IPCM Market Update (Monthly)
Juli 2021
Saham IPCM – Highlights Juli 2021
1M Top Net Buyers
Price Performance
Low – High Range
Pada bulan Juli, terdapat kenaikan
harga saham IPCM yang cukup
signifikan dengan harga tertinggi
tercatat pada level 444 tanggal 21
Juli
2021.
Hal
ini
disebabkan
beberapa
sekuritas
dengan
mayoritas
investor
retail
mulai
melakukan trading yang cukup aktif.
Selain
itu,
ditambah
adanya
pemberitaan
lanjutan
mengenai
rencana merger Pelabuhan BUMN di
beberapa media massa. Namun,
pada periode tersebut harga IPCM
juga sempat mengalami koreksi, hal
ini
wajar
disebabkan
adanya
investor institusional yang mulai
profit taking.
3
sekuritas
top
buyer
IPCM
sepanjang Juli adalah Mirae, Valbury
dan Panin.
Harga, P/E, Market Cap. IPCM
IPO
Closing 30 Juli
Harga
380
398
P/E Ratio (x)
16,14
15,93
Transaksi Saham IPCM
3
Pada periode Januari hingga Juli 2021, saham IPCM telah ditransaksikan dengan volume
sebanyak 1,8 miliar saham dan sebesar Rp672 miliar. Dimana investor domestik masih
mendominasi sekitar 99% dibandingkan dengan investor asing yang hanya sekitar 1%.
Sumber: Bloomberg, Yahoo Finance, Danareksa Research Institute, MNC Sekuritas
Juli 2021
Januari – Juli 2021
Pada periode bulan Juli 2021, saham IPCM telah ditransaksikan dengan volume sebanyak
578 juta saham dan sebesar Rp228 miliar. Dimana investor domestik masih mendominasi
sekitar 99% dibandingkan dengan investor asing yang hanya sekitar 1%.
Sejak akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, transaksi saham IPCM terlihat cukup tinggi
hingga bulan Maret, namun terjadi penurunan/stagnan sampai dengan bulan Juli.
Peningkatan transaksi dan harga saham IPCM terjadi di bulan Juli ini dengan harga tertinggi
tercatat pada level 444.
Saham IPCM – Highlights Juli 2021
IPCM berada di peringkat ke 3 di antara saham anak
perusahaan
BUMN,
hal
ini
menunjukan
walaupun
kapitalisasi pasar IPCM tergolong kecil di antara
saham-saham anak perusahaan BUMN namun masih dapat
menjaga performa sahamnya.
Bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis di Indonesia,
IPCM memiliki kapitalisasi pasar terbesar ke 3.
Untuk perbandingan saham-saham perusahaan yang
bergerak di bidang jasa pandu dan tunda di regional,
mayoritas merupakan saham yang tidak terlalu likuid.
Perbandingan harga saham anak perusahaan BUMN
Perbandingan harga saham IPCM dengan perusahaan sejenis di Indonesia
Perbandingan harga saham IPCM dengan perusahaan sejenis di regional
Market Update
5
IHSG
IHSG bergerak melemah -0.51% selama sepekan lalu, lalu melemah pula 0.8% pada hari Jumat (30/7) ke level 6,070. Pekan lalu terjadi net sell asing yang cukup signifikan sebesar IDR -1.04 triliun, dan pada perdagangan Jumat lalu, tercatat net sell asing sebesar IDR -562 miliar. Hari ini (2/8) merupakan hari terakhir PPKM level 4, maka dari itu investor akan memperhatikan kebijakan perpanjangan PPKM tersebut. Selain itu, hari ini terdapat rilis data Markit manufacturing PMI Indonesia (Prev: 53.5) dan inflasi (prev: 1.33% yoy, -0.15% mom; cons: +1.45% yoy, +0.01% yoy).
Global Market
Pada penutupan pekan lalu (30/7) terjadi koreksi di pasar AS, Index Dow Jones turun -0.42%, S&P500 turun -0.54%, dan Nasdaq pun bergerak melemah -0.71%. Dari AS, kembali timbul kekhawatiran akan melonjaknya kasus Covid-19 yang penambahan rata-rata 7 hari kebelakang tercatat 66 ribu kasus per hari, naik +64.1% dari rata-rata pekan sebelumya yaitu 40.5 ribu kasus per hari. Yield UST10Y berada di 1.22%, Kembali di level yang rendah pada tahun 2021 ini, USD index terpantau flat di level 92.09.
Sumber: Bloomberg, Yahoo Finance, Danareksa Research Institute, MNC Sekuritas
IHSG Juli 2020 – Juli 2021
IHSG Data
Volume (Million Shares)
14.459
Value (Bio IDR)
8.122
Market Cap (Trillion IDR)
7.257
Global Market
Close
+/-
Chg %
IHSG
6.070
1,6
-0,8
Nikkei
27.284
-7614
-1,8
Hangseng
25.961
-354
-1,3
FTSE 100
7.032
-0,6
-1,0
Dow Jones
34.935
-149
-0,42
Nasdaq
14.672
-0,7
0,9
Macro Update
Key Rates
Last Trade
Chg (bps)
MoM
YoY
BI 7-Day RR
3,50
0
0
-50
3yr
4,83
-4
11
-44
10yr
6,30
-1
-29
-52
USD/IDR
14.463
-0,1
-0,1
-0,8
BI 7-Day RR
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Juli 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI
7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku
bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan
sistem keuangan karena ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan
upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari Covid-19. Selain itu, Bank Indonesia juga terus
mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta
mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah berikut:
1.Melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan
fundamental dan mekanisme pasar;
2.Melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter
akomodatif;
3.Mendorong intermediasi melalui penguatan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan
penekanan pada perkembangan premi risiko dan dampaknya pada penetapan suku bunga kredit baru di
berbagai segmen kredit;
4.Memperkuat ekosistem penyelenggaraan sistem pembayaran melalui implementasi PBI PJP/PIP untuk
simplifikasi dan efisiensi perizinan/persetujuan serta mendorong inovasi layanan sistem pembayaran;
News Flash
Indonesia
Realisasi investasi di Indonesia periode Q2 2021 mencapai IDR 223 trn, atau tumbuh 16,2% dibandingkan Q2
2020. Realisasi investasi dalam negeri (DDI) dan modal asing (FDI) masing-masing mencapai IDR 106,2 trn
(+12,7% yoy) dan USD 7,99 miliar (+17,9% yoy). Untuk FDI, realisasi di sektor primer dan sekunder tumbuh
95,7% dan 28,7%, namun berkontraksi -6,2% untuk sektor tersier. Selanjutnya untuk DDI, realisasi pada sektor
primer, sekunder, dan tersier masing-masing meningkat 4,0%, 1,4%, dan 19,0%.
China
Ekspansi sektor manufaktur China terus melambat. Indikator resmi NBS Manufacturing PMI turun dari level
50,9 ke level 50,4 di bulan Jul’21, atau level terendah sejak Feb’20, yang diakibatkan kenaikan kasus baru di
Nanjing, kenaikan harga bahan baku, dan cuaca ekstrim. Output, pesanan baru, dan aktivitas pembelian naik
pada tingkat yang lebih lambat, sementara penjualan ekspor dan serapan tenaga kerja menurun. Dari sisi harga,
kenaikan harga barang input dan barang jadi tercatat lebih cepat.
Amerika Serikat
The Fed mempertahankan target bunga acuan FFR di level 0%-0,25% dan pembelian obligasi sebesar USD 120 miliar/bulan pada FOMC Jul’21. The Fed mengindikasikan pengurangan pembelian aset lebih cepat, di tengah ancaman
merebaknya varian Delta di AS. Otoritas moneter berpendapat bahwa ekonomi AS terus menunjukkan kemajuan terutama target inflasi dan serapan tenaga kerja, serta akan mengevaluasi kemajuan tersebut pada pertemuan
mendatang.
Ekonomi AS Q2 2021 tumbuh ekspansif 12,2% yoy, lebih tinggi dari Q1 2021 (+0,5% yoy), dan kontraksi Q2 2020 (-9,1% yoy). Dibandingkan dengan kinerja Q2 2020, pertumbuhan belanja rumah tangga (+16,2%yoy), investasi
(+21,0% yoy), ekspor (+18,2% yoy), dan impor (30,8%) mengalami akselerasi. Sementara itu, belanja pemerintah stagnan (+0,0% yoy), melambat dari pertumbuhan Q2 2020 (+3,2% yoy). Dalam hitungan annualized, ekonomi AS
tumbuh 6,5%, atau dibawah ekspektasi pasar sebesar 8,5%.
DISCLAIMER
This document (press release / news update) has been prepared by PT Jasa Armada Indonesia Tbk (“IPCM”) and is circulated for the purpose of general information only. It is not intended for any specific person or purpose and does not constitute a recommendation regarding the securities of IPCM. No warranty (expressed or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimations included in this release constitute our judgment as of this date and are subject to change without prior notice. IPCM disclaims any responsibility or liability whatsoever arising which may be brought against or suffered by any person as a result of reliance upon the whole or any part of the contents of this press release and neither IPCM nor any of its affiliated companies and their respective employees and agents accepts liability for any errors, omissions, negligent or otherwise, in this press release and any inaccuracy herein or omission here from which might otherwise arise.
Forward-Looking Statements.
Certain statements in this release are or may be forward-looking statements. These statements typically contain words such as “will”, “expects” and “anticipates” and words of similar import. By their nature, forward-looking statements involve a number of risks and uncertainties that could cause actual events or results to differ materially from those described in this release. Factors that could cause actual results to differ include, but are not limited to, economic, social and political conditions in Indonesia; the state of the property industry in Indonesia; prevailing market conditions; increases in regulatory burdens in Indonesia, including environmental regulations and compliance costs; fluctuations in foreign currency exchange rates; interest rate trends, cost of capital and capital availability; the anticipated demand and selling prices for our developments and related capital expenditures and investments; the cost of construction; availability of real estate property; competition from other companies and venues; shifts in customer demands; changes in operation expenses, including employee wages, benefits and training, governmental and public policy changes; our ability to be and remain competitive; our financial condition, business strategy as well as the plans and remediation. Should one or more of these uncertainties or risks, among others, materialize, actual results may vary materially from those estimated, anticipated or projected. Specifically, but without limitation, capital costs could increase, projects could be delayed and anticipated improvements in production, capacity or performance might not be fully realized. Although we believe that the expectations of our management as reflected by such forward-looking statements are reasonable based on information currently available to us, no assurances can be given that such expectations will prove to have been correct. You should not unduly rely on such statements. In any event, these statements speak only as of the date hereof, and we undertake no obligation to update or revise any of them, whether as a result of new information, future events or otherwise.