• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 Kuosioner. a. Milik Sendiri b. sewa c. bagi hasil d. milik HGU Perkebunan Banyaknya Panen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 Kuosioner. a. Milik Sendiri b. sewa c. bagi hasil d. milik HGU Perkebunan Banyaknya Panen"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Identitas Responden

Nama :

Tempat, Tanggal lahir :

Alamat :

Jenis Kelamin (L/P) :

Umur (Tahun) :

Tingkat Pendidikan :

Pekerjaan Utama/Jabatan misalnya : a. Petani Kebun Sawit

b. Buruh Petik Sayur c. Buruh Semprot d. Security e. Mandor f. Kepala Bagian g. Tenaga Lepas h. Sopir i. dll :

Kegiatan Usaha Lainnya Yang Biasa Yang Dilakukan misalnya : a. Peternakan sapi/kambing/ayam/dll, b. Perikanan Kolam c. Berkebun d. PHBM e. Buruh Bangunan f. Berdagang g. jasa lainya :

Lamanya Pengalaman Berusahatani Kelapa Sawit (Tahun) :

Luas Lahan Yang Dimiliki (Ha) :

Umur Tanam Kelapa Sawit (Tahun) :

Jumlah Produksi Berapa Kg Per Ha

Jenis Tanah :

Status Kepemilikan Lahan a. Milik Sendiri b. sewa

c. bagi hasil

d. milik HGU Perkebunan

:

Banyaknya Panen

a. Per bulan « berapa kali panen b. 3HUWDKXQ«EHUDSDNDOLSDQHQ

:

Harga Yang Diterima Per Kg rata-rata selama 1 tahun :

(3)

Lanjut Lampiran 1 Pupuk

Jenis Pupuk Yang Digunakan (Beri Tanda V) Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan Per Ha (Kg) Banyaknya Pemupukan Yang Dilakukan Dalam 1 tahun Berapa Kali Harga Pupuk Per Kg (Rp) Sumber Pupuk (Subsidi/BeliSendiri) a. Pupuk Urea b. SP 36 c. KCI d. TSP e. Dolomite f. NPK g. GOO« Pestisida Jenis Pestisida/ Obat-Obatan Yang Digunakan Jumlah Pestisida Yang Dibutuhkan Per Ha (L) Banyaknya Semprotan atau obat-obatan Yang Dilakukan Dalam 1

tahun Berapa Kali

Harga Pestisida Per Liter (Rp) Sumber Pestisida (Subsidi/BeliSendiri) a. Round Up b. Gramaxon c. GOO« Tenaga Kerja (TK)

Tenaga Kerja Yang Digunakan Jumlah Tenaga Kerja Biaya Upah Tenaga Kerja TK Dalam Keluarga TK Luar Keluarga TKDK TKLK a. Tenaga Kerja Penyiangan

/Pembersihan Piringan b. Pemupukan c. Penyemprotan Hama d. Penyakit Tanaman e. Merunning f. Pemeliharaan/Pengendalian Gulma g. Panen

(4)

Peralatan Yang

Digunakan Jumlah Yang Dimiliki Kepemilikan Status Harga Beli (Rp) Ekonomis (Tahun) Usia Pakai / Umur a. Mesin Rumput b. Dodos c. Egrek d. Tangkai e. Angkong f. Cangkul g. Parang h. Gerobak i. Gancu j. H.Spronger k. GOO«« Biaya-Biaya Lainnya

Jenis Beban Besarnya Biaya (Rp)

a. Mobil Angkut b. Jasa Timbang c. Retribusi Asuransi d. Fee Desa

e. KUD

f. SPSI Jasa Kelompok g. Uang Jalan

h. Uang Pangkas i. Biaya Pajak Lahan j. Biaya Sewa Lahan Essay

1. Bagaimana Keragaan atau asal mula usahatani kelapa sawit ada di daerah ini? ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« «««««««««««««««««««««««««««« 2. Apa Saja faktor penghambat kelapa sawit?

««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« ««««««««««««««««««««««««««««« «««««««««««««««««««««««««««««

(5)

Lampiran 2 Kuesioner Kajian

Peranan Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Pembangunan

Wilayah di Kabupaten Bengkulu Tengah

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ... Pekerjaan/Jabatan : ... Alamat : ...

Kami mohon Bapak/Ibu dapat memberikan informasi secara obyektif dan benar, dengan cara mengisi kuesioner ini

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

PENENTUAN FAKTOR STRATEGI INTERNAL

Faktor internal dalam kuesioner ini adalah faktor-faktor strategik yang berasal dari dalam yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Petunjuk pengisian:

a. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, berikan tanda (x) di bawah tanda (+) pada tabel di bawah.

b. Pemberian nilai negatif (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi kelemahan dalam pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah berikan tanda (x) dibawah tanda (-) pada tabel di bawah. c. Selain faktor-faktor yang disebutkan di bawah ini, masih memungkinkan untuk menambah faktor-faktor internal apa saja menurut Bapak/Ibu yang mempengaruhi pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah kemudian apakah faktor tersebut berupa kekuatan atau kelemahan, berikan tanda (x) di bawah tanda (+) jika kekuatan atau (-) jika kelemahan

No Faktor Strategis Internal Kekuatan

(+)

Kelemahan (-)

Keterangan

1 Potensial Komoditi

2 Luas lahan yang mendukung 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 4 Hubungan baik antara manajemen pabrik

dengan masyarakat

5 Adanya kebijakan mengenai aspek lingkungan (AMDAL)

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 7 Pemasaran

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 9 Menyediakan lapangan kerja

10 Kualitas kelapa sawit masih banyak yang belum sesuai standar yang diinginkan 11 Harga sawit fluktuatif

12 Kelembagaan

13 SDM yang masih kurang berkualitas 14 Sistem Informasi Manajemen 15 Kurangnya keahlian teknis

16 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 17 Nilai CPO masih dihargai rendah

(7)

Lanjutan lampiran 2

PENENTUAN FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL

Faktor eksternal dalam kuesioner ini adalah faktor-faktor strategis yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Petunjuk pengisian:

a. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi peluang dalam pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah berikan tanda (x) di bawah tanda (+) pada tabel di bawah.

b. Pemberian nilai negatif (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi ancaman dalam pengembangan kelapa sawit di

Kabupaten Bengkulu Tengah, berikan tanda (x) dibawah tanda (-) pada tabel di bawah.

c. Selain faktor-faktor yang disebutkan di bawah ini, masih memungkinkan untuk menambah faktor-faktor internal apa saja menurut Bapak/Ibu yang mempengaruhi pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, kemudian apakah faktor tersebut berupa peluang atau ancaman, berikan tanda (x) di bawah tanda (+) jika peluang atau (-) jika ancaman.

No Faktor Strategis Eksternal Peluang (+) Ancaman (-) Keterangan 1 Potensi pasar

2 Potensi Sumber Daya Alam

3 Masih terbukanya peluang untuk mengembangkan industri hilir

4 Letak geografis 5 Otonomi Daerah 6 Pangsa pasar Indonesia

mendominasi pangsa pasar CPO di dunia

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung kegiatan usaha)

8 Produk substitusi kelapa sawit belum efisien

9 Kurangnya pemeliharaan yang intensif terhadap tanaman kelapa sawit ditingkat petani

10 Kondisi cuaca yang tidak menentu

11 Hama dan penyakit tanaman

(8)

PENENTUAN BOBOT Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden mengenai tingkat kepentingan dari masing-masing faktor strategis baik internal maupun eksternal dalam menentukan atau mempengaruhi keberhasilan pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Petunjuk Umum:

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. 3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan melakukannya secara sekaligus (tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.

4. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dalam kuesioner dengan alasan yang jelas dan kuat.

5. Responden dapat saja memiliki pandangan yang berbeda, mengenai suatu faktor didalam kuesioner ini baik dengan responden lainnya ataupun dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus:

1. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategik internal eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah:

1 = kurang menentukan atau kurang penting 2 = cukup menentukan atau cukup penting 3 = menentukan atau penting

4 = sangat menentukan atau sangat penting

Pemberian bobot masing-masing faktor strategik dilakukan dengan pemberian tanda (x) pada tingkat penting (1-4) yang paling sesuai menurut responden.

2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap faktor-faktor strategik internal dan eksternal kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah.

(9)

Lanjutan lampiran 2

No Faktor Strategis Internal Bobot

1 2 3 4

1 Potensial Komoditi

2 Luas lahan yang mendukung 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak

4 Hubungan baik antara manajemen pabrik dengan masyarakat

5 Adanya kebijakan mengenai aspek lingkungan (AMDAL)

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 7 Pemasaran

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 9 Menyediakan lapangan kerja

10 Kualitas kelapa sawit masih banyak yang belum sesuai standar yang diinginkan

11 Harga sawit fluktuatif 12 Kelembagaan

13 SDM yang masih kurang berkualitas 14 Sistem Informasi Manajemen 15 Kurangnya keahlian teknis

16 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 17 Nilai CPO masih dihargai rendah

No Faktor Strategis Eksternal Bobot

1 2 3 4

1 Potensi pasar

2 Potensi Sumber Daya Alam

3 Masih terbukanya peluang untuk mengembangkan industri hilir

4 Letak geografis 5 Otonomi Daerah

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi pangsa pasar CPO di dunia

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung kegiatan usaha)

8 Produk substitusi kelapa sawit belum efisien 9 Kurangnya pemeliharaan yang intensif terhadap

tanaman kelapa sawit ditingkat petani 10 Kondisi cuaca yang tidak menentu 11 Hama dan penyakit tanaman 12 Harga jual yang fluktuatif

(10)

PENENTUAN RATING Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden mengenai intensitas kekuatan atau kelemahan dari faktor eksternal/internal yang terpilih pada saat pengisian penentuan faktor eksternal internal sebelumnya (yaitu dengan memindahkan faktorfaktor terpilih ke format pengisian rating dan kemudian masing-masing diberi penilaian)

Petunjuk Umum:

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden. 3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.

4. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah tercantum dalam kuesioner dengan alasan yang jelas dan kuat.

5. Responden dapat saja memiliki pandangan yang berbeda, mengenai suatu faktor didalam kuesioner ini baik dengan responden lainnya ataupun dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus:

1. Alternatif pemberian rating terhadap faktor-faktor strategik internal (kekuatan dan kelemahan) adalah sebagai berikut:

1 = kelemahan utama 2 = kelemahan kecil 3 = kekuatan kecil 4 = kekuatan utama

Sedangkan untuk faktor-faktor strategis eksternal (peluang dan ancaman) pemberian ratingnya adalah sebagai berikut:

1. = Sangat lemah 2. = Lemah 3. = Kuat 4. = Sangat kuat

Pemberian rating masing-masing faktor strategi dilakukan dengan pemberian tanda (x pada urutan intensitasnya (1 ± 4) yang paling sesuai menurut responden.

2. Penentuan rating merupakan pandangan masing-masing responden terhadap intensitas kekuatan dan kelemahan dalam organisasi serta intensitas terhadap peluang dan ancaman yang dapat menentukan atau mempengaruhi keberhasilan pengembangan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah.

(11)

Lanjutan Lampiran 2

No Faktor Strategis Internal Rating

1 2 3 4

A KEKUATAN

1 Potensial Komoditi

2 Luas lahan yang mendukung 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak

4 Hubungan baik antara manajemen pabrik dengan masyarakat

5 Adanya kebijakan mengenai aspek lingkungan (AMDAL)

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 7 Pemasaran

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 9 Menyediakan lapangan kerja

B KELEMAHAN

1 Kualitas kelapa sawit masih banyak yang belum sesuai standar yang diinginkan

2 Harga sawit fluktuatif 3 Kelembagaan

4 SDM yang masih kurang berkualitas 5 Sistem Informasi Manajemen 6 Kurangnya keahlian teknis

7 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 8 Nilai CPO masih dihargai rendah

(12)

No Faktor Strategis Eksternal Rating

1 2 3 4

A PELUANG

1 Potensi pasar

2 Potensi Sumber Daya Alam 3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 4 Letak geografis

5 Otonomi Daerah

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi pangsa pasar CPO di dunia

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung kegiatan usaha)

8 Produk substitusi kelapa sawit belum efisien

B ANCAMAN

1 Kurangnya pemeliharaan yang intensif terhadap tanaman kelapa sawit ditingkat petani

2 Kondisi cuaca yang tidak menentu 3 Hama dan penyakit tanaman 4 Harga jual yang fluktuatif

(13)

Lampiran 3 Kuesioner KUISIONER NAMA : ALAMAT : PENDIDIKAN : UMUR : PEKERJAAN :

JUMLAH ANGGOTA KELUARGA: PEKERJAAN LAINNYA :

KETERANGAN RINCIAN JUMLAH TOTAL 1 TAHUN

PENGELUARAN MINGGUAN Beras Sayur/lauk Gas Biaya Sekolah/hr BBM Kendaraan Lain-lain/Rokok PENGELUARAN BULANAN Listrik Air/PDAM Biaya Sekolah Kredit/Arisan PENGELUARAN TAHUNAN

Sewa Rumah Sewa Garapan Jumlah

Biaya Sekolah Belanja Pakaian Belanja Sosial Biaya Lebaran Tabungan

(14)

1. Rasio indikator kegiatan ekonomi tahun 2009-2019 a. Rasio pendapatan Provinsi Bengkulu

Ra = <¶« - <« <«

= (44.171.161 ± 28.352.571)/28.352.571 = 0,55792

b. Rasio untuk sub sektor perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu RL  <¶L-Yi)/Yi

= (930.576.600.000-433.077.750.000)/433.077.750.000 = 1,14875

c. Rasio untuk sub sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah

ri  <¶ij-Yij)/Yij

= (128.949.150.000 ± 50.899.520.000)/50.899.520.000

= 1,53340

2. Komponen Pertumbuhan Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009-2019

a. Komponen Pertumbuhan Regional (PR) untuk subsektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah

PRij = (Ra).Yij

= (0,557) 50.899.520.000 = 28.398.082.067

b. Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP) untuk subsektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah

PPij = (Ri-Ra) Yij = (1,14875-0,55792) 50.899.520.000 = 30.072.833.757 %PP = (PPij)/Yij*100% = (30.072.833.757)/50.899.520.000*100% = 0,590 = 0,6

c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) untuk sub sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah

PPWij = (ri-Ri)Yij = (1,53340-1,14875)50.899.520.000 = 19.578.714.176 %PPW = (PPWij)/Yij*100% = (19.578.714.176)/50.899.520.000*100% = 0,38465

3. Komponen Pergeseran Bersih dan Pertumbuhan Bersih (PB) untuk subsektor perkebunan komoditi kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah

PBij = PPij + PPWij = 30.072.833.757 + 19.578.714.176 = 49.651.547.933 %PB = (PBij)/Yij*100% = (49.651.547.933)/50.899.520.000*100% = 0,9754

(15)

Pendapatan

Pokok/Bulan Pokok/TahunPendapatan Sampingan/BulanPendapatan Sampingan/TahunPendapatan

8.553.229 102.638.750 0 0 7.842.079 94.104.950 3.000.000 36.000.000 6.539.875 78.478.500 300.000 3.600.000 5.416.875 65.002.500 2.500.000 30.000.000 6.581.513 78.978.150 300.000 3.600.000 4.774.087 57.289.048 500.000 6.000.000 5.575.267 66.903.200 500.000 6.000.000 6.459.771 77.517.250 1.000.000 12.000.000 6.710.000 80.250.000 300.000 3.600.000 1.812.896 21.754.750 0 0 1.828.958 21.947.500 0 0 1.346.042 16.152.500 750.000 9.000.000 603.792 7.245.500 600.000 7.200.000 604.625 7.255.500 0 0 604.208 7.250.500 1.500.000 18.000.000 1.347.708 16.172.500 200.000 2.400.000 973.021 15.128.750 1.000.000 12.000.000 8.553.229 102.638.750 0 0 7.842.079 94.104.950 3.000.000 36.000.000 6.539.875 78.478.500 300.000 3.600.000 5.416.875 65.002.500 2.500.000 30.000.000 6.581.513 78.978.150 300.000 3.600.000 4.774.087 57.289.048 500.000 6.000.000 5.575.267 66.903.200 500.000 6.000.000 6.459.771 77.517.250 1.000.000 12.000.000 6.710.000 80.250.000 300.000 3.600.000 1.812.896 21.754.750 0 0

(16)

1.346.042 16.152.500 750.000 9.000.000 603.792 7.245.500 600.000 7.200.000 604.625 7.255.500 0 0 604.208 7.250.500 1.500.000 18.000.000 1.347.708 16.172.500 200.000 2.400.000 973.021 15.128.750 1.000.000 12.000.000 8.553.229 102.638.750 0 0 7.842.079 94.104.950 3.000.000 36.000.000 6.539.875 78.478.500 300.000 3.600.000 5.416.875 65.002.500 2.500.000 30.000.000 6.581.513 78.978.150 300.000 3.600.000 4.774.087 57.289.048 500.000 6.000.000 5.575.267 66.903.200 500.000 6.000.000 6.459.771 77.517.250 1.000.000 12.000.000 6.710.000 80.250.000 300.000 3.600.000 1.812.896 21.754.750 0 0 1.828.958 21.947.500 0 0 1.346.042 16.152.500 750.000 9.000.000 603.792 7.245.500 600.000 7.200.000 604.625 7.255.500 0 0 604.208 7.250.500 1.500.000 18.000.000 1.347.708 16.172.500 200.000 2.400.000 973.021 15.128.750 1.000.000 12.000.000

(17)

Lampiran 6 Analisis Logit R 1. Menyamakan satuan df$X1=as.factor(cut(df$X1,breaks=c(25,29,55,70),labels=1:3,include.lowes t=T)) df$X9<-scale(df$X9) df$X10<-scale(df$X10) df$X11<-scale(df$X11) df$X6<-scale(df$X6) df$X7<-scale(df$X7) df$X8<-scale(df$X8) df$X14<-scale(df$X14) df$X15<-scale(df$X15) 2. Uji beda nilai tengah

#USIA (X1)

df1 =mutate(df,Group = factor(Y, levels=unique(Y))) library(FSA) sum_X1=Summarize(X1 ~ Group, data = df1) krus_X1=kruskal.test(X1 ~ Group, data = df1) #TINGKAT PENDIDIKAN (X2) sum_X2=Summarize(as.numeric(X2) ~ Group, data = df1) krus_X2=kruskal.test(as.numeric(X2) ~ Group, data = df1) #Karakteristik usahatani (X3) sum_X3=Summarize(as.numeric(X3) ~ Group, data = df1) krus_X3=kruskal.test(as.numeric(X3) ~ Group, data = df1) #Pekerjaan Sampingan (X4)

(18)

data = df1) krus_X4=kruskal.test(as.numeric(X4) ~ Group, data = df1) #Asal Petani (X5) sum_X5=Summarize(as.numeric(X5) ~ Group, data = df1) krus_X5=kruskal.test(as.numeric(X5) ~ Group, data = df1) #Pengalaman Berkebun (X6) sum_X6=Summarize(as.numeric(X6) ~ Group, data = df1) krus_X6=kruskal.test(as.numeric(X6) ~ Group, data = df1) #Luas Lahan (X7) sum_X7=Summarize(as.numeric(X7) ~ Group, data = df1) krus_X7=kruskal.test(as.numeric(X7) ~ Group, data = df1) #Pendapatan Perkebunan (X8) sum_X8=Summarize(as.numeric(X8) ~ Group, data = df1) krus_X8=kruskal.test(as.numeric(X8) ~ Group, data = df1)

#Biaya Produksi Perkebunan (X9)

sum_X9=Summarize(as.numeric(X9) ~ Group, data = df1)

krus_X9=kruskal.test(as.numeric(X9) ~ Group, data = df1)

#Pendapatan Pertanian Luar Usaha Tani (X10) sum_X10=Summarize(as.numeric(X10) ~ Group, data = df1)

(19)

krus_X10=kruskal.test(as.numeric(X10) ~ Group, data = df1) #Pengeluaran Rutin (X11) sum_X11=Summarize(as.numeric(X11) ~ Group, data = df1) krus_X11=kruskal.test(as.numeric(X11) ~ Group, data = df1)

#Akses terhadap informasi (X12)

sum_X12=Summarize(as.numeric(X12) ~ Group, data = df1)

krus_X12=kruskal.test(as.numeric(X12) ~ Group, data = df1)

#Akses terhadap pasar (X13)

sum_X13=Summarize(as.numeric(X13) ~ Group, data = df1) krus_X13=kruskal.test(as.numeric(X13) ~ Group, data = df1) #Umur Tanaman (X14) sum_X14=Summarize(as.numeric(X14) ~ Group, data = df1) krus_X14=kruskal.test(as.numeric(X14) ~ Group, data = df1)

#Jumlah anggota keluarga (X15)

sum_X15=Summarize(as.numeric(X15) ~ Group, data = df1) krus_X15=kruskal.test(as.numeric(X15) ~ Group, data = df1) pvalue=rbind(krus_X1$p.value,krus_X2$p.value,krus_X3$p.value,krus_X4 $p.value,krus_X5$p.value,

(20)

krus_X6$p.value,krus_X7$p.value,krus_X8$p.value,krus_X9$p.value,krus_ X10$p.value, krus_X11$p.value,krus_X12$p.value,krus_X13$p.value,krus_X14$p.value, krus_X15$p.value) tabelY=rbind(cbind(input="Usia",sum_X1[1,7],sum_X1[2,7]), cbind(input="Tingkat Pendidikan",sum_X2[1,7],sum_X2[2,7]), cbind(input="Karakteristik Usaha Tani",sum_X3[1,7],sum_X3[2,7]), cbind(input="Pekerjaan Sampingan",sum_X4[1,7],sum_X4[2,7]), cbind(input="Asal Petani",sum_X5[1,7],sum_X5[2,7]), cbind(input="Pengalaman Berkebun",sum_X6[1,7],sum_X6[2,7]), cbind(input="Luas Lahan",sum_X7[1,7],sum_X7[2,7]), cbind(input="Pendapatan Perkebunan",sum_X8[1,7],sum_X8[2,7]), cbind(input="Biaya Produksi Perkebunan",sum_X9[1,7],sum_X9[2,7]),

cbind(input="Pendapatan Pertanian Luar Usaha Tani",sum_X10[1,7],sum_X10[2,7]),

cbind(input="Pengeluaran Rutin",sum_X11[1,7],sum_X11[2,7]), cbind(input="Akses terhadap informasi",sum_X12[1,7],sum_X12[2,7]),

cbind(input="Akses terhadap pasar",sum_X13[1,7],sum_X13[2,7]), cbind(input="Umur Tanaman",sum_X14[1,7],sum_X14[2,7]), cbind(input="Jumlah Anggota Keluarga",sum_X15[1,7],sum_X15[2,7])) tabel_krus=cbind(tabelY,pvalue) colnames(tabel_krus)[1]="Variabel" colnames(tabel_krus)[2]="Median Y=0" colnames(tabel_krus)[3]="Median Y=1" colnames(tabel_krus)[4]="p-value"

(21)

3. Pembagian data training untuk model dan data testing untuk validasi model

set.seed(101)

dtraining <- createDataPartition(df$Y, p=0.60, list=FALSE) train <- df[dtraining,] test <- df[-dtraining,] 4. Pembuatan model Model_All_Var1=lm(as.factor(Y)~.,family=binomial,data=train) 5. Pengecekan Multicollinearity vif (Model_All_Var1)

6. Seleksi Model yang Signifikan

step(Model_All_Var1,direction = "both") # model dengan aic terkecil

Model_All_Var2=bayesglm(as.factor(Y)~X4 + X6 + X8 + X10, family=binomial(link='logit'),data=train)

(22)

7. Uji Kebaikan Model pR2(Model_All_Var2)

ϴ͘ Validasi Model dengan tabel Klasifikasi

test$defaultpred<predict.glm(Model_All_Var2,newdata=test,type='respons') test$defaultpred[test$defaultpred>=0.50]<-1

test$defaultpred[test$defaultpred<0.50]<-0

confusionMatrix(as.factor(test$defaultpred), as.factor(test$Y))

Lampiran 8 Penentuan kekuatan dan kelemahan IFE dari 5 responden N

o

Faktor Strategis Internal Jumlah Hasi l (+) (-)

(23)

1 Potensial Komoditi 5 0 S

2 Luas lahan yang mendukung 5 0 S

3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 5 0 S

4 Hubungan baik antara manajemen pabrik dengan

masyarakat 1 4 W

5 Adanya kebijakan mengenai aspek lingkungan (AMDAL)

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung

7 Pemasaran 5 0 S

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 4 1 S

9 Menyediakan lapangan kerja 5 0 S

10 Kualitas kelapa sawit 2 3 S

11 Harga sawit fluktuatif 0 5 W

12 Kelembagaan 0 5 W

13 SDM yang masih kurang berkualitas 0 5 W

14 Sistem Informasi Manajemen 0 5 W

15 Kurangnya keahlian teknis 0 5 W

16 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 0 5 W

17 Nilai CPO masih dihargai rendah 0 5 W

18 Pemeliharaan terhadap tanaman kelapa sawit ditingkat

petani 1 4 W

Keterangan : S= Strength (kekuatan) W= Weakness (kelemahan)

Penentuan bobot faktor strategis internal dalam pengembangan subsektor perkebunan

No Faktor Strategis Internal Jumlah N Ȉ Rata-rata

Nilai Bobot 1 2 3

1 Potensial Komoditi 0 0 5 5 15 3 0,072

2 Luas lahan yang mendukung 0 0 5 5 15 3 0,072 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 0 5 5 15 3 0,072 4 Hubungan baik antara manajemen

pabrik dengan masyarakat 1 4 0 5 9 1,8 0,043 5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 1 4 0 5 9 1,8 0,043

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 0 0 5 5 15 3 0,072

7 Pemasaran 0 1 4 5 14 2,8 0,067

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 0 5 0 5 10 2 0,048 9 Menyediakan lapangan kerja 0 0 5 5 15 3 0,072

10 Kualitas kelapa sawit 0 0 5 5 15 3 0,072

11 Harga sawit fluktuatif 0 4 1 5 11 2,2 0,053

12 Kelembagaan 1 4 0 5 9 1,8 0,043

13 SDM yang masih kurang berkualitas 1 4 0 5 9 1,8 0,043 14 Sistem Informasi Manajemen 1 4 0 5 9 1,8 0,043 15 Kurangnya keahlian teknis 1 4 0 5 9 1,8 0,043 16 Minyak sawit masih sebagai produk

hulu 4 1 0 5 6 1,2 0,029

(24)

Lanjutan lampiran 8 Hasil Perhitungan Rating Faktor Kekuatan

No Faktor Strategis Internal Jumlah N Ȉ Nila

i Nilai akhi r 1 2 3 4 1 Potensial Komoditi 0 0 0 5 5 2 0 4 4

2 Luas lahan yang mendukung 0 0 0 5 5 2

0 4 4

3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 0 0 5 5 2

0 4 4

4 Hubungan baik antara manajemen pabrik

dengan masyarakat 0 0 5 0 5 15 3 3

5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 0 0 4 1 5 16 0,2 3

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 0 0 4 1 5 1

6 3,2 3

7 Pemasaran 0 0 1 4 5 1

9 3,8 4

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 0 0 1 4 5 1

9 3,8 4

9 Menyediakan lapangan kerja 0 0 0 5 5 2

0 4 4

Hasil Perhitungan Rating Faktor Kelemahan N

o

Faktor Strategis Internal Jumlah N Ȉ Nila i Nila i akhi r 1 2 3 4

1 Kualitas kelapa sawit 3 0 1 1 5 12 2,4 2

2 Harga sawit fluktuatif 3 2 0 0 5 7 1,4 1

3 Kelembagaan 1 3 1 0 5 10 2 2

4 SDM yang masih kurang berkualitas 1 4 0 0 5 9 1,8 2

5 Sistem Informasi Manajemen 0 5 0 0 5 10 2 2

6 Kurangnya keahlian teknis 1 4 0 0 5 10 2 2

7 Minyak sawit masih sebagai produk

hulu 2 3 0 0 5 8 1,6 1

8 Nilai CPO masih dihargai rendah 3 2 0 0 5 7 1,4 1 9 Pemeliharaan terhadap tanaman

kelapa sawit ditingkat petani 2 3 0 0 5 8 1,6 1 Hasil perhitungan internal faktor evaluation (IFE)

(25)

N o

Faktor Strategis Internal Bobot Ratin g

Skor Kekuatan

1 Potensial Komoditi 0,072 4 0,287

2 Luas lahan yang mendukung 0,072 4 0,287

3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0,072 4 0,287

4 Hubungan baik antara manajemen pabrik dengan

masyarakat 0,043 3 0,129

5 Adanya kebijakan mengenai aspek lingkungan

(AMDAL) 0,043 3 0,129

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 0,072 3 0,215

7 Pemasaran 0,067 4 0,268

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 0,048 4 0,191

9 Menyediakan lapangan kerja 0,072 4 0,287

Jumlah 0,560 2,081

Kelemahan

1 Kualitas kelapa sawit 0,072 2 0,144

2 Harga sawit fluktuatif 0,053 1 0,053

3 Kelembagaan 0,043 2 0,086

4 SDM yang masih kurang berkualitas 0,043 2 0,086

5 Sistem Informasi Manajemen 0,043 2 0,086

6 Kurangnya keahlian teknis 0,043 2 0,086

7 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 0,029 1 0,029

8 Nilai CPO masih dihargai rendah 0,043 1 0,043

9 Pemeliharaan terhadap tanaman kelapa sawit ditingkat

petani 0,072 1 0,072

Jumlah 0,440 0,684

TOTAL 1,000 2,766

Lanjutan lampiran 5 Penentuan Peluang dan Ancaman Faktor Strategis Eksternal dalam Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit dari 5 responden.

N o

Faktor Strategis Eksternal Jumlah Hasil (+) (-)

1 Potensi pasar 5 0 O

2 Potensi Sumber Daya Alam 5 0 O

3 Masih terbukanya peluang untuk mengembangkan

industri hilir 3 2 O

4 Letak geografis 5 0 O

5 Otonomi Daerah 4 1 O

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi pangsa pasar

CPO di dunia 4 1 O

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung

kegiatan usaha) 4 1 O

8 Produk substitusi kelapa sawit belum efisien 3 2 O

9 Kondisi cuaca yang tidak menentu 1 4 T

(26)

Keterangan : O = Opportunity (Peluang) T = Threat (Ancaman)

Penentuan bobot faktor strategis eksternal dalam pengembangan komoditi kelapa sawit

No Faktor Strategis eksternal Jumlah N Ȉ

Rata-rata

Nilai bobot

1 2 3

1 Potensi pasar 0 0 5 5 15 3 0,108

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 0 5 5 15 3 0,108

3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0 2 3 5 13 2,6 0,094

4 Letak geografis 0 4 1 5 11 2,2 0,079

5 Otonomi Daerah 0 3 2 5 12 2,4 0,086

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi pangsa

pasar CPO di dunia 0 4 1 5 11 2,2 0,079

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup

mendukung kegiatan usaha) 0 0 5 5 15 3 0,108

8 Produk substitusi kelapa sawit belum efisien 0 5 0 5 10 2 0,072

9 Kondisi cuaca 0 3 2 5 12 2,4 0,086

10 Hama dan penyakit tanaman 0 4 1 5 11 2,2 0,079 11 Harga jual yang fluktuatif 0 1 4 5 14 2,8 0,101

(27)

Lanjutan lampiran 8 Hasil perhitungan rating faktor peluang

No Faktor Strategis eksternal Jumlah N Ȉ Nilai Nilai akhir 1 2 3 4

1 Potensi pasar 0 0 0 5 5 20 4 4

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 0 4 1 5 16 3,2 3 3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0 2 3 0 5 13 2,6 3

4 Letak geografis 0 0 1 4 5 19 3,8 4

5 Otonomi Daerah 0 0 4 1 5 16 3,2 3

6 Pangsa pasar Indonesia

mendominasi pangsa pasar CPO di dunia

0 0 1 4 5 19

3,8 4

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung kegiatan usaha)

0 0 3 2 5 17

3,4 4

8 Produk substitusi kelapa sawit

belum efisien 0 2 3 0 5 13 2,6 3

Hasil Perhitungan Rating Faktor Ancaman

No Faktor Strategis eksternal Jumlah N Ȉ Nilai Nilai akhir 1 2 3 4

1 Kondisi cuaca 1 2 2 0 5 11 2,2 2

2 Hama dan penyakit tanaman 1 3 1 0 5 10 2 1 3 Harga jual yang fluktuatif 0 0 4 1 5 16 3,2 2 Hasil Perhitungan Eksternal Factor Evaluation Pengembangan Komoditi Kelapa Sawit

No Faktor Strategis Eksternal Bobot Peringkat Total Skor C. Peluang

1 Potensi pasar 0,108 4 0,432

2 Potensi Sumber Daya Alam 0,108 3 0,324

3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0,094 3 0,281

4 Letak geografis 0,079 4 0,317

5 Otonomi Daerah 0,086 3 0,259

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi

pangsa pasar CPO di dunia 0,079 4 0,317

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup

mendukung kegiatan usaha) 0,108 4 0,432

8 Produk substitusi kelapa sawit belum

efisien 0,072 3 0,216

Jumlah 0,734 2,576

(28)

2 Hama dan penyakit tanaman 0,079 1 0,079

3 Harga jual yang fluktuatif 0,101 2 0,201

Jumlah 0,266 0,453

Total 1,000 3,029

Lampiran 9 Hasil perhitungan Alternative Strategy 1

No Faktor Strategis Jumlah N Ȉ Nilai Nilai

Akhir 1 2 3 4

Kekuatan

1 Potensial Komoditi 0 0 3 2 5 17 3,4 3

2 Luas lahan yang mendukung 0 0 3 2 5 17 3,4 3 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 0 3 2 5 17 3,4 3 4 Hubungan baik antara manajemen

pabrik dengan masyarakat 0 3 2 0 5 12 2,4 1 5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 0 1 3 1 5 15 3 3

6 Kebijakan Pemerintah

Mendukung 0 0 2 3 5 18 3,6 4

7 Pemasaran 0 0 3 2 5 17 3,4 3

8 Produktivitas perkebunan kelapa

sawit 0 0 3 2 5 17 3,4 3

9 Menyediakan lapangan kerja 0 0 3 2 5 17 3,4 3 Kelemahan

1 Kualitas kelapa sawit 0 0 3 2 5 17 3,4 3 2 Harga sawit fluktuatif 0 0 3 2 5 17 3,4 3

3 Kelembagaan 0 0 3 2 5 17 3,4 3

4 SDM yang masih kurang

berkualitas 0 2 3 0 5 13 2,6 2

5 Sistem Informasi Manajemen 0 1 2 2 5 16 3,2 3 6 Kurangnya keahlian teknis 0 0 3 2 5 17 3,4 3 7 Minyak sawit masih sebagai

produk hulu 0 2 3 0 5 13 2,6 2

8 Nilai CPO masih dihargai rendah 0 1 3 1 5 15 3 3 9 Pemeliharaan terhadap tanaman

kelapa sawit ditingkat petani 0 0 3 2 5 17 3,4 3 Peluang

1 Potensi pasar 0 0 3 2 5 17 3,4 3

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 3 2 0 5 12 2,4 1 3 Masih terbukanya peluang untuk

(29)

4 Letak geografis 0 0 3 2 5 17 3,4 3

5 Otonomi Daerah 0 0 3 2 5 17 3,4 3

6 Pangsa pasar Indonesia

mendominasi pangsa pasar CPO

di dunia 0 1 3 1 5 15 3 3

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung kegiatan

usaha) 0 0 3 2 5 17 3,4 3

8 Produk substitusi kelapa sawit

belum efisien 0 2 2 1 5 14 2,8 2

Ancaman

1 Kondisi cuaca 0 1 3 1 5 15 3 3

2 Hama dan penyakit tanaman 0 2 3 0 5 13 2,6 2 3 Harga jual yang fluktuatif 0 0 3 2 5 17 3,4 3 Lanjutan lampiran 9 Hasil perhitungan Alternative Strategy 2

No Faktor Strategis Jumlah N Ȉ Nilai Nilai

Akhir 1 2 3 4

Kekuatan

1 Potensial Komoditi 0 0 1 4 5 19 3,8 4

2 Luas lahan yang mendukung 0 1 3 1 5 15 3 4 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 1 3 1 5 15 3 3 4 Hubungan baik antara manajemen

pabrik dengan masyarakat 0 3 1 1 5 13 2,6 2 5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 0 2 3 0 5 13 2,6 2

6 Kebijakan Pemerintah

Mendukung 0 0 2 3 5 18 3,6 4

7 Pemasaran 0 1 3 1 5 15 3 3

8 Produktivitas perkebunan kelapa

sawit 0 2 2 1 5 14 2,8 2

9 Menyediakan lapangan kerja 0 0 3 2 5 17 3,4 3 Kelemahan

1 Kualitas kelapa sawit 0 0 1 4 5 19 3,8 4 2 Harga sawit fluktuatif 0 0 4 1 5 16 3,2 3

3 Kelembagaan 0 2 2 1 5 14 2,8 2

4 SDM yang masih kurang

berkualitas 0 2 2 1 5 14 2,8 2

5 Sistem Informasi Manajemen 0 2 3 0 5 13 2,6 2 6 Kurangnya keahlian teknis 0 1 3 1 5 15 3 3 7 Minyak sawit masih sebagai

(30)

9 Pemeliharaan terhadap tanaman

kelapa sawit ditingkat petani 0 0 1 4 5 19 3,8 4 Peluang

1 Potensi pasar 0 0 3 2 5 17 3,4 3

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 0 2 3 5 18 3,6 4 3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0 2 2 1 5 14 2,8 2

4 Letak geografis 0 0 3 2 5 17 3,4 3

5 Otonomi Daerah 0 0 3 2 5 17 3,4 3

6 Pangsa pasar Indonesia

mendominasi pangsa pasar CPO

di dunia 0 1 3 1 5 15 3 3

7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup mendukung kegiatan

usaha) 0 0 3 2 5 17 3,4 3

8 Produk substitusi kelapa sawit

belum efisien 0 1 2 2 5 16 3,2 3

Ancaman

1 Kondisi cuaca 0 2 3 0 5 13 2,6 2

2 Hama dan penyakit tanaman 1 3 1 0 5 10 2 1 3 Harga jual yang fluktuatif 0 0 2 3 5 18 3,6 4 Lanjutan lampiran 9 Hasil perhitungan AS 3

N

o Faktor Strategis Jumlah N Ȉ Nilai Nilai

Akh ir 1 2 3 4

Kekuatan

1 Potensial Komoditi 0 0 4 1 5 16 3,2 3

2 Luas lahan yang mendukung 0 2 3 0 5 13 2,6 2 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 3 2 0 5 12 2,4 1 4 Hubungan baik antara manajemen

pabrik dengan masyarakat 0 2 3 0 5 13 2,6 2 5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 0 1 3 1 5 15 3 3

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 0 0 2 3 5 18 3,6 4

7 Pemasaran 0 1 3 1 5 15 3 2

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 0 1 3 1 5 15 3 2 9 Menyediakan lapangan kerja 0 2 3 0 5 13 2,6 2 Kelemahan

(31)

1 Kualitas kelapa sawit 0 0 1 4 5 19 3,8 4

2 Harga sawit fluktuatif 0 1 3 1 5 15 3 2

3 Kelembagaan 0 0 3 2 5 17 3,4 3

4 SDM yang masih kurang berkualitas 0 3 2 0 5 12 2,4 1 5 Sistem Informasi Manajemen 0 1 3 1 5 15 3 2 6 Kurangnya keahlian teknis 0 1 3 1 5 15 3 2 7 Minyak sawit masih sebagai produk

hulu 0 2 3 0 5 13 2,6 2

8 Nilai CPO masih dihargai rendah 0 2 3 0 5 13 2,6 2 9 Pemeliharaan terhadap tanaman

kelapa sawit ditingkat petani 0 0 4 1 5 16 3,2 3 Peluang

1 Potensi pasar 0 0 3 2 5 17 3,4 3

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 0 3 2 5 17 3,4 3 3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0 1 2 2 5 16 3,2 3

4 Letak geografis 0 0 3 2 5 17 3,4 3

5 Otonomi Daerah 0 0 3 2 5 17 3,4 3

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi

pangsa pasar CPO di dunia 0 0 3 2 5 17 3,4 3 7 Infrastruktur jalan relative baik

(cukup mendukung kegiatan usaha) 0 0 3 2 5 17 3,4 3 8 Produk substitusi kelapa sawit belum

efisien 0 1 2 2 5 16 3,2 3

Ancaman

1 Kondisi cuaca 0 2 3 0 5 13 2,6 2

2 Hama dan penyakit tanaman 0 1 2 2 5 16 3,2 3 3 Harga jual yang fluktuatif 0 0 3 2 5 17 3,4 3 Lanjutan lampiran 9 Hasil perhitungan Alternative Strategy

N

o Faktor Strategis Jumlah N Ȉ Nilai Nilai

Akh ir 1 2 3 4

Kekuatan

1 Potensial Komoditi 0 0 3 2 5 17 3,4 3

2 Luas lahan yang mendukung 0 0 3 2 5 17 3,4 3 3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 3 2 0 5 12 2,4 1 4 Hubungan baik antara manajemen pabrik

dengan masyarakat 0 3 2 0 5 12 2,4 1

5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 0 0 3 2 5 17 3,4 3

(32)

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 0 2 3 0 5 13 2,6 2 9 Menyediakan lapangan kerja 0 2 3 0 5 13 2,6 2 Kelemahan

1 Kualitas kelapa sawit 0 0 4 1 5 16 3,2 2

2 Harga sawit fluktuatif 0 0 3 2 5 17 3,4 3

3 Kelembagaan 0 1 2 1 5 12 2,4 1

4 SDM yang masih kurang berkualitas 0 0 3 2 5 17 3,4 3 5 Sistem Informasi Manajemen 0 3 2 0 5 12 2,4 1 6 Kurangnya keahlian teknis 0 0 3 2 5 17 3,4 3 7 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 0 0 3 2 5 17 3,4 3 8 Nilai CPO masih dihargai rendah 0 0 3 2 5 17 3,4 3 9 Pemeliharaan terhadap tanaman kelapa

sawit ditingkat petani 0 0 1 4 5 19 3,8 4

Peluang

1 Potensi pasar 0 0 2 3 5 18 3,6 3

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 0 2 3 5 18 3,6 3

3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0 2 3 0 5 13 2,6 2

4 Letak geografis 0 2 3 0 5 13 2,6 2

5 Otonomi Daerah 0 0 3 2 5 17 3,4 3

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi

pangsa pasar CPO di dunia 0 0 2 3 5 18 3,6 3 7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup

mendukung kegiatan usaha) 0 2 3 0 5 13 2,6 2 8 Produk substitusi kelapa sawit belum

efisien 0 0 2 3 5 18 3,6 3

Ancaman

1 Kondisi cuaca 0 2 3 0 5 13 2,6 2

2 Hama dan penyakit tanaman 0 1 2 2 5 16 3,2 2 3 Harga jual yang fluktuatif 0 2 3 0 5 13 2,6 2

Lanjutan lampiran 9 Hasil perhitungan Alternative Strategy 5 N

o Faktor Strategis Jumlah N Ȉ Nilai Nilai

Akh ir 1 2 3 4

Kekuatan

1 Potensial Komoditi 0 0 4 1 5 16 3,2 3

(33)

3 Jumlah tenaga kerja yang banyak 0 2 3 0 5 13 2,6 2 4 Hubungan baik antara manajemen pabrik

dengan masyarakat 0 3 2 0 5 12 2,4 1

5 Adanya kebijakan mengenai aspek

lingkungan (AMDAL) 0 2 3 0 5 13 2,6 2

6 Kebijakan Pemerintah Mendukung 0 0 2 3 5 18 3,6 4

7 Pemasaran 0 3 2 0 5 12 2,4 1

8 Produktivitas perkebunan kelapa sawit 0 2 2 1 5 14 2,8 2 9 Menyediakan lapangan kerja 0 0 2 3 5 18 3,6 4 Kelemahan

1 Kualitas kelapa sawit 0 0 1 4 5 19 3,8 4

2 Harga sawit fluktuatif 0 1 3 1 5 15 3 3

3 Kelembagaan 0 3 2 0 5 12 2,4 1

4 SDM yang masih kurang berkualitas 0 2 2 1 5 14 2,8 2 5 Sistem Informasi Manajemen 0 3 2 0 5 12 2,4 1 6 Kurangnya keahlian teknis 0 2 2 1 5 14 2,8 2 7 Minyak sawit masih sebagai produk hulu 0 2 3 0 5 13 2,6 2 8 Nilai CPO masih dihargai rendah 0 1 3 1 5 15 3 3 9 Pemeliharaan terhadap tanaman kelapa

sawit ditingkat petani 0 0 1 4 5 19 3,8 4

Peluang

1 Potensi pasar 0 0 4 1 5 16 3,2 3

2 Potensi Sumber Daya Alam 0 0 2 3 5 18 3,6 4

3 Masih terbukanya peluang untuk

mengembangkan industri hilir 0 3 2 0 5 12 2,4 1

4 Letak geografis 0 1 3 1 5 15 3 3

5 Otonomi Daerah 0 1 3 1 5 15 3 3

6 Pangsa pasar Indonesia mendominasi

pangsa pasar CPO di dunia 0 1 3 1 5 15 3 3 7 Infrastruktur jalan relative baik (cukup

mendukung kegiatan usaha) 0 1 3 1 5 15 3 3 8 Produk substitusi kelapa sawit belum

efisien 0 2 2 1 5 14 2,8 2

Ancaman

1 Kondisi cuaca 0 1 3 1 5 15 3 3

2 Hama dan penyakit tanaman 1 3 1 0 5 10 2 1

(34)

121 Lampira n 10 Tab el QSPM No Faktor Str ate gis Bobot Alte rnatif Str a te gi Str ate gi 1 Str ate gi 2 Str ate gi 3 Str ate gi 4 Str AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS A. Kekuatan 1 Potensial Komoditi 0,072 3 0,216 4 0,288 3 0,216 3 0,216 3 2

Luas lahan yang m

enduk ung 0,072 3 0,216 4 0,288 2 0,144 3 0,216 2 3 Jumlah tenaga ke rja yang banyak 0,072 3 0,216 3 0,216 1 0,072 1 0,072 2 4 Hubungan baik antara manajemen pabrik deng an masyara kat 0,043 1 0,043 2 0,086 2 0,086 1 0,043 1 5 Ada nya kebijak an menge nai aspek lingkungan (AMDAL) 0,043 3 0,129 2 0,086 3 0,129 3 0,129 2 6 Ke bijakan Pemerintah M endukung 0,072 4 0,288 4 0,288 4 0,288 3 0,216 4 7 Pemasara n 0,067 3 0,201 3 0,201 2 0,134 2 0,134 1 8 Produktivitas perke buna n kelapa sawit 0,048 3 0,144 2 0,096 2 0,096 2 0,096 2 9 Menyediakan lap angan ke rja 0,072 3 0,216 3 0,216 2 0,144 2 0,144 4 B. Kelem ahan

(35)

No Faktor Str ate gis Bobot Alte rnatif Str a te gi Str ate gi 1 Str ate gi 2 Str ate gi 3 Str ate gi 4 Str ate gi 5 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS 1 Kua litas kelapa sa wit 0,072 3 0,216 4 0,288 4 0,288 2 0,144 4 0,288 2 Ha rga sa wit fluktuatif 0,053 3 0,159 3 0,159 2 0,106 3 0,159 3 0,159 3 Ke lembagaan 0,043 3 0,129 2 0,086 3 0,129 1 0,043 1 0,043 4

SDM yang masih kura

ng berkua litas 0,043 2 0,086 2 0,086 1 0,043 3 0,129 2 0,086 5 Sistem I nfor masi Man aje men 0,043 3 0,129 2 0,086 2 0,086 1 0,043 1 0,043 6 Kurangnya keahlian tekn is 0,043 3 0,129 3 0,129 2 0,086 3 0,129 2 0,086 7

Minyak sawit masih seba

gai produk hulu

0,029 2 0,058 3 0,087 2 0,058 3 0,087 2 0,058 8

Nilai CPO masih diharga

i rendah 0,043 3 0,129 3 0,129 2 0,086 3 0,129 3 0,129 9 Pemeliharaan terh adap tana man kelap a sa wit ditingkat petani 0,072 3 0,216 4 0,288 3 0,216 4 0,288 4 0,288

(36)

La

nj

ut

Lam

pira

n

10

No Faktor Str ate gis Bobot Alte rnatif Str a te gi Str ate gi 1 Str ate gi 2 Str ate gi 3 Str ate gi 4 Str AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS A. Peluang 1 Potensi pasar 0,108 3 0,324 3 0,324 3 0,324 3 0,324 3 2 Potensi Sumber Da ya Al am 0,108 1 0,108 4 0,432 3 0,324 3 0,324 4 3 Masih terbukanya pelu ang untuk menge mbangka n industri hilir 0,094 1 0,094 2 0,188 3 0,282 2 0,188 1 4 Letak geogr afis 0,079 3 0,237 3 0,237 3 0,237 2 0,158 3 5 Otonomi Da era h 0,086 3 0,258 3 0,258 3 0,258 3 0,258 3 6 Pangsa pasa r Indon esia mendominasi pangsa pa sar CPO di dunia 0,079 3 0,237 3 0,237 3 0,237 3 0,237 3 7 In fr astruktur jalan re lative baik (c uk up menduk ung kegiatan usaha ) 0,108 3 0,324 3 0,324 3 0,324 2 0,216 3 8

Produk substitusi kelapa

sawit belum efisien

0,072 2 0,144 3 0,216 3 0,216 3 0,216 2 B. Anc aman

(37)

No Faktor Str ate gis Bobot Alte rnatif Str a te gi Str ate gi 1 Str ate gi 2 Str ate gi 3 Str ate gi 4 Str ate gi 5 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS 1 Kondisi cuaca 0,086 3 0,258 2 0,172 2 0,172 2 0,172 3 0,258 2 Ha ma da n p enyakit tanam an 0,079 2 0,158 1 0,079 3 0,237 2 0,158 1 0,079 3 Ha rga jual y ang fluktuati f 0,101 3 0,303 4 0,404 3 0,303 2 0,202 3 0,303 TOTAL 5,321 5,974 5,365 4,870 5,242 PERI NGK AT/RAT ING III I II V IV

(38)

Lampira n 11 Kara kte ristik Responden Na ma Umur (Tahun) Alamat Jenis Ke lamin Pendidikan Tera khir Lama be ke rja (Tahun) Pekerjaan Pokok Sampingan Sugiyono 70 De sa Sidoarjo L SLTA 44 Sawit -Az isa Damawan 35 De sa Panggung L SLTA 8 Sawit

Pabrik CPO, Toke, Berda

gang G alon M.Sukip 45 De sa Sid oarjo L SD 10 Sawit Gilingan Padi Mukhlis 36 De sa Pulau Panggung L D3 10 Sawit Pera ngkat des a dan Peternak Kerba Baharudin 43 De sa Abu Sakim L SLTA 23 Sawit Relawan Kem endes Jawawi 50 Air Napal L SLTA 27 Sawit Sopir Robiin 33 De sa Pulau Panggung L S1 19 Sawit Pendamping desa Bakti 44 Ke cam atan Pondok Ke lapa L SLTA 20 Sawit Pabrik CPO Johari 50 Ke cam atan Pondok Ke lapa L SLTA 7 Sawit Berda gang Ha sikin 64 De sa Pulau Panggung L SD 10 Sawit -Da hlia 55 P SD 7 Sawit

(39)

-Suhandi 65 L SD 8 Sawit Penjaga Malam Sugito 47 De sa Sidoarjo L SD 7 Sawit Buruh (Tukang) Amili/Rupiah 70 L SD 7 Sawit -M.Muhtarom 25 De sa Abu Sakin L SLTA 15 Sawit Pera ngkat des a Ibu Eni 52 P SLTA 20 Sawit Paud Misriyadi 56 De sa Sidoarjo L SD 3 Sawit Nya dap ka re t Suharmanto 70 Desa Sidoarjo L SLTA 44 Sawit -Sura tman 35 De sa Panggung L SLTA 8 Sawit

Pabrik CPO, Toke, Berda

gang G alon He ri Sucipto 45 De sa Sidoarjo L SD 10 Sawit Gilingan Padi Sugito 36 De sa Pulau Panggung L D3 10 Sawit Pera ngkat des a dan Peternak Kerba u Na ri 43 Desa Abu Sakim L SLTA 23 Sawit Relawan Kem endes Sugiyono 50 Air Napal L SLTA 27 Sawit Sopir Sera n 33 De sa Pulau Panggung L S1 19 Sawit Pendamping desa Maskuri 44 Kecam atan Pondok Ke lapa L SLTA 20 Sawit Pabrik CPO

(40)

Purw adi 50 Ke cam atan Pondok Ke lapa L SLTA 7 Sawit Berda gang Misriyadi 64 De sa Pulau Panggung L SD 10 Sawit -Yoe l He rianto 55 P SD 7 Sawit -Sudarno 65 L SD 8 Sawit Penjaga Malam M. Sukip 47 De sa Sidoarjo L SD 7 Sawit Buruh (Tukang) Ka timin 70 L SD 7 Sawit -Pra pto 25 De sa Abu Sakin L SLTA 15 Sawit Pera ngkat des a Legiman 52 P SLTA 20 Sawit Paud Nuryanto 56 De sa Sidoarjo L SD 3 Sawit Nya dap ka re t Suharmin 70 De sa Sidoarjo L SLTA 44 Sawit -Legirin 35 De sa Panggung L SLTA 8 Sawit

Pabrik CPO, Toke, Berda

gang G alon Gumbreg 45 De sa Sido arjo L SD 10 Sawit Gilingan Padi Suparman 36 De sa Pulau Panggung L D3 10 Sawit Pera ngkat des a dan Peternak Kerba Gira h 43 De sa Abu Sakim L SLTA 23 Sawit Relawan Kem endes

(41)

Ka teno 50 Air Napal L SLTA 27 Sawit Sopir Sunaryono 33 De sa Pulau Panggung L S1 19 Sawit Pendamping desa Sutar no 44 Kecam atan Pondok Ke lapa L SLTA 20 Sawit Pabrik CPO Ka tno 50 Kecam atan Pondok Ke lapa L SLTA 7 Sawit Berda gang Suhyo 64 De sa Pulau Panggung L SD 10 Sawit -Jarka sih 55 P SD 7 Sawit -0X¶D O 65 L SD 8 Sawit Penjaga Malam Sudirman 47 De sa Sidoarjo L SD 7 Sawit Buruh (Tukang) Guna wa n 70 L SD 7 Sawit -Mukhlis 25 De sa Abu Sakin L SLTA 15 Sawit Pera ngkat des a Candra 52 P SLTA 20 Sawit Paud Rudi 56 De sa Sidoarjo L SD 3 Sawit Nya dap ka re t

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pada kelompok peternak sapi potong di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru pada kawasan

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka