• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ULASAN KARYA PERANCANGAN

A. Konsep Dasar Perancangan

Dalam pembuatan konsep perancangan desain garskin dengan mengacu pada konsep sederhana. Terispirasi dari banyaknya motif dan seni ragam hias nusantara yang dapat dikembangkan dan diimplementasikan kedalam cetak digital indoor. Menggunakan warna–warna yang lembut dan berani sesuai dengan target pasar kaum wanita dalam pembuatan ilustrasi untuk accessories alat komunikasi. Dengan menggunaan warna-warna yang lebih ngejreng dan berani sesuai dengan karakter wanita yang menyukai seni ornament dan seni ragam hias.

B. Proses Perancangan dan Kreatif

Tahapan proses dari sebuah perencangan desain garskin dengan mengangkat dari berapa pola desain yang telah dipilih untuk dikembangkan menjadi beberapa macam dengan memadukan permainan warna.

(2)

Gambar 18. Coloring Desain

Gambar 19. Contoh Desain

C. Pembuatan Pola Cutting

Dengan mencari berapa merek dan type dari alat komunikasi yang ada dipasaran. Melalui browsing di internet dan menggambar pola dari body mulai dari sisi muka dan sisi belakang sesuaikan dengan kondisi fisiknya. memperbanyak perbendaharan dalam bermacam-macam type dan merek yang dikeluarkan produsen alat

(3)

komunikasi. Mengikuti perkembangan harus diikuti dengan melakukan pembuatan pola cutting yang pas dengan size dari alat komunikasi.

Gambar 20. Contoh Desain Cutting D. Target Pemasaran

Wanita pengguna Handpone dengan berbagai type dan series dari handpone yang mereka miliki. Karena pengguna handpone tidak hanya wanita dewasa mulai dari usia belasan hingga dewasa sudah banyak yang menggunakan alat komunikasi. Sehingga dengan mempelajari karakter dan kebiasaan wanita dalam memperlakukan alat komunikasi mereka dapat menciptakan sebuah karya yang disukai mereka yang begitu anggun untuk dikenakan pada alat komunikasi mereka.

.

(4)

E. Spefikasi Teknis Karya

a. Desain yang dibuat merupakan ilustrasi dengan software adobe ilustrator tidak ada format jpg dengan format tiff.

b. Target pasar lebih ke satu subject sesuai dengan desain yang feminim jadi target yaitu wanita semua usia.

c. Warna desain lebih berani sesuat dengan target yang dituju. d. Pencetakan menggunakan 4-8 pass dengan hight ress quality

pass digunakan dilihat dari desain yang akan di output.

e. Mengunakan material sticker LG Hausys yang permukanya lebih halus dan lebih kuat

f. Mencoba dengan mengemas dalam kemasan yang dapat menjual dan memperkenalkan diri produk yang didalamnya. Sehingga mencoba berbeda dengan garskin yang dipasarkan hanya dikemas dengan plastik pembungkus saja. Maka penulis mencoba membuat desain dengan bahan artcarton 260 gr dengan laminating doff.

(5)

Gambar 22. Desain Garskin

(6)

F. Masalah Muatan Produk

Dengan perkembangannya dunia digital ini maka material yang digunakan sebagai media cetak digitalpun ikut berkembang dengan mengeluarkan produk yang memiliki kualitas yanga baik dalam mendukung teknologi digital.

Sebagai material yang digunakan dalam laporan karya pada tugas akhir ini material yang penulis gunakan sticker Printing Film LG Hausys yang memiliki kualitas lebih baik dari Vinily Ritma tentunya dengan harga yang berbeda pula.

Penggantian dari teknik resin yang sudah ditinggalkan karena berapa hal yang kurang mengena dalam pembuatan garskin ini. Maka penulis mengganti dengan proses laminating dengan material doff yang penulis ambil karena memiliki berapa pertimbangan yang diambil. Dalam menentukan hasil akhir dari proses finishing.

Dengan tidak jadinya proses finishing dengan menggunakan teknik resin karena mengalami kendala dalam chemical yang digunakan dan minat pasar yang mulai menurun.

G. Proses Kerja Teknik Resin

a. Persiapan Pra Resin

1. Mempersiapkan Loyang yang akan dipergunakan dibersihkan dari kotoran debu dengan menggunak bensin dan dibilas dengan air bersih lalu dikeringkan. 2. Memberikan cairan perekat menggunakan spary mount. 3. Mempersiapkan sticker yang akan di resin dengan

melepas bagian cutting yang tidak dipergunakan.

4. Menempatkan sticker yang pada Loyang sesuai dengan size pola untuk memudahkan proses resin.

(7)

b. Persiapan Chemical

1. Mempersiapkan chemical yang akan digunakan baik chemical hard dan chemical soft.

2. Membersihkan wadah untuk melakukan penimbangan chemical harus bersih dari kotoran yang menempel pada wadah dan sisa-sisa dari bahan chemical yang mengering.

3. Alat gramatur untuk mengukur skala perbandingan dari chemical yang akan digunakan.

4. Wadah dari chemical yang sudah dilakukan skala perbandingan dimasukan kedalam wadah kembali. 5. Mesin mixing untuk melakukan pencampuran antara

dua chemical tercampur sempurna

6. Kompresor sebagai tenaga pendorong chemical yang akan dituangkan kemedia sticker.

7. Alat suntik yang besar dengan ujung jarumnya sudah dipotong dan alat penatur untuk tekanan anginnya.

(8)

Gambar 24. Spray Mount Pada Loyang Oven

Gambar 25. Meletakan Hasil Print Digital

Gambar 28. Wadah Chemical Dimasukan Ke Wadah Mixing

Gambar 27. Menimbang Chemical Dengan Skala 1 : 2 Gambar 26. Chemical Hard dan

Soft  

(9)

Gambar 30. Memasang Alat Mixing

Gambar 31. Wadah di Pasang Kemesin Mixing

Gambar 32. Persiapan Mixing Sampai Vacum

Gambar 33. Proses Mixing 5 Menit

Gambar 34. Persiapan Menuangkan Cairan Resin

Gambar 35. Teknik Menuangkan Cairan Resin

(10)

H. Teknik Resin

Sticker yang sudah dicetak digital indoor dan mengalami proses cutting dengan mesin cutting tersebut perlu dipotong-potong lepas sesuai dengan pasangan dalam tiap type dan series. Bagian sticker yang tidak terkena cetak dilepas dan dibuang hingga tinggal bagian pola cutting saja.

Sticker tersebut diletakan kedalam loyang oven yang sebelumnya loyang tersebut diberi perekat/lem dengan menggunakan spay mount kemudian meletakan sticker tersebut kepermukan loyang oven dan diratakan hingga tidak terjadi gelembung atau goyang pada sticker.

Menuangkan hasil mixing dari chemical resin kedalam suntikan dan sudah dipasang mata jarum suntik sesuai dengan kebutuhan area resin. Setelah mata jarum dipasang dan menuangkan cairan chemical kedalam suntikan kemudian ditutup dengan bagian dari alat tekan yang dialiri udara dari compressor sebagai tenaga tekan dalam melakukan penuangan chemical resin keatas permukaan sticker.

Tahapan preses ini setelah selesai sticker yang sudah diberikan cairan resin pada bagian yang tercetak diistirahatkan dan terus melakukan resin ulang sesuai dengan jumlah loyang dan habisnya chemical yang sudah dilakukan mixing tersebut. Setelah semua proses resin selesai, barulah Loyang-loyang tersebut dimasukan kedalam oven listrik dengan suhu 1000-1500 dengan waktu pembakaran hingga 8 jam lamanya.

Dengan tahapan proses kerja finishing teknik resin yang begitu rumit dan membutuhkan berapa teknik khusus dalam melakukan filling dalam permainan skala chemical dan filling dalam melakukan penuangan cairan mixing kepermukaan media sticker. Memerlukan kejelian dalam teknik tetesnya dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam proses kerjanya. Karena pada proses pembakaran ini juga mempengaruh hasil akhir dari proses finishing resin apabia suhu terlalu tinggi chemical resin akan terlihat kusam dan menjadi kaku.

(11)
(12)

I. Kendala dan Solusi Inovatif Dalam Perwujudan Karya

Dengan melihat proses resin yang begitu membutuhkan tahapan-tahapan yang perlu dipertimbangkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga mempengaruhi nilai jual yang lumayan cukup tinggi dibandingkan dengan garkin yang lain. Sehingga penulis mengalihkan proses resin ke proses laminating dengan laminating yang digunakan doff dengan berapa pertimbangan.

Cara laminating dalam bisnis percetakan adalah laminating permukaan cetak agar barang cetakan terlihat eksklusif. Laminating cetak (laminating panas atau laminating dingin) bisa memberikan hasil yang lebih halus dan daya tahan masalah pencetakan. Hal ini banyak digunakan untuk pekerjaan finishing di brosur, selebaran, kartu nama, katalog, dll…

Berikut adalah metode terkenal laminating pencetakan yang digunakan dalam kegiatan bisnis percetakan…

1. Thermal Lamination (laminating Panas)

Laminating thermas (panas) dalam bisnis percetakan biasanya terdiri dari 2 lapisan dengan masing-masing lapis terdiri dari sebuah film overlaminate dan perekat, yang kering dan tidak lengket untuk disentuh. Sebuah sumber panas dan tekanan yang diperlukan selama proses laminating. Dokumen ini ditempatkan di antara dua lapisan dari film laminating dan kemudian dikirim melalui peralatan dimana perekat kering dibuat lengket oleh panas dan ditekan ke dokumen di bawah tekanan tinggi. Setelah pendinginan, perekat mengeras dan memberikan ikatan permanen antara dokumen dan film laminating.

(13)

2. Laminating Dingin (Cold Laminating)

Laminating dingin adalah sebuah proses di mana hanya satu sisi dari dokumen dilaminating. Proses laminating dingin diperlukan ketika tinta dan / atau kertas yang digunakan untuk dokumen terlalu sensitif terhadap panas yang dibutuhkan dengan laminating termal. Film laminating digunakan untuk laminating dingin jauh lebih mahal daripada laminating termal, tapi peralatan yang lebih murah.

Salah satu metode laminating dingin menggunakan proses dimana tidak ada perekat kering digunakan sebagai dalam laminating termal. Permukaan dokumen dibanjiri dengan perekat air-larut. Hal ini kemudian dikirim melalui serangkaian rol dengan film laminating berguling ke bagian atas dokumen dan perekat. Tekanan terapan yang merata mendistribusikan perekat dan obligasi film ke dokumen. Perekat membutuhkan sedikit lebih lama untuk menyembuhkan dari laminating panas dan saham lebih ringan dapat mengerut atau warp karena perekat berbasis air. Laminating dingin mungkin tidak permanen sebagai laminating termal.

(14)
(15)

Berapa referensi stiker yang digunakan dalam digital indoor :

1. Vinily, merupakan bahan semacam plastik yang memiliki kelenturan sehingga mudah dipasang, Vinily sendiri dibagi menjadi dua yaitu calendered Vinily dan cast Vinily. Calendered Vinily relatif lebih tebal dan lebih murah dibandingkan cast Vinily. Cast Vinily lebih sering digunakan untuk media yang memiliki lengkung, tekukan atau media yang banyak gelombangnya. Harga cast Vinily lebih mahal dibandingkan calendered Vinily, untuk itu pastikan Vinily yang pakai sesuai dengan media yang akan tempelkan sticker. 2. Sintetic paper, merupakan bahan sticker semacam plastik juga tapi

lebih kuat dan lebih tahan panas dibandingkan Vinily, disebut juga sticker yupo. Sticker ini memiliki sifat doff atau matte atau tidak mengkilat seperti sticker Vinily. Sticker ini tidak seelastis Vinily oleh karena itu tidak disarankan untuk media yang lengkung. Sticker ini banyak digunakan untuk label, sticker jika menginginkan sticker yang jauh lebih kuat dan ekstrim pemakaiannya maka sticker ini sangat direkomendasikan.

Ada 2 jenis bahan yang tawarkan yaitu :

1. Sticker Vinily premium KW1, ketebalan 50 micron, air flow track dan block out (belakang warna abu-abu), lem tidak membekas

2. Sticker Vinily premium KW2, ketebalan 80 micron dan block out (abu-abu), lem tidak membekas

Kedua bahan sticker ini tidak akan meninggalkan bekas lem dan bisa dipasang dengan mudah. Perbedaan di sistem airflow tracknya saja dimana sistem air flow track ini mencegah terjadinya gelembung pada saat pemasangan, maka disarankan menggunakan KW1 karena bahan ini memiliki standar eropa dan amerika. Sedangkan bahan KW2 adalah bahan dari korea.

(16)
(17)

Material Sticker Printing Film LG Hausys

Sticker ini memiliki kualitas diatas sticker Vinily, selain harga yang lebih mahal dari pada Vinily juga karena berapa spefikasi yang berbeda dari Vinily Ritrama

a. Pada bagian belakang berwarna abu-abu. b. Memiliki daya rekat yang kuat.

c. Dapat dipergunakan berkali-kali.

d. Tidak meninggalkan bekas lem pada body alat komunikasi. e. Mudah dalam melakukan cutting dan melepaskan bagian yang

tidak dipergunakan.

f. Tidak melar pada sticker ketika dilepas dan dipergunakan kembali

(18)
(19)

Material Sticker Kromo

Sticker ini memang dapat digunakan sebagai media cetak indoor atau outdoor dengan berapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Sticker ini umumnya digunakan untuk pembuatan label untuk produk-produk

tertentu.

a. Kromo dipergunakan hanya satu kali saja setelah di cetak. b. Tidak dapat digunakan untuk garskin.

c. Mudah melar.

d. Tidak mengandung bahan beracun

e. Memiliki ketahanan yang kuat baik untuk indoor maupun outdoor, contohnya tidak mengalamai penyusutan seperti umumnya Vinily

f. Lebih tahan terhadap cairan kimia atau oli, karena itulah bahan ini sering digunakan untuk label botol oli, botol cairan kimia dan sebagainya.

g. Hasil cetakan lebih tajam dan kuat tanpa harus dilaminating h. Tidak bisa sobek dan tahan terhadap goresan

KEKURANGANNYA :

Tidak selentur bahan Vinily sehingga tidak cocok untuk media yang memiliki lengkungan atau lekukan.

(20)
(21)

Laminating Glossy Spefikasinya :

a. Lebih mengkilap.

b. Menaikkan density hasil cetakan. Kekurangannya :

a) Tidak tahan lama.

b) Mudah terkelupas dalam waktu tertentu. c) Mudah patah bila digunakan berkali-kali.

(22)
(23)

Laminating Doff

a) Warna terlihat lebih soft pada bagian yang dilaminating. b) Tahan lama

c) Tidak mudah patah

d) Mempunyai daya rekat yang kuat dibanding glossy e) Banyak disukai pengguna media digital printing

(24)
(25)

Laminating 3D (Tiga Dimensi)

a) Mempunyai testur yang beraneka ragam. b) Gambar terlihat lebih hidup

c) Mempunyai daya tarik tersendiri dapat melidungi karena lebih tebal. d) Sangat bervariasi

Kekurangan

a. Tidak tahan lama melekat pada sticker (mudah terkelupas). b. Mudah patah bila dipergunakan berulang-ulang.

(26)
(27)

Gambar

Gambar 17. Sketsa Awal
Gambar 18. Coloring Desain
Gambar 20. Contoh Desain Cutting  D. Target  Pemasaran
Gambar 22. Desain Garskin
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menggunakan Metode Model View Controller (MVC) Pada SMP Negeri 1 Rembang, maka dapat disimpulkan Sistem yang dibangun merupakan perpustakaan online yang dapat

Enam penelitian lain oleh Bornman, Delgado, Lombard, Roth, Soborg dan Wilkinson pada populasi tertentu menunjukkan tidak ada hubungan antara gen RVD dengan kerentanan terhadap

Selain itu perseroan juga berencana menambah gerai Alfamidi sebanyak 150 gerai sampai akhir tahun ini dan menargetkan pembukaan took mencapai 60% dari target penam- bahan gerai

Ricikan yang digunakan dalam karya komposisi karawitan ini adalah bonang panembung pelog, bonang barung pelog, bonang barung slendro dan menggunakan enam pencon

74  Gambar 4.39 Sequence Diagram : Pengelolaan Data Transaksi Pembelian - Delete data Transaksi Pembelian ... 74  Gambar 4.40 Sequence Diagram : Pengelolaan Data Transaksi

Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk

Duvet shop memiliki produk serta warna yang menjadi andalan dari setiap produknya, oleh sebab itu disini penulis hanya akan menerapkan unsur warna tersebut kedalam

 Beberapa perusahaan yang disurvey menyatakan bahwa dengan adanya atau dikenakannya tindakan pengamanan perdagangan oleh negara tujuan ekspor serta kompetisi dagang