• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata

Ditinjau dari segi Etimologi kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu:

1. Pari : Berarti banyak, berkali-kali, dan berputar-putar. 2. Wisata : Berarti perjalanan atau berpergian.

Banyak juga tokoh-tokoh mendefinisikan pengertian dari pariwisata 1. Pengertian Wisata

Menurut Soetomo (1994:25) Wisata adalah Perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang di selenggarakan oleh suatu kantor perjalanan didalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat diberbagai tempat atau kota baik didalam maupun diluar Negeri.

2. Pengertian Pariwisata

Menurut A.J Burkart dan S. Medik (1997) Pariwisata adalah Perpindahan orang untuk sementara dalam jangka waktu Pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hidup dan berkerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal ditempat-tempat tujuan.

Menurut Hunziger dan krapf dari Swiss dalam Grundriss Der Allgemein

(2)

gejala-Orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberikan keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.

Menurut Prof Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116) Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri maupun diluar Negeri, meliputi pediaman orang-orang didaerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialami nya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

3. Pengertian Wisatawan

Menurut UN.Convention Concerning Custom Facilities For Touring (1954) Wisatawan adalah setiap orang yang datang disebuah Negara karena alasan yang pas kecuali untuk berimigrasi dan yang tinggal setidak-tidaknya 24 (dua puluh empat) jam dan selama-lamanya 6 (enam) bulan dalam tahun yang sama.

4. Pengertian Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata. Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk mencari nafkah ditempat lainnya dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, akan tetapi adalah untuk menikamti perjalanan tersebut guna untuk rekreasi atau memenuhi keinginannya yang beraneka ragam.

(3)

2.2 Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata merupakan salah satu faktor yang paling utama bagi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah atau Negara. Dimana daya tarik wisata dapat mensukseskan program Pemerintah dalam melestarikan adat dan Budaya Bangsa sebagai aset yang dapat dijual oleh wisatawan.

Pengertian Objek Wisata secara umum adalah segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dirasakan oleh Manusia yang diciptaka oleh alam, sedangkan Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang membuat wisatawan tertarik untuk menggunjungi daerah tersebut, dimana manusia harus mempersiapkan terlebih dahulu.

Membicarakan objek wisata dan daya tarik wisata ada baiknya dikaitkan dengan pengertian produk industri pariwisata itu sendiri. Terdapat perbedaan yang prinsipil antara pengertian produk Usaha Pariwisata dengan Objek dan Daya Tarik Wisata. Produk usaha pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan atau dinikmati wisatawan, mulai ia meninggalkan rumah sampai kedaerah tujuan wisata yang telah dikunjungi dan kemudian kembali kerumah. Jadi objek dan daya tarik wisata itu sendiri sebenarnya sudah masuk kedalam produk industri pariwisata, karena kalau tidak dimotivasi untuk berkunjung kedaerah tujuan wisata itu dapat dikatakan tidak dapat dilaksanakan, padahal sudah diyakini bahwa pada suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan daya tarik wisata.

(4)

2.2.1 Bentuk Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata

Menurut UU No 9 Tahun 1990 Bab III Pasal IV tentang kepariwisataan menjelaskan perbedaan antara objek wisata dan daya tarik wisata adalah :

1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alan serta flora dan fauna, seperti : Pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka.

2. Objek dan daya tarik wisata hasli karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian, wisata tirta, wisata petualang, taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.

3. Sasaran wisata minat khusus seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat belanja, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah, dan lain-lain.

4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut.

Dengan demikian pariwisata meliputi:

i) Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.

ii) Pengusaha objek dan daya tarik wisata, seperti : kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk. Dan yang bersifat alamiah seperti : keindahann alam, gunung berapi, danau, pantai, dan sebagainya.

(5)

2.2.2 Jenis Objek wisata dan Daya Tarik Wisata

1. Objek dan daya tarik wisata alam 2. Objek dan daya tarik wisata budaya 3. Objek dan daya tarik minat khusus

Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung kesuatu tempat dan daerah tujuan wisata, diantaranya adalah :

1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat dialam semesta, yang termasuk kedalam kelompok ini adalah :

a) Iklim misalnya cuaca daerah, banyaknya sinar matahari dan sebagainya. b) Bentuk tanah dan pemandangannya, misalnya lembah pegunungan, pantai,

danau, sungai, air terjun, dan lain-lain.

c) Hutan belukar misalnya hutan yang luas, banyak pohon-pohon dan lain sebagainya.

d) Flora dan Fauna, seperti tanaman yang aneh, burung-burung cagar alam, daerah perkebunan, dan sebagainya.

e) Pusat kesehatan (health Center) dan yang termasuk dalam kelompok ini, misalnya sumber air, mineral, mandi air sulfur, sumber air panas. Semua itu dapat menyembuhkan macam-macam penyakit.

2. Hasil ciptaan manusia (Man-made Supply) berupa benda-benda yang bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, culutural dan relegius) misalnya:

(6)

a) Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau manusia. b) Museum, Art Gallery, perpustakaan, kesenian rakyat.

c) Upacara Tradisional, pameran festival, upacara perkawinan, dan lain-lain. 3. Tata cara hidup masyarakat ( the way of life).

Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat adalah salah satu sumber yang sangat penting untuk ditawarkan pada wisatawan, bagaimana keadaan hidupnya, adat istiadat semuanya merupakan daya tarik didaerah itu.

Ditinjau dari sudut pemasaran pariwisata terutama dalam pengembangan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata agar ia dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan, ia harus memiliki syarat yaitu:

a. Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai “something to see” artinya

ditempat tersebut harus ada objek dan daya tarik wisata yang berbeda, harus memiliki daya tarik khusus, disamping itu dia harus mempunyai atraksi wisata yang dapat disajikan sebagai entertainment bila orang datang kesana.

b. Didaerah tersebut harus memilii “something to do” artinya ditempat tersebut

selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama didaerah itu dengan adanya kesibukan.

c. Daerah itu harus memiliki apa yang disebut “sometning to buy” artinya ditempat

tersebut harus tersedia fasilitas-fasilias untuk berbelanja (shooping) terutama barang-barang souvenir hasil kerajinan tangan rakyat sebagai oleh-oleh untuk

(7)

dibawa pulang ketempat asal masing-masing. Fasilitas untuk berbelanja ini tidak hanya menyediakan barang-barang yang dapat dibeli tapi harus pula tersedia sarana-sarana untuk lebih memperlancar, seperti : money changer, bank, kantor pos, telekomunikasi, dan sebagainya.

2.3 Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata

Sarana dan prasarana adalah unsur penting dalam penyelenggaran kegiatan kepariwisataan, agar semua kegiatan kepariwisataan dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Sarana dapat berupa transportasi, akomodasi, restoran, sedangkan prasarana dapat berupa prasarana jalan, rumah sakit, dan lain-lain.

1. Sarana Kepariwisataan (Tourism Suprastructure)

Sarana kepariwisataan adalah perusahan-perusahan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung kepada wisatawan.

Sarana kepariwisataan dapat dibagi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu:

1. Sarana pokok Kepariwiataan (Main Tourism Suprastruncture) adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup sera kehidupannya sangat tergantung kepada wisatawan. contohnya hotel, restoran, biro perjalanan umum, agen perjalanan, objek dan atraksi wisata.

(8)

2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructure) adalah seluruh perusahaan yang menyediakan fasilitas-fasilitas rekreasi. Fungsi sarana pelengkap ini tidak hanya untuk melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi juga membuat wisatawan tinggal lebih lama didaerah tujuan wisata, sarana pelengkap ini berupa sarana olah raga seperti kolam renang, lapangan golf, dan lapangan tenis, kalau di daerah pantai seperti banana boat.

3. Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Suprastructure) adalah semua perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yang fungsinya bukan saja membuat wisatawan lebih lama berdiam disuatu daerah tujuan wisata, akan tetapi yang lebih penting lagi adalah mengusahakan agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan uangnya di daerah yang dikunjungi. Contohnya Night Club, Kasino dan lain-lain.

2. Prasarana Kepariwisataan (Tourism Infrastructure)

Kata prasarana berarti sebuah fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun pendapat beberapa ahli mengenai prasarana adalah sebagai berikut:

1. Menurut Lothar A. Krecht (Yoeti, 1981:hal. 186-192), membagi prasarana dalam dua bagian yaitu :

(9)

1) Prasarana perekonomian (Economic Infrastructure) terdiri dari pengangkutan, prasarana komunikasi, prasarana utilities seperti air bersih, listrik, dan prasarana system perbankan.

2) Prasarana social ( Social Infrastructure) terdiri dari sistem pendidikan, pelayanan kesehatan, faktor keamanan, petugas yang langsung terlibat dalam pelayanan wisatawan.

2. Menurut Prof.Salah Wahab (Yoeti, 1981:hal. 192-194) membagi prasarana dalam 3 (tiga) yaitu:

1) Prasarana umum (general infrastructure) adalah prasarana yang menyangkut orang banyak, yang pengadaannya untuk kelancaraan roda perekonomian. Contohnya: air bersih, sistem irigasi, perhubungan, dan lain-lain.

2) Prasarana kebutuhan masyarakat banyak (Basic needs of Civil Life), seperti kantor pos, bank, rumah sakit.

3) Prasaran Kepariwisataan ( Tourism Infrastructure) adalah prasarana yang menyangkut kepariwisataan,prasarana ini dibagi dalam 3 ( tiga ) kelompok, yaitu :

a. Receptive Tourist Plan adalah segala bentuk badan usaha yang mengurus kedatangan wisatawan, seperti : agen perjalanan, BPU.

b. Residential Tourist Plan adalah semua fasilitas yang disediakan untuk menanpung wisatawan, seperti : restoran dan hotel.

(10)

c. Recreative dan supportive Tourist Plan adalah semua fasilitas yang dapat digunakan untuk kegiatan olahraga, seperti : kolam renang dan lapangan golf.

2.4 Sapta Pesona

Sapta pesona adalah unsur yang penting dalam mengembangkan suatu objek wisata. Citra dan mutu pariwisata di suatu daerah atau objek wisata pada dasarnya ditentukan oleh keberhasilan dalam perwujudan sapta pesona daerah tersebut. Sapta pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan dibudayakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk memperbesar daya tarik dan daya saing pariwisata adalah:

a) Keamanan adalah suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasa aman,

yang artinya keselamatan jiwa dan fisik.

b) Ketertiban adalah kondisi yang mencerminkan suasana yang teratur, rapi,

dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat.

c) Keberhasilan adalah keadaan / kondisi lingkungan yang menampilkan

suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit, dan pencermaran.

d) Kesejukan adalah suasana yang memberikan kesejukan, nyaman, tentram,

rapi, dan kesejukaan.

e) Keindahan adalah keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan

(11)

f) Keramahtamahan adalah suatu sikap dan perilaku seseorang yang

menunjukkan keakraban, sopan, suka membantu, suka tersenyum dan menarik hati.

2.5 Pengertian Produk Industri Pariwisata

Menurut batasan ini produk wisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan dari ia berangkat meninggalkan tempat tinggalnya hingga ia kembali pulang. Adapun unsur-unsur dari produk wisata yang merupakan suatu paket yang tidak terpisah yaitu :

a) Tourist objects yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata yang menjadi daya tarik orang-orang untuk dapat berkunjung kedaerah tersebut. b) Fasilitas yang diperlukan ditempat tujuan tersebut, seperti akomodasi,

restauran, bar, entertainment dan rekreasi.

c) Transportasi yang menghubungkan Negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan seperti transportasi ditempat tujuan ke objek-objek wisata.

Ciri-ciri produk pariwisata adalah sebagai berikut:

a) Hasil atau produk pariwisata tidak dapat dipisahkan.

b) Calon konsumen tidak dapat mencicipi produk yang akan dibeli. c) Hasil atau produk wisata tidak dapat ditimbun.

(12)

e) Hasil atau produk wisata tidak mempunyai standar atau ukuran yang objektif.

f) Peranan perantara tidak diperlukan kecuali travel agent atau tour operator.

g) Dari segi kepemilikian usaha penyedian produk wisata memerlukan biaya yang besar, resiko tinggi dan permintaan sangat peka.

Produk pariwisata merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan hiburan dimana setiap unsur dipersiapkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan oleh setiap perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.

2.6 Motivasi Perjalanan Wisata

Motivasi perjalanan wisata adalah suatu alasan tertentu dari masing-masing wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata, karena pada hakikatnya Mobilitas manusia merupakan salah satu sifat utama dari manusia itu sendiri yang tidak puas pada suatu tempat untuk memenuhi tuntutan kelangsungan hidupnya.

Dengan bertambahnya jumlah produk yang ditawarkan dan ditunjang dengan meningkatnya keadaan sosial ekonomi, dan kemajuan teknologi mendorong manusia untuk membuat permintaan jauh lebih banyak dan beragam.

Secara garis besarnya dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi yang akan mendorong wisatawan untuk mengadakan perjalanan wisata adalah sebagai berikut :

(13)

1. Dorongan kebutuhan untuk berlibur dan bereaksi. 2. Dorongan kebutuhan pendidikan dan penelitian. 3. Dorongan kebutuhan keagamaan.

4. Dorongan kebutuhan kesehatan. 5. Dorongan kepentingan keamanan. 6. Dorongan kepentingan politik.

7. Dorongan kepentingan hubungan keluarga.

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah melalui kegiatan meronce dengan media tutup botol hias dapat mengembangkanfisik motorik halus anak di

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa efisiensi boiler dan energi listrik pada PLTU Air Anyir Bangka menggunakan bahan bakar batubara periode bulan dan

Salah satu hal yang membuat Amerika Serikat lebih berhati hati dan penuh pertimbangan dalam menentukan kebijakan politik luar negerinya terhadap pengembangan nuklir Korea Utara

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah : “Adakah Pengaruh Tindakan Restrain Fisik Dengan Manset Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan Pada

Dengan mengintroduksikan teknologi inovasi spesifik lokasi yang di dalamnya sudah mencakup teknik pengendalian parasit dan penyakit ternak, maka kawasan tipologi lahan

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian atas kualitas pelayanan suatu perusahaan terhadap kepuasan konsumen, dengan topik penelitian

1. Tokoh masyarakat seperti Ketua Organisasi, Pimpinan Kelompok, Kader serta petugas lain di luar kesehatan sangat berperan dalam memberikan penyuluhan dan motivasi kepada

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah mengetahui kandungan klorofil-α, komposisi dan kelimpahan larva dan juvenil ikan serta di sungai, muara dan laut yang