• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT LINDA MARISA OKTAVIANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT LINDA MARISA OKTAVIANA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT

OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN

CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT

LINDA MARISA OKTAVIANA

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(2)

PEMANFAATAN TRADISIONAL TUMBUHAN OBAT

OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN

CAGAR ALAM GUNUNG TILU, JAWA BARAT

LINDA MARISA OKTAVIANA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

(3)

RINGKASAN

LINDA MARISA OKTAVIANA. Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Obat oleh Masyarakat di Sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat, “Dibimbing oleh SISWOYO dan EDHI SANDRA”

Kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Tilu terletak di daerah Jawa Barat, dengan luas kawasan sebesar 8.000 Ha. Berdasarkan data yang diperoleh Tim CA Gunung Tilu, potensi tumbuhan obat di CA Gunung Tilu dan sekitar kawasan yang telah diketahui ± 100 jenis. Dengan adanya potensi tumbuhan yang ada di CA Gunung Tilu, maka sebagian masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat dalam skala kecil untuk pengobatan sehari-hari. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengetahui sejauh mana pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu, maka penelitian ini perlu dilakukan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjajaki pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat di sekitar kawasan CA Gunung Tilu berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.

Penelitian ini dilaksanakan di 6 (enam) desa yang terdapat di sekitar CA Gunung Tilu, yaitu Desa Sugihmukti, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Warnasari dan Pulosari. Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 1 bulan, yaitu pada tanggal 1-30 Juni 2008. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi: orientasi lapangan, pengumpulan data (data primer dan data sekunder), pengolahan data (penyuntingan data, klasifikasi data dan tabulasi data), analisis data dan penentuan jenis-jenis unggulan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, karakteristik masyarakat pemanfaat tumbuhan obat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu didominasi oleh tingkat umur antara 26-60 tahun (78,75%), berlatar belakang pendidikan tingkat SD (76,8%), berasal dari suku Sunda (98,6%) dan bermata pencaharian sebagai petani (40,3%). Jumlah jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu sebanyak 114 jenis dan 60 famili, dengan rincian: di Desa Sugihmukti (59 jenis dan 42 famili), Cibodas (58 jenis dan 38 famili), Cisondari (53 jenis dan 31 famili), Mekarsari (41 jenis dan 28 famili), Pulosari (36 jenis dan 26 famili) dan Warnasari (33 jenis dan 26 famili). Dilihat dari habitusnya, jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu dapat dibedakan kedalam 9 macam, yaitu: terna (31 jenis), perdu (25 jenis), pohon (24 jenis), semak (14 jenis), herba (7 jenis), tumbuhan memanjat (7 jenis), paku-pakuan (3 jenis) serta epifit dan palem-paleman (1 jenis). Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat terdiri dari 13 bagian, yaitu: semua bagian (25 jenis), daun (77 jenis), batang (9 jenis), kulit batang (9 jenis), bunga (8 jenis), buah (10 jenis), biji (4 jenis), umbi (2 jenis), getah (5 jenis), rimpang (9 jenis), akar (18 jenis), tuak dan air kantong/bunga (masing-masing 1 jenis). Ada tiga cara penggunaan tumbuhan obat, yaitu: cara pasca panen (3 cara), cara pengolahan (12 cara) dan cara pemakaian (13 cara). Berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan, jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat dapat dibedakan kedalam 29 kelompok, dimana tertinggi adalah pada kelompok penyakit otot dan persendian (38 jenis) dan jenis

(4)

tumbuhan obat untuk Keluarga Berencana (KB) tidak ditemukan pada 6 desa di sekitar CA Gunung Tilu.

Jenis tumbuhan obat unggulan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar CA Gunung Tilu sebanyak 6 jenis, yaitu: antanan (Centella asiatica L.), ki urat (Plantago mayor Linn.), cecendet (Physalis peruviana L.), mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Pans.)), kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), dan seureuh (Piper betle L.).

(5)

SUMMARY

LINDA MARISA OKTAVIANA. Traditional Using of Medical Plants by Community around of the Reserve Area at Gn. Tilu, West Java. Under Supervision of SISWOYO and EDHI SANDRA.

Reserve Area at Gn. Tilu is located at west java, which is total area of WNP about 8.000 ha. According to data that was obtained by reserve area team, medical plants potential at this area and surrounding area was known approximately 100 species. Consequently, a half of communities were using medical plants in small scale for daily life. Related with this condition and to know about medical plants using by communities around of Gn. Tilu reserve area, so this research was made.

The aims of this research were to know medical plants using traditionally by communities around of Gn. Tilu based on their knowledge. The research was conducted in June 2008 at six villages which is located surrounding Gn. Tilu reserve area, i.e.

Sugihmukti, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Warnasari dan Pulosari village. Activities was done in this research are field orientation, collecting data (primer and secondary data), tabulating data, analyzing data and determining the superior species.

Results show that communiies characteristic that was using medical plants at six villages dominated in aged structure ranged from 26-60 years old (78,75%), elementary school background (76,8), from Sunda tribe (98,6%) and as farmers (40,3%). Total of medical plants was used at six villages around Gn. Tilu reserve area is 114

species, i.e.:at Sugihmukti village (59 species and 42 family), Cibodas (58 species and 38

family), Cisondari (53 species and 31 family), Mekarsari (41 species and 28 family), Pulosari (36 species and 26 family) and Warnasari (33 species and 26 family). Result from habitus of medical plants divided into 9 kinds, i.e. terna (31 species), visible stool (25 species), tree (24 species), shrubs (14 species), medical plants (7 species), liana (7 species), paku-pakuan (3 species) and epiphyte also palmae (1 species). Part of plants was used divided into 13, i.e. all part of plants was used (25 species), leaf (77 species), trunk (9 species), tree bark (9 species), flower (8 species), fruit (10 species), seed (4

species), tuber (2 species), tree sap (5 species), ryzome (9 species), root (18 species), fermented palm wine and in flower (1 species respectively). Based on disease catagories diveded into 29 catagories, the highest catagory to healing muscles and

(6)

stiff problems (38 spesies) and medical plants for planning family programe was not found at six villages around Gn. Tilu reserve area.

There are six kinds of medical plants was used by communities around Gn. Tilu reserve area, i.e. antanan (Centella asiatica L.), ki urat (Plantago mayor Linn.), cecendet (Physalis peruviana L.), mangandeuh teh (Scurulla atropurpurea (Bl.) Pans.)), kina (Cinchona ledgeriana (Howard) Moens.), and seureuh (Piper betle L.).

(7)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat di sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, September 2008

Linda Marisa Oktaviana NRP E34104044

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1. 1. Latar Belakang ... 1

1. 2. Tujuan ... 2

1. 3. Manfaat ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2. 1. Tumbuhan Obat ... 3

2. 2. Pemanfaatan Tumbuhan Obat ...………. 4

2. 3. Etnobotani ... 5

BAB III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ... 6

3. 1. Letak dan Luas ... 6

3. 2. Iklim ... 6 3. 3. Topografi ... 6 3. 4. Geologi ... 7 3. 5. Hidrologi ... 7 3. 6. Potensi Kawasan ... 7 3. 6. 1 Flora ... 7 3. 6. 2. Fauna ... 8

3. 7. Masyarakat Sekitar Kawasan ... 8

3. 7. 1. Kependudukan... 8

3. 7. 2. Tingkat Pendidikan ... 8

3. 7. 3. Mata Pencaharian ... 9

3. 7. 4. Agama ... 10

3. 7. 5. Suku ... 11

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 12

4. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

4. 2. Bahan dan Peralatan ... 12

4. 3. Metode ... 12

4. 3. 1. Orientasi Lapangan ... 12

4. 3. 2. Pengumpulan Data ... 13

4. 3. 3. Pengolahan Data... 14

4. 4. 4. Analisis Data ... 16

4. 4. 5. Penentuan Jenis-jenis Unggulan ... 16

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17

5. 1. Karakteristik Pemanfaat Tumbuhan Obat ... 17

5. 1. 1. Umur ... 18

5. 1. 2. Tingkat Pendidikan ... 19

(9)

5. 1. 4. Mata Pencaharian ... 21

5. 2. Potensi Tumbuhan Obat ... 22

5. 2. 1. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Lokasi ... 22

5. 2. 2. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Habitus... 24

5. 2. 3. Jumlah Jenis dan Famili Berdasarkan Pembudidayaannya. ... 25

5. 3. Pemanfaatan Tumbuhan Obat ... 26

5. 3. 1. Bagian Tumbuhan yang Digunakan ... 26

5. 3. 2. Cara Penggunaan Tumbuhan Obat... 27

5. 3. 3. Kelompok Penyakit/Penggunaan Tumbuhan Obat ... 29

5. 4. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Unggulan... 60

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

6. 1. Kesimpulan ... 63

6. 2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 66

(10)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di desa penyangga

CA Gunung Tilu...8

2. Sarana pendidikan di desa penyangga CA Gunung Tilu...9

3. Mata pencaharian penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu ... 10

4. Agama penduduk desa penyangga CA Gunung Tilu... 10

5. Jumlah responden yang diwawancarai di 6 desa lokasi penelitian ... 13

6. Jenis data yang dikumpulkan dan cara pengumpulannya ... 13

7. Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/penggunaannya ... 15

8. Jumlah responden pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 17

9. Kisaran umur/usia pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 19

10. Tingkat pendidikan pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 20

11. Suku pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 20

12. Mata pencaharian pemanfaat tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 21

13. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... ...22

14. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan habitus di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 24

15. Rekapitulasi jumlah jenis dan famili tumbuhan obat berdasarkan pembudidayaannya di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu...25

16. Rekapitulasi bagian jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh Masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 26

17. Cara pasca panen tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 27

18. Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 28

19. Cara pemakaian tumbuhan obat yang dilakukan masyarakat di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 29

20. Rekapitulasi khasiat tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/ penggunaan menurut responden di desa-desa sekitar CA Gunung Tilu ... 30

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diketahui ada hubungan yang signifikan antara kemampuan memahami bacaan dengan prestasi siswa, maka dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi antara

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan fungisida sebagai perlakuan benih pada pertanaman jagung dapat menurunkan kelimpahan nematoda parasit tumbuhan yang

Memperlengkapi orang lain bias membebaskan kita secara pribadi untuk memiliki lebih banyak waktu mengerjakan hal-hal penting dalam hidup kita, meningkatkan efektivitas

Berdasarkan tabel persamaan dan perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah

Di paragraf empat, kamu dapat menjelaskan bagaimana jurusan yang akan kamu ambil kamu gunakan untuk menjawab apa yang kamu tulis di paragraf tiga.. Paragraf empat adalah bentuk

Total number of respondents in gymnastics exercise and non-gymnastics exercise groups who had insomnia were 34 (Table 4).. This showed that a relationship between gymnastics

Kemaslahatan yang terdapat nas} secara tegas menjelaskan dan mengakui keberadaannya dan terdapat dalil untuk memelihara dan melindunginya. Contohnya, dalil nas

Kabupaten Klaten yang mengalami perubahan pola tanam, sebelum tahun 1975 penanaman pada sawah irigasi berupa padi 3 kali dalam setahun, namun karena curah hujan sekarang