• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT KOMUNIKASI HANDY TALKIE (HT) BERBASIS TCP/IP DAN ANDROID NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALAT KOMUNIKASI HANDY TALKIE (HT) BERBASIS TCP/IP DAN ANDROID NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT KOMUNIKASI HANDY TALKIE (HT)

BERBASIS TCP/IP DAN ANDROID

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Afrig Aminuddin

11.11.4666

kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

(2)
(3)

HANDY TALKIE (HT) A COMMUNICATION EQUIPMENT BASED ON TCP / IP AND ANDROID

ALAT KOMUNIKASI HANDY TALKIE (HT) BERBASIS TCP/IP DAN ANDROID

Afrig Aminuddin Krisnawati

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In the world of communication we know a tool called HT (Handy Talkie). This tool works as well as receiver and transceiver, this device can communicate by sending or receiving a voice signal from an analog device to another devices. This tool is usually used by field workers as well as security personnel while on duty.

With technology booming, a lot of features embedded in a smartphone device. One is Wi-Fi. With this feature a smartphone can be connected to each other, moreover, it can also connect to the internet with ease.

With the Wi-Fi feature of this smartphone can communicate with other smartphone as HT works. That smartphone will send voice signals by utilizing TCP/IP technology via Wi-Fi network as a binary form, and other smartphones in the same network receives the voice signal and process it further.

(4)

1. Pendahuluan

Di dunia komunikasi kita mengenal sebuah alat yang bernama HT (Handy

Talkie). Alat ini berfungsi sebagai transceiver sekaligus receiver, sehingga alat ini dapat

berkomunikasi dengan cara mengirimkan maupun menerima sinyal analog berupa suara dari suatu alat ke alat lainnya. Alat ini biasanya digunakan oleh para pekerja lapangan maupun para petugas keamanan ketika sedang bertugas.

Dewasa ini teknologi terus berkembang pesat. Salah satunya adalah perangkat

smartphone. Dengan hadirnya system operasi Android untuk smartphone maupun untuk tablet para vendor bersaing satu sama lain untuk menghadirkan produk terbaik mereka.

Banyak sekali fitur – fitur yang ditanamkan ke dalam produk mereka. Salah satunya adalah Wi-Fi. Dengan fitur ini sebuah smartphone dapat terhubung satu sama lain, bahkan dapat terhubung dengan internet dengan mudahnya.

Dengan adanya fitur Wi-Fi ini sangat dimungkinkan sebuah smartphone untuk berkomunikasi dengan smartphone yang lain sebagaimana sebuah HT bekerja. Yaitu

smartphone akan mengirimkan sinyal suara dengan memanfaatkan teknologi TCP/IP

melalui jaringan Wi-Fi, kemudian smartphone yang lain di dalam network yang sama menerima sinyal suara ini dan memprosesnya lebih lanjut. Hanya bedanya, HT mengirimkan sinyal suara analog, sedangkan smartphone mengirimkan sinyal suara digital yang berbentuk binary.

2. Landasan Teori 2.1 TCP/IP 1

TCP/IP adalah kependekan Transmission Control Protocol / Internet Protocol, Dari namanya, kita dapat menebak bahwa TCP/IP tidak mengacu hanya pada satu protokol. Faktanya, TCP/IP merupakan suit banyak protokol.

2.2 Wi-Fi (Wireless Fidelity) 2

Media ini biasa disebut wireless atau jaringan nirkabel, yang menggunakan gelombang radio sebagai sarana penyampaian informamsi paket data. Wireless merupakan perangkat jaringan yang fleksibel, baik dari perawatan, kerapian dan instalasi insfrastrukturnya.

1 Rahmat Rafiudin, PROTOKOL – PROTOKOL Esensial Internet (Jakarta: PT ANDI Offset,

2006), Hal. 11

(5)

2.3 CODEC 3

Codec merupakan kependekan dari compression/decompression. Dalam konteks

streaming, codec adalah suatu metode atau algoritma yang ada pada sebuah streaming player. Fungsinya adalah untuk melakukan proses pengompresan dan pengdekompresan file media streaming.

2.4 Android

2.4.1 Pengenalan Android

Android adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem operasi Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh Google pada tahun 2006 dari Android Inc. Sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja Android termasuk tim yang mengembangkan Android 4.

2.5 SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC (System Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari bebagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perancanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak 5.

2.6 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi

standar untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Model piranti lunak dapat dianologikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting, karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin kompleks sebuah sistem,

3 Mengatasi Masalah Video Codec, http://www.anneahira.com/codec.htm (akses 24 Juni 2014,

pukul 09:50 WIB).

4 Dodit Suprianto, Rini Agustina, Pemrograman Aplikasi Android, Hal.09

5 Muh. Auliya Rahman, Danang Setiadi, Moch Awang Putra Pratama, “Systems Development Life

Cycle (SDLC)”, http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/09/28/systems-development-life-cycle-sdlc-271352.html (akses 5 April 2014, pukul 10:00 WIB)

(6)

semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua keutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat termasuk faktor-faktor scalability, robustness,

security, dan sebagainya 6.

3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahap paling awal dalam pengembangan sistem yang menjadi pondasi menentukan keberhasilan sistem tersebut.

3.1.1 Analisis Kelemahan Sistem

Analisis kelemahan sistem adalah kegiatan untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pada sistem yang akan dibangun. Penulis menggunakan metode analisis

SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats) pada studi kasus ini. Analisis SWOT

memiliki peranan guna menganalisis berbagai permasalahan yang bersinggungan dengan aplikasi yang dibuat.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem adalah untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk merealisasikan sistem aplikasi yang akan di bangun, dalam bagian ini akan di bagi menjadi dua bagian yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.

3.1.3 Analisis Kelayakan Sistem

Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah mengetahui apakah sistem baru yang akan digunakan sudah layak pakai atau belum. Dalam hal ini tentunya diperlukan pertimbangan dan pemahaman yang matang seberapa besar kegunaan atau keuntungan yang di dapat dari sistem yang baru.

6 Miftahul Huda dan Bunafit Komputer, Membangun Aplikasi Database. (Jakarta: PT.Elex Media

(7)

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi WiFi Talkie ini adalah dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling language). UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek. UML memungkinan developer melakukan pemodelan secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakukan dari objek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman.

3.2.1 Use Case Diagram

Berikut ini adalah bentuk dari use case diagram Aplikasi WiFi Talkie yang digambarkan dalam perancangan sistem. Kemudian skenario use case akan menjelaskan tentang siapa dan apa saja yang dilakukan ketika aplikasi di jalankan:

Gambar 3.1 Use Case Diagram WiFi Talkie

Skenario use case mendeskripsikan urutan langkah-langkah dalam proses kerja sistem, baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilakukan sistem terhadap aktor.

(8)

3.2.2 Activity Diagram

(9)

3.2.3 Class Diagram

(10)

3.2.4 Sequence Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram Audio 3.3 Rancangan Antarmuka

Rancangan yang akan dibuat harus memberikan gambaran dan penjelasan dari setiap gambar, teks dan navigasi. Rancangan tampilan ini menggambarkan keterkaitan setiap halaman dan juga menjelaskan arah komunikasinya. Rancangan tampilan ini bertujuan agar aplikasi yang dihasilkan terlihat lebih menarik, mudah dipahami dan dioperasikan. Rancangan antarmuka dari implementasi aplikasi WiFi Talkie adalah sebagai berikut :

(11)

Gambar 3.5 Perancangan tampilan Menu Utama 4. Implementasi dan Pembahasan

4.1.1 Implementasi Basis Data

Di dalam aplikasi ini database dibuat on the fly. Framework Android menggunakan SQLiteOpenHelper sebagai class utama yang bertugas menangani

database. Di dalam class ini terdapat sebuah method yang hanya dijalankan sekali saja

ketika aplikasi pertama kali di jalankan setelah aplikasi diinstall / dipasang, method ini adalah onCreate(SQLiteDatabase db). Oleh karena itu di dalam method inilah database dibuat.

4.1.2 Implementasi Antarmuka

Menu ini berfungsi untuk menampilkan semua device dengan aplikasi WiFi Talkie yang terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi yang sama.

(12)

Gambar 4.1 Implementasi tampilan Menu Talkies 4.2 Pembahasan

Program ini dibuat menggunakan software program editor Eclipse IDE dengan basis data menggunakan SQLite.

4.2.1 Pembahasan Kode Program

Pada pembahasan kode program ini akan ditampilkan potongan kode program yang ada dalam aplikasi berdasarkan fungsi dari setiap masing-masing bagian. Potongan kode program pada pembahasan ini merupakan potongan kode program untuk membangun aplikasi WiFI Talkie.

Halaman menu utama menggunakan Tab dari ActionBar untuk user interface sehingga untuk memindah ke menu lainnya lebih menarik, berikut code program untuk membuat menu utama.

(13)

Gambar 4.2 Kode program Menu Utama 4.2.2 Pengujian Program

Pengujian program pada sistem dilakukan untuk mengetahui apakah program dapat berjalan dengan baik atau tidak. Selain itu pengujian program bertujuan untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pembuatan program.

Tabel 4.1 Hasil uji QoS (Quality of Service) Uji QoS

Samsung Galaxy

S5 Sony Experia Mini

Sony Experia C

Kualitas Suara

Sangat jernih Cukup jernih Sangat jernih

Delay Suara

0.5 detik 1 detik 0.5 detik

Delay Chat

0,1 detik 0,1 detik 0,1 detik

Transfer File

9.8 MBps 6.7 MBps 11.5 MBps

4.2.3 Pemeliharaan Program

Aplikasi WiFi Talkie ini membutuhkan pemeliharaan agar tetap berjalan secara normal. Pemeliharaan yang dapat dilakukan oleh pengguna sebaiknya mendownload versi terbaru secara berkala dari google play yang telah di update oleh pengembang sehingga aplikasi akan selalu ter-update agar kemungkinan error dari versi sebelumnya dan fitur terbaru selalu di kembangkan.

(14)

5. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya hingga akhir dari aplikasi “WiFi Talkie” maka dapat disimpulkan :

1. Aplikasi berbasis android ini di bangun melalui tahap analisis yaitu dengan menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap perancangan mulai dari rancangan database, dan rancangan antar muka. 2. Aplikasi ini mampu bekerja menjalankan sistem sehingga dapat

menampilkan semua device yang terkoneksi dan menyimpan data ke

database dan selanjutnya pengguna dapat berkomunikasi dengan semua

device yang ada baik berupa suara, teks maupun file.

DAFTAR PUSTAKA

A. Suhendar, S.Si, Hariman Gunadi, S.Si.,MT. Visual Modeling Menggunakan UML dan

Rational Rose. Bandung: Informatika Bandung, 2002.

Ahira, Anne. Mengatasi Masalah Video Codec. http://www.anneahira.com/codec.htm (diakses 06 24, 2014).

Dodit Suprianto, Rini Agustina. Pemrograman Aplikasi Android.

Fatta, Hanif Al. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing

Perusahaan dn Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2007.

H, Nazruddin Safaat. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC

Berbasis Android. Bandung: Informatika Bandung, 2011.

Hakim, Zainal. Apa Itu SQLite? http://www.zainalhakim.web.id/apa-itu-sqllite.html (diakses 4 19, 2014).

Hernawan, Beni. Menguasai JAVA 2 &Object Oriented Programming.

Huda, Miftahul. Membangun Aplikasi Database. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo, 2010.

Ihsan, Saatul. http://bisakomputer.com/notepad-text-editor-keren-serba-guna/ (diakses 4 20, 2014).

(15)

Muh. Auliya Rahman, Danang Setiadi, Moch Awang Putra Pratama. Systems

Development Life Cycle (SDLC).

http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/09/28/systems-development-life-cycle-sdlc-271352.html (diakses 4 5, 2014).

Nazaruddin, H. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis

Android Edisi Revisi. Bandung: Informatika Bandung, 2012.

Rafiudin, Rahmat. PROTOKOL – PROTOKOL Esensial Internet. Jakarta: PT ANDI

Offset, 2006.

Raharjo Budi, Imam Haryanto, Arif Haryanto. Mudah Belajar Java Edisi revisi Kedua. Bandung: Informatika Bandung, 2012.

Raharjo, Budi. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Saputro, Kustanto & Doniel T. Membangun Server Internet dengan Mikrotik OS.

Supardi, Yuniar. Sistem Operasi Andal Android. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2012.

Yasin, Verdi. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Pemodelan, Arsitektur dan

Gambar

Gambar 3.1 Use Case Diagram WiFi Talkie
Gambar 3.2 Activity Diagram Audio
Gambar 3.3 Class Diagram aplikasi WiFi Talkie
Gambar 3.4 Sequence Diagram Audio
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jika dikaitkan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam UU Pemerintahan Daerah, kewenangan penerbitan izin apotek dilegitimasi

Prinsip kedua mengenai lesi primer yang tidak diketahui adalah bahwa pengambilan kelenjar getah bening yang membesar untuk tujuan diagnostik adalah merugikan untuk

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG PEDOMAN KEWENANGAN BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL

Jalur Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi adalah jalur seleksi bagi calon maha- siswa baru berdasarkan seleksi prestasi akademik dan minat yang tinggi,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 17 Desember 2009 mengenai hubungan pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Perlu adanya tindak lanjut dari tenaga kesehatan khususnya perawat untuk meningkatkan motivasi wanita usia subur tentang kesehatan reproduksinya dengan cara lain

kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan (critical and creative thinking) yang berkaitan dengan Kemasan Produk Mie Instan dan