• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR i

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kayong Utara disusun dalam rangka implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013-2018 dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017.

Penyusunan laporan ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk menginformasikan kinerja Pemerintah Daerah dalam menjalankan pemerintahan maupun melaksanakan pembangunan selama Tahun 2017.

Laporan ini sekaligus sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Kayong Utara dalam menciptakan transparansi informasi guna terciptanya tata pemerintahan yang baik sebagai upaya mewujudkan visi “Kayong Utara Maju Sebagai Kabupaten Unggulan dengan Sumber Daya Manusia Yang Berahlak Mulia, Sehat, Cerdas dan Sejahtera”

Sukadana, 29 Maret 2018 Bupati Kayong Utara

(3)

DAFTAR ISI ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I : PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Kayong Utara ... 1 B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) ... 16 BAB II : PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 – 2018 ………... 18 B.

C.

Indikator Kinerja Utama Kabupaten Kayong Utara ………. Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Tahun 2017 Kabupaten Kayong Utara ……….

23 26 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 29 B. Realisasi Anggaran ... 68 BAB IV : PENUTUP ... 73 LAMPIRAN :

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Kayong Utara

1.

Kondisi Geografis Daerah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2007 dan Surat Mendagri Nomor 135/439/SJ tanggal 27 Pebruari 2007, luas wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah 4.568,26 Km2. Luas wilayah ini relatif kecil jika dibandingkan dengan wilayah Kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Barat. Berikut ini perbandingan luas wilayah geografis kabupaten/kota se-Kalimantan Barat:

Tabel 1.1

Luas Wilayah geografis kabupaten/ kota se- Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Luas wilayah (Km2) Persentase (%) 1 Kabupaten Sambas 6.394,70 4,36 2 Kabupaten Bengkayang 5.397,30 3,68 3 Kabupaten Landak 9.909,10 6,75 4 Kabupaten Pontianak 1.276,90 0,87 5 Kabupaten Sanggau 12.857,70 8,76 6 Kabupaten Ketapang 31.240,74 21,28 7 Kabupaten Sintang 21.635,00 14,74

8 Kabupaten Kapuas Hulu 29.842,00 20,33

9 Kabupaten Sekadau 5.444,30 3,71

10 Kabupaten Melawi 10.644,00 7,25

11 Kabupaten Kayong Utara 4.568,26 3,11

12 Kabupaten Kubu Raya 6.985,20 4,75

13 Kota Pontianak 107,00 0,07

14 Kota Singkawang 504 0,37

Kalimantan Barat 146 807,00 100

(5)

BAB I PENDAHULUAN 2

Secara geografis, Kabupaten Kayong Utara berada pada sisi Selatan Provinsi Kalimantan Barat yang terletak di antara 0˚43’ 05,15’’ - 1˚46’ 35,21’’ Lintang Selatan dan 108˚40’ 58,88’’ - 110˚24’ 30,05’’ Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah:

 Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang, dan Selat Karimata;

 Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Ketapang;

 Sebelah Selatan, berbatasan dengan Selat Karimata dan Kabupaten Ketapang;

 Sebelah Barat, berbatasan dengan Selat Karimata.

Kabupaten Kayong Utara memiliki kondisi alam dengan struktur geologi kompleks yang terbagi atas wilayah pesisir dan kepulauan dengan ciri-ciri sebagai berikut;

Secara regional, daerah Kabupaten Kayong Utara merupakan suatu peneplain yang berangsur-angsur berubah menjadi bentang alam perbukitan bergelombang hingga kasar semakin kearah timur. Hal ini dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yakni :

1) Dataran alluvium (pantai) dan litoral 2) Dataran rendah bergelombang 3) Dataran tinggi pegunungan

Dataran alluvium dan litoral, sebarannya menempati bagian Barat wilayah Kayong Utara yang menyebar dari Utara hingga Selatan dan dari pantai masuk hingga 70 Km ke arah daratan. Daerah ini dicirikan dengan adanya sungai bermeander seperti Sungai Pawan yang bermuara di Teluk Sukadana, juga terdapat potongan-potongan meander dan danau oxbow.

Proses sedimentasi diperkirakan tidak serasi dengan erosi pantai, hal ini dilihat dari adanya pemotongan dataran oleh selat yang memisahkan Pulau Maya dengan dataran dan lebarnya mulut Sungai Simpang.

Daerah dataran rendah bergelombang dicirikan dengan bentang alam bergelombang terdiri dari bukit-bukit membulat dan peneplain yang tertoreh, sehingga terlihat sebagai kawasan dataran rendah dengan

(6)

BAB I PENDAHULUAN 3

perbukitan rapat yang terpotong-potong. Relief daerah ini rendah, ketinggian antara 100 – 500 m, pada beberapa tempat ketinggian puncak bukit mencapai 600 m dan 800 m. Daerah kabupaten kayong Utara memiliki potensi berupa Taman Nasional Gunung Palong, Suaka Alam Laut (SAL) Karimata dan Kawasan Hutan Lindung.

Secara administratif pemerintahan, Wilayah Kabupaten Kayong Utara terbagi dalam 6 Kecamatan. Masing-masing Kecamatan tersebut terbagi menjadi beberapa desa dan dusun. Kecamatan Sukadana terdiri dari 10 desa dan 33 dusun. Kecamatan Simpang Hilir terdiri dari 12 desa dan 55 dusun. Kecamatan Teluk Batang terdiri dari 7 desa dan 30 dusun. Kecamatan Seponti terdiri dari 6 desa dan 24 dusun. Kecamatan Pulau Maya terdiri dari 5 desa dan 23 dusun. Kecamatan Kepulauan Karimata terdiri dari 3 desa serta 10 dusun.

Tabel 1.2

Kecamatan menurut jumlah Desa, Dusun, RT dan Luas Wilayah

NO KECAMATAN JUMLAH DESA JUMLAH DUSUN JUMLAH RT LUAS WIL. (Km²) 1 Pulau Maya 5 24 102 764,60 2 Sukadana 10 34 107 1.027,07 3 Simpang Hilir 12 50 182 1.538,99 4 Teluk Batang 7 29 121 654,77 5 Seponti 6 20 94 158,01 6 Kepulauan Karimata 3 10 30 424,82 J U M L A H 43 167 636 4.568,26

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2017, BPS 2017 2. Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Sejarah pembentukan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai berikut: pertama kali, sesuai dengan Keputusan Bupati Kayong Utara Nomor 03 Tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kayong

(7)

BAB I PENDAHULUAN 4

Utara, yang mulai berlaku pada Tanggal 6 November 2007, terdiri dari 2 (dua) Sekretariat, 9 (sembilan) Dinas Daerah, 7 (tujuh) Lembaga Teknis Daerah, dan 5 (lima) kecamatan.

Ke dua, pada Tahun 2009 telah diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Tanggal 11 Maret 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kayong Utara. Struktur Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana tersebut di atas, berpedoman kepada Peraturan Pemeritah Noomor 41 Tahun 2007. Ke tiga, pada Tahun 2016 telah diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 12 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat daerah. Adapun Susunan Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tersebut dibentuk Perangkat Daerah dengan susunan, sebagai berikut:

a. Sekretariat Daerah tipe B; b. Sekretariat DPRD tipe C; c. Inspektorat tipe C;

d. Dinas Daerah, terdiri atas:

1. Dinas Pendidikan tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan urusan pemerintahan bidang kebudayaan; 2. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana tipe A, menyelenggarakan

urusan pemerintahan bidang kesehatan serta urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, serta urusan pemerintahan bidang pertanahan;

4. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman, serta urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;

5. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial, urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

(8)

BAB I PENDAHULUAN 5

6. Dinas Perhubungan tipe C, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan;

7. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal; 8. Dinas Transmigrasi tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan

bidang transmigrasi dan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja; 9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tipe C, menyelenggarakan

urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

10. Dinas Perdagangan tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perdagangan, perindustrian, koperasi, usaha kecil dan menengah;

11. Dinas Komunikasi dan Informatika tipe C, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, serta urusan pemerintahan bidang statistik dan urusan pemerintahan bidang persandian;

12. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga serta urusan pemerintahan bidang pariwisata;

13. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perpustakaan dan urusan pemerintahan bidang kearsipan;

14. Dinas Kelautan dan Perikanan tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kelautan dan perikanan; dan

15. Dinas Pertanian dan Pangan tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian dan urusan pemerintahan bidang pangan.

16. Satuan Polisi Pamong Praja tipe B, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.

17. Badan Daerah, terdiri atas:

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tipe A, melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan serta urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan; dan

(9)

BAB I PENDAHULUAN 6

2) Badan Keuangan Daerah tipe B, melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan.

18. Kecamatan, terdiri atas:

1) Kecamatan Sukadana tipe A; 2) Kecamatan Simpang Hilir tipe A; 3) Kecamatan Teluk Batang tipe A; 4) Kecamatan Seponti tipe A;

5) Kecamatan Pulau Maya tipe A; dan 6) Kecamatan Kepulauan Karimata tipe B.

Tabel 1.3

Rekapitulasi Dinas dan Badan Daerah Kabupaten Kayong Utara Berdasarkan Perda No 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah

NO DINAS/BADAN/SEKRETARIAT REGULASI/PERATURAN DAERAH/PERBUP 1. Sekretariat Daerah tipe B Perda 12

Tahun 2016 Tentang Pembentuka n Susunan Perangkat Daerah Perbup 33 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Sekretaris Daerah

2. Sekretariat DPRD tipe C Idem Perbup 34 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Sekretaris DPRD

3. Inspektorat tipe C Idem Perbup 35 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Inspektorat

(10)

BAB I PENDAHULUAN 7

4. Dinas Pendidikan tipe A Idem Perbup 36 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Pendidikan

5. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana tipe A

Idem Perbup 37 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Kesehatan Dan KB

6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang tipe B

Idem Perbup 38 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang 7. Dinas Perumahan Rakyat,

Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup tipe A

Idem Perbup 39 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Perumahan Rakyat,

Kawasan Permukiman Dan Lingkungan Hidup

8. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tipe A

Idem Perbup 40 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

9. Dinas Perhubungan tipe C Idem Perbup 41 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Perhubungan 10. Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu tipe B

Idem Perbup 42 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

(11)

BAB I PENDAHULUAN 8

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

11. Dinas Transmigrasi tipe B Idem Perbup 43 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Transmigrasi 12. Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil tipe C Idem Perbup 44 Tahun 2016Tentang Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

13. Dinas Perdagangan tipe B Idem Perbup 45 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Perdagangan 14 Dinas Komunikasi dan

Informatika tipe C

Idem Perbup 46 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Komunikasi Dan Informatika 15. Dinas Pemuda, Olahraga dan

Pariwisata tipe A

Idem Perbup 47 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Pemuda, Olahraga Dan Pariwisata

16. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tipe A

Idem Perbup 48 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Perpustakaan Dan Kearsipan

17. Dinas Kelautan dan Perikanan tipe B

Idem Perbup 49 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

Kelautan Dan Perikanan 18. Dinas Pertanian dan Pangan

tipe A

Idem Perbup 50 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Dinas

(12)

BAB I PENDAHULUAN 9

Pertanian Dan Pangan 19. Satuan Polisi Pamong Praja

tipe B

Idem Perbup 51 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Satuan Polisi Pamong Praja

20. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tipe A

Idem Perbup 52 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah

21. Badan Keuangan Daerah tipe

B Idem

Perbup 54 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Badan Keuangan Daerah 22. Kecamatan Sukadana tipe A Idem Perbup 54 Tahun 2016

Tentang Tugas Dan Fungsi Jabatan Pada Kecamatan 23. Kecamatan Simpang Hilir tipe

A

Idem Idem

24. Kecamatan Teluk Batang tipe A

Idem Idem

25. Kecamatan Seponti tipe A Idem Idem 26. Kecamatan Pulau Maya tipe A Idem Idem 27. Kecamatan Kepulauan

Karimata tipe B.

Idem Idem

28. Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Perbup nomor 29 tahun 2009 tentang susunan organisasi, tugas pokok, fungsi, dan tata kerja

Perangkat Daerah Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang Kesatuan Bangsa Dan Politik Yang Terbentuk Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 2 Tahun 2009

(13)

BAB I PENDAHULUAN 10 Kantor kesatuan bangsa, politik, dan perlindungan masyarakat Tentang Organisasi Perangkat Daerah Tetap Melaksanakan Tugasnya Sampai Dengan Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum Diundangkan. 29. Badan Penanggulangan bencana Daerah Perbup nomor 18 tahun 2012 tugas pokok, fungsi, rincian tugas dan tata kerja Badan penanggulan gan bencana daerah

Perangkat Daerah Yang Melaksanakan Sub Urusan Bencana Yang Terbentuk Dengan Perda Nomor 1 Tahun 2012

Tentang

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tetap Melaksanakan Tugas Dan Fungsinya Sampai Dengan Dibentuknya Perangkat Daerah Baru Yang Melaksanakan Sub Urusan Bencana Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan

1. Staf Ahli Bidang

Pemerintahan Hukum Dan Politik

2. Staf Ahli Bidang

Pembangunan Ekonomi dan Keuangan

3. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia

Perda 12 Tahun 2016 tentang Pembentuka n Susunan Perangkat Daerah

Perbup Nomor 55 tahun 2016

Tentang Tugas dan fungsi serta tata kerja staf ahli bupati

Selanjutnya,

(14)

BAB I PENDAHULUAN 11

Di bawah Sekretaris Daerah terdapat 3 (tiga) orang Asisten, 3 (tiga) Staf Ahli dan 9 (sembilan) Bagian, yaitu:

a. Asisten Tata Pemerintahan, membawahi:

1.

Bagian Pemerintahan, membawahi: a) Subbagian Pemerintahan Umum; b) Subbagian Otonomi Daerah; dan c) Subbagian Bina Kerjasama Daerah.

2.

Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia, membawahi: a) Subbagian Peraturan Perundang-undangan;

b) Subbagian Penyuluhan dan Dokumentasi Hukum; dan c) Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

3.

Bagian Organisasi, membawahi:

a) Subbagian Kelembagaan dan Reformasi Birokrasi;

b) Subbagian Tata Laksana dan Pengembangan Kinerja; dan c) Subbagian Analisis dan Formasi Jabatan.

b. Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi:

1.

Bagian Ekonomi dan Pembangunan, membawahi: a) Subbagian Sarana Perekonomian;

b) Subbagian Pengembangan Ekonomi dan Produksi Daerah; dan c) Subbagian Administrasi Pembangunan.

2.

Bagian Kesejahteraan Rakyat, membawahi : a) Subbagian Kesejahteran Sosial;

b) Subbagian Pengembangan Kehidupan Beragama dan Budaya; dan c) Subbagian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

3.

Bagian Layananan Pengadaan, membawahi:

a) Subbagian Administrasi dan Pembinaan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa; dan

b) Subbagian Pengadaan Barang dan Jasa.

c. Asisten Administrasi Umum dan Aparatur, membawahi :

1.

Bagian Umum, membawahi:

a) Subbagian Tata Usaha Umum dan Pimpinan; b) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; dan c) Subbagian Rencana Kerja dan Keuangan.

2.

Bagian Hubungan Masyarakat dan Keprotokolan, membawahi: a) Subbagian Hubungan Masyarakat; dan

(15)

BAB I PENDAHULUAN 12

3.

Bagian Aparatur dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,

membawahi:

a) Subbagian Pengadaan dan Mutasi Aparatur Sipil Negara; b) Subbagian Pengembangan Aparatur Sipil Negara; dan

c) Subbagian Umum, Disiplin dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara.

- Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;

- Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan; dan

- Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM. a. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan unsur pelayanan administerasi dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD, dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD, yang secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Sekretariat DPRD bertugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.

b. Dinas Daerah

Dinas Daerah adalah perangkat Daerah yang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam Peraturan Bupati Kayong Utara Nomor 32 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah, sebutkan bahwa organisasi perangkat Daerah terdiri dari :

1) Dinas Pendidikan;

2) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana; 3) Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

(16)

BAB I PENDAHULUAN 13

4) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup;

5) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masayarakat Desa;

6) Dinas Perhubungan;

7) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 8) Dinas Transmigrasi;

9) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil; 10) Dinas Perdagangan;

11) Dinas Komunikasi dan Informatika; 12) Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata; 13) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan; 14) Dinas Kelautan dan Perikanan; 15) Dinas Pertanian dan Pangan; 16) Satuan Polisi Pamong Praja;

17) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 18) Badan Keuangan Daerah;

19) Inspektorat 20) Kecamatan.

Selanjutnya disebutkan bahwa Inspektorat adalah perangkat daerah yang merupakan unsur pelaksana fungsi pengawasan. Adapun Badan Daerah adalah perangkat Daerah merupakan unsur penunjang pelaksanaan fungsi fungsi yang bersifat strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Lembaga Teknis Daerah merupakan merupakan unsur penunjang pelaksanaan fungsi yang bersifat strategis yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 14

c. Lembaga/Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah

Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupaten Kayong Utara, meliputi:

No. UNIT PELAKANA TEKNIS DINAS REGULASI/PERDA/PERBUP 1. UPT Pelabuhan Sungai Teluk Batang; Perbup Nomor 8 Tahun 2014

Tentang UPT Pelabuhan Sungai

2. UPT Pelabuhan Sungai Matan Perbup Nomor 8 Tahun 2014 Tentang UPT Pelabuhan Sungai

3. UPT Kebersihan Perbup Nomor 6 Tahun 2015 Tentang UPT Kebersihan 4. UPT Pelayanan Air Bersih Idem

5. Puskesmas Sukadana 6. Puskesmas Teluk Melano 7. Puskesmas Matan

8. Puskesmas Teluk batang 9. Puskesmas Telaga Arum 10.Puskesmas Siduk

11.Puskesmas Tanjung Satai 12.Puskesmas Pelapis

Perbup Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Pembentukan

Puskesmas

13.UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Kecamatan Sukadana;

14.UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Kecamatan Simpang Hilir;

15.UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Kecamatan Teluk Batang;

16.UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Kecamatan Seponti; 17.UPT Balai Pelaksana Penyuluh

Pertanian (BP3) Kecamatan Pulau Maya;

18.UPT Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian (BP3) Kecamatan Kepulauan Karimata.

Perbup Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Pembentukan UPT BP3K

(18)

BAB I PENDAHULUAN 15

19.UPT Pendidikan Sukadana 20.UPT Pendidikan Simpang Hlir 21.UPT Pendidikan Teluk Batang 22.UPT Pendidikan Seponti 23.UPT Pendidikan Pulau Maya

24.UPT Pendidikan Kepulauan Karimata

Perbup Nomor 2 Tahun 2017 tentang pembentukan

organisasi UPT pendidikan kecamatan

d. Kecamatan

Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerah kota, dipimpin oleh seorang camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam rangka pelaksanaan otonomi, camat menerima pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati. Kecamatan terdiri dari : 1) Kecamatan Sukadana

2) Kecamatan Simpang Hilir 3) Kecamatan Teluk Batang 4) Kecamatan Seponti

5) Kecamatan Pulau Maya Karimata 6) Kecamatan Kepulauan Karimata.

3. Dukungan SDM

Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kayong Utara didukung oleh sumber daya manusia dengan jumlah Per 31 Desember 2017 sebanyak 2.227 orang Pegawai Negeri Sipil. Dari jumlah tersebut, 372 orang menduduki jabatan struktural, 1.358 orang merupakan tenaga fungsional tertentu, 497 orang sebagai pejabat fungsional umum/staf.

4. Sumber Daya Keuangan

Sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2017, sejumlah anggaran telah dialokasikan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk membiayai pelaksanaan program-program yang mendukung pencapaian sasaran strategis daerah pada

(19)

BAB I PENDAHULUAN 16

Tahun Anggaran 2017. Realisasi belanja langsung pada Tahun 2017 adalah sebesar Rp. 487.450.420.912,10 dari pagu anggaran belanja langsung yaitu sebesar Rp. 532.326.190.538,65, dengan serapan anggaran sebesar 91,57%.

B. Permasalahan Utama (Strategic Issued) Kabupaten Kayong Utara

Pemerintah Kabupaten Kayong Utara telah menyusun perencanaan strategis pembangunan daerah dengan pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu. Program dan kegiatan yang direncanakan mengutamakan keluaran/hasil yang terukur, dan pengalokasian sumberdaya dalam anggaran untuk melaksanakannya, secara efektif dan efisien telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

RPJMD 2013-2018 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi rencana pembangunan strategis Kabupaten Kayong Utara. Untuk melaksanakan Visi dan Misi tersebut disusun programprogram unggulan yang dipilih berdasarkan isu -isu strategis menurut misi sebagai berikut:

Misi 1: “Menjadikan KKU sebagai pintu gerbang utama perekonomian

Kalimantan Barat”

A. Isu ekonomi yang memiliki daya saing dan keunggulan lokal; B. Isu konektivitas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi;

C. Isu Green Technology Equipment;

D. Isu eksplorasi dan penerapan teknologi eksploitasi pertambangan berwawasan lingkungan;

E. Isu Pengembangan Infrastruktur Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. Misi 2: “Membangun SDM KKU yang berakhlak mulia, sehat dan cerdas” A. Isu Peningkatan akhlak mulia dan kesalehan sosial;

B. Isu Peningkatan Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan; C. Isu Peningkatan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan.

Misi 3: “Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memperkuat

ekonomi kerakyatan berbasis pertanian dan perikanan”

(20)

BAB I PENDAHULUAN 17

B. Isu pemberdayaan perempuan dan kelompok rentan; C. Isu produksi dan produktivitas pertanian dan perikanan.

Misi 4: “Melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang menjamin

kelestarian lingkungan dan keadilan sosial”

A. Isu ruang terbuka publik;

B. Isu Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan.

Misi 5: “Menyelenggarakan pemerintahan yang tegas, terbuka, bersih dan efektif melayani masyarakat”

A. Isu peningkatan kapasitas aparatur; B. Isu peningkatan pelayanan publik.

Isu-isu tersebut akan selalu menjadi bahan pertimbangan dalam capaian indikator kinerja daerah pada kondisi saat ini dan pada akhir periode RPJMD. Demikian pula pencapaian kinerja Tahun 2017 ini yang merupakan tahun ke empat periode RPJMD 2013-2018.

(21)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 18

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Kayong Utara Tahun 2013 – 2018

RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013-2018 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kayong Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2014 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 101). RPJMD tersebut merupakan tahap ke dua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2008-2025 yaitu tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapan kemandirian masyarakat Kayong Utara. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terdapat di Kabupaten Kayong Utara, maka visi Tahun 2013-2018 yaitu:

"KAYONG UTARA MAJU "

Sebagai Kabupaten Unggulan dengan Sumberdaya Manusia yang Berahklak Mulia Sehat, Cerdas dan Sejahtera

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Kayong Utara Maju : Mengandung makna bahwa kabupaten Kayong Utara menjadi kabupaten unggulan dengan sumber daya manusia yang berahlak mulia sehat cerdas dan sejahtera.

Kabupaten Unggulan : Mengandung makna bahwa dengan letak geografis wilayah Kabupaten Kayong Utara dan segala potensi sumber daya alamnya, dukungan sumber daya manusia yang produktif serta komitmen dan inovasi kebijakan pemerintah kabupaten dapat menjadikan kabupaten kayong utara sebagai daerah unggul dari daerah lainnya.

(22)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 19 SDM Berakhlak

Mulia

: Mengandung makna bahwa masyarakat Kayong Utara yang agamis merupakan modal sosial utama dalam membangun mentalitas sumber daya manusia yang tangguh dan berakhlak mulia. Untuk itu pembinaan keagamaan dan pembangunan karakter masyarakat secara berkelanjutan menjadi perhatian serius pemerintah.

SDM yang Sehat : Mengandung makna bahwa pemerintah harus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sehingga masyarakat Kabupaten Kayong Utara memiliki kualitas dan mental yang baik dengan indikator memiliki tingkat derajat kesehatan yang baik, yang ditandai dengan angka harapan hidup yang tinggi.

SDM yang Cerdas : Mengandung makna bahwa pemerintah harus dapat memberi pelayanan pendidikan yang berkualitas dengan menyediakan pendidikan bagi warganya agar Kabupaten Kayong Utara memiliki Sumber Daya Manusia yang cerdas dan memiliki daya saing untuk dapat mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan Kabupaten Kayong Utara.

Kayong Utara

Sejahtera

: Mengandung makna bahwa tujuan akhir dari pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kayong Utara adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat akan tercermin pada tingkat pendapatan masyarakat. Selain memiliki indikator ekonomi yang baik, masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang dapat mengunakan hak-haknya serta merasa aman, nyaman dan tentram.

(23)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 20 1. Misi

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

Misi Pertama, Menjadikan Kabupaten Kayong Utara Sebagai Pintu Gerbang Utama Perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat.

Misi Kedua, Membangun Sumber Daya Manusia Kabupaten Kayong Utara yang Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas, dan Sejahtera.

Misi Ketiga, Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dengan memperkuat Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Pertanian dan Perikanan.

Misi Keempat, Melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan yang Menjamin Kelestarian Lingkungan dan Keadilan Sosial.

Misi Kelima, Menyelenggarakan Pemerintahan yang Tegas, Terbuka, Bersih dan Efektif Melayani Masyarakat.

2. Tujuan dan Sasaran

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam tabel berikut

:

(24)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 21

Tabel 2.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kayong Utara

Misi Tujuan Sasaran

Misi Pertama,

Menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pintu gerbang utama perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat

Menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru pada sektor jasa dan

industri.

1. Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan;

Misi Kedua,

Membangun sumber daya manusia Kabupaten Kayong Utara yang berakhlak Mulia, sehat, dan Cerdas

Menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas secara mental dan spiritual

1. Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia;

2. Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental;

3. Menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan KKU;

Misi Ketiga,

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan

memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian dan perikanan.

Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat KKU yang berkualitas, sejahtera dan berkeadilan;

1. Memperkuat sektor ekonomi unggulan yang berbasis pada sektor pertanian;

(25)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 22

Misi Tujuan Sasaran

Misi Keempat,

Melaksanakan

pembangunan berkelanjutan yang menjamin kelestarian lingkungan dan keadilan sosial Meningktakan kelestarian lingkungan hidup, keberlanjutan pembangunan serta pelayanan dan perlindungan sosial;

1. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana;

2. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat KKU;

Misi Kelima,

Menyelenggarakan

pemerintahan yang tegas, terbuka, bersih, efektif dan melayani masyarakat.

Mendorong penyelenggaraan Pemerintah yang profesional, bersih dan transparan;

1. Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih;

2. Meningkatnya kapasitas SDM KKU yang sesuai dengan kompetensinya;

3. Meningkatnya peran Pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokratis dan politis yang kondusif;

4. Meningkatnya peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan;

5. Meningkatanya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat; 6. Memperpendek rentang

kendali pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha yang berkualitas.

(26)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 23

B. Indikator Kinerja Utama Kabupaten Kayong Utara

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kayong Utara sesuai dengan tugas fungsi serta mandat (core business) yang diemban. IKU (Key Performamce Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013-2018 telah direvisi dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kayong Utara Nomor 25. A Tahun 2017.

Kinerja Pemerintah Kabupaten Kayong Utara digambarkan sebagai tingkat pencapaian sasaran strategis pembangunan daerah, selanjutnya sasaran strategis pembangunan daerah tersebut merupakan penjabaran dari visi, misi dan tujuan pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD, maka setiap sasaran strategis dibebani sejumlah indikator kinerja utama.

Secara seksama, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara berupaya membebankan target kinerja strategis ke dalam periode tahunan. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta targetnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2

Keterkaitan Antara Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Misi Pertama, Menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pintu gerbang utama perekonomian di

Provinsi Kalimantan Barat

TUJUAN STRATEGISSASARAN INDIKATOR KINERJA

1 2 3

Menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru pada sektor jasa dan industri Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan;

- Laju Pertumbuhan PDRB (ADHB)

- Laju pertumbuhan ekonomi

- Tingkat Inflasi

- Persentase Porsi PAD terhadapTotal Pendapatan Daerah

- Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik

- Persentase Irigasi Kabupaten dalam Kondisi baik

(27)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 24

Misi Kedua, Membangun sumber daya manusia Kabupaten Kayong Utara yang berakhlak Mulia, sehat, dan Cerdas

TUJUAN STRATEGISSASARAN INDIKATOR KINERJA

1 2 3 Menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas secara mental dan spiritual

Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia;

- Persentase Peningkatan pelayanan ibadah Haji

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental;

- Angka Harapan Hidup (AHH)

- Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup)

- Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)

- Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan KKU;

- Angka Melek Huruf

- Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Misi Ketiga, Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian dan perikanan

TUJUAN STRATEGISSASARAN INDIKATOR KINERJA

1 2 3 Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat KKU yang berkualitas, sejahtera dan berkeadilan Memperkuat sektor ekonomi unggulan yang berbasis pada sektor pertanian dan perikanan

- Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB ADHB

(28)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 25

Misi Keempat, Melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang menjamin kelestarian lingkungan dan keadilan sosial

TUJUAN STRATEGISSASARAN INDIKATOR KINERJA

1 2 3 Meningktakan kelestarian lingkungan hidup, keberlanjutan pembangunan serta pelayanan dan perlindungan sosial Meningkatkan daya dukung dan daya tampung

lingkungan serta kualitas

penanganan bencana

- Persentase Penanganan Sampah

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat KKU

- Tingkat Keamanan dan Ketertiban dalam Masyarakat

- Tingkat Kepatuhan Masyarakat terhadap Penegakan Perda

Misi Kelima, Menyelenggarakan pemerintahan yang tegas, terbuka, bersih, efektif dan melayani masyarakat

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

1 2 3 Mendorong penyelenggaraan Pemerintah yang profesional, bersih dan transparan Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih

- Persentase Kelembagaan OPD yang tepat Fungsidan Ukuran

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya kapasitas SDM KKU yang sesuai dengan kompetensinya;

- Persentase ASN yang mengikuti Pendidikan danPelatihan Formal

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya peran Pemerintah,

masyarakat dan partai politik dalam

pembangunan

(29)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 26

demokratis dan politis yang kondusif;

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningkatkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses

pembangunan

- Cakupan usulan berdasarkan musrenbang yangterakomodir dalam RKPD

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Meningktanya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat.

- Persentase jumlah perpustakaan desa

- Persentase Pelayanan Administrasi Kecamatan

yang Tepat Waktu

- Tingkat Akurasi Data dalam SIAK

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

Memperpendek rentang kendali pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha yang berkualitas

- Peresentase kewenangan perizinan yang

dilimpahkan ke Dinas Teknis (Penanaman Modal dan PTSP)

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Kabupaten Kayong Utara

Perjanjian kinerja merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khususnya antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur serta sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah yang nantinya menjadi tolok ukur penilaian keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017.

13 (tiga belas) Sasaran Strategis yang dilaksanakan dalam kurun waktu 01 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017 dengan didukung 27 indikator kinerja

(30)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 27

telah ditetapkan targetnya pada awal Tahun Anggaran 2017. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta target Tahun 2017 disajikan pada tabel Perjanjian Kinerja Tahun 2017, sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Kabupaten Kayong Utara

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJAUTAMA SATUAN TARGET 1 Menciptakan

pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan

Laju Pertumbuhan PDRB

(ADHB) % 6.91

Laju Pertumbuhan Ekonomi

% 6.91

Tingkat Inflasi % 6.17

Persentase Porsi PAD terhadapTotal Pendapatan

Daerah % 3.25

Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi

Baik % 19.56

Persentase Irigasi Kabupaten

dalam Kondisi baik % 91.75

Cakupan Pelayanan Air

Bersih % 89.94

2 Menciptakan masyarakat KKU yang agamis,

memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia

Persentase Peningkatan pelayanan ibadah Haji

% 97.00

3 Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental

Angka Harapan Hidup

(AHH) Tahun 66.81

Angka Kematian Ibu (Per

100.000 Kelahiran Hidup) % 152 Angka Kematian Bayi (Per

1.000 Kelahiran Hidup) % 12.09 Angka Kematian Balita (Per

1.000 Kelahiran Hidup) % 15.53 4 Menyediakan pendidikan

bagi warga guna

menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan KKU

Angka Melek Huruf

% 89.61

Angka Rata-Rata Lama

(31)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 28

5 Memperkuat sektor ekonomi unggulan yang berbasis pada sektor pertanian dan perikanan

Kontribusi Sektor Pertanian

terhadap PDRB ADHB % 47.23

Kontribusi Sektor Perikanan

terhadap PDRB ADHB % 20.21

6

Meningkatkan daya dukung dan daya

tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana Persentase Penanganan Sampah % 70.00 7 Meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat KKU

Tingkat Keamanan dan Ketertiban dalam Masyarakat % 95.00 Tingkat Kepatuhan Masyarakat terhadap Penegakan Perda % 90.00 8 Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan

kewenangan yang jelas dan tidak

tumpang tindih

Persentase Kelembagaan OPD yang tepat Fungsi dan Ukuran

% 85.00

9 Meningkatnya kapasitas SDM KKU yang sesuai dengan kompetensinya

Persentase ASN yang mengikuti Pendidikan dan

Pelatihan Formal % 73.33

10 Meningkatnya peran Pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokratis dan politis yang kondusif

Rasio jumlah perempuan dalam legislatif terhadap jumlah total anggota

legislatif kabupaten % 33.00

11 Meningkatkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan Cakupan usulan berdasarkan musrenbang yang terakomodir dalam

RKPD % 80.00

12

Meningkatanya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat

Persentase jumlah

perpustakaan desa % 70.00

Persentase Pelayanan Administrasi Kecamatan

yang Tepat Waktu %

70.00

Tingkat Akurasi Data dalam

SIAK % 70.00

13

Memperpendek rentang kendali pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha yang berkualitas

Peresentase kewenangan perizinan yang dilimpahkan ke Dinas Teknis (Penanaman Modal dan PTSP)

%

(32)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28

BAB III

AKUNTABILTAS KINERJA

Laporan Kinerja Tahun 2017 Kabupaten Kayong Utara merupakan Laporan Kinerja yang disusun berdasarkan kontribusi capaian kinerja setiap unit kerja yang ada di bawah Pemerintah Kabupaten Kayong Utara sesuai pelimpahan kewenangan urusan pemerintahan. Capaian kinerja satu atau beberapa OPD dapat menggambarkan capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam suatu urusan/bidang/sektor tertentu.

Penyajian Laporan Kinerja Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017 berdasarkan peraturan perundang-undangan terbaru yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan peraturan baru tersebut, Laporan Kinerja ini diharapkan diterima oleh pihak-pihak yang memerlukannya setelah mendapat reviu dari Inspektorat Kabupaten Kayong Utara. Reviu atas laporan kinerja memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan dan keabsahan data/informasi kinerja sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang berkualitas.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017

Pemerintah Kabupaten Kayong Utara telah mampu mencapai tujuan pembangunan daerah tahun ke tiga yang diamanatkan dalam rencana strategis pembangunan daerah. Dari 13 sasaran yang telah ditetapkan di dalam RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013-2018, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dilakukan terhadap seluruh sasaran dengan 27 indikator kinerja dengan didukung oleh realisasi program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2017.

(33)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

Penyajian capaian kinerja seluruh sasaran strategis Tahun 2017 mengikuti urutan sasaran strategis dalam komponen rencana strategis RPJMD 2013-2018, sebagaimana telah disajikan dalam Tabel 2.1 pada Bab II.

Uraian pencapaian kinerja setiap sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017 adalah sebagai berikut

:

SASARAN I

Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Kayong Utara yang Memiliki Daya Saing dan Keunggulan”

Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan merupakan sasaran dari tujuan strategis “menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru pada sektor jasa dan industri” dan dari misi pertama “menjadikan Kabupaten Kayong Utara sebagai pintu gerbang utama perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat”.

Tingkat capaian pada tiap indikator kinerja sasaran “menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan” disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Pertama Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATORKINERJA UTAMA

SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan Laju Pertumbuhan PDRB (ADHB) % 6.91 11.27 163.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 6.91 5.36 77.57 Tingkat Inlasi % 6.17 5.52 111.78

(34)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 30 Persentase Porsi PAD terhadapTotal Pendapatan Daerah % 3.25 1.57 48.31 Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik % 19.56 54.07 276.43 Persentase Irigasi Kabupaten dalam Kondisi baik % 20.96 22.1 105.44 Cakupan Pelayanan Air Bersih % 89.94 55.19 61.36 Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Pertama Tahun 2017 dengan Tahun Sebelumnya dan Terhadap Target Akhir RPJMD

SASARAN STRATEGIS PERTAMA " Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan"

INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

PROSES PENCAPAIAN TAHUNAN

2017 Target AkhirRPJMD % TingkatKemajuan

2014 2015 % 2016 2017 % Laju Pertumbuhan PDRB (ADHB) % 12.59 11.55 -1.04 12.31 11.27 -1.04 11.27 7.02 160.54 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 5.66 5.03 -0.63 5.98 5.36 -0.62 5.36 7.02 76.35 Tingkat Inflasi % 6.96 6.62 0.34 5.97 5.95 0.02 5.52 5.09 92.21 Persentase Porsi PAD terhadapTotal Pendapatan Daerah % 3.34 2.19 -1.15 1.54 1.57 0.03 1.57 3.25 48.31

(35)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

Persentase Panjang Jalan Kabupaten

dalam Kondisi Baik %

38.62 41.71 3.09 53.3 54.07 0.77 54.07 90.49 22.47 Persentase Irigasi Kabupaten dalam Kondisi baik % 38.62 54.77 16.15 21.07 22.1 1.03 22.1 21.90 100.91 Cakupan Pelayanan Air Bersih % 59.98 55.88 -4.1 54.89 55.19 0.3 55.19 94.34 58.50

SASARAN STRATEGIS PERTAMA " Menciptakan pertumbuhan ekonomi Kayong Utara yang memiliki daya saing dan keunggulan"

Indikator Kinerja Utama Satuan Alokasi Anggaran Realisasi Serapan%

Anggaran % Capaian Kinerja Tingkat Efisiensi (%) Laju Pertumbuhan PDRB (ADHB) % Rp 50,786,435,694 Rp 39,050,592,615 76.89 163.10 86.21

Laju Pertumbuhan Ekonomi

% - - - -

-Tingkat Inflasi

% - - - -

-Persentase Porsi PAD terhadapTotal Pendapatan

Daerah % - - - -

-Persentase Panjang Jalan

Kabupaten dalam Kondisi Baik % Rp 91,910,466,383 Rp 89,477,933,489 97.35 168.02 70.67

Persentase Irigasi Kabupaten

dalam Kondisi baik % Rp 55,731,350,314 Rp 54,455,152,864 97.71 105.44 7.73

Cakupan Pelayanan Air Bersih

% Rp 14,447,181,600 Rp 13,696,073,600 94.80 61.36

-Analisis masing-masing indikator kinerja sasaran Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Kayong Utara yang Memiliki Daya Saing dan Keunggulan berdasarkan Tabel di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Laju Pertumbuhan PDRB (ADHB) pada Tahun 2017 terealisasi 11,27% dari 6,91% target yang ditetapkan, dengan nilai capaian kinerja sebesar 163,10%. Nilai indikator ini didapat dengan menghitung jumlah PDRB

Tabel 3.3

(36)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

(ADHB) Tahun 2017 dikurangi jumlah PDRB (ADHB) Tahun 2016, dibagi jumlah PDRB (ADHB) Tahun 2016, dikali 100%. Berhubung jumlah PDRB Tahun 2017 belum diterbitkan oleh BPS, maka jumlah PDRB Tahun 2017 didapat melalui prediksi berdasarkan perhitungan dari laju pertumbuhan PDRB tahun-tahun sebelumnya. Dalam artian jumlah ini bersifat sementara sampai diterbitkan oleh BPS nanti. Berdasarkan hasil prediksi, Tahun 2017 diperkirakan jumlah PDRB (ADHB) Kabupaten Kayong Utara adalah sebesar Rp. 3.507.903,84. Sedangkan pada Tahun 2016, jumlah PDRB (ADHB) Kabupaten Kayong Utara adalah sebesar Rp. 3.152.560,95. Jika dilihat dari tahun sebelumnya, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Kayong utara memang mengalami penurunan, yaitu sebesar 1,04%. Namun bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD, indikator ini telah melampaui target yang ditetapkan. Jika dilihat dari Laju pertumbuhan PDRB pada Tahun 2016, yang paling tinggi persentasenya adalah di bidang pengadaan listrik dan gas, kemudian bidang administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial, serta bidang konstruksi.

2) Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kayong Utara pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 5,36% dari 6,91% target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 77,57%. Nilai ini didapat dengan menghitung jumlah PDRB (ADHK) Tahun 2017 dikurangi jumlah PDRB (ADHK) Tahun 2016, dibagi jumlah PDRB (ADHK) Tahun 2016, dikali 100%. Berhubung jumlah PDRB (ADHK) Tahun 2017 belum diterbitkan oleh BPS, maka jumlah PDRB (ADHK) Tahun 2017 didapat melalui prediksi berdasarkan perhitungan dari pertumbuhan PDRB (ADHK) tahun-tahun sebelumnya. Dalam artian jumlah ini bersifat sementara sampai diterbitkan oleh BPS nanti. Berdasarkan hasil prediksi, Tahun 2017 diperkirakan jumlah PDRB (ADHK) Kabupaten Kayong Utara adalah sebesar Rp. 2.302.707,46. Sedangkan pada Tahun 2016, jumlah PDRB (ADHB) Kabupaten Kayong Utara adalah sebesar Rp. 2.185.464,94. Indikator ini mengalami penurunan dibanding Tahun 2016, yaitu sebesar 0,62%. Jika dilihat dari target akhir RPJMD, tingkat kemajuan indikator ini hanya

(37)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

sebesar 76.35%. Artinya masih perlu peningkatan untuk mencapai target.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kayong Utara merupakan akses yang sangat penting dalam pertumbuhan roda perekonomian. Hal ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat penting bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara. Kedepannya pemerintah daerah harus lebih fokus pada pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan saluran irigasi pengairan yang merupakan faktor pendukung perekonomian di Kabupaten Kayong Utara. Pengembangan pariwisata juga mesti ditingkatkan agar dapat menarik wisatawan domestik mau pun wisatawan asing untuk berkunjung ke Kayong Utara. Kayong Utara merupakan kabupaten yang kaya akan keindahan alamnya. Jika pemerintah daerah mampu mengelola objek wisata yang ada di daerah, maka secara perlahan akan menunjang perekonomian Kabupaten Kayong Utara. Selain itu, pemerintah daerah juga harus terus berupaya memperkuat sektor-sektor lainnya yang secara langsung memberikan sumbangan atas peningkatan ekonomi daerah. Pemerintah daerah juga perlu meningkatan kinerja melalui program-program seperti: Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Program perencanaan pembangunan ekonomi, Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif, Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, Program pengembangan industri kecil dan menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, Program pengembangan sentra-sentra industri potensial, Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi dan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.

3) Tingkat inflasi pada Tahun 2017 adalah sebesar 5,52% dari 6,17% target yang ditetapkan, dengan capaian kinerja sebesar 111,78%. Nilai tersebut didapat berdasarkan perhitungan yang diprediksi dari data-data tahun sebelumnya yang telah diterbitkan oleh BPS, karena nilai pasti tingkat

(38)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 34

inflasi dari BPS untuk Tahun 2017 belum resmi diterbitkan. Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, tingkat inflasi selalu mengalami penurunan. Rata-rata tingkat penurunannya sebesar 0,50%. Jika dilihat dari target akhir RPJMD, tingkat kemajuan indikator ini hanya sebesar 92,21%. Artinya masih perlu peningkatan kinerja untuk mencapai target. 4) Persentase Porsi PAD terhadap Total Pendapatan Daerah pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 1,57% dari 3,25% target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 48,31%. Nilai tersebut dihitung dengan membandingkan jumlah Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah. Pada Tahun 2017, jumlah PAD Kabupaten Kayong Utara adalah sebesar Rp. 12.087.496.891.06, sedangkan jumlah pendapatan total adalah sebesar Rp. 768.760.848.845,81. Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, nilai indikator ini meningkat sebesar 0,03%. Namun secara keseluruhan mengalami penurunan bila dilihat perkembangannya 3 tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, indikator ini hanya mengalami tingkat kemajuan sebesar 48,31%. Artinya masih jauh dari harapan. Salah satu penyebab masih rendahnya PAD Kabupaten Kayong Utara adalah kontribusi sektor bidang kelautan dan perikanan yang masih rendah dan belum dapat mendongkrak nilai PAD Kabupaten Kayong Utara.

Kedepannya, pemerintah daerah mesti mengoptimalkan program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar target yang ditetapkan tercapai sesuai harapan.

5) Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik pada Tahun 2017 teralisasi sebesar 54,07% dari 32,18% target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 168,02%. Nilai ini didapat dengan membandingkan panjang jalan dalam kondisi baik dengan panjang seluruh jalan. Dari 334.160 Km panjang seluruh jalan, hanya 180.680 Km panjang jalan dalam kondisi baik. Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, terjadi peningkatan kemantapan jalan kabupaten dalam kondisi baik sebesar 0.77%. Jika dilihat dari 3 tahun terakhir, tingkat kemantapan jalan kabupaten kondisi baik terus mengalami peningkatan. Bila dibandingkan dengan target akhir RPJMD, tingkat kemajuan

(39)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35

indikator ini sudah melampaui target. Jika dilihat dari perbandingan serapan anggaran dengan capaian kinerjanya, pada indikator ini terjadi efisiensi anggaran sebesar 70,67%.

6) Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi baik pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 22,10% dari 20,96% target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 105,44%. Indikator ini dihitung dengan membandingkan antara jumlah irigasi kabupaten dalam kondisi baik dengan jumlah irigasi kabupaten keseluruhan. Pada Tahun 2017, jumlah irigasi kabupaten dalam kondisi baik adalah seluas 2.743 Ha dari 12.411 Ha irigasi kabupaten keseluruhan. Jika dibandingkan dengan tahun 2016, indikator ini mengalami peningkatan sebesar 1,03%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, indikator ini mengalami tingkat kemajuan sebesar 100,91% atau telah melampaui target. Dilihat dari perbandingan serapan anggaran dengan capaian kinerjanya, pada indikator ini mengalami efisiensi sebesar 7,73%.

7) Cakupan Pelayanan Air Bersih pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 55,19% dari 89,94% target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 61,36%. Nilai tersebut diperoleh dengan membandingkan antara jumlah rumah tangga yang terlayani air bersih dengan jumlah rumah tangga yang ada. Pada tahun 2017, jumlah rumah tangga yang terlayani air bersih adalah sebanyak 14.278 dari 25.869 rumah tangga keseluruhan. Indikator ini mengalami peningkatan dibandingkan Tahun 2016, yaitu sebesar 0,3%. Jika dibandingkan target akhir RPJMD, nilai indikator ini mengalami tingkat kemajuan sebesar 58,50%. Indikator cakupan pelayanan air bersih masih belum mencapai target dikarenakan masih ada beberapa kecamatan yang belum terlayani air bersih. Beberapa kecamatan masih menggunakan air dari akar gambut yang didapat secara alami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, ada beberapa bangunan instalasi pengolahan air atau IPA yang sudah dibangun namun belum berfungsi dikarenakan beberapa permasalahan teknis, seperti kecilnya debit air pada musim kemarau serta belum terkoneksinya jaringan pipa dari sumber air ke pemukiman penduduk. Permasalahan lain disebabkan adanya beberapa instalasi pendukung pembangunan

(40)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 36

jaringan air yang statusnya belum definitif, dimana beberapa infrastruktur air bersih masih menjadi aset pemerintah pusat dan belum menjadi aset pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Hal ini mengakibatkan anggaran dari APBD Kabupaten Kayong Utara tidak dapat masuk dalam sistem keuangan guna mengelola aset aset yang saat ini masih berada di pemerintah pusat.

Kedepannya, pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan air bersih ini, seperti segera menindaklanjuti permasalahan status aset terkait pengelolaan air bersih yang belum diserahterimakan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Kabupaten Kayong Utara.

Selain itu, pemerintah mesti mengoptimalkan program-program seperti: Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih, Program rehabilitasi hutan dan lahan, Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Program Pengembangan Kapasitas SDA dan Lingkungan Hidup.

SASARAN II

“Menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia”

Menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia merupakan sasaran pertama dari tujuan strategis “menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas secara mental dan spiritual” dan dari misi kedua “membangun sumber daya manusia Kabupaten Kayong Utara yang berakhlak mulia, sehat, dan cerdas”.

Tingkat capaian pada tiap indikator kinerja sasaran “menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia” disajikan sebagai berikut:

(41)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 37

Tabel 3.6

Pencapaian Kinerja dan Anggaran serta Tingkat Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Tabel 3.4

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ke Dua Tahun 2017

NO STRATEGISSASARAN KINERJA UTAMAINDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

1 Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia

Persentase Peningkatan pelayanan

ibadah Haji % 97.00 93.33 96.22

SASARAN STRATEGIS KE DUA " Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia"

Indikator Kinerja

Utama Satuan

Proses Pencapaian Tahunan

2017 TargetAkhir RPJMD % Tingkat Kemajuan 2014 2015 % 2016 2017 % Persentase Peningkatan pelayanan ibadah Haji % 75.00 80.30 5.30 81.62 93.33 11.51 93.33 99.00 94.27

SASARAN STRATEGIS KE DUA " Menciptakan masyarakat KKU yang agamis, memiliki mental yang tangguh dan berakhlak mulia"

Indikator

Kinerja Utama Satuan Alokasi Anggaran Realisasi

% Serapan Anggaran

% Capaian

Kinerja Efisiensi (%)Tingkat

Persentase Peningkatan pelayanan ibadah Haji

% Rp. 246.800.000,00 Rp. 241.678.500,00 97.92 96.22

-Indikator Persentase Peningkatan pelayanan ibadah Haji pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 93.33% dari 97% target yang ditetapkan. Hasil tersebut dihitung dengan rumus jumlah jamaah haji yang diberangkatkan dibagi jumlah target jamaah haji yang diberangkatkan dikali 100%. Pada Tahun 2017, jumlah jamaah haji yang diberangkatkan adalah sebanyak 70 orang dari 75 yang

Tabel 3.5

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kedua Tahun 2017 dengan Tahun Sebelumnya dan Terhadap Target Akhir RPJMD

(42)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 38

ditargetkan untuk diberangkatkan. Tidak tercapainya target pada indikator ini disebabkan adanya calon jemaah haji yang sakit sehingga batal diberangkatkan dan adanya calon jemaah haji yang belum maksimal siap secara materi. Sesuai dengan aturan yang berlaku, jemaah haji yang batal berangkat, tidak dapat digantikan oleh orang lain, akibatnya target keberangkatan tidak tercapai. Jika dibandingkan Tahun 2016, indikator ini mengalami peningkatan sebesar 11,51%. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, tingkat kemajuan indikator ini hanya 94,27%.

SASARAN III

“Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental”

Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental merupakan sasaran ke dua dari tujuan strategis “menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas secara mental dan spiritual” dari misi kedua “membangun sumber daya manusia Kabupaten Kayong Utara yang berakhlak mulia, sehat, dan cerdas”.

Tingkat capaian pada tiap indikator kinerja sasaran “meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental” disajikan, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ke Tiga Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS KINERJA UTAMAINDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN(%)

3 Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental Angka Harapan Hidup (AHH) % 66.81 67.43 100.93 Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup) % 152.00 153.69 98.9 Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) % 12.09 11.27 106.78 Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) % 15.53 0.17 198.91

(43)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 39

SASARAN STRATEGIS KE TIGA " Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental"

Indikator Kinerja

Utama Satuan

Proses Pencapaian Tahunan

2017 TargetAkhir RPJMD % Tingkat Kemajuan 2014 2015 % 2016 2017 % Angka Harapan

Hidup (AHH) Tahun 67.03 67.33 0.3 67.39 67.43 0.04 67.43 67.11 100.48

Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup)

121.21 173.01 -51.8 151.5 153.69 -2.19 153.69 100.00 46.31

Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) 11.52 22.49 -10.97 5.06 11.27 -6.21 11.27 10.00 87.30 Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) 0 4.04 4.04 0.11 0.17 -0.06 0.17 12.62 198.65

SASARAN STRATEGIS KE TIGA " Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental" Indikator

Kinerja Utama Satuan Alokasi Anggaran Realisasi

% Serapan Anggaran % Capaian Kinerja Tingkat Efisiensi (%) Angka Harapan

Hidup (AHH) Tahun Rp 39,919,766,873 Rp 33,613,339,056 84.20 100.93 16.73

Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup) Rp 168,980,250.00 Rp 168,609,750.00 99.78 98.9 -Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Rp 168,980,250.00 Rp 168,609,750.00 99.78 107.28 7.50 Tabel 3.8

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketiga Tahun 2017 dengan Tahun Sebelumnya dan Terhadap Target Akhir RPJMD

Tabel 3.9

Pencapaian Kinerja dan Anggaran serta Tingkat Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

(44)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 40 Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Rp 154,849,500 Rp 152,433,165.00 98.44 198.91 100.47

Analisis masing-masing indikator kinerja sasaran Meningkatnya kualitas kesehatan baik fisik maupun mental berdasarkan tabel di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Nilai Indikator kinerja Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Kayong Utara pada Tahun 2017 adalah 67,43 tahun dari 66,83 tahun target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 100.93%. Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, AHH meningkat sebesar 0,04 angka. Angka Harapan Hidup terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak Tahun 2016, capaiannya sudah melebihi target akhir RPJMD. Jika dilihat dari perbandingan serapan anggaran dengan capaian kinerjanya, terjadi efisiensi sebesar 16,73%. 2) Indikator kinerja angka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup) pada

Tahun 2017 adalah 153.69 dari 152 target yang ditetapkan, dengan capaian kinerja sebesar 98.90%. Pada Tahun 2017, jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup hanya 3 orang dari 1952 kelahiran hidup. Jika dilihat perbandingan dengan Tahun 2016, indikator Angka Kematian Ibu mengalami penurunan kinerja sebesar 2,19 angka. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, tingkat kemajuannya sebesar 46,31%.

Belum tercapainya target kinerja untuk menekan angka kematian ibu di Kabupaten Kayong Utara disebabkan masih ada ibu hamil yang belum memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatan pada saat kehamilannya dan masih ada ibu hamil yang melakukan persalinan di rumah. Dalam keadaan darurat, tenaga medis yang ada di puskesmas ataupun poskesdes beserta jaringannya selalu memberikan rujukan ke rumah sakit di Kabupaten Ketapang yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Selain itu, kendala lainnya adalah masih ada beberapa daerah yang akses pelayanan kesehatannya jauh dari jangkauan

(45)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 41

masyarakat, sementara tenaga medis di Kayong utara pun masih minim, khususnya dokter anak dan dokter kandungan.

Dalam rangka pencapaian target ke depan, perlu dilakukan upaya-upaya seperti: membuat seminar tentang Angka Kematian Ibu yang dapat memberi wawasan tentang hal-hal yang terkait dengan Angka Kematian Ibu, melakukan sosialisasi promosi kesehatan secara gencar dengan memberikan pandangan kepada masyarakat agar melaksanakan persalinan di puskesmas atau rumah sakit terdekat, memperbarui fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk mengurangi jumlah korban dalam kasus kematian ibu, menyediakan tenaga kesehatan yang memadai di daerah yang minim tenaga bidan, Intervensi program kesehatan yang berbasis kultur dan struktur masyarakat sehingga terjadi penerimaan sosial untuk mendorong partisipasi kolektif masyarakat dan melibatkan pemerintah desa untuk membentuk sistem SIAGA (Siap – Antar – Jaga) di level RT/Dusun. Pemerintah daerah harus lebih mengoptimalkan kinerjanya melalui Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak untuk menekan angka kematian ibu di Kayong Utara.

3) Indikator angka kematian bayi (per 1.000 kelahiran hidup) di Kabupaten Kayong Utara pada Tahun 2017 adalah 11,27 dari 12,09 target yang ditetapkan, dengan capaian sebesar 106,78%. Pada Tahun 2017, jumlah kematian bayi per 100 kelahiran hidup adalah 22 orang dari 1952 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan Tahun 2016, indikator angka kematian bayi mengalami penurunan kinerja sebesar 6,21 angka. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, tingkat kemajuannya adalah sebesar 87,30%. Jika dilihat dari perbandingan serapan anggaran dengan capaian kinerjanya, terjadi efisiensi anggaran sebesar 7,0%.

4) Angka kematian balita pada Tahun 2017 adalah 0,17 dari 15,53 target yang ditetapkan, dengan capaian kinerja sebesar 198,91%. Pada Tahun 2017, jumlah kematian balita per 1000 kelahiran hidup hanya 2 orang dari 12.088 jumlah balita yang ada. Jika dibanding Tahun 2016, indikator angka kematian balita mengalami penurunan kinerja sebesar 0,06 angka. Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, tingkat kemajuannya

(46)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42

adalah sebesar 198,65%. Jika dilihat dari perbandingan serapan anggaran dengan capaian kinerjanya, terjadi efisiensi anggaran sebesar 100,47%.

SASARAN IV

“Menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan Kabupaten Kayong Utara”

Menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan Kabupaten Kayong Utara merupakan sasaran ke tiga dari tujuan strategis “menciptakan masyarakat Kabupaten Kayong Utara yang berkualitas secara mental dan spiritual” dan dari misi kedua “membangun sumber daya manusia Kabupaten Kayong Utara yang berakhlak mulia, sehat, dan cerdas”.

Tingkat capaian pada tiap indikator kinerja sasaran “menyediakan pendidikan bagi warga guna menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan Kabupaten Kayong Utara” disajikan, sebagai berikut:

Tabel 3.10

Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ke Empat Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS KINERJA UTAMAINDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

4 Menyediakan pendidikan bagi warga guna

menciptakan SDM yang cerdas dan memiliki daya saing untuk kemajuan KKU

Angka Melek

Huruf % 96.18 98.31 102.21

Angka Rata-Rata

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemilihan tulangan, peringkat pertama adalah informasi harga yang diberikan, diperingkat kedua adalah tenggang waktu penyerahan material dari perusahaan

Hasil penerapan strategi joyfull learning dalam penaman sikap tanggung tanggung jawab siswa terhadap tugas telah berjalan dengan baik, terbukti dengan

Pengaruh lingkungan kerja dan semangat kerja akan berdampak pada kinerja pegawai dimana kedua variabel tersebut saling berpengaruh dimana kinerja pegaw Kinerja

Yang dimaksud “dapat dibantu oleh atau dapat berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki kompetensi pada bidang yang diperlukan” adalah memberikan bantuan

• Jadi, dpt dibayangkan bila si remaja sudah “rapuh” diawal, maka akan mpsulit dirinya mencari identitas...

(Manumpil, 2015), maka dari itu peran orang tua sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang menggunakan gadget saat ini. Gadget yang pemakaianya terlalu

Mungkin saja cara-cara integrasi numerik yang sudah disampaikan sulit atau tidak bisa diterapkan untuk mengevaluasi suatu integral. Pada keadaan ini, integrasi Monte Carlo

Abstrak: Pengantin Gagrag kartika rukmi merupakan salah satu pengantin yang terdapat di Indonesia pada bagian wilayah Jawa Timur tepatnya di kota