KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT oleh karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (LKJ Bappeda) Kabupaten Soppeng Tahun 2015 ini merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap kinerja yang telah dicapai oleh Bappeda selama tahun 2015. Diharapkan LKJ Bappeda ini dapat memberikan informasi yang diharapkan seluruh stakeholders tentang pencapaian kinerja Bappeda Soppeng dalam periode tahun 2011-2015. Semoga di tahun mendatang capaian dapat semakin ditingkatkan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi pembangunan Kabupaten Soppeng.
Adapun yang menjadi pedoman dan acuan di dalam penyusunan dokumen ini adalah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun LAKIP Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2015 dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam rangka penyusunan laporan ini.
Watansoppeng, Januari 2016
KEPALA BAPPEDA KAB. SOPPENG
Drs. ANDI TENRI SESSU , M .Si
Pangkat : Pembina Utama Muda
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng, keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran Bappeda Kabupaten Soppeng sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh stakeholders, sehingga Bappeda dituntut untuk mampu memecahkan berbagai permasalahan dan tantangan di Kabupaten Soppeng, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memajukan daerah melalui peningkatan kinerjanya.
Dalam menjalankan fungsinya Bappeda menggunakan dana APBD Perubahan T.A. 2015 sebesar Rp. 6.831.423.602,- yang terbagi kedalam 2 (dua) jenis belanja yakni Belanja Tidak Langsung Rp. 2.263.023.287,- dan Belanja Langsung Rp.4.568.400.315,-. Adapun realisasi APBD adalah Rp. 6.462.964.560,- (94,61%), belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.268.648.106,- (100,25%), dan belanja langsung sebesar Rp. 4.194.316.454,-. (91,81%). Dengan jumlah program sebanyak 11 program dan kegiatan sebanyak 43 kegiatan.
Selama tahun 2015 Bappeda Kabupaten Soppeng mendapatkan Penghargaan Swastisaba Wistara yaitu penghargaaan di bidang kesehatan yang diberikan kepada Kabupaten Soppeng sebagai Kabupaten Sehat dan Piagam yang diberikan oleh FIPO (The Fajar Institute of Otonomi kepada Kabupaten Soppeng sebagai nominasi Daerah Terobosan Inovatif Bidang Akuntabilitas Publik Tahun 2015, Transparansi Informasi untuk Pencegahan Korupsi.
Berdasarkan evaluasi terhadap capaian LAKIP tahun 2015 masih dijumpai beberapa kekurangan yang masih mendapatkan perhatian lebih lanjut. Untuk itu diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam mencarikan solusi permasalahan tersebut. Diharapkan pada masa yang akan datang tidak ada lagi kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten yang dapat mempengaruhi munculnya permasalahan di daerah.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Ringkasan Eksekutif ii
Daftar Isi iii
BAB. I PENDAHULUAN 1
1. 1. Gambaran Umum Organisasi 1
1. 2. Tugas Pokok dan Fungsi 3
1. 3. Struktur Organisasi 5
1. 4. Sarana dan Prasarana 17
1. 5. Realisasi Keuangan 19
1. 6. Permasalahan Utama Dalam Perencanaan Pembangunan 19
1. 7. Sistematika Laporan Kinerja 20
BAB. II PERENCANAAN KINERJA 22
2. 1. Perjanjian Kinerja 22
2. 2. Rencana Kinerja Kegiatan 22
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 29
3. 1. Capaian Kinerja Organisasi 29
3. 2. Realisasi Anggaran 58
BAB. IV PENUTUP 63
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. 1. Gambaran Umum OrganisasiSesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka Pemerintah Kabupaten Soppeng telah menetapkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng. Perda tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Soppeng No. 28/PER-BUP/IX/2008 tentang Tugas, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng (Struktur Organisasi)
Bappeda Kabupaten Soppeng sebagai institusi perencanaan dalam penyelengaraan otonomi daerah yang bertanggung jawab terhadap fungsi koordinasi, pengembangan, penelitian, monev dan perencanaan pembangunan. Dalam menjalankan fungsinya Bappeda menggunakan dana APBD Perubahan T.A. 2015 sebesar Rp. 6.831.423.602,- yang terbagi kedalam 2 (dua) jenis belanja yakni Belanja Tidak Langsung Rp. 2.263.023.287,- dan Belanja Langsung Rp. 4.568.400.315,-.
Dalam Pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Soppeng didukung oleh Sumber daya manusia terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Sukarela (PHTL). Gambaran SDM dilihat dari fungsinya, terdapat kelemahan berkaitan dengan kondisi internal organisasi yang berpotensi menghambat peningkatan produktifitas kerja, antara lain belum terpenuhinya beberapa tenaga staf, tenaga tehnis dan tenaga
tenaga fungsional peneliti. Berdasarkan struktur organisasi Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2015 di dukung dengan jumlah pegawai sebanyak 56 orang, terdiri atas PNS sebanyak 41 Orang dan tenaga PHTL sebanyak 15 orang.
Pegawai pada Bappeda dapat dilihat melalui grafik yang digambarkan sebagai berikut :
Tabel 1.1
Pegawai Bappeda berdasarkan pendidikannya Tahun 2015
No Pendidikan Status Kepegawaian Jumlah PNS CPNS PHTL 1 SD/Sederajat 0 0 0 0 2 SMP/Sederajat 0 0 0 0 3 SMA/Sederajat 3 0 5 8 4 D1-D3 0 0 3 3 5 S1/Sederajat 26 0 7 33 6 S2 12 0 0 12 7 S3 0 0 0 0 JUMLAH 56
Tabel 1.2
Pegawai Bappeda berdasarkan golongannya Tahun 2015
Disamping kelemahan yang dikemukakan di atas terdapat pula beberapa kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalam mengelola organisasi yakni adanya motivasi kerja yang tinggi dari aparat dan dukungan pimpinan yang konsisten dalam mengembangkan tugas pokok dan fungsi Bappeda.
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah di pimpin oleh seorang Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik serta kesekretariatan Badan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
No Pendidikan Status Kepegawaian Jumlah PNS CPNS 1 Golongan I 0 0 0 2 Golongan II 7 0 7 3 Golongan III 26 0 26 4 Golongan IV 8 0 8 JUMLAH 41
Dalam penyelenggaraan tugas tersebut, Bappeda Kabupaten Soppeng mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
b. Pelaksanaan bimbingan dan konsultasi atas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
c. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistik.
e. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang dan kesekretariatan Badan.
1.3. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Soppeng Nomor : 28/PER-BUP/IX/2008 tentang tugas, fungsi dan rincian tugas jabatan struktural pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng, struktur Bappeda adalah sebagai berikut:
Bappeda di pimpin oleh seorang Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan perencanaan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah meliputi fisik dan prasarana, ekonomi, sosial budaya, penelitian dan statistika serta kesekretariatan Badan sesuai dengan kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan penyelenggaraan kebijakan serta menyusun Renstra badan sesuai dengan visi dan misi daerah;
b. Memberikan petunjuk kepada staf tentang konsep umum, rancangan perencanaan pembangunan daerah, dan rancangan perencanaan lainnya;
c. Mengkoordinasikan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) / rancangan dokumen perencanaan daerah; d. Mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan proses perencanaan pembangunan
daerah, kebijakan-kebijakan pembangunan daerah dengan para pimpinan unit kerja;
e. Mengkoordinasikan konsep-konsep RAPBD khususnya Belanja Pembangunan dan pembahasan hingga pada penetapan menjadi APBD dengan para pimpinan unit kerja;
f. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban;
g. Memberikan petunjuk dan arahan kepada staf tentang program penelitian pembangunan daerah dan melakukan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan program dan kegiatan;
h. Mengkoordinasikan konsep hasil penelitian pembangunan daerah dengan pimpinan unit kerja terkait;
i. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil-hasil pembangunan daerah dan memberikan bimbingan pengelolaan administrasi umum atau melakukan pembinaan atas kedisiplinan dan peningkatan kualitas SDM aparat; j. Mensinergikan potensi staf untuk dimanfaat secara optimal dalam perencanaan
pembangunan daerah dan Memberikan pertimbangan dan telaahan staf kepada Bupati secara berjenjang, mengenai rencana pembangunan daerah dan perencanaan lainnya;
k. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan keuangan perlengkapan/peralatan Badan;
l. Menilai prestasi kerja dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier serta Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
2. SEKRETARIAT
Sekretariat Dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas menyiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Badan, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, perencanaan serta pelaporan;
c. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Bappeda;
d. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian; e. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan keuangan;
f. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perencanaan dan pelaporan; g. Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; h. Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, LKPJ, RENSTRA, RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i. Melakukan monitoring dan evaluasi atas program dan kegiatan lingkup Badan;
j. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
k. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. BIDANG FISIK DAN PRASARANA
Bidang fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pangjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan
pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
c. Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
d. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
e. Menyusun dan merumuskan perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) / dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam rangka penyusunan rencana pembangunan pada bidang pada
bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
f. Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
g. Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJMD dan RPJPD / dokumen perencanaan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
h. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
i. Melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
j. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertambangan, energi dan sumber daya mineral serta lingkungan hidup;
k. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
l. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
4. BIDANG EKONOMI
Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pangjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang ekonomi, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
c. Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
d. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
e. Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan pada bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
f. Menyusun dan merumuskan rencana tahunan daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
g. Menyusun dan merumuskan program tahunan sebagai pelaksanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
h. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
i. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
j. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ekonomi meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi dan UKM, serta investasi/penanaman modal;
k. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
l. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
5. BIDANG SOSIAL BUDAYA
Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas mengkoordinasikan dengan instansi terkait dan melaksanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pangjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)/dokumen perencanaan pembangunan daerah serta melaksanakan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pembangunan daerah di bidang sosial budaya, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
c. Menyelenggarakan pengkonsultasian perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
d. Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
e. Menyusun dan merumuskan perencanaan RPJPD, RPJMD dan RKPD/dokumen perencanaan pada bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
f. Menyusun dan merumuskan rencana kerja pembangunan daerah di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
g. Menyusun dan merumuskan RKPD sebagai pelaksanaan RPJPD dan RPJMD/dokumen perencanaan di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
h. Menyusun dan merumuskan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
i. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program dan kegiatan di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa,
pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
j. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang sosial, pendidikan, pemuda dan olah raga, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, kebudayaan dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat desa, pemerintahan umum, hukum, kependudukan dan catatan sipil, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, serta otonomi daerah;
k. Menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;
l. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan dengan bidang tugasnya serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
1.4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Bappeda Kabupaten Soppeng kurang memadai. Artinya sarana dan prasarana yang dimiliki Bappeda belum mampu menopang secara optimal beban kerja yang besar dan dinamika perencanaan yang kompleks, adapun sarana dan prasarana pendukung yang ada saat ini diklasifikasikan menurut fungsinya. Pada umumnya sarana dan prasarana tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam upaya mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi.
Tabel 1.3
Sarana dan Prasarana Bappeda Tahun 2015
Nama Bidang Barang Jumlah
Barang
Jumlah Harga
Dalam Ribuan (Rp) KET
TANAH 1 128,800,000
a. Tanah Lokasi Gabungan Dinas 1 128,800,000
PERALATAN DAN MESIN 464 1,725,516,498
a. Alat-alat Besar
b. Alat-alat Angkutan 12 672,399,000
c. Alat-alat Bengkel dan alat Ukur 1 5,489,000
d. Alat-alat Pertanian/Peternakan
e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 445 992,180,798
f. Alat-alat Studio dan Komunikasi 6 55,447,700
g. Alat-alat Kedokteran h. Alat-alat Laboratorium
i. Alat-alat Keamanan
GEDUNG DAN BANGUNAN 2 21,267,546,200
a. Bangunan Gedung 2 21,267,546,200
b. Bangunan Monumen
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 3 264,467,500
a. Jalan dan Jembatan b. Bangunan Air/Irigasi c. Instalasi
d. Jaringan 3 264,467,500
ASET TETAP LAINNYA 0 0
a. Buku Perpustakaan 0 0
b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan c. Hewan Ternak dan Tumbuhan
KONSTRUKSI DALAM PEKERJAAN 0 0
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai salah satu bentuk layanan informasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (SKPD) BAPPEDA SOPPENG membangun sistem informasi yaitu berupa WEB BAPPEDA.
1.5. Realisasi Keuangan
Realisasi keuangan Bappeda tahun anggaran 2015 dapat dilihat pada table dibawah ini :
URAIAN PAGU
ANGGARAN REALISASI SISA PERSENTASE
BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.263.023.287 2.268.648.106 -5.624.819 100.29 - Belanja Pegawai 2.263.023.287 2.268.648.106 -5.624.819 100.29 BELANJA LANGSUNG 4.568.400.315 4.194.316.454 374.083.861 94.84 - Belanja Pegawai 562.001.000 545.692.000 16.309.000 97.01 - Belanja Barang &
Jasa
3.411.149.315 3.074.407.954 336.741.361 90.13 - Belanja Modal 595.250.000 574.216.500 21.033.500 96.47
1.6. Permasalahan Utama Dalam Perencanaan Pembangunan
Pada kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain:
1. Perubahan-perubahan serta banyaknya peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan yang menuntut penguasaan teknis perencanaan yang cepat.
2. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis (Desa/Kelurahan,Kecamatan,SKPD) yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada kualitas dokumen perencanaan yang dihasilkan.
3. Belum optimalnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
4. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan;
5. Kompetensi SDM perencana belum optimal, termasuk belum optimalnya kapasitas analitik SDM perencana.
6. Belum optimalnya penyediaan data-data statistik pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat, dengan implementasi teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan;
7. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan;
8. Belum lengkapnya Standard Operating Procedure (SOP) perencanaan serta belum optimalnya pemakaian alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang kredibel.
1.7. Sistematika Laporan Kinerja
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2015 disusun menurut sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2. 1. Perencanaan Strategis2.1.1 Visi dan Misi
Tugas pokok dan fungsi BAPPEDA Kab. Soppeng yaitu sebagai unsur perencana pembangunan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan statistik. Dalam hal ini perencanaan program pembangunan daerah yang sudah tertuang didalam RPJMD 2011 -2015.
Visi yang dituangkan dalam Renstra Bappeda 2011-2015 adalah sebagai berikut :
“
”Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah
Yang Partisipatif dan Responsif Menuju
Pembangunan Kabupaten Soppeng Yang Berkualitas”
Visi Bappeda Kabupaten Soppeng diatas memiliki makna operasional sehinnga visi ini dapat dibayangkan (imaginable), diinginkan oleh seluruh lapisan masyarakat (desirable), dimungkinkan untuk mewujudkannya (feasible), terpusat pada kondisi tertentu (focused), sangat fleksibel (flexible), dan dapat dikomunikasikan secara menyeluruh (comunicable). Berikut penjelasan Visi Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015 : Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif :
Dalam setiap perencanaan pembangunan dimana proses pengambilan keputusan memerlukan keterlibatan masyarakat, hal ini bermakna ada konsesus bersama menuju berubahan yang diinginkan. Perencanaan pembangunan merupakan bagian dari proses mengidentifikasi masalah dan menggali solusi dari masyarakat sehingga melahirkan rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa ikut bertanggung jawab (sense of responciblity) dari masyarakat. Sangat disadari bahwa yang mengetahui kebutuhan masyarakat adalah masyarakat sendiri. Pelibatkan masyarakat secara langsung akan menghindari peluang terjadinya manipulasi karena akan memperjelas apa yang sebetulnya dikehendaki oleh masyarakat dan memberi legitimasi perumusan perencanaan.
Perencanaan Pembangunan Daerah yang Responsif :
Proses perencanaan pembangunan yang rensponsif dimaknai sebagai upaya yang dilakukan untuk menanggapi lingkungan dan isu strategis yang
dinamis. Berbagai isu stretegis tetap menjadi konsen dalam penyusunan perencanaan, dalam artian muatan dari dokumen perencanaan pembangunan tidak lepas dari berbagai isu seperti isu kemiskinan, keadilan, pengangguran, gender, lingkungan, dan sebagainya. Selain itu, responsif diartikan sebagai kemampuan melihat ke bawah (berbasis masyarakat) dan melihat ke atas (terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi).
Pembangunan Yang Berkualitas :
Dengan perencanaan pembangunan yang partisipatif dan responsif diharapkan akan melahirkan pembangunan yang berkualitas. Pembangunan yang dikatakan berkualitas apabila mampu memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
a. Pembangunan daerah berbasis pada potensi dan sumberdaya lokal dan mampu untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal.
b. Pembangunan daerah merupakan bagian dari upaya menuju tujuan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten.
c. Pembangunan daerah tetap pada koridor perwujudan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean governance).
Dalam mewujudkan visi yang akan ditetapkan, maka misi yang diemban oleh Bappeda Kabupaten Soppeng adalah :
1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) Aparat Perencana Pembangunan Daerah.
2. Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah.
Misi diatas merupakan alasan fundamental dari keberadaan” atau “raison d’être” BappedaKabupaten Soppeng sebagai salah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pemerintah Kabupaten Soppeng. Misi ini akan menjadi sumber inspirasi bagi seluruh staf Bappeda dalam menggerakkan roda organisasi. Adapun penjelasn Misi Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2015 sebagai berikut : Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM)
Aparat Perencana Pembangunan Daerah
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan input kunci dalam keberhasilan pelaksanaan setiap proses pembangunan. Kualitas dalam hal ini berkaitan dengan tingkatan pengetahuan dan keterampilan (Kognitif) dan karakter berkaitan dengan mental model yang tercermin dalam sikap dan prilaku berkaitan dengan kejujuran dan kepribadian yang kuat, tidak mudah menyerah dan senantiasa berpikir positif untuk menapak masa depannya (Afektif). SDM Profesional lebih diartikan pada kemampuan para aparat perencana dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diemban sehingga melahirkan dokumen perencanaan yang mampu mewujudkan Visi Misi Kabupaten yang tercermin dalam RPJMD Periode 2011-2015.
Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah :
Sistem perencanaan pembangunan daerah sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Memantapkan mengadung arti bahwa sistem perencanaan pembangunan daerah harus mampu menjawab tantangan dan mengambil manfaat dari peluang sehingga tujuan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten dapat diwujudkan. Memantapkan dapat juga diartikan bahwa perencanaan pembangunan lebih mengutamakan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputuasan dan merespon isu-sisu strategis sehingga pembangunan daerah dapat berjalan dalam koridor pembangunan yang berkualitas menuju Soppeng lebih maju, berdaya saing dan religius.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi dapat dilihat pada tabel berikut :
NO MISI TUJUAN
1 Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) Aparat Perencana Pembangunan Daerah.
1 Mewujudkan peningkatan kualitas dan forofesionalisme SDM aparat perencana pembangunan
2 Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja SDM perencana pembangunan
2 Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah
3 Mewujudkan ketersediaan data dan informasi pembangunan berbagai sektor pembangunan 4 Mewujudkan siklus perencanaan
pembangunan daerah yang partispatif berbasis kewilayahan dan sektoral
5 Mewujudkan penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah
2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan dokumen pelaksanaan anggaran atau DPA. Tabel berikut merupakan Perjanjian Kinerja BAPPEDA tahun 2015:
No. Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target
1 Terselenggaranya Peningkatan kualiatas dan Profesionalisme SDM aparat perencana pembangunan daerah
Jumlah aparat perencana yang mengikuti sosialisasi dan bimtek implemetasi perundang-undangan 4 Org Jumlah Aparat perencanaan yang mengikuti peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan 65 Org Terselenggaranya
sosialisasi program WISMP
50
2 Mewujudkan peningkatan kualitas dan kauntitas sarana dan prasana bagi aparat perencana Persentasi kepuasan Pegawai Terhadap Pelayanan perkantoran dan Kepegawaian 90% Pesrsentase sarana parasarana dgn pegawai 100%
Persentase sarana dan prasarana dalam
No. Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target
kondisi baik
Persentase kehadiran
pegawai 90%
3 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja SDM perencana pembangunan
Persentase Penyusunan Laporan Tepat Waktu dan pecapaian kinerja
100%
4 Tersedianya data dan informasi
pembangunan daerah. Tersedianya dok tapkin tiap tahunnya Ada tersedianya data
statistik pembagunan tiap tahunnya
Ada
tersedianya profil
daerah tiap tahunnya Ada Tersedianya data pokok
dlam bentuk peta Ada Tersedianya sarana dan
parasarana pengelolaan peta Ada 5 Terwujudnya perencanaan pembangunan kewilayahan Meningkatnya
kerjasama antar daerah Tersusunya perencanaan pembangunan perbataasan antar daerah 1 Dok Tersusunya hasil evaluasi pelaksanaan agroplitan dan dok rencana pengembangan kawasan agropolitan 100% 6 Terwujudnya siklus perencanaan pembangunan yang patisipatif
Tersedianya dok RPJP Ada
Tersediaya dok RPJMD Ada Tersedianya dok RKPD
tiap tahunnya Ada Terselenggaranya
musrenbang, desa/kel, kec, forum skpd, da kabupaten
100%
Tersedinaya dok LAKIP
Kabupaten Ada
No. Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target
ILPPD, dan LKPJ tiap tahunnya
Terselenggaranya pengendalian pembangunan
2 Dok
Tersedianya dok KUA-PPAS pokok dan perubahan tiap tahunnya 2 Dok Terlaksananya asistensi RKA SKPD 100% 7 Terwujudnya perencanaan
pembangunan sektoral Terselenggaranya perencanaan pembangunan ekonomi 3 Dok Terselenggaranya koordinasi pensnggulangan kemiskinan tiap tahunnya 1 Dok Terselenggaranya pemetaan industri tembakau 100% Terkoordinasi pelaksanaan Program Nasional PUS 100% Terkoordinasinya pelksanaan program nasional Kabupaten Sehat 100% 2. 2. Perjanjian Kinerja 2.1.1 Pengertian
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
2.1.2 Rencana Kinerja Kegiatan
Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan yang ada di dokumen Rencana Strategis Bappeda Kab. Soppeng Periode 2011-2015.
Tabel 2.1.
Sasaran 1. Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana Bagi Aparat Perencana
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Presentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan perkantoran
90% Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,448,300,315
-Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik 101,000,000
-Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 2,680,000
- Penyediaan Jasa kebersihan kantor 99,795,000
- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 970,600
-Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan 10,500,000
- Penyediaan Bahan Logistik Kantor 1,200,000
-Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
Dalam dan Luar Daerah 909,398,890
-Peningkatan Pelayanan Administrasi
Tabel 2.2.
Sasaran 2. Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Presentase penyelesaian/ penyusunan laporan tepat waktu
100% Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 66,096,000
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
16,950,000 Presentase sarana dan
prasarana dalam kondisi baik
90% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 931,990,000
- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
368,000,000
- Pengadaan Perlegkapan Gedung Kantor 31,500,000
- Pengadaan Peralatan Gedung kantor 195,750,000
Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor
217,000,000 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
84,500,000 Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
20,000,000
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
15,240,000
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 56,750,000
- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
- Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
32,546,000 - Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP)
16,600,000
Tabel 2.3.
Sasaran 3. Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Tersedianya dokumen Tapkin 2015
Program pengembangan data/informasi
260,182,300
Ada - Pengumpulan, updating dan analisa data
informasi capaian target kinerja program dan kegiatan
28,101,500 Tersedianya Data statistik
pembangunan tiap tahunnya
Ada - penyusunan dan pengumpulan data
informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan
197,010,800 Tersedianya Data Pokok
dalam bentuk peta
Ada - Penyusunan Sistem Informasi
Pembangunan Daerah
35,070,000 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan Daerah 33,525,000
Tabel 2.4.
Sasaran 4. Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan agropolitan dan dokumen
pengembangan kawasan agropolitan
100% Program Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 111,150,000
- Perencanaan Pembangunan Wilayah Terpadu
111,150,000 Terselenggaranya
koordinasi pengembangan kota-kota kecil menengah
80% Program Perencanaan Pembangunan Daerah
116,830,000 - Sosialisasi Regulasi Perencanaan
Pembangunan
116,830,000 Tabel 2.5.
Sasaran 5. Terselenggaranya Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme SDM Aparat Perencana Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4 Jumlah aparat perencanaan yang mengikuti peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
63,000,000 16 Org - Peningkatan kemampuan teknis aparat
perencana
63,000,000 Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur 45,000,000
- Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
45,000,000 Terselenggaranya
Sosilalisasi Program WISMP
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
210,683,000
250
- Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah
81,303,000
Org
- koordinasi Perencanaan Pengembangan
dan pengelolaan Irigasi Partisipatif 129,380,000
Tabel 2.6.
Sasaran 6. Terwujudnya Siklus Perencanaan Pembangunan yang Partisipatif
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Program Perencanaan Pembangunan Daerah 736,778,700
- Penyusunan Rancangan RPJMD 0
Tersedianya dokumen RKPD
Ada - Penyusunan rancangan RKPD
33,130,000 Terselenggaranya
musrenbang desa/kel, Kec, Forum SKPD & Kabupaten
100% - Penyelenggaraan musrenbang RKPD
193,450,000 Tersedianya dokumen
LAKIP Kabupaten
Ada - Koordinasi penyusunan laporan kinerja
pemerintah daerah 47,421,250 Tersedianya dokumen LKPJ Tahunan, LPPD dan ILPPD
Ada - koordinasi penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)
94,455,300 Terselenggaranya
pengendalian pembangunan
2 Dok - Monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan rencana pembangunan daerah
74,240,000 Tersedianya dok
KUA-PPAS Pokok & Perubahan
2 Dok - Penyusunan KUA dan PPAS
45,538,400 Terlaksananya asistensi
RKA
100% - Asistensi Penyusunan RAPBD 0
- Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Bupati
171,518,750
- Workshop Penyusunan RENSTRA SKPD 77,025,000
Rancangan RPJMD
Tabel 2.7.
Sasaran 7. Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Sektoral
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Program Pengembangan Data dan Informasi
52,050,000 Terselenggaranya
Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
2 Dok - Penyusunan Profil Investasi 52,050,000
Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi 31,025,000
Terselenggaranya Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan tiap tahunnya
1 Dok - Koordinasi penanggulangan kemiskinan
daerah
31,025,000
Program Perencanaan Sosial Budaya
122,940,000 Terkoordinasinya
pelaksanaan program nasional kab.sehat
100% - Fasilitasi Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender dan Pro Anak
63,690,000
- Koordinasi Pembinaan Kabupaten Sehat
59,250,000
Tabel 2.8.
Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran
1 2 3 4
Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi 102,100,000
Tersusunnya Dokumen Penelitian
2 dok - Kajian Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabupaten Soppeng
102,100,000
Program Pengembangan Data dan Informasi 180,000,000
- Penyusunan dan Analisis Data/Informasi Kebijakan Publik
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja Sasaran Strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Capaian setiap kinerja sasaran dilakukan analisis:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Pengukuran pencapaian kinerja sasaran maupun kinerja kegiatan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target kinerja. Secara matematis, dapat dilihat pada persamaan berikut:
Capaian kinerja =
95 s/d 100 = Sangat berhasil 80 s/d <95 = Berhasil
50 s/d <80 = Cukup berhasil 0 s/d <50 = Kurang berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapaianya kinerja yang diharapkan. S
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan indikatur masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome). Sedangkan indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
Adapun capaian kinerja Bappeda yang diukur berdasarkan indikator kinerja utama (IKU) dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1.
Capaian Kinerja Bappeda Tahun 2011-2015
N O
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target IKU
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun
ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1 Kesesuaian prioritas pembangunan 90.91% 100% 100% 100% 100% 100% 69.05 % 78.57 % 97.62 % 80.95 % 92.86%
2 Urusan wajib yang diselenggarakan daerah 92.31% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
4
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
5
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
6 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 97,6% 88,37%
STATISTIK
7 Buku "kabupaten dalam
angka" ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada 8 Buku "PDRB kabupaten" ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
Realisasi indikator kesesuaian prioritas pembanguan dan penjabaran program RPJMD kedalam RKPD yang tidak mencapai target menunjukkan bahwa adanya ketidakkonsistensian dalam pelaksanaan dokumen perencanaan. Hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi dalam menentukan target-target selanjutnya serta dalam menyusun dokumen perencanaan selanjutnya.
Dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja Secara umum Bappeda Kabupaten Soppeng dapat dikemukakan bahwa sebagian besar sasaran-sasaran strategis yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat sasaran strategis yang belum mencapai target. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sasaran : Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana bagi Aparat Perencana
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) Mewujudkan
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana bagi Aparat Perencana 1 Presentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan perkantoran % 90 100 111.11 2 Presentase sarana dan
prasarana dalam kondisi baik
% 90 100 111.11
Rata-rata capaian 111.11
Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, keduanya mencapai target dan secara umum rata-rata pencapaian sasaran Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan ini telah berhasil melampaui target yaitu dengan capaian 111,11 persen.
b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Kinerja Capaian (%) 2011 2012 2013 2014 2015 1 Presentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan perkantoran 85 85 90 97.14 111.11
2 Presentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik
60 76 100 100 111.11
Rata-rata Capaian 72.5 80.5 95 98.57 111.11
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana bagi Aparat Perencana ini mengalami peningkatan. Rata-rata capaian kinerja tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 98.57 persen pada tahun 2014 meningkat menjadi 111.11 persen pada tahun 2015 atau mengalami peningkatan sebesar 12 persen.
c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Indikator Kinerja Satuan
Kondisi kinerja target jangka menegah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%) 1 Presentase kepuasan pegawai terhadap pelayanan perkantoran % 100 100 100.00 2 Presentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2015 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Bappeda Kab. Soppeng, maka semua indikator telah mencapai target jangka menengah.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana bagi Aparat Perencana ini didukung dengan ketersediaan dana yang memadai dalam rangka pengadaan sarana & prasarana kantor.
e. Analisis atas efesiensi penggunaan sumberdaya
Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana bagi Aparat Perencana ini adalah sebesar Rp. 2.437.040.315 dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 2.286.209.429 atau 93.81 persen. Dibandingkan rata-rata capaian kinerja sebesar 111.11 persen berarti tingkat efisiensi sebsar 17 persen.
f. Analisi program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Mewujudkan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana & Prasarana bagi Aparat Perencana ini adalah sebanyak 2 program dan 16 kegiatan, yaitu: program pelayanan administrasi perkantoran,
dengan 8 kegiatan dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan 8 kegiatan.
2. Sasaran: Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan 1 Presentase penyelesaian/ penyusunan laporan tepat waktu % 100 100 100.00 Rata-rata capaian 100.00
Sasaran ini hanya memiliki 1 indikator kinerja yang telah mencapai target dan secara umum rata-rata pencapaian sasaran Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan ini telah berhasil mencapai target yaitu dengan capaian 100 persen.
b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Kinerja Capaian (%)
2011 2012 2013 2014 2015 1 Meningkatkan
Efisiensi dan Efektivitas Kinerja
SDM Perencana Pembangunan
Rata-rata Capaian 100 100 100 100 100
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan ini mengalami capaian yang konstan. Rata-rata capaian kinerja tahun 2015 sama jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 100 persen begitu pun tahun-tahun sebelumnya.
c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Indikator Kinerja Satuan
Kondisi kinerja target jangka menegah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%) 1 Presentase penyelesaian/ penyusunan laporan tepat waktu % 100 100 100.00
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2015 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Bappeda Kab. Soppeng, maka indikator telah mencapai target jangka menengah.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan ini didukung dengan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan serta penganggaran yang tepat waktu serta dokumen laporan keuangan yang tepat waktu pula.
e. Analisis atas efesiensi penggunaan sumberdaya
Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan ini adalah sebesar Rp. 66.096.000 dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 53.148.000 atau 80.41 persen. Dibandingkan rata-rata capaian kinerja sebesar 100 persen berarti tingkat efisiensi sebesar 20 persen.
f. Analisi program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kinerja SDM Perencana Pembangunan ini adalah sebanyak 1 program dan 3 kegiatan, yaitu: program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan 3 kegiatan.
3. Sasaran: Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah 1 Tersedianya dokumen tapkin tiap tahunnya
Dok Ada Ada 100.00 2
Tersedianya data statistik
pembangunan tiap tahunnya
Dok Ada Ada 100.00
Rata-rata capaian 100.00
Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, keduanya mencapai target dan secara umum rata-rata pencapaian sasaran Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah ini telah berhasil mencapai target yaitu dengan capaian 100 persen.
c. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Kinerja Capaian (%)
2011 2012 2013 2014 2015 1
Tersedianya dokumen tapkin tiap tahunnya
Ada Ada Ada Ada Ada
2
Tersedianya data statistik
pembangunan tiap tahunnya
Ada Ada Ada Ada Ada Rata-rata Capaian 100 100 100 100 100
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah ini mengalami capaian yang konstan. Rata-rata
capaian kinerja tahun 2015 sama jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu dari 100 persen begitu pun tahun-tahun sebelumnya.
d. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Indikator Kinerja Satuan
Kondisi kinerja target jangka menegah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%) 1 Tersedianya dokumen
tapkin tiap tahunnya Dok 5 5 100.00 2 Tersedianya data statistik
pembangunan tiap tahunnya
Dok 10 10 100.00
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2015 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Bappeda Kab. Soppeng, maka indikator telah mencapai target jangka menengah.
e. Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang yang telah dilakukan
Keberhasilan/peningkatan pencapaian beberapa indikator pada sasaran Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah ini didukung dengan penyusunan dokumen tapkin yang dilakukan setiap tahunnya serta adanya kerjasama (MOU) dengan pihak swasta dalam hal ini Badan Pusa Statistik (BPS) dalam hal penyediaan data-data statistik pembangunan.
Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah ini adalah sebesar Rp. 225.112.300 dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 214.170.050 atau 95.14 persen. Dibandingkan rata-rata capaian kinerja sebesar 100 persen berarti tingkat efisiensi sebesar 15 persen.
g. Analisi program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Daerah ini adalah sebanyak 1 program dan 2 kegiatan, yaitu: program pengembangan data dan informasi dengan 2 kegiatan.
4. Sasaran: Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%) Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan 1 Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan agropolitan dan dokumen pengembangan kawasan agropolitan % 100 100 100.00 Rata-rata capaian 100.00
Sasaran ini hanya memiliki 1 indikator kinerja yang telah mencapai target dan secara umum rata-rata pencapaian sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan ini telah berhasil mencapai target yaitu dengan capaian 100 persen.
b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Kinerja Capaian (%) 2011 2012 2013 2014 2015 1 Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan 100 0 100 100 Rata-rata Capaian 100 0 100 100
Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan ini mengalami peningkatan dan penurunan. Penurunan terjadi ada tahun 2013 yaitu dari 100 persen ada tahun 2012 menjadi 0 persen pada tahun 2013. Ditahun selanjutnya mengalami peningkatan sebesar 100 persen. Begitu pun pada tahun 2015 juga mencapai 100 persen.
c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Indikator Kinerja Satuan
Kondisi kinerja target jangka menegah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%)
1 Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan agropolitan dan dokumen pengembangan kawasan agropolitan % 100 75 75.00
Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2015 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam Renstra Bappeda Kab. Soppeng, maka indikator kinerja tersebut belum mencapai target jangka menengah.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang yang telah dilakukan
Pencapaian kinerja untuk sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan melalui indikator Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan agropolitan dan dokumen pengembangan kawasan agropolitan tidak mencapai target yang maksimal pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2013 kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja sasaran tersebut tidak dilaksanakan.
e. Analisis atas efesiensi penggunaan sumberdaya
Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan ini adalah sebesar Rp. 111.150.000 dan dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 109.225.000 atau 98.27 persen.
f. Analisi program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Kewilayahan ini adalah sebanyak 1 program dan 1 kegiatan, yaitu: program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh dengan 1 kegiatan.
5. Sasaran: Terselenggaranya Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme SDM Aparat Perencana Pembangunan Daerah
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian(%)
Terselenggaranya Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme SDM Aparat Perencana Pembangunan Daerah 1 Jumlah aparat perencana yang mengikuti sosialisasi dan bimtek implementasi perundang-undangan Orang 4 5 125.00 2 Jumlah aparat perencanaan yang mengikuti peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan Orang 65 0 0.00 2 Terselenggaranya sosialisasi Orang 50 90 180.00
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)
Rata-rata capaian 101.67
Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, 2 indikator kinerja sasaran mencapai target dan 1 indikator kinerja sasaran yang tidak mencapai target. Tetapi secara umum rata-rata pencapaian sasaran Terselenggaranya Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme SDM Aparat Perencana Pembangunan Daerah ini telah berhasil melampaui target yaitu dengan capaian 101.67 persen.
b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Kinerja Capaian (%)
2011 2012 2013 2014 2015 1 Jumlah aparat perencana yang mengikuti sosialisasi dan bimtek implementasi perundang-undangan 4.17 0 0 125 2 Jumlah aparat perencanaan yang mengikuti peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan 150 85.33 3.57 20 0 3 Terselenggaranya sosialisasi program WISMP 100 40 111.2 540 180 Rata-rata Capaian 125 43.17 38.26 186.67 101.67