• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 28

PENINGKATAN PERLINDUNGAN

DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

A. KONDISI UMUM

Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004

memperlihatkan kondisi yang menggembirakan, terutama bagi masyarakat penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Selama empat tahun terakhir, pelaksanaan

pembangunan bidang kesejahteraan sosial telah menghasilkan jangkauan pelayanan,

seperti pemberdayaan terhadap lebih dari 246.587 anak terlantar, 149.409 anak jalanan,

dan santunan bagi sebanyak 48.953 orang lanjut usia terlantar. Selain itu, telah

dilakukan pula peningkatan pemberdayaan peran keluarga kepada lebih dari 105.978

keluarga, pemberdayaan komunitas adat terpencil (KAT) sebanyak 20.261 KK, dan

keluarga fakir miskin dalam bentuk kelompok usaha bersama (KUBE) bagi 434.400

KK. Sementara itu, telah dilaksanakan pula rehabilitasi dan perlindungan sosial

terhadap 63.143 orang penyandang cacat dan 8.998 orang anak cacat, termasuk

penyempurnaan sarana dan prasarana pusat rehabilitasi dan panti cacat. Sedangkan

terhadap kelompok tuna sosial yang meliputi wanita tuna susila, gelandangan,

pengemis, dan bekas narapidana dilaksanakan rehabilitasi kepada sebanyak 10.612

orang, serta penyempurnaan sarana dan prasarana panti tuna sosial. Kepada para korban

bencana sosial diberikan bantuan tanggap darurat bagi 2.196 ribu orang, termasuk

bantuan pemulangan/terminasi bagi 371.535 jiwa/88.426 KK.

Pencapaian pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada tahun 2005 dan

tahun-tahun mendatang diperkirakan akan semakin berhasil, apabila didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai. Dengan memperhatikan situasi dan perkembangan aneka

masalah sosial yang dihadapi saat ini akan dilaksanakan kegiatan lanjutan dan terobosan

antara lain dengan menata kemampuan para penyandang masalah kesejahteraan sosial

untuk mengakses berbagai pelayanan sosial dasar, sehingga mereka dapat memahami

hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan secara mandiri dan bertahap

mampu mengatasi masalah yang dihadapinya.

Meskipun pencapaian pembangunan yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial

semakin membaik, berbagai permasalahan yang menjadi beban sosial masih harus

diatasi, terutama permasalahan yang berkaitan dengan kemiskinan. Dalam hal ini, yang

dimaksud kemiskinan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia seperti

pangan, sandang, perumahan, dan interaksi sosial, serta mereka yang memiliki

keterbatasan kemampuan untuk mengakses berbagai sumber pelayanan sosial dasar.

(2)

Masalah lainnya adalah rawan sosial ekonomi, ketunasosialan, keterlantaran, kecacatan,

penyimpangan perilaku, keterpencilan, eksploitasi, dan diskriminasi, serta kerentanan

sosial warga masyarakat yang berpotensi menjadi penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS).

Di samping permasalahan sosial yang bersifat konvensional, permasalahan sosial

lainnya yang agak sulit diperkirakan secara tepat seperti bencana alam (antara lain

gempa bumi, banjir, dan kekeringan) memerlukan perhatian yang serius. Kejadian

bencana sulit diprediksi waktu dan lokasinya. Di samping itu, laporan data bencana dari

daerah umumnya terlambat dengan akurasi data yang perlu dipertanyakan. Data

pengungsi sampai saat ini belum sepenuhnya tertangani, terutama di daerah

kantong-kantong pengungsi seperti di Sulawesi Tengah, Maluku, NTT dan di beberapa provinsi

lainnya. Selain itu, kurangnya tenaga lapangan terdidik, terlatih dan berkemampuan di

bidang kesejahteraan sosial, dan masih lemahnya jaringan kerja antara tenaga kerja

sosial masyarakat masih menjadi kendala. Hal itu disebabkan oleh lemahnya pembinaan

koordinator kerja antar instansi dan belum tertatanya sistem dan standar pelayanan

minimal bidang kesejahteraan sosial.

Tantangan yang dihadapi pada tahun mendatang adalah upaya perlindungan sosial

bagi masyarakat miskin, terbatasnya cakupan dan upaya pemberdayaan ekonomi

masyarakat rentan dan miskin, belum tuntasnya penanganan dampak dari konflik

horizontal, dan besarnya jumlah, bobot maupun kompleksitas PMKS yang masih

menjadi beban sosial. Di samping itu, tantangan lainnya adalah masih terbatasnya

jangkauan dan kemampuan pelaku pembangunan kesejahteraan sosial dari unsur

masyarakat sebagai sumber dan potensi kesejahteraan sosial; dan penataan sistem

pendataan, pelaporan dan jalur koordinasi di tingkat nasional dan daerah.

B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Sasaran pembangunan dalam rangka perlindungan dan kesejahteraan sosial adalah

sebagai berikut:

1. Tersusunnya kebijakan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS;

2. Meningkatnya jumlah PMKS dan kelompok rentan lainnya yang mendapatkan

pelayanan dan pembinaan;

3. Meningkatnya jumlah keluarga, fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya yang

diberdayakan;

4. Menurunnya persentase fakir miskin, keluarga rentan sosial ekonomi, dan KAT;

5. Tersusunnya skema awal sistem perlindungan sosial nasional;

6. Meningkatnya jumlah hasil penelitian, pengkajian, dan penataan manajemen

pelayanan kesejahteraan sosial;

7. Meningkatnya jumlah TKSM/relawan sosial, karang taruna dan organisasi sosial

masyarakat yang diberdayakan;

(3)

9. Terselenggaranya penyuluhan kesejahteraan sosial di daerah;

10. Meningkatnya keserasian kebijakan dan koordinasi pelaksanaan penanggulangan

kemiskinan dan pemenuhan hak sosial dasar kesejahteraan rakyat; dan

(4)

C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Mencermati kondisi saat ini dan perkembangan sosial yang menjadi tantangan ke

depan, maka arah kebijakan dalam rangka perlindungan dan kesejahteraan sosial adalah

sebagai berikut:

1. Menyusun kebijakan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS;

2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup PMKS dan kelompok rentan lainnya

terhadap pelayanan sosial dasar;

3. Meningkatkan pemberdayaan bagi keluarga, fakir miskin, KAT dan PMKS

lainnya;

4. Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial yang dilaksanakan oleh

pemerintah, masyarakat dan dunia usaha terhadap PMKS;

5. Mengembangkan skema awal sistem perlindungan sosial nasional yang mampu

menjangkau seluruh masyarakat, terutama penyandang masalah kesejahteraan

sosial;

6. Meningkatkan kualitas hasil penelitian, pengkajian, dan penataan manajemen

pelayanan kesejahteraan sosial;

7. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif sosial yang melibatkan semua unsur dan

komponen masyarakat termasuk dunia usaha, perguruan tinggi, dan Orsos/LSM

dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial;

8. Meningkatkan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan;

9. Meningkatkan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial di daerah;

10. Meningkatkan keserasian kebijakan dan pelaksanaan agenda kesejahteraan rakyat;

dan

11. Menjamin ketersediaan bantuan dasar bagi korban bencana alam, bencana sosial

dan PMKS lainnya.

(5)

D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006

No. Program/

Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) 1. Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 1. Penyusunan kebijakan

pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS; 2. Peningkatan kualitas

pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS;

3. Peningkatan pembinaan, pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum bagi anak terlantar, lanjut usia, penyandang cacat, dan tuna sosial;

4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi PMKS; 5. Peningkatan pelayanan

psikososial dan pembangunan pusat pelayanan krisis (trauma center) bagi PMKS, termasuk korban bencana alam dan sosial; dan 6. Pelaksanaan komunikasi,

informasi, dan edukasi

Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

1. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi PMKS; 2. Peningkatan kualitas pelayanan,

sarana, dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS; 3. Peningkatan pembinaan, pelayanan

dan dan perlindungan sosial dan hukum bagi korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak, dan kekerasan;

4. Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia; 5. Pelatihan keterampilan dan praktek

belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat, dan anak nakal;

6. Pelayanan psikososial bagi PMKS di Trauma Centre termasuk bagi korban bencana;

7. Pembentukan pusat informasi penyandang cacat dan trauma center; dan

8. Pelaksanaan komunikasi, informasi, edukasi, konseling dan kampanye sosial bagi PMKS, termasuk eks

1. Terbinanya sebanyak 142.272 anak yang terdiri dari anak terlantar, anak jalanan, anak cacat dan anak nakal; 2. Terlayaninya sebanyak 17.512

lanjut usia terlantar;

3. Terehabilitasinya sebanyak 41.701 penyandang cacat;

4. Terehabilitasinya sebanyak 5.863 tuna sosial, dan 4.510 orang korban penyalahgunaan narkotika;

5. Terpenuhinya sarana dan prasarana 34 UPT milik Depsos;

6. Terlaksananya pelayanan

psikososial bagi PMKS di trauma center termasuk korban bencana; dan

7. Terlaksananya komunikasi, informasi, dan edukasi, serta konseling dan kampanye anti eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak, kekerasan dan masalah kesejahteraan sosial lainnya.

Dep. Sosial, Badan Narkotik Nasional

(6)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) mengenai anti eksploitasi,

kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, reintegrasi eks-PMKS, dan pencegahan HIV/AIDS serta penyalahgunaan NAPZA.

penderita kusta, eks napi, dan eks korban penyalahgunaan NAPZA.

2. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya 1. Pemberdayaan sosial

keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil dan PMKS lainnya, melalui peningkatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) serta Kelompok Usaha Bersama (KUBE); 2. Peningkatan kerjasama

kemitraan antara pengusaha dengan KUBE dan LKM; 3. Pengembangan Geographic

Information System (GIS) bagi pemetaan dan pemberdayaan KAT dan PMKS; dan

4. Peningkatan kemampuan bagi petugas dan

pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin,

Pemberdayaan Fakir Miskin,

Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya

1. Pemberdayaan keluarga, fakir miskin melalui pelatihan bimbingan motivasi, pelatihan keterampilan usaha dan bantuan modal usaha;

2. Peningkatan kerjasama kemitraan antara pengusaha dengan

kelompok usaha fakir miskin; 3. Pengembangan Geography

Information System (GIS) bagi pemetaan dan pemberdayaan KAT; dan

4. Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya.

1. Menurunnya presentasi fakir miskin sebanyak 0,8 persen, keluarga rentan sosial ekonomi 0,4 persen, dan KAT 0,5 persen;

2. Terbentuknya lembaga keuangan mikro pengelola modal usaha KUBE fakir miskin sebanyak 100 lembaga di 30 provinsi;

3. Tersusunnya rencana Geography Information System (GIS) bagi pemetaan dan pemberdayaan KAT; 4. Tersedianya 100 petugas dan

pendamping pemberdayaan sosial yang terlatih, bagi keluarga, fakir miskin, dan KAT; dan

5. Diberdayakannya KAT sebanyak 14.498 KK, keluarga rentan sosial ekonomi dan psikologi sebesar 58.866 KK di 31 provinsi. Dep. Sosial, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 571.374,0

(7)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) KAT, dan PMKS lainnya.

3. Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial

1. Penyerasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berkaitan dengan sistem perlindungan sosial; 2. Pengembangan kebijakan

dan strategi pelayanan perlindungan sosial,

termasuk sistem pendanaan; 3. Penyempurnaan kebijakan

yang berkaitan dengan perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan rentan; dan

4. Pengembangan model kelembagaan bentuk-bentuk kearifan lokal perlindungan sosial.

Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial

1. Penyerasian peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang penyelenggaraan pelayanan perlindungan sosial;

2. Pengembangan kebijakan dan strategi pelayanan perlindungan sosial, termasuk sistem pendanaan; 3. Penyempurnaan kebijakan yang

berkaitan dengan bantuan sosial bagi penduduk miskin dan rentan; dan

4. Pengembangan model kelembagaan bentuk-bentuk kearifan lokal perlindungan sosial.

1. Dikembangkannya kebijakan dan strategi pendanaan perlindungan sosial di tingkat nasional dan daerah;

2. Disempurnakannya kebijakan yang berkaitan dengan bantuan sosial bagi penduduk miskin dan rentan; dan

3. Dikembangkannya model kelembagaan bentuk-bentuk kearifan lokal perlindungan sosial.

Dep. Sosial 3.720,2

4. Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

1. Pengkajian, penelitian, pelatihan dan pendidikan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial; 2. Pengkajian dan penelitian

dalam upaya peningkatan

Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

1. Pelaksanaan pengkajian, penelitian, pelatihan dan pendidikan

manajemen pelayanan kesejahteraan sosial;

2. Penataan sistem dan mekanisme kelembagaan, termasuk

1. Dimanfaatkannya 5 paket hasil penelitian, pengkajian, dan studi banding, penataan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial; 2. Meningkatnya kualitas prasarana

dan sarana pelayanan kesejahteraan sosial;

3. Tersusunnya sistem dan mekanisme

(8)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) kualitas pelayanan

kesejahteraan sosial,

termasuk manajemen, sarana dan prasarana;

3. Penyusunan dan penetapan standarisasi dan akreditasi pelayanan kesejahteraan sosial, serta penataan sistem dan mekanisme

kelembagaan; 4. Pengembangan sistem

informasi, data dan publikasi pelayanan kesejahteraan sosial; dan

5. Peningkatan pembinaan hukum dan perundangan yang mendukung pelayanan kesejahteraan sosial.

perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial;

3. Pengkajian dan penelitian mengenai peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial;

4. Penyusunan dan penetapan standarisasi dan akreditasi pelayanan kesejahteraan sosial; 5. Pengembangan sistem informasi

dan publikasi mengenai pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS; 6. Pengintegrasian data dan informasi

mengenai PMKS ke dalam survai dan sensus nasional; dan

7. Pembinaan hukum dan perundangan yang berkaitan dengan pelayanan kesejahteraan sosial bagi aparat.

kelembagaan, termasuk standar dan akreditasi pelayanan kesejahteraan sosial;

4. Terwujudnya sistem informasi pelayanan kesejahteraan sosial dan terintegrasinya data dan informasi PMKS ke dalam survai dan sensus nasional; dan

5. Terlaksananya sosialisasi dan pembinaan hukum dan perundang-undangan tentang pelayanan kesejahteraan sosial bagi aparat.

5. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

1. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial dan masyarakat (TKSM/relawan sosial, Karang Taruna, organisasi sosial, termasuk kelembagaan sosial di tingkat lokal);

2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung

upaya-Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

1. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat antara lain TKSM/relawan sosial, karang taruna, organisasi sosial, dan kelembagaan sosial di tingkat lokal; 2. Peningkatan peran aktif masyarakat

dan dunia usaha dalam upaya penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS; 3. Peningkatan jejaring kerjasama

1. Tersedianya TKSM/relawan sosial yang diberdayakan sebanyak 5.953 orang, Karang Taruna 2.648 KT, dan 1.922 organisasi sosial masyarakat;

2. Berkembangnya jejaring kerja pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah PMKS yang dilayani; dan

3. Meningkatnya pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan, dan

(9)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) upaya penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS; 3. Pembentukan jejaring kerjasama pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS), masyarakat dan dunia usaha, termasuk organisasi sosial tingkat lokal; dan

4. Peningkatan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.

pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Masyarakat, termasuk organisasi sosial tingkat lokal; dan 4. Pelestarian nilai kepahlawanan,

keperintisan dan kejuangan.

kejuangan, serta terpugarnya 68 TMP, 20 MPN, dan 48 rumah perintis kemerdekaan.

6. Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial

1. Peningkatan penyuluhan kesejahteraan sosial, khususnya di daerah kumuh, perbatasan, terpencil, rawan konflik, rawan bencana, dan gugus pulau;

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas penyuluhan sosial melalui media massa cetak dan elektronik; dan 3. Peningkatan kualitas

penyuluhan kesejahteraan sosial melalui pelatihan teknik komunikasi.

Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial

1. Penyuluhan sosial melalui media masa cetak dan elektronik; dan 2. Peningkatan kualitas penyuluhan

melalui pelatihan teknik komunikasi.

1. Terlaksananya penyuluhan sosial di daerah;

2. Meningkatnya kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial di daerah; dan 3. Terlaksananya sosialisasi dan

advokasi bagi dunia usaha melalui investasi sosial.

(10)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) 7. Pengembangan dan Keserasian

Kebijakan Kesejahteraan Rakyat 1. Sinkronisasi kebijakan dan

pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan; 2. Penyerasian penanganan

masalah-masalah strategis yang menyangkut

kesejahteraan rakyat, antara lain pengungsi dan korban bencana alam dan konflik sosial; dan

3. Penyelarasan kebijakan bidang kesehatan, termasuk penanggulangan HIV/AIDS, bidang lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, pendidikan, budaya, pemuda, olah raga, aparatur negara, pariwisata dan agama.

Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kesejahteraan Rakyat 1. Sinkronisasi kebijakan dan

pelaksanaan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan; dan 2. Penyerasian penanganan

masalah-masalah yang menyangkut kesejahteraan rakyat termasuk penanggulangan bencana di NAD.

1. Tersusunnya kebijakan dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dan pemenuhan hak-hak sosial dasar kesejahteraan rakyat.

Kementerian Koord. Bidang Kesejahteraan Rakyat

37.800,0

8. Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial 1. Penyusunan berbagai

peraturan perundangan yang berkaitan dengan bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial;

2. Penyediaan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan tanggap

Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

1. Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial; 2. Penyediaan bantuan dasar pangan,

sandang, papan dan fasilitas bantuan tanggap darurat, termasuk bantuan pemulangan/ terminasi bagi korban bencana alam, bencana

1. Tersusunnya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial; 2. Terjaminnya ketersediaan bantuan

dasar bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS lainnya, termasuk pemulangan pengungsi ke daerah asal dan bantuan terminasi;

3. Terlaksananya bantuan sosial bagi

(11)

No. Program/ Kegiatan Pokok RPJM

Program/

Kegiatan Pokok RKP 2006 Sasaran Program Instansi Pelaksana

Pagu Sementara (Juta Rupiah) darurat dan bantuan

pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS lainnya;

3. Pemberian bantuan bagi daerah penerima eks-korban kerusuhan dan pekerja migran bermasalah; 4. Pemberian bantuan bagi

korban tindak kekerasan melalui perlindungan dan advokasi sosial; dan 5. Penyelenggaraan bantuan

dan jaminan sosial bagi fakir miskin, penduduk daerah kumuh, dan PMKS lainnya.

sosial dan PMKS lainnya; 3. Penyediaan bantuan stimulan

bahan bangunan rumah bagi korban bencana alam dan bencana sosial;

4. Penyiapan bantuan bagi daerah penerima pengungsi dan pekerja migran bermasalah;

5. Pemberian bantuan bagi korban tindak kekerasan; dan

6. Peningkatan jaminan kesejahteraan sosial bagi fakir miskin, penduduk daerah kumuh, dan PMKS lainnya.

korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah; dan 4. Terlaksananya sistem jaminan

kesejahteraan sosial bagi fakir miskin, penduduk daerah kumuh, dan PMKS lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan batasan yang telah ditentukan, Alat uji ini akan bekerja sebagai mana mestinya dengan menghasilkan output nilai secara acak/random yang akan ditunjukan dengan beberapa

Pada pengujian ini dilakukan untuk mengukur kombinasi probabilitas crossover dan probabilitas mutasi yang paling tepat pada permasalahan VRPTW untuk optimasi

Berbekal lebih dari 40 tahun pengalaman sebagai bagian dari Agung Podomoro Grup, Agung Podomoro Land mempunyai landasan yang kuat untuk menjadi pengembang terdepan dalam

Laporan akhir program kreativitas mahasiswa : Isolasi Metabolit Sekunder dari Mycobiont Lichen Sumatera Stereocaulon Halei dan Aktivitas terhadap Antibakteri..

Pada penelitian ini optimalisasi dalam penanganan gangguan jaringan distribusi listrik diimplementasikan kedalam sebuah model sistem dengan menerapkan neural

Jika dilihat dari letak keempat Kabupaten/kota tersebut yang berdekatan, hal ini juga memperkuat hasil analisis yang menyimpulkan bahwa sebaran Proporsi PDRB sektor

There is an inverted U-shaped pattern also between FSTS and idiosyncratic volatility which shows that there is positive when the level of internationalization of the

Awalnya dalam praktikum ini peneliti yang juga mengampuh mata kuliah rangkaian elektronika analog menggunakan media pembelajaran berupa papan protoboard dan