * 130,0

110,0

6

? 7370

130,0 -

170,0

150,0 42 6500

170,0 * 210,0 190,0 16 3040

210,0 - 250,0 250*0

10

3500

250,0 *

290,0

270,0

10

2700

290,0 * 530,0 510,0 5 1550

550,0 * 370,0 550,0

1

350

570,0 * 410,0 390,0

1

390

410,0 * 450,0 450,0

2

860

Juiniah 500 42720

D ia m e t e r r a t a - r a t a p a r t i k e l a e

(44)

2ABEL XX-3

GEUHAi? PAMXKEL SECAHA MIKROSEOPI SKRBUK HMAHPXR0H BiOBUK C. .

Blaneter par- tikol (raikxon)

Diameter parti- kel rata-rata

(c=dj (mikron)

jumiefc par-

tifeeX (can) 21 &

10(0 • 40,0 25*0 160 4000

40*0 - 70,0 55,0 184 10120

70,0 * 100,0 85*0 91 7735

100*0 * 130*0 115*0 33 3795

150,0 - 160,0 145*0 20 2900

160,0 - 190,0 175*0 7 1225

190,0 - 220,0 205,0 1 205

220,0 * 250,0 235,0 1 235

2§0,Q - 280,0 265*0 1 265

260,0 * 310,0 295,0 1 295

310,0 - 340,0 325*0 1 325

Jumlab 500 31100

b 62*2 nifcron.

(45)

Perhitungon etatiotik uKuran partikel eertouk metamplron

(46)

fABEZ* ARAVA

Sumber variasi dk JK RJK F

Antor perlakuan Kekeliruon

2 1497

276700*55 5025982*43

138350*17 4024*04

34*58

Jualeh 1499 62^0602*70

f « 34#38 > F tabel(gf ^ * 2*99 pada 0*05*

Berarti ukuran partikel Ice tiga bahon baku nietarapiron berbe&a mokna*

Selanfut&ya dibe&okafc dengan "Least Significant Diffe­ rence" atau 2»S.D*

Pada dk « 1497# * 0,05 ' t « 1*960

* 1*960 1/4024*04 * 7*86

C . B . A

(47)

Goubar 2 t ?artik©l cetonpiron produk A*

(48)

f

Combar 4 I PortikeX motanpiron produk C.

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

il

ai

abeo

rpa

i

0,45

0,35

0,25

0 , 1 5

245 250 255 260 265 270

Panjane gelorabang (nm)

(54)

NILA1 ABSOHPSX RA$A*RAS?A &ARUIDAH MBTAMPIROH BALAM HC1 0,1 II DAB! BHSBAOAI KQIiS®*mA$I PADA PANJANS

GELOKBM0 MAKSIMIM OTIHJE KURVA BAKU Homer Konsentrasi = X

(ppm)

Abaorpei rata-rata = Y

1 0 0

2 10 0,2?1

3 15 0,401

4 20 0,533

5 25 0,661

6 30 0,796

Bari data yang diperoleh dlla&ukan perhittmgan koefisien korelaai (r) dan diear! persamaan garie regreainya.

£ b 16,6667 ? o 0,4436

$ 54 derajat kebebasan (dk) « 52

Koefisien korelaai (r) « 0,9999

Harga r tabel (lampirac 4) untuk P.« 0,05; dk = 52 ada- lah 0,2634*

r perMtuagaa > r tabel, berarti menunjukkan aaanya ko- relasi linier antara X dan Y*

Slope (a) = 0,0264

Y intercept (b) » 0,0034

(55)

0 . 8 0 +

T

*/•

*/*

S. 6 . 0 0 1 2 . 0 0 I S . 00

C . M E 7 A M P I R 0 N

2 4 . 0M J0 . 00

(56)

TABEt VI

KKDARtJIAB SERBUK HESAMPIROB 7JARJ TXM M6MJE PADA SOTtJ 37°C <SA*TtJ CRAR DALAM Kt. HCI, 0,1 K)

Homer r >. A •• -•* . B .

-0-t 1*48 1,48 1,49

a 1*49 1*4© 1#48

3 1*49 1,47 1,45

4 1*4? 1*49 t,48

5 1,46 1,46 1,43

t 1,46 1,48 1,48

S«1U 0,0130 0,0114 Of01§2

' S*B» 0,0065 0,0057 0*GS?6

(57)

POEhitungan statistUc t

Perlakuan Jualah

' A' - B C

1*48 1,46 1*49

Kelarutan 1 *49 1,48 1,48

1*49 1.47 1,45

1*47 1*49 1*48

1,46 1,46 1.48

Jumloh 7*39 7,38 7*38 22*15

Banyok penganatan 5 5 5 15

Rata-rata 1,43 1*48 1,48 1*48

£ 1 ^ » (1*48)2 <1,49)2* ♦ < 1 # 4 8)2 ♦ ( * * 4 0 } S

•« 32,7103

H «= ,{2?-j35)L , » 32,7082

y IS

j, * ■ t?.?0>2. - 32,7082

y 5

*» 1*5 * 10*5

^ e 32,7105 - 32*7082 - 1,3 x 10-S

(58)

3ABEL AHAVA

Suraber variaoi dk £E ftJK w

Antar perlskuati a if33ct©~5 $*feicrk 0*04 Kekoliriian 12 0*0021 i*axio^4

Juralah 14 0*0021

f e q#04 £ tabelj^^gj * 3*8B pada <=/-« 0*05*

(59)

fjmm, ni

KBSmAGJOWS BOBOf TABZBf HETAM?IROB J5AHI

TIGA SEDIAAfl (3>ALAM 5ATUAK ORAM)

Homer * - A B .. * C

1 Ot6540 0,6541 0,6448

a 0*657? 0,6494 0,661?

5 0,6640 0,6555 0,6479

4 0,6519 0,6540 0,6468

5 0,6524 0,6458 0,6440

6 0,6568 0,6543 0,6458

7 0,6455 0*6529 0,6565

a 0,6572 0,6529 0,6567

9 0,6476 0,6536 0,6545

10 0,6484 0*6464 0,6480

11 0,6574 0,6448 0,6587

18 0,6520 0,6504 0,6425

13 0,6911 0,6444 0,6456

H 0,6534 0,6555 0,6468

15 0,6499 0,6520 0,6625

16 0,6516 0,6531 0,6452

17 0,6404 0,6570 0,6428

ta 0,6458 0,6415 0,6555

19 0,6508 0,6462 0,6485

ao 0,6402 0,6466 0,6469

s 0,6515 0,6505 0,6499

S*D* 0,0060 0,0045 0,0065

(60)

TABMt VIII

KERERASAn I ABLET MEfAHmOB SARI fIGA 8EDIAAM

(balak saiuae kilogram)

ftocaer -.A ■ : b ;c.

1 7,50 7,00 7,00

2 7*00 6,75 6,50

5 6,25 7,25 6,75

4 6,75 7,00 6,50

5 5,50 6,50 6,00

6 6,00 6,50 6,00

7 6*00 5,75 7,00

a 6,00 6,75 5,50

9 6,25 5,50 7,25

10 6,50 7,50 7,50

i 6,38 6,65 6,60

8.0* 0,5603 0,6258 0,6258

(61)

TABEL IX

TEBAL IABLET M&CAKiPIROH DARI IZGA BEBIAAR

(M M H BATUMI m )

Homer V A ■" B : C

1 4#7 4,7 4 ,8

2 4.7 4,7 4,8

3 4,7 4,7 4,8

4 4,7 4*7 4,8

9 4,8 4,7 4*8

6 4,7 4,7 4,8

7 4,7 4,7 4,7

a 4,8 4,7 4 ,0

9 4,7 4,8 4,8

10 4,7 4,7 4,7

t 4*72 4,71 4,93

S.D. 0,0422 0,0516 0,0425

(62)

SA8E& X

KERAPUHAH f ABLEf BETAMPI ROH DARI TI GA SEBI AAU ( DAI . AH SATUAI T PROSH5)

Homer ■ A" B - • a

1 0*22 0*21 0,19

2 0,23 0,19 0*17

3 0,20 0*10 0,16

4 0*21 0,19 0*19

5 0*21 0,20 0*18

35 0,21 0,19 0,18

S*2)# 0,0114 0,0114 0,0150

3*E* 0*0057 0*0057 0,0065

TABEL XX

WAKTU HARCUR 2ABIjET MEt AHPI HGN SARI TI GA SEDI AAH

( BALAM SATO AH HERI l )

H om er A

A

B C

1 7 , 6 0 * 8 * 2 5 7 , 4 2 * 8 , 1 5 7 * 3 0 - 0 , 1 0

a 7 , 7 0 • 8 , 1 7 7 , 5 7 - 8 , 2 5 7 , 2 2 - 8 , 0 7

3 7 , 5 6 * 8 , 3 8 7 , 4 7 * 8 , 3 0 7 * 2 5 - 8 , 0 7

4 7 , 4 2 - 6 , 0 8 7 , 5 0 * 8 , 1 0 7 , 3 3 - a , 0 3

5 7 , 5 3 - 8 , 1 5 7 , 5 0 - 0 , 1 7 7 , 4 5 > 8 , 1 0

(63)

TABEL XII

KAJMR 2Af BBR&HASIAT TABLED MBSfANFXROK DARI m A SEDIAAK (23AI/AH SAUNAS GRAM)

Homer ,\A .. ‘ ? . . . C

1 0,4952 0,5034 0,4976

2 0,5052 0,4922 0,5083

3 0,4965 0,5138 0,5152

4 0,5055 0,4806 0,4903

5 0,4854 0,4976 0,4875

6 0,5090 0,5065 0,5086

7 0,5124 0,5146 0,5194

8 0,5139 0,4635 0*4915

9 0,4654 0,4980 0,5034

10 0,5092 0,4988 0,5076

s 0,5022 0,4997 0,5029

S.D. 0,0101 0,0102 0,0109

(64)
(65)

f t

'UNIVE RSITAS A1RLANGGA*

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

T A B E L X 2 V

H A K G A 2 5 0 # f B H L A O T * $ A B £ B $ H E T A H P I H O H D A R I

f U K S E D I A A K ( D A M H S A T U A W M E R I T )

H o m e r t 5 0 # t e r l a r u t t a b l e t m e t a & p i r c m d a r i e e d i a a n

• - A ' * " * ‘B - : c :

1 2 8 , 0 2 5 , 5 2 7 * 0

2 2 6 * 8 2 0 , 2 2 4 , 2

3 2 6 * 2 2 5 , 3 2 7 f O

4 2 7 * 5 2 6 , Q 2 4 # 1

5 2 7 * 2 2 5 , 5 2 5 , 9

t 2 7 , 1 4 2 6 , 2 6 2 5 , 6 4

S * B * 0 , 6 8 4 1 1 , 2 3 8 1 1 , 4 3 2 8

8 * ? * 2 , 5 2 * 5 4 , 7 1 # 5 , 5 9 #

t f n t u k r a e n g e t o h u i a & a a t a u t i d a f c n y a p e r b e d o a a y a n g 1s © f *

m a l m a d a r i t i g © a e d l a a n d a l a m f o r m u l a i n i a d c l a h d i o l a t i

d e B g a n A n a l i s a V a r i a n ( A H A V A ) d e n g a a r a a c a a g a n wB f & d o i a i | |

(72)

Perhitungan etatistiks

i

Blok Perlakuon Junlah Rata-rata

. .A • B. C

1 28,0 25,5 27,0 80,5 26,83

2 26,8 28,2 24,2 79,2 26,40

5 26,2 25,3 27,0 78,5 26,17

4 27,5 26,8 24,1 76,4 26,13

.5 27,2 25,5 25,9 78,6 , 26,20

Jumlah 155,7 131,3 128,2 395,2

Rata-rata 27,14 26,26 25,64 m 26,35

£ 3 ? » <20,0)2 + (26,S)2 4..**.+ (24,1)2 4 (25,9) 2

« 10434,1

Ky “ « 10412,20

B « _ 10412,20

y 3

» 1,0173

P * M P h J ) ^ 3 b M Zt i m * z £ . 10412,20

. y §

*= §,6813

«6 10434,1 - 10412,20 - 1,0173 - 5,6813

(73)

TABEL AHAVA

Suraber variasi die JK BJK *

Blok 4 1*0173 0,2543 0,13

Perlakuan 2 5*6813 2*8407 1*50

Kekeliruan 8 15*1967 1*8998

Jumlah 14 21*8973

F = 1*50 P * 4*46 pada c< = Qf05

(74)

BAB I ?

PEKBABASAJ!

Dalam pendahuluan telah dikemukakan bahwa peneli- tian Santooo jnengenai tablet metarapiron yang dlprodnksi oleh beberapa pabrik monunjukkan perbedoan keconatan tae~ l a r u t * Salah satu faktor yang oempengaruhi keeepatan melarut adalah eifat-aifat fioik baton obat yang berhu-

bungan dengan kelaruten*

Dalam penelitian ini telah ditentukaa titik lebur bell an baku matampiron dengan alat ^Electrothermal Helt- icg Point Apparatus1* • Dari basil percobaan didapat data (tabel I), fitik lebur rata-rata baban baku metampiron produk A - 216,4° - 217»6°C* produk B = 216*2° - 217*6°C don produk C == 216*0° * 217.5°C* Analiee Gtatiotik tidak menun^ukkan perbedaan yang bermakna pada deraj at kemakna an 0,05. Eer&rti titik lebur baban baku metampiron pro* duk At B den C adalah eama«

Penentuan ukurar, partikel dilakukan dengan dua ca ra yaitu cara taikroskopi dan cara ayakan. Secara ir.ikro&- kopl dilakukan metoda Martin* ,1umlab partikel yang diu- kur maeing-masing produk adalab 500 partikel*

(75)

terda-pat dalam tabel II. Dari penentuan ukuran partikel ter -

sebut didapatkan diameter rata-rata partikel metarapiron produk A « 93#6 mikron dengan range 13,5 - 472,5 mikron, produk B *= 82,7 mikron dengan range 13,5 - 432,0 mikron dan produk C « 61,0 mikron dengan range 13,5 - 310,5 mi­ kron. Analisa statistik diameter partikel dari ketiga ba han baku metampiron ada perbedaan bermakna pada derajat kemaknaan 0,05. Produk A lebih besar dari produk B dan yang terkecil adalah produk C.

Penentuan ukuran partikel dengan ayakan datanya dapat di_ lihat pada tabel III# Dari data menunjukkan diameter ra- ta-rata partikel metampiron produk A = 103,11 mikron, produk B = 88,31 mikron dan produk € = 66,30 mikron. Pe- ngukuran secara ayakan ini hanya merupakan suatu pende - katan karena tidak dapat menggarabarkan ukuran partikel itu masing-masing secara individu (tiap-tiap partikel), sehingga kurang mencerminkan sebaran yang sesungguhnya. Oleh karena itu tidak dapat melihat perbedaan produk A, B dan C secara teliti.

Kelarutan bahan baku metampiron dilakukan dalam HC1 0,1 U pada euhu (37 ± 1)°C. Suaeana percobaan yang

dipilih adalah suaeana asam lambung dan euhu tubuh dengan maksud supaya lebih mendekati keadaan in vivo.

(76)

-jukkan tidak ada perbedaan kelarutan dari ketiga produk

bahan baku metampiron. Kelarutan rata-rata metampiron

adalah 1 gram larut dalam 1,43 ml HC1 0,1 N pada euhu (37 + 1)°C.

Masirig-masing bahan baku metampiron dibuat tablet dengan cara granulaei basah dari formula dan cara pabri- kasi yang sama. Untuk meneliti pengaruh bahan baku terh& dap kecepatan melarut dari tablet tersebut di atas dila- kukan pemeriksaan kualitas mengenai :

- Keseragaman bobot tablet. - Kekerasan tablet.

- Ukuran tablet. - Kerapuhan tablet.

- Keseragaman isi ssat berkhasiat.

y

- Waktu hancur tablet.

Basil pemeriksaan keseragaman bobot, ukuran tablet, wak­ tu hancur dan keseragaman isi zat berkhasiat dari tiga sediaan di atas memenuhi persyaratan Parmakope Indonesia Edisi II (tabel VII, IX, XI, XII).

Kekerasan tablet yang ideal adalah 4 - 8 Kg. Dari perco­ baan didapat kekerasan tablet 5,50 - 7,50 Kg (tabel VIII), berarti masih berada dalam kriteria tersebut.

(77)

?enelitian kece

patan melarut dengan alat "Dissolution Kate Tester Erwe-

ka” menurut U.S.P. XIX* Hasil perhitungan t 50% terlarut dari data tabel XIV menunjjukkan untuk tablet metampiron produk A * (27,14 + 0,6841) raenit, produk B = (26,26 +

1,2381) menit dan produk C « (25,64 +; 1,4328) menit. Ana Ilea statistik t 50# terlarut dari ketiga sediaan tablet tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna pada derajat kemaknaan 0,05. Dengan demikian bahan baku metampiron ti dak mempengaruhi kecepatan melarut.

Walaupun ukuran partikel secara mikroskopi rnenun- jukkan perbedaan yang bermakna dengan kelarutan yang cu- kup besar, belum tentu mempengaruhi kecepatan melarut; karena eulit dicari hubungan antara ukuran partikel .de­ ngan kecepatan melarut bentuk tablet. Dntuk' menentukan- hubungan ukuran partikel dengan kecepatan melarut sebaik nya langsung ditentukan kecepatan melarut dari bahan ba­ ku itu sendiri.

(78)

BAB V

KESIMPULAH

Dari percobaan yang telah dilakukanff dapat dlsim- pulkan bahwa :

1 * Tidak ada perbedaan titik lebur dan kelarufcan bah an baku metampiron basil produksi - tiga pa* brik.

2. Dalam bentuk tablet yang dibuat dengan formula dan cara pabrikaei yang eaxsa# eifat-sifat

£i-♦

(79)

SAB T I

Berdaoarkan percobaan yang tel ah dilakukan, maka

aisaranksn :

1* Silakukan penelitian ieblh lanjut ten tang P©*

ngaruh. bahan baku aet&mpiron terhadap keeepat- an melarut tablet metampiron yang dibuat dongaa formula lain.

2m Diteliti lebih lan^ut kubungan antara ukaran

partikel dengan kecepat&n melarut bahan baku isetampiron bentuk eerbuk.

5. Mlakukan penelitian lebih lorgut pengaruh formula dan cara pabrikasi terhadap bioavaila- bilitaa ec&iaan tablet raetamptron.

(80)

RINGKASAR

Telah dilakukan penelitian terhadap oifat^aifat fisik bahan baku metampiron hasil produkai tiga pabrik yaitu titik lebur, ukuran partikel* kelarutan dan uji

t 50% terlarut bentuk tablet yang dibuat dengan formula dan cara pabrika&i yang eansa.

Penentuan ukuran partikel dilakukan dengan cara mikros- kopi dan ayakan.

Kelarutan bahan baku metampiron dilakukan dalam 1IC1 0* 1R pada euhu {37 + l)°C.

T 5056 terlarut ditentukan dengan alat "Dissolution Hate

tester Brweka" menurut U.S.P. XIX dengan media HC1 0,113* Basil penelitian titik lebur* ukuran partikel dan kelarutan diolah dengan Analisa Varian dengan rancazigan

(81)

ea<

H

8.

. <

w «

(82)

w

td

f

in

d

e

n

o

m

in

a

to

r

(83)
(84)
(85)

JJAfSAR PUSIAKA

1. ABDIKB, H S . A , SOItlKAH and K.G. HORODS,

"Colorina-tric Determination of Bijppron*# J* P&arm, Sci., 6 2 i 1 8 3 4 - 1 8 3 6 . ( 19 7 3 ) .

2, ALtiEH, f«| Particle Siae Heaaureeent* Chapman and Hall*

London, 1974# p 74 * 155.

3* BARK£31, G.S.* tablets and tablet Product fteaign, in

J.B. SSR01&S* end K*M* BEAL (Sda)* American

Pharmacy* Seventh Edition* J«B« LIppincott Con- pany ailadelphta* Toronto, 1974# P 345 * 551 4* BSAH* H«S«, A*H* BBOKEtf and CAHLESS* Advances

in Pharmaceutical Sciences* Volume 2* Academic Press* London and Bow York* 1967* p 95 - 124. 5. B0H8E* K.* JC* HAKtKB* Deutachea Arfcneibuch* 7 Auagabe,

Konraentar* Wiaaenechaftliche Verlogageoellochaft MM* Stuttgart* Govi-Verlo# GOTH* Frankfurt*

1968* p 1219 - 1225*

6* CLARKE* B*G*G* * Isolation and Identification of Drug*

the Fnamacoutical Preao# 1971* p 510#

7# PARWAK0P2 IKD0HE5IA* Edisi II* Departeaen fceeehatan Republik Indonesia* Jakarta* 1972* p 157# 550* 0. fXHHCLt* Influence of Formulation on Piaeolution Hate*

in L.J. I.ESSOH and J.t* C A R S m S W (£da)* ftioeolution technology* the Industrial Pharma­ ceutical Technology Section of the Acadeny of Pharmaceutical Science* 1974* p 106 - 146.

9* 100 SOHG fiOM and J«<r* WISREL* "Oral Doaage fora Daaign

(86)

and I to Influence on Dissolution Katea tor a

Series of Drug”# <?* Ittiarn* Scl** £2. 1 e^7 * 830* <1970)*

10* (UBAliBI* H., Bicphormaceutice, in Xt* LACH3AR* I1*A# LXSBEftMAII* J.L* KAKIG (£4@)i The theory and Practice of Industrial Pharmacy, Second £di~ tlon* Lea ft Febiger Philadelphia* 1976, p 96* 115#

11* SlUSHX JtffiUS* dick** Penfigunaan Aeroeil aebagal bahen penghancur dalara beberapa aedlaan tablet* di dalaa A.H* PAT AH* dick* (£d)* Proceeding Kon- grea Xlmiah Faraasi III# togyakarta 17 - 20 Jttli 1970# B£J? ISP1 1980* p 217 - 522*

12* LEVY* $•* Biopharaaceutical Consideration In Dosage Fora Deeign and Evaluation* In 3+3, 8PR0VLS* (Ed)* Preocription Pharmacy* Second Edition* <T#B* Xiippincott Company Philadelphia* foron** to* 1970, p 63 - 62*

13* IiETY* a.* et al* "Effect of Certain tablet fomiXa~ tlon Factors on Dioeolution Sato of Active Ingredient II”* £• Pharnu 8ci#f Jjjg i 1047 •

1051* (1965)*

14* KARJSHAM* S*C«* S. £* m t m * General Chomiatry* She

ftiberaide Press Cambridge* FtaGeachuoetto,f955* P 63, 70*

15* MAKOH, $*E*» CUP* SRDfcSOS* Principles of Phyeicel Chemistry, fourth Edition* the Hacmillan Cots* pany* Hew York* 1965* p 71*

(87)

17# HARTIKBALE, The Extra Pharmacopoeia, twenty-Seventh

Edition* the Pharmaceutical Preaa, London* 197S# p 190*

18* M1SRCK 2IJ0EX, the Merck Index, ninth Edition* Herck Co** Inc* Rahvay, H«J+ tJ*S*A** 1976* p 44S, 19. H&iSOK* £.0* and K*W* M2&LSB, Principles of Drug

Dissolution and Absorption Related to Moa~ v&il&bllity* inJ* BLARCHAftB* jet al (Me), Principles mid Perspectives in Drug Bioa- vailability, $*Eergerv Basel* Kunchon* 1979* p 26 * 29*

20* 05TLE* B* and R.V. MBKSIM* Statistics in Reoearch* third Edition* the leva State feivorsity Press/Asies* 1975* p 575 - 424#

01 * PAIUlOt* E.L., Phoxmaceutical technology Fundamental Pharmaceutics* Burgess Publishing Co*# Kinney polio 9*8»A*» 1970* p 158 * 169*

22* PARROT, E*3t» and V* SASKI* Experimental I&erssacouti-* cal technology* Third Edition* Burgess Publish ing Company* 1971* p 294.

25* SAHtOSO, B** M0n the Bioavailability Kethanpyrone

tablets0* Pharos Bulletin* 3 m * Feb i 2 - 3.

<1976)4

24* SHAM, &«0*v et al* Prefornsul&tion* in L* I» ACHM AH*

HA* h i m m m , J*L* KAHIG (Edo)* She theory

and Practice of Industrial Ptaraacy* Second Edition* tea ft Pebiger Philadelphia* 1976* p 15 - 20*

25* STOKXiCSA, H.tf*# Solution Containing nonvolatile Ha* teriale* in limit V* D I t m t (Bd)f American

(88)

Company Philadelphia* Toronto* 1974* p 39 -

48.

26* SUDJAHA* Disain dan Analisis Eksperiraen, Penerblt Tarsi to, Bandung# t980*

27* SVMRBRICK, J.» In Vitro Model of Drug Dissolution, in J. SWARBKICK (Ed) * Current Concepts in The Pharmaceutical Science : B.topharmaceutice,Lea & Febiger Philadelphia, 1975* p 265 - 294* 28. TAKRURI* H.* S. BEDARD, Solution, in E. W. HABTIH

(Ed), Dispensing of dedication. Seventh Edi­ tion* Mack Publishing Company* Easton Penn­ sylvania, 1971* p 482 - 501#

29* U.S.P. XXX* The Pharmacopoeia of The United State of America* Nineteenth Revision, The United State Pharmacopeia! Convention* Inc.* Hack Printing Company* Easton* Pa*, 1975* p 650* 656.

30. VMGIJBH, J.G«* Blopharjaaceutlcs and Relevant Pharma** cokinetics* First Edition* Drug Intelligence Publication* Hamilton Illinois* 1971* p 98 -

Gambar

Tabel ; I, fitik lebur ©erbuk metampiron dari ti-ga produk *•*..«•.*i*.**«.#••
TABEL AHAVA
TABEL tl~2ukurjvr p m t m m  sbcaha m m c m o v i  smbue
TEBAL IABLET M&CAKiPIROH DARI IZGA BEBIAARTABEL IX
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini berisikan tentang latar belakang yang menguraikan hal-hal yang melatar belakangi penulisan skripsi ini, perumusan masalah yang menguraikan tentang permasalahan apa saja

Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari pelaksanaan pelatihan yang dilakukan dengan cara melihat perbandingan tingkat konsentrasi mahasiswa sebelum dan sesudah

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis mencoba untuk membahas tentang pembuatan website pemesanan handphone melalui internet, yang berisikan mengenai informasi produk beserta cara

bervariasi di dalam proses pembelajaran. Terutama, dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, berbagai kemungkinan dan kemudahan ditawarkan di dalam upaya

Berisi tinjauan tentang Sekolah Berbudaya Lingkungan dan Adiwiyata, tinjauan tentang teori-teori yang berhubungan dengan tata ruang luar dan tata ruang dalam,

Metode yang digunakan adalah metode survei dengan mengumpulkan data di lapangan tentang tingkat pelayanan lalu lintas (LOS) jalan Diponegoro Kota Tegal sebelum dan

Karena pegalamatan IPv6 dapat memetakan alamat yang sama sesuai dengan yang di-request oleh sebuah sistem yang menerima data dari neighbor yang pertama, maka

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA TOKO VARIASI MOBIL “JS” DENGAN RAPID APPLICATION..