• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Kamis, 05

Februari 2009

Pada hari Rabu, 04 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, 05 Februari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Angin Topan di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Angin Puting Beliung

2. Waktu Kejadian : 2 Februari 2009, pukul 16.45 WIB 3. Lokasi Kejadian : Desa Babakan Peuteuy Kec Cicalengka

B. Kondisi Mutakhir 1. Korban

o Luka Ringan : 1 orang 2. Kerusakan

o Rumah RB : 6 unit o Rumah RR : 22 unit C. Upaya Penanganan

1. Evakuasi korban

2. Satlak PB Kab Bandung bersama dengan masyarakat melakukan gotong royong untuk membersihkan puing-puing bangunan.

Sumber : Satlak PB Jawa Barat dan Koramil Cicalengka

II. Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi Jawa Tengah (Perkembangan) A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir dan Tanah Longsor 2. Waktu Kejadian : 1 Februari dan 2 Februari 2009

3. Lokasi Kejadian : melanda 6 Kab/Kota yaitu Cilacap (Cimanggu, Majenang, Wanareja, Karang Pucung, Cipari), Banyumas (Kec Gumelar, Lumbir dan Ajibarang), Blora (Cepu, Kedungan dan Kradenan), Jepara (Kec Welahan, Kedung dan Jepara Selatan), Brebes (Kec Bantarkawung dan Tonjong), Pekalongan (Kec Pekalongan Utara) dan Kudus (Kec Kaliwungu, Jati dan Mejobo)

4. Penyebab : Hujan yang turun secara terus menerus memyebabkan sungai Bengawan Solo meluap

(2)

B. Kondisi Mutakhir

Kab/kota Korban Kerusakan Keterangan

Cilacap - 6 orang luka - 147 KK mengungsi

- 315 unit rumah rusak berat - 229 unit rumah rusak ringan - 6 unit tempat ibadah - 9 unit sekolah - 12,911 km jalan - 1 unit jembatan

- 1.890 ha sawah terendam

Saat ini kondisi air telah surut

Banyumas - - 48 unit rumah rusak berat

- 40 m jalan amblas

Saat ini kondisi air telah surut

Blora - merendam 16 desa dan saat

ini Selasa, 03 Feb 2009 sudah normal kembali

Saat ini kondisi air telah surut

Jepara - - Merendam 3 desa

- Tanggul jebol

Saat ini kondisi air telah surut

Brebes 360 KK mengungsi - 2 unit jembatan

Pekalongan 400 jiwa mengungsi Merendam 2 desa Tinggi air 60 cm

Kudus - 20 unit rumah terendam

- 310 ha sawah terendam

Saat ini kondisi air telah surut

C. Upaya Penanganan

1. BPBD Kab. Cilacap, Dinsos Kab. Cilacap, Bakorwil III dan Camat setempat telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat bersama masyarakat.

2. Satlak PB Kab Banyumas bersama masyarakat secara gotong royong memperbaiki rumah yang rusak.

3. Satlak PB Kab Jepara mendirikan posko dan dapur umum di lokasi bencana.

4. Satlak PB Kab Brebes, PMI beserta Tim SAR setempat telah mendirikan dapur umum.

5. Satlak PB Kota Pekalongan bersama masyarakat mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

6. BPBD Prov. Jateng memonitor perkembangan kejadian tersebut untuk mengantisipasi lebih lanjut melalui BPBD/ Satlak PB/ Tim SAR setempat.

7. BPBD Prov. Jateng telah mengirimkan bantuan logistik ke Kab. Cilacap, Kab. Brebes dan Kota Pekalongan.

8. Dinas Kesehatan Prov. Jateng akan segera mengirimkan obat-obatan dan Tim Medis untuk penanganan lebih lanjut dilokasi bencana.

9. BNPB mengirimkan Tim Kaji Cepat untuk melakukan need assesment.

Sumber : BPBD Prov. Jawa Tengah, Kodim Blora (Koptu Darmawan) dan Tim TRC BNPB

III. Bencana Banjir di Provinsi Jawa Timur (Perkembangan) A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir

2. Waktu Kejadian : 30 Januari, 1 dan 2 Februari 2009

3. Lokasi Kejadian : Melanda 3 Kab yaitu Bojonegoro (15 kec), Lumajang (Kec Candipuro) dan Jember (Kec Tanggul)

4. Penyebab : Hujan yang turun secara terus menerus memyebabkan sungai Bengawan Solo dan Leprak meluap

B. Kondisi Mutakhir

Kab/kota Korban Kerusakan Keterangan

Bojonegoro - 3.016 KK/11.050 jiwa menderita - 1.202 jiwa

- 1.460 unit rumah terendam - 4.459 ha sawah terendam - 359 ha kebun terendam

Kondisi saat ini air mulai surut dengan ketinggian 30 – 75

(3)

Jember - 4.000 jiwa menderita - sebagian warga terkena penyakit gatal-gatal

- 2 unit rumah rusak berat - 500 ha sawah terendam

Tinggi air 50 -100 cm Desa Paseban masih

erisolir dan membutuhkan

bantuan logistik C. Upaya Penanganan

1. Satlak PB Kab Bojonegoro mendirikan posko dan dapur umum untuk para korban bencana dan mendistribusikan bantuan logistik.

2. Satlak PB Kab Bojonegoro mendirikan posko dan dapur umum untuk para korban bencana di setiap desa dan mendistribusikan bantuan logistik.

3. BNPB mengirimkan Tim Kaji Cepat untuk melakukan melakukan need assesment.

Sumber : Satkorlak PB Prov. Jawa Timur dan Tim TRC BNPB

V. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan)

A. Ketinggian Muka Air

Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Rabu, 04 Februari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 12.00 dan pukul 18.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut :

KATULAMPA 60 60 60 80 60 60 60 80 60 80 60 110 60 100 90 90 60 80 70 80 0 30 60 90 120 150 180 210

1-Feb 2-Feb 3-Feb 4-Feb

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00 DEPOK 125 115 165 170 125 150 150 160 125 150 150 170 120 240 160 200 115 185 193 170 85 135 185 235 285 335

1-Feb 2-Feb 3-Feb 4-Feb

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00 Siaga III (>80 cm) Siaga II (>150 cm) Siaga I (>200 cm) Siaga III (>200 cm) Siaga II (>270 cm) Siaga I (>350 cm)

(4)

MANGGARAI 680 680 840 790 680 720 815 770 680 740 790 790 680 760 750 780 680 800 740 788 600 700 800 900 1000

1-Feb 2-Feb 3-Feb 4-Feb

0:00 6:00 8:00 12:00 18:00

Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU.

B. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jum’at, 05 Februari 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan dan hujan

ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan

ringan – sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 3 JAKARTA SELATAN Berawan dan hujan

ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan – sedang

4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan

ringan – sedang Berawan dan hujan ringan

Berawan dan hujan ringan – sedang

5 JAKARTA BARAT Berawan dan hujan ringan – sedang

Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan

ringan – sedang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

7 BOGOR Berawan dan hujan ringan-sedang Berawan dan hujan ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan

8 TANGERANG Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan

9 DEPOK

Berawan dan hujan

ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

10 BEKASI Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan

Keterangan

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >100 mm/hari

Peringatan Dini : Berpotensi hujan merata di semua wilayah Jakarta dengan intensitas ringan-sedang terutama pada malam dan menjelang pagi hari.

Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika

VI. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan)

Siaga III (>750 cm) Siaga II (>850 cm) Siaga I (>950 cm)

(5)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 01 Desember 2008 pukul 13.00 WITA hingga hari Rabu, 04 Februarii 2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut: a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR FS 1. 03 Januari 2009 00.00 – 06.00 12 2 - 1 - - - - - 11 06.00 – 12.00 16 12 5 4 - - - - - 4 12.00 – 18.00 6 6 - - - - - - - 1 18.00 – 24.00 - 1 - - 4 - - - - - TOTAL I 34 21 5 5 4 0 0 0 0 16 2. 04 Februari 2009 . 00.00 – 06.00 12 2 - 1 8 - - - 15 0 TOTAL II 12 2 0 1 8 0 0 0 15 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor, FS = Fase Banyak

b. Visual NO KONDISI WAKTU 03 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 04 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Cerah - Berawan Berawan

2. Angin Tenang Tenang

3. Pandangan Terlihat jelas-tertutup kabut Terlihat jelas-tertutup kabut

4. Asap Asap putih tipis 25 m - 150 m Asap putih tipis 25 m - 100 m

5. Lain-lain Sinar api 10 m Sinar api 10 m, suara gemuruh

sesekali terdengar

2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan)

Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 21 April 2008 hingga hari Rabu, 04 Februari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut :

a. Aktivitas Kegempaan

NO WAKTU JENIS GEMPA

VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR 1. 03 Januari 2009 - 00.00 – 06.00 - - 1 21 27 - - -- - 06.00 – 12.00 - - - 10 12 - - -- - 12.00 – 18.00 - - - 21 24 - - -- - 18.00 – 24.00 - - - 15 38 - - -- TOTAL I 0 0 1 67 101 0 0 0 2. 04 Februari 2009 - 00.00 – 06.00 - - - 11 21 - - - TOTAL II 0 0 0 11 21 0 0 0

Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor

b. Visual NO KONDISI WAKTU 03 Januari 2009 (00.00-06.00 WITA) 04 Februari 2009 (00.00-06.00 WITA)

1. Cuaca Mendung – hujan Mendung

2. Angin Tenang Tenang

3. Pandangan Gunung tertutup kabut Gunung tertutup kabut

4. Asap - -

5. Lain-lain - -

B. Rekomendasi Umum

1. Masyarakat di sekitar G. Karangetang dan G. Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

(6)

2. Masyarakat di sekitar G. Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter.

3. Masyarakat di sekitar G. Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km.

4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

VII. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 05 Februari 2009, pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 06 Februari 2009, pukul 07:00 sebagai berikut :

• 2.0 - 3.0 m : Perairan Mentawai, Perairan barat Bengkulu, Perairan selatan Jawa, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Bali, Perairan Sangihe Talaud, Laut Maluku, Laut Buru, Laut Seram, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Perairan utara Papua, Laut Banda yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang

• 3.0 – 4.0 m : Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa, Laut Jawa bagian barat, Selat Makassar sebelah selatan, Laut Flores, Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry

• 4.0– 5.0 m : Perairan selatan Bali hingga NTT, Laut Jawa bagian timur, Perairan selatan Sulawesi Selatan yang berbahaya bagi semua jenis kapal

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofísika

Pengawas,

Dewina Nasution, SH, MSi

Jakarta, 05 Februari 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Mentawai, Perairan Bengkulu dan P.Enggano, Perairan Barat Lampung, Perairan Kep.Anambas dan Kep.Natuna, Laut Natuna, Perairan Timur Kep.Riau dan Lingga, Perairan

Perairan Sabang- Banda Aceh, Perairan Meulaboh, Perairan Barat Kep.Simeulue sampai Kep.Mentawai, Perairan Bengkulu, Selat Karimata, Perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat

Selat Malaka bagian Utara, Perairan Lhokseumawe, Laut Jawa bagian Timur, Perairan Masalembu, Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Pulau Rote, Laut Sawu, Perairan KupangLaut

Selat Malaka, Perairan Sumatera Barat, Perairan Bengkulu dan P.Enggano, Perairan Lampung, Laut Natuna, Perairan Utara Pangkal Pinang, Selat Bangka, Selat Gelasa, Selat

Mentawai, Perairan Bengkulu dan pulau Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Laut Jawa bagian Barat, Perairan Selatan P.Jawa hingga Selatan P.Sumba,

Perairan Meulaboh, Perairan Enggano, Selat Sunda, Laut Natuna Utara, Perairan Kep.Natuna dan Kep.Anambas, Laut Natuna, Perairan Kep.Bangka – Belitung, Selat Gelasa,

Natuna, Laut Natuna, Teluk Thailand, Laut Andaman, Perairan Aceh, Selat Malaka, Perairan Bengkulu dan pulau Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan,

 Di perairan Sebelah Barat P. Sumatera, Laut Cina Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Timor, dan Laut Halmahera arus