• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH SIMANTEK ISSN Vol. 5 No. 1 Februari 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH SIMANTEK ISSN Vol. 5 No. 1 Februari 2021"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

34

PENGETAHUAN IBU TENTANG TEHNIK POSISI MENYUSUI YANG BENAR DI DESA SIGULANG KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN TENGGARA TAHUN 2020

FATIMAH

AKADEMI KEBIDANAN DARMAIS PADANGSIDIMPUAN

ABSTRACT

The type of this research is descriptive, collecting data obtained through questionnaires, where the sample of 40 respondents and sampling done in total sampling under study based on age, education, employment, information sources and parity. Data processed with editing, coding, sroring, tabulating, then analyzed and collected in the table followed by discussing the results of research with existing literature theory. The results of the study note that the majority of respondents are less knowledgeable as much as 20 respondents (50%). Based on the age of respondents with less knowledge as many as 19 respondents (47.5%) at the age of 20-35 years, respondents are knowledgeable enough as 13 respondents (32.5%) with high school education, less knowledgeable respondents as much as 7 respondents (17.5%) based on self-employed, less knowledgeable respondents as much as 10 respondents (25%) based on information sources from electronic media, less knowledgeable respondents as many as 14 respondents (25%) based on skundipara parity. The results of this study are the majority of respondents are less knowledgeable so it is expected to breastfeeding mothers to increase knowledge or insight about health, especially about proper breastfeeding positioning techniques can anticipate problems that will occur during infant development.

Keywords : Knowledge, Mother, Proper Technique Breastfeeding Position

PENDAHULUAN Latar Belakang

Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2004). Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun dalam pelaksanaanya hingga saat ini masih mengalami hambatan-hambatan yang dirasakan antara lain adalah masih banyak Pasangan Usia Subur (PUS) yang masih belum menjadi peserta KB. Disinyalir ada beberapa faktor penyebab mengapa wanita PUS enggan menggunakan alat kontrasepsi. Faktor-faktor tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu: segi pelayanan KB, segi ketersediaan alat kontrasepsi, segi penyampaian konseling maupun KIE dan, hambatan budaya. Dari hasil SDKI (2002) diketahui banyak alasan yang dikemukakan oleh wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi adalah karena mereka menginginkan anak (20%).Alasan yang cukup menonjol adalah karena efek samping dan masalah kesehatan, dengan proporsi masing-masing sebesar 12 dan 11%, alasan karena pasangannya menolak (8%), alasan karena masalah agama (0,5%) dan alasan yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yaitu biaya terlalu mahal (0,7%) (BKKBN, 2003).

(2)

35

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi. Penelitian ini diukur satu kali saja dalam kurun waktu yang bersamaan (Hidayat, 2007).

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pasangan usia subur (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari-Juni 2014 terhadap 25 responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pasangan usia subur (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi, peneliti menggunakan kuesioner yang berisi 20 pernyataan untuk semua faktor.

Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pekerjaan, agama dan jumlah paritas berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Karakteristik Frekuensi Persentasi (%) Umur 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 7 12 6 28 48 24 Jumlah 25 100 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 15 10 60 40 Jumlah 25 100 Agama Islam Kristen 21 4 84 16 Jumlah 25 100 Jumlah Paritas Melahirkan 3 kali Melahirkan 4 kali Melahirkan >5 kali 16 8 1 64 32 4 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yakni12 orang (48%) pada rentang usia 26-30 tahun, berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden 15 orang (60%)

(3)

36

bekerja, berdasarkan agama 21 orang (84%) beragama Islam dan berdasarkan paritas sebagian besar responden 16 orang (64%) melahirkan 3 kali, sampel pada penelitian saya adalah responden yang seharusnya menggunakan alat kontrasepsi yaitu responden dengan paritas >2.

Pengetahuan

Berbagai faktor mempengaruhi orang tidak berkontrasepsi, salah satunya pengetahuan mempunyai peranan penting, pada penelitian saya pada pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Yang Dipengaruhi Oleh Faktor Pengetahuan Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang Cukup Baik 1 17 7 4 68 28 Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 5.2 di atas menyatakan bahwa mayoritas responden tidak menggunakan alat kontrasepsi berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 17 responden (68%) dan minoritas responden tidak menggunakan alat kontrasepsi berada dalam klasifikasi kurang sebanyak 1 responden (4%). Meskipun responden berpengetahuan cukup, tetapi responden tidak mau menggunakan alat kontrasepsi.

Efek Samping

Adanya kemungkinan efek samping dari berKB sesuai dengan pengetahuan, informasi dan pengalaman yang diperoleh dari orang lain pada responden yang diteliti menyebabkan responden tidak menggunakan alat kontrasepsi, berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Yang Dipengaruhi Oleh Faktor Efek Samping Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Efek

Samping Frekuensi Persentase (%) Efek Samping

Tidak mendukung Mendukung 5 20 20 80 mendukung Tidak Mendukung Jumlah 25 100 Jumlah

Berdasarkan tabel 5.3 di atas menyatakan bahwa dari 25 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi ternyata ada 20 orang (80%) yang menyatakan bahwa ada efek samping sebagai akibat berKB sehingga responden tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga sangat mempengaruhi responden tidak menggunakan alat kontrasepsi walaupun pemerintah sudah menggalakkan KB gratis, tetapi masih banyak responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi, berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(4)

37

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Yang Dipengaruhi Oleh Faktor Pendapatan Keluarga Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Pendapatan

keluarga Frekuensi Persentase (%)

Tidak mendukung

Mendukung 10 15 40 60

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 5.4 di atas menyatakan bahwa tanggapan responden dari segi pendapatan keluarga (keuangan) mendukung sebanyak 15 orang (60%) untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi, walaupun pemerintah sudah menggalakkan KB secara gratis, tetapi di Desa Sigulang kebanyakan masyarakatnya melakukan KB di tempat bidan praktek swasta. Dari 25 responden yang menyatakan sekiranya mereka disuruh memilih beras dan pil KB, 19 responden memilih beras dengan alasan beras merupakan kebutuhan pokok (primer).

Agama

Agama tidak melarang ummatnya untuk menggunakan alat kontrasepsi, tetapi masih banyak responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi berdasarkan faktor agama, berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Yang Dipengaruhi Oleh Faktor Agama Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Agama Frekuensi Persentase (%)

Tidak mendukung

Mendukung 20 5 20 80

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 5.5 di atas menyatakan bahwa dari 25 responden yang diteliti yakni 21 responden beragama islam dan 4 responden beragama kristen, ternyata mayoritas 20 responden (80%) dari segi agamanya mendukung untuk menggunakan alat kontrasepsi, tetapi yang menjadi responden tidak menggunakan alat kontrasepsi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi yang diteliti di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara menyatakan bahwa mayoritas responden tidak menggunakan alat kontrasepsi berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 17 responden (68%) dan minoritas responden tidak menggunakan alat kontrasepsi berada dalam klasifikasi kurang sebanyak 1 responden (4%).

Adanya pengetahuan akan menimbulkan kesadaran seseorang yang akhirnya memicunya untuk berprilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tersebut (Notoatmojho, 2003). Semakin baik pengetahuan seseorang tentang suatu objek maka akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan pengetahuannya tersebut.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Rifai (2008) yang menyatakan bahwa semakin lama usia seseorang maka akan semakin banyak pengetahuan dalam menggunakan alat kontrasepsi.

Menurut peneliti berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun responden berpengetahuan cukup, tetapi responden tidak mau menggunakan alat kontrasepsi.seharusnya responden yang memiliki pengetahuan cukup mau menggunakan alat kontrasepsi.

Efek Samping

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi yang diteliti di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara menyatakan bahwa dari 25 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi ternyata ada 20 orang (80%) yang menyatakan bahwa ada efek samping sebagai akibat berKB sehingga responden tidak menggunakan alat kontarsepsi.

(5)

38

Menurut Hartanto (2004), dengan belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar100% sempurna, maka ada tiga hal yang sangat penting untuk diketahui oleh calon akseptor KB yakni: efektivitas, keamanan dan efek samping. Reaksi efek samping yang sering terjadi sebagai akibat penggunaan alat kontrasepsi yaitu : amenorhoe, perubahan berat badan, pusing dan sakit kepala. Sesuai dengan hasil SKDI (2002) diketahuibanyaknya alasan yang dikemukakan wanita tidak menggunakan alat kontrasepsi karena efek samping dan masalah kesehatan dengan proporsi masing-masing 12 dan 11%. Menurut peneliti efek samping itu sangat mempengaruhi responden untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi, semakin banyak efek samping yang diketahui responden dari orang lain maka akan semakin banyak responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Pendapatan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi yang diteliti di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara menyatakan bahwa tanggapan responden dari segi pendapatan keluarga (keuangan) mendukung sebanyak 15orang (60%) untuk tidak berKB, walaupun pemerintah sudah menggalakkan KB secara gratis, tetapi di Dusun II kebanyakan masyarakatnya melakukan KB di tempat bidan praktek swasta.Dari 25 responden yang menyatakan sekiranya mereka disuruh memilih beras dan pil KB, 19 responden memilih beras dengan alasan beras merupakan kebutuhan pokok (primer).

Menurut Keraf (2001), menyatakan bahwa pendapatan berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga, penghasilan yang tinggi dan teratur membawa dampak positif bagi keluarga karena keseluruhan kebutuhan sandang, pangan, papan dan transportasi serta kesehatan dapat terpenuhi. Namun tidak demikian dengan keluarga yang pendapatannya rendah akan mengakibatkan keluarga mengalami kerawanan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya yang salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan.

Agama

Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi yang diteliti Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara menyatakan bahwa dari 25 responden yang diteliti yakni 21 responden beragama islam dan 4 responden beragama kristen, ternyata mayoritas 20 responden (80%). dari segi agamanya mendukung untuk menggunakan alat kontrasepsi, tetapi yang menjadi responden tidak menggunakan alat kontrasepsi. Menurut pendapatSamekto (2008), menyatakan bahwaagama-agama di Indonesia umumnya mendukung KB. Agama Hindu memandang bahwa setiap kelahiran harus membawa manfaat. Untuk itu kelahiran harus diaturjaraknya dengan berKB. Agama Buddha, yang memandang setiap manusia pada dasarnya baik, tidak melarang umatnya berKB demi kesejahteraan keluarga. Agama Kristen Protestan tidak melarang umatnya berKB. Namun sedikit berbeda dengan agama Katolik yang memandang kesejahteraan keluarga diletakkan dan diwujudkan dalam pemahaman sesuai dengan kehendakAllah. Untuk mengatur kelahiran anak, suami-istri harus tetap menghormati dan menaati moral Katolik dan umat Katolik dibolehkan berKB dengan metode alami yang memanfaatkan masa tidak subur. jadi jelas bahwa Islam membolehkan KB.

Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Rifai (2008) yang menyatakan faktor agama adalah salah satu penyebab responden tidak menggunakan alat kontrasepsi karena masih adanya agama yanga melarang ummatnya menggunakan beberapa alat kontrasepsi.

Menurut peneliti berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Agama tidak melarang ummatnya untuk menggunakan alat kontrasepsi, tetapi masih banyak responden yang atidak menggunakan alat kontrasepsi.

DAFTAR PUSTAKA

Arum, S & Sujiyatini. (2008). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Jogjakarta. Mitra Cendikia Press. BKKBN. (2002). Buku istilah bidang kependudukan KB dan keluarga Sejahtera, Jakarta.

________. (2003). Buku Sumber Untuk Advokasi, Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi, Gender dan Pembangunan

kependudukan, Jakarta.

(6)

39

________. (2007). Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional, Jakarta. ________. (2009). Cukilan Data Program KB KN Nomor 246 ISSN : 0120-0197, Jakarta.

Hartanto, Hanafi. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Hidayat, A. Aziz, Alimul. (2007). Metode Penelitian Kebidanan teknik analisis Data, Jakarta : Selemba Medika. Keraf. (2001).Ilmu Pengetahuan, Jakarta : Kanisius.

Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri, Jilid 2, Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Selemba Medika. Riyanto, Agus. (2009). Pengolahan dan analisis Data Kesehatan, Yogyakarta : Jazamedia.

Samekto, Bambang. (2008). Peranan Agama Dalam Program KB Nasional,

http://pustaka.bkkbn.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=109&Itemid=9, diperoleh 14 Nopember 2009 Sarwono, Prawirohardjo. (2005 A). Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Gambar

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi    Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Yang Dipengaruhi Oleh Faktor  Efek Samping Di Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil percobaan diperoleh data bahwa dekstrin dengan DE dibawah 20 dihasilkan dari hidrolisa ini, pada kondisi terkendali, DE produk dekstrin dari hasil

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Pendidikan yang telah ditempuh penulis S1 Sarjana Ekonomi lulus pada tahun 2001 dari Fakultas Ekonomi pada jurusan Akuntansi Universitas Islam Indonesia; S2 Magister

Akhirnya, uraian diatas pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa merealisasikan strategi pembangunan melalui pemberdayaan sektor ekonomi Usaha Mikro Kecil

Berdasarkan karakteristik sifat optik dan sifat listriknya didapatkan bahwa sampel Sp 2 adalah sampel yang terbaik untuk diaplikasikan sebgai bahan aktif sel surya

Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak. Dalam dunia pendidikan, kemandirian harus tertanam dalam diri para

Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya kemampuan merawat diri Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan klien dapat merawat7.

Berdasarkan Tabel 11 hasil Uji Parsial (t) menyatakan bahwa Word Of Mouth secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Meminjam Kredit