PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA PEGAWAI BIRO PUSAT ADMINISTRASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN
Rismayani, Hartuti*)
Abstrak
Universitas Sumatera Utara merupakan suatu institusi tempat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya guna, sehingga diperlukan iklim organisasi yang memuaskan serta menyenangkan. Fenomena-fenomena seperti adanya sebagian pegawai bekerja tidak disiplin, masuk kerja terlambat, pulang lebih awal, pekerjaan ditunda-tunda penyelesaiannya, kurang bertanggung jawab, merupakan indikasi adanya ketidakpuasan, salah satu faktor iklim organisasi
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian studi kasus yang didukung survai. Adapun sifatnya adalah deskriptif eksplanatori. Teknik pengumpulan data primer dengan kuesioner, didukung wawancara dan observasi di lapangan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 orang responden, di mana variabel independen yang diteliti diukur dengan rating scale, variabel dependen diukur dengan skala likert.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis liniear berganda, dibantu alat uji SPSS versi 10.0, uji F dan uji t dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara uji simultan, maupun secara uji parsial, pada tingkat kepercayaan 95%a = 0,05.
Hasil penelitian uji simultan terdapat pengaruh yang high significant variabel iklim organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 79,6%, sedangkan secara parsial variabel iklim organisasi (X1) paling dominan, yaitu sebesar 30,9% mempengaruhi kepuasan kerja pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan pimpinan Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara tetap mempertahankan iklim organisasi dan gaya kepemimpinan yang memotivasi dirinya sendiri untuk berprestasi sebaik mungkin.
Kata kunci: Iklim organisasi, Kepuasan kerja
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Universitas Sumatera Utara merupakan tempat untuk membentuk dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersebut akan melibatkan berbagai unsur antara lain staf pengajar, pegawai, mahasiswa, pemerintah, sarana dan prasarana yang akan menentukan lembaga tersebut dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar tenaga kerja dan era globalisasi.
Dalam hal ini iklim organisasi berfungsi sebagai faktor pendukung dalam proses belajar mengajar bagi perilaku kepuasan kerja. Sumber daya manusia dengan berbagai kebijakan dan kegiatan yang
ada,mempunyai dampak pada iklim organisasi dan menciptakan lingkungan menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi orang-orang yang ada dalam organisasi, dan akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Pegawai sebagai komponen pendukung atau unsur penunjang dalam kelancaran proses belajar mengajar di Universitas Sumatera Utara yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam organisasi dituntut untuk menampilkan kinerja terbaiknya.
Pemeliharaan iklim organisasi pada pegawai merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan iklim kerja organisasi, dan kepuasan kerja yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi seorang pegawai.
Berdasarkan studi pendahuluan adanya gejala kekurangpuasan dalam bekerja pada sebagian pegawai. Hal ini dilihat dari disiplin jam kerja seperti terlambat masuk kantor, pulang lebih awal, sebagian pegawai tidak berada di ruang kerjanya pada saat jam kerja berlangsung, adanya sikap sebagian pegawai yang kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang seharusnya diselesaikan segera.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, yaitu masih kurangnya tingkat kepuasan kerja para pegawai, penelitian ini akan mencoba menghubungkan dengan iklim organisasi pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: sejauhmana pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
2. Pengaruh paling dominan antara iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan pada penelitian ini digunakan deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan dengan metode survai. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja. Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori.
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai admnistrasi yang berstatus pegawai negeri sipil pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 115 orang. Maka peneliti mengambil 50% dari jumlah populasi atau sebanyak 58 orang sampel penelitian. Sampel diambil secara proportionate stratified random sampling dari
masing-masing unit kerja yang berada di Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dengan cara proporsional.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Pengamatan (observation) langsung
dengan melihat situasi dan kondisi kerja iklim organisasi pada Biro Administrasi Universitas Sumatera Utara.
2. Wawancara (interview) dengan pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
3. Daftar pertanyaan (quistionaire) yang diberikan kepada pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera. 4. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan
data yang berkaitan dengan Biro Pusat Administrasi USU yang diperoleh dari bagian kepegawaian, yang relevan untuk digunakan dalam membahas hasil penelitian.
3. Jenis dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil observasi, wawancara, dan daftar pertanyaan.
2. Data sekunder, data yang diperoleh dari dokumentasi di bagian kepegawaian.
4. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel dependen dengan simbol Y, yaitu kepuasan kerja pegawai Biro
Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
2. Variabel independen, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, di antaranya iklim organisasi, yang terdiri dari X1 = Psikologikal, X2 = Struktural,
X3= Sosial, X4 = Birokratik.
Definisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:
1. Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah lingkungan manusia atau suasana kerja organisasi yang mana di dalamnya para pegawai melakukan pekerjaan mereka, Iklim merupakan konsep sistem yang mencerminkan keseluruhan gaya hidup suatu organisasi, dan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan:
a. Psikologikal (X1): merupakan faktor
yang berhubungan dengan kejiwaan pegawai, yang meliputi: beban kerja, kemandirian/kebebasan, sikap terhadap pekerjaan, kesesuaian kemampuan, pemenuhan/aktualisasi diri, perkembangan diri, diukur dengan rating scale, jenis data ordinal.
b. Struktural (X2): merupakan faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan meliputi; pembagian tugas, pengaturan waktu kerja dengan waktu istirahat, fasilitas kerja, kondisi lingkungan kerja, dan jaminan kesehatan, diukur dengan rating scale, jenis data ordinal. c. Sosial (X3): merupakan faktor yang
berhubungan dengan interaksi sosial, baik antara sesama pegawai dan atasannya, maupun pegawai yang berbeda jenis pekerjaannya, diukur dengan rating scale, jenis data ordinal. d. Birokratik (X4): merupakan faktor yang
berhubungan dengan administrasi, peraturan-peraturan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, kesesuaian prosedur, dan konflik peranan, diukur dengan rating scale, jenis data ordinal. 2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap senang atau tidak senang, puas atau tidak puas seorang pegawai terhadap pekerjaannya atau kondisi yang dimiliki terhadap sesuatu yang berada di dalam lingkungan pekerjaannya.
Pertanyaan tentang variabel kepuasan kerja yang terdiri dari: kondisi pekerjaan, rekan kerja, konpensasi/insentif, pengawasan, pengembangan karier, dan pelaksanaan tugas, yang diukur dengan skala likert, jenis data ordinal.
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan alat uji statistik regresi linier berganda (multiple
regression analysis). Adapun model regresi
linier berganda tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Y = B
0+ B1X1
Definisi: B1> 0 ; B2> 0
di mana:
Y = Kepuasan kerja pegawai BPA USU B0 = Intersep atau konstanta Y
B1 = Koefisien variabel X1
X1 = Iklim
organisasi
ε = Variabel
yang tidak terungkap
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (confident level) 95% atau
significant level sama dengan 5%. Kriteria
pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah:
Ho :b1, b2 = 0, Iklim organisasi tidak
ber-pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, Medan.
H1 :b1, b2≠ 0, Iklim organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, Medan. Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan statistik F (uji F), dengan ketentuan apabila hasil
Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka H0ditolak
dan H1 diterima, sebaliknya apabila Fhitung
lebih kecil dari Ftabel, maka H0 diterima dan
Sedangkan pengujian secara parsial masing-masing variabel independen, dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individual variabel iklim organisasi mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel kepuasan kerja. Kriteria pengujian masing-masing variabel parsial, adalah:
Ho :b1 = 0, Iklim organisasi tidak
ber-pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, Medan.
H1 :b1 ≠ 0, Iklim organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, Medan. Untuk menguji secara parsial signifikansi iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai digunakan uji t dengan ketentuan apabila hasil t
hitung lebih besar dari ttabel
maka Ho ditolak dan H1 diterima, dan
sebaliknya apabila t
hitung lebih kecil dari ttabel
maka Ho diterima dan H1 ditolak.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penjelasan Responden terhadap Iklim Organisasi
a). Dimensi Psikologikal
Penjelasan responden dalam dimensi psikologi terhadap iklim organisasi dari kreteria kesesuaian beban kerja yang diberikan, menyatakan sesuai (60%), sangat sesuai (28%), hal ini karena telah dibuat pembagian tugas untuk masing-masing pegawai. Selebihnya menyatakan tidak sesuai (12%).
Sedangkan penjelasan responden dari kriteria kebebasan untuk membuat keputusan dalam penyelesaian tugas menyatakan sangat memiliki (48%), memiliki (43%), sangat memiliki sekali (5%), ini menunjukkan kebebasan pegawai untuk mengambil keputusan dalam bekerja
diberikan sepanjang koridor tugas-tugas. Sedangkan (3%) menyatakan tidak memiliki, hal ini karena responden tersebut berada di level bawah.
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria terhadap jenis pekerjaan yang diberikan, menyatakan senang (52%), sangat senang (34%), sangat senang sekali (10%), hal ini karena pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan insentif yang diberikan, selebihnya menyatakan tidak senang (3%), ini disebabkan pekerjaan yang diberikan kepada pegawai tersebut relatif sedikit sehingga insentif yang diterima menjadi sedikit.
Penjelasan responden dari kriteria kesesuai antara kemampuan dengan pekerjaan yang dilaksanakan, menyatakan sangat sesuai (55%), sesuai (38%), sangat sesuai sekali (2%), hal ini karena tugas-tugas yang diberikan masih dalam batas kemampuan, dan yang menyatakan tidak sesuai (5%), karena tidak sesuai antara pekerjaan dengan pendidikan responden.
Sedangkan penjelasan responden dari kriteria pemenuhan/aktualisasi diri, menyatakan baik (48%), sangat baik (45%), sangat baik sekali (5%), hal ini telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selebihnya menyatakan tidak baik (2%).
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria kesempatan untuk pengembangan diri/karier, menyatakan tidak baik (3%), baik (53%), sangat baik (38%) dan sangat baik sekali (5%), dengan alasan diberikan kebebasan untuk melanjutkan pendidikan atau latihan.
b). Dimensi Struktural
Penjelasan responden dari kriteria kesesuaian pembagian tugas dengan pekerjaan, yang mengatakan tidak sesuai (2%), sesuai (47%), dan sangat sesuai (52%) dengan alasan telah sesuai dengan pembagian tugas masing-masing dan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Sedangkan penjelasan responden dari kriteria kesesuai pengaturan waktu kerja dengan waktu istirahat, yang mengatakan
tidak sesuai (3%), sesuai (45%) sangat sesuai (45%), dan sangat sesuai sekali (7%) karena pada jam kerja tidak seluruhnya digunakan untuk bekerja, ada luang waktu untuk istirahat sehingga jam istirahat sudah sangat sesuai.
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria ketersediaan fasilitas kerja, yang menyatakan tidak tersedia (3%), tersedia (44%), sangat tesedia (50%), dan sangat tersedia sekali (3%) hal ini menunjukkan ketersediaan fasilitas sudah sangat memadai. Penjelasan responden dari kriteria kondisi lingkungan kerja, menyatakan baik (34%), sangat baik (62%) dan sangat baik sekali (3%), dengan alasan jauh dari aktivitas transportasi dan perdagangan sehingga terhindar dari kebisingan.
Sedangkan penjelasan responden dari kriteria jaminan kesehatan kerja pegawai, menyatakan tidak baik (2%), baik (57%), sangat baik (38%), dan sangat baik sekali (3%) hal ini karena pegawai negeri sipil mempunyai jaminan kesehatan dari asuransi kesehatan.
c). Dimensi Sosial
Penjelasan responden dari kriteria hubungan sesama pegawai yang dirasakan, menyatakan tidak baik (3%), baik (48%), sangat baik (47%), dan sangat baik sekali (2%), dengan alasan dalam bekerja saling membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam bekerja.
Sedangkan penjelasan responden dari kriteria hubungan dengan kelompok kerja yang berbeda jenis pekerjaan, yang menyatakan tidak baik (2%), baik (59%), sangat baik (33%), dan sangat sangat baik (7%) dengan alasan saling membutuhkan dan terkait satu sama lain dan merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan tujuan organisasi.
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria pengawasan atasan terhadap pegawai dalam bekerja, yang menyatakan baik (47%), sangat baik ( 40%), sangat baik sekali (9%), dan selebihnya (5%) tidak baik, dengan alasan selalu ada pengawasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
d). Dimensi Birokratik
Penjelasan responden dari kriteria kesesuaian pekerjaan dengan prosedur yang berlaku, yang menyatakan baik (60%), sangat baik (40%) dengan alasan telah ditentukan dalam bentuk peraturan-peraturan atau keputusan-keputusan dalam melaksanakan pekerjaan.
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria konflik peranan dalam bekerja dengan sesama rekan kerja, yang menyatakan baik (53%), sangat baik ( 47%), dengan alasan pegawai harus memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan sudah ada rincian tugas masing-masing.
2. Penjelasan Responden terhadap Kepuasan Kerja
Penjelasan responden dalam kepuasan kerja dari kriteria kondisi pekerjaan yang dilaksanakan saat ini, menyatakan puas (21%), sangat puas (59%), dan sangat puas sekali (21%), karena bekerja sesuai dengan kemampuan.
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria kepuasan akan rekan kerja terhadap tanggung jawab pekerjaan yang dilakukan, menyatakan puas (24%), sangat puas (69%) serta sangat puas sekali (7%), dengan alasan atasan telah memberikan tanggung jawab terhadap masing-masing pegawai.
Sedangkan dari kriteria kepuasan kompensasi yang diberikan, menyatakan puas (12%), sangat puas (76%), sangat puas sekali (10%), dan selebihnya menyatakan tidak puas (2%), karena perlu peningkatan kesejahteraan sesuai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan.
Penjelasan responden dari kriteria kepuasan pengawasan pimpinan dalam melaksanakan tugas, menyatakan puas (24%), sangat puas (71%), dan sangat puas sekali (5%), karena pimpinan selalu memberikan bimbingan.
Selanjutnya penjelasan responden dari kriteria kepuasan dalam pengembangan
karier, menyatakan puas (26%), sangat puas (66%), dan sangat puas sekali (9%), karena sesuai dengan kemampuan dan prestasi kerja.
Penjelasan responden dari kriteria kepuasan dalam melaksanakan tugas, menyatakan puas (21%), sangat puas (72%), dan sangat puas sekali (7%), karena sudah sesuai dengan petunjuk.
3. Pengujian Asumsi Klasik a). Uji Normalitas
Asumsi klasik yang menggunakan pengujian normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada gambar berikut.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KEPUASAN
Observed Cum Prob
1,00 ,75 ,50 ,25 0,00 Ex pect ed C um P rob 1,00 ,75 ,50 ,25 0,00
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Sumber: Hasil Pengolangan SPSS
Dari Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan indikasi normal. Analisis dari grafik di atas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasan kerja berdasarkan masukan variabel iklim organisasi.
b). Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang berpengaruh antara
variable independent. Jika terjadi korelasi,
maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variable independent.
Dari tabel berikut terlihat variabel independen yakni: variabel iklim organisasi memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 5, sedangkan nilai Toleransi mendekati 1, yaitu batas toleransi yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas dalam variabel independen penelitian ini.
Hasil pengujian multikolinieritas data, dalam penelitian ini menggunakan pengolahan data SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Dimensi Psikologikal ,912 1,096 Dimensi Struktural ,997 1,003
Dimensi Sosial ,996 1.004
Dimensi Birokratik l ,912 1,096
Dependent Variable: KEPUASAN
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS (2005)
Hasil pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan mengamati pola yang terdapat pada Scatterplot, uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Scatterplot
Dependent Variable: KEPUASAN
Regression Standardized Predicted Value
3 2 1 0 -1 -2 -3 Regr es si on Standardiz ed Resi dual 4 3 2 1 0 -1 -2 -3
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS, 2005
4. Pengujian Hipotesis
Hasil regresi dari data primer yang diolah diperoleh nilai seperti terlihat pada rumus persamaan regresi linear dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = 1.531 + 0,309X1 +0,414X2+0,188X3+ 0,103X4+e
Koefisien regresi konstanta adalah 1.531 artinya bahwa tingkat kepuasan pegawai dipengaruhi iklim organisasi sebesar 1.531. sedangkan koefisien regresi X1 mempunyai koefisien yang positif sebesar 0,309, yang berarti bahwa faktor iklim organisasi mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat kepuasan pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dalam bekerja, artinya mempunyai hubungan yang searah atau dengan kata lain baiknya iklim organisasi diikuti dengan tingginya kepuasan kerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai Pegawai Negeri Sipil dapat bekerja dengan rileks dengan iklim kerja yang menyenangkan, serta adanya kerjasama yang baik antara sesama pegawai. Dengan demikian apabila ada kebijakan untuk melakukan peningkatan
iklim organisasi akan memberikan dampak positif terhadap kepuasan kerja pegawai. Sedangkan untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) seperti terlihat pada Tabel 3.
Dari Tabel 3 diketahui nilai besarnya koefisien determinasi atau nilai R2 yang
terlihat sebesar 0,796, artinya bahwa variabel kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh variabel iklim organisasi sebesar 79,6% , sedangkan sisanya sebesar e = 1 -R2 yaitu 20,4 % merupakan kontribusi
variabel independen lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Sedangkan nilai R atau koefisien korelasi adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada Tabel 3 terlihat nilai R sebesar 0,892, Hubungan ini dapat dikategorikan cukup erat, karena besarnya koefisien korelasi mendekati angka I atau 100%, dapat dikatakan mendekati sempurna. hal ini menunjukkan bahwa iklim organisasi yang baik akan diikuti dengan tingginya kepuasan kerja pegawai.
Tabel 2. Hasil Regresi Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 1,531 1,275 1,201 ,235
Psikologikal ,309 ,024 ,817 2,803 ,000 ,912 1,096 Struktural ,414 ,190 ,208 2,178 ,032 ,996 1,003
Sosial ,188 ,123 ,146 1,527 ,131 ,997 1,003
Birokratik ,103 ,034 ,190 2,980 ,004 ,912 1,096 a Dependent Variable: KEPUASAN
Tabel 3. Uji Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,892 ,796 ,788 ,4144
a. Predictors: (Constant), Psikologikal, Struktural Sosial, Birokratik b. Dependent Variable: KEPUASAN
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 5. Uji Serempak
Pengaruh variabel iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dapat dilihat dari besarnya nilai signifikasi yang dibuktikan dengan menggunakan uji serempak atau uji simultan pada Tabel 4.
Dari Tabel 4, diperoleh nilai Fhitung sebesar
107,146 dengan signifikansi 0,000, sedangkan FTabel pada tingkat kepercayaan
95 % α = 0,05 adalah 2,044, hal ini bermakna variabel iklim organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
high signifikan terhadap kepuasan kerja
pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.
Makna high signifikan menunjukkan bahwa iklim yang terdiri dari dimensi psikologis, dimensi struktural, dimensi sosial, dan dimensi birokratik menunjukkan berpengaruh sangat nyata terhadap kepuasan kerja. Dengan kata lain tanpa adanya iklim organisasi yang baik dalam organisasi, akan mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja pegawai, atau semakin baik iklim organisasi, maka akan semakin meningkat kepuasan kerja pegawai. Hal ini dikarenakan iklim organisasi telah berpihak pada pegawai dan berorientasi pada pegawai, sehingga menimbulkan kegairahan pegawai untuk memperoleh kepuasan dalam bekerja.
6. Uji Parsial
Hasil pengujian pengaruh variabel bebas secara parsial terdapat pada Tabel 5.
Seperti terlihat pada Tabel 5 diketahui nilai
thitung berpengaruh secara parsial. Variabel
iklim organisasi (x) yang terdiri dari: dimensi psikologikal (X1) terhadap kepuasan kerja (Y) di mana hasil uji signifikansi sebesar 12,803 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, sedang ttable pada tingkat
kepercayaan 95% atau α = 0,05, adalah 2,044, maka dapat dikatakan bahwa dimensi psikologikal mempunyai pengaruh yang high signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, kemudian diikuti dimensi birokratik (X4) dari hasil uji signifikansi sebesar 2,980 dengan nilai signifikansi 0,004 lebih kecil ttable, dan dimensi yang
berpengaruh pada urutan ketiga yaitu dimensi struktural (X2) dari hasil uji signifikansi sebesar 2,178 dengan nilai signifikansi 0,032 lebih kecil ttable, dan yang
terahir yang berpengaruh yaitu dimensi sosial (X3) dari hasil uji signifikansi sebesar 1,527 dengan nilai signifikansi 0,131 lebih kecil ttable.
Dari hasil uji signifikansi secara parsial tersebut maka H0ditolak, dan sebaliknya H1
diterima, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, makna sangat signifikan berarti jika iklim organisasi baik akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai yang semakin tinggi sebaliknya jika iklim organisasi tidak baik pegawai tidak puas.
Tabel 4. Hasil Uji Serempak
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 36,806 2 18,403 107,146 ,000
Residual 9,447 55 ,172
Total 46,253 57
a. Predictors: (Constant), Psikologikal, Struktural, Sosial, Birokratik b. Dependent Variable: KEPUASAN
Tabel 5. Hasil Uji Parsial
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1,531 1,275 1,201 ,235 Psikologikal ,309 ,024 ,817 12,803 ,000 Struktural ,414 ,190 ,208 2,178 ,032 Sosial ,188 ,123 ,146 1,527 ,131 Birokratik ,103 ,034 ,190 2,980 ,004
a. Dependent Variable: KEPUASAN
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (2005) D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan sebelumnya disimpulkan sebagai berikut: 1. Iklim organisasi berpengaruh high
significant terhadap kepuasan kerja
pegawai. Uji serempak membuktikan bahwa kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai sangat dipengaruhi oleh iklim organisasi yang diterapkan di Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, yang berarti semakin baik iklim organisasi, maka akan semakin tinggi kepuasan kerja pegawai. 2. Dimensi psikologikal merupakan
variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, karena dimensi psikologikal mempunyai nilai signifikansinya sebesar 0,000, artinya dimensi psikologikal merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap tingginya kepuasan kerja pegawai.
Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka dapat disarankan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Iklim organisasi tetap terpelihara keberadaannya atau bahkan ditingkatkan dan hendaknya pegawai diberi kesempatan untuk lebih leluasa menyampaikan ide-ide barunya, sehingga diharapkan mereka akan merasa puas dengan pekerjaannya. 2. Pimpinan Biro Pusat Administrasi
hendaknya selalu memperhatikan keluhan-keluhan pegawai dan mencari solusi akibat munculnya ketidakpuasan dalam bekerja sehingga produktivitas pegawai dapat ditingkatkan demi
tercapainya tujuan universitas dan pegawainya.
3. Pimpinan hendaknya dapat memberikan perhargaan maupun hukuman kepada pegawai dengan cara yang bijak. Untuk itu pimpinan diharapkan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik kepada pegawai dengan memperhatikan keinginan atau aspirasi pegawai.
4. Berdasarkan hasil koefisien determinasi bahwa iklim organisasi hanya 79,6% mampu menjelaskan kepuasan kerja. Disarankan bagi peneliti yang akan meneliti pada permasalahan yang sejenis, diharapkan hendaknya memasukkan variabel-variabel independen lain yang belum menjelaskan kepuasan kerja.
E. DAFTAR PUSTAKA
Andi dan Wahana komputer, 2004,
Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12, Penerbit bekerjasama andi
dan Wahana Komputer, Semarang. Arikunto, Suharti, 2002, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Edisi Revisi V, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
Cranny, P.C.C..J., dan Stone, E.F., 1992,
Job Satisfaction, Lexington Books,
Newyork, dalam Robin, S.P., 1996,
Perilaku Organisasi, Konsep,
Kontroversi, Aplikasi Jilid 1, Penerjemah: Hadyana Pudjaatmaka dan Benyamin Molan, Prenhalindo, Jakarta.
Davis, K. dan Newstrom, J.H. 1998,
Perilaku dalam Organisasi, Edisi
Kesembilan, Terjemahan Agus Dharma, Penerbit: Erlangga, Jakarta. Gibson, J.L., Ivancevich J.M., dan Donelly,
Manajemen: Perilaku, Struktur, dan Proses, Terjemahan: Djoerban
Wahid. Erlangga. Jakarta.
Handoko, T, Hani, 1998, 2003, Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas, Badan Penerbit: Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Hartuti, 2006, Pengaruh Iklim Organisasi
dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, Medan, Penerbit
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Hasibuan, S.P, Malayu, 2003, Manajemen
Sumber Daya Manusia , Edisi
Keenam, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
Litwin, George H., dan R.A. Stringer, 1998,
Motivation and Organization Climate,
(terjemahan) Boston: Harvard University Press.
Panggabean, Mutiara S, 2002, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cetakan I,
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Rivai, Veithzal, 2004, Manajemen Sumber
Daya Manusia untuk perusahaan,
Penerbit: PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Robbins, Stephen P, 2001, Perilaku
Organisasi, Konsep, Kontroversi,
Aplikasi, Terjemahan, Hadyono
Pudjaatmaka dan Benyamin Molan, Edisi Kedelapan, Penerbit: Prehalindo, Jakarta.
Siagian, Sondang P, 2003, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cetakan
Kesepuluh, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima, Penerbit: Alfabeta, Jakarta.
Sunarto, 2003, Perilaku Organisasi, Amus
dan Mahenoko Total Design,
Yogyakarta.
Santoso, Singgih, 2002, Mengelola Data
Statistik Secara Profesional, Alex
Media Komputindo, Jakarta.
Thoha, Miftah, 2003, Perilaku Organisasi
Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi
I, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Galuh, Kurniawati, 2001, Pengaruh Iklim
Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Tetap UWK, Fak. Ekonomi
Unair, Surabaya.
Handriana, Tanti, 2002, Analisis Pengaruh
Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Universitas Airlangga
, Jurnal Penelitian DinamIka Sosial, Vol.3 No.3, Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.