Pemahaman ISO

(1)

Pemahaman

ISO 9001

ISO 9001---- 2000

2000

(2)

HARAPAN PERUBAHAN

SEKOLAH UNGGULAN

(3)

• Manajemen • Program • SDM • Fasilitas • Networking Th. 1 • Manajemen • SDM Th. 2 • Program • Fasilitas Th. 3 • Networking Th. 4 • Sertifikasi Sistem Manajemen Th. 5 • Pengembangan Fase Perencanaan Fase Pelaksanaan Fase Sustainable

Strategi

_SMK_SMK SMK SMK Fase Pembangunan

KONSEPSI PENGEMBANGAN

Th. 6 • Sustainable

(4)

SEKOLAH

Training Skill Produksi

M a n a je m e n Job Creator P ro g ra m F a s il it a s S D M N e tw o rk in g

STRUKTUR PROGRAM

PEMBINAAN

SISTEM MANAJEMEN MUTU

(5)

PERUBAHAN

DAN TERAKHIR PERUBAHAN ITU JUGA TAMPAK PADA UNIVERSITAS-UNIVERSITAS BESAR DI AMERIKA YANG DIBUAT PUSING OLEH PHONENIX YANG MENAWARKAN “SUBYECTS” (MATA KULIAH ) ,BUKAN DEGRE (GELAR KESARJANAAN). KAMPUS NON DEGRE INI SEKARANG MENJADI YANG

TERBESAR DAN PALING SEHAT DI AMERIKA SERIKAT.

BAGAIMANA DENGAN SAUDARA !!!!!!!!!!!!!!

APAKAH MESTI TERTEGUN MELIHAT PERUBAHAN GLOBAL SAAT INI !!!!!!!!!!!!!

MESTIKAH KITA HARUS MENUGGU PERINTAH !!!!!!!!

MESTIKAH KITA TERBELENGGU OLEH KEBIJAKAN YANG SERING TIDAK JELAS ARAHNYA !!!!!!!!!!

(6)

(7)

(8)

(9)

TAHAP UNTUK MERUMUSKAN PERUBAHAN

1.PELAJARI SITUASI

2.MENGEMBANGKAN STRATEGI

FOKUS

3.HUBUNGAN STRATEGI DENGAN SISTEM ORGANISASI

4.IMPLEMENTASI STRATEGI

4.EKSEKUSI

Buat pilihan strategis Implemenstasikan

dan bereksperimen

Analisis Situasi

(10)

(11)

LATAR BELAKANG

Persaingan Dlm Ekonomi Global

Jaminan Produk & Jasa

Berkualitas Kebijakan Organisasi / Asosiasi Keselamatan dan Kesehatan Tuntutan Pelanggan QA Peningkatan Efisiensi

(12)

DASAR PEMIKIRAN

KETERBUKAAN

PERSAINGAN

SDM KOMPETEN

ANCAMAN

PELUANG

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI

SISTEM STANDARISASI DAN

SERTIFIKASI

(13)

PERAN SEKOLAH

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DAN KEMAMPUAN DAN KEMAMPUAN DAN KEMAMPUAN DAN PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN WATAK YANG WATAK YANG WATAK YANG WATAK YANG BERADAB BERADAB BERADAB BERADAB PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI LAPANGAN KERJA LAPANGAN KERJA LAPANGAN KERJA LAPANGAN KERJA

DIKLAT

LULUS

TILUS

MANDIRI MANDIRI MANDIRI MANDIRI

(14)

P

RI

NS

IP

DA

SA

R

MA

NA

JE

MEN

MU

TU

(15)

8 PRINSIP SMM DLM ISO

1.

1. FOKUS PADA PELANGGAN

FOKUS PADA PELANGGAN

2.

2. KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN

3.

3. PELIBATAN MANUSIA

PELIBATAN MANUSIA

4.

4. PENDEKATAN PROSES

PENDEKATAN PROSES

5.

5. PENDEKATAN SISTEM PADA MANAJEMEN

PENDEKATAN SISTEM PADA MANAJEMEN

6.

6. PERBAIKAN BERKELANJUTAN

PERBAIKAN BERKELANJUTAN

7.

7. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN

FAKTA

8.

8. HUBUNGAN DENGAN PEMASOK YANG

HUBUNGAN DENGAN PEMASOK YANG

SALING MENGUNTUNGKAN

(16)

TUGAS KELOMPOK

1.

1. JELASKAN LEBIH LANJUT TENTANG MASING

JELASKAN LEBIH LANJUT TENTANG MASING

JELASKAN LEBIH LANJUT TENTANG

MASING----MASING ITEM PADA 8 PRINSIP SMM DALAM ISO

MASING ITEM PADA 8 PRINSIP SMM DALAM ISO

TERSEBUT ?

2.

2. PILIH SEORANG PEMANDU DISKUSI, PENULIS

PILIH SEORANG PEMANDU DISKUSI, PENULIS

DAN PRESENTER DALAM KELOMPOK

3.

3. TULISKAN HASIL DISKUSI PADA KERTAS A 4

TULISKAN HASIL DISKUSI PADA KERTAS A 4

DAN CD PLANO

4.

4. PLENOKAN !

PLENOKAN !

5.

5. KUMPULKAN KE FASILITATOR HASIL DISKUSI

KUMPULKAN KE FASILITATOR HASIL DISKUSI

KELOMPOK ANDA

DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK (30

DISKUSIKAN DALAM KELOMPOK (30’’’’)

)

(17)

FOKUS PADA PELANGGAN

1.

1. ORGANISASI SANGAT BERGANTUNG PADA

ORGANISASI SANGAT BERGANTUNG PADA

EKSISTENSI PELANGGAN

2.

2. PERLU SISTEM KOMUNIKASI YANG BAIK

PERLU SISTEM KOMUNIKASI YANG BAIK

3.

3. MEMAHAMI HARAPAN DAN KEBUTUHAN

MEMAHAMI HARAPAN DAN KEBUTUHAN

PELANGGAN SAAT INI DAN YANG AKAN

DATANG

4.

4. MERENCANAKAN UNTUK MEMENUHI

MERENCANAKAN UNTUK MEMENUHI

PERSYARATAN DAN MELAMPAUI HARAPAN

5.

5. MANAJEMEN PUNCAK HARUS MENJAMIN

MANAJEMEN PUNCAK HARUS MENJAMIN

BAHWA PERSYARATANNYA DIPASTIKAN DAN

DIPENUHI GUNA MENINGKATKAN KEPUASAN

PELANGGAN

(18)

KEPEMIMPINAN

1. 1. 1.

1. PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN KESATUAN TUJUAN PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN KESATUAN TUJUAN PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN KESATUAN TUJUAN PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN KESATUAN TUJUAN DAN MEMBERI ARAH (KEBIJAKAN DAN SASARAN)

DAN MEMBERI ARAH (KEBIJAKAN DAN SASARAN) DAN MEMBERI ARAH (KEBIJAKAN DAN SASARAN) DAN MEMBERI ARAH (KEBIJAKAN DAN SASARAN)

2. 2. 2.

2. HARUS MENYEDIAKAN SUMBER DAYAHARUS MENYEDIAKAN SUMBER DAYAHARUS MENYEDIAKAN SUMBER DAYAHARUS MENYEDIAKAN SUMBER DAYA

3. 3. 3.

3. HARUS MENJAMIN BAHWA FOKUSNYA PADA HARUS MENJAMIN BAHWA FOKUSNYA PADA HARUS MENJAMIN BAHWA FOKUSNYA PADA HARUS MENJAMIN BAHWA FOKUSNYA PADA PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN 4. 4. 4.

4. PARA PEMIMPIN HARUS BERKOMUNIKASI DAN PARA PEMIMPIN HARUS BERKOMUNIKASI DAN PARA PEMIMPIN HARUS BERKOMUNIKASI DAN PARA PEMIMPIN HARUS BERKOMUNIKASI DAN

MEMBANGKITKAN KOMUNIKASI DI ANTARA MEREKA MEMBANGKITKAN KOMUNIKASI DI ANTARA MEREKA MEMBANGKITKAN KOMUNIKASI DI ANTARA MEREKA MEMBANGKITKAN KOMUNIKASI DI ANTARA MEREKA SECARA TERBUKA SECARA TERBUKA SECARA TERBUKA SECARA TERBUKA 5. 5. 5.

5. PARA PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN SUATU PARA PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN SUATU PARA PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN SUATU PARA PEMIMPIN HARUS MENCIPTAKAN SUATU LINGKUNGAN YANG MELIBATKAN SETIAP ORANG LINGKUNGAN YANG MELIBATKAN SETIAP ORANG LINGKUNGAN YANG MELIBATKAN SETIAP ORANG LINGKUNGAN YANG MELIBATKAN SETIAP ORANG DALAM MENCAPAI SASARAN ORGANISASI

DALAM MENCAPAI SASARAN ORGANISASI DALAM MENCAPAI SASARAN ORGANISASI DALAM MENCAPAI SASARAN ORGANISASI

6. 6. 6.

6. PARA PEMIMPIN HARUS MEMBERI CONTOH DAN PARA PEMIMPIN HARUS MEMBERI CONTOH DAN PARA PEMIMPIN HARUS MEMBERI CONTOH DAN PARA PEMIMPIN HARUS MEMBERI CONTOH DAN MENUNJUKKAN KOMITMEN PADA MEREKA

MENUNJUKKAN KOMITMEN PADA MEREKA MENUNJUKKAN KOMITMEN PADA MEREKA MENUNJUKKAN KOMITMEN PADA MEREKA

7. 7. 7.

7. PARA PEMIMPIN HARUS MENINJAU FAKTA DLM PARA PEMIMPIN HARUS MENINJAU FAKTA DLM PARA PEMIMPIN HARUS MENINJAU FAKTA DLM PARA PEMIMPIN HARUS MENINJAU FAKTA DLM MENENTUKAN TINDAKAN

MENENTUKAN TINDAKAN MENENTUKAN TINDAKAN MENENTUKAN TINDAKAN

(19)

PELIBATAN SELURUH ORANG

1. 1. 1.

1. MUTU MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ORANGMUTU MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ORANGMUTU MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ORANGMUTU MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ORANG

2. 2. 2.

2. SASARAN MUTU MELIBATKAN SELURUH TINGKAT DAN SASARAN MUTU MELIBATKAN SELURUH TINGKAT DAN SASARAN MUTU MELIBATKAN SELURUH TINGKAT DAN SASARAN MUTU MELIBATKAN SELURUH TINGKAT DAN SETIAP ORANG SETIAP ORANG SETIAP ORANG SETIAP ORANG 3. 3. 3.

3. KOMUNIKASI ADALAH HAL YANG PALING PENTING DAN KOMUNIKASI ADALAH HAL YANG PALING PENTING DAN KOMUNIKASI ADALAH HAL YANG PALING PENTING DAN KOMUNIKASI ADALAH HAL YANG PALING PENTING DAN MENDASAR MENDASAR MENDASAR MENDASAR 4. 4. 4.

4. PELATIHAN MERUPAKAN SARANA BERKOMUNIKASI, PELATIHAN MERUPAKAN SARANA BERKOMUNIKASI, PELATIHAN MERUPAKAN SARANA BERKOMUNIKASI, PELATIHAN MERUPAKAN SARANA BERKOMUNIKASI, MELIBATKAN DAN MEMBUAT ORANG MENJADI MAMPU MELIBATKAN DAN MEMBUAT ORANG MENJADI MAMPU MELIBATKAN DAN MEMBUAT ORANG MENJADI MAMPU MELIBATKAN DAN MEMBUAT ORANG MENJADI MAMPU

5. 5. 5.

5. DEFINISI MENGENAI TANGGUNG JAWAB DAN DEFINISI MENGENAI TANGGUNG JAWAB DAN DEFINISI MENGENAI TANGGUNG JAWAB DAN DEFINISI MENGENAI TANGGUNG JAWAB DAN

WEWENANG ITU PENTING DAN MENDASAR (ESSENTIAL) WEWENANG ITU PENTING DAN MENDASAR (ESSENTIAL) WEWENANG ITU PENTING DAN MENDASAR (ESSENTIAL) WEWENANG ITU PENTING DAN MENDASAR (ESSENTIAL)

6. 6. 6.

6. PEMBERDAYAANPEMBERDAYAANPEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN

7. 7. 7.

7. SETIAP ORANG DAPAT DILIBATKAN DENGAN BERBAGAI SETIAP ORANG DAPAT DILIBATKAN DENGAN BERBAGAI SETIAP ORANG DAPAT DILIBATKAN DENGAN BERBAGAI SETIAP ORANG DAPAT DILIBATKAN DENGAN BERBAGAI CARA SESUAI DENGAN KARAKTERNYA

CARA SESUAI DENGAN KARAKTERNYA CARA SESUAI DENGAN KARAKTERNYA CARA SESUAI DENGAN KARAKTERNYA

(20)

PENDEKATAN PROSES

1. 1. 1.

1. KEGIATAN DAN SUMBER DAYA DAPAT DIKELOLA KEGIATAN DAN SUMBER DAYA DAPAT DIKELOLA KEGIATAN DAN SUMBER DAYA DAPAT DIKELOLA KEGIATAN DAN SUMBER DAYA DAPAT DIKELOLA

LEBIH EFEKTIF APABILA DIANGGAP SEBAGAI PROSES LEBIH EFEKTIF APABILA DIANGGAP SEBAGAI PROSES LEBIH EFEKTIF APABILA DIANGGAP SEBAGAI PROSES LEBIH EFEKTIF APABILA DIANGGAP SEBAGAI PROSES

2. 2. 2.

2. KITA HARUS MENGENDALIKAN MASUKAN KITA HARUS MENGENDALIKAN MASUKAN KITA HARUS MENGENDALIKAN MASUKAN KITA HARUS MENGENDALIKAN MASUKAN (INPUT)(INPUT)(INPUT)(INPUT)

PROSES DAN MEMANTAU SIFAT PROSES DAN MEMANTAU SIFAT PROSES DAN MEMANTAU SIFAT

PROSES DAN MEMANTAU SIFAT----SIFAT KHASNYA DAN SIFAT KHASNYA DAN SIFAT KHASNYA DAN SIFAT KHASNYA DAN VARIASINYA UNTUK KEMUNGKINAN PERBAIKANNYA VARIASINYA UNTUK KEMUNGKINAN PERBAIKANNYAVARIASINYA UNTUK KEMUNGKINAN PERBAIKANNYA VARIASINYA UNTUK KEMUNGKINAN PERBAIKANNYA

3. 3. 3.

3. MANUSIA, MESIN, METODE, MATERIAL DAN MANUSIA, MESIN, METODE, MATERIAL DAN MANUSIA, MESIN, METODE, MATERIAL DAN MANUSIA, MESIN, METODE, MATERIAL DAN

LINGKUNGAN (4M + E) MERUPAKAN MASUKAN LINGKUNGAN (4M + E) MERUPAKAN MASUKAN LINGKUNGAN (4M + E) MERUPAKAN MASUKAN LINGKUNGAN (4M + E) MERUPAKAN MASUKAN

(INPUT) (INPUT) (INPUT) (INPUT) 4. 4. 4.

4. MASUKAN YANG KONSISTEN AKAN MENGHASILKAN MASUKAN YANG KONSISTEN AKAN MENGHASILKAN MASUKAN YANG KONSISTEN AKAN MENGHASILKAN MASUKAN YANG KONSISTEN AKAN MENGHASILKAN KELUARAN

KELUARAN KELUARAN

(21)

PENDEKATAN PADA SISTEM

MANAJEMEN

1. 1. 1.

1. PERLU MEMAHAMI DAN MENGELOLA PROSES YANG PERLU MEMAHAMI DAN MENGELOLA PROSES YANG PERLU MEMAHAMI DAN MENGELOLA PROSES YANG PERLU MEMAHAMI DAN MENGELOLA PROSES YANG SALING TERKAIT SEBAGAI SUATU SISTEM YANG SALING TERKAIT SEBAGAI SUATU SISTEM YANG SALING TERKAIT SEBAGAI SUATU SISTEM YANG SALING TERKAIT SEBAGAI SUATU SISTEM YANG MEMBERI SUMBANGAN PADA EFEKTIVITAS DAN MEMBERI SUMBANGAN PADA EFEKTIVITAS DAN MEMBERI SUMBANGAN PADA EFEKTIVITAS DAN MEMBERI SUMBANGAN PADA EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUAN EFISIENSI ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUAN EFISIENSI ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUAN EFISIENSI ORGANISASI DALAM MENCAPAI TUJUAN

2. 2. 2.

2. KELUARAN (KELUARAN (KELUARAN (KELUARAN (OUTPUTSOUTPUTSOUTPUTSOUTPUTS) SUATU PROSES SERINGKALI ) SUATU PROSES SERINGKALI ) SUATU PROSES SERINGKALI ) SUATU PROSES SERINGKALI MERUPAKAN MASUKAN (

MERUPAKAN MASUKAN (MERUPAKAN MASUKAN (

MERUPAKAN MASUKAN (INPUTSINPUTSINPUTSINPUTS) BAGI PROSES ) BAGI PROSES ) BAGI PROSES ) BAGI PROSES BERIKUTNYA BERIKUTNYABERIKUTNYA BERIKUTNYA 3. 3. 3.

3. PERLU ADANYA KOMITMEN TERHADAP MUTU SEBAGAI PERLU ADANYA KOMITMEN TERHADAP MUTU SEBAGAI PERLU ADANYA KOMITMEN TERHADAP MUTU SEBAGAI PERLU ADANYA KOMITMEN TERHADAP MUTU SEBAGAI RANGKAIAN PERISTIWA DENGAN CARA

RANGKAIAN PERISTIWA DENGAN CARA RANGKAIAN PERISTIWA DENGAN CARA RANGKAIAN PERISTIWA DENGAN CARA MENGHUBUNGKAN PADA SETIAP PROSES MENGHUBUNGKAN PADA SETIAP PROSES MENGHUBUNGKAN PADA SETIAP PROSES MENGHUBUNGKAN PADA SETIAP PROSES

4. 4. 4.

4. MATERIAL DAN INFORMASI MENGALIR MELALUI MATERIAL DAN INFORMASI MENGALIR MELALUI MATERIAL DAN INFORMASI MENGALIR MELALUI MATERIAL DAN INFORMASI MENGALIR MELALUI SISTEM, SEMAKIN LANCAR ALIRANNYA, SEMAKIN SISTEM, SEMAKIN LANCAR ALIRANNYA, SEMAKIN SISTEM, SEMAKIN LANCAR ALIRANNYA, SEMAKIN SISTEM, SEMAKIN LANCAR ALIRANNYA, SEMAKIN TINGGI EFISIENSINYA

TINGGI EFISIENSINYA TINGGI EFISIENSINYA TINGGI EFISIENSINYA

(22)

PERBAIKAN BERKELANJUTAN

1. 1. 1.

1. PERBAIKAN HARUS MERUPAKAN SASARAN PERBAIKAN HARUS MERUPAKAN SASARAN PERBAIKAN HARUS MERUPAKAN SASARAN PERBAIKAN HARUS MERUPAKAN SASARAN PERMANEN BAGI SETIAP ORGANISASI

PERMANEN BAGI SETIAP ORGANISASI PERMANEN BAGI SETIAP ORGANISASI PERMANEN BAGI SETIAP ORGANISASI

2. 2. 2.

2. PERBAIKAN HARUS DIRENCANAKAN DAN DIKELOLA PERBAIKAN HARUS DIRENCANAKAN DAN DIKELOLA PERBAIKAN HARUS DIRENCANAKAN DAN DIKELOLA PERBAIKAN HARUS DIRENCANAKAN DAN DIKELOLA OLEH SELURUH BAGIAN ORGANISASI

OLEH SELURUH BAGIAN ORGANISASI OLEH SELURUH BAGIAN ORGANISASI OLEH SELURUH BAGIAN ORGANISASI

3. 3. 3.

3. TIDAK SEORANGPUN DAN TIDAK SATU SISTEMPUN TIDAK SEORANGPUN DAN TIDAK SATU SISTEMPUN TIDAK SEORANGPUN DAN TIDAK SATU SISTEMPUN TIDAK SEORANGPUN DAN TIDAK SATU SISTEMPUN YG SEMPURNA YG SEMPURNA YG SEMPURNA YG SEMPURNA 4. 4. 4.

4. SELALU ADA TEMPAT UNTUK PERBAIKANSELALU ADA TEMPAT UNTUK PERBAIKANSELALU ADA TEMPAT UNTUK PERBAIKANSELALU ADA TEMPAT UNTUK PERBAIKAN

5. 5. 5.

5. ORGANISASI TIDAK PERNAH DIAM DI TEMPAT, ORGANISASI TIDAK PERNAH DIAM DI TEMPAT, ORGANISASI TIDAK PERNAH DIAM DI TEMPAT, ORGANISASI TIDAK PERNAH DIAM DI TEMPAT, BEGITU JUGA PERSAINGAN

BEGITU JUGA PERSAINGAN BEGITU JUGA PERSAINGAN BEGITU JUGA PERSAINGAN

6. 6. 6.

(23)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BERDASARKAN FAKTA

1. 1. 1.

1. KEPUTUSAN YANG EFEKTIF SELALU DIDASARKAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF SELALU DIDASARKAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF SELALU DIDASARKAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF SELALU DIDASARKAN PADA ANALISIS INFORMASI DAN DATA

PADA ANALISIS INFORMASI DAN DATA PADA ANALISIS INFORMASI DAN DATA PADA ANALISIS INFORMASI DAN DATA

2. 2. 2.

2. METODE DAN LANGKAHMETODE DAN LANGKAHMETODE DAN LANGKAHMETODE DAN LANGKAH----LANGKAH AGAR LANGKAH AGAR LANGKAH AGAR LANGKAH AGAR DIRENCANAKAN DIRENCANAKAN DIRENCANAKAN DIRENCANAKAN 3. 3. 3.

3. DATA PERLU DIKUMPULKAN SESUAI DENGAN FAKTA, DATA PERLU DIKUMPULKAN SESUAI DENGAN FAKTA, DATA PERLU DIKUMPULKAN SESUAI DENGAN FAKTA, DATA PERLU DIKUMPULKAN SESUAI DENGAN FAKTA, INDEPENDEN DAN TANPA BIAS

INDEPENDEN DAN TANPA BIAS INDEPENDEN DAN TANPA BIAS INDEPENDEN DAN TANPA BIAS

4. 4. 4.

4. INFORMASI PERLU DIKOMUNIKASIKAN KPD PARA INFORMASI PERLU DIKOMUNIKASIKAN KPD PARA INFORMASI PERLU DIKOMUNIKASIKAN KPD PARA INFORMASI PERLU DIKOMUNIKASIKAN KPD PARA PEMBUAT KEPUTUSAN SESUAI DENGAN FORMAT YG PEMBUAT KEPUTUSAN SESUAI DENGAN FORMAT YG PEMBUAT KEPUTUSAN SESUAI DENGAN FORMAT YG PEMBUAT KEPUTUSAN SESUAI DENGAN FORMAT YG BIASA DIGUNAKAN BIASA DIGUNAKAN BIASA DIGUNAKAN BIASA DIGUNAKAN 5. 5. 5.

5. SISTEM INFORMASI PERLU DIRENCANAKAN, SISTEM INFORMASI PERLU DIRENCANAKAN, SISTEM INFORMASI PERLU DIRENCANAKAN, SISTEM INFORMASI PERLU DIRENCANAKAN, ““““KABAR KABAR KABAR KABAR ANGIN

ANGINANGIN

(24)

HUBUNGAN DNG PEMASOK YG

SALING MENGUNTUNGKAN

1. 1. 1.

1. PELANGGAN DAN PEMASOK ADALAH SALING PELANGGAN DAN PEMASOK ADALAH SALING PELANGGAN DAN PEMASOK ADALAH SALING PELANGGAN DAN PEMASOK ADALAH SALING

BERGANTUNG BERGANTUNG BERGANTUNG

BERGANTUNG ((((INTERDEPENDENTINTERDEPENDENTINTERDEPENDENT))))INTERDEPENDENT DAN HARUS DAN HARUS DAN HARUS DAN HARUS BEKERJASAMA DEMI MANFAAT BAGI KEDUANYA BEKERJASAMA DEMI MANFAAT BAGI KEDUANYABEKERJASAMA DEMI MANFAAT BAGI KEDUANYA BEKERJASAMA DEMI MANFAAT BAGI KEDUANYA

2. 2. 2.

2. HUBUNGAN YANG BAIK TERCIPTA BERDASARKAN HUBUNGAN YANG BAIK TERCIPTA BERDASARKAN HUBUNGAN YANG BAIK TERCIPTA BERDASARKAN HUBUNGAN YANG BAIK TERCIPTA BERDASARKAN

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

3. 3. 3.

3. MENDENGARKAN DAN MEMPERHATIKAN ADALAH MENDENGARKAN DAN MEMPERHATIKAN ADALAH MENDENGARKAN DAN MEMPERHATIKAN ADALAH MENDENGARKAN DAN MEMPERHATIKAN ADALAH

SUATU BEKAL PENTING DAN MENDASAR SUATU BEKAL PENTING DAN MENDASAR SUATU BEKAL PENTING DAN MENDASAR SUATU BEKAL PENTING DAN MENDASAR

4. 4. 4.

4. KOMUNIKASI YANG BAIK ADALAH HASIL DARI KOMUNIKASI YANG BAIK ADALAH HASIL DARI KOMUNIKASI YANG BAIK ADALAH HASIL DARI KOMUNIKASI YANG BAIK ADALAH HASIL DARI

PERENCANAAN, SISTEM DAN PENGALAMAN YANG PERENCANAAN, SISTEM DAN PENGALAMAN YANG PERENCANAAN, SISTEM DAN PENGALAMAN YANG PERENCANAAN, SISTEM DAN PENGALAMAN YANG BAIK BAIK BAIK BAIK 5. 5. 5.

5. HUBUNGAN JANGKA PANJANG MEMUNGKINKAN HUBUNGAN JANGKA PANJANG MEMUNGKINKAN HUBUNGAN JANGKA PANJANG MEMUNGKINKAN HUBUNGAN JANGKA PANJANG MEMUNGKINKAN

UNTUK MERENCANAKAN HARI DEPAN DAN SALING UNTUK MERENCANAKAN HARI DEPAN DAN SALING UNTUK MERENCANAKAN HARI DEPAN DAN SALING UNTUK MERENCANAKAN HARI DEPAN DAN SALING MEMBERIKAN KEPERCAYAAN

MEMBERIKAN KEPERCAYAAN MEMBERIKAN KEPERCAYAAN MEMBERIKAN KEPERCAYAAN

(25)

(26)

Tiga Fase Perubahan Yang

Direncanakan

(Kurt Lewin, 1951)

Penelitian Kurt Lewin

(

Perubahan Berkala)

Unfreezing

_Changing

_Refreezing

Fase membantu orang-orang memahami bahwa diperlukan adanya perubahan. Mengingatkan

bahwa situasi tidak memungkinkan lagi.

Fase tindakan membiasakan karyawan dari cara-cara kerja yang lama, dan dibentuk hubungan-hubungan baru. Fase memperkuat perubahan-perubahan yang telah dilaksanakan, hingga cara-cara baru distabilisasikan.

(27)

(28)

(29)

SMM BEDASARKAN PROSES ?

Perbaikan berkelanjutan dari SMM

Manajemen SD Tanggung jawab Manajemen Pengukuran, Analisis dan Perbaikan Realisasi Produk Keluaran Masukan Produk PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN

((((PasarPasarPasar))))Pasar

PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN

((((PasarPasarPasar))))Pasar

Persyaratan Kepuasan

(P)

(D)

(C)

(A)

(30)

Pengembangan Organisasi sebagai Siklus Diagnosis

(31)

BAHASA KOMITMEN

& BAHASA STANDAR

ISO ?

(32)

Seri ISO 9000

Perancangan Perancangan Perancangan Perancangan & & & & Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Produksi Produksi Produksi Produksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi

Inspeksi akhir & akhir & akhir & akhir & Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pemasangan Pemasangan Pemasangan Pemasangan & & & & Perbaikan Perbaikan Perbaikan Perbaikan

9001

9002

9003

Seri 9004:

BukuBukuBukuBuku petunjuk untuk pelaksanaan petunjuk untuk pelaksanaan petunjuk untuk pelaksanaan petunjuk untuk pelaksanaan seri seri seri seri 9001, 9002, 90039001, 9002, 90039001, 9002, 90039001, 9002, 9003

Seri 9000:

(33)

TQM

Waktu P e n in g k a ta n

(34)

TERMINOLOGI

MANAJEMEN

MUTU

TERPADU

Sesi 2

(35)

TERMINOLOGI MANAJEMEN

MUTU TERPADU (MMT)

SUATU PROSES TERKENDALI DARI

PERENCANAAN, PELAKSANAAN,

PENGENDALIAN HINGGA PERBAIKAN

YANG MELIBATKAN ORANG, SISTEM

SERTA ALAT

SERTA ALAT----ALAT, TEKNIK, METODE

ALAT, TEKNIK, METODE

YANG MENDUKUNG PROSES TERSEBUT

(36)

Lanjutan …...

MUTU

1.

1. BAGUS DAN MENARIK ?

BAGUS DAN MENARIK ?

2.

2. UNGGUL ?

UNGGUL ?

3.

3. MEWAH ?

MEWAH ?

4.

4. HARGANYA TINGGI ?

HARGANYA TINGGI ?

5.

5. MEMILIKI NILAI KHUSUS ?

MEMILIKI NILAI KHUSUS ?

6.

6. TAHAN BANTING ?

TAHAN BANTING ?

7.

7. KEPUASAN PELANGGAN ?

KEPUASAN PELANGGAN ?

8.

8. UNIK ?

UNIK ?

9.

9. PERSYARATAN PELANGGAN ?

PERSYARATAN PELANGGAN ?

DITERMINOLOGIKAN BEBAS SESUAI

DENGAN

DENGAN “

““

“OPINI SUBYEK

OPINI SUBYEK

OPINI SUBYEK”

””

” MELALUI

MELALUI

PEMBANDINGAN SESUATU

(37)

Lanjutan …...

GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK MENYELURUH DARI GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK MENYELURUH DARI GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK MENYELURUH DARI GAMBARAN DAN KARAKTERISTIK MENYELURUH DARI

BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA, YANG MENUNJUKKAN

KEMAMPUANNYA DALAM MEMUASKAN KEBUTUHAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMUASKAN KEBUTUHAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMUASKAN KEBUTUHAN KEMAMPUANNYA DALAM MEMUASKAN KEBUTUHAN YANG DITENTUKAN ATAU TERSIRAT (SNI 19

YANG DITENTUKAN ATAU TERSIRAT (SNI 19 YANG DITENTUKAN ATAU TERSIRAT (SNI 19

YANG DITENTUKAN ATAU TERSIRAT (SNI 19----184021840218402----1991)18402 1991)1991)1991)

MEMENUHI PERSYARATAN PELANGGAN , SESUAI MEMENUHI PERSYARATAN PELANGGAN , SESUAI MEMENUHI PERSYARATAN PELANGGAN , SESUAI MEMENUHI PERSYARATAN PELANGGAN , SESUAI DENGAN KEBUTUHAN/SPESIFIKASI (DR. W. EDWARD DENGAN KEBUTUHAN/SPESIFIKASI (DR. W. EDWARD DENGAN KEBUTUHAN/SPESIFIKASI (DR. W. EDWARD DENGAN KEBUTUHAN/SPESIFIKASI (DR. W. EDWARD

DEMING) DEMING)DEMING) DEMING)

STANDAR

SESUAI DENGAN KEGUNAAN (DR. JOSEPH JURAN) SESUAI DENGAN KEGUNAAN (DR. JOSEPH JURAN) SESUAI DENGAN KEGUNAAN (DR. JOSEPH JURAN) SESUAI DENGAN KEGUNAAN (DR. JOSEPH JURAN)

(38)

Lanjutan …...

SETIAP ORANG YANG TERGABUNG DALAM

SUATU ORGANISASI TERLIBAT

(SECARA

UTUH)

DALAM PROSES PRODUKSI AKHIR

DAN PELAYANAN AKHIR TERHADAP PARA

PELANGGANNYA

TERPADU

PENGELOLAAN SUATU ORGANISASI SECARA

MENYELURUH AGAR ORGANISASI

MENDAPATKAN KEUNGGULAN PROSES,

PRODUK MAUPUN LAYANAN SESUAI

DENGAN KEINGINAN PELANGGAN

MANAJEMEN

MUTU TERPADU

(39)

JAMINTU

TERMINOLOGI SISTEM

MANAJEMEN MUTU (SMM)

PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN MUTU MUTUMUTU MUTU PENGENDALIAN PENGENDALIANPENGENDALIAN PENGENDALIAN MUTU MUTU MUTU MUTU

PENINGMU

MMT

SIKLUS PDCA

SMM ISO 9000

(40)

TERMINOLOGI SISTEM

MANAJEMEN MUTU (SMM)

SISTEM MANAJEMEN DALAM SUATU

ORGANISASI YANG MENETAPKAN

DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN

SERTA SASARAN MUTU YANG

DINYATAKAN SECARA RESMI OLEH

TOP MANAJEMEN SEBAGAI ACUAN

UNTUK MENJALANKAN ORGANISASI

DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN

BERSAMA, KHUSUSNYA DALAM

MEMENUHI KEBUTUHAN PELANGGAN

(41)

KONSEP DASAR MANAJEMEN

MUTU

1.

1. MUTU SECARA KONSISTEN / KONSTAN

MUTU SECARA KONSISTEN / KONSTAN

HARUS DICIPTAKAN

2.

2. SETIAP ORANG MEMILIKI KOMITMEN

SETIAP ORANG MEMILIKI KOMITMEN

TERHADAP MUTU

3.

3. TOP MANAJEMEN BERPERAN UNTUK

TOP MANAJEMEN BERPERAN UNTUK

MENGKONSENTRASIKAN SELURUH

JAJARANNYA KE MUTU

4.

4. KETERLIBATAN SETIAP ORANG DALAM

KETERLIBATAN SETIAP ORANG DALAM

ORGANISASI MENJADI PENTING

5.

5. PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN HARAPAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN HARAPAN

PELANGGAN

(42)

PRINSIP MANAJEMEN MUTU

1.

1. SETIAP ORANG MEMILIKI PELANGGAN

SETIAP ORANG MEMILIKI PELANGGAN

2.

2. SETIAP ORANG BEKERJA DALAM SEBUAH SISTEM

SETIAP ORANG BEKERJA DALAM SEBUAH SISTEM

3.

3. SEMUA SISTEM MENUNJUKKAN VARIASI

SEMUA SISTEM MENUNJUKKAN VARIASI

4.

4. MUTU BUKAN PENGELUARAN BIAYA TETAPI

MUTU BUKAN PENGELUARAN BIAYA TETAPI

INVESTASI

5.

5. PENINGKATAN MUTU HARUS SESUAI DENGAN

PENINGKATAN MUTU HARUS SESUAI DENGAN

PERENCANAAN

6.

6. PENINGKATAN MUTU HARUS MENJADI

PENINGKATAN MUTU HARUS MENJADI

PANDANGAN HIDUP

7.

7. MANAJEMEN BERDASARKAN FAKTA DAN DATA

MANAJEMEN BERDASARKAN FAKTA DAN DATA

8.

8. FOKUS PENGENDALIAN

FOKUS PENGENDALIAN

(CONTROL)

PADA PROSES,

BUKAN HANYA PADA HASIL

(43)

4% Perbaikan Komplain 4% 96% Tak Komplain Cogi 5% 91% Ciau

AWAS.. ,

AWAS.. , jangan

jangan

jangan berspekulasi

berspekulasi

berspekulasi dg MUTU !

dg MUTU !

SIKAP PELANGGAN

(44)

ORIENTASI ?

PASAR

Kebutuhan

KEPUASAN

PELANGGAN

Spesifikasi

Tren

Kecepatan

Kemenarikan

Bersaing

Servis

Ekologis

SOP

Keawetan

Kenyamanan

Kepemilikan

Kepraktisan

(45)

1.

1. LEBIH KONSISTEN DAN RESPONSIF

LEBIH KONSISTEN DAN RESPONSIF

2.

2. LEBIH MUDAH MENGELOLA KEMUDAHAN

LEBIH MUDAH MENGELOLA KEMUDAHAN

3.

3. ORGANISASI DIJALANKAN SECARA

ORGANISASI DIJALANKAN SECARA

TERSTRUKTUR

4.

4. SETIAP ORANG MENGIKUTI PRAKTIK

SETIAP ORANG MENGIKUTI PRAKTIK

TERBAIK

5.

5. EFISIENSI TINGGI DAN TINGKAT

EFISIENSI TINGGI DAN TINGKAT

KEGAGALAN RENDAH

6.

6. MEMILIKI PROSES SISTEMATIS DALAM

MEMILIKI PROSES SISTEMATIS DALAM

MENYELESAIKAN MASALAH

7.

7. PELANGGAN LEBIH PUAS DAN MENARUH

PELANGGAN LEBIH PUAS DAN MENARUH

KEPERCAYAAN

MENGAPA SMM PENTING

(46)

DAPAT DITERAPKAN OLEH SEMUA ORGANISASI.DAPAT DITERAPKAN OLEH SEMUA ORGANISASI.DAPAT DITERAPKAN OLEH SEMUA ORGANISASI.DAPAT DITERAPKAN OLEH SEMUA ORGANISASI.

MUDAH DITERAPKAN, BAHASANYA JELAS SEHINGGA MUDAH DITERAPKAN, BAHASANYA JELAS SEHINGGA MUDAH DITERAPKAN, BAHASANYA JELAS SEHINGGA MUDAH DITERAPKAN, BAHASANYA JELAS SEHINGGA MUDAH DIMENGERTI.

MUDAH DIMENGERTI.MUDAH DIMENGERTI. MUDAH DIMENGERTI.

PENGURANGAN JUMLAH ELEMEN PROSESDUR DARI PENGURANGAN JUMLAH ELEMEN PROSESDUR DARI PENGURANGAN JUMLAH ELEMEN PROSESDUR DARI PENGURANGAN JUMLAH ELEMEN PROSESDUR DARI

(20,19,16) YANG DIPERSYARATKAN PADA ISO 9000:1994 (20,19,16) YANG DIPERSYARATKAN PADA ISO 9000:1994 (20,19,16) YANG DIPERSYARATKAN PADA ISO 9000:1994 (20,19,16) YANG DIPERSYARATKAN PADA ISO 9000:1994 MENJADI 6 PROSEDUR WAJIB PADA ISO 9001:2000

MENJADI 6 PROSEDUR WAJIB PADA ISO 9001:2000MENJADI 6 PROSEDUR WAJIB PADA ISO 9001:2000 MENJADI 6 PROSEDUR WAJIB PADA ISO 9001:2000

MENYESUAIKAN PROSES YANG ADA PADA ORGANISASI.MENYESUAIKAN PROSES YANG ADA PADA ORGANISASI.MENYESUAIKAN PROSES YANG ADA PADA ORGANISASI.MENYESUAIKAN PROSES YANG ADA PADA ORGANISASI.

MENDORONG PENYEMPURNAAN KINERJA ORGANISASI.MENDORONG PENYEMPURNAAN KINERJA ORGANISASI.MENDORONG PENYEMPURNAAN KINERJA ORGANISASI.MENDORONG PENYEMPURNAAN KINERJA ORGANISASI.

BERORIENTASI PADA PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN BERORIENTASI PADA PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN BERORIENTASI PADA PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN BERORIENTASI PADA PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN KEPUASAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN KEPUASAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN KEPUASAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN.

PELANGGAN.PELANGGAN. PELANGGAN.

MUDAH DIPADUKAN DENGAN STANDAR SISTEM MUDAH DIPADUKAN DENGAN STANDAR SISTEM MUDAH DIPADUKAN DENGAN STANDAR SISTEM MUDAH DIPADUKAN DENGAN STANDAR SISTEM MANAJEMEN LAINNYA.

MANAJEMEN LAINNYA.MANAJEMEN LAINNYA. MANAJEMEN LAINNYA.

APA MANFAAT DAN KEUNTUNGAN ISO

9001 : 2000

(47)

DOKUMEN ISO 9001:2000

I II III IV P.MUTU PROSEDUR INSTRUKSI KERJA DOKUMEN PENDUKUNG/FORM

(48)

PROSEDUR

• Definisi :

Dokumen wajib dari SMM untuk

melaksanakan suatu proses pada organisasi.

• Kegunaan

Memberikan rujukan tentang

langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

(49)

PEDOMAN MUTU

Definisi :

• Merupakan dokumen pedoman yang mengatur tata cara

pelaksanaan sistem manajemen mutu (SMM) pada organisasi.

• Pedoman mutu menyatakan kebijakan mutu institusi bagi

para karyawan, dan pelanggan (yang telah menjalin kerjasama

maupun pelanggan potensial )

• Kegunaan :

- Menyatakan komitmen institusi terhadap ISO 9001: 2000

- Meyatakan aktivitas institusi agar memenuhi persyaratan

ISO 9001 : 2000

- Untuk perencanaan diklat bagi karyawan baru

- Menyatakan sistem mutu institusi pada pihak luar dan untuk

kepentingan marketing institusi.

(50)

INSTRUKSI KERJA

• Definisi:

Dokumen yang menyatakan langkah-langkah spesifik

untuk memenuhi suatu proses dalam rangka

mempertahankan dan meningkatkan mutu.

• Kegunaan :

Memberikan panduan terhadap suatu kegiatan yang

dilakukan secara spesifik pada suatu institusi / unit

kerja/ personil/petugas.

(51)

REKAMAN

• Definisi :

Bukti tertulis yang menyatakan hasil kegiatan

yang telah dicapai atau bukti proses

pelaksanaan suatu kegiatan.

• Kegunaan :

Sebagai bukti telusur suatu proses , menjadi

bukti verifikasi, validasi, tindakan pencegahan

,tindakan koreksi dan tindakan perbaikan.

(52)

FORM (FORMULIR MUTU)

• Definisi :

Matriks atau tabel-tabel yang harus diisi

untuk melengkapi suatu prosedur atau

instruksi kerja untuk mempertahankan

mutu.

• Kegunaan :

Sarana untuk merekam atau mencatat dan

menyampaikan dan menyimpan informasi.

(53)

TUGAS

HUBUNGKAN 5 KONSEP DASAR MANAJEMEN

DENGAN 8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

KELOMPOK 1 : A.MUTU SECARA KONSISTEN HARUS KELOMPOK 1 : A.MUTU SECARA KONSISTEN HARUS KELOMPOK 1 : A.MUTU SECARA KONSISTEN HARUS KELOMPOK 1 : A.MUTU SECARA KONSISTEN HARUS

DICIPTAKAN DICIPTAKAN DICIPTAKAN DICIPTAKAN

B.SETIAP ORANG MEMILIKI KOMITMEN B.SETIAP ORANG MEMILIKI KOMITMEN B.SETIAP ORANG MEMILIKI KOMITMEN B.SETIAP ORANG MEMILIKI KOMITMEN TERHADAP MUTU

TERHADAP MUTU TERHADAP MUTU TERHADAP MUTU

KELOMPOK 2 :TOP MANAJEMEN BERPERAN UNTUK KELOMPOK 2 :TOP MANAJEMEN BERPERAN UNTUK KELOMPOK 2 :TOP MANAJEMEN BERPERAN UNTUK KELOMPOK 2 :TOP MANAJEMEN BERPERAN UNTUK

MENGKONSENTRASIKAN SELURUH JAJARANNYA KE MUTU MENGKONSENTRASIKAN SELURUH JAJARANNYA KE MUTU MENGKONSENTRASIKAN SELURUH JAJARANNYA KE MUTU MENGKONSENTRASIKAN SELURUH JAJARANNYA KE MUTU KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN SETIAP ORANG DALAM

KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN SETIAP ORANG DALAM KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN SETIAP ORANG DALAM KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN SETIAP ORANG DALAM

ORGANISASI MENJADI PENTING ORGANISASI MENJADI PENTING ORGANISASI MENJADI PENTING ORGANISASI MENJADI PENTING

KELOMPOK 4 : PEMENUHAN KEBUTUHAN TERHADAP KELOMPOK 4 : PEMENUHAN KEBUTUHAN TERHADAP KELOMPOK 4 : PEMENUHAN KEBUTUHAN TERHADAP KELOMPOK 4 : PEMENUHAN KEBUTUHAN TERHADAP

PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN PELANGGAN

(54)

RANCANGAN IMPLEMENTASI

SMM ISO 9001 : 2000

AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS NO NO NO

NO BULAN KEBULAN KEBULAN KEBULAN KE

1 11 1 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888 9 10999 101010 11111111 12121212 PEMBENTUKAN STEERING PEMBENTUKAN STEERING PEMBENTUKAN STEERING PEMBENTUKAN STEERING KOMITE DAN TIM KERJA KOMITE DAN TIM KERJA KOMITE DAN TIM KERJA KOMITE DAN TIM KERJA ISO ISO ISO ISO 1 11 1 PELATIHAN FILOSOFI SMM PELATIHAN FILOSOFI SMM PELATIHAN FILOSOFI SMM PELATIHAN FILOSOFI SMM ISO 9001 : 2000 ISO 9001 : 2000 ISO 9001 : 2000 ISO 9001 : 2000 2 22 2

SOSIALISASI PEDULI MUTU SOSIALISASI PEDULI MUTU SOSIALISASI PEDULI MUTU SOSIALISASI PEDULI MUTU SECARA BERANTAI SECARA BERANTAI SECARA BERANTAI SECARA BERANTAI 3 33 3 PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN PEDOMAN MUTU MUTU MUTU MUTU 4 44 4 ORGANISASI DOKUMEN ORGANISASI DOKUMEN ORGANISASI DOKUMEN ORGANISASI DOKUMEN----DOKUMEN SMM ISO 9001 : DOKUMEN SMM ISO 9001 : DOKUMEN SMM ISO 9001 : DOKUMEN SMM ISO 9001 : 2000 2000 2000 2000 5 55 5

(55)

Lanjutan …... AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS NO NO NO

1 11 1 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888 9 10999 101010 11111111 12121212 SOSIALISASI PEDOMAN / SOSIALISASI PEDOMAN / SOSIALISASI PEDOMAN / SOSIALISASI PEDOMAN / DOKUMEN MUTU DOKUMEN MUTU DOKUMEN MUTU DOKUMEN MUTU 6 66 6 PENETAPAN PENETAPAN PENETAPAN PENETAPAN IMPLEMENTASI SMM ISO IMPLEMENTASI SMM ISO IMPLEMENTASI SMM ISO IMPLEMENTASI SMM ISO 9001 : 2000 9001 : 2000 9001 : 2000 9001 : 2000 7 77 7 IMPLEMENTASI SMM ISO IMPLEMENTASI SMM ISO IMPLEMENTASI SMM ISO IMPLEMENTASI SMM ISO 9001 : 2000 9001 : 2000 9001 : 2000 9001 : 2000 8 88 8 EVALUASI HASIL EVALUASI HASIL EVALUASI HASIL EVALUASI HASIL

IMPLEMENTASI DAN REVISI IMPLEMENTASI DAN REVISI IMPLEMENTASI DAN REVISI IMPLEMENTASI DAN REVISI DOKUMEN DOKUMEN DOKUMEN DOKUMEN 9 99

9 PELATIHAN AUDIT PELATIHAN AUDIT PELATIHAN AUDIT PELATIHAN AUDIT

INTERNAL INTERNAL INTERNAL INTERNAL 10 10 10 10 AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT INTERNAL 11 11 11 11

(56)

Lanjutan …... AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS AKTIVITAS NO NO NO

1 11 1 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888 9 10999 101010 11111111 12121212 TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN 12 12 12 12 TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI 13 13 13 13

PREAUDIT OLEH LEMBAGA PREAUDIT OLEH LEMBAGA PREAUDIT OLEH LEMBAGA PREAUDIT OLEH LEMBAGA SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI 14 14 14 14 TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN 15 15 15 15 TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI 16 16 16 16 AUDIT SERTIFIKASI AUDIT SERTIFIKASI AUDIT SERTIFIKASI AUDIT SERTIFIKASI 17 17 17 17 TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN TINJAUAN MANAJEMEN 18 18 18 18 TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI TINDAKAN KOREKSI 19 19 19 19 SERTIFIKASI ? SERTIFIKASI ? SERTIFIKASI ? SERTIFIKASI ? ……… 20 20 20 20

(57)