• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berpartisipasi didalam pembuatan laporan ini kami ucapkan terima kasih.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berpartisipasi didalam pembuatan laporan ini kami ucapkan terima kasih."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa,

yang telah membimbing kami hingga berkat rakhmat dan hidayah-Nya

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Balai Inseminasi Buatan (BIB)

Lembang Tahun 2019 dapat diselesaikan.

Lakin ini dibuat sebagai pertanggungjawaban dan penjelasan pelaksanaan

visi, misi dan strategi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang yang

menggambarkan Capaian Indikator Kinerja Keluaran dari sasaran kegiatan,

perbandingan realisasi anggaran dengan pagu yang tersedia, serta

perbandingan capaian volume keluaran dibanding dengan target yang telah

ditetapkan. Ratio dari perbandingan kedua parameter tersebut digunakan

untuk mengukur tingkat efisiensi dari 9 (sembilan) Indikator Kinerja Keluaran

(IKK) yang menunjukkan seluruh IKK mencapai tingkat efisiensi yang positif

dan menggambarkan pengelolaan inidikator kinerja telah dilakukan dengan

baik.

Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna oleh karena itu kritik

dan saran untuk perbaikan pada pembuatan laporan berikutnya sangat kami

harapkan.

Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berpartisipasi didalam

pembuatan laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami berserah diri dan senantiasa

memohon perlindungan dan kekuatan dalam melaksanakan amanah ini.

Amin.

Salam Sakip : Bisa...Bisa..Bisa

Lembang, Januari 2020

Kepala BIB Lembang,

Ir. TRI HARSI, MP

(2)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... I

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 2

1.2.1. Dasar Hukum ... 2

1.2.2. Organisasi dan Tata Kerja ... 3

1.2.3. Struktur Organisasi ... 4

1.2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi... 5

1.2.4.1. Tugas Pokok... 5

1.2.4.2. Fungsi... 5

1.3. Sumberdaya Manusia ... 8

1.3.1. Keadaan Pegawai... 8

1.4. Anggaran ... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 9

2.1. Rencana Strategis (Renstra)... 9

2.1.1. Visi dan Misi ... 9

2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran ... 10

2.1.3. Sasaran Strategis, Kebijaksanaan dan Program ... 10

2.2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2019... 11

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ... 12

(3)

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran... 16

3.2. Pencapaian Sasaran Strategis... 3.2.1. Pencapaian Sasaran... 16 16 3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 19

3.3.1. Produksi Semen Beku ... 19

3.3.2. Distribusi Semen Beku ... ... 21

3.3.3. Diklat Peningkatan Kapasitas Petugas IB, PKb dan ATR ... 24 3.3.4. Pendampingan dan Pengawalan UPSUS SIWAB ... 26

a. Pendampingan secara aktif... 26

b. Pendampingan secara aktif dan pasif... 27

3.3.5. Pendampingan Kelompok Ternak... 28

3.3.6. Kegiatan # Bekerja... 29

3.3.7. Kegiatan Bantuan Ternak Ruminansia Potong... 30

3.3.8. Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan ... 35

a. Pengembangan lahan... 35

b. Penyebaran bibit/benih hijauan ... 35

3.4. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya... 36

3.5 Akuntabilitas Keuangan ... 38

3.5.1. Alokasi Anggaran... 38

3.5.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ... 40

3.6. Hambatan dan Kendala ... 42

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut ... 42

BAB IV . P E N U T U P ... 44

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel : Halaman

1. Jumlah Pegawai Balai Inseminasi Buatan Lembang ... 8 2. Capaian Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja Tahun 2019…………. 17 3. Peserta BIMTEK Berdasarkan Kompetensinya Tahun 2015 - 2019... 25 4. Nama, lokasi Kelompok dan jenis komoditi yang diusahakan ... 28 5. Capaian realisasi pendistribusian bantuan kegiatan #Bekerja...

6. Capaian Realisasi Pendistribusian Ternak Domba Tahun 2019...

30 31 7. Tabel Perkembangan Bantuan Ternak DombaTahun 2019... 34 8. Instansi/Kelompok Penerima Bibit Rumput Bantuan BIB Lembang 35 9. Alokasi dan Revisi Anggaran BIB Lembang Tahun 2019... 38 10. Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja Pegawai, Belanja Barang

dan Belanja Modal di BIB Lembang...

39 11. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Tahun 2019 ...

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman

1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)-PK dibanding Target IKK Renstra ...

18 2. Produksi Semen Beku Selama Tahun 2018 dan 2019... 20 3. Grafik Target dan Realisasi Produk Semen Beku 2015 – 2019... 21 4. Grafik Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku 2015 – 2019.... 22 5. Perkembangan PNBP BIB Lembang Tahun 2015 s/d 2019... 23 6. Grafik Realisasi Produksi dan Distribusi Semen Beku 2015 s/d 2019 24 7. Grafik Jumlah Peserta Bimtek Tahun 2015 – 2019... 25 8. Grafik Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan UPSUS SIWAB di

Prov. Bengkulu Tahun 2019 ...

27 9. Grafik Pendistribusian Kegiatan Program Pengembangan Ternak

Ruminansia Potong Tahun 2019...

32 10. Grafik Perkembangan Populasi Ternak Domba... 33 11. Tingkat Efisiensi Penggunaan Sumber Daya pada Masing-masing

Indikator Kinerja Keluaran (IKK) ...

37 12. Perbandingan Persentase Capaian Volume Keluaran (RVK) dengan

Capaian Anggaran Kegiatan ...

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran : Halaman

1.

Rencana dan Realisasi Populasi Pejantan BIB Lembang TA 2019.... 46

2. Capaian Kinerja Berdasarkan Sasaran Kegiatan dan Indikator

Kinerja Kegiatan Tahun 2019...

47

3. Grafik Pengukuran Kinerja Berdasarkan Pencapaian Perjanjian

Kinerja Tahun 2019...

48

4. Data Pengukuran Kinerja Berdasarkan Pencapaian Perjanjian

Kinerja Tahun 2019...

49

5. Analisis Efisiiensi Penggunaan Sumber Daya Berdasarkan

Pencapaian Perjanjian Kinerja...

50

6. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Capaian Perjanjian Kinerja ...

51

7. Perbandingan Target dan Realisasi Produksi, Distribusi,

Anggaran dan PNBP BIB lembang Tahun 2015 – 2019...

(7)
(8)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian berada di Jawa Barat, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan secara teknis dalam pembinaan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak.

Sesuai dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis BIB Lembang tahun 2015 - 2019, strategi BIB Lembang tahun 2015 - 2019 dititikberatkan pada 5 (lima) strategi utama yaitu:

1. Peremajaan pejantan dan diversifikasi jenis pejantan, ketersediaan pakan berkualitas, penambahan sarana prasarana, peningkatan manajemen dan teknologi pengembangan Inseminasi Buatan (IB) serta peningkatan jumlah dan kualitas SDM.

2. Melaksanakan produksi semen beku ternak lokal yang telah ditetapkan sebagai Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT) lokal

3. Penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dalam pelaksanaan kegiatan organisasi

4. Peningkatan kegiatan promosi untuk meningkatkan jumlah mitra kerjasama dan memperluas jangkauan pemasaran

5. Meningkatkan upaya pelayanan purna jual dan monitoring dalam rangka pengembangan IB.

Tujuan Pembangunan BIB Lembang selain mendekatkan pelayanan kepada masyarakat peternakan juga dimaksudkan mendukung peningkatan produksi daging dan susu guna mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga peranan BIB Lembang menjadi sangat strategis dalam pemasaran dan distribusi semen beku benih unggul ternak untuk melayani kebutuhan Inseminasi Buatan di dalam negeri dengan sasaran akhir meningkatnya kesejahteraan peternak.

Untuk mencapai good governance, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan peternakan harus mengacu kepada terwujudnya pelaksanaan kegiatan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari KKN.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan kinerjanya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap unit

(9)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

organisasi pemerintah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja (LAKIN) setiap akhir tahun pelaksanaan anggaran. Secara teknis penyusunan LAKIN mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Riview Atas Laporan Kinerja Pemerintah.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) BIB Lembang Tahun 2019 dimaksudkan untuk :

1. Mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi BIB Lembang TA. 2019 yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan yang dapat digunakan sebagai sarana evaluasi pihak manajemen BIB Lembang.

2. Sebagai sarana bagi BIB Lembang dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumberdaya yang telah dipercayakan kepada Balai Inseminasi Buatan Lembang.

3. Menjadikan BIB Lembang yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat peternak yang tertib dan kondusif;

4. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja BIB Lembang guna membantu pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik;

1.2.1 Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) BIB Lembang Tahun 2019 , didasari oleh landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

(10)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

5. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Pertanian No. 135/Permentan/OT.140/12/2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian.

1.2.2. Organisasi dan Tata Kerja

- Stuktur organisasi

Struktur organisasi BIB Lembang sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 287/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan dan diperbaharui dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan tanggal 24 Mei 2013.

(11)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

1.2.3.

Struktur Organisasi

KEPALA BALAI

SUBBAGIAN TATA

USAHA

SEKSI JASA

PRODUKSI

SEKSI PELAYANAN

TEKNIK PRODUKSI

SEMEN

SEKSI PELAYANAN TEKNIK

PEMELIHARAAN TERNAK

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

(12)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

1.2.4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

BIB Lembang merupakan salah satu dari 2 (dua) BIB Nasional yang diberi mandat oleh Pemerintah Pusat dalam penyediaan semen beku ternak unggul untuk pelaksanaan IB di Indonesia dalam rangka mendukung Program Pelaksanaan IB di daerah, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

1.2.4.1. Tugas Pokok

BIB Lembang mempunyai tugas pokok melaksanakan produksi dan pemasaran semen beku benih unggul ternak serta pengembangan inseminasi buatan

1.2.4.2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, maka BIB Lembang mempunyai fungsi :

1) Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerja sama, serta penyiapan evaluasi dan pelaporan,

2) Pelaksanaan pemeliharaan pejantan ternak unggul ;

3) Pelaksanaan produksi dan pengawasan mutu semen beku ternak unggul,

4) Pelaksanaan pegujian dan pengawasan mutu semen beku ternak unggul,

5) Pelaksanaan pengujian keturunan dan fertilitas calon pejantan ternak unggul ;

6) Pelaksanaan pengujian keturunan dan peningkatan mutu genetik pejantan ternak unggul,

7) Pelaksanaan pengembangan teknik dan metoda inseminasi buatan,

8) Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan, serta pelaksanaan diagnosa penyakit hewan, 9) Penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan

pakan ternak,

10) Pelaksanaan pengawasan mutu pakan,

11) Pemberian bimbingan teknis produksi semen beku ternak unggul,

12) Pemberian pelayanan teknik kegiatan pemeliharaan ternak

(13)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

14) Pemberian pelayanan teknis produksi dan penyimpanan semen beku ternak unggul,

15) Pelaksanaan distribusi dan pemasaran semen beku ternak unggul,

16) Pemberian informasi dan dokumentasi ternak pejantan unggul,

17) Pelaksanaan urusan tata uaha dan rumah tangga BIB

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan program pembangunan peternakan, maka susunan organisasi pelaksananya sebagai berikut :

Kepala Balai sebagai Pembina dan Penanggungjawab kegiatan, dibantu oleh :

1. Subbag. Tata Usaha ;

2. Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak ; 3. Seksi Pelayanan Teknik Produksi Semen : 4. Seksi Jasa Produksi

5. Kelompok Jabatan Fungsional : 5.1.1. Medik Veteriner 5.1.2. Paramedik Veteriner 5.1.3. Pengawas Bibit Ternak 5.1.4. Pengawas Mutu Pakan 5.1.5. Fungsional Lainnya

Dengan tugas dan fungsinya sebagai berikut : 1. Sub-Bag Tata Usaha

Sub-Bag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerja sama, penyiapan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.

2. Seksi Pelayanan Teknis Pemeliharaan Ternak mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis pemeliharaan ternak pejantan unggul yang meliputi perawatan, pengawasan kesehatan, dan penyediaan pakan ternak.

3. Seksi Pelayanan Teknis Produksi Semen mempunyaui tugas melakukan pemberian pelayanan teknis produksi semen beku ternak unggul,

4. Seksi Jasa produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan informasi dan dokumentasi hasil inseminasi buatan, serta distribusi dan pemasaran semen beku ternak unggul.

(14)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

5. Kelompok Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak, mepunyai tugas :

a. Melakukan pemeliharaan pejantan ternak unggul,

b. Melakukan produksi dan penyimpanan semen beku ternak unggul,

c. Melakukan pengujian dan pengawasan mutu semen beku ternak unggul,

d. Melakukan pengujian keturunan dan fertilitas calon pejantan ternak unggul,

e. Melakukan pengujian keturunan dan peningkatan mutu genetik pejantan ternak unggul,

f. Melakukan pengembangan teknik dan metoda inseminasi buatan,

g. Melakukan pemberian bimbingan teknis produksi semen beku ternak unggul,

h. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

6. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner, mempunyai tugas :

a.Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan, serta pelaksanaan diagnose dan pengobatan penyakit hewan, b. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

7. Kelompok Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan, mempunyai tugas

a. Penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan pakan ternak,

b. Pelaksanaan pengawasan dan mutu pakan ternak, melakukan penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan pakan ternak.

c. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(15)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

1.3. Sumber daya Manusia 1.3.1. Keadaan Pegawai

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) BIB Lembang pada awal

TA. 2019 sebanyak 82 orang PNS, bulan Februari 2019

mendapat formasi 2 orang CPNS calon Paramedik Veteriner

Terampil, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 84 orang.

Tahun

2019 terdapat 3 orang pegawai yang memasuki Masa Purnabhakti

sehingga formasi pegawai sampai dengan akhir tahun 2019

berjumlah 81 orang.

Berdasarkan jenjang pendidikannya terdiri dari S3 sebanyak 2

orang, S2 sebanyak 5 orang, Dokter Hewan sebanyak 7 orang,

Sarjana Peternakan sebanyak 14 orang, Sarjana Biologi sebanyak

1 orang, Diploma 4 / Sarjana Sains Terapan sebanyak 4 orang,

Diploma 3 / Sarjana Muda sebanyak 13 orang, D2 sebanyak 1

orang, SNAKMA/ SLTA/SLTP/SD sebanyak 33 orang.

Tabel 1. Jumlah Pegawai BIB Lembang Unit Kerja

Jumlah Pegawai (Orang)

2018 2019

IV III II I IV III II I

BIB Lembang 6 50 23 3 5 51 22 3

Total 6 50 23 3 5 51 22 3

82 81

Dari tabel tersebut di atas jumlah Pegawai Negeri Sipil BIB Lembang pada tahun 2018 dan tahun 2019 terjadi perubahan dari 82 menjadi 81 dikarenakan adanya pegawai yang memasuki masa purnabakti 3 (tiga) orang dan penambahan CPNS 2 (dua) orang.

1.4. Anggaran

Pagu awal BIB Lembang TA. 2019 adalah senilai Rp. 57.545.822.000,-. Pada perjalanan tahun anggaran 2019 dalam pelaksanaannya mengalami perubahan (revisi) anggaran sehingga total anggaran TA 2019 senilai Rp. 83.133.461.000,-. Rincian Pengukuran Kinerja berdasarkan Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019 pada BIB Lembang TA. 2019 dapat dilihat pada Lampiran 2.

(16)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis (Renstra) 2.1.1. Visi dan Misi

Rencana Strategis (Renstra) BIB Lembang tahun 2015 – 2019 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala BIB Lembang Nomor : 24/KPTS/RC.120/F2.J/01/2015 tanggal 15 Januari 2015 merupakan dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BIB Lembang selama lima tahun (2015-2019).

Rencana Strategis (Renstra) BIB Lembang 2015 – 2019 dilaksanakan dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Penyusunan perencanaan strategis BIB Lembang dikembangkan berdasarkan pendekatan-pendekatan baru yang lebih aspiratif dan partisipatif diarahkan pada pencapaian good governance secara subtansial yang berujung pada akuntabilitas kinerja pemerintah. Berdasarkan grand strategy pembangunan pertanian, kebijakan pembangunan peternakan dan kebijakan teknis perbibitan ternak maka ditetapkan visi dan misi BIB Lembang sebagai berikut

1. Visi :

“Menjadi produsen semen beku yang profesional berbasis sumber daya lokal yang berdaya saing global pada tahun 2019 untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat peternakan”

2. Misi :

Untuk mewujudkan visi diatas, ditetapkanlah misi sebagai berikut: a. Melaksanakan produksi semen beku unsexing dan sexing dari

berbagai jenis ternak unggul secara profesional;

b. Melaksanakan pemeliharaan pejantan unggul dan pelestarian sumber daya genetik lokal;

c. Melaksanakan distribusi dan penyediaan semen beku dalam rangka pelayanan prima kepada masyarakat peternak yang berdaya saing global;

(17)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

d. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan/magang/bimbingan teknis baik dalam maupun luar negeri;

e. Melakukan peningkatan optimalisasi kelahiran melalui sinkronisasi berahi untuk memperluas daerah introduksi IB; f. Melakukan pembinaan kelompok peternak melalui upaya

pendampingan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak; g. Meningkatkan jaringan kerjasama untuk memanfaatkan

peluang pasar global melalui kegiatan ekspor semen beku dan bimbingan teknis.

2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran

Tujuan merupakan upaya pencapaian visi, tujuan dan sasaran BIB Lembang periode 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan layanan penyediaan semen beku ternak bibit unggul untuk memenuhi kebutuhan inseminasi buatan secara tepat jenis, tepat waktu dan tepat jumlah ;

2. Menyediakan sumber daya manusia peternakan yang handal dan profesional ;

3. Meningkatkan pelaksanaan IB yang efektif dan efisien untuk meningkatkan produktivitas ternak ;

4. Meningkatkan pembinaan kelompok untuk pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya ;

2.1.3. Sasaran Strategis, kebijakan dan program (1) Sasaran Strategis ;

a. Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit ;

b. Tercapainya peningkatan produksi ternak ; c. Tercapainya peningkatan produksi pakan ternak ;

d. Tercapainya dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

(2) Kebijakan

a. Meningkatkan manajemen organisasi ;

b. Menyempurnakan organisasi dan kelembagaan ;

c. Melengkapi sarana/prasarana produksi peternakan dan laboratorium;

d. Meningkatkan sistem dan metode pemeliharaan ternak pejantan

(18)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

e. Meningkatkan sistem dan metode produksi dan distribusi semen beku;

f. Meningkatkan kualitas sumber daya manusian (SDM)

g. Meningkatkan kualitas SDM Peternak daerah melalui pelatihan/magang ;

h. Meningkatkan koordinasi dengan dinas/instansi/koperasi terkait ;

i. Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga ;

j. Meningkatkan pemasaran semen beku melalui promosi, pengembangan agen/distributor dan pelayanan prima ;

k. Mengembangkan sistem informasi dan komunikasi pembangunan peternakan ;

l. Mengembangkan sistem dan metode Inseminasi Buatan;

(3) Program

Program BIB Lembang dalam 5 (lima) tahun ke depan dengan memperhatikan kondisi sumber daya ternak, SDM, sarana/prasarana, kapital dan teknologi, kondisi faktor internal dan eksternal, peraturan, perkembangan, keterbatasan peran dan kewenangan, tahapan pembangunan yang telah dicapai dan evaluasi pelaksanaan kinerja, maka program strategis BIB Lembang 2015 - 2019 Produksi semen beku benih unggul sebanyak 9.465.000 dosis dan pemasaran semen beku unggul sebanyak 8.725.000 dosis.

2.2. Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

BIB Lembang juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra BIB Lembang serta RPJMD tahun 2015-2019. Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra BIB Lembang tahun 2015-2019 yaitu :

1. Produksi Semen Beku Benih Unggul 1.988.000 dosis 2. Pemasaran semen beku unggul 1.925.000 dosis

(19)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Untuk mengukur pencapaian pelaksanaan strategi atas visi, tujuan dan sasaran strategis BIB Lembang menetapkan indikator kinerja beserta target kinerjanya sebagaimana berikut :

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BIB Lembang

: 3,6 Skala Likert

2. Jumlah PNBP BIB Lembang : 15.000 Juta Rupiah 3. Produksi Semen Beku : 1.988.000 Dosis 4. Jumlah temuan BPK atas

pengelolaan keuangan BIB Lembang yang terjadi berulang

: 0 Jumlah

5. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permentan RB 12 tahun 2015)

: 0 Jumlah

6. Hijauan Pakan Ternak : 17 Ha

7. Pakan Olahan dan bahan pakan : 3.660 Ton 8. Penyebaran Benih Ternak

Unggul

: 1.925.000 Dosis

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Perjanjian Kinerja (PK) BIB Lembang Tahun 2019 berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2019 disusun setelah DIPA Satker BIB Lembang dengan mengikuti format sesuai Pedoman Permen-PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014. PK BIB Lembang ditandatangani oleh Kepala BIB Lembang dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai berikut :

(20)
(21)
(22)
(23)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Untuk mendukung pengukuran kinerja, diperlukan berbagai perangkat yang dapat digunakan dalam pengukuran kinerja. Perangkat yang digunakan berupa data dan informasi. Jenis data yang dapat digunakan terbagi atas dua, yaitu data primer dan data sekunder. Untuk pengukuran kinerja ini, jenis data yang digunakan sebagian besar adalah data sekunder baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif adalah data-data yang berkaitan dengan angka atau numerik. Data kualitatif adalah data yang berkaitan dengan pencapaian hasil yang diuraikan dalam bahasa kualitatif seperti tercapainya hingga sekian persen, sedangkan sumber data lebih menekankan darimana data atau informasi tersebut diperoleh.

Pengukuran kinerja mencakup :

1. Realisasi kinerja sasaran yang merupakan tingkat capaian dari masing-masing sasaran indikator kinerja

2. Persentase pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian dari target masing-masing indikator kinerja.

Dengan pengukuran skala ordinal untuk memberikan makna capaian maka ditentukan batasan penilaian sebagai berikut :

SKALA NILAI KATEGORI

PENILAIAN

> 100 % Sangat Berhasil

80 – 100 % Berhasil

60 - 79 % Cukup Berhasil < 60 % Kurang Berhasil

3.2. Pencapaian Sasaran Strategis 3.2.1. Pencapaian Sasaran

Berdasarkan sasaran strategis yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, serta ditindaklanjuti dengan DIPA di BIB Lembang Tahun Anggaran 2019 . Hasil pengukuran sampai dengan 31 Desember 2019 , terlihat pada Tabel 2.

(24)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Tabel 2. Capaian Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja Tahun 2019

No

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Capaian

1 Meningkatnya kualitas layanan publik terhadap layanan BIB Lemban

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BIB Lembang 3,6 Skala Likert 3,23 89,72 2 Meningkatnya pendapatan PNBP BIB Lembang 2. Jumlah PNBP BIB

Lembang 15.000 Juta Rupiah 15.425 Juta Rupiah 102,53

3 Mengingkatnya Produksi Semen Beku 3. Produksi Semen Beku 1.988.000 Dosiss 2.435.198 Dosis 122,49 4 Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan BIB Lembang 4. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BIB Lembang yang terjadi berulang 5. Jumlah temuan Itjen

atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permentan RB 12 tahun 2015 0 Jumlah 0 Jumlah 0 Jumlah 0 Jumlah -

5 Tersedianya pakan hewan untuk mendukung produksi pangan strategis nasional

6. Hijauan Pakan Ternak

7. Pakan Olahan dan bahan pakan 17 Ha 3.660 Ton 17,58 Ha 3.877 Ton 103,41 105,92

(25)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

6 Terpenuhinya kebutuhan daging sapi dan kerbau nasional 8. Penyebaran Benih Ternak Unggul 1.925.000 Dosis 2.186.682 Dosis 113,59

Ket : **) Angka Capaian Sasaran 2019

Sedangkan Capaian Kinerja berdasarkan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tahun 2019 apabila dibandingkan dengan target IKK Renstra, hanya populasi sapi yang melebihi (110 % dari target sebanyak 147 ekor), sedangkan populasi jenis pejantan lainnya (sapi perah, kerbau, domba dan kambing) dibawah target Renstra. Besarnya capaian masing-masing IKK antara 71 % sampai 122,49 %. IKK yang melebihi target Renstra adalah pembinaan kelompok, BIMTEK petugas IB, PKb dan ATR, Distribusi semen beku, produksi semen beku, populasi sapi potong. Sedangkan yang di bawah target IKK Renstra dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi produksi semen dengan mengurangi jumlah pejantan yang kurang produktif dan meningkatkan produksi pejantan yang potensinya lebih baik. Secara terinci kisarannya terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Perjanjian Kerja (PK) dibanding Target IKK Renstra

(26)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran Kinerja berdasarkan pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2019 volume yang dicapai secara umum mencapai target yang ditentukan (100%), bahkan pada beberapa Indikator kinerja melebihi target seperti produksi semen beku, distribusi semen beku, BIMTEK peningkatan kapasitas petugas IB, PKb dan ATR, Pendampingan Pembibitan IB dan TE di masyarakat melalui jumlah kelompok yang dibina, Pendampingan dan pengawasan UPSUS-SIWAB di Prov. Bengkulu. Secara terinci terlihat pada Lampiran 3 dan Capaian Kinerja dalam 5 tahun terakhir terlihat pada Lampiran 7.

3.3.1. Produksi Semen Beku

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja produksi semen beku yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian kinerja

sangat berhasil dengan total produksi semen beku sebanyak 2.435.198

dosis atau telah mencapai 122,49% dari target penetapan kinerja 1.988.000 dosis (data terlampir), demikian juga dengan target renstra sebanyak 1.988.000 dosis (100 %).

Bila dibandingkan dengan tahun lalu total produksi semen beku mengalami kenaikan. Hal tersebut merupakan indikator positif dengan semakin meningkatnya respon setiap pejantan terhadap hasil manajemen pemeliharaan ternak yang dilaksanakan di BIB Lembang. Hal ini terlihat dari produksi total pada setiap bulan selama 2019 dengan tahun 2018. Pada tahun 2019 terjadi pengurangan jumlah pejantan karena diafkir, namun target yang telah ditetapkan dapat dicapai. Jumlah pejantan tidak/kurang produktif yang dilelang KPKNL sebanyak 31 ekor terdiri dari 26 ekor sapi, 3 ekor kambing, 1 ekor domba dan 1 ekor kerbau.

(27)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Gambar 2. Produksi Semen Beku Selama Tahun 2018 dan 2019

Pada Gambar 2 terlihat ilustrasi perbandingan produksi semen Tahun 2018 dan 2019 yang menunjukkan keadaan yang sama yaitu pada Bulan Juni produksi semen terrendah, disebabkan karena jumlah hari produksi lebih sedikit karena libur cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Keadaan lainnya menunjukkan produksi semen beku pada bulan-bulan lainnya lebih baik pada tahun 2019 dibanding dengan tahun 2018. Hal ini disebabkan karena pejantan impor tahun 2018 sudah berproduksi normal, sedangkan pejantan yang berumur lebih dari 8 tahun sudah diafkir.

Produksi semen beku dalam 2 tahun terakhir diatas 2 juta dosis/tahun. Tertinggi pada tahun 2019 yang mencapai 2.435.198 dosis. Total produksi semen beku dalam 5 tahun terakhir berjumlah 10,415,862 dosis. Renstra dan Realisasi produksi dan Pemasaran semen beku terlihat pada Lampiran 7.

(28)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Gambar 3. Grafik Target dan Realisasi Produksi Semen Beku Tahun 2015- 2019

3.3.2 Distribusi Semen Beku

Distribusi semen beku BIB Lembang tahun 2019 sebanyak 2.186.682 dosis atau telah mencapai 113,59% (sangat berhasil) dari target 1.925.000.

Kurun waktu 2012 s/d 2015 distribusi masih dalam 3 komponen, yaitu DIPA (hibah), KSO dan Penjualan langsung. DIPA/Hibah merupakan alokasi semen beku dari pusat untuk Provinsi, Kerjasama Operasional Produksi Semen Beku (KSO) merupakan upaya optimalisasi sumber daya BIB Lembang oleh Swasta/Koperasi (pihak III), serta penjualan langsung. Berdasarkan rencana kinerja DIPA/Hibah dan KSO ditetapkan pada awal kegiatan, sedangkan penjualan langsung tidak ditetapkan targetnya. Pada tahun 2018 distribusi/pemasaran semen beku BIB Lembang dilakukan dengan 3 Metode yaitu Hibah, Kerja sama dan Penjualan. Penjualan dibagi lagi menjadi Penjualan langsung dan Penjualan melalui e-Katalog/SPK. Secara rinci target dan capaian kinerja distribusi/pemasaran berdasarkan komponennya sejak tahun 2015 s/d 2019 terlihat pada Gambar 4.

(29)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Gambar 4. Grafik Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku 2015 – 2019

Berdasarkan Gambar 4 terlihat distribusi berdasarkan komponen KSO terakhir tahun 2015 sebanyak 18.000 dosis, mulai tahun 2016 s.d 2017 hanya terdiri dari 2 komponen, yaitu DIPA/Hibah dan penjualan langsung. Selain dari pada itu, komponen Hibah hanya sebagian kecil dari semen beku yang dibutuhkan untuk pelaksanaan IB di daerah dan maksimal terjadi pada tahun 2015 sebanyak 477.377 dosis terutama untuk mendukung Gerakan Serentak Inseminasi Buatan (GB-IB) di seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan secara rutin alokasi DIPA/Hibah pusat mulai 2012 sebanyak 300.000, sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 7.606 dosis, dan pada tahun 2019 hibah sebanyak 900 dosis.

Penjualan semen beku mulai 2015 hingga 2019 semakin meningkat, berturut-turut sebanyak 1.525.273 dosis, 1.733.605 dosis, 3.258.813 dosis, 2.401.089 dosis, dan 2.186.682 dosis. Hasil penjualan semen beku ini merupakan komponen terbesar untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BIB Lembang, dengan perkembangannya mulai tahun 2015 s/d 2019 terlihat pada Gambar 5.

(30)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Gambar 5. Perkembangan PNBP BIB Lembang Tahun 2015 s/d 2019

Membandingkan realisasi dengan target PNBP BIB Lembang, realisasinya menunjukkan keadaan yang lebih tinggi, seperti pada Gambar 5. Realisasi tertinggi tercapai pada tahun 2017 sebesar Rp. 22.109.593.833,- atau 184,27% dari target Rp 11.998.200.000,-. Pada tahun 2019 PNBP terjadi penyesuaian antara target dan kemampuan memobilisasi upaya-upaya untuk menghasilkan PNBP yang tinggi, sehingga target sebesar Rp 15.044.540.000,- dapat dilampaui yaitu sebesar Rp 15.425.019.744 atau 102,53%.

Sebagaimana tahun sebelumnya, sumber pendapatan tertinggi berasal dari upaya memenuhi kebutuhan semen beku untuk UPSUS SIWAB. Dengan demikian, peran BIB Lembang sebagai BIB Nasional telah dapat mengamankan penyediaan semen beku nasional, dilain pihak upaya-upaya yang dilakukan untuk memenuhi berubahnya dari Satker PNBP menjadi Satker BLU dapat terpenuhi yang mempersyaratkan bahwa pendapatannya diatas Rp 15 Milyar. Apabila membandingkan realisasi produksi dan distribusi semen beku antara tahun 2015 hingga 2019 terdapat keadaan yang berbeda, yaitu tahun 2015 -2018 kinerja distribusi lebih tinggi dibanding kinerja produksi, sedangkan pada tahun 2019 terjadi sebaliknya, yaitu kinerja produksi lebih tinggi dibanding kinerja distribusi. Keadaan ini merupakan hal positif karena kemampuan produksi semen beku lebih baik dibanding sebelumnya, dan ada kesempatan untuk meningkatkan persediaan (stok) sebagai cadangan apabila diperlukan

(31)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

segera. Realisasi produksi dan distribusi semen beku tahun 2015 – 2019 terlihat pada Gambar 6. Distribusi tertinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 184,27% terutama dalam upaya meningkatkan optimalisasi reproduksi. Optimalisasi reproduksi dimaksudkan untuk mengenalkan teknologi inseminasi buatan di daerah-daerah populasi padat tetapi reproduksinya menggunakan cara kawin alam. Faktor penyebab antara lain petugas teknis IB belum ada, sarana dan prasarana IB belum tersedia atau infrastruktur transportasi belum memungkinkan untuk IB.

Melalui program UPSUS SIWAB ketersediaan SDM teknis IB melalui BIMTEK/ Diklat petugas Teknis IB di BIB Lembang. Sedangkan untuk daerah yang terisolasi diminimalisir dengan kerjasama dengan PT. POS dan GIRO dalam distribusi semen beku dan penyediaan Nitrogen Cair sebagai media pengawet semen beku.

Gambar 6. Grafik Realisasi Produksi dan Distribusi Semen Beku 2015–2019

3.3.3. Diklat Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB, PKb dan ATR

Diklat/Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Teknis IB tahun 2019 dilaksanakan dalam 8 angkatan dengan target sebanyak 160 orang, terdiri dari Bimtek petugas Inseminator 1 angkatan dengan jumlah peserta 41 orang, 2 angkatan BIMTEK PKb dengan jumlah peserta 52 orang, 3 angkatan BIMTEK handling semen beku dengan jumlah peserta 88 orang, dan 1 angkatan BIMTEK IB pada domba/kambing dengan jumlah peserta 23 orang. Target peserta Bimtek DIPA adalah 160 orang dan dapat terrealisasi sebanyak 204 orang atau

127,5% (sangat berhasil). Rincian jenis dan jumlah petugas peserta BIMTEK,

(32)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Tabel 3. Peserta BIMTEK Berdasar Kompetensinya Tahun 2015 s/d 2019

No. Kompetensi 2015 (orang) 2016 (orang) 2017 (orang) 2018 (orang) 2019 (orang) 1. IB 31 60 95 20 41 2. PKb 60 60 30 89 40 52 3. ATR 60 86 21 - 4. Manajemen Ternak - - - 40 - 5. IB pada Kambing & Domba - - - - 23 6. Handling Semen - - - - 88 Jumlah 151 150 270 121 204

Gambar 7. Grafik Jumlah Peserta BIMTEK Tahun 2015 – 2019

Gambar 7 dapat dapat menjelaskan bahwa jenis BIMTEK yang diselenggarakan oleh BIB Lembang pada tahun 2019 sebanyak 4 macam, yaitu BIMTEK IB, Petugas Pemeriksa Kabuntingan, Handling Semen, dan terdapat penambahan jenis BIMTEK, yaitu IB pada kambing dan domba. Prosentase peserta untuk keahlian IB, Kebuntingan dan Asiten Teknik Reproduksi tertinggi pada tahun 2017, sedangkan Bimtek Handling Semen tertinggi pada tahun 2019.

(33)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.3.4. Pendampingan dan Pengawalan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB)

Kondisi pangan asal ternak di Indonesia masih menunjukkan kekurangan dalam pemenuhan daging dari dalam negeri untuk komoditas daging sapi, daging kerbau, daging kambing/domba, dan susu. Kebutuhan daging dan telur unggas dapat dipenuhi dari dalam negeri (surplus) namun rantai proses produksi komoditas ini dikuasai beberapa perusahaan besar saja. Pertumbuhan penduduk Indonesia ke depan, akan membawa konsekuensi serius terhadap pemenuhan pangan hewani asal ternak. Pertumbuhan sebesar 1,49% per tahun, menyebabkan peningkatan konsumsi daging. Agar dapat terus memenuhi kebutuhan daging maka populasi ternak harus terus meningkat dari tahun 2014 sampai tahun 2019.

Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah telah menyusun program peningkatan produksi daging sapi/kerbau dalam negeri, menggunakan pendekatan yang lebih banyak mengikutsertakan peran aktif masyarakat. Mulai tahun 2017, Pemerintah menetapkan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB). Dengan upaya khusus ini sapi/kerbau betina produktif milik peternak dipastikan dikawinkan, baik melalui inseminasi buatan maupun kawin alam.

Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2019 melanjutkan upaya pada tahun 2018, yaitu untuk percepatan peningkatan populasi dan produktivitas ternak sapi/kerbau dengan program UPSUS SIWAB yang telah ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian Nosaran mor : 48/Permentan/PK.210/10/2016. Percepatan peningkatan populasi tersebut dilakukan melalui Inseminasi Buatan (IB) dan kawin alam dengan menerapkan sistem manajemen reproduksi. Terkait dengan pelaksanaan IB tersebut pada tahun 2019 BIB Lembang diberi tugas untuk melakukan pendampingan Kegiatan UPSUS SIWAB di Propinsi Bengkulu dengan target akseptor sebanyak 7.000 ekor, target kebuntingan sebanyak 4.900 ekor dan target kelahiran sebanyak 3.920 ekor. Dana yang dialokasikan secara khusus untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian sebesar Rp 250.000.000,- dengan realisasi sebesar 228.283.100,- (91,31 %)

a. Pendampingan Secara Aktif

Kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi permintaan melalui penjadwalan yang telah disusun oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan Prov. Bengkulu.

(34)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Kegiatan dilaksanakan Dinas Proponsi dan Kabupaten yang membidangi fungsi peternakan dengan melibatkan petugas teknis reproduksi dari BIB Lembang. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan kebuntingan dan penanganan gangguan reproduksi. Hasil kegiatan ini dapat mengelompokkan akseptor yang normal dan yang mengalami gangguan reproduksi. Disamping itu untuk memberikan pelayanan maksimal untuk para peternak, dilakukan juga pemberian vitamin sesuai dengan jenis dan status fisiologis ternak yang sudah terkumpul untuk mendapatkan pelayanan teknis.

b. Pendampingan Secara Aktif dan Pasif

Hasil Kegiatan Pelaksanaan kegiatan Pendampingan dan Pengawalan UPSUS SIWAB di Provinsi Bengkulu secara kumulatif meliputi 10 Kabupaten dan Kota, yaitu Bengkulu, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Muko - Muko, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. Hasil total pelaksanaan IB 10.910 atau 155,86% dari target 7.000 ekor, Bunting 6.662 ekor atau 135,96 % dari target 4.900 ekor dan lahir 4.352 ekor atau 111,02% dari target 3.920 ekor, dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Grafik Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan UPSUS SIWAB di Provinsi Bengkulu Tahun 2019

(35)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.3.5. Pendampingan Kelompok Ternak

BIB Lembang selain melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai Permentan No 58/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BIB tanggal 24 Mei 201, diharapkan pula upayanya untuk pengembangan peternakan dan kelompok ternak.

Pendampingan kelompok ini dalam pelaksanaannya disinergikan dengan kegiatan-kegiatan utama yang dilaksanakan pada tahun 2019, terutama kegiatan uji coba sexing di lapangan dan optimalisasi kelahiran melalui sinkronisasi berahi. Pendampingan kelompok dilaksanakan di 2 provinsi yang terdiri dari 7 kabupaten dan jumlah kelompok yang didampingi sebanyak 12 kelompok.

Komoditi unggulan yang didampingi berupa sapi potong, sapi perah dan domba. Bentuk kegiatan pendampingan yang dilakukan berupa : kegiatan uji progeny, uji coba semen beku sexing, sinkronisasi berahi, penanganan gangguan reproduksi, pendampingan dan bantuan bibit HMT dan penyuluhan. Kegiatan pendampingan kelompok BIB Lembang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Nama, Lokasi Kelompok dan Jenis Komoditi yang Diusahakan

No Nama Kelompok Kab./Kota Komoditi Ket

Prov.Jawa Barat

1. Kelompok Tani Baru Sireum

Kab. Bogor Sapi Perah 2. Kelompok Tani

Ternak Mandiri Sejahtera

Kab. Bogor Sapi Perah

3. Kelompok Tani Ternak Bina Mandiri

Kab.Bogor Sapi Perah 4. Kelompok Peternak

Sapi Bandung Utara

Kab. Bandung Barat

Sapi Perah 5. Kelompok Peternak

Guna Nusa Mitra Abadi

Kab. Indramayu Sapi Potong

6. Kelompok Tani Ternak Tunggal Rasa

(36)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.3.6. Kegiatan #Bekerja

Kegiatan #Bekerja (Bedah Kemiskinan untuk Rakyat Sejahtera) merupakan kegiatan unggulan Kementerian Pertanian yang ditetapkan setelah kegiatan DIPA tahun 2019 berjalan. Penyusunan sasaran kinerjanya berada pada Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pada tahun 2019 BIB Lembang mendapatkan alokasi Program #Bekerja dengan realisasi bantuan kandang 14.990 RTMP, 749.500 ekor ayam, obat-obatan 14.990 paket dan pakan 2.248.500 kg. Dana bantuan pembuatan kandang telah terealisasi 100% kepada 14.990 RTMP dengan total nilai Rp. 7.495.000.000,- Kegiatan #Bekerja telah mendistribusikan bantuan di 5 kabupaten di Prov. Sulawesi Selatan yaitu Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Pangkep dan Luwu Timur dengan rincian Kabupaten Sidrap sebanyak 2.803 RTMP, Kabupaten Luwu Utara 3.170 RTMP, Kabupaten Soppeng 1.874 RTMP, Kabupaten Pangkep 4.977 RTMP dan Luwu Timur 2.166 RTMP. Anggaran kegiatan #Bekerja BIB Lembang berasal dari DIPA BIB Lembang Tahun 2019 Nomor : SP DIPA 018.06.2.2.39001/2019 Tanggal : 05 Desember 2018 yang telah direvisi ke-8 (delapan) Tanggal 29 Desember 2019 dengan pagu anggaran sebesar 52.559.343.000,- (lima puluh dua

Prov. Jawa Tengah

7. Kelompok Barokah Kab. Tegal Domba 8. Kelompok Tani

Ternak Domba Tani Jaya

Kab. Tegal Domba

9 Kelompok Tani Sido Mukti 01

Kab. Jepara Sapi Potong 10 Kelompok Tani Sido

Mukti 03

Kab. Jepara Sapi Potong 11 Kelompok Tani

Ternak

Kab.Pati Sapi Potong 12 Kelompok Tani

Ternak

(37)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

milyar lima ratus lima puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh tiga ribu rupiah), dari total anggaran Balai sebesar Rp.83.133.461.000,-.

Tabel 5. Daftar Capaian Realisasi Pendistribusian Bantuan Kegiatan #Bekerja

NoNNNo Kabupaten

RTMP Fiks

Target Realisasi

Ayam Pakan Obat Ayam Pakan Obat

(ekor) (kg) (paket) (ekor) % (kg) % (paket) % 1111 Sidrap 2.803 140.150 420.450 2.803 140.150 100 420.450 100 2.803 100 222222 Luwu Utara 3.170 158.500 475.500 3.170 158.500 100 475.500 100 3.170 100 333333 Soppeng 1.874 93.700 281.100 1.874 93.700 100 281.100 100 1.874 100 444444 Pangkep 4.977 248.850 746.550 4.977 248.850 100 746.550 100 4.977 100 554555 Luwu Timur 2.166 108.300 324.900 2.166 108.300 100 324.900 100 2.166 100 TOTAL 14.990 749.500 2.248.500 14.990 749.500 100 2.248.500 100 14.990 100

3.3.7. Kegiatan Bantuan Ternak Ruminansia Potong

Upaya untuk meningkatkan rumah tangga peternakan dan skala usaha peternakan, maka dipandang perlu meningkatkan produktifitas dan pengembangan ternak ruminansia potong, yang diantaranya dengan memperhatikan kelestarian Sumber Daya Genetik Hewan asli/lokal, maka Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengalokasikan kegiatan Pengembangan Ternak Ruminansia Potong Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Balai Inseminasi Buatan Lembang. Balai Inseminasi Buatan Lembang dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan ternak ruminansia potong tahun 2019 berlokasi di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, sesuai dengan rencana anggaran yang terproyeksi dalam DIPA anggaran tahun 2019 berkewajiban menyalurkan bantuan ternak ruminansia potong mulai didistribusikan pada bulan Maret 2019 dengan jumlah ternak kambing/domba sebanyak 1.012 ekor dan Sapi sebanyak 62 ekor, dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 2.5 M. Penerima manfaat dalam kegiatan ini meliputi: Kelompok Tani/Ternak, KUB, santri milenial, dan peternak/petani perorangan.

(38)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Berikut capaian realisasi pendistribusian ternak ruminansia potong pada tabel dibawah ini :

Tabel 6. Capaian Realisasi Pendistribusian Ternak Ruminansia Potong Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Jumlah Ternak yang diterima (ekor)

Sapi Domba 1 Bandung Barat 83 2 Bekasi 50 3 Ciamis 70 4 Cirebon 57 5 Garut 115 6 Indramayu 44 7 Karawang 49 8 Kota Banjar 50 9 Kota Tasikmalaya 40 10 Kuningan 64 11 Pangandaran 54 12 Pemalang 50 13 Subang 50 14 Sumedang 56 15 Tasikmalaya 62 130 16 Tegal 50 Jumlah 62 1.012

(39)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Balai Inseminasi Buatan Lembang sebagai Unit Pelayanan Teknis yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, ditunjuk secara langsung melakukan pengawalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang meliputi 14 kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, meliputi: Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung Barat serta 2 Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah meliputi: Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.

Total distribusi ruminansia potong dengan penanggung jawab Balai Inseminasi Buatan Lembang sebanyak 1.012 ekor domba yang sudah terdistribusi di 16 kabupaten/kota, dan 62 ekor sapi khusus di Kabupaten Tasikmalaya dari bulan Maret sampai dengan November 2019. Persentasi penyebaran ternak pada masing-masing kabupaten dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah ini.

Gambar 9. Grafik Pendistribusian Kegiatan Program Pengembangan Ternak Ruminansia Potong 2019 8% 5% 7% 6% 11% 4% 5% 5% 4% 6% 5% 5% 5% 6% 13% 5%

Pendistribusian Ternak Domba Tahun 2019

BANDUNG BARAT BEKASI CIAMIS

CIREBON GARUT INDRAMAYU

KARAWANG KOTA BANJAR KOTA TASIKMALAYA

KUNINGAN PANGANDARAN PEMALANG

SUBANG SUMEDANG TASIKMALAYA

(40)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Berdasarkan hasil laporan perkembangan ternak terjadi peningkatan jumlah populasi ternak domba dari total domba yang didistribusikan sebanyak 1.012 ekor, meningkat menjadi 1.505 ekor domba, hasil evaluasi akhir dari perkembangan tersebut terlampir. Grafik perkembangan polulasi pada masing-masing kabupaten penerima manfaat dapat digambarkan seperti pada Gambar 10.

Gambar 10. Grafik Perkembangan Populasi Ternak Domba

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Jumlah awal Kelahiran Kematian Jumlah Akhir 1012

558

89

1505

Grafik Perkembangan Populasi

Jumlah awal Kelahiran Kematian Jumlah Akhir

Perkembangan populasi akhir ternak domba mengalami peningkatan

sebesar 493 ekor dari 1.012 menjadi 1.505 ekor atau 48,72%. Jumlah

kematian mencapai 89 ekor yang didominasi oleh kematian anak ternak.

Kematian ternak ini disebabkan oleh berbagai macam hal diantaranya akibat

mati waktu lahir, kesalahan pemberian pakan dan akibat ternaknya sakit.

Perkembangan

populasi

bantuan

ternak

sapi

belum

mengalami

pertambahan, dari 62 ekor sapi yang didistribusikan belum mengalami

pertambahan atau pengurangan.

Berikut Perkembangan Bantuan Ternak Ruminansia Potong Tahun 2019

pada tabel dibawah ini.

(41)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Tabel 7. Perkembangan Bantuan Ternak Ruminansia Potong Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Populasi Ternak (ekor) Jumlah akhir

(ekor) Jumlah yang diterima Kelahiran Kematian A. Ternak Domba 1 Bandung Barat 83 20 6 97 2 Bekasi 50 37 5 82 3 Ciamis 70 39 5 104 4 Cirebon 57 51 5 103 5 Garut 115 40 8 147 6 Indramayu 44 32 1 75 7 Karawang 49 23 5 67 8 Kota Banjar 50 49 22 77 9 Kota Tasikmalaya 40 19 14 45 10 Kuningan 64 43 4 103 11 Pangandaran 54 33 0 87 12 Pemalang 50 20 4 66 13 Subang 50 29 9 70 14 Sumedang 56 24 1 79 15 Tasikmalaya 130 38 0 168 16 Tegal 50 61 0 111 Jumlah (A) 1.012 558 89 1.505 B. Ternak Sapi 1 Tasikmalaya 62 - - 62 Jumlah (B) 62 - - 62 Total (A-B) 1.074 558 89 1.567

(42)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.3.8. Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan a. Pengembangan Lahan

Pengembangan lahan dilaksanakan melalui intensifikasi perawatan/pengolahan kebun Hijauan Pakan Ternak (HPT) karena semua lahan HPT sudah dimanfaatkan untuk kebun rumput gajah, rumput afrika, legum dan koleksi. Melalui intensifikasi perawatan/pengolahan kebun HPT diharapkan mampu meningkatkan potensi produksi HPT dalam rangka mendukung rencana swasembada HPT tahun 2019 .

Pada tahun 2019 telah dilakukan pengembangan lahan seluas 175.800 m² (103,41%) dari target 17 Ha dan pengembangan padang penggembalaan (Pastura) seluas 20.500 m2 (102,50%) dari target 2 Ha yang dilaksanakan di padang penggembalaan BIB Lembang.

b. Penyebaran Bibit / Benih Hijauan

Dalam upaya penyediaan pakan ternak khususnya hijauan yang berkualitas bagi peternak, Kelompok Tani Ternak maupun instansi terkait, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang siap membantu penyediaan bibit rumput jenis Gajah Taiwan. Pada tahun 2019 telah dilakukan penyebaran/distribusi bibit rumput sebanyak 405.000 stek/bibit atau 115,71% (sangat berhasil) dari target 350.000 stek/bibit, dengan lokasi penyebaran, dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Instansi/Kelompok Penerima Bibit Rumput Bantuan BIB Lembang

NO TANGGAL PENERIMA Target Realisasi KETERANGAN

1 17 Jan 2019 Aseng Mulyana Peternak - Bojongrangkas Sagalaherang Subang 40.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan 2 6 Feb 2019 Ir. I Gede Kembar S

(Dinas Perikanan dan Peternakan Kab Sumedang)

50.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan

3 19 Feb 2019 Didi Supriatna (Koptan "Warga Makmur") Kab. Bandung Barat

50.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan

4 21 Feb 2019 Juni AA Lembang Kab Bandung Barat

40.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan

(43)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

5 22 Feb 2019 Aseng Mulyana Peternak - Bojongrangkas Sagalaherang Subang

40.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan

6 5 Mar 2019 Iskandar Djabar - Karanganyar Subang

30.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan 7 25 Mar 2019 Engkos Kel Tani Tani

Mukti Jatinunggal Sumedang

10.000 Stek Rumput odot

8 28 Mar 2019 Santeja - Kel Tani Bakung Mas, Beber Cirebon

10.000 Stek Rumput odot

9 28 Mar 2019 Reba - Kel Tani Mekar Saluyu 2 Ciniru Kuningan

10.000 Stek Rumput odot

10 29 Mar 2019 Rosidin - Kel Tani Mekarsari Babakan Pangandaran

10.000 Stek Rumput odot

11 11 Apr 2019 Juni AA Lembang Kab Bandung Barat

20.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan 12 16 Juli 2019 Juni AA Lembang

Kab Bandung Barat

15.000 Stek Rumput Afrika 13 31 Okt 2019 Fajar Kurniawan,

Kuningan Jabar

20.000 Stek Rumput odot 14 7 Nop 2019 Juni AA Lembang

Kab Bandung Barat

30.000 Stek Rumput Gajah v Taiwan 15 12 Nop 2019 Hary Tjahyono,

Bogor

10.000 Pols Rumput Gajah v Taiwan 16 10 Des 2019 Ricky, Peternak

Bandung

20.000 pols odot

JUMLAH

350.000 405.000

115,71%

3.4. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, diperoleh jumlah kumulatif sebesar 1.340,62 % untuk 16 Indek Kinerja Kegiatan (IKK), sehingga nilai efisiensi yang dicapai sebesar 83,79 %. Nilai efisiensi ini lebih rendah dibanding tahun 2018 sebesar 97,05%. Walaupun demikian hasil ini menggambarkan bahwa melalui optimalisasi sumber daya manusia, alokasi anggaran, pemanfataan peralatan/barang dan metode yang dipakai telah dapat menghasilkan output melampaui target yang telah ditetapkan. Ilustrasi hasil analisa efisiensi terlihat pada Gambar 11.

(44)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Keberhasilan BIB Lembang mencapai nilai efisiensi sebesar 83,79% menurut kategori penilaian memberikan makna, bahwa BIB Lembang kinerjanya berhasil (skala nilai 80 - 100%).

Pada indeks Kinerja tertentu dengan capaian efisiensi sangat berhasil (diatas 100 %), adalah kegiatan pemeliharaan sapi perah, kerbau, domba dan kambing serta pada kegiatan Pengembangan Unggas dan Aneka Ternak di Provinsi Sulawesi Selatan.

Untuk kegiatan Fasilitas PNBP-UPT Perbibitan, distribusi semen beku, pemeliharaan sapi potong, dan kegiatan dukungan manajemen & teknis Esselon I mencapai efisiensi dengan kriteria berhasil.

Kegiatan Pendampingan Pembibitan IB di masyarakat, Diklat/BIMTEK petugas Teknis IB, Produksi semen, Pendampingan UPSUS SIWAB, Pengembangan Ternak Ruminansia Potong dan Kegiatan Pengembangan Kebun HPT mencapai tingkat efisiensi cukup berhasil.

Sedangkan kegiatan yang kurang berhasil mengoptimalkan SDM, anggaran, peralatan/barang dan metode yang dipakai adalah pada kegiatan pengembangan padang penggembalaan (pasture). Ilustrasi hasil analisis efisiensi terlihat pada Gambar 11.

Gambar 11.Tingkat Efisiensi Penggunaan Sumberdaya pada Masing-masing Indikator Kinerja Keluaran (IKK)

(45)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.5 Akuntabilitas Keuangan 3.5.1 Alokasi Anggaran

Berdasarkan Surat Pengesahan DIPA TA. 2019 dari Direktur Jenderal Anggaran a.n Menteri Keuangan RI Nomor : SP DIPA-018-06.2.239001/20197, tanggal 5 Desember 2018 memperoleh alokasi pagu APBN sebesar Rp. 57.545.822.000,-. Dalam pelaksanaannya mengalami perubahan (revisi) seperti terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Alokasi dan Revisi Anggaran BIB Lembang Tahun 2019

No Uraian Tanggal Pagu (Rp,-) Keterangan

1. Awal 5 Desember 2019 57.545.822.000 DIPA AWAL

2. Revisi 1 27 Pebruari 2019 81.599.920.000 Penambahan pagu anggaran kegiatan #Bekerja

3. Revisi 2 22 Maret 2019 - Perubahan pejabat perbendaharaan dan revisi penarikan dana 4. Revisi 3 10 Mei 2019 - Pengguguran bintang

kegiatan Opal

5. Revisi 4 19 Juni 2019 - Pergeseran anggaran antar output antar kegiatan

6. Revisi 5 14 Agustus 2019 84.364.666.000 Penambahan pagu anggaran kegiatan #Bekerja

7. Revisi 6 28 Agustus 2019 84.515.962.000 Penambahan pagu minus untuk gaji pegawai 8. Revisi 7 22 Oktober 2019 83.133.461.000 Pengurangan anggaran 9 Revisi 8 29 Desember 2019 Pemutakhiran data

RKAKL

Hasil revisi terakhir pagu anggaran BIB Lembang menjadi Rp. 83.133.461.000,-. Realisasi anggaran tersebut sampai dengan akhir Triwulan IV mencapai Rp 76.659.574.711,- atau 92,21 % dengan rincian penggunaan terlihat pada Tabel 10.

(46)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Tabel 10. Realisasi Anggaran Berdasarkan Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal di Balai Inseminasi Buatan Lembang

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

- Belanja Pegawai 5.758.611.000 5.756.612.630 99,97 - Belanja Barang 75.649.850.000 69.601.194.081 92,00

- Belanja Modal 1.725.000.000 1.301.768.000 75,46

Jumlah 83.133.461.000 76.659.574.711 92,21

Ket. Target sesuai dengan DIPA 2019

Walaupun demikian dalam jumlah realisasi keuangan tersebut, terdapat pengembalian dana pada MAK Belanja Modal sebesar Rp 355.290.381,-, terdiri dari pengembalian uang kandang pada Kegiatan #Bekerja sebesar Rp. 355.285.000, dan pembulatan sebesar Rp 5.381,-. Selain itu terdapat anggaran untuk pembelian ternak sebesar Rp 350.000.000,- yang tidak direalisasikan disebabkan karena ternak yang direkrut sebagai pejantan sebanyak 5 (lima) ekor dari BET Cipelang sebagai calon pejantan dan 3 (tiga) ekor sapi Aceh dari BPTU Indrapuri-Aceh didapatkan melalui pola hibah.

Dana yang digunakan untuk berjalannya kegiatan di BIB Lembang terdiri dari APBN (RM) dan PNBP masing-masing sebesar Rp 73.057.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp 68.054.756.868 (93,15 %) dan PNBP sebesar Rp 10.075.961.000,- dengan realisasi sebesar Rp 8.604.817.843,- (85,39 %). Sisa anggaran yang tidak direalisir lebih banyak dari dana PNBP yang penggunaannya harus berdasarkan atas banyaknya setoran PNBP dan yang dapat digunakan untuk kegiatan balai hanya 67 % saja. Pola pendanaan seperti ini memerlukan kecepatan dalam pelaksanaan kegiatan dan saat merealisasikannya.

Capaian Kinerja, Capaian Volume Keluaran dan Capaian Anggaran secara terinci terlihat pada Lampiran 4 sedangkan ilustrasinya terlihat pada Gambar 12.

(47)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Gambar 12. Perbandingan Persentase Capaian Kinerja, Capaian Volume Keluaran (RVK) dengan Capaian Anggaran Kegiatan (RAK)

Berdasarkan illustrasi pada Gambar 12 terlihat bahwa terdapat prosentase capaian Volume Keluaran (VK) yang melebihi dari prosentase capaian kinerjanya, yaitu pada kegiatan pendampingan dan pengawalan UPSUS SIWAB di Provinsi Bengkulu yang telah berhasil mendapatkan jumlah ternak yang bunting sebanyak 6.599 ekor dari target sebanyak 4.900 ekor.

Dilain pihak terdapat pula prosentase capaian anggaran yang melebihi dari prosentase Capaian Kinerja dan Capaian Volume Keluaran, yaitu pada pemeliharaan sapi potong, sapi perah, kerbau, domba dan kambing. Hal ini disebabkan karena terdapat alokasi dana untuk pembelian pejantan sebesar Rp 350.000.000,- yang seluruhnya tidak terealisir sebagai sisa anggaran, karena rekruitmen untuk replacement berupa calon pejantan (termasuk persediaan) dan pejantan didapatkan melalui pola hibah.

3.5.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per 31 Desember 2019

mencapai Rp.15.425.019.744,- atau 102,53 % dari target

Rp. 15.044.540.000,-. Target dan Realisasi PNBP dapat dilihat pada

(48)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

Tabel 11. Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2019

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Target (Rp) Realisasi (Rp) %

A. Penerimaan Umum

- Pendapatan sewa tanah, gedung, bangunan 11.336.400 - Pendapatan TAYL - Denda Keterlambatan - Pemindahtanganan BMN - Pendapatan Anggaran lain-lain - - 2.540.144 1.165.320 1.076.345.500 880 B. Penerimaan Fungsional 1. Penjualan Hasil Peternakan - Semen Beku

- Rumput pakan ternak 2. Jasa pemagangan &

penelitian

3. Jasa wisata pertanian 4. Pengujian semen 5. Jasa penggunaan

sarana & prasarana - Guest house - Mess/asrama - Ruang kelas - Penambahan fasilitas (sound system) - Sewa kandang 15.044.540.000 14.063.206.500 6.320.000 11.400.000 7.850.000 99.840.000 12.475.000 109.700.000 12.750.000 9.800.000 290.000 Jumlah 15.044.540.000 15.425.019.744 102,53

(49)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

3.6. Hambatan dan Kendala

Pelaksanaan kinerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Balai Inseminasi Buatan Lembang tahun 2019 masih menemukan hambatan/kendala, namun secara umum pelaksanaannya dapat diatasi/ditanggulangi. Hambatan yang dijumpai antara lain :

a. Aspek Manajemen dan Administrasi

Belum adanya SDM sebagai akuntan agar pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara cermat, tepat dan akurat.

b. Azas fleksibilitas pengelolaan DIPA telah diberikan untuk mempertinggi serapan anggaran pembangunan dan sudah dilakukan system pengendalian administrasi keuangan, namun perlu ditingkatkan lagi kualitas pengelolaannya.

c. Pola penggunaan dana PNBP sebesar 67 % dari setoran untuk kegiatan memerlukan kegiatan yang harus cepat dan terealisasi agar anggaran dapat berputar kembali untuk kegiatan yang dilaksanakan. Pada pelaksanaan kegiatan tahun 2019 yang dibatasi dengan dimensi tempat dan waktu tempuh menyebabkan adanya sisa dana PNBP yang cukup tinggi (14,61 %).

d. Aspek Teknis

1) Dalam upaya variasi genetik pejantan terutama yang diimpor mulai tahun 2009, 2010 dan 2011 sudah berumur diatas 10 tahun, disamping produktifitasnya sudah menurun, juga frekuensi genetiknya di lapangan telah semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan semakin tingginya nilai kekerabatan dari ternak hasil IB di lapangan.

2) Penetapan kinerja untuk UPT Perbibitan yang tugas pokoknya sebagai penghasil semen beku seperti BIB Lembang agar dibedakan dengan UPT Perbibitan yang menghasilkan bibit ternak. Ukuran IKK populasi ternak agar diukur dalam satuan dosis.

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut

3.7.1. Aspek Administrasi

a. Balai Inseminasi Buatan Lembang agar dapat meningkatkan kinerja yang berbasis efektifitas anggaran memerlukan pengelolaan dari SDM yang telah memenuhi kompetensi sebagai akuntan.

b. Dilakukan pengafkiran ternak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan terutama pejantan yang sudah berumur diatas 8 tahun.

c. Penetapan Kinerja antara Kepala UPT dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan agar mengikat masing-masing

(50)

Laporan Kinerja Balai Inseminasi Buatan Lembang Tahun 2019

d. pihak pada setiap substansi dalam naskah Penetapan Kinerja yang telah disepakati bersama. Hal ini sebagai bentuk reward dan punishment terhadap pelaksanaan Penetapan Kinerja melalui tahapan pengendalian yang kontinyu dan konsisten sepanjang tahun anggaran

3.7.2. Aspek Teknis

a. Inventarisasi pejantan kurang produktif dilakukan saat akhir tahun 2019 dan sebagai informasi awal untuk tahun anggaran 2020. Dengan inventarisasi pejantan tersebut dimungkinkan untuk melakukan upaya-upaya secara sistematis sehingga pengafkiran dapat mempedomani SOP yang sudah ditetapkan. b. Satuan Indikator Kinerja Kegiatan sebaiknya disesuaikan dengan

tugas pokok dan fungsi BIB Lembang, yaitu dalam bentuk dosis seperti pada pemeliharaan pejantan sapi potong, sapi perah, Kerbau, Domba dan Kambing.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pegawai BIB Lembang  Unit Kerja
Tabel 2.  Capaian Sasaran Strategis Perjanjian Kinerja  Tahun 2019
Gambar  1.  Capaian  Indikator  Kinerja  Kegiatan  (IKK)  Perjanjian  Kerja  (PK)  dibanding Target IKK Renstra
Gambar 2. Produksi Semen Beku Selama Tahun 2018 dan 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penyerapan Cd (kadmium) Oleh Fraksi Terlarut , Fraksi Tidak Terlarut , dan Total Jumlah Cd Yang Terserap Dalam Ketan Hitam Yang Ditinjau Dari Ukuran Partikel (Mesh)

[r]

Kegiatan operasional ICBP didukung oleh lebih dari 50 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah utama di Indonesia sehingga ICBP dapat senantiasa dekat dengan

Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran kebutuhan berprestasi seorang dosen akuntansi dipengaruhi oleh tiga teori kebutuhan profesionalisme yang disampaikan

Dalam konteks itulah jika negara kita mau membangun pemerintahan yang maju setidaknya memperhatikan masalah secara khusus yang berkaitan dengan kesetaraan gender (World Bank,

Menunjukkan kelemahan dan kelebihan dari teknologi 3D Printing di dunia medis, kemudian juga akan diulas mengenai hal yang sesuai maupun tidak dengan apa yang

Laporan mengenai penjualan, meliputi jenis barang yang paling banyak dijual, barang yang paling banyak dijual, toko yang paling banyak melakukan transaksi, member

Pemberian kombinasi pupuk hayati dengan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diamati (persentase bobot pucuk peko, rasio