• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN

SIBOLGA

Oloni Togu Simanjuntak, Ir. Syamsul Amien, MS Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA

Email: togustak11@gmail.com

Abstrak

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga merupakan salah satu pembangkit yang terinterkoneksi di sumatera bagian utara (SUMUT), yang dibuat untuk membantu meningkatkan pelayanan listrik sumut. PLTU ini sendiri adalah salah satu pembangkit listrik yang dalam pengoperasiaannya menggunakan peralatan (komponen-komponen) yang saling berkaitan antara satu dan yang lainnya seperti boiler, turbin uap, generator, trafo, dan lain sebagainya. Tulisan ini menganalisis tentang keandalan dari data kegagalan komponen trafo dan generator , karena seringnya kegagalan atau tidak berfungsinya secara baik pembangkit, banyak diakibatkan tidak seringnya untuk mengecek peralatan (komponen) pembangkit. Sehingga perlu diketahui keandalan dari masing-masing peralatan (komponen) agar pembangkit tersebut dapat beroperasi dengan baik. Dari hasil perhitungan pada masing-masing komponen yaitu generator dan trafo, didapatkan nilai keandalan terendah selama 17520 jam adalah Exiter yaitu pada generator sebesar 0,0005248 (hampir mendekati 0%). Sedangkan komponen dengan nilai Availability terbaik adalah Lube Oil pada trafo, yaitu sebesar 99,95%, Availability terburuk adalah Isolasi Slip Ring pada generator, yaitu sebesar 99,90%. Komponen dengan nilai Preventive Maintenance terbaik yaitu Isolasi Slip Ring pada generator yaitu 4750 jam, yang berarti komponen Isolasi Slip Ring mempunyai waktu yang paling lama untuk dilakukan maintenance dibandingkan komponen lainnya. Kata kunci: Preventive Maintenance, Realibility

1. Pendahuluan

Untuk menjamin keberlangsungan produksi di suatu perusahaan diperlukan kepastian bahwa peralatan atau mesin yang digunakan dapat beroperasi dengan baik. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem peralatan dengan keandalan yang tinggi[1]. Keandalan atau reliabilitas suatu sistem bertujuan untuk menganalisis kemampuan suatu peralatan atau sistem dalam menjalankan tugasnya. Keandalan didefinisikan sebagai probabilitas sistem berfungsi selama waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula.

Peralatan-peralatan tersebut perlu dilihat keandalan dan ketersediaannya. Studi keandalan dan ketersediaan ditinjau dari sisi kualitatif dan kuantitatif, serta menentukan penjadwalan preventive maintenance

komponen, dimana secara kualitatif keandalan ditinjau dari faktor ketersediaan dan faktor kapasitas pembangkit. Sedangkan dari sisi kuantitatif dengan menggunakan data record

frekuensi kegagalan dan perbaikan pada komponen utama guna untuk mendapatkan nilai laju kegagalan pada setiap komponennya. 2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU)

PLTU terdapat banyak sekali peralatan, mulai dari, boiler, turbin uap, generator, trafo, dan masih banyak lagi dengan jenis yang berbeda-beda. Pada pembangkit tersebut sering mengalami kerusakan pada pipa boiler yang sering diakibatkan gesekan campuran pasir dan batubara yang digunakan, akan tetapi generator dan trafo juga sering mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan pengecekan keandalan dari komponen-komponen tersebut. Pada keadaan ini generator dan trafo menjadi bahasan.

PLTU Labuhan Angin menggunakan fluida kerja air uap dengan sirkulasi tertutup. Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang untuk

(2)

menghasilkan uap jenuh untuk memutar poros turbin. Siklus kerja PLTU Labuhan Angin dapat dilihat pada Gambar1.

Gambar 1. Siklus Kerja PLTU Labuhan Angin

a. Pengertian Keandalan (Reliability) Keandalan didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu komponen atau sistem untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan di dalam lingkungan dan kondisi operasional tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan[2]. Jadi, keandalan merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses produksi. Penerapan teori keandalan bisa digunakan untuk memperkirakan peluang suatu komponen atau sistem dapat melaksanakan fungsinya dalam jangka waktu tertentu dalam kondisi tertentu. Keandalan menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. b. Pengertian Maintenance dan Preventive

Maintenance

Perawatan (Maintenance) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan memelihara suatu mesin serta memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima[3]. Selain itu, suatu perawatan juga merupakan suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Perawatan pencegahan (preventive Maintenance)

merupakan perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau

terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima. Perawatan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerusakan, menemukan kondisi yang dapat menyebabkan mesin mengalami kerusakan pada saat digunakan dalam proses produksi, serta dapat mengefektifkan pekerjaan inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan set up sehingga mesin-mesin selama proses produksi dapat terhindar dari kerusakan.

c. Penggunaan Software Reliasoft Weibull++ Version 6

Penentuan distribusi waktu antar kegagalan bertujuan untuk mendapatkan harga kemungkinan terjadinya kerusakan pada waktu tertentu. Penentuan distribusi time to failure dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan

software Reliasoft Weibull++ Version 6. Software ini dapat diinstal secara bebas, baik

melalui media internet ataupun pembelian

installer. Data antar kegagalan dimasukkan ke

dalam software untuk dicari distribusinya. Mulai dilakukan uji distribusi dengan memilih

option distribution wizard Pada langkah

terakhir terdapat implementasi suggestion yang menunjukkan distribusi serta parameter distribusi dari data yang diuji.

3. Metode Penelitian

Untuk keandalan dari sisi kualitas menggunakan persamaan kapasitas faktor yaitu menghitung energi yang dihasilkan selama setahun terhadap daya mampu dikalikan jam (setahun). Ketersediaanya perbandingan antara daya mampu terhadap daya terpasang. Sedangkan keandalan sisi kuantitas data yang diperoleh dianalisis dan dihitung menggunakan persamaan yang ada serta menggunakan

software pendukung seperti Weibull ++ dan

Microsoft Excel.

Adapun diagram blok dari perhitungan data dapat dilihat pada Gambar 2.

(3)

Gambar 2. Diagram Blok Perhitungan Data

a. Keandalan Kualitatif

Faktor kapasitas menunjukkan besar sebuah unit pembangkit tersebut dimanfaatkan. Faktor kapasitas tahunan (8760 jam) didefinisikan sebagai:

= ℎ

8760 … … (1)

b. Keandalan Kuantitatif

Keandalan kuantitatif merupakan metode analisa yang dilakukan secara perhitungan matematis. Metode ini dapat dilakukan melalui perolehan data perawatan (Maintenance

record) terhadap waktu kegagalan (time to failure) dan waktu perbaikan (time to repair)

dari suatu komponen atau sistem. Keandalan dari suatu komponen atau sistem adalah probabilitas untuk tidak mengalami kegagalan atau dapat melaksanakan fungsinya selama periode waktu (t) atau lebih.

4. Hasil dan Pembahasan

Penentuan distribusi waktu antar kegagalan dan perbaikan bertujuan untuk mendapatkan harga kemungkinan terjadinya kerusakan dan perbaikan pada waktu tertentu. Penentuan distribusi waktu kegagalan dan waktu perbaikan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software Reliasoft

Weibull++ Version 6. Dari data yg telah disusun maka didapat nilai parameter waktu kegagalan untuk menghitung keandalan pada masing-masing komponen yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Parameter Waktu Kegagalan dari Software Weibull 6++ Generator Kompon en σ λ Μ Β Η Γ γ MTT F Exiter W b 3 1,1 131 27 67, 71 56 0, 97 69 498 ,98 5631, 82 Carbon Brush w b 3 0,8 716 49 65, 00 96 1 24,97 10686,4 Isolasi Slip Ring w b 3 0,8 139 39 52, 64 59 1 20, 96 8830, 03 Trafo Kompone n σ λ Μ Β Η Γ Γ MTTF Tap Changer W b 2 0,7339 35 66, 75 4 0, 98 53 482 ,46 8785, 3407 Lube Oil w b 3 0,7 735 13 95, 84 72 0, 98 92 661 ,63 3827, 5

Dari data yg telah disusun maka didapat nilai parameter waktu perbaikan untuk menghitung keandalan pada masing masing komponen yang terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Parameter Waktu Perbaikan dari Software Weibull 6++ Generator Kompon en σ λ Μ Β Η Γ γ MTT R Exiter w b 3 1,5 811 1,6 41 3 0,8 744 1, 28 5 3,627 8 Carbon Brush w b 3 3,0 662 5,5 26 7 1 09 0, 7,4191 Isolasi Slip Ring w b 3 1,7 943 5 1 0, 07 8,306 2 Trafo Kompon en σ λ Μ Β Η Γ γ MTT R Tap Changer w b 3 2, 13 05 3,90 86 0,8 105 4,654 8 Lube Oil w b 3 0, 81 81 2 0,979 0, 35 23 5,774 1 Pemilihan Data Record Kegagalan 2 Tahun

Terakhir

Menghitung Rentang Waktu Antar Kegagalan

Menentukan Parameter Dengan Menggunakan Software Weibull++

Menghitung Nilai Keandalan Sesuai Persamaan Menggunakan Ms.Excel

(4)

Grafik keandalan untuk komponen Isolasi Slip Ring, Lube Oil, dan Carbon Brush menggunakan Parameter Weibull ++ Version 6 dapat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4, dan Gambar 5.

Gambar 3. Grafik Keandalan Komponen Isolasi Slip Ring

Gambar 4. Grafik Keandalan Komponen Lube Oil

Gambar 5. Grafik Keandalan Komponen Carbon Brush

Berdasarkan Gambar 3, dapat terlihat bahwa komponen Isolasi Slip Ring mengalami penurunan selama 2 tahun terakhir hingga mencapai nilai 0.0348.

Nilai keandalan dan ketersediaan dari masing-masing komponen generator dan trafo diperlihatkan dari Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Keandalan dan Ketersediaan Komponen

No Komponen R (t) A(i)

1 Exiter 0,0005248 0,9993790 2 Carbon Brush 0,0499112 0,9993062 3 Isolasi Slip Ring 0,0348582 0,9990602 4 Tap Changer 0,0428192 0,99947043 5 Lube Oil 0,0010392 0,99959866

Evaluasi keandalan dengan preventive

maintenance reliability berupa perbandingan

nilai keandalan komponen sebelum dilakukan

preventive maintenance dengan nilai keandalan

setelah dilakukan preventive maintenance, dengan acuan nilai keandalan sebesar 80% atau 0,80. Nilai acuan tersebut berdasarkan rekomendasi Reliability Standard Power Plant. Hasil dari perbandingan nilai tersebut dapat di plot dalam sebuah grafik hubungan antara nilai keandalan dengan waktu operasional..

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0 1 4 1 6 2 8 8 0 4 3 4 4 5 8 3 2 7 2 9 6 8 7 6 0 1 0 1 7 6 1 1 6 4 0 1 3 1 0 4 1 4 5 9 2 1 6 0 5 6 k ea n d a la n

waktu

x R(t) 0 0.050.1 0.150.2 0.250.3 0.350.4 0.450.5 0.550.6 0.650.7 0.750.8 0.850.9 0 2 1 6 0 4 3 4 4 6 5 5 2 8 7 6 0 1 0 9 2 0 1 3 1 0 4 1 5 3 1 2 k e a n d a la n

waktu

x R(t) 0 0.050.1 0.150.2 0.250.3 0.350.4 0.450.5 0.550.6 0.650.7 0.750.8 0.850.9 0.951 0 2 1 6 0 4 3 4 4 6 5 5 2 8 7 6 0 1 0 9 2 0 1 3 1 0 4 1 5 3 1 2 K e a n d a la n Waktu x R(t)

(5)

Grafik Preventive Maintenance dari Isolasi Slip Ring, Lube Oil, dan Caarbon Brush dapat dilihat pada Gambar 6, Gambar 7, dan Gambar 8.

Gambar 6. Grafik Preventive Maintenance Komponen Isolasi Slip Ring

Gambar 7. Grafik Preventive Maintenance Komponen Lube Oil

Gambar 8. Grafik Preventive Maintenance Komponen Carbon Brush

Tabel 4. Hasil Penjadwalan Preventif Maintenance yang Tepat

No Komponen t (jam)

1 Exiter 4000

2 Carbon Brush 3250

3 Isolasi Slip Ring 4750

4 Tap Changer 2500

5 Lube Oil 2500

Berdasarkan Gambar 6 dan Tabel 4, dapat dilihat bahwa pada komponen Isolasi Slip Ring dilakukan Preventif Maintenance setiap 4750 jam sekali, interval waktu tersebut berguna untuk menjaga komponen Isolasi Slip Ring tersebut tetap berada pada keandalan minimum sebesar 0.8. sehingga diharapkan frekuensi kerusakan komponen tersebut semakin berkurang untuk kedepannya.

Adapun grafik avaibility dari Isolasi Slip Ring dapat dilihat pada Gambar 9.

0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 0 2 0 0 4 0 0 6 0 0 8 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 4 0 0 1 6 0 0 1 8 0 0 2 0 0 0 2 2 0 0 2 4 0 0 M a in ta in a b il it y

Waktu

0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 0 3 0 0 6 0 0 9 0 0 1 2 0 0 1 5 0 0 1 8 0 0 M a in ta in a b il it y

Waktu

x MT 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 0 3 0 0 6 0 0 9 0 0 1 2 0 0 1 5 0 0 1 8 0 0 2 1 0 0 2 4 0 0 M a in ta in a b il it y

Waktu

x MT

(6)

Gambar 9. Grafik Avaibility Isolasi Slip Ring

Dari Gambar 9, terlihat bahwa ketersediaan Isolasi Slip Ring awalnya menurun namun setelah dilakukan maintenance ketersediaan Isolasi Slip Ring mengalami kenaikan.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari perhitungan data di atas terlihat bahwa faktor kapasitas PLTU Labuhan Angin unit 2 yaitu sebesar 49,27 %. Ini membuktikan bahwa keandalan PLTU Labuhan Angin unit 2 berdasarkan metode kualitatif kurang baik, dimana standard kapasitas faktor PLTU Labuhan Angin kisaran antara 60% - 80%.

2. Komponen dengan nilai Keandalan terendah selama 17520 jam adalah Exiter sebesar 0,0005248 (hampir mendekati 0%).

3. Komponen dengan nilai Availability terbaik adalah Lube Oil yaitu sebesar 99,95 %, sedangkan yang terburuk adalah Isolasi Slip Ring yaitu sebesar 99,90 %. 4. Komponen dengan nilai Preventive

Maintenance terbaik yaitu Isolasi Slip

Ring yaitu 4750 jam, yang berarti komponen Isolasi Slip Ring mempunyai waktu yang paling lama untuk dilakukan

maintenance dibandingkan komponen

lainnya.

6. Referensi

[1] Djiteng Marsudi, “ Operasi Sistem Tenaga Listrik” Graha Ilmu,2006 [2] Habibiansyah, Rhivki, “Studi

Reliability, Availability dan Maintainability Pembangkit Listrik Tenaga Gas Payo Silincah Jambi”, Tugas akhir, USU, Medan, 2012. [3] Rambe, Lukmanul Hakim, “Studi

Keandalan Dan Ketersediaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Unit 2 PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan 0.998 0.9985 0.999 0.9995 1 1.0005 0 2 1 6 0 4 3 4 4 6 5 5 2 8 7 6 0 1 0 9 2 0 1 3 1 0 4 1 5 3 1 2 1 7 5 2 0 A v a il a b il it y Waktu (jam) Ai A(t)

Gambar

Gambar 1. Siklus Kerja PLTU Labuhan Angin
Gambar 2. Diagram Blok Perhitungan Data
Grafik keandalan untuk komponen Isolasi  Slip  Ring,  Lube  Oil,  dan  Carbon  Brush  menggunakan  Parameter  Weibull ++   Version  6 dapat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4, dan  Gambar 5
Grafik  Preventive  Maintenance  dari  Isolasi Slip Ring, Lube Oil, dan Caarbon Brush  dapat  dilihat  pada  Gambar  6,  Gambar  7,  dan  Gambar 8
+2

Referensi

Dokumen terkait

15 Hasil uji antioksidan ekstrak batang Lelutung Tokak di atas, dapat diketahui urutan kekuatan aktivitas antioksidan dari yang terbesar ditunjukkan oleh vitamin C, diikuti ekstrak

Walaupun demikian, setiap pihak pun hendaknya memahami bahwa pembatasan terhadap sumber penyedia bahan baku dapat mengakibatkan tidak adanya kebebasan bagi licensee

Sebelum melakukan pemeriksaan hal-hal yang dapat mempengaruhi ketepatan hasil dapat disebabkan oleh kondisi sampel buah atau kualitas buah, penyimpanan sebelum pemeriksaan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,

• Proses akulturasi yang berjalan dengan baik akan menghasilkan integrasi antara unsur kebudayaan asing dengan unsur kebudayaan sendiri. • Kegoncangan kebudayaan terjadi apabila

Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian PJK dan merupakan faktor risiko PJK pada wanita usia > 45

Manfaat penelitian ini adalah memberi pengetahuan kepada Bapak/Ibu tentang mulut kering yang terjadi dan dapat menjaga kesehatan rongga mulut agar tidak terjadi mulut

Apabila dilihat diatas diantara cabang-cabang psikologi maka psikologi pendidikan termasuk kedalam psikologi khusus ini berarti psikologi pendidikan adalah ilmu yang