FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CPO (Crude Palm Oil) INDONESIA DAN HARGA
MINYAK GORENG SAWIT DOMESTIK
OLEH :
YUDA ISKANDAR ARUAN A14103613
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
YUDHA ISKANDAR ARUAN. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor CPO (Crude Palm Oil) Indonesia dan Harga Minyak Goreng Sawit Domestik. Di bawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.
Perkebunan industri di Indonesia yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah perkebunan kelapa sawit baik dari perkembangan luas areal dan penyerapan tenaga kerja. Sampai dengan tahun 2006 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah 6.074.926 juta ha, yang terdiri dari perkebunan rakyat 1.458.153 juta ha, perkebunan pemerintah 1.024.159 juta ha, dan perkebunan swasta 3.592.614 juta ha. Rata-rata pertumbuhan lahan per tahun sebesar 6 persen atau 350.292,2 ha per tahun.
Sejalan dengan peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit, produksi dan ekspor minyak sawit mentah juga semakin meningkat setiap tahunnya. Produksi CPO pada tahun 2005 sebanyak 13,60 juta ton, dengan total ekspor 10,44 juta ton. Tahun 2006 total produksi CPO 16,30 juta ton dengan total ekspor 12,15 juta ton dan pada tahun 2007 total produksi 17,37 juta ton dan total ekspor 12,80 juta ton. Peningkatan produksi CPO masih akan terus berlangsung sejalan dukungan teknologi dan implementasinya serta didorong tingkat konsumsi.
Harga CPO dunia pada tahun 2006 US$ 400 - US$ 500 per ton. Pada saat ini harga CPO mencapai US$ 600 - US$ 700 per ton. Harga CPO pada bursa Rotterdam mencapai US$ 870 per ton. Terjadinya peningkatan harga dipicu karena banyaknya permintaan dari negara-negara maju yang tengah melakukan diversifikasi energi untuk pengembangan biofuel. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Makan Indonesia (GIMNI) memperkirakan jika harga CPO naik menjadi 825 dolar AS per ton, maka kemungkinan kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri sebesar Rp 450-500 per Kg1.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder bentuk deret waktu (time series). Data-data tersebut diperoleh dari berbagai lembaga yang terkait dengan topik penelitian, antara lain Volume Ekspor CPO dari Badan Pusat Statistik (BPS), Harga Ekspor CPO dari Departemen Pertanian (DEPTAN), Harga Domestik CPO diperoleh dari Direktorat Jendral Bina dan Produksi Perkebunan (Ditjenbun), Departemen Pertanian. Harga minyak goreng sawit domestik dan harga minyak goreng kelapa diperoleh dari Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan, Departemen Perdagangan. Data tersebut merupakan data bulanan dari tahun 2002–2007.
Berdasarkan hasil estimasi produksi minyak goreng sawit secara signifikan dipengaruhi oleh volume produksi CPO, permintaan CPO oleh industri dan produksi minyak goreng sawit dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Model dapat menjelaskan keragaman produksi minyak goreng sawit sebesar 99,65 persen.
Hasil estimasi simultan terlihat bahwa produksi minyak goreng sawit domestik secara signifikan dipengaruhi volume ekspor CPO dan produksi minyak goreng sawit domestik pada tahun sebelumnya pada taraf nyata 95 persen. Kebijakan pemerintah yang menyatakan harus dilakukannya Domestic Market Obligation (DMO) adalah langkah yang baik dalam mempengaruhi peningkatan produsen untuk melakukan ekspor.
Berdasarkan hasil estimasi terlihat Permintaan CPO oleh industri minyak goreng secara signifikan dipengaruhi volume produksi CPO, produksi minyak
goreng sawit domestik dan harga CPO domestik pada tingkat nyata 95 persen.
Hal ini dibuktikan dengan tanda positif pada variabel permintaan CPO oleh Industri minyak goreng yang diinterprestasikan bahwa kecenderungan meningkat atau menurunnya konsumsi industri terhadap CPO di masa lalu (satu tahun sebelumnya) akan memberikan respon yang sama terhadap permintaan yang akan datang.
Ekspor CPO Indonesia secara signifikan dipengaruhi nilai ekspor CPO dan tarif ekspor pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Orientasi yang lebih dari industri CPO terhadap peluang ekspor, dapat mengganggu kestabilan industri pengolahan kelapa sawit domestik, salah satunya industri minyak goreng. Kebijakan dari pemerintah terhadap penerapan tarif ekspor dapat dikatakan berhasil. Tanda negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan antara ekspor CPO dan tarif ekspor.
Hasil estimasi simultan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga minyak goreng sawit secara signifikan dipengaruhi tarif ekspor dan produksi minyak goreng sawit domestik dengan taraf nyata sebesar 95 persen. Hubungan positif pada jangka panjang antara harga minyak goreng sawit domestik dengan meningkatnya harga CPO dunia telah memenuhi logika ekonomi. Ketika harga minyak dunia meningkat maka ketertarikan industri untuk melakukan ekspor akan semakin meningkat. Hal ini berdampak terhadap naiknya harga minyak goreng domestik yang seiring dengan kurangnya bahan baku terhadap minyak goreng. Harga minyak goreng sawit domestik pada jangka pendek diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,01 persen jika volume ekspor meningkat sebesar satu persen. Pada jangka panjang diperkirakan jika volume ekspor CPO meningkat sebesar satu persen maka akan mengakibatkan penurunan harga minyak goreng sawit sebesar 0,04 persen. Terjadinya peningkatan atau penurunan harga minyak dunia sebesar satu persen pada jangka panjang maka akan mengakibatkan peningkatan atau penurunan harga minyak goreng sawit domestik sebesar 0,10 persen.
Peningkatan tarif ekspor sebesar satu persen mengakibatkan penurunan volume ekspor CPO, produksi minyak goreng sawit domestik dan permintaan CPO oleh industri minyak goreng. Perubahan terbesar terjadi pada variabel harga minyak goreng sawit , dimana peningkatan sebesar satu persen dari tarif ekspor akan mengakibatkan penurunan harga minyak goreng sawit domestik sebesar 19 persen. Hasil ini dapat menggambarkan bahwa kebijakan tarif ekspor ternyata memang memiliki dampak terhadap permintaan CPO oleh industri yang menurun sebesar 7,44 persen jika tarif ekspor meningkat sebesar satu persen. Adanya kenaikan tarif ekspor ini ternyata juga mengakibatkan penurunan produksi minyak goreng sawit domestik. Produksi diduga akan mengalami penurunan sebesar 5.938 persen dan volume ekspor CPO mengalami penurunan sebesar 5.91 tiap peningkatan tarif ekspor sebesar satu persen.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CPO (Crude Palm Oil) INDONESIA DAN HARGA
MINYAK GORENG SAWIT DOMESTIK
OLEH :
YUDA ISKANDAR ARUAN A14103613
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor CPO Indonesia dan Harga Minyak Goreng Sawit Domestik
Nama : Yuda Iskandar Aruan NRP : A14103613 Bogor, 17 Januari 2009 Menyetujui, Dosen Pembimbing Muhammad Firdaus, PhD NIP. 132 158 758 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CPO
(Crude Palm Oil) INDONESIA DAN HARGA MINYAK GORENG SAWIT DOMESTIK” BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI TULISAN KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, 17 Januari 2009
YUDHA ISKANDAR ARUAN A14103613
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 10 Oktober 1980. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Ayahanda Muhammad Yusuf Aruan dan Ibunda Hj. Rizla Hafni Br. Situmorang.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah lulus dari Sekolah Dasar (SD) Sultan Hasanuddin pada tahun 1992. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu dan lulus pada tahun 1995. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan SMU Negeri 1 Kualuh Hulu dan lulus pada tahun 1998.
Pada Tahun 1998 penulis diterima di Program Diploma 3 Program Studi Teknisi Medis Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan dan selesai pada tahun 2002. Penulis melanjutkan kembali tingkat akademisinya di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama masa perkuliahan, penulis pernah menjadi Teknisi Laboratorium di Fakultas Kedokteran Hewan dan menjadi staf pengajar di SMU, SMK dan STM Yayasan Bina Sejahtera (YBS) Bogor. Penulis juga aktif pada berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan yaitu Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (IMATAPSEL) IPB dan Ikatan Mahasiswa Muslim Asal Medan dan Sekitarnya (IMMAM) IPB, Komunitas Seni (KOMSEN) IPB, Formatur dan Dewan Penasehat di Forum Komunikasi Mahasiswa Ekstensi (FKME) dan saat ini aktif sebagai Ketua DPC Labuhan Batu Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) Sumatera Utara.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, tiada tuhan selain Allah, Rabb yang telah menurunkan Islam sebagai mabda (ideologi) yang merupakan solusi atas seluruh problematika kehidupan manusia. Atas rahmat, karunia dan izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor CPO (Crude Palm Oil) Indonesia dan Harga Minyak Goreng Sawit Domestik”. Sholawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga akhir masa.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi permasalahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor CPO (Crude Palm Oil) Indonesia dan harga minyak goreng sawit domestik. Spesifikasi model yang ditentukan dalam skripsi ini adalah Produksi Minyak Goreng Sawit Domestik, Permintaan CPO oleh Industri Minyak Goreng, Ekspor CPO dan Harga Minyak Goreng Sawit Domestik.
Penulis mengharapkan skripsi ini dapat menjadi referensi dan informasi bagi pihak yang memerlukannya. Skripsi ini merupakan hasil maksimal yang dapat dikerjakan penulis dengan menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Namun, dengan segala keterbatasan yang ada diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, 17 Januari 2009
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan bagi penulis yang telah dipertemukan dengan orang-orang yang sangat luar biasa dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda beserta seluruh keluarga besar tercinta yang tak henti - hentinya memberikan kasih sayang dan menjadi motivator, baik moril maupun materil.
2. Bapak Muhammad Firdaus, PhD selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dorongan, saran, dan perhatiannya. Meskipun Bapak sangat luar biasa sibuk tetapi masih mau menyempatkan untuk memberikan ilmunya kepada penulis dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Tanti Novianti, SP. Msi selaku dosen evaluator yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.
4. Ibu Dr. Ir. Heny K. Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama yang telah memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Tintin Sarianti, SP. MM selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan masukan mengenai teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
4. Crew Sekretariat Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Mbak Nur, Mbak Rahmi, Mbak Maya, Agus dan Adji atas kebaikan budinya
dan telah memberikan informasi dalam segala hal tentang perkuliahan kepada penulis.
6. Kakanda Drh. Yuandi Fasella Aruan, Adindaku Ibrahim Yusni Aruan, Ricky Yusuf Aruan dan Ira Rahmayeni Br. Aruan yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi dalam penyelesaian skripsi penulis. Get up stand up, stand up for your life and don’t give up the fight.
7. Teman-teman Ekstensi atas dukungan dan semangat yang diberikan.
8. Teman-teman dan adik-adikku di Ikatan Mahasiswa Tapanuli Selatan (IMATAPSEL) IPB.
9. Teman – teman dan adik-adikku di Ikatan Mahasiswa Muslim Asal Medan dan Sekitarnya (IMMAM) IPB.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasil tulisan ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekeurangan, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Bogor, 17 Januari 2009