• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen. Arif Harmano P E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen. Arif Harmano P E"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen

(Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen)

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS).

Disusun Oleh:

Arif Harmano

P056133412.52E

(2)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengembangan teknologi informasi hari ini begitu masif dan cepat. Kemudahan-kemudahan yang di hasilkan dalam pengembangan teknologi informasi ini membuat seluruh proses yang tadinya berbelit-belit dan panjang dapat di pangkas dalam waktu yang relatif lebih singkat.Peranan TI dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat (Wilkinson dan Cerullo,1997).

Semua hal ini juga berlaku dalam melakukan transaksi perbankan, yang meliputi penyimpanan dana, proses pemindahan dana atau pun proses tarik tunai. Hampir setiap nasabah perbankan melakukan aktivitas perbankan mereka dengan menggunakan kemudahan yang disediakan oleh Bank, seperti pengambilan uang melalui ATM, layanan kartu debit, kartu kredit, atau yang lainnya. Bahkan nasabah seperti mememiliki cabang di tangan mereka sendiri. Penyediaan kemudahan dan layanan seperti itu secara tidak resmi memang menjadi seperti suatu keharusan bagi Bank yang berorientasi ritel dewasa ini. Bahkan nasabah yang bersifat korporasi ataupun nasabah institusi pemerintahan juga berorientasi pada kemudahan melakukan transaksi perbankan. Dalam memenuhi ‘tuntutan' kemudahan tersebut yang diterjemahkan sebagai layanan kepada nasabahnya, tentunya Bank juga dituntut untuk mengutamakan faktor keamanan bertransaksi dengan menggunakan layanan tersebut. Salah satu faktor penting dalam memenuhi tuntutan pengamanan ini adalah dalam hal penyediaan teknologi kartu yang digunakan.

Banyak kita temui bahwa penerapan sistem informasi yang dikembangkan oleh perusahaan atau perbankan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pengembangan bisnis atau kurang dapat mendukung perbaikan operasional perusahaan sebagaimana harapan awal dikembangkannya tehnologi informasi pada perusahaan tersebut, sementara biaya investasi untuk pengembangan tehnologi informasi telah dikeluarkan dengan budget yang sangat besar. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam penerapan tehnologi informasi pada suatu organisasi perusahaan. 1.2. Tujuan dan Rumusan Masalah

Tujuan dari penulisan makalah ini mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan dalam implementasi sistem informasi pada perbankan.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Selain itu Sistem informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub sistem informasi yang terintergrasi dan mampu mentransformasi data, sehingga dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. .

2.2 Fungsi Sistem Informasi

Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis (Silver,M.,M.Lyne Markus and Cynthia M.B, 1995). Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup :

a. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntasi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia.

b. Kontributor utama dalam mendukung efisiemsi kegiatan operasional, produktifitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer.

c. Sumber Informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yangefektif

d. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global.

e. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima.

f. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita. 2.3 Type Sistem Informasi

Menurut O'Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu:

1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System). a. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System)

(4)

c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System)

2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System). a. Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System)

b. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)

3. Other Systems : a. Expert systems

b. Knowledge Management Systems c. Strategic Information Systems.

2.4 Aspek Keprilakuan (Behavioral Aspect) dalam Penerapan Teknologi Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer yaitu ;

(a) Perangkat keras (hardware); (b) Perangkat lunak(software) (c) Pengguna (brainware).

Ketiganya elemen tersebut saling berinteraksidan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran (input-output media), yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perangkat keras (Hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak atau software yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses input untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna (brainware) merupakan hal yang terpenting karena fungsinya sebagai, pengembang hardware dan software, serta sebagai operator input dan sekaligus penerima output sebagai pengguna sistem atau user. Pengguna sistem adalah manusia yang secara psikolog memiliki suatu prilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehinggaa spek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI

(5)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Perbankan

Sistem informasi manajemen merupakan faktor utama yang sangat penting bagi perbankan, Sistem tehnologi informasi pada industri perbankan telah berkembang sangat pesat dimana penggunaan tehnologi informasi telah menyentuh seluruh aktivitas operasional dan bisnis di setiap lapisan jenjang pekerjaan. Bermacam-macam tehnologi informasi telah digunakan baik untuk mendukung operasional, pengembangan produk maupun untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial.

Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Perbankan antara lain : 1. Penunjang Operasional (Core Banking) Online Real Time. 2. Aplikasi Operasional Pembukaan Rekening.

3. Aplikasi pelaporan 4. ATM

5. Phone Banking 6. Internet Banking 7. SMS/m-Banking

8. E-Cash atau uang elektronik

Dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi tehnologi informasi yang digunakan pada industri perbankan yang sangat kompleks sehingga dapat dikatakan industri perbankan adalah merupakan industri yang disetiap aktivitasnya menggunakan basis sistem informasi tehnologi. Tetapi hal yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan tehnologi informasi yang bermacam-macam sesuai fungsi dan penggunaannya pada industri perbankan tidak jarang merupakan tehnologi informasi yang tidak atau kurang terintregasi satu sama lain yang menyebabkan kurang optimalnya penerapan tehnologi informasi tersebut karena masing-masing aplikasi menggunakan basis tehnologi informasi yang berbeda-beda. 3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Seperti telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa Teknologi informasi berperan sebagai alat yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. Selain itu Faktor manusia akan sangat menentukan kebaikan dan kegunaan teknologi tersebut. Untuk itu, pengembangan sistem informasi membutuhkan suatu teknik dan perencanaan yang

(6)

baik agar sistem yang dikembangkan tersebut dapat berjalan dan berfungsi secara efektif dan efisien serta tidak mengalami kegagalan.

Terdapat beberapa faktor penentu kegagalan dan keberhasilan dari implementasi sistem informasi di suatu perusahaan (O'Brien, 2005).

1. Keterlibatan End User

Tidak jarang tehnologi informasi yang digunakan tidak sesuai dengan proses bisnis yang terjadi dilapangan sehingga tehnologi informasi kurang bermanfaat. Dikarenakan kurangnya peran aktif dari user atau pengguna yang kurang efekltif.

2. Dukungan Manajemen Eksekutif

Dukungan manajemen eksekutif merupakan faktor penting untuk proses keberhasilan dalam penerapan sistem tehnologi informasi yang akan digunakan oleh organisasi perusahaan karena akan berperengaruh kepada konsistensi penerapan tehnologi informasi tersebut, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dikembangkan dengan biaya yang sangat besar dan menggunakan tehnologi paling mutahir sekalipun namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya dukungan manajemen eksetukitf dalam implementasinya dan beralih kepada tehnologi informasi yang lain.

3. Kejelasan Pernyataan Kebutuhan

Antara penyedia jasa tehnologi informasi (vendor) dengan user (perusahaan pengguna) tidak tercapai titik temu dalam merumuskan tehnologi informasi yang tepat yang dapat digunakan oleh user (perusahaan pengguna) sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik operasional perusahaan pengguna tehnologi informasi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakjelasan dalam pernyataan kebutuhan akan tehnologi informasi seperti apakah yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga menyebabkan tehnologi informasi yang telah dibeli kurang dapat diaplikasikan secara optimal dalam mendukung operasional maupun bisnis perusahaan. Namun tidak jarang ketergantungan user (perusahaan pengguna) dalam implementasi tehnologi informasi kepada vendor sangat besar dan memerlukan biaya yang besar pula untuk penyempurnaan maupun pengembangannya agar tehnologi informasi tersebut benar-benar dapat digunakan secara optimal.

4. Perencanaan Yang Matang dan Tepat

Perencanaan strategic yang matang dan tepat dalam penggunaan tehnologi informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam implementasi sistem informasi tehnologi yang akan digunakan. Dengan demikian perusahaan akan dapat menentukan arah kebijakan tehnologi informasi yang tepat dalam rangka mendukung operasional, pengembangan bisnis maupun upaya memenangkan persaingan bisnis dan menciptakan competitif adventage dari penerapan tehnologi informasi tersebut.

5. Harapan yang Realistik

Setiap organisasi perusahaan mengharapkan bahwa dalam penerapan sistem informasi tehnologi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan sebelum digunakannya sistem informasi tehnologi, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dibeli dengan biaya yang sangat besar kurang sesuai dengan harapan perusahaan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi

(7)

operasional perusahaan, menunjang pengembangan bisnis maupun menciptakan kompetitif adventage bagi perusahaan.

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Penerapan Sistem Informasi Manajemen 1. Kurangnya Input dari End User

2. Tidak Lengkapnya Pernyataan Kebutuhan dan Spesifikasi serta Senantiasa Berubah-ubah 3. Kurangnya Dukungan Manajemen Eksekutif

4. Inkompentensi Tehnologi

Kemudahan Penggunaan yang dipersepsikan (Perceived ease ofuse) Davis, F.D (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (easeof use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987); Silver (1988); dalam Adam.et.al (1992) ,intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya.Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi uha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI (secara manual). Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. Davis.F.D (1989) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain meliputi :

(1) Komputer sangat mudah dipelajari,

(2) Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna (3) Keterampilan pengguna bertambah dengan menggunakan komputer

(4) Komputer sangat mudah untuk dioperasikan.

Untuk variabel kemudahan pemakaian, Iqbaria (1994) juga telah menguji dalam studinya apakah penerimaan penggunaan mikro komputer dipengaruh ioleh kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh sipengguna atau karena tekanan sosial. Temuan studi Iqbaria (1994) membuktikan bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur tekanan, tetapi karena memang mudah digunakan. Berdasarkan telaah teoritis dan hasil-hasil pengujin empiris diatas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan penggunaan TI juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah.

(8)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan sistem tehnologi informasi merupakan hal yang sangat penting dan mutlak dilakukan oleh setiap organisasi perusahaan terutama industri perbankan yang sarat dengan teknologi informasi dalam setiap aktivitas operasional maupun pengembangan bisnisnya. Budaya Perusahaan dan perilaku karyawan (end user) merupakan faktor yang penting dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi terhnologi yang digunakan perusahaan, sebaik apapun tehnologi informasi yang digunakan apabila tidak diikut dengan perubahan budaya dan perilaku pada penggunanya maka teknologi informasi yang digunakan akan menjadi kurang bermanfaat.

Persepsi para personil (orang-orang) yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. Pada penerapannya sistem informasi tehnologi harus dilakukan secara baik dan hati-hati dengan memperhatikan perencanaan yang matang dan tepat, budaya perusahaan, perilaku karyawan dalam penggunaan tehnologi dll sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan pada industri perbankan.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

O'Brien JA and George Marakas. 2009. Management Information System. Ninth Edition.McGraw-Hill.Inc. Boston.

Bodnar H George and Hopwood S.1995. William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satuedisi keenam,PenerbitSalemba Empat, Jakarta.

O'Brien, James A. 2005. Introduction to Information Systems.12th edition.McGraw-Hill, Northern Arizona. Trisnawati Rina.1998. " Pertimbangan prilaku dan faktor penentu keberhasilanpengembang sistem

informasi " Jurnal kajian bisnis, edisi September ,Yogyakarta

Juniarti.2001, " Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior(TPB), aplikasinya dalam pengunaansoftware auditoleh Auditor", JurnalRiset Akuntansi Indonesia Vol.4. No.3 September 332-354. Yogyakarta

http://maryono46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/21/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-keberhasilan-dan-kegagalan-dalam-penerapan-sistem-informasi-manajemen-pada-perbankan/

Referensi

Dokumen terkait

Bagi perusahaan yang sama sekali tidak memiliki tenaga IT internal, sudah pasti harus mengambil outsourcing dalam mengembangkan sistem perusahaannya. Kelemahannya

• Dalam penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Informasi Penyelenggara Sistem Elektronik dapat menggunakan Tenaga Ahli Internal dan/atau Eksternal. • Dalam hal

Kualitatif (1) penerapan aplikasi sistem untuk sistem informasi jasa klinik dapat membantu semua proses bisnis secara keseluruhan dan dapat mengurangi terjadinya

Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi yang teratur dari orang-orang, hardware, software, dan jaringaan komunikasi, untuk menyediakan

Istilah outsourcing dari kata out dan source yang berarti sumber dari luar, merupakan pendekatan manajemen yang memberikan kewenangan pada sebuah agen luar (pihak ketiga) untuk

Sebaliknya, untuk pengembangan sistem insourcing lebih tepat dipilih jika suatu sistem informasi yang akan dikembangkan merupakan inti bisnis perusahaan atau jika

Perusahaan harus mempertimbangkan dalam pemilihan cara atau metode dalam pengembangan sistem informasi agar tidak terjadi Kesalahan di dalam pemilihan metode yang

1. Fokus penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”. Peneliti tidak dapat memanipulasi perilaku mereka yang terlibat dalam