• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pasar Global dan Domestik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinjauan Pasar Global dan Domestik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

Global

Amerika Serikat

Pasar saham Amerika Serikat (DOW +1,25% m-m dan S&P +2,27% m-m) mengakhiri bulan Juli dengan penguatan yang solid meskipun volatilitas terjadi dalam beberapa minggu terakhir di tengah kekhawatiran atas virus delta yang dapat menunda pemulihan ekonomi. Volatilitas pasar sebagian berasal dari tindakan keras Beijing baru-baru ini terhadap perusahaan swasta Tiongkok mulai dari sektor teknologi hingga edukasi, yang juga sangat berdampak pada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS.

Walaupun begitu, S&P masih berhasil unggul, didorong oleh nama-nama utilitas, perawatan kesehatan, perumahan dan saham teknologi – mengimbangi kinerja buruk dari nama energi dan keuangan. Moderna Inc menjadi berita utama karena nilai sahamnya naik lebih dari tiga kali lipat setelah bergabung dengan S&P 500, memuncaki indeks pada tahun ini (penguatan YTD ~ 237%) dan membawa nilai perusahaan menjadi US$ 142 miliar pada akhir bulan. Perusahaan bioteknologi yang tergolong baru tersebut telah bertransformasi menjadi pembuat vaksin yang memasok vaksin dalam skala global. Hal menarik lainnya yang terjadi di pasar selama bulan Juli adalah prospek pendapatan perusahaan dan dukungan kebijakan.

Sektor teknologi sangat sensitif terhadap hasil laporan pendapatan apa pun yang meleset mengingat harga sahamnya sudah duduk di level tertinggi sepanjang masa. Hal ini terkonfirmasi oleh arus penjualan baru-baru ini pada saham Amazon ketika hasil kuartal kedua 2021 menunjukkan penjualan yang tidak sesuai ekspektasi dan prospek untuk aktivitas perdagangan elektronik di kuartal ketiga 2021 yang cenderung mereda. Data ekonomi yang lebih lunak di bulan ini meyakinkan investor bahwa Fed tidak akan terburu-buru untuk mengurangi laju pembelian asetnya. Sementara itu, tingkat inflasi juga sedikit meleset dari perkiraan. Indeks dolar (DXY -0,28% m-m) turun ke 92,174 meskipun telah mencapai puncak selama 3 bulan pada bulan ini karena investor mencari aset aman dan beberapa lainnya masih berspekulasi.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun ke level terendah sejak bulan Februari di level 1,222% setelah indikator ekonomi yang mengecewakan.

Bulan ini, Fed telah secara resmi memulai diskusi tentang mekanisme dan waktu untuk tapering. Namun, belum ada keputusan mengenai kapan hal tersebut akan dilakukan, melihat dari perkembangan data ekonomi yang terus dipantau oleh Fed dalam beberapa waktu kedepan. Selama konferensi pers, Powell melunakkan nada hawkish dengan menekankan bahwa diskusi masih merupakan proses yang sedang berlangsung, dan Fed akan memberikan peringatan dini sebelum mengumumkan peralihan secara jelas.

Meskipun harga-harga konsumen meningkat pesat dengan kecepatan tercepat sejak 2008, pejabat Fed

(2)

2

menyadari bahwa penyebaran varian Delta mungkin sedikit dapat menghambat pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun ini. Berkenaan dengan kemungkinan pengurangan terlebih dahulu pada pembelian efek beragun aset kredit kepemilikan rumah (mortgage backed securities) dibandingkan obligasi pemerintah, Powell menegaskan bahwa topik ini menarik bagi beberapa pejabat tetapi belum final.

Sementara itu, investor tetap waspada terhadap pertemuan Jackson Hole mendatang, yang telah digunakan untuk memberi sinyal perubahan kebijakan oleh sebagian besar anggota Fed. Dalam pengumuman terpisah, Fed mendirikan dua fasilitas perjanjian pembelian kembali untuk mata uang asing dan domestik yang berfungsi sebagai penahan di pasar uang.

Rilis data selama bulan ini menunjuk ke arah perlambatan. Sorotan pada rilis bulan Juli adalah PDB kuartal kedua 2021 dengan kenaikan secara tahunan 6,5%, dibawah perkiraan 8,4% - meskipun masih lebih baik daripada kuartal pertama 2021 yang direvisi turun di 6,3%. Dalam perinciannya, investasi domestik bruto turun -3,5% karena penurunan persediaan swasta. Selain itu, kenaikan impor dan pengurangan pengeluaran pemerintah federal sebesar -5% juga berkontribusi. Di sisi lain, peningkatan keseluruhan dibantu oleh peningkatan +11,8% konsumsi pribadi (69% dari aktivitas ekonomi) dan komponen lain seperti investasi tetap, ekspor, serta pengeluaran pemerintah daerah dan negara bagian. Analis menyarankan bahwa pertumbuhan kuartal kedua kemungkinan menjadi puncak pemulihan pandemi sebagai dampak stimulus fiskal memudar, melonjaknya harga menurunkan daya beli masyarakat dan varian delta berjalan merajalela di wilayah Selatan. Data tenaga kerja juga tidak membantu meningkatkan sentimen meskipun penggajian non-pertanian AS bulan Juni, menunjukkan peningkatan yang kuat sebesar 850 ribu (vs.

perkiraan 720 ribu dan sebelumnya 583 ribu). Sebaliknya, tingkat pengangguran meningkat menjadi 5,9%

(vs. perkiraan 5,6% dan sebelumnya 5,8%), sementara upah rata-rata per jam hanya naik +0,3% m-m (vs.

perkiraan +0,4% m-m). Selanjutnya, tren klaim pengangguran awal tampaknya meningkat dengan pembacaan pada 400 ribu untuk minggu yang berakhir pada 24 Juli (vs 364 ribu 26 Juni lalu). Angka mengecewakan lainnya adalah dari data manufaktur ISM bulan Juli, yang tumbuh dengan kecepatan lebih lambat sekali lagi pada 59,5 (vs. perkiraan 61,0 dan sebelumnya 66,0) - pembacaan terendah sejak bulan Januari. Sisi baiknya, ukuran ISM untuk harga yang dibayarkan kepada produsen turun menjadi 85,7 (vs.

sebelumnya 92,1) dan ukuran untuk pengiriman juga turun menjadi 72,5 (dari 75,1), menunjukkan bahwa normalisasi dari hambatan sebelumnya. Penurunan besar harga produsen mungkin mendukung Powell dan klaim Fed bahwa inflasi harus melambat setelah masalah rantai pasokan diselesaikan. Pembacaan deflator PCE terbaru menampilkan penurunan di +0,4% m-m (vs. perkiraan +0,6% m-m) dan +3,5% y-y (vs.

perkiraan +3,7% y-y), meskipun tidak ada jaminan bahwa angka telah sampai pada puncaknya.

(3)

3

Eropa

Pasar saham Eropa (Euro stoxx +0,62% m-m) sekali lagi mencatat keuntungan yang lebih rendah selama sebulan meskipun pembacaan ekonomi yang positif menunjukkan bahwa wilayah tersebut telah berhasil keluar dari resesi. Pada pertengahan bulan, volatilitas pasar dipicu oleh kekhawatiran gelombang Covid- 19 lainnya ketika pemerintah berusaha untuk terus membuka kembali, serta kekhawatiran inflasi. Sebagian besar negara Uni Eropa melihat kasus meroket karena varian Delta, tetapi para pemimpin Uni Eropa tidak khawatir karena tingkat vaksinasi yang tinggi, rawat inap yang rendah, dan tingkat kematian yang lebih kecil. Ada juga isu geopolitik terkait Brexit, dimana Inggris mengancam akan menarik diri dari kesepakatan Brexit jika Uni Eropa tidak menyesuaikan protokol Irlandia Utara. Apa yang akhirnya membantu mengangkat saham adalah tanda-tanda yang baik dari pendapatan perusahaan-perusahaan di Eropa. Dari sisi data, pertumbuhan PDB Zona Euro kuartal kedua 2021 menjadi sorotan karena angka tersebut berbalik positif pada +2,0% (vs. perkiraan +1,5% dan sebelumnya -0,30%) setelah menghabiskan dua kuartal dalam negatif. Pendorong utamanya adalah pelonggaran pembatasan pandemi dan pengeluaran konsumen, yang diterjemahkan kepada kinerja yang lebih kuat dari perusahaan-perusahaan juga. Secara geografis, negara-negara Eropa Selatan adalah mesin pertumbuhan utama karena negara-negara ini sebelumnya terpukul keras karena wabah Covid-19 dan hilangnya pendapatan pariwisata. Ekonomi utama seperti Italia (kuartal kedua 2021 pertumbuhan PDB +2,7% q-q vs. +0,1% q-q di kuartal pertama 2021) mengalami kebangkitan dalam pengeluaran konsumen, dan Jerman (pertumbuhan PDB kuartal kedua 2021 +1,5% q-q vs. -2,1% q-q pada kuartal pertama 2021). Data lain yang menarik adalah perkiraan inflasi bulan Juli, yang melonjak menjadi +2,2% (vs. perkiraan +2,0% y-y dan sebelumnya +1,9% y-y), melampaui target 2% ECB untuk pertama kalinya dalam 3 tahun. Pasar tenaga kerja juga mengalami peningkatan karena tingkat pengangguran mereda menjadi 7,9% pada bulan Juni lalu (dari 8,0% pada bulan Mei).

Asia

Pasar Saham Asia (MSCI AC Asia Pacific -5,13% m-m) merosot ke level terendah dalam 7-bulan pada bulan

bulan Juli dan mengakhiri bulan di dekat level terbawah, berkinerja sangat buruk dibandingkan rekan-

rekan global karena kegelisahan di pasar Tiongkok. Tiongkok dan Hong Kong memimpin penurunan di

kawasan ini karena perusahaan teknologi raksasa di negara itu terlihat kehilangan ratusan miliar dolar nilai

pasar di tengah tindakan keras pemerintah Tiongkok dalam skala besar. Pasar Jepang juga berakhir buruk

saat gelombang infeksi kelima bergulir, akibat varian Delta. Kasus baru harian di Jepang masih

mencatatkan tingkat rekor setiap hari, melampaui puncak sebelumnya. Olimpiade Tokyo 2020 dimulai

pada 23 Juli, meskipun muncul kasus dari dalam kompleks atlet. Pertumbuhan kasus yang terkait dengan

gelaran olahraga ini juga berkontribusi pada ketidakpastian atas prospek ekonomi Jepang. Selain itu, data

(4)

4

ekonomi dari Tiongkok – yang menjadi barometer untuk kawasan ini – menggarisbawahi pertumbuhan yang lebih lemah.

Pasar saham Tiongkok (SHCOMP -5,40% y-y) terjun ke level terendah tahun ini karena tumbuhnya kekhawatiran investor atas dampak tindakan keras pemerintah di berbagai sektor swasta. Sektor teknologi adalah target utama untuk tindakan kuat pemerintah, yang membuat takut investor global. Nama-nama seperti Alibaba, Kuaishou Technology, Meituan, dan Tencent Holdings semuanya kehilangan sekitar 20%

dari kapitalisasi pasar mereka di bulan Juli saja. Sektor edukasi swasta mengalami kerugian sebesar US$

120 miliar setelah pemerintah mengumumkan aturan baru yang melarang perusahaan bimbingan belajar menghasilkan keuntungan pada subjek pelajaran utama, untuk menurunkan beban bagi keluarga.

Pergeseran kebijakan utama juga menghalangi investasi asing di sektor ini melalui M&A, waralaba, serta mekanisme kepentingan variabel. Akibatnya, semua perusahaan dan periferal terkait pendidikan menderita tekanan jual yang bahkan berimbas pada perusahaan yang dual listing di AS. Di sisi lain, sama seperti pasar yang masih terguncang, regulator juga turun tangan untuk mendinginkan sektor properti yang sedang panas-panasnya.. Pasar properti telah ”panas” sejak rebound dari pandemi pada tahun 2020 dan pihak berwenang berusaha menindak penyimpangan dengan mengumpulkan informasi tentang kegiatan yang tidak teratur dan memperketat keran kredit yang mengalir ke sektor ini. Di sisi lainnya lagi, sebagai bentuk dari penundaan tindakan, Beijing memutuskan untuk kembali mengkritik industri game sebagai "candu spiritual", yang untuk sementara mengirim para pemimpin pasar seperti Tencent dan NetEase terpinggirkan. Namun, pesannya jelas bahwa ini masih jauh dari selesai, dan lebih banyak sektor dengan profit tinggi yang mungkin menghadapi tindakan keras Beijing untuk mengendalikan sektor-sektor raksasa ini. Selain dari lingkungan regulasi yang semakin tidak menguntungkan, penyebaran varian Delta juga menimbulkan risiko bagi prospek Tiongkok. Sebagai tanggapannya, PBOC membuat kejutan dengan memotong rasio persyaratan cadangan untuk bank (reserved requirement ratio/RRR) sebesar 0,5% dan fasilitas pinjaman jangka menengah bergulir sebesar CNY100 miliar - keduanya memberikan tanda bahwa PBOC akan masuk ke dalam siklus pelonggaran dan kebutuhan yang sangat tinggi untuk likuiditas.

Menambah kekhawatiran, rilis data selama bulan ini membuktikan perlambatan pertumbuhan ekonomi di

Tiongkok, setelah mencapai puncaknya di kuartal pertama 2021 lalu. Pertumbuhan PDB kuartal kedua 2021

melambat tajam menjadi +7,9% y-y (vs. perkiraan +8,0% y-y dan sebelumnya +18,3% y-y), tanda bahwa

pertumbuhan akan memoderasi lebih jauh dari sini. Namun, secara kuartalan, angka tersebut berhasil

melampaui konsensus pada +1,3% q-q (vs. perkiraan +1,0% y-y). Sementara itu, penjualan ritel bulan Juni

membukukan pertumbuhan yang layak sebesar +12,1% y-y (vs. perkiraan +10,8% y-y dan sebelumnya

(5)

5

+12,4%), dikarenakan peningkatan penjualan dari liburan akhir bulanMei lalu. Namun, ada sektor yang melambat seperti sektor otomotif yang hanya tumbuh +4,5% y-y. Data produksi industri untuk bulan Juni juga tampak layak dengan pertumbuhan +8,3% y-y (vs. perkiraan +7,9% y-y dan sebelumnya +8,8% y-y).

Peningkatan ini mencerminkan ekspor yang lebih kuat dan kekurangan pada semikonduktor teratasi.

Pembacaan PMI untuk bulan Juli beragam karena pembacaan swasta menunjukkan peningkatan, sementara angka resmi melambat. Sorotan ada pada data jasa Caixin bulan Juli yang terlihat pertumbuhan meningkat menjadi 54,9 (vs. perkiraan 50,5 dan sebelumnya 50,3) - pembacaan tertinggi sejak bulan Mei karena keberhasilan dalam penahanan virus di China Selatan. Meskipun kenaikan pada jasa adalah berita yang disambut baik, infeksi varian Delta baru dapat menyebabkan kemunduran dalam beberapa bulan mendatang. Sedangkan untuk PMI manufaktur, baik pembacaan resmi maupun swasta keduanya bertemu dalam tren menurun menjadi masing-masing 50,3 (vs. sebelumnya 51,3) dan 50,4 (dari 50,9). Lemahnya kegiatan manufaktur berasal dari banjir besar di beberapa wilayah dan kebangkitan kembali kasus Covid- 19. Sub-indeks Caixin untuk pesanan baru hanya sedikit lebih tinggi, sementara tingkat pertumbuhan hasil turun untuk bulan ketiga berturut-turut.

Pasar saham Hong Kong (HIS -9,94% y-y) adalah penampil terburuk di kawasan ini karena perusahaan teknologi Tiongkok yang terdaftar di Hong Kong dibuang oleh investor yang khawatir akan pembatasan pemerintah. Pukulan berat pertama datang setelah regulator dunia maya memerintahkan Didi Chuxing untuk dihapus dari toko aplikasi, yang memberikan pukulan bencana pada perusahaan besar trasportasi digital tersebut tepat setelah mencetak salah satu IPO terbesar AS. Sementara itu Tencent menghadapi beberapa ancaman pada perjanjian hak cipta musik eksklusif perusahaan, dan kritik tajam pada bisnis game-nya. Berkenaan dengan dugaan praktik musik online yang tidak adil, Tencent didenda US$ 77,150.

Sepanjang bulan, tindakan keras lebih lanjut di sektor pendidikan dan properti menyeret pasar lebih jauh ke dalam lumpur.

Pasar saham Jepang (Nikkei -5,24% y-y) memperlihatkan kinerja buruk diantara penampil terburuk karena

investor asing keluar dari pasar selama empat minggu berturut-turut setelah kekhawatiran bahwa

gelombang pandemi terbaru akan menggagalkan pemulihan ekonomi yang rapuh. Risiko membebani

karena peluncuran vaksin yang lambat, wabah baru, dan kekhawatiran keseluruhan karena menjadi tuan

rumah Olimpiade selama pandemi. Bahkan ketika gelaran dimulai, infeksi baru sudah diidentifikasi di

dalam desa Atlet. Pemilihan waktu tidak ada yang lebih baik karena pemilihan umum yang akan

berlangsung dan wabah yang memburuk mungkin menyebabkan ketidakstabilan politik. Benar saja,

tingkat infeksi berjalan merajalela di tengah gelombang kelima yang bahkan belum terlihat puncaknya.

(6)

6

Pembaruan terakhir menunjukkan bahwa kasus harian telah melampaui angka 12 ribu. Sementara itu, tingkat vaksinasi hanya 30,7% dari populasi yang sepenuhnya divaksinasi dan 41,2% hanya menerima dosis pertama. Jepang menghadapi kekurangan vaksin karena kesalahan penilaian pasokan dan permintaan.

Dalam upaya untuk mencapai lebih banyak persentase populasi, pemerintah prefektur meminta izin untuk memperpanjang waktu antara bidikan pertama dan kedua - seperti apa yang telah dilakukan Inggris dengan memperpanjang kesenjangan hingga maksimum 12 minggu. Namun, tantangannya tetap bahwa bidikan Pfizer pertama hanya akan mencegah varian Delta sebesar 36% sementara bidikan kedua akan memberikan tingkat perlindungan lebih dari 90%. Sementara itu, BOJ telah menurunkan perkiraan PDB riil tahun 2021 menjadi 3,8% dari 4%, dengan tetap menjaga kebijakannya tetap stabil. Akibat “angin kencang” ini, JPY yen goyah sebesar -1,25% m-m menjadi JPY109,71/US$.

Data dari Jepang pada bulan Juli terus membaik tetapi gagal mengangkat sentimen investor mengingat

prospek yang gelap. Produksi industri Jepang melonjak pada bulan Juni sebesar +6,2% m-m (vs. perkiraan

+5,0% m-m dan sebelumnya -6,5% m-m) – melebihi tingkat pra-pandemi. Pertumbuhan tersebut didukung

oleh pemulihan produksi semikonduktor, dan kendaraan. Produksi mobil untuk kendaraan, roda kemudi,

dan mesin melonjak +22,6% m-m sehingga mendorong indeks lebih tinggi. Kenaikan +8,9% pada mesin

produksi karena meningkatnya permintaan untuk peralatan pembuat chip sehingga meningkatkan indeks

hasil secara keseluruhan. Data tenaga kerja terlihat lebih cerah dengan tingkat pengangguran sedikit lebih

rendah menjadi 2,9% (vs. sebelumnya +3%) dan ketersediaan pekerjaan meningkat ke level tertinggi dalam

hampir setahun karena rasio pekerjaan terhadap pelamar bulan Juni mencapai 1,13 (vs. perkiraan 1,10, dan

sebelumnya 1,09). Dari penelusuran angka PMI, sektor jasa Jepang menyusut dengan kecepatan tercepat

pada bulan Juli menjadi 47,7 dari terakhir 48,0 di bulan Juni,untuk 18 bulan berturut-turut karena

pembatasan sosial merusak aktivitas bisnis dan kepercayaan ekonomi. Menurut IHS Markit, ekonomi jasa

Jepang memberikan sinyal bahwa kondisi permintaan tetap terkendali. Sementara itu, pembacaan

manufaktur diperluas menjadi 53,0 (vs. perkiraan 52,2 dan sebelumnya 52,4) di tengah perbaikan kondisi

operasional pada perusahaan-perusahaan manufaktur. Pesanan baru untuk periode tersebut melonjak

pada tingkat tercepat pada output yang didorong oleh elektronik, sektor mobil, dan permintaan untuk

semikonduktor. Kendati demikian, gangguan rantai pasokan masih membebani aktivitas di sektor ini, serta

kenaikan harga input yang didorong oleh kekurangan. Secara keseluruhan, analis dan investor

memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang melambat untuk kuartal kedua-kuartal ketiga 2021 sebagai

hambatan di berbagai wilayah menyebabkan penurunan konsumsi.

(7)

7

IHSG

IHSG (+1,41% m-m menjadi 6.070,039) dan LQ45 (-2,58% m-m menjadi 823,043) terus menunjukkan divergensi antara ekonomi lama dan baru karena teknologi terus mengungguli yang lainnya. Anehnya, tolok ukur utama pasar saham tersebut mampu mengungguli tolok ukur regional meskipun tingkat infeksi harian dan mingguan mencapai puncak baru bulan ini masing-masing di 56.757 dan 50.039. Rata-rata 7 hari angka infeksi mereda menjadi 36.681, tetapi laju pengujian juga melambat. Sementara itu kematian harian tetap meningkat, melambung di atas 1.700 per hari. Padahal putaran PPKM terbaru telah dimulai pada 3 Juli dan telah diperpanjang hingga 9 Agustus untuk beberapa kota. Relaksasi kemudian diumumkan pada 26 Juli, yang dijuluki PPKM level 4, yang memungkinkan beberapa usaha (UMKM) beroperasi. Setelah pelonggaran pergerakan sosial tersebut, mobilitas langsung melonjak hingga 30%.

Kinerja pasar saham tampaknya tidak mencerminkan kesulitan ekonomi yang mendasarinya karena pembatasan sosial terbaru menyeret momentum pemulihan baru-baru ini yang terlihat pada kuartal pertama-kuartal kedua 2021. Bank sentral Indonesia membuat beberapa penurunan perkiraan untuk tahun 2021 saat wabah mengamuk. Untungnya, mata uang tetap stabil, dan sedikit terapresiasi sebesar +0,26%

m-m menjadi Rp 13.463/US$, dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun telah kembali menjadi 6,294%.

BI menahan suku bunga pada bulan Juli sebesar 3,5%, meskipun harus merevisi turun pertumbuhan ekonomi ke kisaran bawah 3,5%-4,3% dari 4,1%-5,1%. Gubernur Perry Warjiyo memperkirakan mungkin akan melihat pertumbuhan pada kuartal ketiga 2021 yang lebih rendah sebelum akhirnya bangkit kembali di kuartal keempat 2021. BI juga meningkatkan prospek pertumbuhan global menjadi 5,8% dari 5,7%.

Sementara itu, kesenjangan transaksi berjalan diperkirakan akan melayang antara 0,6%-1,4% dari PDB

pada tahun 2021. BI mempertahankan target inflasi antara 2-4% karena ekonomi belum cukup untuk

kembali ke tingkat pra-pandemi, untuk menjamin target yang lebih tinggi. Gubernur BI tidak memberikan

panduan apakah bank sentral memiliki lebih banyak ruang untuk melonggarkan kebijakan di tengah

melonjaknya lagi kasus Covid-19, menekankan keengganan bank untuk membiarkan mata uang terpapar

- terutama karena Fed memasuki pembicaraan tapering. Langkah yang dapat dilakukan BI dalam hal ini

adalah memastikan likuiditas yang cukup, meningkatkan transmisi kebijakan makroprudensial. Jika

pemerintah memutuskan untuk mengumpulkan lebih banyak dana melalui penerbitan obligasi, BI

kemungkinan akan terus membeli dari pasar perdana. IMF juga memangkas target pertumbuhan PDB

Indonesia menjadi 3,9% tahun ini (vs 4,3% sebelumnya). Sementara itu, lembaga pemeringkat S&P juga

menurunkan pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 3,4% dari 4,4%.

(8)

8

Cadangan devisa bulan Juni menambahkan US$0,7 miliar menjadi US$137 miliar dari penerbitan obligasi global syariah (US$3,0 miliar) yang mengimbangi jumlah yang dikeluarkan untuk stabilisasi rupiah. Ada juga tambahan pendapatan yang masuk dari pajak perdagangan internasional sebesar US$0,4 miliar, sedangkan jumlah yang digunakan untuk menenangkan rupiah sebesar US$2,7 miliar (+6,7% m-m/+17% y- y). Posisi cadangan devisa saat ini cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor dan pembiayaan hutang luar negeri pemerintah.

Surplus neraca perdagangan bulan Juni lebih rendah dari perkiraan sebesar US$1,316 miliar (vs. perkiraan US$ 2,245 miliar dan sebelumnya US$ 2,361 miliar) karena impor yang lebih tinggi dari perkiraan. Ekspor juga ternyata lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Juli tetapi perbedaannya tidak sebanyak impor. Secara kuartalan, perdagangan mencatat surplus US$6,1 miliar pada kuartal kedua 2021, lebih besar dari US$5,6 miliar pada kuartal pertama 2021. Ekspor bulan Juni naik +54,43% y-y (vs. perkiraan +48,45% y-y dan sebelumnya 58,74% y-y), dengan angka bulanan tumbuh +9,5% m-m. Kontribusi paling besar datang dari minyak & gas, yang mencatat kenaikan substansial +117,1% y-y - karena lonjakan harga minyak global.

Ekspor manufaktur juga memperpanjang pertumbuhan yang kuat sebesar +45,9% y-y pada bulan Juni (vs.

+33,4% y-y pada tahun semester pertama 2021), didorong oleh pemulihan eksternal. Segmen manufaktur, besi & baja, dan kendaraan menjadi pendorong utama. Sementara itu, ekspor CPO melambat menjadi +32,5% y-y (vs sebelumnya 117,4% y-y) seiring meredanya harga. Tiongkok dan AS adalah sekali lagi kontributor utama dengan pertumbuhan masing-masing +70% y-y dan 56% y-y. Secara triwulanan, total ekspor melonjak sebesar +55,9% y-y pada kuartal kedua 2021 (vs. +17,2% y-y pada tahun kuartal pertama 2021), didorong oleh tujuan ekspor dan produk yang lebih beragam. Destinasi tidak hanya didorong oleh Tiongkok (+68,9% y-y pada kuartal kedua 2021), tetapi juga dengan melonjaknya ekspor ke AS, Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan. Dampaknya, produk/barang berbasis ekspor juga beragam, terutama dari komoditas dan produk manufaktur. Impor bulan Juni melonjak +60,2% y-y (vs. perkiraan +44,94% y-y dan sebelumnya +68,68% y-y) karena lompatan impor minyak & gas. Impor minyak & gas telah meningkat secara konsisten sejak bulan Maret karena persediaan naik di tengah pemulihan ekonomi domestik dan perencanaan kontinjensi untuk penggunaan di masa depan. Namun demikian, tren ini cenderung berbalik dalam beberapa bulan mendatang karena pembatasan sosial telah meningkat lagi. Di luar dari minyak &

gas, impor barang modal sebesar +43,4% y-y (vs. sebelumnya +35,3% y-y pada bulan bulan Mei). Secara

kuartalan, total impor meningkat sebesar +50,2% y-y pada kuartal kedua 2021 dari level terbawahnya

sebesar -25,4% y-y pada kuartal ketiga 2020. Kontribusi cukup banyak dari konsumen, bahan baku, dan

barang modal. Hal ini sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi domestik, khususnya pemulihan

investasi.

(9)

9

Inflasi utama bulan Juni naik lebih dari yang diharapkan sebesar +0,08% m-m (vs. perkiraan +0,01% m-m dan sebelumnya -0,16% m-m), didorong oleh harga pangan, kesehatan, pendidikan, perumahan, dan peralatan rumah tangga. Hal ini membawa inflasi tahunan menjadi +1,52% y-y (vs. perkiraan +1,45% y-y dan sebelumnya +1,37% y-y). Sementara itu, efek dasar yang tinggi dari harga emas tahun lalu menyebabkan inflasi inti mereda menjadi +1,40% y-y (vs. perkiraan +1,43% y-y dan sebelumnya +1,49% y- y). Inflasi pangan bertentangan dengan ekspektasi pasar atas deflasi dan tercatat kontribusi sebesar 0,4 ppt karena kenaikan harga tanaman, khususnya pada cabai (0,04 ppt). Kedua, inflasi layanan kesehatan didorong oleh pandemi, sementara pendidikan terlihat lonjakan musiman sebelum dimulainya tahun ajaran baru. Beberapa kekhawatiran dapat dilihat dari sisi pemasok karena inflasi karena biaya mendorong harga grosir meningkat sebesar +0,09% m-m, menyebabkan angka tahunan naik menjadi 2,71% dari 2,51%.

Kontributor terbesar adalah sektor manufaktur (0,09ppt) karena pembatasan mobilitas menyebabkan biaya logistik dan pengiriman lebih tinggi. Namun, kekhawatiran terbesar adalah tekanan biaya yang timbul dari harga komoditas. Menurut survei IHS Markit, inflasi biaya bahan baku naik ke level tertinggi sejak Februari 2014. Sementara itu, perusahaan enggan mengenakan biaya bahan baku yang lebih tinggi kepada pelanggan akhir ketika daya beli dan kepercayaan ekonomi rendah.

Sektor-sektor yang memimpin adalah teknologi, konsumsi siklikal, dan transportasi & logistik; EMTK (+10,00% m-m), MASA (+102,34% m-m), dan SMDR (+32,48% m-m). Sektor berkinerja terburuk adalah konsumsi non-siklikal, dan industri; UNVR (-14,75% m-m), ASII (-4,45% m-m).

EMTK melonjak pada bulan Juli menunggangi momentum dari penawaran awal saham Bukalapak.

Sentimen terhadap saham juga didorong oleh potensi sinergi antar perusahaan dalam portofolio EMTK.

Fokus untuk bersinergi adalah dengan Grab karena EMTK telah membeli saham minoritas di unit Grab Indonesia (0,003%). Kembali ke bulan Maret, Grab telah membeli 4% saham EMTK.

MASA mencatat kenaikan tiga digit pada bulan Juli, tetapi tanpa alasan yang jelas kecuali untuk hasil semester pertama 2021 yang menunjukkan permintaan domestik yang layak dan permintaan ekspor yang solid untuk produk-produknya.

SMDR mendarat di posisi teratas sektor transportasi dan logistik tanpa informasi yang signifikan.

Pembaruan terbaru menunjukkan bahwa perusahaan akan lebih menekankan fokus dalam membangun

layanan pengiriman LNG-nya.

(10)

10

UNVR masih berjalan di jalur terpuruk karena sahamnya babak belur setelah merilis hasil kuartal kedua 2021 yang mengecewakan.

ASII menghadapi tekanan penjualan bulan ini karena lonjakan kasus Covid-19 dan adanya wilayah-wilayah pembatasan sosial menambah ketidakpastian pada prospek ekonomi dan penjualan mobil.

Outlook

Ke depan, arah kebijakan Fed dan pemilihan waktu untuk pembicaraan taper akan tetap penting dalam menentukan arah pasar saham. Perkembangan kasus Covid-19 secara global juga akan menjadi faktor lain untuk diperhatikan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perkembangan tindakan keras Beijing baru- baru ini terhadap perusahaan teknologi dan pendidikan Tiongkok. Jika tindakan keras Beijing meningkat, hal ini bisa berdampak positif bagi sektor teknologi Indonesia karena investor asing mungkin mencari perusahaan teknologi di wilayah Asia lainnya sebagai sarana untuk mendiversifikasi risiko portofolio mereka.

Untuk strategi portofolio kami, kami tetap melebihkan bobot pada proksi pembukaan kembali (nilai dan saham siklikal), sementara pada saat yang sama menjaga beberapa posisi pada nama defensif (kebutuhan pokok konsumen) dan posisi kas ke tingkat ~ 5% sebagai buffer terhadap volatilitas jangka pendek di pasar saham. Kami mengurangi paparan kami di sektor kesehatan karena kasus Covid-19 di dalam negeri tampaknya telah mencapai puncaknya. Sementara itu, kami akan terus menambah eksposur ke sektor terkait digital/teknologi sebagai penerima manfaat dari situasi pandemi serta potensi arus masuk dari investor yang berusaha mendiversifikasi kepemilikan portofolio mereka.

Rentang imbal hasil obligasi: imbal hasil 5-tahun 5,144%-5,395%, imbal hasil 10-tahun 6,277%-6,564%

Rentang IHSG: S2: 5960 S1: 6115 R1: 6215 R2: 6300

(11)

11

PT FWD Asset Management Gedung Artha Graha, lantai 29 SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 – Indonesia T (+62) 21 2935 3300

F (+62) 21 2935 3388

Laporan ini disiapkan oleh PT FWD Asset Management dan disediakan hanya untuk kepentingan penyampaian informasi.

Investor harus membaca dan memahami Prospektus sebelum memutuskan untuk membeli Unit Penyertaan Reksa Dana ini.

Jika terdapat perbedaan antara laporan ini dan Prospektus, maka ketentuan Prospektuslah yang berlaku. Nilai Unit Penyertaan dan pendapatan dari Reksa Dana bisa naik maupun turun. Kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan untuk kinerja masa depan dan juga bukan merupakan perkiraan dan/atau indikasi kinerja di masa depan Reksa Dana. Informasi mengenai efek-efek terbesar dalam portofolio bukan merupakan rekomendasi untuk membeli efek-efek tersebut.

PT FWD Asset Management terdaftar dan diawasi oleh OJK dan telah memperoleh izin usaha dari OJK (d/h BAPEPAM dan LK) pada Desember 2003 dengan izin usaha No. KEP-12/PM/MI/2003.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui volume Overburden, volume batubara dan Striping ratio (SR) dari sumberdaya batubara terukur serta memahami perbedaan dalam

swing 20. saat berjalan salah satu ekstremitas akan berperan memberikan support bagi ekstremitas lainnya yang berpindah maju / berganti gerakan. Ekstremitas akan bergerak

▪ Pasar saham global cenderung mengalami koreksi pada bulan Januari 2021, meskipun ada beberapa indeks saham yang mencatatkan hasil positif sepanjang bulan Januari 2021.. Indeks

* Berdasarkan pada data tahun 2014, terdiri dari pajak cukai, pajak daerah dari cukai, pajak pertambahan nilai & pajak penghasilan 20. perusahaan PT HM

▪ Pasar saham global cenderung mengalami penguatan sejak awal tahun hingga bulan Juli 2021, meskipun ada beberapa indeks saham yang masih mencatatkan hasil negatif sepanjang

Selanjutnya, rilis data Purchasing Manager’s Index (PMI) services pada bulan September 2021 berada pada level 54,9, atau lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan

4 Johor Johor Bahru SETIA PETROSHOP (ex-Sinaran Tuah Selatan 2) PTD 62327, Jalan Sutera Utama, Jalan Skudai Lama, Mukim Pulai Bharu, Johor Barul 5 Johor Johor Bahru Dinar

Pertumbuhan PDB yang lebih lemah dari perkiraan di kuartal ketiga 2016 oleh faktor yang sementara dan perkiraan pertumbuhan kembali normal di kuartal keempat 2017.. RBA