ABSTRAK
v d
g p p P LINA KARLMASARI. Analisis Kekakuan Kayu Berdasarkan Pengujian Non h u u h
z
9 9 ij Destruktif Metode Gelombang Ultrasonik dan Kekuatan Lentur Kayu 3 a a QQ s s Berdasarkan Pengujian Destruktif. Di bawah bimbingan SURJONO * * 3 1
3 5 - 5 0 Q
9 n n s SURJOKUSUMO, NARESWORO NUGROHO, YUSUF SUDO HAD1
' C 1 3 s a IT
S z r s O
!E9-%
Penelitian non destruktif kayu baik oleh peneliti produk kayu maupun 3 ; Z s Q dunia industri kayu telah dimulai sejak awal tahun 1960an. Pengujians g n
! f z s O s z
menggunakan gelombang ultrasonik merupakan salah satu metode yang cukup~ r c r . , ~ a berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kekakuan kayu 3
g a s
5
zijif~.
berdasarkan pengujian non destruktif metode gelombang ulmonik serta analisis3 $ g
5
kekuatan tentur kayu berdasarkan pengujian destruktif.P ~ Z G Q
S " Q c I Bahan yang digunakan adalah tiga jenis kayu (jati, Tectona gmndis7 kayu
~ a'? 2 s afrika, ~ Maesopsis eminii, dan sengon, Paraserimthes falcatma) yang mewakili
9
4
3
5
S. tiga jenis kategori kerapatm kayu yaihl tin@ h g , dan mdsh. Contoh uji )rims= : a Q
E 3 Q * Q
3
digunakan adalah berupa balok (berukum 8 crn x 12 cm x 200 cm) yang0-0
E g z
8 s 7 - .
e., a.3,
kemudian dijadikan contoh kecil berukuran (2,s x 2,s x 41) cm. Contoh keci1 ini= 2 9 g
E
mengacu pada ASTM D 143 (2005) metode sekunder untuk pengujian sifat2 c 0
s ? mekanis lentur kayu. Pengujian non destruktif metode ultrasonik dilakukanf " Z Z
?
menggunakan alat SylvatestDuoO terhadap contoh uji balok dan contoh kecil.E
-5
2
-
5
4 e
Sementara itu, peagujian destnrktif statis dilakukan secara third point loading a5s
terhadap contoh M I . Pemetaan M i t e s kayu mclalui pola kontur sifat kekakuanQ
2
9 %
'
kayu dilakukan dglgan menggunakan Arcview 2.3 yang krbasisGIs.
Analisis * z 3 {numerik menggumkan Jnite ehmnt method(FEM)
dilakukan. untuk5
? a5
rnemprediksi kekuatan lentur balok(MOR
balok) yang tersusun dari elemen--- %
5
2. f elemen kecil contoh uji
.
Q ;.
2
g
7 3 m Berdasarkan risalah cacat secara visual diperoleh infonnasi bahwa kayu'Ib
2
afiika memiliki banyak cacat kayu. Kecepatan gelombang ultrasonik (Vus) arahK
3 % $longitudinal menurun dengan meningkatnya kerapatan jenis kayu. Hal h i seperti$
E 9
a
a
ditunjukkan oleh balok kayu jati yang krkerapatan p = 0,79 ~jlcm' memilikiE rataan kecepatan gelombang Vus = 4494 mldetik, kayu afiika @ = 0,42 gfcrn3)
i
;$
memiliki rataan Vus = 4793 m/detik, dan kayu sengon (p = 0,35 &m3) memilikie
sg l
rataan Vus = 5369 m/detik. Sementara itu, dalam satu jenis kayu semakin thggi gj
-5
kerapatan kayu maka semakin cepat rambatan gelombang ultrasonik. Kecepatanx
4
4
L kayu bedasarkan persarnaan Christoffel dapat digunakan untuk menentukan$
kekakuan
lentur dinamis (MOEd). Uji statistikc menunjukkan tidak ada pen@B
"
g yang nyata dari posisi vertikal balok pada pohon (pangkal, tengah, ujung) e.a terhadap Vus dm MOEd, sebaliknya terdapat perbedaan nilai
Vus
d m MOEd mrdawkan arah pengujian sumbu simetri (longitudinal, radial, clan tangensial)B
s Odan ukuran panjang kayu. Dari persamaan regresi linier yang terbentuk pada
g
-. a o n t o h kecil, secara mum Vus tidak mernberikan pengaruh yang nyata terhadap
Q
s ilai sifat mekanis lentur statis (MOEs clan MOR) dibandingkan dengan War
9
E erapatan kayu. Sementara itu, pengaruh
MOEd
adalah nyata terhadap nilai2
8 dan
MOR,
kecuali untuk kayu a£iika, dengan koefwien korelasi yang3 s u k u p baik. Hasil pengujian kekakuan dinamis kayu MOEd contoh kecil
9 Onenunjukkan nilai rata-rata 52-56% bbih tinggi dibandingkan hasil pengujian
i+
=
~ O E S .F
3
-
C
37'
(D
'3
-.