• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS TEMATIK TEROBOSAN DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA UNTUK MENJADIKAN ASN BERDAYA SAING GLOBAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA TULIS TEMATIK TEROBOSAN DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA UNTUK MENJADIKAN ASN BERDAYA SAING GLOBAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJEMEN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KARYA TULIS TEMATIK

TEROBOSAN DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME

WIDYAISWARA UNTUK MENJADIKAN ASN

BERDAYA SAING GLOBAL

Oleh :

Ir. Tasripin Sartiyono, MT

Widyaiswara Ahli Utama

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Tematik ini :

Judul : Terobosan Dalam Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara Untuk Menjadikan ASN Berdaya Saing Global

Disusun oleh : Ir. Tasripin Sartiyono, MT

Jabatan : Widyaiswara Ahli Utama

Untuk : Memenuhi Persyaratan Pemilihan Widyaiswara Berprestasi Tahun 2020

Jakarta, 15 Juni 2020 Disetujui oleh : Penulis,

Kepala Pusat

Pengembangan Kompetensi Manajemen,

Ir. Moeh. Adam, MM NIP.196503031992031002

Ir. Tasripin Sartiyono, MT NIP.195909081986031002

(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, sehingga dapat diselesaikan penulisan Karya Tulis Tematik sebagai syarat dalam rangka mengikuti ajang pemilihan Widyaiswara berprestasi tahun 2020, dimana penulis sebagai widyaiswara mempunyai tugas Dikjartih dan Pengembangan Diklat, khususnya terkait dengan mata pelatihan Manajemen Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar Calon PNS, dan penulis lebih tertarik untuk menulis tema “Upaya Widyaiswara dalam menciptakan SDM yang berdaya saing global”, dengan memilih judul karya tulis “Terobosan Dalam Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara Untuk Menjadikan ASN Berdaya Saing Global”.

Widyaiswara tidak cukup hanya mempunyai kompetensi di bidangnya, namun harus lebih kreatif dan inovatif serta mengikuti perkembangan di era digital saat ini, dan harus dapat mengembangkan profesinya sebagai pengajar, fasilisator, mentor, pembimbing (coach) dan conselor dengan menyesuaikan ASN muda melenial yang sangat smart, cepat, sangat kreatif dan sangat inovatif, sehingga widyaiswara harus updated dan selalu berusaha untuk menambah pengetahuan sesuai dengan perkembangan terkini tanpa harus menunggu tersedianya pendanaan dan program regular.

Saat ini, metode pembelajaran tatap muka sudah dikurangi, melainkan lebih banyak melalui virtual, distance learning, e-learning dan sejenisnya. Semula pengajar dan participant belum terbiasa dengan metode baru tersebut, namun nantinya kebiasaan akan mendapatkan kenyamanan, apalagi di era new normal akibat Covid 19 saat ini.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa karena dengan singkatnya waktu untuk menulis, maka akan banyak kekurangan, untuk itu mohon kiranya dapat diberikan masukan oleh semua pihak untuk bermanfaatnya karya tulis ini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi usaha kita semua. Amin.

Jakarta, Juni 2020 Penulis,

Ir. Tasripin Sartiyono, MT NIP.195909081986031002

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... 2 KATA PENGANTAR ... 3 DAFTAR ISI... 4 DAFTAR TABEL ... 5 DAFTAR GAMBAR ... 6 BAB I PENDAHULUAN ... 7 A. Latar Belakang ... 7 B. Identifikasi Masalah... 8 C. Tujuan Penulisan ... 9

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ... 10

A. Kerangka Teoritik ... 10

B. Pembahasan ... 10

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 14

A. Kesimpulan ... 14

B. Rekomendasi ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(5)

5

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Widyaiswara Kementerian PUPR Status Mei 2020 ... 8

(6)
(7)

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mengikuti ajang pemilihan Widyaiswara berprestasi tahun 2020, yang dipersyaratkan menulis Karya Tulis Tematik, dengan pilihan tema : Peran Widyaiswara dalam mewujudkan Agile Bureaucracy dan Upaya Widyaiswara dalam menciptakan SDM yang berdaya saing global. Penulis sebagai widyaiswara mempunyai tugas Dikjartih dan Pengembangan Diklat, khususnya terkait dengan mata pelatihan Manajemen Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar Calon PNS yang sering saya ampu dalam setiap pelatihan, maka lebih tertarik untuk menulis tema “Upaya Widyaiswara dalam menciptakan SDM yang berdaya saing global”, dengan memilih judul karya tulis “Terobosan Dalam Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara Untuk Menjadikan ASN Berdaya Saing Global”.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025, yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berupa Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 : Reformasi Birokrasi, 2014-2019 : Sistem Merit, dan 2020-2024 : Birokrasi Berkelas Dunia. Dari Visi Birokrasi Berkelas Dunia tahun 2020 – 2024, diharapkan menghasilkan ASN yang Smart 2024, dengan profil ASN yang mempunyai integritas tinggi, mempunyai Nasionalisme yang tinggi, Profesionalisme, Berwawasan Global, menguasai Industri Teknologi 4.0 dan pandai berhasa asing, mempunyai jiwa melayani (Hospital) yang tinggi, mempunyai jaringan (Networking) yang luas dan mempunyai jiwa kewirausahaan (Entrepreneurship).

Sebagai Widyaiswara tidak cukup hanya mempunyai kompetensi di bidangnya, namun harus lebih kreatif dan inovatif serta mengikuti perkembangan di era digital saat ini, dan harus dapat mengembangkan profesinya sebagai pengajar, fasilisator, mentor, pembimbing (coach) dan conselor dengan menyesuaikan ASN muda melenial yang sangat smart, cepat, sangat kreatif dan sangat inovatif, sehingga widyaiswara harus updated dan selalu berusaha untuk menambah pengetahuan sesuai dengan

(8)

perkembangan terkini tanpa harus menunggu tersedianya pendanaan dan program regular dari instansinya.

B. Identifikasi Masalah

Sebagian besar Widyaiswara yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga dan Daerah berasal dari impassing Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dari Pejabat Tinggi Pertama, Madya maupun Utama, yang berumur lebih dari 58 tahun yang memang diperlukan instansi atas pengalamannya dalam praktek memimpin unit kerja, dan selama menjalankan tugasnya selalu didampingi oleh staf dengan alat penunjang dan pendanaan yang sangat cukup, sehingga yang bersangkutan cukup kesulitan dalam mengikuti perkembangan di era digital saat ini untuk mengajar dan memfasilitasi peserta pelatihan (ASN) yang sebagian besar kaum milenial dengan sudah terbiasa menggunakan peralatan yang serba digital dan lebih banyak belajar dari media sosial seperti internet, youtube dan sejenisnya.

Tabel 1 Daftar Widyaiswara Kementerian PUPR Status Mei 2020

No Jenjang Jabatan Jumlah Umur Latar Belakang 1. Ahli Utama 28 orang 64-65 th : 11 orang

60-64 th : 17 orang

JPT dari

Eselon 1 : 12 orang Eselon 2 : 16 orang 2. Ahli Madya 17 orang 58-60 th : 5 orang

55-58 th : 4 orang 50-55 th : 3 orang < 50 th : 5 orang JPT dari Eselon 2 : 2 orang Impassing : 14 orang Cawid : 1 orang 3. Ahli Muda 1 orang 40 th Impassing

Jumlah 46 orang

Saat ini, metode pembelajaran tatap muka pada pelatihan sudah dikurangi, melainkan lebih banyak melalui virtual, distance learning, e-learning dan sejenisnya. Semula pengajar dan participant belum terbiasa dengan metode baru tersebut, namun nantinya kebiasaan akan mendapatkan kenyamanan, apalagi di era new normal akibat Covid19 saat ini. Sehingga kurikulum pelatihan, persyaratan peserta pelatihan, metode pembelajaran, media pembelajaran, sarana dan prasarana serta pengajar/widyaiswara harus menyesuaikannya.

(9)

9

Fasilitas penunjang untuk peningkatan pengajar/widyaiswara dari atasan langsung instansinya masih sangat terbatas dan belum memadai, dan pola berfikir sebagian besar dari widyaiswara masih mengharapkan ketersediaan sarana dan prasarana kantor yang cukup, hal ini masih termasuk katori penggunaan Fix Mind-set (kecerdasan statis) yang mengarah ke keinginan untuk terlihat cerdas, sehingga ada kecenderungan untuk : menghindari tantangan, mudah menyerah, melihat usaha sebagai kesia-sian, mengabaikan kritik yang membangun dan merasa terancam oleh kesuksesan orang lain, padahal widyaiswara yang profesional diharapkan mempunyai Growth Mind-set (kecerdasan dapat dikembangkan) dengan mempunyai keinginan untuk belajar, sehingga ada kecenderungan untuk : menyukai tantangan, bertahan dalam menghadapi rintangan, melihat usaha sebagai jalan menuju menjadi hebat, belajar dari kritik dan mengambil pelajaran inspirasi kesuksesan orang lain sebagai hasil mereka mencapai potensi maksimal (Prof. Dr. Hj. R. Poppy Yaniawati, M.Pd., Dosen Universitas Pasundan dalam Webinar Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) Dalam Pembelajaran pada Masa New Normal. Imtec Indonesia, tanggal 13 Juni 2020). Kemudian terobosan apa yang harus dilakukan oleh widyaiswara dalam menciptakan ASN yang smart dan berwawasan Global di tahun 2024 ?

C. Tujuan Penulisan

Tahun 2020 adalah tahun pertama untuk mempersiapkan ASN yang smart dan berwawasan global dan terjadi tantangan akibat covid 19 yang mengharuskan dalam situasi tatanan baru (new normal), sehingga sudah saatnya untuk mencari solusi khususnya di bidang pelatihan dengan merancang kurikulum yang tepat, metode pembelajaran yang tepat, sarana dan prasarana yang sesuai dan memadai serta menyiapkan pengajar yang profesional.

Terkait dengan penyiapan pengajar/widyaiswara yang sebagian besar mempunyai latar belakang umur di atas 58 tahun, pengetahuan IT yang masih kurang dan pendanaan yang terbatas, sehingga diperlukan strategi yang tepat dan cepat dimanfatkan untuk menunjang ASN yang smart 2024.

(10)

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Teoritik

Metode dalam penyusunan karya tulis ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Data diambil dari data di Sekretariat Ikatan Widyaiswara Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pengamatan penulis dari hasil fasilitasi yang telah dilakukan oleh Instansi Pembina yaitu Pusat Diklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang saat ini berubah nomenklaturnya menjadi Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen.

B. Pembahasan

Pelatihan yang dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan akreditasi yang dimiliki oleh Balai Diklat Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terdiri dari bidang Manajemen dan bidang Teknis PUPR. Pelatihan bidang Manajemen yang sudah dilakukan pelatihan adalah Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV yang diganti dengan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III yang diganti dengan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II yang diganti dengan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, sedangkan bidang Teknis PUPR terdiri dari bidang Jalan dan Jembatan, bidang Perumahan, bidang Sanitasi, bidang Air Minum, bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah (PIW), bidang Sumber Daya Air dan bidang Konstruksi. Selain itu ada pelatihan bidang umum/kesekretariatan, bidang keuangan/ perbendaharaan dan bidang hukum.

Pengajar yang ditugaskan untuk pelatihan tersebut terdiri dari Widyaiswara untuk bidang Manajemen dan teknis sesuai dengan kompetensi, dimana pengajar bidang teknis lebih banyak porsinya diserahkan kepada Jafung Teknis dan Narasumber dari Perguruan Tinggi, termasuk purnabakti. Sedangkan pelatihan bidang umum dan keuangan pengajarnya ditunjuk dari Kementerian lain, seperti Kementerian Keuangan.

(11)

11

Sebenarnya pengajar dari Jafung Teknis cenderung sudah berumur dan tidak dibekali dengan TOT metode pembelajaran yang benar, namun pengalaman teknis dibidangnya sangat menguasai, dan tentunya belum dapat menyajikan metode pembelajaran di era digital saat ini.

Instansi Pembina, Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jafung, dan Pusdiklat Teknis lain, seperti Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Juga Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi, secara terbatas pernah melakukan peningkatan kompetensi pengajar, namun terkait dengan pelatihan IT dengan mengundang narasumber dari PT. Tempo yaitu pembuatan bahan tayang yang inovatif, sebagian besar mengalami kesulitan, dan kurang efektif. Sementara Pusdiklat Teknis telah menyiapkan kurikulum pelatihan berbasis kompetensi dan dengan metode e-learning dan blanded learning, dengan melibatkan sebagian kecil dari widyaiswara yang ada, dan belum sempat dilakukan sosialisasi kepada widyaiswara lainnya, dan akhirnya terjadi wabah covid 19 yang mengharuskan pembelajaran dengan distance learning melalui Zoom Cloude Meeting, dan karena jumlah pelatihan masih sangat terbatas dan dananya dipotong untuk membantu menangani dampak dari covid 19 tersebut, sehingga sebagian besar widyaiswara tidak mempunyai kegiatan untuk melakukan tugasnya yaitu Dikjartih dan Pengembangan Diklat di Instansinya.

Melihat situasi akibat covid19 mengharuskan widyaiswara bekerja dari rumah (WFH), namun karena penugasannya kurang jelas dan kurang tegas, sehingga yang dilakukan tidak mendukung tugas yang sebenarnya, misalnya hanya mengikuti webinar yang temanya tidak terkait, karena webinar pun pesertanya terbatas sehingga sering tidak masuk daftar atau terlambat mendaftar. Padahal sebenarnya banyak yang bisa dilakukan di rumah, misalnya menyiapkan bahan ajar, bahan tayang yang kaya improvisasi dan inovatif dari googling di internet, pengembangan profesi dengan membuat Karya Tulis Ilmiah berupa non buku maupun berupa buku, baik secara perorangan maupun kelompok, agar dapat menghasilkan produk yang baik sebaiknya secara berkelompok.

Sebenarnya instansi Pembina dapat membantu untuk memfasilitasi kebutuhan widyaiswara, namun karena terjadi pengurangan/pemotongan dana DIPA yang signifikan, situasi dan kondisi juga terbatas demi memutus rantai penyebaran covid19, sehingga semua shock dan kurang berfikir secara jernih. Karena pengalaman bekerja dari rumah (WFH), dimana dapat belajar sendiri di rumah dan memanfaatkan jaringan

(12)

internet, sehingga para widyaiswara dapat mengembangkan dan meningkatkan profesinya secara mandiri, tanpa menunggu fasilitas dan pendanaan dari kantor instansi Pembina, serta jadwal kapan dilakukan pelatihan, dengan membuat rencana kerja masing-masing sesuai dengan bidang kompetensi dan agenda yang dipilih dalam pembelajaran. Pengelompokan dapat dilakukan dengan meninjau kelompok peminatan. Kelompok peminatan ini tentunya dapat dilihat kemampuan dalam bidang teknologi dan informatika (IT) sehingga dapat dilakukan pembagian tugas secara kelompok. Hal ini tentunya membuka kesadaran dari masing-masing widyaiswara untuk dapat merubah mindset dari “Fixed Mind-set” kearah “Growth Mind-set”. Apabila para widyaiswara Kementerian PUPR sudah dapat merubah menjadi Growth Mind-set tersebut, sehingga para widyaiswara Kementerian PUPR mempunyai keinginan untuk belajar sangat tinggi, dapat menyukai tantangan, dapat mencari solusi dalam menghadapi rintangan, dapat semangat berusaha menjadi hebat, dapat belajar dari kritik orang lain dan juga dapat mengambil pelajaran inspirasi dari kesuksesan orang lain dan menghasilkan capaian potensi yang maksimal.

Untuk mengkoordinasikan peningkatan profesionalisme para widyaiswara, sebenarnya tidak harus menunggu dari orang lain, namun diharapkan secara naluri pemimpin dan pengajar kepemimpinan yang selalu memberi motivasi kepada anak didik, sudah merupakan keharusan untuk memotivasi diri sendiri, berfikir jauh ke depan untuk mengantar dan menciptakan para ASN menjadi smart dan berwawasan global, yang tentunya pengajar/widyaiswara tidak perlu menunggu perintah dan fasilitas serta pendanaan yang cukup. Data Widyaiswara Ahli Utama yang mempunyai umur di bawah 64 tahun sebanyak 17 orang dan Widyaiswara Ahli Madya dan Ahli Muda yang mempunyai di bawah 58 tahun juga 17 orang, sehingga masih sangat produktif untuk meningkatkan profesionalisme secara mandiri. Tantangan biasanya merupakan pemicu untuk peningkatan seseorang dalam proses perubahan, sehingga instansi Pembina dapat memberi challenge atau tantangan kepada para widyaiswara Kementerian PUPR.

Dari perjalanan revolusi insdustri di dunia, yaitu Industry 1.0 (mulai 1784): penggunaan mesin uap dalam industry, Industry 2.0 (mulai tahun 1870): penggunaan mesin produksi massal bertenaga listrik/minyak, Industry 3.0 (mulai tahun 1969) : penggunaan teknologi informasi dan mesin otomatis, dan Industry 4.0 (diperkenalkan tahun 2011) : mesin integrasi jaringan internet (internet of things). Pada revolusi Industry

(13)

13

4.0 merupakan perubahan fundamental di bidang industry yang memasuki era baru, dan merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi dibantu teknologi informal berbasis internet dalam proses pengaplikasiannya, sehingga keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya menjadi berkurang. Disini terjadi disrupsi (disruption) dimana merupakan fenomena yang diakibatkan oleh perubahan fundamental yang begitu cepat oleh perkembangan teknologi, mengacak-acak pola tatanan lama untuk menciptakan tatanan baru, dan merupakan situasi dimana pergerakan dunia industry atau persaingan kerja tidak lagi linear, serta menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif, sehingga ada pilihan : “berubah atau punah”. Bagaimana cara menghadapi disruption ini, jawabannya adalah “dibutuhkan mindset baru”, yaitu Growth Mind-set (kecerdasan yang dapat dikembangkan).

(14)

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

1. Untuk menciptakan ASN yang smart dan berwawasan global tahun 2024 sesuai amanat Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025, yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam bentuk Visi Birokrasi Berkelas Dunia tahun 2020 – 2024, maka perlu dilakukan sebagai berikut :

a. Perubahan Mind-set oleh pengajar/widyaiswara dari Fix Mind-set menjadi Growth Mind-set secara suka rela dari dirinya sendiri dengan diberikan sentuhan berupa tantangan dari instansi Pembina.

b. Profesionalisme pengajar/widyaiswara harus ditingkatkan secara cepat, berinovasi dan kreatifitas yang tinggi secara pribadi, belajar mandiri dan berkelompok kecil dari fasilitas perkembangan teknologi 4.0 melalui internet, tanpa mengharapkan dukungan dari instansi Pembina.

c. Pengajar/widyaiswara ikut melibatkan diri dalam penyusunan kurikulum pelatihan kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan di era digital saat ini yang tidak hanya berbasis kompetensi, namun pengembangan lainnya menuju ASN yang smart, dengan mengembangkan pembelajaran e-learning, blended learning, coaching, mentoring dan konseling.

2. Tantangan yang ada pada pengajar/widyaiswara adalah sulitnya merubah mind-set, namun mulai dari dasar pengalaman yang tinggi dari para widyaiswara senior dapat di-blended dengan kemampuan dari widyaiswara milenial untuk bersinergi dalam meningkatkan profesionalismenya.

(15)

15

B. Rekomendasi

1. Penyiapan ASN smart 2024 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah suatu keharusan yang perlu dilaksanakan dengan segera untuk menunjang tugas berat Organisasi berkelas dunia di tahun 2025, salah satunya adalah meningkatkan profesionalisme widyaiswara sebagai ujung tombak peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bernaung di Badan Pengembangan SDM. Untuk itu diharapkan Instansi Pembina Widyaiswara dapat mendukung peningkatan profesionalisme dari pengajar/widyaiswara dalam proses pengembangan diklat, pengembangan kurikulum dan monitoring serta evaluasi setiap tahapan pada proses pengembangan SDM di Kementerian PUPR.

2. Koordinasi yang lebih intensif antara widyaiswara dengan instansi Pembina dan stakehoders terkait perlu dijalin lebih baik lagi tanpa ada sekat-sekat yang menghambat, sehingga justru sinergi dengan memberi porsi utama kepada widyaiswara dalam pengembangan sumber daya manusia di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (2020). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2018). Grand Design Pengembangan ASN PUPR Melalui Pelatihan Bidang JP3IW. Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. 1-85.

Republik Indonesia (2010). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.

Yuniawati, Poppy (2020). Bahan presentasi dalam Webinar Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) Dalam Pembelajaran pada Masa New Normal. Imtec Indonesia.

(17)

17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

I. IDENTITAS PRIBADI

NAMA : Ir. TASRIPIN SARTIYONO, MT NIP : 19590908 198603 1 002

TEMPAT/TGL LAHIR : DEMAK, 08 SEPTEMBER 1959 PANGKAT/GOLONGAN : PEMBINA UTAMA MUDA, IV/c JABATAN : WIDYAISWARA AHLI UTAMA

ALAMAT RUMAH : JL. MANUNGGAL No.23A RT.09 RW.12 KEL. CIBUBUR, KEC. CIRACAS, JAKARTA TIMUR EMAIL : tasripinsar@yahoo.co.id dan sartiyonotas@gmail.com HANDPHONE/WA : 0811857211

II. RIWAYAT JABATAN

1 PENGAWAS LAPANGAN, PROYEK PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI IRIAN JAYA, 1985 - 1987

2 KAUR TATA USAHA, PROYEK PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI IRIAN JAYA, 1987 – 1989 3 PIMBAGPRO/PINPRO BIDANG JALAN, 1989 – 1996

4 KEPALA SEKSI DI DITJEN BINA MARGA, DEP.PU, 1999 – 2000

5 KEPALA SEKSI DI DITJEN PENGEMBANGAN PERDESAAN, DEP. KIMBANGWIL, 2000 – 2001 6 KEPALA SEKSI DI DITJEN TATA PERKOTAAN DAN PERDESAAN, DEP. KIMPRASWIL, 2001 –

2006

7 KEPALA SEKSI DI DITJEN BINA MARGA, DEP.PU, 2006 – 2006

8 KEPALA BIDANG DI BALAI BESAR PJN, DITJEN BINA MARGA, DEP.PU, 2006 -2011 9 KEPALA SUBDIT DI DITWIL II, DITJEN BINA MARGA, DEP.PU, 2011 – 2013

10 KEPALA BALAI BESAR PJN, DITJEN BINA MARGA, DEP.PU, 2013 – 2015 11 WIDYAISWARA AHLI MADYA, KEMENTERIAN PUPR, 2015 – 2019

12 WIDYAISWARA AHLI UTAMA, KEMENTERIAN PUPR, SEJAK 08-08-2019 sd SEKARANG

III. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN 1 SD : SDN BUMIHARJO, DEMAK LULUS 1971 2 SLTP : SMPN GROGOL, DEMAK LULUS 1976

3 SLTA : SMAN III SEMARANG, SEMARANG LULUS 1979 4 DIPLOMA : --

(18)

5 SARJANA : UNDIP SEMARANG, TEK. SIPIL, LULUS 1985 :

6 STRATA DUA

: ITB BANDUNG, PROG STJR, TEKNIK JALAN RAYA, LULUS 1998 :

7 STRATA

TIGA :

IV. PELATIHAN 1 Pejabat Inti Proyek (PIP), Tahun 1992 - Bandung 2 Diklat ADUM, Tahun 1995 - Jakarta

3 Diklat SPAMA, Tahun 1999 - Makassar

4 TOT Quality Assurance (Jaminan Mutu) Bidang Pengairan, Tahun 2000 - Bandung 5 TOT Sistem Manajemen Lingkungan utk Jalan Perkotaan (SESIM), Tahun 2002 – Cianjur 6 Pelatihan Konseptor Penyusunan Standar/Ped. Teknis, Tahun 2002 - Bandung

7 ToT Sistem Manajemen Jalan Perkotaan (URMS), Tahun 2002 - Jakarta 8 ToT Pemberdayaan Masy.dlm Pemeliharaan Jln. Desa, Tahun 2002 - Jakarta 9 Pelatihan IIRMS (IRMS, IBMS dan SiPP), Tahun 2004 - Jakarta

10 ToT-PIP Bidang Perkotaan dan Perdesaan, Tahun 2004 - Jakarta 11 Pelatihan Operasionalisasi BMS, Tahun 2004 - Jakarta

12 Diklat Penyegaran Pejabat Eselon 4 Bid. Bina Marga, Tahun 2004 - Jakarta 13 Pelatihan Teknik Keinstrukturan, Tahun 2016 - Jakarta

14 Pelatihan Audit Mutu Internal Bid. Sistem Manajemen Mutu, Tahun 2008 - Medan

15 Pelatihan Perencanaan Jalan dengan menggunakan Software Land Development, 2008 - Medan 16 Diklat Kepemimpinan Tkt. II (Diklatpim II), Tahun 2009 - Surabaya

17 Diklat Regional Development Management & Leadership (RDML), Tahun 2009 - Jakarta 18 Pelatihan Pemahaman ISO 9001:2008 utk Eksekutif, Tahun 2013 - Jakarta

19 Pelatihan Audit Internal ISO 9001:2008, Tahun 2013 - Jakarta 20 TOT bagi Widyaiswara dan Pejabat Struktural, Tahun 2015 – Bogor 21 TOT Pelatihan Revolusi Mental bagi ASN, Tahun 2015 - Jakarta 22 TOT Pemeliharaan Jembatan, Tahun 2016 - Bandung

23 TOT Spesifikasi Teknik Jalan 2010 Revisi-3, Tahun 2016 – Bandung 24 TOT Manual Desain Perkerasan (MDP), Tahun 2016 - Bandung

25 Pelatihan Kewidyaiswaraan Substansi Diklatpim III & IV, Tahun 2016 - Jakarta 26 Pelatihan Penerapan Kebijakan/TOF Latsar CPNS, Tahun 2017 – Tangsel

(19)

19 27 Pelatihan Internalisasi Nilai.N!Lai PUPR, Kode Etik Dan Kode Perilaku, Tahun 2017 – Jakarta 28 Pelatihan Rancang Bangun Kurikulum Diklat, Tahun 2017 – Jakarta

29 TOF ANEKA, Tahun 2017 - Tangsel

30 Bimtek Agenda Bela Negara, Latsar CPNS, Tahun 2018 - Tangsel

31 Pelatihan Kewidyaiswaraan Berjenjang Tingkat Tinggi, Tahun 2018 - Jakarta

32 Bimtek Strategi Pelatihan Bidang Jalan, Perumahan, Permukiman, dan PIW, Tahun 2018 – Tangsel

33 TOT Spesifikasi Umum 2018 Bid Jalan dan Jembatan, Tahun 2018 - Bogor 34 Mini Workshop Pengajar Latsar CPNS, Januari 2019 – Tangerang

35 Pelatihan Infographic Design with Powerpoint – Tempo, Februari 2019 – Tangerang Selatan 36 Pelatihan Kepribadian dari John Robert Powers, Maret 2019 – Jakarta

37 Workshop Peningkatan Pengajar Latsar CPNS, Mei 2019 – Sentul

38 Workshop Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN-II), Mei 2019 - Bandung

39 Workshop Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA), Januari – Februari 2020 40 Workshop Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP), Februari – Maret 2020

V. KARYA TULIS ILMIAH

1 KTI NON BUKU : Pemenuhan Kompetensi Perencanaan Teknis Jalan di Kementerian PUPR, terbit di Junal Pembangunan dan Administrasi Publik, STIA LAN Jakarta 2019.

2 KTI bentuk BUKU : Penggunaan Prasarana dan Sarana Perkantoran Berbasis Go Green, terbit tahun 2019

3

VI. SPESIALISASI MENGAJAR 1 Pelatihan Teknis : Bidang Jalan dan Jembatan

2 Pelatihan PIM III dan PIM IV : Agenda Tim Efektif (Jejaring Kerja, Koordinasi dan Kolaborasi, Kecerdasan Emosi dan Membangun Tim Efektif)

3 Pelatihan Dasar CPNS : Agenda II : Komitmen Mutu dan Agenda III : Manajemen ASN 4 Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN-II) : Agenda Kepemimpinan Strategis 5 Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) : Agenda II : Kepemimpinan Kinerja 6 Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) : Agenda III : Pelaksanaan Pekerjaan

Gambar

Tabel 1  Daftar Widyaiswara Kementerian PUPR Status Mei 2020  No  Jenjang Jabatan  Jumlah  Umur   Latar Belakang

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia Pendahuluan: Mencetak generasi rabbani yang unggul di tengah persaingan global dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan

Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas (LDR), dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara aplikatif diketahui bahwa Implenetasi Peraturan Walikota Bontang nomor 16 tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Bagi

Kegiatan Pelatihan dan Pembentukan Korps Mubaligh/Mubalighot Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di kedua cabang sasaran telah terlaksana sesuai dengan tujuan dan target

[r]

Pada akhirnya, hal tersebut akan mendorong peningkatan pendapatan perusahaan sehingga diharapkan kas dan tagihan perusahaan semakin baik, yang pada akhirnya diharapkan akan

Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2020 teknologi dan pengembangan desain; h) Meningkatkan kerja sama dengan para stakeholder untuk mendukung pemasaran

(2002) dari reaksi asam miristat dan asam kaprat dengan gliserol menggunakan enzim lipase jenis Lipozyme IM-20. Dalam penelitian ini akan dikembangkan rute reaksi