• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN TERHADAP PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR PADAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN TERHADAP PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR PADAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

13

ISBN : 979-498-547-3

Makalah Pendamping: Kimia Paralel A

PENGARUH KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN TERHADAP PROSES PEMBAKARAN BAHAN BAKAR PADAT

Martomo Setyawan

Program Studi Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Yogyakarta 55164

Email: martomo_setyawan@yahoo.com

Abstrak

Kebutuhan bahan bakar yang meningkat tidak diimbangi oleh produksi minyak bumi, sehingga harus dicaribahan bakar alternatif yang terbarukan. Briket arang kayu adalah salah satu bahan bakar padat alternatif yangperlu dikembangkan. Permasalahan penggunaan bahan bakar padat adalah proses penyalaan yang lambat,pengaturan kecepatan pembakaran yang sulit, dan penghentian pembakaran yang tidak bisa spontan. Sehinggaperlu diteliti faktor faktor yang dapat menjadikan proses pembakaran bahan bakar padat briket arang menjadilebih mudahPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap kecepatanpembakaran. Penelitian ini dilakukan dengan mencetak briket arang dengan bentuk silinder dengan ukurandiameter 3 cm dan tebal 2 cm, dan selanjutnya dilakukan uji pembakaran terbuka dengan variasi kecepatan udarapembakaran untuk mengetahui proses terbakarnya seluruh permukaan dan proses pembakaran seluruh briket.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:(1). Kecepatan udara pembakaran mempengaruhi kecepatan pembakaran briket, (2). Untuk aliran udara laminer dengan Re kurang dari 3500 diperoleh hasilym = 1.017x + 0.9517 dan y = 1.4165x + 1.4425; (3). Untuk aliran udara turbulen Re lebih dari 3500 diperoleh hasilym = 0.1037x + 2.2213 dan y = -0.0462x2 + 0.8035x + 1.5309; dengan y = kecepatan pembakaran, g2/s x 1000; ym = kecepatan pembaraan,m2/s x 106; x= kecepatanudarapembakaran,m/s.

Kata kunci : kecepatan udara pembakaran, bahan bakar padat, kecepatan pembakaran

PENDAHULUAN

Briket adalah bahan bakar alternatif untuk mengatasi kelangkaan minyak bumi, briket dapat dibuat dari berbagai macam biomasa bahkan dapat digunakan sampah pengolahan kayu yang tidak digunakan lagi. Ditinjau dari segi nilai strategisnya pengembangan bahan bakar briket sangat strategis, disatu sisi dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar disisi lain dapat mengurangi jumlah sampah padatan yang jumlahnya juga semakin besar. Briket dibuat dengan memadatkan biomassa yang diarangkan.

Permasalahan yang dihadapi pemakaian briket sebagai bahan bakar belum sepopuler penggunaan minyak dan gas, hal ini disebabkan penggunaan yang sulit, yaitu berupa penyalaan yang sulit, pengaturan kecepatan pembakaran yang sulit, dan penghentian pembakaran yang tidak bisa spontan. Selain itu hasil pembakaran briket masih menyisakan abu disamping kemungkinan juga dihasilkan gas karbonmonoksida yang beracun dari pembakaran yang tidak sempurna.

Pembakaran apabila ditinjau dari prosesnya adalah proses reaksi antara karbon padatan dengan oksigen yang berasal dari udara, kecepatan reaksi padat gas salahsatunya dipengaruhi oleh luas permukaan kontak padatan dan gas, karena padatan susunan molekulnya rapat maka yang beraksi adalah partikel yang berada dipermukaan. Penelitian ini bertujuan untuk

mempelajari pengaruh luas permukaan per berat briket terhadap kecepatan proses pembakaran, diharapkan dengan diketahui pengaruh luas permukaan terhadap kecepatan pembakaran maka dapat dibuat bentuk briket yang memberikan kecepatan pembakaran optimal sehingga panas yang diperolehnya juga besar. Dengan semakin tinggi suhu pembakaran maka proses pembakaran semakin sempurna sehingga adanya gas beracun dapat ditekan atau bahkan dihilangkan.

Pembakaran adalah reaksi kimia, dengan asumsi briket arang terdiri atas karbon, maka secara umum mengikuti persamaan kecepatan reaksi :

(1) Untuk pembakaran yang kekurangan jumlah oksigen, maka reaksi mengikuti persamaan berikut

(2) (Levenspiel, 1999) Reaksi pembakaran karbon dengan udara merupakan reaksi padat gas yang mengikuti model shrinking spherical particles, yang dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 1. Model shrinking spherical particles Shrinking Unreacted particles Shrinking Unreacted particles

(2)

14

Makalah Pendamping: Kimia

Paralel A Pembakaran bahan bakar padat sangat

kompleks variabelnya salah satunya adalah bentuk fisik dari bahan bakar tersebut, bentuk fisik bahan bakar mempengaruhi perband-ingan udara dan bahan bakar yang beraksi, semakin besar perbandingan udara dan bahan bakar maka pembakaran akan berlangsung lebih cepat (Perry, 1999). Semakin besar luas permukaan bahan bakar maka jumlah udara yang bereaksi dengan bahan bakar semakin besar. Pembakaran dengan jumlah oksigen yang cukup akan menghasilkan pembakaran yang menyala, pembakaran ini akan menghasilkan suhu yang tinggi dan kecepatan pembakaran yang tinggi pula.

METODE PENELITIAN a. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa Arang kayu, Bahan bakar padat (parafin) dan Tepung kanji

b. Alat

Alat percobaan meliputi: fan, anemometer, stopwatch

c. Cara Percobaan

Percobaan dilakukan dengan mencetak briket arang dengan perbandingan 57% berat arang, 14% berat tepung kanji dan 29% berat air dengan bentuk yang memberikan luas permukaan spesifik yang berbeda, selanjutnya masing-masing bentuk dilakukan dua uji pembakaran, yaitu pembakaran terbuka dan pemba-karan dalam tungku.

Pembakaran terbuka dilakukan dengan membakar briket pada udara terbuka dengan bantuan bahan bakar parafin seberat 10% dari berat briket, percobaan ini untuk mengamati fenomena

pemba-karan yang meliputi waktu membara seluruh permukaan briket dan waktu untuk membakar briket sampai habis. Percobaan diulangi untuk berbagai kecepatan udara pembakaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel penelitian berupa kecepatan udara pembakaran dengan melakukan variasi kecepatan kipas angin dan jarak sampel dengan kipas angin.

Dalam percobaan ini dilakukan 12 variasi kecepatan udara pembakaran.

a. Pengaruh Kecepatan Udara terhadap Kecepatan Pembaraan

Dari gambar 2 terlihat bahwa kenaikan kecepatan udara berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran muka (pembaraan), pengaruh yang sangat besar terjadi dari kecepatan udara 0 m/s menuju 2 m/s, diatas 2 m/s pengaruh kenaikan, hal ini disebabkan tipe aliran udara dibawah 2 m/s merupakan jenis aliran laminer dengan bilangan Reynold kurang dari 3500. Jenis aliran laminer ini pengaruh kecepatan aliran sangat besar dalam mengurangi faktor hambatan transfer massa dari udara ke padatan bahan bakar, sehingga pengaruh kecepatan udara ber-banding langsung dengan kecepatan pemba-karan permukaan, hubungan antara kece-patan udara dan kecekece-patan pembaraan briket pada bilangan reynold dibawah 3500 dapat dinyatakan dengan: ym = 1.017x + 0.9517 dengan : ym = kecepatan pembaraan, m 2 /s x 106 x = kecepatan udara pembakaran, m/s dengan tingkat keakuratan R² = 0.9898.

Gambar 2. Grafik pengaruh Kecepatan udara pembakaran terhadap kecepatan pembaraan briket ! ! " " # # " $ % & ! ! " # $ % & " # %

(3)

ISBN : 979-498-547-3

Paralel A

atan udara pembakaran terhadap kecepatan pembaraan pengaruh Kecepmaan

Pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap pembaraan untuk kondisi aliran udara turbulen dengan bilangan Reynold diatas 3500 relatif lebih kecil dibanding pada kondisi laminer karena pada kecepatan turbulen penghalang tranfer massa sudah relatif kecil sehingga penambahan kecepatan tidak terlalu signifikan

Pada perbatasan zone laminer dan turbulen kecepatan pembakaran tidak konti nyu, hal ini disebabkan oleh perubahan pola aliran udara laminer yang lurus berubah ke pola turbulen yang acak.

Hubungan kecepatan udara pembakaran dengan pembaraan briket pada kondisi aliran turbulen (gambar 3) dapat dinyatakan sebagai berikut :

ym= 0.1037x + 2.2213 dengan :

ym = kecepatan pembaraan, m 2

x = kecepatan udara pembakaran dengan tingkat keakuratan R² = 0.6696

b. Pengaruh Kecepatan Udara terhadap Kecepatan Pembakaran

Dari gambar 4 terlihat bahwa kenaikan kecepatan udara berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran. Pengaruh ini hampir sama dengan pengaruh kecepatan udara terhadap kecepatan pembakaran muka (pembaraan), pengaruh yang sangat besar terjadi dari kecepatan udara 0 m/s menuju 2 m/s, diatas 2 m/s pengaruh kenaikan, hal ini disebabkan tipe aliran udara dibawah 2 m/s merupakan jenis aliran laminer dengan bilangan Reynold kurang dari 3500. Jenisaliran laminer ini pengaruh kecepatan aliran sangat besar dalam mengurangi faktor hambatan transfer massa dari udara ke padatan bahan bakar, sehingga pengaruh kecepatan udara berbanding langsung

! ! " " # #

!

"

#

$

%

'

(

)

*

Makalah Pendamping: Kimia

atan udara pembakaran terhadap kecepatan pembaraan briket dengan persa maan

Pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap pembaraan untuk kondisi aliran udara turbulen dengan bilangan Reynold diatas 3500 relatif lebih kecil dibanding pada kondisi laminer karena pada kecepatan tranfer massa sudah relatif kecil sehingga penambahan kecepatan Pada perbatasan zone laminer dan turbulen kecepatan pembakaran tidak konti-nyu, hal ini disebabkan oleh perubahan pola aliran udara laminer yang lurus berubah ke Hubungan kecepatan udara pembakaran dengan pembaraan briket pada kondisi aliran dapat dinyatakan

2 /s x 106 = kecepatan udara pembakaran, m/s dengan tingkat keakuratan R² = 0.6696.

Pengaruh Kecepatan Udara terhadap

terlihat bahwa kenaikan kecepatan udara berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran. Pengaruh ini hampir sama dengan pengaruh kecepatan udara terhadap kecepatan pembakaran muka (pembaraan), pengaruh yang sangat besar terjadi dari kecepatan udara 0 m/s menuju 2 m/s, diatas 2 m/s pengaruh kenaikan, hal ini disebabkan tipe aliran udara dibawah 2 m/s merupakan jenis aliran laminer dengan ynold kurang dari 3500. aliran laminer ini pengaruh kecepatan aliran sangat besar dalam mengurangi faktor hambatan transfer massa dari udara ke padatan bahan bakar, sehingga pengaruh kecepatan udara berbanding langsung

dengan kecepatan pembakaran, hub antara kecepatan udara dan kecepatan pembakaran briket pada bilangan reynold dibawah 3500 dapat dinyatakan dengan y = 1.4165x + 1.4425

dengan :

y = kecepatan pembakaran, g

x = kecepatan udara pembakaran, m/s dengan tingkat keakuratan R² = 0.9975

Apabila dibandingkan pengaruh terhadap pembakaran muka dan pembakaran kese luruhan, maka pada kondisi laminer pengaruh kecepatan udara lebih besar terhadap pembakaran keseluruhan, karena pemba karan muka hanya terjadi di permuk briket, dan ini dibatasi oleh luas muka briket. Sedangkan pembakaran keseluruhan meliputi pembakaran dibadan briket sehingga dengan naiknya kecepatan udara pembakaran maka transfer massa udara ke badan briket juga semakin besar sehingga menyebabkan kecepatan pembakaran yang besar.

Pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap pembakaran untuk kondisi aliran udara turbulen dengan bilangan Reynold diatas 3500 relatif lebih kecil dibanding pada kondisi laminer bahkan pada bilangan Reynolds diatas 10000 pen

kecil atau dapat dikatakan tidak berpengaruh lagi karena pada kecepatan turbulen penghalang tranfer massa sudah relatif kecil sehingga penambahan kecepatan tidak terlalu signifikan dan pengaruh transfer massa udara ke badan briket tidak menga

bahan. Sehingga penambahan kecepatan udara pada zone ini tidak berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran.

Pada perbatasan zone laminer dan turbulen kecepatan pembakaran tidak kontinyu, hal ini disebabkan oleh perubahan

" $ % &

& " # %

15 Makalah Pendamping: Kimia

briket dengan persaGambar 3. Grafik

dengan kecepatan pembakaran, hubungan antara kecepatan udara dan kecepatan pembakaran briket pada bilangan reynold dibawah 3500 dapat dinyatakan dengan

y = kecepatan pembakaran, g2/s x 1000 = kecepatan udara pembakaran, m/s

kat keakuratan R² = 0.9975. Apabila dibandingkan pengaruh terhadap pembakaran muka dan pembakaran kese-luruhan, maka pada kondisi laminer pengaruh kecepatan udara lebih besar terhadap pembakaran keseluruhan, karena pemba-karan muka hanya terjadi di permukaan briket, dan ini dibatasi oleh luas muka briket. Sedangkan pembakaran keseluruhan meliputi pembakaran dibadan briket sehingga dengan naiknya kecepatan udara pembakaran maka transfer massa udara ke badan briket juga semakin besar sehingga menyebabkan

epatan pembakaran yang besar.

Pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap pembakaran untuk kondisi aliran udara turbulen dengan bilangan Reynold diatas 3500 relatif lebih kecil dibanding pada kondisi laminer bahkan pada bilangan Reynolds diatas 10000 pengaruh semakin kecil atau dapat dikatakan tidak berpengaruh lagi karena pada kecepatan turbulen penghalang tranfer massa sudah relatif kecil sehingga penambahan kecepatan tidak terlalu signifikan dan pengaruh transfer massa udara ke badan briket tidak mengalami penam-bahan. Sehingga penambahan kecepatan udara pada zone ini tidak berpengaruh terhadap kecepatan pembakaran.

Pada perbatasan zone laminer dan turbulen kecepatan pembakaran tidak kontinyu, hal ini disebabkan oleh perubahan

(4)

16

Makalah Pendamping: Kimia

pola aliran udara laminer yang lurus berubah ke pola turbulen yang acak.

Hubungan kecepatan udara pembakaran dengan pembakaran muka briket pada kondisi aliran turbulen (Gambar 5) dapat dinyatakan sebagai berikut :

Gambar 4. Grafik pengaruh Kecepatan udara pembakaran terhad

Gambar 5. Grafik persamaan Kecepatan udara pembakaran terha briket

SIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Kecepatan udara pembakaran mempe ngaruhi kecepatan pembakaran

2. Untuk aliran udara laminer dengan Re kurang dari 3500 diperoleh hasil

ym = 1.017x + 0.9517 y = 1.4165x + 1.4425

3. Untuk aliran udara turbulen Re lebih dari 3500 diperoleh hasil

ym = 0.1037x + 2.2213

y = -0.0462x2+ 0.8035x + 1.5309 dengan y = kecepatan pembakaran,

! " # $ % ! " # + " % ' ( ) ) ) ! " # $ % ! " # + " % ' ( ) ) )

Makalah Pendamping: Kimia

yang lurus berubah Hubungan kecepatan udara pembakaran dengan pembakaran muka briket pada kondisi dapat dinyatakan

y = -0.0462x2+ 0.8035x + 1.5309 dengan :

y = kecepatan pembakaran (m2/s x 1000)

x= kecepatan udara pembakaran, m/s dengan tingkat keakuratan R² = 0.9578

. Grafik pengaruh Kecepatan udara pembakaran terhadap kecepatan pembakaran

. Grafik persamaan Kecepatan udara pembakaran terhadap kecepatan pembakaran

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Kecepatan udara pembakaran mempe-ngaruhi kecepatan pembakaran briket. Untuk aliran udara laminer dengan Re kurang dari 3500 diperoleh hasil

Untuk aliran udara turbulen Re lebih dari

+ 0.8035x + 1.5309 kecepatan pembakaran,

(g2/s x 1000)

ym= kecepatan pembaraan, m x= kecepatan udara pembakaran, m/s

DAFTAR PUSTAKA

Cheremisnoff PN, 1992, Handbook, Butterworth Oxford.

Kurtubi, 2004 , Indonesia :

Center for Petroleum and Energy Economics Sudies (CPEES), Jakarta

" $ % & ,& " # % " $ % & ,& " # % Paralel A + 0.8035x + 1.5309 y = kecepatan pembakaran muka x= kecepatan udara pembakaran, m/s dengan tingkat keakuratan R² = 0.9578.

ap kecepatan pembakaran briket

dap kecepatan pembakaran

= kecepatan pembaraan, m2/s x 106 x= kecepatan udara pembakaran, m/s.

Cheremisnoff PN, 1992, Waste Incineration , Butterworth-Heinemann, Indonesia : Net Oil Importer, Center for Petroleum and Energy Economics Sudies (CPEES), Jakarta

!

(5)

17

ISBN : 979-498-547-3

Makalah Pendamping: Kimia Paralel A

Levenspiel, O., 1999, Chemical Reaction Engineering, John Wiley and sons, New York

Perry, R.H., and Green, D.W., 1999, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, Mc Graw Hill, New York

Shafizadeh F, 1982, Chemistry of Pyrolysis and Combustion of Wood, in Proceedings: 1981 International Confe-rence on Residential Solid Fuels – Environmental Impacts and Solutions, Cooper JA, Malek D eds, Oregon Graduate Center, Beverton: 746-771. Smith, J.M., 1981, Chemical Engineering

Kinetics, Mc Graw Hill, Tokyo

Setyawan, M., 2008, Pengaruh Luas permukaan briket arang terhadap proses pembakaran , Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Munir, S., 2004, Prospek Teknologi Peman-aatan Biomas sebagai Sumber Energi Terbarukan Melalui Pengem-bangan Sistem Pembakaran Dua atau Lebih Tipe Bahan Bakar Padat Konvensional

yang Berbeda secara Bersamaan (Co-Firing System), Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

Kou, S., 1996, Transport Phenomena and Materials Processing, John Wiley and Sons, New York.

TANYA JAWAB

Penanya : Moekhamad Alfiyan (BAPETEN) Pertanyaan :

Dari tujuan makalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembaka-ran batu bara padat, tetapi mengapa hasil penelitian hanya meneliti pengaruh laju kecepatan udara terhadap pembakaran? Jawaban :

Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh kecepatan udara terhadap laju pembakaran sedangkan untuk faktor internal (kadar air) sudah dilakukan sebelumnya

Gambar

Gambar 2. Grafik pengaruh Kecepatan udara pembakaran terhadap kecepatan pembaraan briket
Gambar 4. Grafik pengaruh Kecepatan udara pembakaran terhad

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ketentuan tersebut diatur bahwa setiap Pengadilan wajib memastikan informasi-informasi yang berhubungan dengan: (i) seluruh putusan baik yang telah berkekuatan hukum

Tema mayor (utama) crita silat DIPSI mujudake tema masyarakat Jawa ora bisa uwal saka anane mitos. Crita silat DIPSI iki nggambarake panguripane masyarakat Jawa,

HIV %(Human Immunodeficiency Virus) adalah /irus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang $rgan$rgan /ital sistem kekebalan tubuh manusia, seperti sel

Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja menurut Imam Soepomo adalah penjagaan agar tenaga kerja dapat melakukan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan, salah satu bentuk

Program Studi: 'S1 Administrasi Publik'S1 Administrasi Pemerintahan 'Sl Perencanaan Pembangunan .Sl Administrasi Bisnis. Sl Administrasi Perpajakan. Sl Bisnis

Paring (nyaosi) andharan utawa pangerten marang wong kanthi lelewaning basa kang becik, nyenengake, lan kepenak dirungokake, lan kepingin milut panemune wong liya kang

Admin yaitu orang yang memiliki akses khusus untuk mengelola sistem,. admin memiliki hak untuk memodifikasi sistem apabila sistem

“h eet saldo awal untuk menuliskan saldo awal, sheet jurnal untuk mencatat jurnal, LR untuk melihat laba rugi dari hasil transaksi sedangkan neraca akan digunakan