• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 1"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan dibidang kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan harapan meningkatnya kualitas hidup, usia harapan hidup, kesejahteraan keluarga dan masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 36 tahun 2009 yang menjelaskan bahwa Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengakses teknologi informasi, membuat masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk terhadap mutu pelayanan yang berkualitas. Disamping itu tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan sistem tersebut bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

Akuntabilitas adalah perwujudan pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi, dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan dan dikuasai, dalam rangka pencapaian tujuan, melalui suatu media berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Sumber daya dalam hal ini merupakan sarana pendukung yang diberikan kepada seseorang atau unit organisasi dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas yang telah dibebankan kepadanya.

Wujud dari sumber daya tersebut pada umumnya berupa sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, dan metode kerja. Sedangkan sumber daya dalam konteks negara dapat berupa aparatur pemerintah, sumber daya alam, peralatan, uang, dan kekuasaan hukum dan politik.

Akuntabilitas mengandung pengertian akan kemampuan untuk menjawab setiap pertanyaan yang berhubungan dengan capaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan wewenang. Untuk itu, selain kebutuhan akan pengetahuan dan keahlian seperti yang disebutkan sebelumnya, juga dibutuhkan komitmen untuk melaksanakan kebijakan dan program-program yang telah dijanjikan/dipersyaratkan sebelum memangku jabatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN

(2)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 2

Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI yang merupakan gabungan dari Akademi Kesehatan di Propinsi Riau sat itu. Pendiriannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/ MENKES – KESOS/ SK/ IV/ 2001 tanggal 16 April 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Riau yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan.

Dalam perjalanan organisasi, diperlukan adanya tanggungjawab institusi terhadap pelaksanaan Tugas Pokok dan fungsi organisasi. Bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Poltekkes Kemenkes Riau dituangkan melalui penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tanggal 31 Januari 2010 tentang pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini dimaksudkan, bahwa penerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan perwujudan pelaksanaan good governance dan clean government telah dilaksanakan Poltekkes Kemenkes Riau.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Poltekes Kemenkes Riau tahun 2013 bertujuan sebagai pertanggungjawaban secara tertulis Direktur Poltekkes Kemenkes Riau kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2013

C. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1.) Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012, Politeknik Kesehatan Riau adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDM) dan dipimpin oleh seorang Direktur.

Direktur Poltekkes Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif kepada Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan

(3)

2.) Tugas

Poltekkes Kemenkes Riau mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan pada jenjang program Diploma III dan/atau Program Diploma IV terapan, serta program lain sesuai peraturan perundang-undangan. 3.) Fungsi

Poltekkes Kemenkes mempunyai fungsi

1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan 2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan

3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya;

4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan 5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif

D. VISI, MISI, AZAS, TUJUAN, DAN PROGRAM KERJA 1. VISI POLTEKKES KEMENKES RIAU

“Menjadikan pusat pendidikan vokasional bidang kesehatan di Propinsi Riau yang mampu bersaing di tingkat regional”

2. MISI POLTEKKES KEMENKES RIAU

Untuk mewujudkan VISI tersebut diatas, disusun beberapa MISI untuk menyelenggarakan pendidikan vokasional, yaitu :

1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, beriman dan bertaqwa.

2. Melaksanakan penelitian terapan di bidang kesehatan yang berguna bagi masyarakat

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dan pemanfaatan iptek bidang kesehatan untuk perubahan perilaku hidup sehat

3. AZAS POLTEKKES KEMENKES RIAU

Poltekkes Kemenkes Riau berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya.

(4)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 4 4. TUJUAN POLTEKKES KEMENKES RIAU

Poltekkes Kemenkes Riau mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang berkualitas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian mantap, mandiri, mampu serta siap bersaing di pasar tenaga kerja global.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni di bidang kesehatan berdasarkan hasil kajian-kajian ilmiah.

5. PROGRAM KERJA POLTEKKES KEMENKES RIAU

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut disusun program kerja :

a. Pengembangan Manajemen 1) Penataan organisasi 2) Merumuskan uraian tugas

3) Meningkatkan iklim kerja yang kondusif 4) Melakukan koordinasi dengan lintas terkait 5) Peningkatan sistim perencanaan

6) Peningkatan Sistim informasi & Monitoring serta evaluasi b. Pengembangan Tenaga

1) Pengiriman Dosen tugas belajar

2) Pengiriman staf administrasi Mengikuti pelatihan 3) Membangun suasana kondusif dilingkungan kerja

4) Mengembangkan Kompetensi Dosen terutama ketrampilan klinik c. Peningkatan Sistem Belajar Mengajar

1) Penyusunan Buku Modul dgn Metode KBK 2) Pengembangan Metode Pembelajaran 3) Pemantapan Supervisi Pendidikan 4) Pengadaan ABBM

d. Pengabdian Pada Masyarakat

1) Mengoptimalkan pelaksanaan praktek kerja nyata

2) Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat 3) Menyelenggarakan seminar-seminar bagi kepentingan masyarakat 4) Menjalin Kerjasama dengan Pemda Riau dalam Riset & Litbang Kesmas

(5)

e. Pengembangan sarana penunjang pendidikan :

1) Pembenahan pengelolaan dan pemeliharaan alat inventaris penunjang pendidikan

2) Mengembangkan sarana penunjang pendidikan seperti kepustakaan, laboratorium dsb

3) Mengoptimalkan penggunaan penunjang pendidikan seperti laboratorium klinik dan perpustakaan

f. Pembinaan Civitas Akademis

1) Menfasilitasi mahasiswa dalam mendapatkan beasiswa 2) Pembinaan organisasi

3) Memberikan penghargaan bagi siswa berprestasi

4) Membantu mahasiswa dalam pengembangan bakat yang dimiliki

5) Melengkapi sarana penunjang yang diperlukan oleh kegiatan mahasiswa 6) Pembinaan hubungan yang kondusif antar mahasiswa

g. Mengembangkan Program Pendidikan Keperawatan Dari D.III ke D.IV 1) Mengadakan pengkajian kemungkinan program yang akan dikembangkan

2) Melakukan koordinasi dan pembahasan SDM dan saana dan penunjang yang dimiliki

3) Menyusun perencanaan pengembangan

4) Melakukan koordinasi dengan BPSDM Kesehatan dan pengurusan 5) Menyelenggarakan pengembangan

h. Penataan Kelembagaan sebagai politeknik kesehatan dengan paradigma baru 1) Menyusun Renja dan menerapkan pada manajemen & anggaran terpadu 2) Melakukan evaluasi diri terhadap Kemampuan Poltekkes dalam

melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi serta komponen lainnya yang terkait

(6)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 6 E. SUMBER DAYA

1. SUMBER DAYA MANUSIA a. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Permenkes RI No. : HK.03.05/I.2/03086/2012, tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan Kemenkes, maka Poltekkes Kemenkes Riau dipimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur, 2 (dua) orang pejabat eselon IV dan beberapa pejabat fungsional lainnya

Susunan Organisasi Poltekkes, terdiri atas

1. Direktur : R. Sakhnan, SKM, MKes

2. Pembantu Direktur I : Ir. Mangapul Banjarnahor, M.Kes 3. Pembantu Direktur II : Rusherina, SPd, S.Kep, M.Kes 4. Pembantu Direktur III : Suryatni, SKp, M.Kes

5. Senat Poltekkes :

 Ketua : R. Sakhnan, SKM, MKes

 Sekretaris : Ir. Mangapul Banjarnahor, M.Kes

 Anggota : Perwakilan Jurusan/Prodi

6. Sub. Bag ADUM : Pahlawan Siregar, SE, MKes

7. Sub. Bag ADAK : Joni Rizal. M, S.Sos, MM 8. Unit Penelitian dan : Juraida Roito. H,SKM. M.Kes Pengabdian Masyarakat

9. Unit Penjaminan Mutu : Husnan, SKp, MKM 10. Unit Laboratorium : Helda Hasan, SPd, S.Kep 11. Unit Perpustakaan : Yulpi Erlina, S.Kep, Ns 12. Unit Pemeliharaan & Perbaikan : Jepriyarsyah, AMTE

13. Unit Komputer : Azhari, S.Kom

(7)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 7

b. BAGAN ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU TAHUN 2012/2013

Kelompok Jabatan Fungsional

(Fungsional Kependidikan, Fungsional Penunjang akademik, Fungsional Teknisi, Fungsional Bidang Administrasi)

(vii) PUDIR I I Rusherina, SPd, MKes PUDIR I I I Suryatni, SKp, MKes PUDIR I

Ir. Mangapul B, MKes

DIREKTUR

R. Sakhnan.SKM, M.Kes SENAT

POLTEKKES

Ka. Jurusan Keperawatan Masnun, SST,S.Kep,

M.Biomed Ka. Jurusan Kebidanan Fathunikmah, SPd,M.Biomed

Ka. Jurusan Gizi Alkausyari Azis, SKM, MKes

Ka Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

(PPM)

Juraida Roito .H, SKM, M.Kes Ka. Unit Penjaminan Mutu

Husnan, SKp, MKM Ka. Unit Laboratorium Helda Hasan , SPd, S.Kep Ka. Unit Perpustakaan

Yulpi Erlina S.Kep, Ka. Unit komputer

Azhari, S.Kom * Ka. Unit Pemeliharaan

Perbaikan Jepri Yarsah

Sub.Bag. ADUM Pahlawan. S, SE, MKes

Kaur. Umum Seniwati Kaur Keuangan Misneti Kaur Kepegawaian Zukri Afriadi

Sub. Bag. ADAK Joni Rizal.S.Sos, MM Kaur Akademik Sri Mulyenti SKM Kaur Kemahasiswaan Lusi Sepriana L.S.SKM Kaur Perencanaan danSistem Informasi Azhari, S.Kom

(8)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 8

(9)
(10)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 10 e. REKAPITULASI DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP POLTEKKES TAHUN 2013

(11)

2. SARANA DAN PRASARANA

a. SARANA

Pelakasanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau perlu dukungan sarana gedung sebagai tempat proses belajar mengajar dan kegiatan admininistrasi.

Luas tanah bangunan Poltekkes Kemenkes Riau + 16.480 M2 yang terletak di tengah pusat kota Pekanbaru. Dengan luas tanah yang tersedia tersebut, lebih kurang 96% atau 15.944 M2 telah dipergunakan untuk bangunan gedung dan fasilitas lainnya.

Table : Jumlah dan Luas Bangunan Gedung Poltekkes Kemenkes Riau di Pekanbaru Periode Tahun 2013

No

Luas Bangunan Ukuran Luas Tahun Kondisi Ket dan Sarana

Penunjang P L (M2) Bangun R RR RB

I GEDUNG

1 Rumah Dinas / Rektorat 166 1990

2 Kantin 49,5 2005 3 Pos Jaga 10 1996 R 4 Gedung Aula 385 2002 R - Luas Ruang 16 R - KM/WC

5 Ruang Kelas Belajar 627 1985 R RR

Type A 102,6 1995 RR - Luas Ruang 264 RR - Luas Selasar 80 Type B - Luas Ruang - Luas Selasar 6 Garase 100 1996

7 Gedung Majelis Guru 288 1998 R

8 Labor Komputer 16 2001 RR

- Luas Ruang 9

- Luas Selasar

9 Ruang Pratikum 196 2002

(12)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 19 - Luas Selasar 10 Pendopo 96 1987 11 Gedung Pustaka 80 2001 R - Was Ruang 20 - Was Selasar 12 Musholla 86 1985 R

13 Ruang Dosen 120 1995 Balk

14 Labor Gizi 118 2000 RR

15 Ruang Kemahasiswaan 54 1995

16 Labor Bahasa 75 1999 Baik

17 Rumah Dinas 61,75 1988 R RR Type 1 166 1988 R RR Type 2 154 1988 Type 3 65 1988 Type 4 18 Asrama Mahasiswa 477 1993 R RR Type A 156 1993 R RR -Was Ruang 528 - Was Selasar 168 Type B - Was Ruang - Was Selasar 19 Dapur Mahasiswa 24 1993 RB II FASILITAS LAINNYA I Lapangan Upacara 90 70 6.330 R 2 Lapangan Volly 28 25 700 RR

3 Lapangan Bulu tangkis 24 15 360

4 Areal Parkir 55 50 2.750 R

5 Taman Rektorat 35 20 700 R

6 Taman Pustaka 20 14, 298 RR

8

Jumlah 15.944

Catatan : RR = Rusak Ringan, R = Rusak, RB = Rusak Berat

Tabel V.1 menunjukan luas lahan (tanah) Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau yang telah dipergunakan untuk pembangunan gedung dan fasilitas lainnya seluas 15.944 M2 sisanya 536 M2 merupakan lahan yang dipergunakan untuk penghijauan dan saluran untuk pembuangan limbah (kesling). Keadaan bangunan saat ini yang

(13)

rata-rata telah berumur antara 10 sampai dengan 25 tahun.

b. PRASARANA

Prasarana Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau sebagai satu kesatuan dengan bangunan fisik serta seluruh peralatan, yang terdiri dari prasarana listrik, prasarana air, penanggulangan kebakaran, jaringan komunikasi, dan saluran buang limbah kamar mandi.

1). Listrik

Kebutuhan listrik dengan kapasitas daya tersambung dan PLN minimal 200 KVA dengan memiliki sistim jaringan listrik tegangan menengah 20 KV (jaringan listrik TM 20 KV) sesuai ketentuan yang berlaku. Fasilitas listrik yang tersedia di Poltekkes Kemenkes Riau saat ini adalah :

 Transformator (kapasitas 200 KVA)

 Peralatan panel dan asesories 2 Unit

 Sistim pengamanan (grounding).

a). Sebagai pengamanan kebutuhan listrik pada ruang-ruang khusus seperti ruang komputer, laboratorium, tersedia peralatan UPS (Unlnteruptable Power Supply), kapasitas UPS yang tersedia sangat rendah dan terbatas sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh peralatan.

b). Melengkapi ruangan dengan emergency lighting seperti ruang laboratorium, ruang belajar sebagai penerangan cadangan pada saat terjadi pemutusan aliran daya listrik dari PLN atau generator set (Genset)

c). Penyediaan Generator Set (Genset)

Genset 5000 W, 1 unit kondisi rusak (solar) - Genset 3000 W satu unit

d). Grounding sistim panel gedung dan alat tidak terpisah, sehingga jika terjadi hubungan singkat jaringan instalasi gedung akan mempengaruhi juga kinerja peralatan dan penerangan. nilai grounding sistem di Poltekkes belum memenuhi standard (untuk peralatan 0,2 Ohm).

(14)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 21 2). Air

Kebutuhan air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dapat dijamin kontinuitas distribusinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang cukup dan sesuai volume kebutuhan untuk pegawai, penghuni asrama dan kebutuhan instalasi dapur (kitchen). Jika rata-rata kebutuhan air bersih 60 liter/hari, maka air bersih yang harus tersedia untuk PNS dan karyawan kontrak 164 orang x 60 liter = 9.840 liter/hari, sementara untuk penghuni asrama dibutuhkan air bersih minimal 100 liter x 200 Orang = 20.000 liter/hari. Sehingga total kebutuhan air bersih di Poltekkes Kemenkes Riau minimal 20.000 + 9.840 = 29.840 liter per hari Penyediaan air bersih saat ini, dengan memanfaatkan sumber dari sumur bor dan perusahaan air minum.

3). Penanggulangan kebakaran

Sistem pelindung kebakaran masih bersifat sementara, dan belum direncanakan sesuai peraturan dan standar-standar nasional maupun interrnasional. Saat ini penanggulangan kebakaran masih dengan cara darurat yaitu penggunaan tabung racun api dan penyediaan air yang berasal dari sumur bor. Diharapkan di masa mendatang sistim penanggulangan kebakaran menggunakan sistem:

a). Hydrant Kebakaran di luar bangunan b). Hydrant Kebakaran di dalam bangunan

c). Sistem Penyediaan air dengan menggunakan reservoir dan pompa listrik

4). Komunikasi

Komunikasi sangat berperan dalam menunjang kecepatan dan ketepatan informasi di seluruh unit. Sistim komunikasi yang dipergunakan saat ini di Poltekkes Kemenkes Riau adalah :

a). Telepon Eksternal b). Hootspot

c). Soud System (tidak lengkap) d). Televisi.

(15)

5). Pengolahan dan Pembuangan Limbah

Limbah cair yang berasal dari bangunan asrama, kantor, dan fasilitas lainnya disalurkan ke pembuangan umum. Khusus untuk limbah yang berasal dari ruang laboratorium digunakan septick-tank sebagai penampungan dan peresapan.

6). Penangkal Petir

Untuk pengamanan gedung, peralatan dan manusia maka setiap gedung perlu dilengkapi dengan instalasi anti petir. Namun beberapa gedung yang ada di lingkungan poltekkes saat ini belum dilengkapi dengan instalasi petir. Mengingat Poltekkes merupakan pusat pendidikan dimana tingkat mobilisasi mahasiswa yang cukup tinggi di sekitar kampus, maka sistim pengamanan dan keselamatan manusia serta sarana, prasarana dan alat perlu mendapat prioritas utama.

7). Pelayanan Transportasi

Transportasi yang digunakan untuk kegiatan peraktek mahasiswa ke lapangan dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda enam (bus). Masalah yang dihadapi adalah keberadaan kendaraan yang ada saat ini sangat memprihatinkan terutama kendaraan bus (roda enam) yang dipergunakan untuk mengantar dan menjemput mahasiswa yang melakukan pera ktek ke lapangan, kondisinya tidak layak pakai.

8). Pagar

Pagar merupakan salah satu prasarana pengaman di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau, dan sangat bermamfaat untuk mengamankan tanah milik Poltekkes Kemenkes Riau. Namun kondisi pagar depan sepanjang 200 M2 masih perlu diperbaiki guna meningkatkan pengamanan dan menciptakan keindahan lingkungan.

(16)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 23

9) Kendaraan Operasional

Tabel Jumlah Kendaraan Operasional Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau Tahun 2013.

No Nama Jenis

Kend Merk/ Type Tahun

Kondisi

Keterangan

R RB Baik

1 Bus Roda 6 Toyota Dyna 1983 RB

2 Bus Roda 6 Daihatsu 1979 RB

3 Bus Roda 6 Daihatsu 1993 R

4 Bus Roda 6 Mitsubushi 2010 B

5 Minibus Roda 4 Mitsubishi L.300 1990 B

6 Minibus Roda 4 Suzuki/ Carry 2006 B

7 Minibus Roda 4 Toyota Kjg LX 2000 B

8 Minibus Roda 4 Toyota Innouva 2006 B

9 Minibus Roda 4 KIA/ Travello 2007 B

10 Minibus Roda 4 Avanza 2010 B

11 Minibus Roda 4 Avanza 2010 B

12 Pick Up Roda 4 Mitsubishi L.300 1994 B

13 Sepeda Motor Roda 2 Honda 110 CC 2000 B

Tabel V.2, menampilkan jumlah dan jenis kendaraan operasional Politeknik Kemenkes Riau periode bulan Agustus 2013. Kondisi kendaraan roda 6 (bus) yang rata-rata telah berusia diatas 15 (lima belas) tahun,

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Berdasarkan kerangka fikir, sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Poltekkes Kemenkes Riau sebagai berikut.

1. Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Poltekkes Kemenkes Riau, visi misi dan gambaran umum sumber daya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Riau serta sistematika penyajian laporan.

2. Bab II (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja), menjelaskan tujuan dan sasaran, penetapan kinerja, rencana kinerja tahunan Poltekes Kemenkes Riau tahun 2013.

(17)

BAB I

A. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS POLTEKKES KEMENKES RIAU

1. Tujuan ditetapkannya perencanaan kinerja adalah :

a. Memberikan arah pelaksanaan kerja organisasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau

b.

Terukurnya pelaksanaan dan capaian kinerja organisasi sesuai dengan perencanaan

kinerja yang telah ditetapkan.

2. Sasaran Strategis adalah hasil keluaran (Output) dan Outcome yang merupakan indikator kinerja utama dari pelaksanaan tujuan serta tugas Pokok dan fungsi Poltekkes Kemenkes Riau yang dipaparkan dalam kurun satu tahun kinerja. Sasaran strategis ini mengacu pada visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Riau :

Adapun sasaran Strategis Poltekkes kemenkes Riau Tahun 2013 adalah Sbb a. Persentase lulusan tepat waktu sebanyak 85 %

b. Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 sebanyak 85 %

c. Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja sebanyak 80 %

d. Jumlah penelitian yang dilakukan dosen sebanyak 10 Judul penelitian e. Jumlah Publikasi karya ilmiah sebanyak 7 naskah

f. Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 5 pengabdian

kepada masyarakat

BAB II

(18)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 25 B. FORMULIR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Unit Organisasi : Poltekkes Kemenkes Riau Tahun Anggaran : 2013

No. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Persentase lulusan tepat waktu

Persentase penyelesaian masa studi sesuai dengan program studi

85 % 2 Persentase lulusan

dengan IPK ≥ 2,75

Persentase lulusan dengan perolehan IPK ≥ 2,75

85 % 3 Persentase

penyerapan lulusan di pasar kerja

Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda

80 % 4 Jumlah penelitian

yang dilakukan dosen

Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun

10 penelitian

5 Jumlah Publikasi karya ilmiah

Persentase karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal (terakreditasi) per tahun

7 naskah

6 Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen per tahun

5 Pengabmas

Jumah Anggaran Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2013 : Rp 37.799.634.000,-

Pekanbaru, 7 Januari 2013 Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Kemenkes,

Dr. Bambang Giatno Raharjo, MPH NIP. 195205011980011002

Direktur Poltekkes Kemenkes Riau,

R. Sakhnan, SKM, M,Kes. NIP. 196406091989031003

(19)

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013

Rencana Kinerja Poltekkes Kemenkes Riau dilaksanakan secara kolaboratif antara Direktur, Pudir I,II,II, Unit Penjaminan Mutu. Subbag ADUM dan Adak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan Kinerja dilaksanakan oleh seluruh Civitas Akademik. Adapun Rencana Kinerja Tahunan Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2013 mengacu pada Misi Poltekkes Kemenkes Riau. Antara lain:

Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, beriman dan bertaqwa

SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR TARGET

1. Persentase lulusan tepat waktu 2. Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 3. Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja

1. Pengembangan dan penataan Manajemen Organisasi

2. Peningkatkan SDM baik kuantitas dan kualitas

3. Pengembangan sarana penunjang pendidikan

4. Peningkatan perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana IT

5. Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana IT

6. Peningkatan monitoring evaluasi dalam pelaksanaan IT

7. Peningkatkan sarana dan

Institusi

1. Pengelolaan Manajemen Poltekkes Kemenkes Riau dilakukan Secara Transparan dan Akuntabel yang dapat di akses melalui jaringan /IT Poltekkes Kemenkes Riau 2. Institusi menyelenggarakan

pelatihan/penyegaran dosen sesuai bidang ilmu

3. menyelenggarakan pelatihan/penyegaran administrasi sesuai bidang 4. Peningkatan Persentase dosen

1. 80 % Akses

menggunakan jaringan IT

2. minimal 1.. x /tahun

3. minimal 1. x /tahun

(20)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 27

prasarana PBM sesuai standar TUK

8. Peningkatan pengadaan referensi 9. Penyiapan regristrasi dan

sertifikasi melalui program pengayaan

S2 sampai dengan tahun 2014 5. Alat-alat bantu belajar mengajar mengacu pada standar nasional Pendidikan/TUK (Tempat Uji Kompetensi)

6. Jenis dan jumlah buku

Dosen

7. Dosen mengikuti program pengembangan sesuai bidang keilmuan

8. dosen memiliki kemampuan dalam penggunaan IT 9. Hasil angket mahasiswa

terhadap kinerja dosen dengan

Layanan Administrasi

10. layanan administrasi akademik , kemahasiswaan perencanaan, SI umum, keuangan dan

kepegawaian menggunakan IT 11. tenaga administrasi terlatih

dalam memberikan pelayanan

5. minimal mencapai 50 %

6. memenuhi/ mendekati ratio 1: 10

7. 80 %

8. 80 %

9. nilai minimal 80 sebanyak 75 % dari jlh dosen

10. 80 % menggunakan IT

(21)

yang berbasis IT

12. Hasil angket mahasiswa

terhadap kepuasan pelayanan di lingkungan pendidikan Poltekkes Kemenkes Riau

13. Kinerja tenaga non kependidikan (diluar DP3) hasil penilaian atasan langsung di lingkungan Poltekkkes Kemenkes Riau

Mahasiswa

14. Mahasiswa lulus tepat waktu ( 6 semester untuk D III, 2 semester untuk D IV dan 5 semester untuk Program khusus)

15. Semua lulusan disiapkan untuk mengikuti registrasi dan

sertifikasi profesi

16. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan ≥ 2,90

17. mahasiswa memiliki

kemampuan dalam penggunaan IT

12. dengan nilai minimal 80

13. dengan nilai minimal 80 sebanyak 75%

14. minimal 85%

15. 100%

16. 80 %

(22)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 29

Misi 2. Melaksanakan penelitian terapan di bidang kesehatan yang berguna bagi masyarakat

SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR TARGET

4. Jumlah penelitian yang dilakukan dosen 5. Jumlah Publikasi

karya ilmiah

1. Penyediaan pendanaan riset 2. Pengaturan kesempatan

penelitian bagi setiap dosen 3. Peningkatan kerja sama dalam

bidang penelitian dengan pihak luar

4. Peningkatan kualifikasi jurnal

1. Dosen melaksanakan penelitian 1 x dalam setahun

2. hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal Menyelenggarakan seminar penelitian ilmiah 1 x dalam setahun

3. dosen menulis modul, buku ajar, panduan praktek 4. dosen mengembangkan teknologi/media/model pembelajaran 1. 90 % 2. 80 % 3. 40 % 4. 30 %

(23)

Misi 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dan pemanfaatan iptek bidang kesehatan untuk perubahan perilaku hidup sehat

SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR TARGET

6. Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Pembuatan MOU dengan stake holder (daerah binaan)

Pengimplementasian hasil penelitian kepada masyarakat Penyelenggaraan seminar dan pelatihan kepada masyarakat Penyelenggaraan bakti social sesuai kebutuhan masyarakat

dosen melaksanakan pengabdian masyarakat 1 x dalam satu semester

(24)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 31

BAB I

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan Permenpan 29/2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan.

Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Riau dalam kurun waktu Januari – Desember 2013.

Tahun 2013 merupakan tahun ke empat pelaksanaan dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010–2014. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Poltekkes Kemenkes Riau khususnya dibandingkan dengan tahun 2012.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen IKU (Indikator Kinerja Utama) dan Penetapan Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Poltekkes Kemenkes Riau dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Poltekkes Kemenkes Riau yang telah ditetapkan. Sasaran Poltekkes Kemenkes Riau adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Poltekkes Kemenkes Riau dan Renstra Kementerian Kesehatan, terdapat 6 (enam) indikator kinerja output yaitu :

1. Persentase penyelesaian masa studi sesuai dengan program. 2. Persentase lulusan dengan mendapatkan IPK ≥ 2,75

BAB III

(25)

3. Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda.

4. Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun.

5. Persentase karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal (terakreditasi) per tahun. 6. Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen per tahun.

Besaran target dan realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1. Target dan Realisasi Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2013

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI %

Persentase lulusan tepat waktu

Persentase

penyelesaian masa studi sesuai dengan program 237 orang 224 orang 94,5% Persentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 Persentase lulusan dengan mendapatkan IPK ≥ 2,75 224 orang 218 orang 97,3% Persentase penyerapan lulusan di pasar kerja Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda 224 Orang 61 orang 27,2 % Melakukan kegiatan penelitian Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun 10 Judul penelitian 11 Penelitian 110 % Jumlah Publikasi karya ilmiah Jumlah karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal (terakreditasi) per tahun 10 Naskah 11 Naskah 110 % Jumlah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan per tahun

5 Pengabmas 25 Kegiatan 500%

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2013 : Rp 37.799.634.000,-,-

(26)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 33

Tabel 2.2 Target Indikator Rencana Aksi Kegiatan 2010-2013 Poltekes Kemenkes Riau

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2012 Poltekkes Kemenkes Riau dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. Indikator Pertama

Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator pertama adalah:

Persentase penyelesaian masa studi sesuai dengan melampaui Target program Sasaran Kegiatan:

Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sesuai standar pelayanan pendidikan

Kondisi yang dicapai:

Pada tahun 2013 Poltekkes Kemenkes Riau telah meluluskan sebanyak 224 mahasiswa, Rencana target kelulusan sejumlah 85% dari 237 Jumlah mahasiswa meliputi 163 orang mahasiswa prodi DIII yang diterima tahun 2010 (4 orang mengundurkan diri) dan 74 Orang mahasiswa prodi DIV yang diterima tahun 2012. Sedangkan jumlah mahasiswa DIII dan DIV tahun 2013 sebanyak 233 Orang Sehingga persentase nya sebagai berikut :

∑ Mhs yang lulus sesuai program x 100

No

Indikator

2010

2011

2012

2013

1

Persentase

lulusan tepat

waktu

80%

80%

80%

85%

2

Persentase

lulusan dengan

IPK ≥ 2,75

80%

80%

85%

85%

3

Persentase

penyerapan

lulusan di pasar

kerja

60%

70%

70%

80%

4

Jumlah

penelitian yang

dilakukan dosen

5

15

15

10

5

Jumlah Publikasi

karya ilmiah

3

3

3

7

6

Jumlah Kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat

1

1

4

5

(27)

∑ Mhs yang masuk pada tahun yang sama Persentase = 224 x 100 = 94,5 %

237

2. Indikator Kedua

Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator keempat adalah:

Persentase lulusan dengan mendapatkan IPK ≥ 2,75 Sasaran Kegiatan:

Meningkatnya prestasi akademik peserta didik yang dicerminkan oleh meningkatnya prosentase peserta didik yang memperoleh indeks prestasi akademik lebih atau sama dengan 2,75

Kondisi yang dicapai:

Pada tahun 2013 telah meluluskan sebanyak 224 mahasiswa dengan rata – rata IPK 3,17.

Tabel 3.3. Data lulusan berdasarkan Nilai IPK >2,75 Poltekkes Kemenkes Riau Tahun 2013 No Jurusan Jumlah lulusan Nilai IPK >2,75 % 1 Keperawatan 43 43 100 2 Kebidanan 65 63 96,9 3 Gizi 42 38 90,5 4 DIV Kebidanan 74 74 100 Jumlah 224 218 97,3

Dari 224 mahasiswa dalam 4 (empat) Prodi terdapat 6 mahasiswa dengan IPK ≤ 2,75. Sehingga didapatkan persentase sebagai berikut :

∑ Lulusan dengan IPK ≥ 2,75 x 100 ∑ Semua lulusan pada tahun yang sama Persentase = 218 x 100 = 97,3 %

(28)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 35

Permasalahan:

Rendahnya beberapa nilai IPK Mahasiswa dikarenakan kemampuan mahasiswa/I tersebut masih dibawah rata-rata apabila dibandingkan dengan mahasiswa/I seangkatan.

Usul Pemecahan masalah:

Usulan adanya program pendampingan belajar oleh dosen pembimbing / dosen wali

3. Indikator Ketiga

Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator pertama adalah:

Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan, dihitung dari kegiatan wisuda

Sasaran Kegiatan:

Tersedianya kurikulum institusi di seluruh program studi yang mampu menjamin kompetensi lulusan sesuai kualifikasi kompetensi para pengguna (stakeholder) baik dalam maupun luar negeri.

Kondisi yang dicapai:

Target pada tahun 2013, atas hasil wisuda tahun 2013, sebesar 80%. Namun Capaian sesuai hasil monitoring lulusan oleh Administrasi Kemahasiswaan adalah 27,2%.

Permasalahan:

1. Kesulitan dalam pemantauan/monitoring lulusan Poltekkes Kemenkes Riau, sehingga data penyerapan lulusan dipasaran tidak termonitoring.

2. Belum optimalnya infentarisir penyerapan lulusan Poltekkes Riau

3. Terbatasnya lahan pekerjaan bagi lulusan Diploma III, hal ini dapat dimonitoring dari moratorium penerimaan pegawai negeri sipil untuk latar belakang Diploma III 4. Belum seluruhnya prodi atau jurusan melaporkan jumlah lulusan yang bekerja

sejak 6 bulan setelah wisuda, sehingga prosentasi angka menjadi rendah

(29)

1. Diperlukannya pemanfaatan jaring sosial dan ikatan Alumni dalam memonitor lulusan dan penyerapan lulusan.

2. Perlunya Suatu komitment bersama antara akademik, kemahasiswaan, penjaminan mutu dan lintas sektoral dalam melakukan monitoring lulusan dan penyerapan lulusan Poltekkes Kemenkes Riau

4. Indikator Keempat

Pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator keempat adalah : Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam 1 tahun.

Sasaran kegiatan :

a. Tersedianya sumber-sumber pembiayaan penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan

b. Peningkatan jumlah pengajuan proposal dan realisasi penelitian yang dilaksanakan oleh dosen.

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2013 telah dicapai sebanyak 11 penelitian dimana setiap penelitian dilakukan 1-3 dosen peneliti.

Tabel 3.4. jumlah penelitian berdasarkan sumber biaya Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2013

No Jurusan Sumber Biaya Jumlah

Risbinakes Mandiri 1. 2. 3. Keperawatan Kebidanan gizi 2 6 3 - - - 2 6 3 Total 11 - 11 Kesimpulan :

Sesuai ketentuan dari pedoman Risbinakes 2013 bahwa seorang peneliti minimal berpendidikan S2,. Capaian Risbinakes tahun 2013 telah melebihi target capaian sebanyak 10 Penelitian. Kendala yang dihadapi saat ini penelitian masih bertumpu pada anggaran Dipa Poltekkes kemenkes Riau.

(30)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 37

Usul pemecahan masalah :

Perlunya dicari sumber dana baik dari pemerintah daerah ataupun pihak swasta. Sehingga keterbatasan dana dalam anggaran DIPA Poltekkes Kemenkes Riau untuk penelitian dapat dicari solusinya. Selain tiu perlu dicari Dana penelitian atau bantuan penelitian dari luar intstitusi baik Pemerintah daerah maupun Swasta

5. Indikator Kelima

Dalam pencapaian sasaran strategi yang menjadi indicator kelima adalah : Persentase karya ilmiah yang dipublikasi dalam jumlah pertahun

Sasaran Kegiatan :

Peningkatan jumlah naskah publikasi penelitian melalui jurnal serta seminar hasil penelitian

Kondisi yang dicapai :

Pada tahun 2013 penelitian yang dipublikasikan sebanyak 11 penelitian.

Permasalahan :

Publikasi karya ilmiah dosen tidak menemui kendala karena tahun 2013 Poltekkes Kemenkes Riau telah mencetak jurnal proteksi kesehatan dengan nomor ISSN 2302-8610.

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat juga mencari publikasi dari jurnal lain untuk memuat penelitian dosen.

6. Indikator Keenam

Dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator keenam adalah : Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen pertahun

(31)

Pelaksanaan praktek kerja nyata, pendidikan, kesehatan, penerapan hasil penelitian, konseling gizi, pameran gizi, seminar-seminar kesehatan bagi masyarakat, bakti sosial dan lain-lain.

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilakukan dosen minimal 1 kali dalam 1 tahun. Kegiatan pengabdian pada masyarakat tahun 2013 terlaksana 25 kali dalam satu tahun untuk 4 Prodi

Permasalahan :

Dana untuk pengabdian masyarakat tahun 2013 belum tersedia sehingga menghambat untuk penyediaan alat-alat dan bahan untuk kegiatan tersebut. Pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen belum terdokumentasi dengan baik sehingga menyulitkan unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan masing-masing program studi.

Usul pemecahan masalah :

Tersedianya dana untuk pengabdian masyarakat tahun 2014 sehingga kegiatan dosen lebih terprogram dan terdokumentasi dengan baik.

(32)

LAKIP POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2013 Halaman 39

BAB I

A. KESIMPULAN

Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementrian Kesehatan RI. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298/ MENKES – KESOS/ SK/ IV/ 2001 tanggal 16 April 2001, maka ditetapkan berdirinya Poltekkes Kemenkes Riau,

Untuk menggerakan suatu organisasi perlu strategi dan berbagai dukungan antara lain kebutuhan sumber daya, pengorganisasian dan penggerakan pelaksanaan serta pengawasan, pengendalian serta penilaian pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).

SDM merupakan elemen yang paling strategis dalam suatu organisasi, dan perlu diakui bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan kemampuan, kualitas dan profesionalisme SDM yang dimiliki. Berawal dari komponen-komponen : masukan, keluaran, manfaat, dan dampak yang dihasilkan, maka hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran sasaran dapat dilaksanakan

Laporan akuntabilitas kinerja Poltekkes Kemenkes Riau tahun 2013 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Poltekkes Kemenkes Riau kepada pimpinan (Badan PPSDM Kesehatan) dan seluruh stakeholders yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Poltekkes Kemenkes Riau telah merealisasikan program dan kegiatan tahun 2013 untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014 yang diatur dengan SK Menkes Nomor HK.03.01/160/I/2010.

BAB IV PENUTUP

(33)

B. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT

Dari hasil pelaksanaan program masih terdapat kegiatan yang belum terealisasi dengan optimal. Manajemen perencanaan dan pengawasan perlu ditingkatkan agar pelaksanaan program dimasa akan datang dapat terlaksana dengan baik.

Setiap pemegang program, diharapkan dapat mengantisipasi dalam hal penerapan waktu yang efisien dan efektif dalam menjalankan rencana program sesuai dengan indikator kerja utama

Pelaksanaan kegiatan program perlu didukung dengan data dan laporan pelaksanaan yang lengkap sehingga perencanaan program di tahun mendatang dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan sasaran.

Gambar

Table  :  Jumlah  dan  Luas  Bangunan  Gedung  Poltekkes  Kemenkes  Riau  di  Pekanbaru Periode Tahun 2013
Tabel  V.1  menunjukan  luas  lahan  (tanah)  Politeknik  Kesehatan  Kemenkes  Riau  yang telah dipergunakan untuk pembangunan gedung dan fasilitas lainnya  seluas  15.944  M2  sisanya  536  M2  merupakan  lahan  yang  dipergunakan  untuk  penghijauan  dan
Tabel   Jumlah Kendaraan Operasional Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau                      Tahun 2013
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Poltekkes Kemenkes Riau  Tahun 2013
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode secara manual dilakukan dengan cara menimbang berbagai bahan baku satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses produksi, dampaknya

Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).. Saudara mendapatkan

Bagian ini digunakan untuk mengekstraksi ciri yang telah melalui tahapan preprocessing untuk memisahkannya dari fitur-fitur pada objek yang tidak diperlukan dalam

1) Discovery learning, Jerome Bruner menurut Slavin dalam Baharuddin dan Wahyuni (2015:180) yaitu model pembelajaran dimana siswa didorong untuk belajar dengan

Tantangan lainnya adalah ketersediaan benih ikan air tawar yang masih mengandalkan benih yang berasal dari pulau jawa sehingga pola adaptasi ikan menjadi

 Ekonomi yang diterapkan bangsa Eropa pada abad ke-15 adalah sistem ekonomi Merkantilisme yang bertujuan menumpuk hasil kekayaan dalam bentuk logam

Penyusunan jadwal kerja perawat secara baik dan benar merupakan salah satu tugas dari manajemen rumah sakit dan bukan merupakan permasalahan yang sepele karena dalam prakteknya hal

Nyeri pada tungkai selama kehamilan dianggap hal yang umum terjadi pada ibu hamil, namun apabila nyeri ini disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol maka harus jadi