• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KARTU PLASTIK (PLASTIC CARD) DALAM BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN KARTU PLASTIK (PLASTIC CARD) DALAM BISNIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KARTU PLASTIK (PLASTIC CARD)

DALAM BISNIS

Oleh :

R. MISRIAH ARIYANI S.

Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon ABSTAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kegiatan atau aktivitas jangka pendek bagi pengguna yang ditekankan pada : Sumber kredit, Sumber uang tunai, dan Penjamin uang cek.

Peran kartu plastik dalam dunia bisnis baik untuk transaksi pinjaman, keamanan, kenyamanan dan prestise bagi pemegang kartu plastik baik tingkat nasional maupun internasional. tetapi juga membantu kita untuk hidup lebih efisien dan efektif.

Penggolongan kartu plastik terbagi dua yakni berdasarkan fungsi dan tempat berlakunya. Kartu plastik berdasarkan fungsinya meliputi credit card, charge card, debit card, cash card dan check guarantee card.

Sedangkan kartu plastik berdasarkan wilayah berlakunya meliputi secara local (domestic) dan internasional.

Jadi dalam bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk/jasa agar memberikan keuntungan bagi pemilik/perusahaan. Khususnya bisnis kartu plastik merupakan kegiatan berisiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material, juga memberikan keuntungan bila berhasil dijalankan. Untuk menghindari risiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan dengan matang dan dijalankan dengan tepat.

KATA KUNCI: Kartu plastik, dan Bisnis. PENDAHULUAN

a.Latar belakang masalah.

Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk/jasa agar

memberikan keuntungan bagi pemilik atau perusahaannya. Bisnis merupakan kegiatan berisiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material, juga keuntungan bila berhasil dijalankan. Untuk menghindari risiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan dengan matang dan dijalankan dengan tepat.

Dalam bisnis kartu plastik perkembangannya semakin pesat. Perkembangan bisnis yang semakin pesat di tingkat nasional maupun

(2)

tingkat dunia, maka peran kartu plastik semakin penting dalam dunia bisnis. Peran kartu plastik dalam transaksi bisnis sudah semakin melebar dengan banyak faktor yang ditawarkan berupa pinjaman, keamanan, kenyamanan, kemudahan dan faktor lain misalnya untuk prestise bagi pemegangnya yang lama kelamaan semakin pudar.

b. Masalah

Permasalahan yang dihadapi oleh keberadaan kartu plastik membawa angin segar bagi penggunanya, karena praktis dan penggunaannya dapat meliputi tingkat nasional dan internasional. Masalahnya adalah bila penggunaannya tanpa perhitungan maka akan sering menimbulkan dampak negatif terhadap penggunanya karena terbelit hutang yang berkepanjangan. c. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kegiatan atau aktivitas jangka pendek bagi pengguna yang ditekankan pada : Sumber kredit, Sumber uang tunai, dan Penjamin uang cek.

TINJAUAN TEORITIK.

a.Pengertian Kartu Plastik

Adalah kartu yang diterbitkn oleh bank atau perusahaan terentu yang dapat di gunakan sebagai alat pembayaran atas transaksi barang atau jasa atau menjamin keabshan cek yang dikeluarkan disamping untuk penarikan uang tunai .

b. Penggolongan Kartu Plastik

Kartu plastik pada prinsipnya dapat di golongkan berdasarksn fungsi dan tempat berlakunya.

A. Penggolongan Kartu plastik berdasarkan fungsinya, yakni: 1. Credit Card (Kartu Kredit).

Adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaan dalam melakukan transaksi jual beli barang atau jasa yang pembayarannya kembali dapat dilakukan secara cicilan sejumlah minimum tertentu. Contoh: Visa, Master Card, dll. Ciri-ciri credit card (kartu kredit)

a. Ketentuan limit kredit diberikan kepada setiap anggota yang tergantung dari jenis kartu (gold, regular atau classic).

b. Pembayaran minimum 10% - 20% dari total saldo tagihan dan dibayarkan paling lambat pada tanggal jatuh tempoh penagihan yang ditentukan setiap bulan.

c. Tingkat bunga di kenakan atas saldo kridit, besarnya sesuai tingkat bunga pasar.

d. Keterlambatan pembayaran (setelah tanggal jatuh tempo) akan dikenakan denda keterlambatan (late charge) sebesar

(3)

prosentase tertentu dari pembayaran minimum atau sejumlah tertentu tanpa dikaitkan dengan jumlah pembayaran jumlah minimum.

Misal: Perhitungan tagihan bulanan: Tagihan bulanan: Rp.

1.000.000,-Pembayaran minimum missal: 10% dari total tagihan dengan pembayaran minimum

Rp.50.000,-Jadi pemegang kartu harus membayar cicilan sebesar perbulan : 10% x Rp. 1.000.000,-= Rp.

100.000,-2. Charge Card.

Adalah kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi dimana nasabah harus membayar kembali seluruh tagihan pada saat ditagih pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa biaya tambahan.

Ciri-ciri charge card, yakni:

a. Umumnya tidak ada ketentuan limit penggunaan dalam menggunakan transaksi.

b. Pembayaran penuh atas semua tagihan sebelum tagihan berikutnya.

c. Apabila pembayaran tidak dilakukan secara penuh dari tagihan akan dikenakan denda keterlambatan (late charge) sebesar prosentase tertentu.

d. Tidak dikenakan tingkat bunga atas setiap pembayaran tagihan. 3. Debit card

Adalah kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi dimana pemilik kartu harus memiliki saldo rekening mencukupi.

Ciri-ciri debit card, yakni:

a. Pemegang kartu harus memiliki rekening pada bank.

b. Transaksi hanya dapat dilakukan apabila pemegang kartu memiliki saldo yang mencukupi pada rekening untuk menutupi biaya transaksinya.

c. Pembayaran dilakukan dengan mendebit langsung saldo rekening pemegang kartu dan mengkredit rekening pihak merchant.

Merchant: Adalah pihak yang bersedia menerima kartu plastik sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang diberikanya. 4. Cash Card

Adalah kartu untuk digunakan untuk menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun melalui ATM bank tertentu. Dengan melakukan perjanjian kerja terlebih dahulu, pemegang

(4)

cash card salah satu bank dapat pula menggunakannya pada bank lainya.

5. Check Guarantee Card.

Adalah kartu yang dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek oleh pemegang kartu. Kartu inipun dapat digunakan dalam melakukan penarikan uang melalui ATM.

B. Penggolongan Kartu Plastik Berdasarkan Wilayah Berlakunya, Yakni:

1. Kartu Plastik Lokal.

Adalah merupakan kartu plastik yang hanya berlaku dan dapat digunakan disuatu wilayah tertentu saja, misalnya Indonesia. Dengan semakin pesatnya pemegang kartu palstik ini menyebakan beberapa perusahaan pengecer dan perusahaan jasa penerbit kartu plastik sendiri (umumnya charge card ) guna memberikan pelayanan yang lebih mudah dan praktis bagi nasabahnya, misalnya Hero, Astra Card, Golden Truly, Garuda Executive Card.

2. Kartu Plastik Internasional.

Adalah kartu yang dapat digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran internasional.

Kartu plastik Internasional yang dapat dipergunakan melakukan transaksi diberbagai tempat di dunia, sbb:

a. Master Card

Kartu kridit ini dimiliki oleh Master card Internasional dan beroperasi berdasarkan lisensi dari Master Card Internasional. b. Visa

Adalah kartu kredit internasional yang dimiliki oleh perusahaan kartu Visa Internasional. Pelaksanaan oprasionalnya berdasarkan lisensi dari Visa Internasional dengan system Franchise.

c. Diners Club.

Diners Club dimiliki oleh Citicorp. Cara operasionalnya dilakukan dengan cara mendirikan subsidiary atau dengan cara Franchise.

d. Carte Blanc.

Kartu ini dimiliki oleh Citicorp dan beroperasi persis sama dengan Diners Club yaitu membentuk subsidiary atau dengan Franchise.

(5)

Kartu kredit ini dimiliki oleh American Express Travel Related Services Incorporated dan beroperasi dengan mendirikan subsidiary. American Express ini pada prinsipnya adalah Charge Card namun dapat memberikan fasilitas credit line kepada pemegang kartu.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini dengan jenis metode penulisan adalah diskriptif dan studi kepustaan/literatur yang berhubungan dengan judul penelitian dan penulisan ini.

PEMBAHASAN

a.Fungsi Kartu Plastik:

Adalah sebagai instrumen dalam melakukan transaksin dibedakan antara lain sbb:

1. Sumber kredit. 2. Sumber uang tunai. 3. Penjamin uang cek. b. Konsep Kartu Kredit.

Yaitu suatu alat identifikasi pribadi yang dimaksudkan untuk menunda pembayaran atas transaksi jual-beli barang dan jasa.

Secara umum tujuan perusahaan kartu kredit meliputi antara lain sbb:

a. Menerima sebanyak-banyaknya nasabah yang memiliki kelayan kredit.

b. Menerima merchant yang dapat dipercaya.

c. Merangsang penggunaan maksimum fasilitas credit line.

d. Membatasi dan mengurangi piutang bermasalah dan penyelewengan. e. Memaksimalkan nilai rata-rata setiap transaksi kartu (sehngga

mengurangi jumlah voucher yang nilainya kecil). c.Mekanisme Transaksi Dengan Kartu Kredit:

A. Gambar mekanisme transaksi jual beli dengan menggunakan kartu kredit dengan melibatkan pihak pemegang kartu, merchant dan issuer dimana issuer disini sekaligus bertindak sebagai acquirer atau servicing agent, yakni sbb:

(6)

Statement Tagihan Tagihan (100%) Perjanjian Perjanjian Pembayaran Pembayaran

Cicilan + Bunga Dikurangi Discount (5%)

Transaksi (Kartu) Barang/Jasa

Gambar 1

Mekanisme Transaksi Jual Beli Dengan Menggunakan Kartu Kredit Keterangan Gambar:

Seorang pemegang kartu melakukan transaksi dengan nilai Rp. 1.000.000,-. Apabila Issuer memungut discount sebesar 5%, maka total tagihan yang seharusnya dibayarkan kepada merchant adalah Rp. 1.000.000,- - (5% x Rp. 1.000.000,-) = Rp. 950.000,-.

Selanjutnya apabila kartu yang digunakan adalah charge card maka pemegang kartu harus membayar lunas seluruh tagihan pada saat jatuh temponya. Sedangkan apabila yang digunakan kartu kredit, maka pemegang kartu dapat membayar sejumlah minimum tertentu (minimum payment) dari total tagihan termasuk bunga. Pembayaran minimum tersebut biasanya akan ditetapkan oleh issuer dan tergantung jenis kartu, gold atau reguler/classic card. Saldo tagihan

Perusahaan Kartu (Issuer/ Acquirer

Pemegang

Kartu (Pembeli (Penjual Barang & Merchant Jasa

(7)

akan dikenakan bunga oleh issuer yang saat ini berkisar 3% - 4%. Penarikan uang tunai biasanya dikenakan tingkat bunga sedikit lebih tinggi daripada transaksi pembelian barang atau jasa.

B. Gambar mekanisme transaksi kartu dimana issuer melibatkan pihak acquirer yaitu pihak yang melakukan penagihan dan pembayaran antara pihak issuer dengan merchant dalam hal kartu tersebut dilakukan dengan franchise. Dengan ilustrasi servicing agent membayar merchant setelah dipotong discount sebesar Rp. 950.000,-. Kemudian servicing agent mengklaim kepada issuer dengan memperoleh interchange fee (3%) yaitu Rp. 30.000,-, sehingga sejumlah reimbursement oleh issuer sebesar Rp. 980.000,-. Dengan demikian issuer dalam tansaksi ini memperoleh discount Rp. 20.000,-. Selanjutnya, issuer akan melakukan tagihan kepada card holder sebesar Rp. 1.000.000,-. Lihat gambar sbb:

Perjanjian Penagihan 100% (Interchange 2%) Reimbursement (Rp.980.000,-) Pembayaran diKurangi (discount 5%) Statement (Rp.950.000,-) Tagihan Perjanjian Perjanjian Pembayaran Tagihan 5% Cicilan + bunga Tagihan 5% Transaksi (Kartu) Perusahaan Kartu

(Issuer) Servicing Agent

(Acquirer)

Pemegang Kartu

(Pembeli) Merchant(Penjual

(8)

Barang/jasa Gambar 2

Mekanisme transaksi kartu dimana issuer melibatkan pihak acquirer d.Statement Tagihan

Pemegang kartu secara periodik akan memperoleh statement tagihan dari issuer yang dikirimkan kepada alamat pemegang kartu setiap tanggal tertentu setiap bulanya. Statement tagihan tersebut berisi perincian Informasi mengenai hal-hal sbb:

1. Nomor kartu 2. Tanggal tagihan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Pembayaran minimum 5. Jumlah tagihan.

Limitimbaga yang mengelola penggunaan kartu plastik terutama dalam hal penagihan dan pembayaran antara pihak issuer dengan pihak merchant.

1. Pemegang kartu (Card Holder).

Adalah pemegang kartru atau anggota terdiri atas perseorangan yang di tetapkan oleh penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai dengan kegunaannya.

2. Merchant.

Adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu atas transaksi jual-beli barang atau jasa. Merchant ini berupa: pedagang, toko-toko, hotel, restoran, travel biro, dsb. Antara merchant dengan issuer biasanya terlebih dahulu harus melakukan kerja sama (perjanjian) lebih dahulu untuk dapat ditunjuk sebagai merchant kartu plastik.

e.Perjanjian Pemegang Kartu.

Adalah yang dibuat antara card holder dengan issuer, yaitu memuat pokok-pokok ketentuan, sbb:

1. Pemilihan kartu. 2. Masa berlakunya kartu. 3. Transaksi-transaksi. 4. Pembayaran tagihan. 5. Bunga dan biaya-biaya. 6. Limit kredit.

7. Penarikan uang tunai. 8. Transaksi dalam valas.

(9)

9. Kehilangan kartu. 10. Jasa pihak ke-tiga.

11. Tanggung jawab pemegang kartu. 12. Pengakhiran perjanjian.

13. Dll.

f.Keuntungan Penggunaan Kartu Plastik Antara Lain sbb: 1. Pemegang Kartu, yakni sbb:

a. Lebih aman dan praktis karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar.

b. Leluasa karena kartu plastik (khususnya kartu kredit) telah diterima sebagai alat pembayaran hampir diseluruh kota di dunia. c. Sistem pembayaran yang fleksibel.

d. Program merchandising yaitu kesempatan untuk membeli barang-barang dengan mengangsur tanpa bunga.

e. Bantuan-bantuan perjalanan terutama di luar negeri, misalnya referansi, dokter, rumah sakit dan bantuan hukum.

f. Purchase protection plan yaitu asuransi perlindungan pembelian barang yang diberikan secara otomatis.

g. Berbagai fasilitas yang menarik lainnya. 2. Issuer, yakni sbb:

a. Uang pangkal.

b. Iuran tahunan anggota. c. Discount dari merchant. d. Pendapatan bunga.

e. Pembayaran denda atas keterlambatan/penunggakan pembayaran (late charge).

f. Interchange fee (fee yang diterima oleh issuer). 3. Merchant, yakni sbb:

a. Keamanan lebih terjamin karena merchant tidak

menerima/menyimpan uang tunai dari hasil penjualan. b. Pembayaran atas penjualan dijamin penerbit.

c. Dapat meningkatkan turnover atau omzet penjualan. d. Mengurangi beban dan menyederhanakan pembukuan.

e. Mencegah larinya nasabah ke pesaing lainnya yang memberikan fasilitas kemudahan berbelanja dengan menerima kartu.

4. Acquirer, yakni komisi yang diterima dari merchant.

(10)

KESIMPULAN

Dengan semakin pentingnya peran kartu plastik dalam dunia bisnis baik untuk transaksi pinjaman, keamanan, kenyamanan dan prestise bagi pemegang kartu plastik baik tingkat nasional maupun internasional.

Penggolongan kartu plastik terbagi dua yakni berdasarkan fungsi dan tempat berlakunya. Kartu plastik berdasarkan fungsinya meliputi credit card, charge card, debit card, cash card dan check guarantee card. Sedangkan kartu plastik berdasarkan wilayah berlakunya meliputi secara local (domestic) dan internasional.

Fungsi kartu plastik sebagai instrument dalam melakukan transaksi dibedakan antara lain sumber kredit, sumber uang tunai dan penjaminan cek.

Fungsi penggunaan, jenis-jenis kartunya maupun sudut pandang para ahli ekonomi yang memberikan analisa serta masukan bagaimana seharusnya menggunakan kartu kredit, sehingga dapat memberikan masukan akan pentingnya kartu kredit bukan hanya sebagai alat bertransaksi saja tetapi juga membantu kita untuk hidup lebih efisien dan efektif.

Pihak-pihak yang terkait dengan penerbitan dan penggunaan kartu plastik adalah penerbit (issuer), acquirer, pemegang kartu (card holder), dan merchant.

SARAN

Pengguna kartu plastik harus cerdas dalam penggunaannya, sehingga tidak merugikan dan tidak terbelit hutang yang berkepanjangan.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Danamon, 1993, Buku Pedoman Pemegang Kartu Plastik, Jakarta: Bank Danamon Card Center.

Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988.

Siamat Dahlan, 2001, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: FE UI. Sumber Lain:

Afrizawati. M. S.E., Peranan Kartu Kredit Pada Masyarakat Modern Undergraduate Theses from SSPTPOLSRI/2008-12-16 11:01:22.

Referensi

Dokumen terkait

Fahrun Nur Rosyid, S.kep,Ns, M.kes, selaku Kaprodi SI Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya dan selaku pembimbing I yang dengan

Perbedaam Jumlah Trombosit Cara Manual Pada Pemberian Antikoagulan EDTA Konvensional (Pipet Mikro) Dengan EDTA Vacutainer. Universitas

Berapa Risk difference (perbedaan risiko) = attributable risk = excess risk/absolute risk antara kelompok yang terpajan (perokok) dengan yang tidak terpajan (tidak pernah

Analisis uji hipotesis asosiatif pertama ini digunakan untuk menguji hip otesis yang berbunyi “Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara strategi pembelajaran

siswa aktif belajar. Siswa senang dengan pembelajaran yang menggunakan Media Gambar. Dengan kata lain, Media Gambar dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar.

Dengan demikian, konsentrasi terbaik pada pemberian ekstrak metanol daun kenikir pada pertumbuhan bakteri Salmonella typhi adalah konsentrasi 30 mg/ml karena memiliki

y Bila setiap saluran pada berkas keluar dapat dicapai oleh setiap saluran pada berkas masuk, maka berkas tersebut disebut berkas sempurna. y Bila hanya sebagian dari berkas

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh