67 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Perumusan dan penetapan strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Kutai Timur mengacu kepada isu strategis serta permasalahan mendesak pada masing-masing sub-sektor sanitasi yang berhasil diidentifikasi. Selanjutnya dengan memperhatikan posisi pengelolaan saat ini dan sesuai hasil analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) semua aspek pada masing-masing sektor sanitasi, yang menghasilkan posisi pengelolaan sanitasi sampai dengan tahun 2015 ini, sehingga apapun strategi yang dirumuskan diharapkan bahwa strategi tersebut mampu menjawab dan mengatasi seluruh isu strategis serta permasalahan yang masih dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan diharapkan juga bahwa strategi itu mampu berkontribusi dan mendukung ke arah pencapaian kondisi yang dicita-citakan – yang tertuang dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur.
Pengelolaan sanitasi yang terdiri dari sub-sektor persampahan, air limbah, dan drainase di Kabupaten Kutai Timur telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Hal ini sampak dari beberapa kebijakan Pemda Kabupaten Kutai Timur yang telah mulai menyentuh dan memprioritaskan sektor ini. Namun didalam pelaksanaannya, perbaikan sektor sanitasi masih memerlukan dukungan beberapa aspek, baik teknis maupun non-teknis, seperti dukungan pendanaan, kelembagaan, regulasi dan lain-lain, Misalnya dalam upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan sub-sektor persampahan, yang berkelanjutan selain menuntut ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang lengkap, hal tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memenuhi kuantitas dan kualitas yang semestinya, selain itu perlu juga didukung dengan anggaran yang cukup memadai, payung hukum dan peraturan yang mengatur terselenggaranya pengelolaan persampahan yang lebih profesional, keterjangkauan dalam biaya operasi dan pemeliharaan seluruh sarana dan prasana yang ada, peran serta masyarakat dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang bersih dan sehat
Bab 4
Strategi Pengembangan Sanitasi
Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015 - 2019
68 Pokja Sanitasi Kutai Timur
sampai dengan kemauan untuk membayar retribusi pelayanan persampahan, dan lain-lain.
Untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan tersebut di atas, tentu saja bukan pekerjaan yang mudah. Kondisi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Kutai Timur dan wilayah lainnya di Indonesia selama ini cukup memberikan gambaran mengenai betapa sulitnya untuk melaksanakan layanan sektor sanitasi yang baik, sehingga diperlukan rumusan kebijakan dan strategi yang tepat dan mampu menjawab permasalahan yang sebenarnya.
Strategi yang dimaksud di atas dirumuskan dengan menggunakan tools yang sudah umum digunakan yaitu dengan menggunakan analisis SWOT, yaitu suatu bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi dan perannya masing-masing, yaitu : A. Lingkungan Internal Kabupaten :
Kekuatan (strong), adalah semua potensi pengembangan wilayah yang ada di dalam kabupaten seperti halnya ketersediaan SDA, ketersediaan prasarana dan sarana wilayah, ketersediaan SDM yang berkualitas, adanya dukungan dari pemerintah daerah, dukungan keuangan/pendanaan daerah, dan lain-lain;
Kelemahan (weakness), adalah semua permasalahan pengembangan wilayah yang ada di dalam kabupaten, seperti keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki, minimnya sumber daya yang dimiliki baik secara kuantitas mupun kualitas, lemahnya regulasi dan lemahnya penerapan sanksi hukum, minimnya ketersediaan dan dukungan anggaran, dan lain-lain.
B. Lingkungan Eksternal Kabupaten :
Peluang (opportunity) ,adalah potensi dari faktor-faktor determinan yang mempengaruhi kabupaten/kota, seperti kebijakan dan kondisi makro wilayah, contoh: lokasi geografis yang menguntungkan; adanya kebijakan provinsi/nasional yang membuka peluang untuk pembangunan sanitasi; Ancaman (threat), faktor determinan berupa dampak yang tidak
dikehendaki dan masih berpotensi akan dihadapi oleh kabupaten, apabiila tidak ditangani sejak dini, seperti kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana yang sudah dibangun, timbulnya wabah penyakit, dan lain-lan. Hasil yang diperoleh dari analisis SWOT, merupakan rumusan awal strategi sanitasi (yang mencakup seluruh sektor dan aspek non teknis), dilakukan dengan :
- Mengkaji ulang isu-isu strategis dan kemungkinan hambatan, kemudian rumuskan strategi.
69 Pokja Sanitasi Kutai Timur
- Mendiskusikan perumusan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT. Mengelompokkan dan menetapkan hasilnya sebagai rumusan strategi.
4.1 Air Limbah Domestik
Berdasarkan hasil analisa SWOT untuk subsektor air Iimbah menunjukkan bahwa kuadran yang dihasilkan merupakan kuadran yang memuat kombinasi Kelemahan dan Peluang (W-O) atau (negatif, positif), kuadran ini mendukung strategi turn-around. Gambaran umum dari kuadran ini yaitu bahwa untuk pengembangan air limbah domestik di Kabupaten Kutai Timur masih terdapat beberapa kelemahan. Namun demikian, di Kabupaten Kutai Timur juga terdapat Peluang yang bisa dimanfaatkan.
Posisi pada Kuadran ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Fokus strategi organisasi adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang yang ada atau menggunakan/memanfaatkan peluang yang ada untuk menutupi kelemahan dan permasalahan internal yang masih dimiliki organisasi.
Tujuan, sasaran dan strategi pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah.
Misi: Mewujudkan Tersedianya Sarana Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Meningkatkan cakupan
layanan pengelolaan air limbah domestik kepada masyarakat
Meningkatnya cakupan
pelayanan dan
pengelolaan air limbah dari 30 % tahun 2016 menjadi 80 % di kawasan perkotaan pada tahun 2020.
1. Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air limbah untuk
mencapai standar
pelayanan minimal,
terutama di kawasan
perkotaan.
2. Meningkatkan cakupan
layanan air limbah domestik yang dikelola oleh pemda dan yang dikelola oleh masyarakat.
3. Meningkatkan penyediaan
sarana pengelolaan air
limbah domestik untuk MBR.
Meningkatnya kapasitas
pembiayaan untuk
pembangunan dan
pengelolaan air limbah domestic.
Makin meningkatnya
kapasitas pembiayaan
untuk pengelolaan air limbah domestik mulai tahun 2016
1. Mendorong peningkatan
perioritas pendanaan
pemerintah daerah dalam
pengembangan sistem
pengelolaan air limbah. 2. Meningkatkan pembiayaan
70 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Misi: Mewujudkan Tersedianya Sarana Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI
pemerintah dan swasta 3. Meningkatkan akses kepada
sumber- sumber pembiayaan alternatif .
Menngkatkan kinerja
pengelolaan air limbah domestic dengan lebih profesional
Terbentuknya institusi
pengelola air limbah di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2016
1. Meningkatkan manajemen
pembangunan dan
pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur.
2. Menyusun perencanaan
sistem pengelolaan air
limbah domestic yang
lengkap dan menyeluruh. 3. Meningkatkan pengelolaan
air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten.
4. Meningkatkan koordinasi
dan kerjasama antar
pemangku kepentingan
dalam pegelolaan air limbah domestik.
Meningkatkan peran serta
partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan
dan pengembangan
pengelolaan air limbah domestik.
Meningkatnya peran serta
partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan air limbah domestic mulai tahun 2016.
1. Meningkatkan sosialisasi
mengenai perlunya perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Mendorong partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan dan
pengelolaan air limbah. 3. Sosialisasi dan kampanye
mengenai larangan untuk melakukan praktek BABS. Disusunnya regulasi dan
penerapan peraturan
mengenai pengelolaan air
limbah domestik di
Kabupaten Kutai Timur
Adanya peraturan daerah mengenai pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2016
Penyusunan peraturan daerah
mengenai pengelolaan air
limbah domestic.
4.2 Pengelolaan Persampahan
Di samping fungsinya sebagai bagian dari penyediaan infrastruktur dasar sebuah kawasan perkotaan, kegiatan pengelolaan persampahan merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan dalam upaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan kadangkala terjadi penyimpangan dalam kegiatan tersebut, sehingga menimbulkan ekses yang berdampak negatif terhadap lingkungan itu sendiri. Kelemahan dalam manajemen dan keterbatasan biaya operasional ditambah dengan langkanya tenaga
71 Pokja Sanitasi Kutai Timur
profesional dalam penanganan persampahan merupakan rentetan permasalahan yang selama ini ada di lapangan.
Dari hasil analisa SWOT yang dilakukan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kutai Timur pada sektor persampahan didapatkan hasil yang lebih baik dimana posisi pengelolaan persampahan berada pada kuadran I. Hal ini menggambarkan bahwa pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur sudah mulai berjalan dan ditangani dengan lebih profesional, ini dapat dilihat dari ketersediaan sarana-prasarana dan manajemen yang berkaitan dengan sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut, dapat ditentukan skor Analisi Lingkungan Internal-Eksternal yang berguna untuk mengetahui keterkaitan antara keduanya. Dari hasil analisa faktor diketahui bahwa skor Kekuatan sebesar 3,55, Kelemahan sebesar 3,35, Peluang sebesar 3,60 serta Ancaman sebesar 3,30, yang berarti bahwa nilai ALI dan ALE bernilai positif Hal ini menunjukkan Kekuatan dan Peluang yang ada masih mampu untuk mengatasi Kelemahan yang ada dan Ancaman yang akan dihadapi.
Berdasarkan pemetaan di atas diketahui posisi pengelolaan persampahan Kabupaten Kutai Timur berada pada kwadran I. Kuadran ini mendukung Aggressive
Strategy. Hal ini menunjukkan perlunya untuk lebih pro-aktif dengan memanfaatkan
secara maksimal seluruh faktor-faktor Kekuatan yang dimiliki guna menangkap atau menafaatka Peluang yang selama ini belum tergarap dengan maksimal.
Adapun tujuan, sasaran dan strategi pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur juga untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan.
Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana dan Prasarana Yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Meningkatkan cakupan
layanan pengelolaan
persampahan dari 30% menjadi 80% pada tahun 2020
Cakupan layanan
pengelolaan
persampahan meningkat menjadi 80% pada tahun 2020
1. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan
prasarana pengelolaan
persampahan di Kabupaten Kutai Timur
2. Optimalisasi pemanfaatan
prasarana dan sarana
pengelolaan persampahan yang ada di Kabuaten Kutai
72 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana dan Prasarana Yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Timur.
3. Meningkatkan cakupan
layanan secara terencana
dengan memprioritaskan
kawasan perkotaan dan wilayah MBR.
4. Pemanfaatan teknologi
tepat guna dalam
pengelolaan persampahan
dan berwawasan
lingkungan. Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan persampahan Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
dengan sistem 3R (reduce, reuse,recycle) skala rumah tangga menjadi 50% pada tahun 2020.
1. Meningkatkan pemahaman
tentang pengelolaan
sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah.
2. Mengkampanyekan kepada kepada masyarakat umum
mengenai pentingnya
mengelola sampah dan
menjaga kebersihan
lingkungan..
3. Meningkatkan pembinaan
masyarakat khususnya kaum
perempuan dalam pengelolaan sampah. 4. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Mewjudkan pengelolaan
persampahan yang lebih profesional di Kabupaten Kutai Timur
Terwujudnya pengelolaan
persampahan yang
professional di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2020
1. Pemisahan fungsi regulator
dan operator dalam
pengelolaan persampahan. 2. Meningkatkan kinerja operator pengelola persampahan di Kabupaten Kutai Timur . 3. Meningkatkan kualitas
73 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana dan Prasarana Yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN SASARAN STRATEGI
pengelolan persampahan. 4. Meningkatkan kelengkapan
payung hukum dan landasan
operasional dalam
pengelolaan persampahan 5. Menorong penerapan sanksi
hukum dan pembinaan
dalam pengelolaan persampahan. Meningkatkan kapasitas pembiayaan pengelolaan persampahan Meningkatnya pembiayaan pengelolaan persampahan mulai tahun 2016
1. Meingkatkan komitmen
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam hal pengelolaan sektor persampahan
2. Menyusun peraturan daerah
mengenai retribusi
pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai Timur. 3. Mendorong minat swasta
dalam layanan pengelolaan persampahan
4.3 Drainase Perkotaan
Pengelolaan Drainase perkotaan terutama di kawasan perkotaan di banyak wilayah di Indonesia secara umum masih belum sesuai harapan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kejadian yang kerap melanda kawasan permukiman di perkotaan, seperti kejadian banjir, genangan dan pencemaran air serta permasalahan turunannya seperti berkembangnya penyakit yang berasal dari buruknya kondisi dan aliran drainase (waterborne diseases), kerugian ekonomi akibat banjir dan masalah kesehatan, dan lain-lain. Adanya sampah dan sedimen menurunkan kapasitas dan menyebabkan degradasi saluran drainase dan menyebabkan kapasitas sistem drainase perkotaan tidak mampu melayani debit limpasan permukaan. Gambaram umum itu semua menjadikan pengelolaan drainase sesuatu yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa skor kekuatan sebesar 3,70, kelemahan sebesar 3,50 peluang sebesar 3,80 serta ancaman sebesar 3,35 yang berarti bahwa nilai ALI dan ALE bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
74 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Internal berupa Kekuatan dan kondisi Eksternal berupa Peluang yang ada masih mampu untuk mengatasi kondisi Internal lainnya berupa Kelemahan dan kondisi Eksternal berupa Ancaman yang ada. Berdasarkan pemetaan di atas diketahui posisi pengelolaan Drainase perkotaan di Kabupaten Kutai Timur berada pada kwadran I. Kuadran ini mendukung Aggressive Strategy. Hal ini menunjukkan perlunya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk lebih pro-aktif dengan memanfaatkan secara maksimal seluruh faktor-faktor Kekuatan yang dimiliki guna menangkap atau menafaatkan Peluang yang ada.
Adapun tujuan, sasaran dan strategi pengelolaan drainase di Kabupaten Kutai Timur juga untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase.
Misi: Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Drainase perkotaan Yang Memadai Dalam Kawasan Permukiman
TUJUAN SASARAN STRATEGI
Terciptanya pelayanan drainase yang berkualitas di Kabupaten Kutai Timur
terutama di kawasan
perkotaan
Pelayanan drainase yang berkualitas dan mampu melayani 60%. kawasan perkotaan pada tahun 2020.
1. Peningkatan sarana dan
prasarana Drainase perkotaan dan pengendalian banjir di kawasan perkotaan. 2. Mengembangkan perencanaan sistem
drainase kabupaten yang
terintegrasi dan
komprehensif.
3. Mengembangkan sistem
drainase yang berwawasan lingkungan (konservasi air).
4. Pengembangan kapasitas
operasi & pemeliharaan
sarana & prasarana drainase yang sudah terbangun.
5. Pengembangan SDM
pengelola drainase yang profesional.
6. Penataan sistem aliran
sungai besar sebagai saluran primer.
75 Pokja Sanitasi Kutai Timur
Misi: Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Drainase perkotaan Yang Memadai Dalam Kawasan Permukiman
TUJUAN SASARAN STRATEGI
pembangunan kolam resapan 8. Meningkatkan jumlah pendanaan untuk pemeliharaan drainase terutama di kawasan perkotaan. Meningkatkan peran dan
kesadaran masyarakat
dalam pengelolaan dan pemeliharaan drainase
Masyarakat memiliki
pemahaman dan
pengetahuan yang cukup tentang pentingnya sistem Drainase perkotaan yang baik dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan Drainase perkotaan
1. Melakukan kampanye dan
sosialisasi untuk mendorong
peran aktif
swasta/masyarakat untuk
ikut berpartisipasi dalam
pengelolaan dan
pemeliharaan drainase.
2. Peningkatan kualitas dan
kuantitas publikasi dan
sosialisasi pengelolaan dan
pemeliharaan Drainase
perkotaan.
3. Meningkatkan kerjasama
dari para pemangku
kepentingan dalam
pembangunan Drainase
(pemerintah, masyarakat,