• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEVEL ASESMEN SITUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEVEL ASESMEN SITUASI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

Level asemen situasi penanggulangan covid-19 berasal atau dibentuk dari 2 kategori yaitu tingkat penularan dan kapasitas respon. Masing-masing kategori ini dibentuk oleh indikator. Kategori tingkat penularan dibentuk oleh indikator kasus konfirmasi, perawatan dan kematian, sedangkan kapasitas respon dibentuk oleh indikator testing, tracing dan treatmen.

Tingkat penularan mempunyai kelas mulai dari tidak ada kasus sampai tingkat penularan komunitas 4, sedangkan kapasitas respon mempunyai kelas memadai, sedang dan terbatas.

Asesmen situasi mempunyai dari level 0-4, dan untuk menentukan level situasi diambil nilai terjelek dari indikator pada tingkat penularan dan kapasitas respon

Level asesmen situasi penanggulangan covid-19 berasal atau dibentuk dari 2 kategori yaitu tingkat :

No. TINGKAT PENULARAN

KAPASITAS RESPON

Memadai Sedang Terbatas

1. Tidak ada kasus 0 0 1

2. Kasus Impor/Sporadis 0 1 1 3. Kasus Kluster 1 1 2 4. Komunitas – TK 1 1 2 2 5. Komunitas – TK 2 2 2 3 6. Komunitas – TK 3 2 3 3 7. Komunitas – TK 4 3 3 4

Berikut range angka untuk Indikator laju penularan dan kapasitas respon

5 Tidak ada kasus Kasus Impor / Sporadis Kluster Kasus Transmisi Komunitas / 100.000 penduduk / minggu Level 1 Level 2 Level 3 Level 4

Kasus Konfirmasi Tidak ada Kasus diimpor atau sporadis. Kasus terbatas pada kluster. <20 20-<50 50-150 >150 Perawatan RS <5 5-<10 10-30 >30 Kematian <1 1-<2 2-5 >5

Indikator Laju Penularan Indikator Kapasitas Respon

Memadai Sedang Terbatas

Testing – Positivity Rate <5% 5–15% >15% Tracing – Kontak Erat per Kasus Konfirmasi >14 5–14 <5 Treatment – Bed Occupancy Rate <60% 60–80% >80% 5 Tidak ada kasus Kasus Impor / Sporadis Kluster Kasus Transmisi Komunitas / 100.000 penduduk / minggu Level 1 Level 2 Level 3 Level 4

Kasus Konfirmasi Tidak ada Kasus diimpor atau sporadis. Kasus terbatas pada kluster. <20 20-<50 50-150 >150 Perawatan RS <5 5-<10 10-30 >30 Kematian <1 1-<2 2-5 >5

Indikator Laju Penularan Indikator Kapasitas Respon

Memadai Sedang Terbatas

Testing – Positivity Rate <5% 5–15% >15% Tracing – Kontak Erat per Kasus Konfirmasi >14 5–14 <5 Treatment – Bed Occupancy Rate <60% 60–80% >80%

LEVEL

ASESMEN SITUASI

Indikator Laju Penularan Indikator Kapasitas Respon

INDIKATOR LAJU PENULARAN DAN KAPASITAS RESPON

(3)

Pada 17 Agustus 2021 level asesmen situasi Indonesia berada pada level 3 dimana tingkat penularan pada TK3 dan kapasitas respon pada kategori terbatas.

No. TINGKAT PENULARAN

KAPASITAS RESPN

Memadai Sedang Terbatas

1. Tidak ada kasus 0 0 1

2. Kasus Impor/Sporadis 0 1 1 3. Kasus Kluster 1 1 2 4 Komunitas – TK 1 1 2 2 5. Komunitas – TK 2 2 2 3 6. Komunitas – TK 3 2 3 3 7. Komunitas – TK 4 3 3 4

Level situasi per 17 agustus 2021 ini dibentuk dari angka berikut:

Meski asemen level Indonesia masih pada level 3 namun angka pada semua indicator menunjukkan perbaikan seperti terlihat pada asesmen level 3 Agustus dibawah ini.

INDIKATOR TRANSMISI KOMUNITAS

Insiden Kasus:

94,31/100.000 penduduk per minggu Transmisi Komunitas Level 3

Kematian:

4,43/100.000 penduduk per minggu Transmisi Komunitas Level 3

Kejadian Rawat Inap di RS:

29,33/100.000 penduduk per minggu Transmisi Komunitas Level 3

Tracing:

1,80 rasio kontak erat per minggu

Kapasitas respon

Terbatas

Treatment:

61,18 BOR per minggu

Kapasitas respon

Sedang

INDIKATOR KAPASITAS RESPON Testing:

24,57 Positive rate per minggu

Kapasitas respon

Terbatas

update summary 3 Agustus 2021

INDIKATOR TRANSMISI KOMUNITAS DAN

(4)

Bila dilihat dari hasil asesmen level situasi di provinsi terjadi perubahan dari minggu ke minggu.

Pada periode 17 Agustus 2021 jumlah provinsi dengan level 4 telah menurun. Hal ini terlihat dari penurunan persentase level 4, dari 43,2% pada 3 Agustus 2021 menjadi 35% pada 17 Agustus 2021. Terlihat level 4 beralih ke level 3 dan level 3 beralih ke level 2 dimana ada peningkatan level 3 dan 2. Belum ada kab/kota yang berada di level 1.

Level Asesmen Situasi

Provinsi

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Aceh

(5)

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 secara umum Sumatera Utara bertambah buruk dimana persentase level 4 mengalami peningkatan.

Periode pemantauan 17 Agustus 2021 kab/kota level memang berkurang dan berobah ke level 3.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sumatera Utara

tt

(6)

Level asesmen Provinsi Riau masih tetap sejak 3 agustus 2021 belum ada perbaikan.

Pada Provinsi Jambi sampai 17 Agustus 2021 belum terlihat perbaikan level namun masih terjadi kenaikan pada level 4.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Riau

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Jambi

(7)

Di Sumatera Selatan terlihat perbaikan dimana level 4 berkurang dimana dari level 4 menjadi level 3 dan selanjutnya, mmasih memerlukan waktu untuk Sebagian besar kab/kota untuk turun ke level2.

Di Bengkulu sampai periode 3 agustur masih terlihat perburukan dan pada 17 Agustus telah terlihat perbaikan dimana level 4 berkurang berpindah ke level 3 dan level 3 menjadi level 2.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sumatera Selatan

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Bengkulu

(8)

Pada periode 3 agustus terjasi perburukan di Lampung dan telah terjadi perbaikan sampai 17 Agustus 2021 namun belum ada kab/kota pada level 2 dan selanjutnya.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat perburukan level. Pada periode 17 agustus jumlah level 4 telah turun sebanyak 28% ke level 3. Masih memerlukan upaya untuk mmenurunkan level 4 dan 3 ke level selanjutnya.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Lampung

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Bangka Belitung

(9)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat perburukan level. Dari gambar di atas, terlihat bahwa sebelumnya tidak ada kab/kota yang berada pada level 2. Kab/kota di Kep. Riau berada pada level 3 dan 4 namun sejak tanggal 27 Juli 2021hingga 3 Agustus 2021, semua kab/kota di Kep. Riau berada pada level 4. Dengan adanya berbagai upaya yang dilakukan maka pada periode pemantauan 17 agustus level 4 telah berkurang menjadi 71%.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Kep. Riau

Ttus juma

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

DKI Jakarta

(10)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat perburukan level. Dari gambar di atas, terlihat bahwa dari tanggal 29 Juni 2021 sampai dengan 3 Agustus 2021, semua kab/kota di DKI Jakarta berada pada level 4.

Dengan segala upay ayang telah dilakukan pemerintah Bersama masyarakat Puji TUhan DKI Jakarta berhasil menurunkan 66,7% kota dari level 4 ke level 3.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat berfluktuasi proporsi level analisis situasi kab/kota di Jabar. Pada periode pemantauan 17 Agustus persentase kab/kota level 4 berkurang menjadi 14.8% dan berubah menjadi level 3 dan 2.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Jawa Barat

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Jawa Tengah

(11)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Dari tanggal 29 Juni 2021 hingga 3 Agustus tidak ada kab/kota yang berada pada level 2. Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 ada perbaikan dimana level 4 berkurang dan berobah ke level 3.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Tanggal 6 Juli 2021 hingga 3 Agustus seluruh kab/kota di DIY berada pada level 4.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

DI Yogyakarta

(12)

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 hal yang sama masih terjadi dimana semua kab kota berada pada level 4.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami fluktuasi perubahan level. Dari tanggal 29 Juni 2021 hingga 3 Agustus kab/kota yang berada pada level 4 cenderung mengalami peningkatan. Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 terjadi perbaikan sekaligus perburukan pada kab kota. Hal ini terjadi karena level 4 berkurang namun kab kota yang tadinya berada pada level 2 mengalami peningkatan level.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Jawa Timur

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Banten

(13)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. tanggal 29 Juni 2021 dan 6 Juli 2021 masih ada kab/kota masih ada kab/kota yang berada pada level 2 namun sejak 13 Juli 2021 hingga 3 Agustus tidak ada kab/kota yang berada pada level 2, dan proporsi kab/kota yang berada pada level 4 cenderung mengalami peningkatan.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 di provinsi Banten ada perbaikan significan dimana level 4 berkurang dan sudah ada kab kota level 2.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. tanggal 29 Juni 2021 dan 6 Juli 2021 masih ada kab/kota masih ada kab/kota yang berada pada level 2 namun sejak 13 Juli 2021 hingga 3 Agustus tidak ada kab/kota yang berada pada level 2, bahkan pada tanggal 3 Agustus, seluruh kab/kota di Bali berada pada level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 belum ada perbaikan masih sama seperti keadaan pada 3 Agustus 2021. Upaya yang yang keras d perlu diterapkan di Provinsi Bali agar dapat memperbaiki keadaan saat ini.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Bali

(14)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Tanggal 29 Juni 2021 ada kab/kota yang berada pada level 1 dan tidak ada yang berada pada level 4. Pada tanggal 6 Juli 2021, tidak ada kab/kota yang berada pada level 1 lagi namun berada pada level 2,3, dan 4. Perburukan terjadi pada tanggal 27 Juli 2021 dan 3 Agustus dimana kab/kota di NTB berada Sebagian besar berada pada level 3 dan ada yang berada di level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021, ada sedikit perbaikan dimana telah ada kab/kota pada level 2.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Nusa Tenggara Barat

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Nusa Tenggara Timur

(15)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Tanggal 29 Juni 2021 ada kab/kota yang berada pada level 2 dan tidak ada yang berada pada level 4. Pada tanggal 6 Juli 2021, kab/kota berada pada level 2,3 dan 4. Perburukan terjadi pada tanggal 3 Agustus dimana kab/kota di NTT tidak ada lagi yang berada di level 2, sebagian besar berada pada level 3 dan sepertiga lebih kab/kota di NTT berada di level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 terjadi sedikit perbaikan dimana level 4 berkurang menjadi level 3.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Tanggal 29 Juni 2021 sampai 20 Juli 2021 kab/kota yang berada pada level 2 mengalami penurunan seiring dengan peningkatan pada level 3. Sejak 27 Juli 2021 sampai 3 Agustus 2021, Sebagian besar kab/kota di Kalimantan Barat berada di level 3 dan sisanya di level 4 cenderung tetap.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 terjadi sedikit perbaikan namun diperlukan upay alebih serius lagi dalam peurunun level asesmen ke level yan glebih rendah.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Kalimantan Barat

(16)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Tanggal 29 Juni 2021 dan 6 Juli 2021 masih ada kab/kota yang berada pada level 2. Sejak tanggal 13 Juli 2021 sampai 3 Agustus 2021 tidak ada lagi kab/kota yang berada pada level 2 dan proporsi kab/kota yang berada pada level 4 mengalami peningkatan. Untuk Kalimantan Tengah Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 belum terlihat adany aperbaikan dari 3 Agustus, Perlu adanya evaluasi dari apa yange telah dilakukan selama ini

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Kalimantan Tengah

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Kalimantan Selatan

(17)

kab/kota yang berada pada level 2 di Kalimantan Selatan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada pada level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 masih terjadi perburukan di provinsi ini.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021, masih ada kab/kota yang berada pada level 2, namun sejak tangal 6 Juli 2021 tidak ada kab/kota di Kalimantan Timur yang berada pada level2. Sejak tanggal 20 Juli 2021 sampai 3 Agustus 2021, seluruh kab/kota di Kalimantan Timur berada pada level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 belum terjadi perbaikan sejak periode 20 JUli 2021.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Kalimantan Timur

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Kalimantan Utara

(18)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota yang berada pada level 2 mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada pada level 4. Bahkan, pada sejak tanggal 27 Juli dan 3 Agustus, seluruh kab/kota di Kalimantan Utara berada pada level 4.

Sampai pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 dari mulai 3 Agustus 2021 belum terlihat adanya kemajuan perbaikan level di provinsi Kalimantan Utara

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Sulawesi Utara yang berada pada level 2 mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada pada level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 ada perbaikan dari level 4 ke level 3 namun level 2 masih belum ada perbaikan.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sulawesi Utara

(19)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Sulawesi Tengah yang berada pada level 2 mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada pada level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 terjadi perburukan di provinsi ini dimana level 4 menjadi 76, 9 %.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sulawesi Tengah

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sulawesi Selatan

(20)

Agustus 2021, proporsi kab/kota di Sulawesi Selatan yang berada pada level 2 mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada pada level 3 dan 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 level 4 menjadi 25 % dari sebelumnya hanya 20%.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Sulawesi Tenggara yang berada pada level 2 dan 3 mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan namun untuk proprosi kab/kota yang berada pada level 4 mengalami kenaikan.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sulawesi Tenggara

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Gorontalo

(21)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Gorontalo yang berada pada level 2 dan 3 mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan. Tanggal 27 Juli 2021 dan 3 Agustus 2021, mulai ada kab/kota di Gorontalo yang berada di level 4.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 level Gorontalo masih stagnan tidak ada perbaikan dan perburukan.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Sulawesi Barat yang berada pada level 2 mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada di level 3. Bahkan, sejak tanggal 27 Juli 2021 dan 3 Agustus 2021, seluruh kab/kota di Sulawesi Barat berada pada level 3.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Sulawesi Barat

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Maluku

(22)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perbaikan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Maluku yang berada pada level 2 dan 4 cenderung mengalami penurunan seiring dengan peningkatan proporsi kab/kota yang berada pada level 3. Pada tanggal 27 Juli 2021 dan 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota yang berada di level 2 tetap, proporsi kab/kota yang berada di level 3 meningkat dan proporsi yang berada di level 4 mengalami penurunan.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 terdapat perbaikan lumaya significan pada daeran level 3, menjadi 36,4% dari sebelumnya 72.7%.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Maluku Utara

(23)

Bahkan, pada tanggal 3 Agustus 2021, tidak ada kab/kota yang berada di level 4, semua kab/kota di Maluku Utara berada di level 3.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 lumayan terjadi perbaikan pada provinsi Maluku Utara.

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami fluktuasi perubahan level. Sejak tanggal 29 Juni 2021 sampai 3 Agustus 2021, proporsi kab/kota di Papua Barat yang berada pada level 2 cenderung mengalami penurunan. Bila melihat pada gambar di atas, untuk level 3, proporsi kab/kota di awal cenderung turun dan kemudian naik kembali seiring dengan kenaikan proporsi kab/kota di level 4 pada awalnya dan penurunan level 4 di akhir.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 level 4 menjadi 23,1% menjadi level 3 dan level 2.

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Papua Barat

tt

Perubahan level situasi kabupaten/kota di

Papua

(24)

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 3 Agustus 2021 terlihat mengalami perburukan. Tanggal 29 Juni 2021 sampai 20 Juli 2021, masih ada kab/kota yang berada pada level1 walaupun secara proporsi mengalami penurunan. Untuk level 4, proporsi kab/kota di Papua mengalami peningkatan.

Pada periode pemantauan 17 Agustus 2021 hanya di provisi Papua dimana ada level asemesmen 1. Daftar Pustaka:

Referensi

Dokumen terkait

▪ Pasar saham global cenderung mengalami penguatan sejak awal tahun hingga bulan Juli 2021, meskipun ada beberapa indeks saham yang masih mencatatkan hasil negatif sepanjang

Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2021 tanggal 25 Juli 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 Corona

Periode mulai peningkatan kasus sampai diawalinya PPKM darurat pada tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 10 Agustus 2021 terlihat perburukan level dimana sebelumnya proporsi

Gresik Dengan Kab/Kota Di Jawa Timur dan Nasional Pada bulan Juni 2021, dari sembilan kabupaten/kota di Jawa Timur yang dihitung sebagai penimbang IHK - Inflasi Nasional

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Selanjutnya berdasarkan nilai Exp(B) variabel faktor usia kehamilan memliki nilai Exp(b) paling besar yaitu 4064,791 dibandingkan dengan faktor ibu yang lainnya, sehingga

Pada periode pemantauan 14 September 2021 masih terjadi fluktuasi perubahan level, dimana minggu sebelumnya tidak ada lagi level 4 namun pada minggu ini Kembali

Persiapan untuk konsumsi ini terbilang sangat matang entah itu dari saat ditanah air dalam bimbingan manasik haji dan umrah di Arab Saudi maupun Madinah. Persiapan untuk