MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
1
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1. Konsep Dasar Rancangan.Dalam konsep rancangan museum yamaha motor indonesia inii,yang digunakan sebagai konsep dasar adalah Susuai dengan fungsi bangunan fasad akan dirancang dan diolah semenarik mungkin untuk menghindari kesan monoton dan kesan kuno yang terkait pada kesan psikologi setiap orang yang berpendapat demikian, karena fasade yang dielaborasi secara menarik dimaksudkan agar dapat menarik pengunjung datang, namun tetap mementingkan fungsi dari ruang tersebut
Rancangan Juga menyesuaikan diri kepada lingkungan dan kawasan dengan mempertimbangkan recycling dan modifikasi aspek aspek lingkungan atau kawasan yang ada disekitar lokasi site.
Bentuk arsitekturalnya sendiri adalah titik temu antara masa dan ruang. Bentuk-bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan bayangan ,warna, merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam ruang. Mutu arsitekturnya sendiri akan ditentukan oleh keahlian mengelaborasi rancangan dalam menggunakan dan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang luar (exterior) disekeliling bangunan.
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
2
5.2. Konsep Tapak.
Dasar perencanaan penggunaan lahan pada tapak memiliki kriteria diantaranya :
1. Luas lahan tapak : 5000 m2
2. Batas ketinggian : 8 lantai
3. KDB : 55 %
4. KLB : 3
5. GSB : 6 meter
Dengan kebutuhan pengguna bangunan :
1. Luas lahan yang digunakan : KDB x Luas lahan
: 55 % x 5000 : 2750 m2
2. Luas bangunan yang digunakan : KLB x Luas lahan
: 3 x 5000 : 15000 m2
TOTAL KEBUTUHAN LUAS RUANG DALAM DAN LUAR :
L. BANGUNAN + L. PARKIR & SIRKULASI
10.820 m2 + 3.482,4 m2 = 14.563.7 m2
KDL : 15000 m2
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
3
5.3. Orientasi Bangunan
orientasi bangunan pada tapak dipertimbangkan dari orientasi matahari yaitu mengacu kepada orientasi timur ke barat sehingga bukaan jendela terdapat pada utara dan selatan.
5.4. Kebisingan
penempatan pohon sebagai buffer agar kebisingan terhadap bangunan dapat dikurangi serta polusi debu dapat di buffer melalui penempatan pepohonan yang letaknya persis memprotek kebisingn dan polusi debu.
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
4
5.5. Pencapaian Kebangunan
Pencapaian menuju bangunan bersifat langsung dari pintu utama kedalam bangunan, ini untuk memberikan kesan tegas dan jelas, jika tidak langsung akan mempertontonkan fasade bangunan kepada pengunjung museum. Pengunjung sebelum memasuki area tapak dapat langsung melihat suatu bangunan museum tanpa ada penghalang apapun, ini dimaksudkan agar pengunjung dapat lelusa masuk kedalam bangunan tanpa ada perasaan segan atau malas kedalam bangunan.
Gambar :5.5 pencapaian kebangunan
Ruang luar dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung kegiatan seperti taman sebagai resapan air, ruang pendukung kegiatan museum Sehingga pengelolaan memperhatikan kualitas kenyamanan pengguna.
Ruang luar juga dapat dijadikan media informasi dengan penempatan simbol atau ikon museum sepeda motor yamaha.
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
5
5.6. Organisasi Ruang.
5.6.1. Organisasi Ruang Horizontal.
MAIN ENTERANCE
SHOWROOM HALL/LOBBY SHOPENIER
SHOP
COFFE SHOP PENGELOLA
TIKETING AMPHITEATER PAMERAN MAIN ENTERANCE PENYIMPANAN PENERIMAAN PENELITIAN AUDIOTORIUM GUDANG REPARASI ADMINISTRASI KURATOR SITE ENTERANCE RESTORASI PARKIR
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
6
5.6.2. Organisasi Besaran Ruang Vertikal.
LANTAI BASEMAN LANTAI DASAR
LANTAI 2 LANTAI 3
LANTAI DASAR :
Coffeshop,Showroom,Belanja,Café resto, Keamanan,Menarik uang,Telefon,Tunggu,Buang air.Kepala Pengelola ,Wakil Kepala Pengelola,Kepala
Service,Skertaris,Administrasi,Acconting,Enginering,Marketing,P ersonalia ,Absent,Keamanan,Tunggu, amphiteater ,Buang Air, Lobby + reseptio ,Loket,Computer,Tolet pria,Toilet
wanita,penitipan
LANTAI 2: Pamaeran ,motor/galeri,Audio,Lighting,Computer,
Temporer,Panggung,Audio,Lighting,Toilet Pria,Tiolet Wanita,Keamanan,Gudang
Lantai 3 ; Pamaeran ,motor/galeri
Audiotorium,Audio,Lighting,Computer,Panggung,Audio,Lighting,T oilet Pria,Tiolet Wanita,Keamanan,Gudang,,R.Lighting,R. Proyektor,Audio,Computer,Lobby+reseption,
LANTAI BASEMAN : Parkir, Parkir Pengunjung,Parkur
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
7
5.7. Konsep Ruang Luar
Ruang luar dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung kegiatan seperti arena tes drive untuk menarik minat pengunjung, sebagai varian variasi agar pengunnjung mau datang dan pengunjung dapat berkesempatan langsung mencoba sepeda motor yamaha.
Dengan mempertimbangkan dari luasan lahan yang tidak memungkinkan untuk membuat sircuit permanen maka arena tes drive atau arena ujicoba akan menggunakan sistem sirkuit non permanen atau sistem bongkar pasang. Selain praktis dalam pembuatan serta ekonomis juga untuk segi perangkat.
Konaep horizontal yang menyesuaikan kebutuhan terhadap kelompok ruang pada tahapan sirkulasi, dengan berdasar pada hubungan kegiatan aktifitas museum Konsep vertical yang menempatkan kegiatan utama ruang pamer pada bagian yang memiliki alur sirkulasi
khusus. Zona public
Zona semi privat Zona privat Zona servis 1
2 3
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
8
5.8. Sirkulasi
Sirkulasi terpilih adalah sirkulasi dengan arus antara pemakai rutin (pengelola, karyawan) dengan tamu pengunjung, serta jalur servis benar-benar terpisah sehingga privasi tetap terjaga untuk setiap pengguna.
5.9 Penerapan Tema Ruang Dan Sirkulasi Kebangunan 5.9.1. Bentuk Bangunan
Merupakan hasil dari penghubungan antara: Bentuk setengah lingkaran, karena bentuk ini menghasilkan bentuk ruang pameran yang berputar bekeliling Dari awal pameran hingga akhir ruang pamer karena sirkulasi ini menghasilkan ruang sirkulasi jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilingi dan semakin menjauh.
Bentuk masa bangunan yang diambil untuk museum sepeda motor ini berdasarkan bentuk setengah lingkaran. Dalam pemilihan bentuk terdapat beberapa pertimbangan:
Sirkulasi service Sirkulasi entrance
Sirkulasi keluar Sirkulasi pejalan kaki
Sirkulasi entrance
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
9 Bentuk memamfaatkan potensi tapak
yang berbentuk segitiga .
Pemilihan bentuk bangunan setengah lingkaran dipertimbangkan juga untuk pemanfaatan segala potensi view keluar dan bukaan nantinya menjadi pencahyaan alami yang baik untuk benda pamer, karena beberapa benda pamer juga membutuhkan pencahyaaan yang alami
Tuntutan aktivitas yang terjadi.
Bentuk lingkaran dan bentuk segitiga dikarenakan bentuk ini meyatukan dari bentuk tapak sehingga masih adakarakter yang berkaitan.
Hasil dari penggabungan dua buah masa yang disatukan oleh ruang pamer sirkulasi yang mengikuti kedua buah ruang tersebut.
5.9.2. Sirkulasi Dalam Bangunan
Sirkulasi yang diterapkan dalam bangunan adalah sirkulasi kombinasi sirkulasi spiral dan campuran, yang memutar menuju lantai berikutnya. Kombinasi sirkulasi dimaksudkan Merupakan pola sirkulasi yang menampilkan suatu rangkaian ruang alternatif bagi setiap pengunjung.
Dengan sirkulasi pengunjung dapat mengikuti alur, dan diarahkan menuju lantai berikutnya.
Pada ruang-ruang menggunakan permainan warna dan pencahyaan buatan dan alami, antara ruang satu dengan ruang yang lainya, agar pengunjung mengalami pengalaman
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
10 ruang yang dramatis, dan tidak merasa jenuh bila berada didalam bangunan museum .
5.9.3. Konsep Sirkulasi Dalam Bangunan
System pencapaian pada setiap ruang dalam bangunan menggunakan sistem spiral, dimana setiap lantainya mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Pada lantai 1 difungsikan sebagai area publik yang mengarahkan pengunjung ke area pameran yang berada pada lantai berikutnya .
Pada setiap lantainya digunakan sebagai ruang pamer setiap tahapan lantainya mempunyai arti yang berbeda-beda, semakin tinggi lantai maka semkin tinggi teknologi sepeda motor yang akan dipamerkan.
Pada lantai ini menekankan sepeda motor yamaha pada tahun 1960an hingga tahun 1980an dari awal kemunculan nya di indonesia hingga berkembang.
Pada lantai ini memamerkan sepeda motor yamaha mulai tahun 1980an hingga1999 yang merupakan tahun perkembangan sepeda motor 2tak hingga 4tak.
Pada lantai ini memamerkan sepeda motor yamaha mulai tahun 2000 hingga saat ini yang merupakan pengembangan teknologi canggih sepeda motor yamaha pada awal abad millenium.
pameran pameran pameran pameran pengelola publik pengelola publik
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
11
5.9.4. Konsep Ruang.
Sesuai dengan tema dan konsep yaitu ruang dan sirkulasi, maka pada sketsa ini diberikan permainan pencahayaan buatan untuk permainan lighting memberi kesan Ruang yang menarik dan atraktif sehingga pengunjung yang berada didalmnya merasa nyaman dalam meikmati benda pamer yang diamati.
5.9.5. Konsep Sirkulasi .
Pada gambar berikut ini adalah situasi sirkulasi dengan sistem spiral untuk setiap lantainya, agar pengunjung tidak jenuh maka pengunjung diberikan teratment dramatis pada situasi didalam pameran dengan permainan pencahayaan alami dan bukaan, teratment ini dimaksudkan agar sirkulasi yang dilewati pengujung lebih terasa berkesan dan membekas.
5.10 Konsep Masa Bangunan. 5.10.1. bentuk dasar masa .
Pemilihan dari bentuk dasar I masa bangunan untuk museum sepedamotor yamaha indonesia ini, yang harus dipertimbangkan adalah:
• Pola sirkulasi dan aktifitas
• Bentuk-bentuk koleksi (benda pamer) • Kondisi lingkungan (fisik)
Berdasarkan pertimbangan diatas, bentuk masa pada museum yamaha motor indonesia mempunyai alternatif :
SETENGAH LINGKARAN.
• Bentuk setengah lingkaran dapat disesuaikan dengan object koleksi dan aktifitasnya.
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
12 • Ruang yang terbuang sanagat sedikit
• Bersifat lebih merangkul dan menerima.
SEGITIGA.
• Aktivitas sentral. • Individu
• Banyak ruang yang terbuang Karakter masa bangunan:
• Mempunyai karakter yang unik dan dinamis • Lebih bersifat komunikafif.
• Disesuaikan sengan bentik site.
KETERANGAN : 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik
(Bentuk dasar masa bangunan yang dipilih adalah bentuk lingkaran dan segitiga). Secara garis besar masa banguan yang dapat digunakan pada museum yamaha motor indonesia ada dua macam yaitu :
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
13
5.10.2. Satu Masa Bangunan, Sifat/ Kesan Yang Ditimbulkan :
• Individual • Kaku
• Optimasi pemanfaatan lahan baik • Dengan memberikan bentuk tertentu,
turut membantu menciptakan kesan monumental.
• Masa tunggal merupakan pencerminan fungsi tunggal.
5.10.3. Dua Masa Bangunan Atau Lebih, Sifat Atau Kesan Yang Ditimbulkan:
• Dinamis
• Memerlukan lahan yang cukup berimbang terhadap fungsi.
• Memudahkan untuk mengenali perbedaan kegiatan pada tiap masa bangunan (hirrarki fungsi atau kegiatan dapat terlihat).
Dari uraian diatas direncanakan museum Yamaha motor indinesia menggunkan dua
masa bangunan atau lebih dikarenakan untuk lebih jelas dalam membedakan
fungsi banguan pada tiap masa bangunanya.
Sudut Optimum.
Wujud : Sisi luar karakteristik atau kongfigurasi permukaan suatu bentuk
lingkaran dan segitiga, wujud juga merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk dapat didentifikasikan dan dikatagorikan bentuk-bentuk yang ideal dan menonjolkan sisi optimasi pemanfaatan lahan yang baik.
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
14
Filosofi :
lingkaran adalah suatu yang terpusat,berarah kedalam dan pada umum nya
bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat pada lingkaran.penempatan lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat dasarnya sebagai poros.
Segitiga menunjukan stabilitas,apabila terletak pada salah satu sisinya,
segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang.
Hirarki:
Bentuk atau ruang mungkin dapat di tempatkan secara strategis agar perhatian dapat tertuju kepadanya sebagai unsur yang paling penting didalan suatu komposisi.
Hubungan Dan Keterkaitan :
Menyediakan adanya hunungan-hubungan secara visual antara bangunan dengan lingkungan dan memperkuat karakter lingkungan dengan mempertahankan pola-pola yang ada baik secara visual (lement dekoratif, gaya bahan bangunan) dan aktifitas (pencapaian).
Modification n recycling
Salahsatu keterkaitan lingkungan Modification n recycling
MUSEUM SEPEDA MOTOR
YAMAHA
15
5.11. Konsep Sistem Struktur
Penggunaan sistem struktur yang digunakan adalah :
1. Struktur bawah : penggunaan struktur dengan direncanakan memakai pondasi bored pile yang ditempatkan pada titik kolom struktur sebagai pusat penyalur beban vertikal.
2. Struktur atas : penggunaan struktur balok dan plat lantai dengan beton bertulang.
3. Struktur atap : penggunaan struktur atap menggunakan dak atau plat lantai roof. 4. Konstruksi dinding basement memakai sheet pile karena dapat berfungsi
sekaligus sebagai dinding penahan tanah.
Gambar : 5.4 rencana sistem struktur
1 2