• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan digital yang terjadi saat ini sudah cukup pesat, khususnya dalam bidang teknologi. Teknologi informasi khususnya dalam teknologi digital berkembang terus menerus di era industri modern 4.0, teknologi informasi yang terikat utama dalam satu komponen teknologi komputer saat ini terus berkembang dan dapat diakses dengan metode teknologi elektronik berbentuk telefon genggam. Dimana tujuannya untuk dapat melakukan berbagai interaksi satu sama lainnya. Salah satu perkembangan teknologi yang menjadi trending topik saat ini di Indonesia adalah Teknologi Keuangan atau Financial Technology (FinTech) dalam lembaga perbankan. Perkembangan perbankan saat ini yang semakin maju memberikan dan menawarkan kemudahan bagi nasabah melalui layanan operasional yang sangat beragam.

Teknologi keuangan terus mengalami kemajuan dan berkembang hingga muncul inovasi baru salah satunya dari yang awalnya transaksi menggunakan kartu ATM/Anjungan Tunai Mandiri hingga transaksi berbentuk internet dengan media smartphone yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sekarang kegiatan transaksi dapat dilakukan tanpa harus pergi ke mesin ATM dan tanpa membawa kartu ATM yaitu berbentuk M-Banking (mobile

banking). Penggunaan mobile banking ini memberikan nilai pendapatan yang

termasuk kedalam pendapatan non bunga pada bank. Peningkatan inovasi teknologi keuangan mendorong prospek pertumbuhan kinerja perusahaan. Inovasi dalam industri keuangan telah berkembang melebihi ekspektasi (Unsal & Rayfield, 2019).

Berbagai transaksi keuangan berganti dengan metode internet atau

(2)

diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah Indonesia, hampir mayoritas transaksi perbankan dilakukan secara online. Penggunaan M-Banking yang semakin naik ditahun 2020 kemarin memberikan sumbangsih kenaikan profitabilitas pada bank tersebut.

Dalam dunia usaha ataupun bisnis, profitabilitas menjadi indikator penting bagi investor dalam menilai kinerja suatu perusahaan karena menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dan tingkat pengembalian yang akan diterima oleh investor. Profitabilitas merupakan hubungan antara pendapatan dan biaya yang dihasilkan dengan menggunakan aset perusahaan, baik aset lancar maupun aset tetap dalam aktivitas produksi. Perkembangan di lima tahun terakhir pada bank umum swasta rata-rata mengalami kenaikan profitabilitas setiap tahunnya. Berikut adalah grafik yang menggambarkan tingkat Return On Asset (ROA) pada bank umum swasta periode 2016-2020.

Gambar 1. 1

Return On Asset (ROA) Bank Umum Swasta

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2020

Peningkatan profitabilitas yang tidak stabil dan cenderung meningkat tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kemajuan pada

financial tetchnology di daerah tersebut. Kesadaran masyarakat akan

pentingnya teknologi keuangan dan mengikuti perkembangannya dalam kurun waktu 2016 sampai 2020 mengalami kenaikan yang cukup baik.

2,23 2,45 2,55 2,51 2,7 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 2016 2017 2018 2019 2020

Return On Asset Bank Umum Swasta (%)

(3)

Meskipun ditahun 2019 mengalami sedikit penurunan sebesar 2,51% dibanding tahun 2018 sebesar 2,55%. Kemudian di tahun 2020 mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 2,7%. Ditahun 2020 hampir seluruh masyarakat Indonesia merasakan dampak adanya pandemi Covid-19, dimana hal ini sangat berefek di dunia perbankan. Dimana sebagian besar kegiatan perbankan dialihkan dengan metode online untuk mengurangi adanya kontak fisik tatap muka (offline).

Perkembangan Mobile Banking di Indonesia begitu cepat karena layanan

m-banking memberikan keleluasaan dan kemudahan transaksi keuangan

lainnya hanya dalam “satu sentuhan jari” melalui media smartphone, sehingga lebih praktis (Sudaryanti et al., 2018). Dengan cara memasukkan nomor PIN dari ponsel, transaksi dapat dilakukan dari mana saja sejauh jaringan connected atau terkoneksi dengan baik. Nasabah bank Mobile

Banking dapat menikmati Mobile Banking selama 24 jam sepanjang hari

untuk melakukan beragam transaksi, baik finansial maupun non finansial. Dengan kemudahan yang didapat, mobile banking menjadi favorit bagi nasabah dalam melakukan transaksi. Banyak dari nasabah yang menggunakan aplikasi mobile banking untuk kegiatan transaksi. Salah satu keuntungan dengan adanya m-banking untuk pihak perbankan adalah dapat menghemat biaya operasional pada bank, sehingga dapat meningkatkan kinerja atau

profitabilitas bank (Kustina & Sugiarto, 2020).

Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Daniyan-bagudu et al (2017) pada Bank di negara Nigeria bahwa mobile banking berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja/profitabilitas keuangan bank komersial di Nigeria.

Naiknya pengguna mobile banking sebagai bentuk pertumbuhan internet

banking telah banyak didukung dengan perkembangan teknologi, media

sosial dan pola hidup masyarakat. internet banking banyak memberikan manfaat bagi industri perbankan terutama dalam kaitannya dengan kenaikan

(4)

terhadap efisiensi profitabilitas dilihat dari indikator Return On Assets (ROA) (Margaretha, 2015).

Namun keadaan tersebut justru bertentangan dengan penelitian Imamah & Ayu Safira (2021) yang mengatakan bahwa mobile banking berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Dalam penelitian menyebutkan bahwa mobile banking tidak berpengaruh terhadap ROA.

Kemudahan dalam bertransaksi menggunakan mobile banking ternyata tidak serta merta meningkatkan ROA pada bank yang berarti tidak mempengaruhi profitabilitas pada bank. Dikarenakan tidak semua yang terdaftar sebagai sektor perbankan sudah menggunakan mobile banking. Penggunaan mobile banking tidak berpengaruh terhadap kinerja bank yang dilihat dari Return On Asset (ROA) karena penggunaannya yang belum menyeluruh (Sudaryanti et al., 2018).

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah fee

based income (pendapatan berbasis biaya) yang kini sedang gencar-gencarnya

dilakukan perbankan untuk menambah pendapatan. Hal ini dilakukan karena meningkatnya potensi transaksi dan electronic banking. Fee based income adalah salah satu jenis pendapatan operasional bank non bunga yang didapat dari biaya transfer antar rekening, biaya admin setiap bulan pada pemakai atm, ataupun dari kartu kredit yang terdapat biaya saat jatuh tempo bayar. Produk atau jasa fee based income ini dapat menambah pendapatan bank dan meningkatkan profitabilitas bank. Sejalan dengan penelitian Suardana dan Kustina (2017) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali yang menyebutkan bahwa fee based income berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba/profitabilitas pada bank.

Sejalan dengan hasil penelitian Indah Bintari et al (2019) yang menyatakan bahwa fee based income berpengaruh signifikan terhadap return

on asset pada Bank Mandiri (Persero) Tbk. Peningkatan fee based income

searah dengan berkembangnya teknologi pada dunia perbankan. Jasa yang ditawarkan mempermudah nasabahnya dalam kegiatan transaksi yang lebih cepat dan sederhana.

(5)

Dalam penelitian lain menyebutkan bahwa fee based income berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas pada bank. Besar fee

based income tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, karena

perkembangannya berfluktuasi ataupun naik turun dari tahun ketahun. Hal ini karena tidak stabilnya minat masyarakat khususnya nasabah bank dalam menggunakan jasa-jasa perbankan dan belum memanfaatkan maksimal fee

based income untuk keperluan perbankan (Massie, 2014).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Dwi Jayanti (2019) menyatakan bahwa fee based income (FBI) tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas (return on asset), hal ini karena perbankan lebih menekankan

pada pendapatan yang didapat dari bunga dan bank lebih mempromosikan bunga daripada fee based income.

Sumber-sumber pendapatan operasional yang masuk ataupun biaya operasional yang dikeluarkan menjadi nilai ukur seberapa efisien bank dalam mengelola biaya operasional dan pendapatan operasional tersebut sehingga dapar menghasilkan profitabilitas, disini dibutuhkan analisis penghitungan yang tepat bagaimana agar perusahaan dapat memperoleh profitabilitas. Hal ini menjadi faktor selanjutnya yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan perbankan. Besarnya rasio BOPO menjadi poin penilaian penting dalam menentukan sekaligus melihat kenaikan profitabilitas bank. Rasio BOPO dinyatakan dalam bentuk persentase, dimana semakin kecil rasio BOPO, maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank. Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fibriyanti & Nurcholidah (2020) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap terhadap profitabilitas Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Dimana didalam penelitian ini juga menyebutkan bahwa semakin kecil nilai BOPO maka semakin baik kinerja keuangan perbankan dalam menghasilkan

profitabiltas, namun semakin besar nilai BOPO maka semakin menurun

kinerja keuangan perbankan dalam menghasilan profitablitas.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Prasanjaya & Ramantha (2013) dimana dalam hasil penelitian menyebutkan bahwa BOPO berpengaruh

(6)

signifikan terhadap profitabilitas bank yang terdaftar di BEI. Semakin besar BOPO, profitabilitas bank mengalami penurunan dan semakin kecil BOPO maka profitabilitas bank meningkat.

Berbeda dengan hasil penelitian dari Maya Romantin (2015) yang menyatakan bahwa besarnya BOPO tidak berpengaruh terhadap profitabilitas karena dalam penelitian tersebut dinilai ada lain faktor yang lebih dominan berpengaruh terhadap profitabilitas bila dibandingkan dengan variabel BOPO.

Atas dasar hasil yang terdapat dari perbedaan penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh M-Banking, Fee Based Income (FBI) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank (Studi Kasus Bank Umum Swasta yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2020)”.

1.2 Rumusan Masalah

Profitabilitas merupakan indikator yang penting untuk mengukur kinerja

suatu bank. Analisis profitabilitas dapat dilakukan dengan metode paling umum yaitu dengan rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisa dan mengukur tingkat efisiensi profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Rasio yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat profitabilitas bank antara lain Return On Asset (ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan dan Return On Equity (ROE) yaitu perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Kenaikan dalam rasio ini sama dengan terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan (Sinambela dan Rohani, 2017). Return On Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan dalam memperoleh earning pada kegiatan operasional dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

ROA dapat digunakan untuk mengukur kinerja profitabilitas bank dengan melihat seberapa efektif aset bank digunakan untuk memperoleh laba. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar juga tingkat keuntungan

(7)

yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam pengelolaan aset. Peningkatan profitabilitas ini memiliki banyak faktor pendukungnya, yang paling menjadi sorotan saat ini adalah perkembangan penggunaan Financial Technology (FinTech) yang pada penelitian ini membahas lingkup naiknya nasabah pengguna Mobile Banking pada bank. Pemanfaatan penggunaan Financial Technology (FinTech) seperti penggunaan M-Banking untuk jasa transfer menjadi nilai sumbangsih yang cukup besar terhadap peningkatan profitabilitas, yang masuk kedalam pendapatan operasional non bunga (fee based income). Profitabilitas akan semakin meningkat ketika kegiatan bank berjalan dengan efisien, yaitu ketika bank dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasional (BOPO) sehingga saat ketiga komponen ini bekerja sama dengan optimal, maka tingkat profitabilitas yang di dapat juga akan optimal.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah Mobile Banking (M-Banking) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Devisa yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020 ?

2. Apakah Fee Based Income (FBI) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Devisa yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020 ?

3. Apakah Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Devisa yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana Mobile Banking (M-Banking) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Devisa yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020

(8)

2. Untuk mengetahui bagaimana Fee Based Income (FBI) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Devisa yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020

3. Untuk mengetahui bagaimana Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Devisa yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, baik bagi pihak yang membacanya maupun yang secara langsung terkait didalamnya. Adapun manfaat penelitian antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan serta menambah khasanah untuk menambah referensi penelitian khususnya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

b. Meningkatkan kemampuan penulis untuk berpikir kritis dalam menganalisis fenomena penerapan teknologi terutama financial

technology dalam sektor perbankan yaitu mobile banking untuk

menaikkan fee based income dan pelaksanaan kegiatan bank yang efisien (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) bank umum swasta devisa di Indonesia

2. Manfaat Praktis a. Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen bank terutama dalam melihat pengaruh penggunaan mobile banking ,usaha bank dalam menaikkan fee based income dan pelaksanaan kegiatan bank yang efisien (BOPO) terhadap kinerja keuangan khususnya dalam hal

profitabilitas (ROA)

(9)

Peneliltian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam penelitian berikutnya terkait pengaruh penggunaan mobile banking, usaha bank dalam menaikkan fee based income dan pelaksanaan kegiatan bank yang efisien (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA), serta bisa menjadi dokumentasi ilmiah yang bermanfaat untuk kegiatan akademik bagi pihak kampus

c. Bagi Perusahaan Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga keuangan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan pelayanan penggunaan mobile banking dalam usahanya dalam menaikkan fee based income, dan pelaksanaan kegiatan bank yang efisien (BOPO) sehingga profitabilitas (ROA) bank semakin meningkat.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada bagian sistematika penulisan menguraikan secara sistematis mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab dalam skripsi penelitian, sehingga bisa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai isi pada penelitian ini. Sistematika penulisan pada penelitian disusun sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan penulis memaparkan dan memberikan penjelasan mengenai keseluruhan isi proposal secara umum yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka penulis membahas mengenai pendapat para ahli yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan serta dilengkapi dengan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan untuk digunakan sebagai bahan referensi dan pembanding dalam penelitian, serta hipotesis berupa dugaan sementara yang terkait dengan penelitian.

(10)

Pada bab metode penelitian mencakup pokok-pokok bahasan, yaitu : jenis dan desain penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi dan metode pengambilan sampel, jenis, sumber, dan metode pengumpulan data, dan metode analisis.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab hasil penelitian dan pembahasan menguraikan hasil-hasil analisis data dan pembahasan hasil analisis data terhadap variabel yang diteliti.

BAB 5 PENUTUP

Pada bagian penutup berisi tentang kesimpulan dari hasil rumusan masalah penelitian dan pembahasan penelitian serta saran yang diajukan untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

tidak dapat mengukur non-perform dari suatu kredit padahal terdapat variabel total loans dalam perhitungan efisiensi; investor di Indonesia masih berorientasi short term

Penelitian dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan mengikuti desain penelitian Kemmis dan Mc. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan teknik send a problem di

Menyatakan bahwa Pasal 58 huruf (o) dan Penjelasan Pasal 58 huruf (o) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LN. Tahun 2004 Nomor 125,

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Norma dan Standar desain ruang praktik siswa SMK dikembangkan untuk mem- berikan ilustrasi desain lingkungan belajar yang modern untuk mendukung proses pembelajaran abad 21,