• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PRE EKLAMPSIA DI DESA BRUJUL JATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PRE EKLAMPSIA DI DESA BRUJUL JATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

PRE EKLAMPSIA DI DESA BRUJUL

JATEN KARANGANYAR

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

NURUL PERDANIA LISDIANDARI NIM. B10.158

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar

”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu drg. Ririn Nurliyani B.R, M.Kes selaku kepala Puskesmas Jaten I

Karanganyar yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

v

7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

(6)

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Nurul Perdania Lisdiandari B10.158

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

PRE EKLAMPSIA DI DESA BRUJUL

JATEN KARANGANYAR TAHUN 2013

xiv + 42 halaman + 17 lampiran + 3 tabel + 3 gambar ABSTRAK

Latar Belakang : Sindroma pre eklampsia ringan dengan hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre eklampsia berat bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan yang secara rutin mencari tanda-tanda pre eklampsia sangat penting dalam usaha pencegahan pre eklampsia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil tentang pre eklampsia 7 dari ibu hamil belum mengetahui tentang pre eklampsia dalam kehamilan dan 3 ibu hamil sudah mengetahui pre eklampsia.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada tanggal 17 Maret 2013 pada saat kelas hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 ibu hamil, pengambilan sampel yaitu dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari data primer dan data sekunder. Metode pengolahan dan analisa data meliputi Editing (penyuntingan), Coding, memasukkan data (Data Entri) atau processing, pembersihan data (Cleaning). Etika Penelitian meliputi Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden), Anonimity (tanpa nama), Confidentiality (kerahasiaan). Analisa menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian tingkat pengetahuan 5 responden (11,4%) dengan pengetahuan baik tentang pre eklampsia, sebanyak 33 responden (75%) dengan tingkat pengetahuan cukup tentang pre eklampsia dan sebanyak 6 responden (13,6%) dengan tingkat pengetahuan kurang tentang pre eklampsia. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia kebanyakan pada tingkat cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, Hamil, pre eklampsia Kepustakaan : 31 literatur (tahun 2007 – 2012)

(7)

vii MOTTO

Orang yang bersyukur akan hal-hal kecil sudah pasti adalah orang yang sering banyak bersyukur.

Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti takkan berhasil jika tidak mencoba.

Ingat, kita semua tersandung, tak seorangpun tidak pernah. Itulah sebabnya terasa aman jika melangkah bergandengan tangan.

Semakin banyak kita memberi, semakin banyak saja yang kita peroleh lagi.

Hal yang benar-benar kau yakini pasti akan terjadi dan keyakinan akan suatu hal menyebabkan terjadi.

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Kepada bapak - ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendoakan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan

kesabaranmu mengantarkanku hingga sampai kini.

3. Buat adikku tersayang “Ilham Richo Lisdianto” terima kasih atas semangat, doa dan bantuannya.

4. Buat kekasih tercinta “Arif Yunianto, S. Si”, kau telah memberikan warna dalam hidupku, terima kasih atas kasih sayang, perhatian dan kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Kepada dosen pembimbing ibu “Deny Eka Widyastuti, SST”, terima kasih untuk pengertian luar biasa, ilmu, bimbingan, arahan, perhatian, dan dukungan sepenuhnya yang telah diberikan kepada saya.

6. Buat para sahabat terbaikku “Elsa, Helpita, Isti, Kristina, Layla, Putri, Susan” terima kasih atas tahun-tahun terbaik, diskusi bermakna, dan suntikan kekuatan di banyak waktu, semoga kebersamaan ini membuat kita lebih dewasa.

7. Buat temen-temen seperjuangan angkatan 2010, terima kasih banyak untuk bantuan dan kerja samanya selama ini.

(9)

 L[ &85,&8/809,7$(        %,2'$7$ 1DPD 1XUXO3HUGDQLD/LVGLDQGDUL 7HPSDW7DQJJDO/DKLU .DUDQJDQ\DU0HL $JDPD ,VODP -HQLV.HODPLQ 3HUHPSXDQ $ODPDW 3HUXP/DOXQJ3HUPDL57;9.DUDQJDQ\DU  5,:$<$73(1',',.$1  6'1.DUDQJDQ\DU    /XOXVWDKXQ  6031.DUDQJDQ\DU    /XOXVWDKXQ  60$1.DUDQJDQ\DU    /XOXVWDKXQ  3URGL',,,.HELGDQDQ67,.HV   $QJNDWDQ .XVXPD+XVDGD6XUDNDUWD  

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv ABSTRAK ... vi MOTTO ... vii PERSEMBAHAN ... viii CURRICULUM VITAE ... ix DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Keaslian Studi Kasus ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

(11)

xi

2. Konsep Dasar Kehamilan ... 12

3. Konsep Dasar Pre Eklampsia ... 17

B. Kerangka Teori ... 23

C. Kerangka Konsep ... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Variabel Penelitian ... 29

H. Definisi Operasional ... 29

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 30

J. Etika Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum lokasi penelitian ... 35

B. Hasil penelitian ... 35 C. Pembahasan ... 38 D. Keterbatasan penelitian ... 41 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 23 Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan ibu Hamil

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan ... 26 Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 30 Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia ... 36

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 14. Hasil Penelitian

Lampiran 15. Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 16. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu diperlukan upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2011).

Penyebab terjadinya angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 60 – 70%, infeksi 10 – 20%, pre eklampsia dan eklampsia 20 – 30% (Manuaba, 2008). Menurut Depkes RI (2010), penyebab angka kematian di Indonesia adalah perdarahan 38,24% (111,2 per 100.000 kelahiran hidup), infeksi 5,88% (17,09 per 100.000 kelahiran hidup), pre eklampsia dan eklampsia 10 – 20 (30,7 per 100.000).

Faktor resiko pre eklampsia meliputi pekerjaan, pemeriksaan antenatal, pengetahuan, dan riwayat hipertensi. Salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Perinatal (AKP) akibat preeklampsia adalah dengan menurunkan angka kejadian preeklampsia. Angka kejadian dapat diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai prediksi. Saat ini beberapa faktor resiko

(16)

2

telah berhasil diidentifikasi, sehingga diharapkan dapat mencegah timbulnya pre eklampsia (Duckitt dan Harrington, 2005).

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian maternal antara lain faktor umum, faktor paritas, faktor perawatan antenatal, faktor penolong, sarana dan fasilitas, sistem rujukan, sosial ekonomi, kepercayaan dan ketidaktahuan (Mochtar, 2012).

Perlu ditekankan bahwa sindroma pre eklampsia ringan dengan hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul pre eklampsia berat bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan yang secara rutin mencari tanda-tanda pre eklampsia sangat penting dalam usaha pencegahan pre eklampsia (Wiknjosastro, 2010).

Studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada tanggal 17 Oktober 2012 didapatkan 38 ibu hamil, dari 38 ibu hamil terdapat 2 orang mengalami pre eklampsia. Setelah dilakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil tentang pre eklampsia 7 dari ibu hamil belum mengetahui tentang pre eklampsia dalam kehamilan dan 3 ibu hamil sudah mengetahui pre eklampsia.

Pre eklampsia merupakan kondisi khusus dalam kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada janin dan penyakit ini merupakan penyebab utama kematian maternal. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar”.

(17)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia.

(18)

4

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan menambah wawasan peneliti tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia.

3. Bagi Desa Brujul Jaten Karanganyar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga desa khususnya pengetahuan tentang pre eklampsia.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dalam pembelajaran dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khususnya pengetahuan tentang pre eklampsia.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang serupa yaitu pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia pernah dilakukan peneliti lain, yaitu:

1. Suryani, 2009 dengan judul: “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia di Puskesmas Petisah”. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian dalam penelitian 49 responden. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian yang diperoleh dari 49 responden menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan menengah memiliki pengetahuan yang cukup tentang pre eklampsia yaitu 18 orang (36,7%) dari 27 orang, dari segi umur mayoritas responden berada pada kategori usia dewasa awal 21-35 tahun yaitu 12 (24,5%) dari 26 orang memiliki pengetahuan yang cukup tentang pre eklampsia. Dari segi paritas diperoleh hasil bahwa sebagian besar

(19)

5

responden memiliki anak lebih dari 2 (primipara) berpengetahuan cukup dan kurang yaitu masing-masing sebanyak 10 orang (20,4%) tentang pre eklampsia dari 23 orang.

Persamaan dengan penelitian ini yaitu jenis rancangan penelitian deskriptif kuantitatif, variabel penelitian tunggal, sedangkan perbedaan terletak pada waktu, lokasi, sampel, dan hasil penelitian dilihat dari karakteristik responden, pada penelitian sekarang tidak berdasarkan karakteristik responden.

2. Heny Kartika Mayasari (2011) dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten”. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian dalam penelitian 35 responden. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar adalah 20-35 tahun sebanyak 27 orang (77,1%), pendidikan SMA atau menengah sebanyak 22 orang (62,9%), pekerjaan ibu sebagian besar ibu rumah tangga sebanyak 15 orang (42,9%) dan paritas sebagian besar adalah primigravida sebanyak 24 orang (68,6%). Pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia sebagian besar adalah baik sebanyak 21 orang (60%), cukup sebanyak 12 orang (34,3%) dan kurang sebanyak 2 orang (5,7%).

Persamaan dengan penelitian ini terletak pada jenis rancangan penelitian deskriptif kuantitatif, variabel penelitian tunggal sedangkan perbedaan terletak pada waktu, lokasi, sampel, dan hasil penelitian baik, sedangkan pada penelitian sekarang cukup.

(20)

6

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, konsep dasar kehamilan, konsep dasar pre eklampsia serta kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian serta jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA

(21)

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

(22)

8

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,

(23)

9

mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya. 5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

(24)

10

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

(25)

11

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

(26)

12

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

2. Konsep Dasar Kehamilan a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002). b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan a) Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi.

b) Mual dan mutah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.

c) Ngidam

(27)

13

d) Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).

(28)

14

2) Tanda kemungkinan hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismust, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif) 3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar memakai Doppler pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec -umur kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin dapat dilihat.

(29)

15

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

1) Kehamilan trimester 1 : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu 2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu 3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 sampai 40 minggu d. Asuhan pada ibu hamil

Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T”, meliputi :

1) Timbang berat badan 2) Ukur tekanan darah 3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan 5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb 7) Pemeriksaan VDRL 8) Perawatan payudara

9) Senam payudara dan pijat tekan payudara

10) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil 11) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan 12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi

(30)

16

13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi

14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.

Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T, yang meliputi:

1) Timbang berat badan 2) Ukur tekanan darah 3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan 5) Pemberian imunisasi TT

6) Pemeriksaan Hb 7) Perawatan payudara

Pelayanan asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga

kesehatan profesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi (Wiknjosastro, 2005).

Jadwal pemeriksaan usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir sampai 28 minggu yaitu 4 minggu sekali. Pada umur kehamilan 28 - 36 minggu jadwal pemeriksaannya 2 minggu sekali dan umur kehamilan di atas 36 minggu jadwal pemeriksaannya 1 minggu sekali. Jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif (Saifudin, 2005).

(31)

17

3. Konsep Dasar Pre Eklampsia a. Pengertian

Menurut Marmi, dkk (2011) pre eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda-tanda lain. Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam urin yang melebih 0,3 g/lt dalam urin 24 jam atau pada pemeriksaan menunjukkan 1 atau 2+ atau 1 gr/lt yang dikeluarkan dengan jarak waktu 6 jam.

Menurut Maryunani (2009), timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan oedema akibat kehamilan setelah usia kehamian 20 minggu atau segera setelah persalinan.

b. Etiologi

Menurut Wiknjosastro (2008), penyebab pre eklampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-sebab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut :

1) Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda hidramnion, dan molahidatidosa.

(32)

18

3) Terjadi perbaikan keadaan penyakit, bila terjadi kematian janin dalam kandungan.

4) Frekuensi kehamilan menjadi menurun pada kehamilan selanjutnya.

5) Penyebab terjadinya hipertensi, oedema, proteinuria dan kejang sampai koma.

c. Patofisiologi

Menurut Chapman (2006), patofisiologi pre eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal plasenta dan invasi dangkal tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfusi plasenta. Atresia spiralis maternal (juga disalah artikan sebagai atresia uterina) gagal mengalami vasodilatasi fisiologis normalnya, aliran darah kemudian mengalami hambatan akibat perubahan arteriotik yang menyebabkan obstruksi di dalam pembuluh darah. Patofisiologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero-plasenta dengan gangguan aliran darah intervilosa dan berakibat iskemia dan hipoksia yang bermanifestasi selama paruh kedua kehamilan.

Menurut Maryunani (2009), pada beberapa wanita hamil terjadi peningkatan sensitivitas vaskuler terhadap angiotensin II. Peningkatan ini menyebabkan hipertensi dan kerusakan vaskuler, akibatnya akan terjadi vasospasme. Vasospasme menurunkan diameter pembuluh darah ke semua organ, fungsi-fungsi organ seperti plasenta, ginjal, hati dan otak menurun sampai 40 – 60%. Gangguan plasenta menimbulkan degenerasi pada plasenta dan kemungkinan terjadi

(33)

19

Intrauterine Growth Retardation (IUGR) dan Intra Uterine Fetal Distress (IUFD) pada fetus. Aktivitas uterus dan sensitivitas terhadap oksitosin meningkat. Penurunan perfusi ginjal menurunkan Glomerular Filtration Rate (GFR) dan menimbulkan perubahan glomerolus, protein urin keluar melalui urine, asam urat menurun, garam dan air di tahan, tekanan osmotik plasma menurun, cairan keluar dari intravaskuler, menyebabkan hemokonsentrasi dan peningkatan viskositas darah dan edema jaringan berat dan peningkatan hematokrit.

d. Klasifikasi dan Penanganan Pre Eklampsia

Menurut Marmi, dkk (2011), klasifikasi pre eklampsia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

1) Pre eklampsia ringan

a) Tekanan darah 140/90 mmHg atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih (diukur pada posisi berbaring terlentang) atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih

b) Proteinuria 0,3 gr/lt atau 1+ atau 2+

c) Edema pada kaki, jari muda dan berat badan naik > 1 kg/minggu

Menurut Marmi, dkk (2011), penanganan pre eklampsia ringan, yaitu :

a) Rawat jalan

(34)

20

(2) Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.

(3) Sedative ringan (jika bisa istirahat) tablet fenobarbital 3 x30 mg peroral selama 2 hari.

(4) Kunjungan ulang tiap 1 minggu

b) Jika dirawat di Puskesmas atau rumah sakit

Pada kehamilan preterm (kurang dari 37 minggu) jika tekanan darah mencapai normotensi selam perawatan persalinan di tunggu sampai aterm dan bila tekanan darah turun tetapi belum mencapai normotensi selama perawatan maka kehamilannya dapat diakhiri pada kehamilan lebih dari 37 minggu.

Pada kehamilan aterm (lebih dari 37 minggu), persalinan ditungggu spontan atau dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan pada taksiran tanggal persalinan.

2) Pre eklampsia berat

Menurut Marmi, dkk (2011), pre eklampsia berat ditandai dengan :

a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih b) Proteinuria 5 gr/lt atau lebih

c) Oliguria (jumlah urin < 500 cc per 2 jam) d) Terdapat oedema paru dan sianosis

e) Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri epigastrium.

(35)

21

Penanganan pre eklampsia berat dengan penanganan aktif bila didapatkan 1 atau lebih keadaan ibu: kehamilan lebih dari 37 minggu, adanya tanda-tanda impending dan kegagalan terapi pada perawatan konservatif. Pada janin terdapat adanya tanda-tanda fetal distress dan adanya tanda-tanda Intra Uterine Fetal Distress (IUFD).

Menurut Maryunani (2009), penatalaksanaan asuhan ibu pada pre eklampsia yaitu:

a) Segera istirahat baring selama ½ - 1 jam.

Nilai kembali tekanan darah, nadi, pernafasan, reflek pattella, bunyi jantung bayi dan diuresis.

b) Berikan infus terapi anti kejang (misalnya Mg SO4) dengan

catatan refleks patella harus (+), pernafasan lebih dari 16 kali per menit serta diureis baik.

c) Ambil contoh darah untuk pemeriksaan laboratorium.

d) Bila dalam 2 jam setelah pemberian obat anti kejang tekanan darah tidak turun biasanya diberikan antihipertensi parental atau oral sesuai instruksi dokter.

e) Bila pasien sudah tenang bisa nilai keadaan kehamilan pasien dan monitor denyut jantung bayi.

(36)

22

e. Faktor Risiko

Menurut Chapman (2006) faktor risiko yang terjadi yaitu :

1) Ada hubungan genetik yang telah ditegakkan, riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan risiko empat sampai delapan kali.

2) Ada bukti pengaruh maternal yaitu ibu berisiko dua kali lebih besar bila hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan yang menderita pre eklampsia.

3) Pre eklampsia sepuluh kali lebih sering terjadi pada kehamilan pertama, keguguran dan penghentian kehamilan memberikan perlindungan terhadap penyakit ini pada kehamilan berikutnya. 4) Kehamilan ganda memiliki risiko lebih dari dua kali lipat.

5) Obesitas dengan indeks masa tubuh > 29 meningkatkan risiko empat kali lipat.

f. Pencegahan Pre Eklampsi

Menurut Maryunani (2009), pencegahan timbulnya pre eklampsi dapat dilakukan dengan pemeriksaan antenatal care secara teratur. Penyuluhan tentang manfaat istirahat akan banyak berguna dalam pencegahan. Istirahat itdak selalu tirah baring di tempat tidur, tetapi ibu masih dalam melakukan kegiatan sehari-hari hanya dikurangi diantara kegiatan tersebut. Nutrisi penting untuk diperhatikan selama hamil terutama protein. Diet protein yang adekuat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perbaikan sel dan transformasi lipid.

(37)

23

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: modifikasi Notoatmodjo (2010), Wiknjosastro (2008)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Pengetahuan Ibu Hamil Baik Cukup Kurang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan : 1. Pendidikan 2. Media masa/informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan

5. Pengalaman 6. Usia

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre

Eklampsia

Pre Eklampsia a. Pengertian

b. Etiologi c. Patofisiologi

d. Klasifikasi dan Penanganan pre eklampsia

e. Faktor Risiko

(38)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Menurut Notoatmodjo (2010), penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konversi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di di Desa Brujul, Jaten Karanganyar.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2013 pada saat kelas hamil.

(39)

25

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada bulan Maret 2013 yang berjumlah 44 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah 44 ibu hamil pada bulan Maret 2013. Menurut Arikunto (2006), jika populasi populasi <100 lebih baik diambil semua dan apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka boleh diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2009). Pengambilan sampel yaitu dengan sampling jenuh.

Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

(40)

26

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil adalah kuesioner tertutup di mana sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010). Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori tentang pre eklampsia. Penyataan terdiri pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah. Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0 dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥ pada jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah Soal Favourable Unfavourable Pengetahuan Ibu hamil tentang Pre eklampsia 1. Pengertian pre eklampsia 1,2 2

2. Etiologi pre eklampsia 4,5*,6,8 3,7 6 3. Patofisiologi pre eklampsia 9,10,12 11,13* 5 4. Klasifikasi dan Penanganan pre eklampsia 14,15,17,20 21 16,18,19 8

5. Faktor Risiko pre

eklampsia 23,24, 26 22,25 5 6. Pencegahan pre eklampsia 27,28,30 29 4 Jumlah 20 10 30 Keterangan: *) tidak valid

(41)

27

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian yaitu di Desa Jetis, Jaten Karanganyar pada tanggal 14 Januari 2013 dengan 30 ibu hamil.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows dengan taraf signifikan 0,05. Rumus product moment adalah sebagai berikut:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan y : Skor total

xy : Skor pernyataan dikalikan skor total

Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0 dari 30 pernyataan didapatkan nomor 5 dan 13 tidak valid dikarenakan nilai signifikan > 0,05. Instrument dikatakan valid jika

( )

X }{N Y -

( )

Y } X { Y X. -XY . N 2 2 2 2 - S S S S S S S = N rxy

(42)

28

nilai ȡ value < 0,05 (Riwidikdo, 2009), untuk selanjutnya nomor pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner penelitian sehingga penelitian ini menggunakan 28 pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

ú û ù ê ë é S -úû ù êë é -= t b k k r 2 2 11 1 1 s s Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pernyataanatau banyaknya soal ™ıb2

= Jumlah varian butir ıt2

= Varians total

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,864, sehingga instrumen dikatakan reliabel. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005).

(43)

29

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataanpersetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu hamil di Desa Brujul, Jaten Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari jumlah ibu hamil di Desa Brujul, Jaten Karanganyar.

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia.

(44)

30

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.2 Definisi Operasional Nama Variabel Pengertian Alat Ukur Skala Indikator Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia Kemampuan ibu menjawab dengan benar kuesioner tentang pre eklampsia,meliputi: 1. Pengertian pre eklampsia 2. Etiologi pre eklampsia 3. Patofisiologi pre eklampsia 4. Klasifikasi dan penanganan pre eklampsia 5. Faktor Risiko pre eklampsia 6. Pencegahan pre eklampsia

Kuesioner Ordinal 1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD 2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai

responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2010)

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak mendapat kendala. Menurut Notoatmodjo (2010) pada umumnya langkah-langkah pengolahan data yaitu:

(45)

31

a. Editing (penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulis atau kuesioner.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau soffware komputer.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

(46)

32

Menurut Riwidikdo (2010), maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ”PHDQ+ 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Mean adalah rata-rata hitung atau disebut sebagai nilai kecenderungan pusat (tendency central) (Nototadmodjo, 2007).

Standar Deviasi (SD) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya (Nototatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n x

å

Keterangan : X : rata-rata ( mean )

å

x

: Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : SD = 1 ) ( 2 2 --

å

å

n n xi xi Keterangan: x : nilai responden

(47)

33

n : jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan ibu tentang pre eklampsia digunakan rumus persentase. Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi Persen = ––– x 100 % n fi = Frekuensi n = total kasus J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

(48)

34

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

(49)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Brujul, Jaten Karanganyar secara geografis Desa Brujul berbatasan langsung dari sebelah Utara dengan Desa Nangsri Kebakramat, batas sebelah Barat yaitu Desa Jetis, batas sebelah Selatan yaitu Desa Karangmojo Tasikmadu dan batas sebelah Timur berbatasan langsung dengan desa Genengkaling Tasikmadu. Jumlah penduduk Desa Brujul yaitu sebanyak 6021 yang terdiri dari 2994 penduduk laki-laki dan 3027 penduduk perempuan.

Penelitian ini dilakukan pada saat kelas ibu hamil. Adapun kegiatan kelas ibu hamil yaitu penyuluhan sesuai dengan tahap modul, tanya jawab, dan diakhiri dengan senam hamil. Kegiatan kelas ibu hamil ini dilakukan 1 bulan sekali setiap tanggal 17.

Dalam usaha menunjang kesehatan bagi masyarakat Desa Brujul terdapat beberapa pusat layanan kesehatan diantaranya 1 Puskesmas, 6 Posyandu Balita dan terdapat 1 PKD.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar tahun 2013 dengan 44 responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(50)

36

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 5 33 6 11,4 75 13,6 Total 44 100

Sumber: Data Primer Maret 2013

Berdasarkan tabel 4.1 di atas 5 responden (11,4%) dengan pengetahuan baik tentang pre eklampsia, sebanyak 33 responden (75%) dengan tingkat pengetahuan cukup tentang pre eklampsia dan sebanyak 6 responden (13,6%) dengan tingkat pengetahuan kurang tentang pre eklampsia. Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia kebanyakan pada tingkat cukup yaitu sebanyak 33 responden (75%). Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia dapat dilihat pada diagram di bawah ini, yaitu:

(51)

37

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia sebanyak 5 responden (11,4%) dengan pengetahuan baik tentang pre eklampsia, sebanyak 33 responden (75%) dengan tingkat pengetahuan cukup tentang pre rklampsia dan sebanyak 6 responden (13,6%) dengan tingkat pengetahuan kurang tentang pre eklampsia. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Kuesioner dalam penelitian ini meliputi pernyataan tentang pre eklampsia, meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, klasifikasi dan penanganan, faktor risiko, dan pencegahan pre eklampsia yang terdiri dari 28 pernyataan. Mayoritas responden dapat menjawab dengan baik kuesioner pada indikator patofisiologi pre eklampsia. Dari 44 responden yang menjawab dengan benar sebanyak 41 responden. Sedangkan responden yang kebanyakan menjawab salah yaitu pada indikator klasifikasi dan penanganan pre eklampsia, sebanyak 23 responden menjawab salah.

Menurut Marmi, dkk (2011), klasifikasi pre eklampsia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu : Pre eklampsia ringan (2011), penanganan pre eklampsia ringan, yaitu : Banyak istirahat (berbaring tidur miring), diet : cukup protein,

(52)

38

rendah karbohidrat, lemak dan garam, sedative ringan (jika bisa istirahat) tablet fenobarbital 3 x30 mg peroral selama 2 hari.

Menurut Marmi, dkk (2011)Pre eklampsia berat. Penanganan pre eklampsia berat dengan penanganan aktif bila didapatkan 1 atau lebih keadaan ibu: kehamilan lebih dari 37 minggu, adanya tanda-tanda impending dan kegagalan terapi pada perawatan konservatif. Pada janin terdapat adanya tanda-tanda fetal distress dan adanya tanda-tanda Intra Uterine Fetal Distress (IUFD).

Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan, media masa/ informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia.

Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu Pendidikan, media masa/ informasi. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

(53)

39

Menurut Nursalam dan Pariani (2004), seseorang yang mempunyai pekerjaan akan mempunyai lebih banyak informasi dan pengalaman. Dengan adanya pekerjaan seseorang akan banyak waktu untuk dapat informasi baik dari teman maupun dari media, sehingga informasi yang didapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

Menurut Cahyonoputra (2009), usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar tahun 2013 dapat disimpulkan mayoritas dengan tingkat pengetahuan cukup tentang pre eklampsia.

D. Keterbatasan Penelitian 1. Kendala

Waktu pengambilan data banyak pernyataan yang dilewati saat pengisian sehingga kuesioner tidak lengkap dan peneliti harus mengulang untuk pengisian kuesioner.

(54)

40

2. Kelemahan

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” atau “tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

(55)

41

41 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar” dengan 44 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul, Jaten Karanganyar pada tingkat baik sebanyak 5 responden (11,4%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul,

Jaten Karanganyar pada tingkat cukup sebanyak 33 responden (75%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pre eklampsia di Desa Brujul,

Jaten Karanganyar pada tingkat kurang sebanyak 6 responden (13,6%)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu: 1. Bagi Institusi Pendidikan

Dirahapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dalam pembelajaran dan dapat pengembangan penelitian yang sejenis khususnya pengetahuan tentang pre eklampsia.

(56)

42

2. Bagi Desa Brujul Jaten Karanganyar

Diharapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga desa khususnya pengetahuan tentang pre eklampsia. 3. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dengan aktif mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan tenaga kesehatan dan lebih banyak mencari informasi dari media elektronik maupun cetak.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan lebih menambah variabel penelitian dan menggunakan kuesioner terbuka untuk penelitian yang serupa sehingga akan didapatkan hasil yang lebih baik.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC

Cahyonoputra. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2012

Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC Depkes RI, 2010. Angka Kematian Ibu Masih Tinggi.

http://www.depkes.angka-kematian-ibu.htm. Diakses tanggal 23 Oktober 2012

Dinkes. 2011. Target MDGs Bidang Kesehatan. http://www.1456-depkes-target-mdgs-bidang-kesehatan.html. Diakses tanggal 23 Oktober 2012

Duckitt K, Harrington D. 2005. Risiko Pre Eklampsia pada Antenatal: booking: systemic review of controlled studies (papers). BMJ.

Fatmawati, 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Heny K, M. 2011. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten . Karya Tulis Ilmiah

Hidayat A. A, 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medik

Manuaba, I.B.G, 2008, Gawat- Darurat Obstetri, Jakarta: EGC

Manuaba, I.A.C. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Maryunani, A. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan dalam Kebidanan. Jakarta: Trans

info Media

(58)

Nashrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. melalui http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 Okotber 2012 Nototatmodjo, S, 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka

Cipta

––––––––––––––––––––, 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Riwidikdo, H, 2009. Statistik Kesehatan. Yoyakarta: Nuha Medika

–––––––––––––––. 2010. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R

dan SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana

Saifuddin, A.B. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Depkes RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Saryono, 2010. Standard dan Kunjungan ANC. http://www.standar-anc-14-t-and-kunjungan-anc.htm. Diakses 11 Oktober 2012

Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryani, 2009. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklamsia di Puskesmas Petisah. Karya Tuls Ilmiah

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Wiknjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

––––––––––––––––––––. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Tabel 3.1  Kisi-Kisi Pernyataan
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pre Eklampsia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peranan sanrego dalam memperpendek siklus ranggah dan meningkatkan libido seksual rusa jantan; (2) mencari dosis penggunaan yang

Berdasarkan hasil pengamatan perilaku siswa, pada kegiatan pendahuluan mendapatkan presentase 74.09%, pada kegiatan inti mendapatkan presentase 71.81%, dan pada

Perubahan sosial yang terjadi dengan adanya keberadaan teknologi yang semakin maju akan mempengaruhi nilai-nilai sosial, pola perilaku ataupun interaksi masyarakat

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap,

Ciri penting kehidupan manusia yang lain adalah tingkat perubahan yang dialaminya (Stephen , 2000: 2). Salah satu paradigma sosiologi yang paling terkenal adalah paradigma

penelitian ini tidak menggunakan sampel karena sifat dari penelitian ini merupakan studi kasus, sehingga data yang digunakan hanya dari satu perusahaan yaitu PT Jasa Marga Tbk berupa

Sesuai dengan penelitian ini yang bertujuan mengetahui peran SCC melalui peran Komunitas dalam mempertahankan sebuah identitas Honda CB di Kota Surakara, peran yang

Sebagai pengrajin home industry batik tulis, memang tidak mengeluarkan wanita tersebut dari rumah, tetapi paling tidak untuk keluar dari ranah yang terdominasi oleh