• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. biasa disebut Research and Development (R&D). Metode penelitian ini bertujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. biasa disebut Research and Development (R&D). Metode penelitian ini bertujuan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau yang biasa disebut Research and Development (R&D). Metode penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk tertentu maupun menghasilkan produk baru yang disertai dengan uji efektivitas dari produk tersebut (Sa’adah & Wahyu, 2020, p. 23). Berdasarkan teori tersebut, metode penelitian dan pengembangan akan menghasilkan sebuah produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggabungkan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif, yang mana pada dasarnya jenis penelitian Research and Development (R&D) merupakan pendekatan yang menggabungkan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dari hal tersebut banyak ahli mengemukakan pendapat bahwasannya pendekatan R&D adalah metode campuran yaitu penggabungan dari dua metode penelitian (Sugiyono, 2019, p. 28).

Model pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate). Penelitian dan pengembangan ini didasari oleh peneliti yang akan mengembangkan suatu produk pembelajaran bahasa Arab yaitu digitalisasi buku bahan ajar yang dapat digunakan pada gawai dengan berbasis android.

(2)

Saat ini model ADDIE dipergunakan untuk berbagai macam produk pengembangan meliputi media pembelajaran, bahan ajar, strategi pembelajaran serta metode pembelajaran dan sejenisnya (Rafmana & Chotimah, 2018, p. 55). Berikut ini merupakan tahapan-tahapan pengembangan dengan model ADDIE :

Gambar 3.1 Langkah-Langkah model ADDIE

Pada gambar 3.1 dapat dipahami bahwasannya langkah-langkah ADDIE meliputi Analisis (Analyze), Perancangan (Design), Pengembangan (Develop), Implementasi (Implement), dan Evaluasi (Evaluate). Dengan tahapan tersebut harapannya dapat menjadikan penelitian pengembangan menjadi lebih jelas dan kongkrit (Fani, Fadiawati, dan Tania., 2016, pp. 30–31).

B. Populasi dan Sampel

Menurut Supriadi (2012, p. 17), populasi merupakan suatu kesatuan individu pada sebuah wilayah tertentu beserta waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati dan diteliti. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang mana

(3)

dijadikan subjek penelitian atau sebagai “wakil” dari para anggota populasi. Menentukan populasi maupun subjek atau sampel adalah faktor pendukung sebuah penelitian.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik sampling jenuh dengan sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XI-IBB 1 MA Almaarif Singosari yang berjumlah 35 siswa. Teknik sampling jenuh merupakan cara pengambilan sampel yang mana seluruhnya digunakan menjadi sampel. Hal tersebut digunakan bila jumlah populasi kurang dari 100 orang (Sugiyono, 2019, p. 85)

C. Prosedur Pengembangan dan Penelitian

Berdasarkan model pengembangan media pembelajaran buku digital berbasis android menggunakan sofware Smart Apps Creator (SAC) 3, maka tahapan pengembangan media tersebut terdiri dari 5 tahap, yaitu :

1. Analisis (Analyze)

Dalam tahap analisis ini merupakan tahapan awal untuk mengumpulkan seluruh informasi beserta data yang dibutuhkan oleh peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan produk yang akan dilakukan. Pengumpulan informasi beserta data tersebut meliputi :

a. Studi pustaka bertujuan sebagai bahan dasar konsep atau landasan teori dalam proses pembuatan produk. Dengan ini hal yang ditinjau yaitu penelitian terdahulu atau studi literatur sebelumnya yang sama dengan milik peneliti.

(4)

b. Analisis kebutuhan untuk pengembangan media pembelajaran yang akan dihasilkan terutama pada informasi tentang permasalahan yang ada di kelas serta bahan ajar atau buku yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan menganalisis buku bahasa Arab kelas XI sesuai KMA Nomor 183 Tahun 2019.

c. Analisis lapangan yaitu keadaan lapangan bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab kelas XI di MA Almaarif Singosari Malang yang dilakukan melalui observasi serta wawancara langsung.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap perancangan ini peneliti melakukan dua tahap produksi media yaitu membuat struktur menu dan membuat rancangan atau desain interface. Maka perancangan yang dilakukan dalam membuat menu-menu media pembelajaran yaitu menjelaskan semua menu yang termuat di dalamnya sehingga terbentuk secara struktur, kemudian untuk desain interface untuk memperlihatkan tampilan program media pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti.

3. Pengembangan (Develop)

Untuk tahap pengembangan, peneliti mulai melakukan proses pembuatan produk media pembelajaran secara utuh. Tahapan tersebut dengan cara mengumpulkan seluruh komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan media, seperti Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), materi, gambar, suara maupun video, pembuatan media pembelajaran berbasis android, serta mengadakan kontrol media.

(5)

4. Implementasi (Implement)

Tahap implementasi merupakan tahap pengujian produk terhadap sasaran pengguna. Tahap ini juga akan dilakukan uji validasi produk terlebih dahulu oleh validator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan berikut ini :

1. Ahli Materi

Uji ahli materi dilakukan langsung oleh validator ahli sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh peneliti, yang mana dengan kriteria minimal menempuh pendidikan di jenjang Strata-II (S2), praktisi yang ahli di bidangnya serta tersertifikasi. Tahap uji materi validator akan menganalisis, meninjau ulang serta menilai apakah digitalisasi bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti telah sesuai dengan ketentuan kompetensi dasar dan memenuhi kebutuhan siswa atau sebaliknya.

2. Ahli Bahasa

Uji ahli bahasa dilakukan langsung oleh validator ahli sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh peneliti, yang mana dengan kriteria minimal menempuh pendidikan di jenjang Strata-II (S2), praktisi yang ahli di bidangnya serta tersertifikasi. Tahap uji bahasa validator akan menganalisis dan mengoreksi terkait kata maupun kalimat yang termuat dalam digitalisasi bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti, serta memastikan bahwa kata atau

(6)

kalimat yang termuat sesuai dengan indikator-indikator dalam bahasa Arab

3. Ahli Media

Uji ahli media dilakukan langsung oleh validator ahli sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh peneliti, yang mana dengan kriteria minimal menempuh pendidikan di jenjang Strata-II (S2), praktisi yang ahli di bidangnya serta tersertifikasi. Tahap uji media validator akan meninjau ulang serta menilai apakah digitalisasi bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti telah sesuai dengan komponen-komponen layaknya bahan ajar digital berbasis android atau sebaliknya.

4. Ahli Desain

Uji ahli desain dilakukan langsung oleh validator ahli sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh peneliti, yang mana dengan kriteria minimal menempuh pendidikan di jenjang Strata-II (S2), praktisi yang ahli di bidangnya serta tersertifikasi. Tahap uji desain validator akan menilai dengan sudut pandang desain digitalisasi bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti, apakah desain yang diterapkan telah sesuai dengan pemakai (user) yang dimaksud adalah siswa atau sebaliknya.

Produk media pembelajaran yang telah melalui uji validasi oleh validator kemudian akan dilanjutkan ke tahap uji coba. Tahap uji coba dilakukan sebanyak dua kali, yaitu uji coba kelompok kecil yang diambil

(7)

dari 10 orang siswa serta uji coba kelompok besar kepada seluruh siswa yang berjumlah 35 orang. Uji coba ini memiliki tujuan untuk melihat bagaimana tanggapan dari guru pengajar dan siswa tentang media pembelajaran yang dikembangkan. Dari tahap ini akan diketahui bagaimana kelayakan media yang telah dikembangkan. Kemudian guru dan siswa diminta untuk memberikan penilaian serta tanggapan melalui angket responden yang dibagikan.

5. Evaluasi (Evaluate)

Tahap evaluasi atau biasa dikenal dengan tahap perbaikan merupakan proses di mana peneliti melihat keberhasilan serta menganalisis tanggapan yang diperoleh melalui angket yang telah disebarkan terhadap produk media pembelajaran yang telah dibuat. Tahap evaluasi ini juga dapat berfungsi sebagai proses revisi dari setiap tahap-tahap sebelumnya

D. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang menjadi perhatian penting suatu penelitian yang bertujuan mendapatkan jawaban dari beberapa permasalahan yang ada. Objek dari penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab yang dikembangkan menggunakan software Smart Apps Creator (SAC) 3 sebagai media pembelajaran interaktif, yang kemudian dapat dijadikan sebagai pilihan media pembelajaran dilain waktu.

(8)

E. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan pedoman yang telah dirancang untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Peneliti telah menyiapkan beberapa metode pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, angket/kuesioner uji ahli, persepsi guru dan siswa.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui analisis kebutuhan dan lingkungan sekolah. Observasi dilakukan terhadap guru mata pelajaran bahasa Arab sebagai pengumpulan informasi awal tentang kondisi pembelajaran bahasa Arab selama masa pandemi. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan permasalahan yang ada.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk melihat dan mengetahui keadaan pembelajaran jarak jauh di sekolah yang sedang diterapkan saat ini. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran bahasa Arab dan siswa kelas XI-IBB 1 MA Almaarif Singosari, sehingga peneliti dapat melengkapi kebutuhan yang menjadi kekurangan pada saat pembelajaran jarak jauh

3. Angket/Kuesioner a. Validasi Uji Ahli

Angket/kuesioner validasi ini berisi hasil penilaian dari para ahli yang telah disebutkan. Angket tersebut memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi validitas pada bagian yang dimaksud berdasarkan penilaian oleh ahli dan praktisi yang telah ditentukan.

(9)

Hasil data yang diperoleh nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki bagian yang belum memenuhi kriteria sehingga hal tersebut layak untuk diterapkan. Pada lembar angket validasi ahli, para ahli memberikan penilaian terhadap beberapa aspek yang mana setiap aspek memiliki instrumen. Selanjutnya para ahli memberikan penilaian sesuai dengan skor yang telah ditentukan dan memberikan komentar terhadap penilaian produk dengan kategori yang telah ditentukan.

b. Persepsi Responden

Angket persepsi responden akan diberikan kepada guru dan siswa yang berisi 10 daftar pertanyaan beserta pilihan jawaban yang berkaitan dengan kemenarikan media pembelajaran berbasis android dengan menggunakan software Smart Apps Creator (SAC) 3 sebagai produk buku digital. Instrumen angket penelitian disediakan dengan menggunakan jawaban alternatif dalam Skala Likert.

F. Instrumen Penelitian

Setelah melalui metode pengumpulan data, maka selanjutnya instrumen penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi terdapat 10 pernyataan terhadap keadaan guru pada saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Lembar instrumen

(10)

tersebut bertujuan sebagai informasi awal untuk melanjutkan suatu penelitian ke tahap berikutnya.

2. Lembar Wawancara

Instrumen lembar wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada guru mata pelajaran bahasa Arab dan siswa kelas XI-IBB 1 MA Almaarif Singosari tentang keadaan dan kondisi pembelajaran bahasa Arab pada saat pandemi.

3. Lembar Angket/Kuesioner

Instrumen lembar angket terbagi menjadi dua, yaitu validasi ahli serta persepsi guru dan siswa. Lembar angket tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang mana jawabannya telah disediakan dengan menggunakan pedoman skor skala likert. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan terkait tentang penilaian uji ahli terhadap produk yang sedang dikembangkan serta persepsi guru dan siswa terhadap produk tersebut. Berikut ini merupakan pedoman kriteria skor angket validasi dan persepsi:

a. Kriteria Skor Angket Validasi

Tabel 3.1 Skor Angket Validasi

Skor

1 Sangat Kurang Setuju

2 Kurang Setuju

3 Ragu-ragu

4 Setuju

(11)

b. Kriterian Skor Angket Persepsi

Tabel 3.2 Skor Angket Persepsi

Skor

1 Sangat Kurang Setuju

2 Kurang Setuju

3 Ragu-ragu

4 Setuju

5 Sangat Setuju

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik analisis statistik deskriptif. Analisis data yang dilakukan yaitu menggunakan uji hipotesis, serta analisis deskriptif.

1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana efetivitas pembelajaran menggunakan bahan ajar digital berbasis android ini menggunakan rumus uji Paired T-test yang akan dihitung dengan bantuan aplikasi SPSS 16, yang mana rinciannya adalah:

𝑡 = | ∑ 𝐷 | √𝑁∑𝐷2− (∑𝐷)2

𝑁 − 1 D = 𝑋1− 𝑋2

Keterangan:

D : Selisih nilai rata-rata 𝑋1 : Nilai sebelum 𝑋2 : Nilai sesudah 𝑡 : Nilai t hitung 𝑁 : Jumlah responden

(12)

2. Analisis Deskriptif

Hasil data yang berbentuk simbol selanjutnya akan dianalisis secara logis dan bermakna, serta angket yang didapatkan secara angka akan dianalisis dengan rumus central limit theorem sebagai berikut (Anisatin, 2020, p. 42) :

𝑃 = ∑𝑥

∑𝑥𝑖 × 100% Keterangan :

P : Besar Persentase (yang dicari)

∑𝑥 : Jumlah total jawaban respon dalam 1 item ∑𝑥𝑖 : Jumlah total skor jawaban tertinggi dalam 1 item 100 : Bilangan konstanta

Selanjutnya konversi skala tingkat pencapaian yang digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk berdasarkan pedoman (Azizah, 2016, p. 54) yang telah ditentukan yaitu:

Tabel 3.3 Tingkat Kelayakan Produk

Persentase (%) Tingkat Kelayakan Keterangan 84 – 100 % Sangat Layak Tidak Revisi

71 – 83 % Layak Tidak Revisi

60 – 70 % Cukup Layak Sedikit Revisi 40 – 59 % Kurang Layak Revisi

0 – 39 % Tidak Layak Revisi Total (Diadaptasi dari pedoman Pendidikan UM dalam Jauhari, 2011)

Gambar

Gambar 3.1 Langkah-Langkah model ADDIE
Tabel 3.1 Skor Angket Validasi
Tabel 3.2 Skor Angket Persepsi

Referensi

Dokumen terkait

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan bahwa telah menemukan adanya penyalahgunaan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat senilai Rp 4,281 triliun dari

Tidak jelas apakah perlakuan dalam suatu siklus dilakukan secara terus-menerus selama periode tertentu, sampai data pengamatan bersifat jenuh (menunjukkan pola yang menetap)

Fokus penelitian ini yaitu, pengembangan media wayang karakter binatang (wakarbin) pada kelas 5 sekolah dasar. Proses reduksi data yang dilakukan peneliti, yaitu

Setelah tahap validasi dan ujicoba media dilaksanakan, maka dilakukan revisi media pembelajaran sesuai dengan saran dan masukan dari data yang sudah didapat yaitu dari

Upaya mengnyinergikan pariwisata dan budaya dalam pengembangan dan pemasaran sektor pariwisata telah menjadi praktek yang sering dilakukan. Sebagian besar daerah tujuan

Peralatan pengujian yang digunakan dalam proses pengeringan ikan nila ini adalah pengering surya aktif tipe tidak langsung.. Pengering surya

Terdapat juga 2 perusahaan dari 21 perusahaan retail di Indonesia yang terdaftar di BEI yang mengalami cenderung akan bangkrut sepanjang tahun 2015 – 2017 dengan

Fenologi pembungaan dua varietas jambu air S.boerlagei dimulai dari terbentuknya kuncup induksi (inisiasi) hingga bunga mekar dan menjadi bakal buah, waktu yang