• Tidak ada hasil yang ditemukan

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah bangunan bisa memiliki posisi sentral dalam mempengaruhi suatu peristiwa penting. Dalam skala individu hal itu bisa jadi karena bangunan tersebut menyimpan kenangan tak terlupakan. Kelekatan tempat dengan perjalanan hidup manusia memang tidak bisa dipisahkan. Setiap peristiwa dalam hidup kita selalu memiliki waktu dan tempat tertentu yang menjadi faktor pembentuk peristiwa itu.

Masjid kampus sebagai sebuah bangunan di dalam lingkungan tepelajar, menghadapi hal serupa. Tempat ibadah itu kini dikaitkan dengan kebangkitan Islam di Indonesia. Akan tetapi, sebagai sebuah fenomena yang muncul perlahan dan “diam-diam”, keterkaitan itu tidaklah cukup jelas dan akhirnya memunculkan berbagai pertanyaan. Sejauh mana peranan masjid kampus dalam mewarnai kehidupan sivitas akademika adalah salah satu pertanyaan yang muncul.

Sebelumnya perlu ditegaskan bagaimana sesungguhnya posisi masjid dalam Islam. Masjid sesungguhnya memainkan peran yang lebih besar dari sekedar rumah ibadah. Masjid sejatinya adalah pusat perkembangan Islam yang fenomenal di masa Rasulullah SAW. Betapa tidak, seolah ingin mengajarkan betapa pentingnya keberadaan masjid dalam perjuangan Islam, Rasulullah mencontohkannya dalam peristiwa hijrah di Quba dan di Madinah dimana masjidlah bangunan pertama yang dibangun oleh beliau. Pun sejarah mencatat, masjid adalah tempat pertama yang Rasulullah datangi sekembalinya dari perjalanan, baik itu peperangan maupun perjalanan untuk bersilaturahim. Masjid seolah menjadi kantor Rasulullah dalam tugasnya sebagai kepala negara, pemimpin agama, dan panglima perang. Di

(2)

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah pertanyaan tentang suatu peran dari begitu banyak peran yang mesti dijalankan oleh masjid.

Daya tarik masjid telah memikat massa kampus untuk berkecimpung di dalamnya, dan menghabiskan waktunya untuk mempelajari Islam melalui program-program yang disediakan masjid. Kemudian massa itu membentuk sekelompok mahasiswa yang memiliki semangat untuk bergerak dan menyeru Islam di wilayah yang lebih luas. Merekalah yang kemudian mendapat predikat sebagai aktifis dakwah kampus. Dalam penyampaian aspirasinya, keberadaan masjid kampus bukan hanya pemenuhan kebutuhan beribadah masyarakat kampus, tetapi sekaligus menjadi wahana belajar, berorganisasi, dan menyalurkan kreatifitas disertai semangat menjalankan Islam secara kaffah.

Kondisi Ini memberikan ruang baru bagi perkembangan masjid kampus. Universitas Padjadjaran mengawalinya dengan membentuk DKM (Dewan Kesejahteraan Masjid) yang bertanggung jawab langsung dengan Rektorat. Dalam menjalankan fungsinya, kepungurusan DKM Unpad terdiri atas dosen dan mahasiswa. Mengingat aktifitas mahasiswa yang berlangsung di dua kampus, maka DKM Unpad membaginya ke dalam dua sektor, yaitu sektor Dipatiukur dengan Masjid Al-Jihad sebagai sentral kegiatan dan sektor Jatinangor dengan Masjid Ibnu Sina sebagai sentral kegiatan. Seiring giatnya aktifis dakwah kampus dalam mempelajari Islam, kegiatan bertambah tak sekedar pelayanan ibadah tetapi juga kegiatan seperti pengajian, diskusi, dan mentoring telah biasa diselenggarakan. Namun, sarana dan prasarana yang sudah ada kurang memadai untuk meresponsnya.

Oleh sebab itu DKM Unpad ingin membangun kembali masjid kampus yang dapat mewadahi kebutuhan mahasiswanya. Berfungsi sebagai sarana pendukung program kegiatan keislaman yang dilakukan para mahasiswa. Mengembalikan umat Islam ke masjid pada akhirnya akan selalu menjadi cara terbaik untuk menghidupkan lagi ruh Islam. Karenanya, kehadiran masjid di tengah kehidupan kampus adalah sebuah kemestian saat semangat kebangkitan Islam kembali hadir dalam jiwa

(3)

1.2. Pemahaman Judul dan Tema

Tema menyatu dengan alam diambil dengan mempertimbangkan keadaan yang sudah ada dan yang ingin dicapai. Sangat disayangkan apabila lokasi di daerah rural dengan potensi alam yang indah tidak dimanfaatkan dalam perencanaan yang terintegrasi. Pemilihan material konstruksi, sampai perletakan masa memperhatikan aspek lingkungan dan ingin tetap menghargai bentukan alami lahan.

Dengan kehadiran masjid ini, diharapkan konsep tersebut tidak hilang bahkan diharapkan makin kuat dan terasa oleh pengguna. Tapak tempat direncanakan fungsi masjid memiliki karakter yang khas dengan posisinya di atas bukit dan view yang luas ke segala arah. Fungsi tempat ibadah diharapkan dapat menciptakan suasana yang ramah, bersahabat, dan memberikan penyegaran selama pengunjung berada di dalamnya. Menyatu dengan alam dengan memasukkan unsur-unsur alam ke dalam arsitektur dapat menjadi sebuah eksplorasi yang menarik yang menghasilkan suasana baru yang benar-benar berbeda dan segar.

Potensi tapak yang memiliki view maksimal terhadap Gunung Geulis di sebelah timur serta vegetasi eksisting menciptakan komposisi yang menarik untuk diolah. Keberadaannya di atas bukit, titik tertinggi di sebelah timur kampus dengan sebagian lahan yang diperuntukan sebagai lahan penghijauan juga merupakan keuntungan tersendiri sebagai tempat didirikannya fungsi masjid yang bertema kembali dan bersatu dengan alam.

Batasan perancangan proyek ini meliputi fisik bangunan masjid dan tapak dalam lokasi yang dibatasi oleh kaki Gunung Geulis, gedung asrama mahasiswa serta gedung perkuliahan di dalam kawasan Universitas Padjadjaran, Jatinangor dengan fasilitas meliputi :

• Sarana peribadatan berupa masjid dan plaza perluasan shalat • Bangunan wudlu yang terpisah antara pria dan wanita

• Fasilitas penunjang berupa perpustakaan, ruang kelas, dan ruang serba guna • Fasilitas pelayanan mahasiswa berupa kantin

(4)

1.3. Maksud dan Tujuan Perancangan 1.3.1. Maksud Perancangan

• Menawarkan suatu fasilitas peribadatan yang dapat mempertemukan kebutuhan mahasiswa Unpad khususnya yang tinggal di asrama mahasiswa di sekitar kawasan.

• Merencanakan masjid kampus sebagai pusat kegiatan mahasiswa muslim yang bisa memanfaatkan bagian ruang dalam dan ruang luar sehingga terasa menyatu dengan alam di sekitarnya.

• Membangun fungsi publik yang monumental dan menciptakan desain yang banyak menggunakan unsur alam di dalamnya sehingga menimbulkan suasana yang nyaman, tenang dan bersahaja.

1.3.2. Tujuan Perancangan

• Memanfaatkan potensi eksisting tapak (view, kontur, dan vegetasi) ke dalam fungsi masjid sehingga dapat menunjang tuntutan kegiatan yang berlangsung bahkan menjadi nilai tambah.

• Melakukan eksplorasi elemen air, eksplorasi material batu kali, eksplorasi unsur pencahayaan, serta vegetasi dalam penataan lanskap dan bangunan.

1.4. Permasalahan Perancangan

• Merancang fasilitas ibadah dengan tema menyatu bersama alam di lokasi yang berada dalam kehidupan sivitas akademika, hasilnya tentu berbeda dengan kasus serupa di daerah pariwisata atau sejenisnya.

• Merancang di atas bukit yang dapat dilihat dari sekitar kawasan yang lebih rendah menuntut masjid menjadi living monument yang memiliki daya tarik dan berfungsi terus sebagaimana mestinya.

• Mengolah hubungan dengan bangunan lain dalam kawasan Universitas Padjadjaran sehingga menjadi satu desain yang terintegrasi dengan lingkungan sekitar.

(5)

• Merancang ruang-ruang luar yang mempunyai batasan secara teknis dengan tetap membuat pengguna berinteraksi dengan alam.

1.5. Pendekatan Perancangan

• Penentuan lokasi kasus disesuaikan dengan rencana masterplan kawasan Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang.

• Daerah penghijauan yang berada di sebelah barat tapak merupakan bagian dari wilayah masjid yang akan dirancang.

• Sumber dana dimungkinkan berbentuk konsorsium antar IDB (Islamic

Development Bank), dana wakaf, maupun dana dari Dinas Pendidikan.

1.6. Sistematika Laporan

Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, pemahaman judul dan tema, tujuan perancangan, permasalahan perancangan, dan pendekatan perancangan.

Bab II berisi deskripsi lokasi proyek, peraturan dan standar yang digunakan, pemahaman tipologi bangunan, tinjauan teori yang berhubungan, dan kriteria perancangan.

Bab III menguraikan pembahasan tentang analisa tapak berupa lokasi, alasan pemilihan lokasi tapak, data analisa kondisi tapak hingga analisa fungsional.

Bab IV menjelaskan konsep yang dipakai dalam perancangan, bermula dari ide awal, latar belakang tema, konsep perancangan tapak, konsep bangunan, konsep struktur, dan konsep utilitas.

Bab V merupakan penjelasan penerapan konsep pada desain dan hal-hal yang menentukan hasil rancangan.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan ;(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana

efisiensipengendara pada saat keluar- masuk ruang parkir, menciptakan suasana yangaman dan nyaman, dan menata pintu masuk dan keluar fasilitas parkir denganjalur

Masyarakat sekarang nampaknya kurang memahami artinya pancasila yang mengandung makna hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.Di zaman yang serba menuntut cepat dan

dasar dari berbagai mata pelajaran yaitu; intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner dan trans-disipliner. Intra Disipliner adalah Integrasi dimensi

Penting untuk digarisbawahi, bahwa meskipun praktik gerakan telah dilakukan, baik pada pesantren Al Amin maupun pesantren Daarul Ulum Lido, peran besar

Sekitar 90 % dari batu ginjal yang berukuran 4 mm dapat keluar dengan sendirinya melalui urin. Namun, kebanyakan batu berukuran lebih dari 6 mm

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, keduanya mencapai target dan secara umum rata-rata pencapaian sasaran Tersedianya Data dan

Adalah dicadangkan supaya PTK dilaksanakan sebagai satu program, kaedah atau kursus berkaitan prestasi di mana kakitangan diwajibkan hadir seperti kursus bina semangat,