• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 4. Hasil Dan Pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 4. Hasil Dan Pembahasan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 4

Hasil Dan Pembahasan

Pada bab ini berisi pembahasan dan hasil dari sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Pattimura Ambon. Pembuatan sistem ini untuk menguji apakah sistem mampu menghasilkan informasi dan kebutuhan dari perusahaan.

4.1 Profil Singkat PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Ambon.

Bandar udara Pattimura Ambon terletak pada salah satu kota di kepulauan Maluku dan merupakan daerah yang sangat strategis. Kepulauan Maluku mempunyai banyak pulau yang terbagi dalam 2 (dua) propinsi yaitu Maluku Utara dengan ibukota Ternate dan propinsi Maluku dengan ibu kota Ambon. Bandar udara Pattimura Ambon berada di Kota Ambon propinsi Maluku, terletak pada posisi kordinat 03º 42’ 25” S dan 128º 05’ 23” T yang dikelilingi oleh lautan. Disebelah utara dengan laut Seram, sebelah selatan laut Banda dan sebelah timur dengan laut Arafura.

Bandar udara Pattimura yang dahulu bernama Lapangan Terbang Laha Ambon, dibangun pada tahun 1939 oleh pemerintah penjajahan Belanda. Pada tahun 1942 lapangan terbang Laha dikuasai oleh pendudukan Jepang untuk melawan pasukan sekutu dalam perang dunia II. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 Lapangan terbang Laha dikuasai oleh Pemerintahan Republik Indonesia.

Tahun 1975 berdasarkan surat keputusan bersama Menghankam/Pangab, Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan, pelabuhan udara Pattimura ditetapkan sebagai lapangan terbang sipil dan sepenuhnya dikuasai oleh Departemen Perhubungan.

Sejak tahun 1975 pelabuhan udara Pattimura telah didarati pesawat asing

Air North dari Darwin sampai tahun 1998. Pada tanggal 11 oktober 1995

pengelolahan Bandar udara Patimura Ambon dialihkan sepenuhnya kepada PT. Angkasa Pura I (Persero) dan berstatus sebagai bandara udara kelas I.

(2)

Pada tanggal 3 maret 2004 proyek pengembangan bandara udara Pattimura diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia.

PT. Angkasa Pura I (persero) cabang Ambon memiliki visi menjadi pintu gerbang utama kepulauan Maluku yang komit terhadap kepuasan pelanggan dan dapat diandalkan oleh stakeholder. Dengan misi untuk mengelolah jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara dengan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan, serta kepuasan pelanggan sehingga dapat memberikan manfaat optimal kepada masyarakat, pemegang saham, mitra kerja dan karyawan.

Tugas pokok bandara :

1. Menyediakan pelayanan, keamanan, keselamatan dan kenyamanan melalui pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan. 2. Memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengguna jasa.

3. Mendukung peran pemerintahan dalm peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.

(3)

Gambar 4.2 Struktur organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara

Pattimura

Struktur organisasi dalam perusahaan PT. Angkasa Pura I (persero) Bandar Udara Pattimura Ambon mempunyai peranan dalam pekerjaannya yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. General Manager Sebagai manajer puncak dalam pengatur kegiatan perusahaan.

2. Airport Duty Manager (AMD) yang juga biasa disebut sebagai Office in

charge (OIC) merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi

penanggulangan masalah pelayanan dan kebandarusahaan selama waktu berlangsungnya kegiatan pelayanan operasi bandara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, ADM bertanggung jawab kepada General Manajer.

3. Bagian Pengadaan Unit Perdagangan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan kupon PJP2U. Kepala unit perdagangan bertanggung jawab kepada general manajer.

Bagian perdagangan terbagi atas 2 sub bagian yaitu : a. Sub bagian pengadaan barang dan jasa konsultasi. b. Sub bagian pengadaan jasa pemborongan.

4. Devisi operasi lalulintas penerbangan yang bertugas melayani kegiatan pelayanan area kontrol, terminal control area, dan bantuan operasi penerbangan.

5. Devisi operasi bandar udara yang bertugas menyiapkan kegiatan pelayanan tugas, melaksanakan kegiatan pertolongan kecelakan penerbangan dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan operasi sisi udara (air side), sisi darat (land side), terminal, penerangan bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6. Devisi security bandar udara yang bertugas melayani kegiatan pengamanan bandara.

7. Devisi teknik umum dan peralatan, yang mempunyai fungsi sebagai pelaksanaan kegiatan pengoperasian, pemilihan dan pelaporan fasilitas

(4)

dan bangunan. Dinas ini juga melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik, mekanik dan peralatan, pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai dengan kewenangan dari direksi.

8. Devisi teknik elektronika dan listrik, devisi operasi dan teknik memiliki fungsi pengolahan pelayanan operasi lalu lintas penerbangan (air traffic

service), pelayanan operasi bandara (airport service), penyediaan fasilitas

teknik umum, serta penyediaan peralatan elektronika dan listrik di bandara sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Devisi komersial dan pengembangan usaha, memiliki fungsi menyiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komersial yang meliputi pengumpulan data produksi, perhitungan, dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronautika dan jasa-jasa non aeronautika maupun usaha – usaha lain yang berhubungan dengan usaha – usaha non Bandar udar. Dan melaksanakan tugas kegiatan akuntansi, administrasi keuangan dan anggaran, pengadaan, pergudangan administrasi perlengkapan, melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, kegiatan ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika managerial, pengolahan data pelapor serta penyiapan ikatan kerja.

10. Devisi keuangan yang memiliki fungsi mengelolah keuangan, komersial, pengembangan usaha, personalia, administrasi dan umum sesuai ketentuan yang berlaku.

11. Devisi personalia dan umum, memiliki fungsi penyelenggaraan kegiatan pengolahan personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan masyarakat, sistem informasi manajemen (SIM), pengadaan barang dan jasa yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.3 Proses Bisnis

Pada sistem yang berjalan sebelumnya pada PT. Angkasa Pura I (persero) Bandar Udara Pattimura Ambon, sistem yang ada memang mampu menangani aspek-aspek yang ada dalam sistem yang dibuat, namun pada

(5)

pelaksanaanya sering menghadapi masalah ataupun kekurangan. Seperti pada pembuatan cuti pegawai yang masihmenggunakan sistem manual, yaitu mendata pegawai yang ada mengunakan buku panduan cuti, juga data-data pegawai yang dicari dan di ambil pada data pegawai secara manual dari buku besar arsip pegawai. Hal ini yang sering kali menyulitkan pegawai dalam pekerjaannya ditambah lagi seringkali terdapat kekeliruan dalam pembuatannya.

Tidak hanya itu seperti halnya juga seperti pembuatan pendataan jamsostek pegawai, simpan pinjam pegawai, dan premi untuk pegawai, yang masih diinput melalui microsoft excel, menambah rumit pegawai dikarenakan data yang ada di input satu per satu dan dibuat perhitungan baik itu potongan jamsostek, simpan pinjam, dan tunjangan premi lembur. Proses ini dinilai sangat memakan banyak waktu dan kurang efisien dalam perkerjaan.

Dalam sistem yang dibuat ini dirancang untuk mengurangi masalah yang ada pada sistem sebelumnya. Seperti pada pembuatan cuti pegawai, data para pegawai yang sudah ada dalam database perusahaan, sehingga tidak mempersulit pegawai dalam mencari data pegawai yang mengajukan pembuatan cuti. Dan juga telah ditetapkan peraturan cuti dalam sistem ini, sehingga admin tidak memerlukan lagi panduan untuk membuat cuti pada pegawai, peraturan yang ada diambil langsung dari panduan cuti pegawai yang ada pada perusahaan. Sehingga secara otomatis data yang dimasukan dalam sistem langsung tersimpan dalam database pegawai.

Hal yang sama juga terjadi pada proses untuk pembuatan Jamsostek, simpan pinjam, dan premi lembur pegawai. Sehingga kinerja pegawai lebih optimal dan lebih efisien juga mengurangi kesalahan yang terjadi dalam pekerjaan.

4.4 Implemantasi Sistem

Berpatokan pada implementasi sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura I (persero) yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

(6)

perusahaan, khususnya pada pekerjaan dinas personalia dan umum yang dibuat dalam sistem ini meliputi:

a. Pembuatan sistem informasi yang terangkum secara menyeluruh baik itu data asli pegawai, gaji, potongan-potongan, tunjangan, dan cuti pegawai terangkum dalam data yang menjadi kelengkapan pegawai, untuk memudahkan proses-proses pekerjaan dalam dinas PU.

b. Pengelolahan data premi lembur pegawai. Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama antara PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I.

Pada bab IV waktu kerja dan upah lembur, pasal 29 yang berbunyi : 1. Hari kerja perusahaan adalah lima hari dalam seminggu.

2. Pelaksanaan jam kerja di perusahaan diatur sebagai berikut : - Hari senin s.d kamis : 08:00 s.d. 16.30 waktu setempat. - Hari jumat : 08:00 s.d. 15.30 waktu setempat.

- Jumlah jam kerja shift bagi pegawai tidak boleh lebih dari 40 jam seminggu, dan selebihnya dihitung sebagai jam kerja lembur.

Pada pasal 31, kerja lembur, yang berbunyi :

- Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas pembayaran upah lembur.

Pada pasal 32, upah lembur yang berbunyi :

- Tanpa mengurangi ketentuan normatif mengenai perhitungan upah lembur maka upah lembur per jam adalah :

- Untuk kelas jabatan 6-9 (non struktural) sebesar Rp 5000,- (lima ribu rupiah) per jam.

- Untuk kelas jabatan 10-13 sebasar Rp 4500,- (empat ribu lima ratus rupiah) per jam

- Untuk kelas jabatan 14-16 sebesar Rp 4000,- (empat ribu rupiah) per jam.

- Pegawai yang melakukan kerja lembur lebih dari empat jam secara berturut-turut diberikan uang makan lembur Rp 5000,- (lima ribu rupiah).

(7)

Sistem yang ada mampu mengkaji data-data yang sudah tertera dan dibuat perhitungan kelebihan jam kerja pegawai secara otomatis, untuk medapatkan jumlah tunjangan kelebihan jam kerja secara akurat dan cepat.

c. Pengelolahan simpan pinjam pegawai.

Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I.

Pada pasal 93, tentang Koperasi yang berbunyi :

- Perusahaan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk membentuk koperasi pegawai dengan tujuan membantu meningkatkan kesejahteraan pegawai.

- Perusahaan membantu kelangsungan dan pengembangan usaha koperasi pegawai sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam pengelolahan sistem ini, koperasi pada PT. Angkasa Pura I (persero)Bandar Udara Pattimura Ambon dinamakan dengan Kokapura, yang mempunyai fungsi sebagai tempat proses simpan pinjam pegawai, untuk membantu kesejahteraan pegawai.

Sistem yang penulis buat ini memampukan admin dalam menangani pendataan dan perhitungan piutang pegawai yang lebih otomatis dan efisien dalam proses pekerjaannya, mengurangi waktu kerja yang lama dan mengurangi kesalahan dalam pekerjaan.

d. Pengelolahan Jamsostek.

Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I.

Dalam pasal 76, tentang Jaminan sosial tenaga kerja yang berbunyi : - Perusahaan mengikutsertakan pegawai dalam program Jamsostek sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua.

(8)

Sistem yang dibuat sudah langsung mendata jaminan-jaminan apa saja yang ada dalam jamsostek dan langsung terintegrasi dengan database, jaminan-jaminan menjadi potongan pembayaran pada penggajian secara otomatis dikenakan pada pegawai yang mengikuti jamsostek.

e. Pengelolahan Cuti.

Dikutip dari buku Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Sertifikat Pekerja PT. Angkasa Pura I.

Pada bab V tentang Cuti Pegawai, pasal 33 tentang Cuti Tahunan yang berbunyi :

- Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus, berhak atas cuti tahuanan selama 12 (dua belas) hari kerja. - Cuti tahunan dapat diajukan kembali 3 (tiga) bulan setelah cuti tahunan

terakhir diajukan.

Pasal 34 tentang cuti besar, yang berbunyi :

- Pegawai yang bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun atas kelipatannya secara terus-menerus di perusahaan berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga) bulan kalender dangan persetujuan atasannya.

Pasal 35 tentang cuti sakit, yang berbunyi :

- Pegawai yang sakit lebih dari 2 (dua) hari kerja sampai dengan 14 (empat belas) hari kerja, berhak memperoleh cuti sakit, dengan ketentuan pegawai bersangkutan harus memberikan kepada atasanya dengan melampirkan surat keterangan dokter.

- Cuti sakit diberikan untuk waktu paling lama 12 (dua belas) bulan. - Apabila setelah jangka waktu 12 (dua belas) bulan yang bersangkutan

masih belum dapat bekerja kembali, maka diadakan pengujian kesehatan oleh tim penguji kesehatan yang ditunjuk oleh dokter perusahaan dan apabila hasil uji kesehatan dinyatakan belum dapat bekerja kembali, cuti sakit dapat diperpanjang untuk paling lama 6 (enam) bulan.

- Apabila setelah jangka waktu 18 (delapan belas) bulan yang bersangkutan belum dapat bekerja kembali, maka diadakan pengujian

(9)

kesehatan kembali oleh tim penguji kesehatan yang ditunjuk oleh dokter perusahaan. Apabila dari hasil uji kesehatan menyatakan bahwan yang bersangkutan tidak dapat bekerja, maka yang bersangkutan diberhentikan sebagai pegawai.

Pasal 36, cuti bersalin

- Pegawai wanita berhak atas cuti bersalin selama 3 (tiga) bulan kalender yang pelaksanaanya diserahkan kepada yang bersangkutan.

- Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan berhak atas istirahat sakit selama 45 (empat puluh lima) hari kalender dengan menyampaikan surat keterangan dokter, yang menyatakan pegawai bersangkutan mengalami gugur kandungan.

Pasal 37 tentang cuti alasan penting, yang berbunyi :

- Pegawai melangsungkan pernikanahan pertama, diberikan cuti paling lama 5 (lima) hari kerja.

- Anak pegawai melangsungkan pernikahan pertama, diberikan cuti paling lama 5 ( lima) hari kerja.

- Istri/suami, anak/menantu, atau orang tua/mertua, sakit keras (dirawat diruang ICU/ICCU), diberikan cuti selama 5 (lima) hari kerja dan dapat diperpanjang selama 5 (lima) hari kerja dengan persetujuan pejabat yang membidangi personalia dengan melampirkan surat keterangan dari dokter yang merawat berdasarkan surat permohonan dari pegawai.

- Istri/suami, anak/menantu, atau orang tua/mertua atau saudara kandung meninggal dunia, diberikan cuti selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja. - Istri pegawai melahirkan, diberikan cuti selama 3 (tiga) hari kerja.

- Mendapat musibah/bencana alam, diberikan cuti selama 5 (lima) hari kerja dan dapat diperpanjang dengan persetujuan atasannya dengan mengajukan surat permohonan kepada atasannya.

Pasal 38, cuti di luar tanggungan perusahaan

- Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun secara terus menerus dapat diberikan cuti di luar tanggungan perusahaan.

(10)

- Cuti di luar tanggungan perusahaan dapat diberikan kepada pegawai dengan alasan sebagai berikut :

1. Dalam periode tertentu pegawai diwajibkan mendampingin istri/suami dalam menjalankan tugas negara.

2. Hal-hal lain yang disetujui oleh perusahaan.

- Cuti diluar tanggungan perusahaan hanya dapat diberikan untuk waktu paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apa bila ada alasan penting untuk memperpanjangnya. Sistem yang dibuat menyediakan proses pembuatan cuti pegawai dimana aturan-aturan cuti pegawai sudah disediakan dalam sistem sehingga pegawai yang akan mengajukan cuti dapat didata dengan cepat dan memudahkan proses kerja dan pembuatanya.

f. Pemberian hak mendapatkan informasi pada pegawai yang ingin melihat atau pun ingin tahu data dirinya yang ada di perusahaan. Pegawai dapat melihat data dirinya, namun haknya hanya untuk melihat data diri sendri, pada sistem ini dibatasi hak pegawai untuk melihat data pegawai.

g. Laporan dalam sistem ini ialah data keseluruhan dari proses-proses yang ada, yaitu database pegawai.

4.5 Implementasi Program

Dari sistem yang ada dibuat program yang menjalankan semua proses-proses dalam sistem ini untuk kelancaran pekerjaan. Dalam program ini terdapat beberapa form yaitu, login. Pada form login dibagi menjadi tiga bagian yaitu,login untuk admin, asmen dan pegawai yang mempunya fungsi yang berbeda. Setelah itu terdapat menu utama sebagai tampilan awal dari program.

(11)

4.5.1 Form Login

Gambar 4.5.1 Form Login

Dalam form login sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Angkasa Pura I (persero) Bandar Udara Pattimura Ambon ini terdapat tiga fungsi login yaitu login admin, asmen dan pegawai,

- Untuk login pada admin disini untuk mengelolah sistem ini, dikarenakan hak penuh admin pada sistem ini.

- Untuk login pada asmen disini, asmen dapat masuk dan melihat informasi dalam sistem ini yaitu informasi keseluruhan pegawai namun tidak diberikan akses untuk merubah apapun dari sistem ini. - Untuk login pada pegawai, pegawai dapat melakukan login dan masuk

dalam sistem ini, namun hanya sebatas melihat data diri pegawai itu sendiri.

(12)

4.5.2 Form Menu Utama

Gambar 4.5.2 Form Menu Utama

Setelah melakukan login terdapat menu utama. Pada menu utama ini terdapat data pegawai lengkap, dan data lengkap ini hanya dapat dilihat oleh admin dan asmen setelah melakukan login. Lain halnya dengan pegawai yang hanya dapat melihat data lengkap dirinya.

Disini juga terdapat menu-menu yang dapat diakses oleh admin antara lain : Menu detail pegawai, menu info gaji, menu riwayat penggajian, menu info Jamsostek, menu riwayat iuran Jamsostek,

menusimpan pinjam, menu tambah pegawai, menu hapus pegawai dan logout.

(13)

4.5.3 Form Detail Pegawai

Gambar 4.5.3 Form Detail Pegawai

Pada form detail pegawai admin mempunyai hak akses untuk merubah detail data pegawai dimana jika ada perubahan sewaktu-waktu yang terjadi pada pegawai.

4.5.4 Form Penghasilan

(14)

Pada formpengahasila, merupakan tampilan dari data gaji pegawai yang di mana terdapat dua menu yaitu info gaji dan riwayat gaji, pada info gaji merupakan informasi gaji pegawai lengkap termasuk tunjangan, potongan Jamsostek, potongan simpan pinjam pegawai, dan premi lembur pegawai. Dan menu riwayat penggajian merupakan informasi dari penggajian pegawai, di mana data yang telah terinput kedalam peggajian pegawai tersimpan dalam database dan menjadi informasi penggajian pegawai semuanya tertera dalam riwayat penggajian.

4.5.5 Form Info Jamsostek

Gambar 4.5.5 Form Info Jamsostek

Pada form info Jamsostek ini merupakan data Jamsostek pegawai, terdapat menu info Jamsostek dan riwayat Jamsostek. Pada info Jamsostek, terdapat data pegawai yang berupa NIP dan nama pegawai. Untuk info keanggotaan Jamsostek tersedia mulai dari nomor anggota, tanggal peserta (tanggal ketika mengikuti jaminan sosial) dan beberapa potongan yaitu potongan JHT (jaminan hari tua), potongan JKM ( jaminan kematian), potongan JKK (jaminan kecelakaan). Sedangkan riwayat Jamsostek merupakan informasi riwayat Jamsostek dari info Jamsostek pegawai.

(15)

4.5.6 Form Info Premi Lembur

Gambar 4.5.6 Form Info Premi Lembur

Form premi lembur merupakan proses penginputan premi pegawai.

Perhitungan premi ini merupakan perhitungan kelebihan jam kerja pegawai (KJK) atau biasa disebut premi lembur pegawai. Jumlah kelebihan jam kerja di jumlahkan dengan premi lembur danditambahkan jumlah uang makan untuk mendapatkan hasil pembayaran premi. Jumlah premi ini secara otomatis masuk pada info gaji sebagai premi lembur.

4.5.7 Form Info Simpan Pinjam

(16)

Form info simpan pinjam merupakan proses penginputan data

simpan pinjam pegawai. Proses ini terdiri dari proses penginputan jumlah pinjaman oleh pegawai, yang di input berapa pinjaman yang di minta oleh pegawai, dan berapa jumlah angsuran yang akan diangsur oleh pegawai. Dengan demikian sistem ini akan memberikan informasi jumlah potongan per bulan dan akan secara otomatis masuk dalam informasi penggajian sebagai potongan angsuran.

4.5.8 Form Cuti

Gambar 4.5.8. Form Cuti

Form cuti merupakan proses penginputan data cuti pegawai, dilihat

dari jenis cuti yang diajukan oleh pegawai, mulai melakukan cuti pada tanggal yang tertera, lamanya melaksanakan cuti dan sampai pada keterangan cuti pegawai. Semua terdata dan terangkum setelah terinput sehingga menjadi data pegawai yang dapat dikelolah dan diperiksa secepat mungkin dalam penginformasiaannya.

(17)

4.6 Pengujian Sistem

Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan dalam sistem informasi yaitu keakuratan data, mudah dan lebih efisien. Hasil dari analisis pengujian system dapat terlihat sebagai berikut :

Tabel 4.1 Black Box Testing

Aktivitas Validasi Input Status Uji

Login Valid Login berhasil Add/edit/delete

Data Pegawai

Valid Pengelolahan data pegawai berhasil

View

data info gaji

Valid View info gaji berhasil Add/edit/view

data jamsostek

Valid Pengelolahan data jamsostek berhasil

Add/edit/view

Data simpan pinjam

Valid Pengelolahan data simpan pinjam berhasil

Add/edit/view

Data premi

Valid Pengelolahan data permi berhasil

Add/edit/view

Data cuti

Valid Pengelolahan data cuti berhasil

Gambar

Gambar 4.5.1 Form Login
Gambar 4.5.2 Form Menu Utama
Gambar 4.5.3 Form Detail Pegawai
Gambar 4.5.5 Form Info Jamsostek
+4

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk mencatat perubahan jumlah persediaan barang karena adanya transaksi pembelian, penjualan, dan lain-lain dapat digunakan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Bahwa

Selain kitab hadis Bulugh al-Maram yang disebutkan di atas, masih banyak lagi buku-buku hadis lainnya — terutama hadis-hadis hukum – yang hampir atau bahkan semuanya memuat

sumber daya yang dimiliki dalam mendukung operasional yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah dilakukan... PERENCANAAN

 ZeH adalah impedansi yang diukur dari sisi tegangan tinggi dengan N1 terhubung singkat, yaitu dengan menghubungkan. singkat terminal

Pengujian menunjukkan sebelum algoritma k-Nearest Neighbor ditambahkan dengan forward selection hasil akurasi adalah 86% sedangkan pengujian menggunakan algoritma k-Nearest

(ayat 7), Perwakilan Republik Indonesia adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia, Konsulat Republik Indonesia, atau Perutusan tetap Republik Indonesia. Pasal 2, Yang

2.00) maka hipotesis perlakuan diterima artinya setelah mendapat perlakuan, mahasiswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran menulis berbasis penelitian menunjukkan