• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

Dinas Kesehatan Kota Pemtangsiantar berdiri tahun 1969. Dinas Kesehatan ini, pada awal berdiri di beri nama Dinas Kesehatan Rakyat.Kantor Dinas Kesehatan ini, pada awalnya menumpang di Gedung Paviliun B, Rumah sakit Umum Dr. Jasamen Saragih, Pematang Siantar yang berada perisis disamping kantor Dinas yang sekarang. Kemudian Tahun 1973, dibangun lah Kantor Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, yang terletak di Jln. Sutomo No.246 Kota Pematangsiantar.

Penyelenggaraan pembangunan daerah tidak terlepas dari penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Keberhasilan pembangunan daerah secara umum merupakan kontribusi keberhasilan pembangunan kesehatan ditambah pembangunan sektor lain.

Secara umum pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Pematangsiantar berjalan dengan baik. Penginkatan pencapaian program dan pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat masih harus tetap dilakukan sesuai target yang telah ditetapkan. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kota Pematangsiantar secara rutin perlu dievaluasi untuk dapat melihat keberhasilan pencapaian program, masalah yang ditemukan, kendala yang timbul dalam pelaksanaan, langkah pemecahan masalah yang diambil agar kegiatan berjalan dengan baik.

(2)

Sebagai unsur Pemerintah Daerah di bidang kesehatan dan dengan memperhatikan tuntutan kinerja dan kualitas aparatur yang diharapkan dapat memberikan yang terbaik pada masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mempunyai visi sebagai berikut :

“MASYARAKAT KOTA PEMATANGSIANTAR SEHAT “

Pada masa yang akan datang diharapkan, masyarakat Kota Pematangsiantar akan sehat dengan ciri-ciri sebagai berikut : masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat, berprilaku sehat dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.

Untuk mencapai visi ini, ditetapkan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Pematangsiantar, yaitu :

1. Menggerakkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak mutlak ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan itu sendiri, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras sektor kesehatan itu sendiri, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya.

2. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan sektor swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatannya hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku hidup yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk

(3)

memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat menentukan keberhasilan kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya kesehatan pokok adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat.

4. Meningkatkan kesehtan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungannya

Hal tersebut mengandung makna bahwa tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warganya, tanpa meninggalkan upaya menyembukan penyakit dan memulihkan kesehatan penderita.

5. Menetapkan Manajemen Kesehatan Kota Pematangsiantar

Dalam sistem pelayanan kesehatan terkait begitu banyak unsur-unsur sistem yang mengakibatkan pelayanan kesehatan itu lebih kompleks dan unik bila dibandingkan dengan sektor lain. Oleh karena itu, manajemen sistem pelayanan kesehatan juga lebih kompleks yang memerlukan metode / model tersendiri.

B. Strategi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

Dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Daerah, Kota Pematangsiantar mempunyai strategi utama, sebagai berikut :

(4)

Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus upaya kesehatan berbasis masyarakat, dalam upaya mewujudkan “Desa Siaga” menuju Desa Sehat. Dalam pengembangan Desa Siaga harus melibatkan LSM utamanya PKK, Organisasi Keagamaan dan Sektor Swasta. Salah satu keberhasilan desa siaga adalah dikembangkan dan beroperasinya UKBM yang mampu memberikan pelayanan promotif, preventif, keluarga berencana, perawatan kehamilan dan persalinan, gizi dan penanganan kedaruratan kesehatan.

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

Departemen Kesehatan memfasilitasi upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien, serta meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standard yang telah ditetapkan, sejalan dengan upaya peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang terdistribusi sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehata, perlu ditunjang dengan administrasi kesehatan peraturan perundang-undangan yang memadai serta penelitian dan pengembangan kesehatan.

3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan Peningkatan surveilaans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehatan di wilayahnya. Dalam keadaan darurat kesehatan dilakukan pengerahan anggaran dan tenaga pelaksanaan pada saat investigasi

(5)

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan respon cepat, disamping itu, dikembangkan dan ditingkatkan pula sistem peningkatan dini (early warning system) dan penunjang kedaruratan kesehatan, serta

melaksakan “National Pandemic Preparedness Plan “, Sistem informasi kesehatan pada semua tingkatan administrasi pemerintahan juga perlu diperbaiki dan dimantapkan.

4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan

Dalam penggalian dana guna menjamin ketersediaan sumber daya pembiayaan kesehatan, Departemen Kesehatan melakukan advokasi dan sosialisasi kepada semua penyandang dana, baik pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta. Secara bertahap pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah dapat diupayakan sebesar 15 % dari APBN dan APBD. Dalam upaya pengelolaan sumber daya pembangunan yang efektif dan efisien khususnya dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, dikembangkan sistem jaminan kesehatan sosial yang dimulai dengan asuransi kesehatan penduduk miskin (Askeskin). Fasilitas kesehatan pemerintah dapat mengelola hasil pendapatan dari pelayanan kesehatan guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

C. Tujuan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

Tujuan merupakan penjabaran dari MISI yang ingin dicapai di masa depan. Sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan maka tujuan umum program pembangunan kesehatan adalah : “ Mendorong meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat secara mandiri, terpadu dan mampu berdaya saing antar individu,

(6)

keluarga, masyarakat dan bangsa dalam kondisi lingkungan yang kondusif dan sehat ”

Sementara itu tujuan khusus yang ingin dicapai adalah : Tercapainya pembangunan Daerah berwawasan kesehatan dan prioritas pembangunan diarahkan pada pembangunan SDM dini.

1. Meningkatkan mutu SDM sejak dini dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. 2. Terwujudnya penyelenggaraan Sistem Kesehatan Wilayah yang

mencakup sistim pembangunan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan dan sistem informasi kesehatan secara tepat, cepat dan akurat

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan penggunaan obat secara rasional.

4. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, status gizi, pencegahan dan pemutusan rantai penularan penyakit

5. Meningkatkan pengguna/pemakaian sarana sanitasi kesehatan dan pembangunan yang berwawasan lingkungan

6. Berkembangnya kesadaran masyarakat dalam pembiayaan kesehatan melalui JPKM atau sistem lain.

(7)

7. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas dalam membentuk tenaga kesehatan yang profesional.

8. Menjalin kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Kab/Kota.

D. Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

Untuk tercapainya tujuan tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan pada :

1. Meningkatkan mutu SDM sejak dini dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. 2. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan

melalui pemberdayaan SDM secara berkelanjutan dan sarana, prasarana dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat yang terjangkau masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kesakitan dan kematian, meningkatnya kualitas program keluarga berencana.

4. Meningkatkan dan membudayakan masyarakat berperilaku hidup sehat secara mandiri, agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. 5. Menanggulangi penyalahgunaan obat narkotika, zat adiktif, bahan

berbahaya lainnya melalui proses penyuluhan dengan sasaran kelompok resiko tinggi serta memperbanyak sentra rujukan bagi korban napza.

(8)

6. Meningkatkan jalinan kemitraan dengan Kabupaten/Kota, swadana, LSM peduli kesehatan dan napza.

7. Meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman tempat kerja dan tempat umum melalui pengawasan kualitas air, udara dan tanah serta pengendalian gangguan lingkungan /pencemaran akibat penggunaan teknologi dan bahan berbahaya.

8. Peningkatan ketersediaan mutu dan pemanfaatan obat esensial dan obat-obatan langka (orphan drugs) pada unit pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin.

9. Pengembangan manajemen kesehatan guna mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan.

10. Pengembangan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan terutama bagi penduduk miskin.

11. Peningkatan pola hidup sehat/ perilaku hidup sehat masyarakat.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan/ instansi untuk membedakan batas-batas wewenang dan tangggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan / instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan / instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan

(9)

perusahaan / instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam perusahaan / instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat di wujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu perusahaan / instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :

(10)

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

SEKSI REGISTRASI & AKREDITASI

EVIFANIAS V. PANJAITAN SEKSI PENDIDIKAN &

PELATIHAN AMRI E. SARAGIH SEKSI PERENCANAAN &

PENDAYAGUNAAN DOMEN SILALAHI, SKM BIDANG PENGEMBALIAN SDM

Dr. DORLYN SIRAIT, M. Kes

SUB. BAG TATA USAHA TURBUNIA MARPAUNG SUB. BAG PENYUSUNAN PROGRAM

URAT H. SIMANJUTAK, SKM, M. KES SEKRETARIAT Drs. AMAR H DAULAY KEPALA DINAS Dr. RONALD H. SARAGIH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BAG KEUANGAN & PERLENAKAPAN HERIATY TUMANGGOR, BIDANG PENGENDALIAN

MASALAH KESEHATAN Dr. TERANG UKUR H. KEMBAREN

SEKSI KESEHATAN DASAR ARI PUJI ASTUTI, SKM,

M.Kes

SEKSI PENGENDALIAN & PEMBERANTASAN PENYAKIT ESRIANI SARAGIH, SKM, M.Kes

BIDANG JAMINAN & SARANA KESEHATAN YUNIARYTO PARDEDE SEKSI KESEHATAN RUJUKAN HILERINA PURBA SEKSI JAMINAN KESEHATAN SEKSI WABAH & BENCANA

Dr. JONAS PURBA

SEKSI KESEHATAN KHUSUS SUPRIYONO, SKM

SEKSI SARANA & PERALATAN SERMI IYANA S. SINAGA SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

KOMANDO PERANGIN-ANGIN

SEKSI KEFARMASIAN ROSITA PURBA UPTD GUDANG FARMASI

SOVIA M. GINTING

UPTD PROMKES ERNI MASNI SARAGIH, AMG BIDANG PELAYANAN

KESEHATAN Drg. JHONSON H. SIAHAAN

(11)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Eselon II.a), dibantu oleh 5 (lima) orang pejabat structural eselon III.b (Sekretaris, Kepala Bidang) dan 34 (tiga puluh empat) orang pejabat structural eselon IV.a (Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Puskesmas), 19 (Sembilan belas) orang pejabat structural eselon IV.b Kepala Tata Usaha UPTD dan Tata Usaha Puskesmas), antara lain :

1. Sekretariat yang membawahi 3 (tiga) Sub. Bagian yaitu : a. Sub. Bagian Penyusunan Program

b. Sub. Bagian Tata Usaha

c. Sub. Bagian Keuangan dan Perlengakapan 2. Bidang Pelayanan Kesehatan membawahi :

a. Seksi Kesehatan Dasar b. Seksi Kesehatan Rujukan c. Seksi Kesehatan Khusus

3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi : a. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit b. Seksi Wabah Bencana

c. Seksi Kesehatan Lingkungan

4. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, membawahi: a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan

(12)

c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

5. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi : a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan

b. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan c. Seksi Kefarmasian

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Promosi Kesehatan Kepala Tata Usaha UPTD Promosi Kesehatan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Gudang Farmasi

Kepala Tata Usaha (UPTD) Farmasi

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kepala Tata Usaha UPTD Puskesmas

Dari 17 (tujuh belas) jabatan Fungsional yang ada, hanya 13 (tiga belas) yang terisi yaitu : Jabatan Fungsional Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Epidemiolog, Penyuluh Kesehatan, Administrator Kesehatan, Perawat, Perawat Gigi, Bidan, Nutrisionnis, Analis Kesehatan, Sanitarian, Asisten Apoteker. Sedangkan 4 (empat) jabatan fungsional yang belum terisi adalah: Jabatan Fungsional Entomolog, Analisis Kepegawaian, Rekam Medis, dan Radiolog.

Dalam usaha untuk mengoptimalkan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, maka dibentuk unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada seluruh wilayah kerja yaitu :

1. Promosi Kesehatan 2. Gudang Farmasi Kota

(13)

3. Pusat Kesehatan Masyarakat dan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu

Setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar merupakan rumusan strategi pemecahan masalahnya, sehingga capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

F. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit / bagian yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar. Yang terdiri dari :

1. Kepala dinas kesehatan

a. Merumuskan perencanaan strategis (Renstra) Dinas Kesehatan sebagai penjabaran lebih lanjut dan menjadi bagian dari perencanaan strategis (Renstra) Pemerintah Kota agar dapat digunakan sebagai acuan kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi

b. Mendistribusikan pekerjaan kepada pejabat di bawahnya sesuai dengan bidang tugasnya agar dapat diselesaikan secara proporsional

c. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

(14)

d. Memeriksa hasil kerja pejabat di bawahnya melalui pemantauan pelaksanaan kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya

e. Melakukan koordinasi dengan lembaga lain, konsultasi dengan Walikota melalui Sekretaris , dan meminta masukan dari bawahan guna mendapatkan bahan penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawabnya

f. Merumuskan kebijakan Dinas Kesehatan sebagai tindak lanjut kebijakan Pemerintah Daerah (Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota) sebagai pedoman operasional pelaksanaan tugas lebih lanjut

g. Merumuskan pemecahan masalah yang timbul di bidang kesehatan yang meliputi upaya kesehatan, pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan, promosi kesehatan dan pemberdayaan kemitraan, serta sumber daya kesehatan sebagai akibat kesalahan secara administratif, teknis, maupun sebagai dampak suatu kebijakan agar sesuai dengan misi,tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

h. Melakukan pembinaan teknis dan administratif kepada unit-unit kerja dibawahnya (Unit Pelaksana Teknis) melalui prosedur dan mekanisme kerja yang berlaku agar terjadi sinkronisasi pelaksanaan misi organisasi sampai tingkat unit kerja terendah

(15)

i. Melakukan pengawasan dan monitoring pelaksanaan ijin di bidang kesehatan sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang berlaku agar terjamin legalitasnya

j. Memberi usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang terinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah k. Menilai prestasi kerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang

berlaku sebagai cerminan penampilan kinerjanya

l. Melaporkan pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan baik secara lisan maupun tertulis kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.

2. Sekretaris dinas

a. Merencanakan kebijakan operasional di Sekretariat berdasarkan kebijakan umum Kepala Dinas Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan sebagai pedoman kerja

b. Melakukan koordinasi teknis dengan unit kerja lain terkait dengan program pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana aparatur serta pengembangan sistem perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan

c. Mengarahkan disposisi dan perintah lisan/tertulis pimpinan kepada bidang yang bersangkutan sesuai tugas pokoknya agar dapat diselesaikan secara proporsional dan professional

(16)

d. Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan materi penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD, Rencana Kerja (RENJA) SKPD, KUA-PPAS,RKA-SKPD, DPA-SKPD, RKAP-SKPD dan DPPA-SKPD, laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan serta LKPJ dan LPPD berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja terkait sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku

e. Mengkoordinasikan dan menyelia penyajian informasi manajemen kesehatan skala Kabupaten

f. Mengkoordinasikan dan menyelia penelitian kelengkapan SPP-LS, SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS Gaji dan tunjangan/tambahan penghasilan PNS serta verifikasi SPP sesuai ketentuan yang berlaku

g. Mengkoordinasikan dan menyelia pengelolaan surat menyurat dan kearsipan, pengadaan dan pendistribusian alat tulis kantor (ATK), barang perlengkapan dan peralatan kantor serta pengadaan bahan pustaka

h. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan usulan penghapusan barang inventaris, penggunaan sarana dan fasilitas kantor, pengaturan perjalanan dinas, pemeliharaan kebersihan, perawatan dan pengamanan kantor serta lingkungannya

i. Mengkoordinasikan penyiapan penyelenggaraan upacara, rapat dinas dan penerimaan tamu

(17)

j. Mengkoordinasikan penyusunan bahan pemberitaan yang berkaitan dengan kebijakan Kepala Dinas Kesehatan dan kegiatan Dinas Kesehatan,mendokumentasikan berita dan penyelenggaraan hubungan masyarakat serta pendokumentasian produk hukum kepegawaian

k. Menilai penyelesaian administrasi pegawai Dinas Kesehatan meliputi Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Bezetting, DUK, DP–3 dan administrasi kepegawaian lainnya

l. Memberikan usul dan saran kepada Kepala Dinas Kesehatan selaku atasan langsung melalui pengkajian yang analitis dan sistematis sebagai bahan pertimbangan pembuatan kebijakan dan penyelesaian suatu permasalahan

m. Menilai kinerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku untuk mengetahui pencapaian prestasi kerja

n. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Sekretariat kepada Kepala Dinas Kesehatan baik secara lisan maupun tertulis

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.

3. Sub bag. tata usaha

a. Menyusun rencana kegiatan di Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan kebijakan Kepala UPT Rawat Inap sebagai pedoman kerja

b. Melakukan koordinasi teknis dengan unit kerja lain terkait dengan program pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana

(18)

dan prasarana aparatur serta pengembangan sistem perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan

c. Membagi tugas dan mengendalikan seluruh kegiatan di Sub Bagian Tata Usaha agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan

d. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat tentang penyiapan bahan dan materi penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD, Rencana Kerja (RENJA) SKPD, KUA-PPAS, RKA-SKPD, DPA-SKPD, RKAP-SKPD dan DPPASKPD, laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan serta LKPJ dan LPPD berdasarkan bahan dan materi dari unit kerja terkait sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku

e. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dalam penelitian kelengkapan SPP-LS, SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS Gaji dan tunjangan/tambahan penghasilan PNS sesuai ketentuan yang berlaku

f. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat dan kearsipan, pengadaan dan pendistribusian alat tulis kantor (ATK), barang perlengkapan dan peralatan kantor serta pengadaan bahan pustaka g. Melaksanakan pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan

usulanpenghapusan barang inventaris, penggunaan sarana dan fasilitas kantor pengaturan perjalanan dinas, pemeliharaan kebersihan, perawatan dan pengamanan kantor serta lingkungannya

(19)

h. Melaksanakan penyelesaian administrasi pegawai UPT Rawat Inap meliputi Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Bezetting, DUK, DP–3 dan administrasi kepegawaian lainnya

i. Memberikan usul dan saran kepada Kepala UPT Rawat Inap selaku atasan langsung melalui pengkajian yang analitis dan sistematis sebagai bahan pertimbangan pembuatan kebijakan dan penyelesaian suatu permasalahan

j. Menilai kinerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku untuk mengetahui pencapaian prestasi kerja

k. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Sub Bagian Tata Usaha kepada Kepala UPT Rawat Inap baik secara lisan maupun tertulis l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan

dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.

4. Sub. bag. keuangan & perlengkapan

a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan sub bagian keuangan sebagai acuan Kerja

b. Menyediakan bahan perumusan kebijakan teknis tentang kegiatan keuangan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lainnya, konsultasi kepada atasan, minta masukan dari bawahan guna mendapatkan bahan penyelesaian kegiatan keuangan

(20)

d. Melakukan penelitian kelengkapan SPP-LS yang disampaikan bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui oleh PPTK sesuai ketentuan yang berlaku

e. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS Gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran

f. Melakukan verifikasi SPP sesuai ketentuan yang berlaku g. Menyiapkan SPM sesuai ketentuan yang berlaku

h. Melakukan Verifikasi harian atas penerimaan sesuai ketentuan yang berlaku

i. Melaksanakan Akuntansi SKPD sesuai ketentuan yang berlaku j. Menyiapkan Laporan Keuangan SKPD

k. Memberikan usul dan saran kepada Sekretaris selaku atasan langsung melalui telaahan staf yang terinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah

l. Menilai kinerja kerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku untuk mengetahui pencapaian prestasi kerja

5. Bidang pengembangan SDM

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia Kesehatan sebagai penjabaran lebih lanjut dari program kerja Bidang Sumberdaya Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

(21)

b. Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar dapat diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat c. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan

bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

d. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya

e. Menyiapkan konsep kebijakan teknis dan strategi pelaksanaan kegiatan peningkatan pengembangan sumberdaya manusia

f. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan peningkatan pengembangan sumberdaya manusia

g. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi peningkatan pengembangan sumberdaya manusia

h. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan perumusan program dan pembinaan peningkatan pengembangan sumberdaya manusia

i. Melaksanakan kegiatan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu skala kabupaten sesuai perundang-undangan j. Melaksanakan kegiatan kajian lapangan/visitasi praktek tenaga

kesehatan tertentu

k. Menilai prestasi kerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku sebagai cerminan penampilan kinerjanya

(22)

l. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia Profesi baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Bidang

6. Seksi registrasi dan akreditasi

1. Menyusun program kerja Bidang Pelayanan Kesehatan sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

2. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan bidang pekerjaannya yang menjadi tanggung jawabnya

3. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya

4. Melaksanakan kegiatan registrasi, akreditasi, sertifikasi pelayanan kesehatan dasar dan institusi sesuai peraturan perundang-undangan 5. Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis

terkait dalam perumusan program dan kegiatan peningkatan upaya kesehatan dasar dan institusi

7. Bidang pelayanan kesehatan

a. Menyusun program kerja Bidang Pelayanan Kesehatan sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

b. Menjabarkan perintah atasan yang berupa disposisi maupun petunjuk lisan guna tindak lanjut penyelesaiannya

(23)

c. Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya agar dapat diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat d. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan

bidang pekerjaannya yang menjadi tanggung jawabnya

e. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya

f. Merumuskan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan bidang upaya kesehatan secara rinci dan jelas guna memudahkan operasionalisasi dan penyelenggaraan lebih lanjut

g. Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang terinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah

h. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung kinerja organisasi.

8. Seksi kesehatan dasar

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan Dasar dan Institusi sebagai penjabaran lebih lanjut dari program kerja Bidang Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

(24)

b. Menjabarkan perintah atasan yang berupa disposisi maupun petunjuk lisan guna dilakukan tindak lanjut penyelesaiannya

c. Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar dapat diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat d. Menyiapkan konsep kebijakan teknis dan strategi pelaksanaan

kegiatan peningkatan upaya kesehatan dasar

e. Menyiapkan konsep petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pembinaan dan kegiatan peningkatan kesehatan dasar

f. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan peningkatan kesehatan dasar

g. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi peningkatan kesehatan dasar

h. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan perumusan program dan pembinaan peningkatan kesehatan dasar

i. Melaksanakan kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan dasar j. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan pada

daerah perbatasan, terpencil, rawan skala kabupaten

k. Melaksanakan kegiatan kajian lapangan/visitasi sarana kesehatan meliputi praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, klinik dokter keluarga/dokter gigi keluarga, kedokteran komplementer

(25)

m. Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan

9. Seksi kesehatan rujukan

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Rujukan sebagai penjabaran lebih lanjut dari program kerja Bidang Upaya Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

b. Menjabarkan perintah atasan yang berupa disposisi maupun petunjuk lisan guna dilakukan tindak lanjut penyelesaiannya c. Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan sesuai bidang

tugasnya agar dapat diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat d. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan

bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

e. Menyiapkan konsep petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pembinaan dan kegiatan peningkatan upaya kesehatan rujukan f. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan

peningkatan upaya kesehatan rujukan

g. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi peningkatan upaya kesehatan rujukan

h. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan perumusan program dan pembinaan peningkatan upaya kesehatan rujukan i. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji

(26)

j. Melaksanakan kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan rujukan sekunder skala kotamadya

k. Melaksanakan kegiatan pemberian kajian lapangan/visitasi sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah kelas C, kelas D, rumah sakit swasta yang setara, pengobatan tradisional, sarana penunjang yang setara dan sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi

l. Melaksanakan pengelolaan data bidang upaya kesehatan rujukan

10. Seksi kesehatan khusus

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Rujukan sebagai penjabaran lebih lanjut dari program kerja Bidang Upaya Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

b. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya c. Melaksanakan pengelolaan data bidang upaya kesehatan khusus d. Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis

terkait dalam perumusan program dan kegiatan peningkatan upaya kesehatan khusus

e. Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan

f. Menilai prestasi kerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku sebagai cerminan penampilan kinerjanya

(27)

g. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Khusus baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Bidang

11. UPTD gudang farmasi

a. Menyusun rencana kegiatan UPT Gudang Farmasi sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Srategis Dinas Kesehatan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

b. Menjabarkan perintah atasan yang berupa disposisi maupun petunjuk lisan guna dilakukan tindak lanjut penyelesaiannya

c. Mendistribusikan pekerjaan kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar dapat diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat d. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan

kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya

e. Menyiapkan konsep kebijakan teknis dan strategi pelaksanaan kegiatan peningkatan pengelolaan gudang farmasi

f. Menyiapkan konsep petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pembinaan dan kegiatan peningkatan pengelolaan gudang farmasi g. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan

peningkatan pengelolaan gudang farmasi

h. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi peningkatan pengelolaan gudang farmasi

i. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan perumusan program dan pembinaan peningkatan pengelolaan gudang farmasi j. Melaksanakan operasional kegiatan teknis pengelolaan obat-obatan

(28)

k. Melaksanakan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Obat (SIMPO)

l. Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan

m. Menilai prestasi kerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku sebagai cerminan penampilan kinerjanya

n. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan UPT Gudang Farmasi baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris

12. UPTD promosi kesehatan (Promkes)

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan sebagai penjabaran lebih lanjut dari program kerja Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kemitraan agar dapat digunakan sebagai acuan kerja

b. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

c. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinannya

d. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dan lembaga lain, konsultasi kepada atasan minta masukan dari bawahan guna mendapatkan bahan penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawabnya

(29)

e. Menyiapkan bahan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan peningkatan pengembangan promosi kesehatan

f. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi peningkatan pengembangan promosi kesehatan

g. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan perumusan program dan pembinaan peningkatan pengembangan promosi kesehatan

h. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan skala kabupaten;

i. Melaksanakan pengelolaan data bidang pengembangan promosi kesehatan

j. Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait dalam perumusan program dan kegiatan peningkatan pengembangan promosi kesehatan

k. Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan

l. Menilai prestasi kerja bawahan melalui mekanisme penilaian yang berlaku sebagai cerminan penampilan kinerjanya

m. Melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Bidang

(30)

G. Jaringan Usaha / Kegiatan

Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar adalah unsur Pelaksana pemerintah Kota dalam kesehatan,dimana Dinas Kesehatan ini dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota. Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar merupakan sebuah instansi pemerintah yang menghasilkan jasa pelayanan kesehatan non profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar lebih berorientasi pada pelayanan Kesehatan yang bermutu dan berkualitas. Pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Pematangsiantar memiliki dasar hukum yaitu Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2010. Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mempunyai kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan, khususnya di wilayah Kota Pematangsiantar.

Dengan demikian, diharapkan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar adalah penyedia / pelayanan kesehatan yang mempunyai kualitas baik dan melaksanakan fungsi nya sebagai otonomi kesehatan dengan baik.

H. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, Dinas Kesehatan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Dinas Kesehatan dapat terwujud. Tidak mudah

(31)

dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi adalah menyelenggarakan program pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, melakukan berbagai macam penelitian ilmiah, khususnya dibidang kesehatan yang bermanfaat bagi, Dinas Kesehatan dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial. Memotivasi mayarakat agar dapat hidup sehat. Dinas Kesehatan juga terus melakukan pembinaan melalui program-program sosial, agar dapat meningkatkan sarana kesehatan kepada masyarakat.

I. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar adalah sebagai berikut :

1. Melakukan program-program kesehatan untuk masyarakat, khususnya di kota Pematangsiantar

2. Mengadakan sosialisasi, agar masyarakat sadar betapa pentingnya kesehatan

3. Mengadakan Program Perbaikan Gizi kepada masyarakat, khususnya usia balita dan usia ibu hamil.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar

Referensi

Dokumen terkait

menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan dan program kerja pada Bidang Non Formal, Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini (Pendidikan luar sekolah) sesuai dengan

Adapun beberapa kinerja kegiatan terkini yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan seperti yang dipimpin oleh Walikota Medan adalah baru saja meresmikan pasar

Tujuan disusunnya Rencana kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Provinsi Sumatera Utara

Tujuan disusunnya Renja Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Tahun 2010 yang merupakan

d) Penyiapan bahan pembinaan kesehatan dasar dan kesehatan komunitas.. e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai. dengan tugas dan fungsinya. Seksi

a. Penyelenggaraan urusan umum, pengelolaan keuangan dan penyusunan program dinas. Penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan administrasi dan perlengkapan,

Reformasi Birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan pada tahun 2006 menjadikan fungsi pengurusan piutang negara dan pelayanan lelang digabungkan dengan fungsi pengelolaan

Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Menteri Negara BUMN RI Nomor : KEP-07/M-BUMN/2001 tanggal 31 Oktober 2001 tentang Penggantian Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero)