• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi hukum acara pidana Subjek hukum pidana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "materi hukum acara pidana Subjek hukum pidana"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

S I L A B I

A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PIDANA STATUS MATA KULIAH : WAJIB NASIONAL

PRASYARAT : HUKUM PIDANA

JUMLAH SKS : 4

SEMESTER SAJIAN : DIMULAI SEMESTER 3

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini mempelajari tentang tahapan-tahapan proses peme penyelesaian pemeriksaan perkara pidana.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasiswa pada akhir perkuliahan satu semester akan dapat m prosedur, proses dan penyelesaian pemeriksaan perkara pidana. D. LEVEL KOMPETENSI

1. LEVEL KOMPETENSI I:

PENGERTIAN DAN TUJUAN DARI HUKUM ACARA PIDANA a. Definisi HAP;

b. Ruang Lingkup dan tujuan HAP;

c. Sumber-sumber Hukum Acara Pidana; d. Sejarah hukum Acara Pidana di Indonesia; e. Ilmu Bantu Hukum Acara Pidana.

2. LEVEL KOMPETENSI II:

RUANG LINGKUP BERLAKUNYA KUHAP DAN K PERALIHAN

a. Asas-asas dalam HAP;

b. Hubungan KUHAP dengan ketentuan dalam Hukum Pidan c. Ketentuan peralihan ;

d. Pranata/Lembaga dalam KUHAP. 3. LEVEL KOMPETENSI III:

PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM HUKUM ACARA PID a. Tersangka, terdakwa dan terpidana;

b. Penyelidik dan penyidik c. Jaksa/Penuntut Umum d. Hakim

e. Penasehat hukum (Advokat) dan Bantuan Hukum f. Saksi

g. Lembaga Penitensier (BAPAS, HAWASMAT, Petugas LP) 4. LEVEL KOMPETENSI IV:

TAHAP PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN a. Sumber-sumber tindakan

b. Proses penyelidikan :

(2)

4. Penggeledahan; 5. Penyitaan;

6. Hak-hak tersangka; 7. Bedah mayat,

8. Penggalian mayat,

9. Penghentian penyidikan;

d. Pelimpahan berkas perkara ke kejaksaan dan prapenuntuta 5. LEVEL KOMPETENSI V:

TAHAP PENUNTUTAN

a. Penuntut Umum,tugas dan wewenang,

b. Pemeriksaan tambahan menurut UU no.16/2004 tentang K c. Macam-macam surat dakwaan;

d. Syarat-syarat menyusun surat dakwaan; e. Perubahan surat dakwaan;

f. Pemecahan berkas perkara/splitsing;

g. Penghentian penuntutan dan penyampingan perkara /dep 6. LEVEL KOMPETENSI VI:

WEWENANG PENGADILAN UNTUK MENGADILI a. Kompetensi Mengadili

b. Sengketa dan Penyelesaian wewenang mengadili c. Dasar penentuan wewenang mengadili

7. LEVEL KOMPTENSI VII :

MACAM-MACAM ACARA PEMERIKSAAN DI PERSIDANGAN a. Praperadilan

b. Perkara koneksitas

c. Acara Pemeriksaan Biasa d. Acara Pemeriksaan Singkat

e. Acara Pemeriksaan Cepat (Tipiring dan Lalin) 8. LEVEL KOMPETENSI VIII:

TAHAP PERSIDANGAN

a. Tata Urutan Pemeriksaan Persidangan dengan Acara P Biasa

1. Pembukaan Sidang 2. Pemeriksaan Identitas

3. Pembacaan Surat Dakwaan 4. Keberatan/Eksepsi

5. Putusan Sela

6. Perlawanan/verzet; b. Pembuktian:

1. Pemeriksaan saksi,ahli dan terdakwa; 2. Teori-teori dalam Pembuktian HAP 3. Alat-Alat Bukti

(3)

9. LEVEL KOMPETENSI IX: UPAYA HUKUM:

a. Upaya Hukum Biasa: 1. Banding

2. Kasasi

b. Upaya Hukum Luar Biasa:

1. Kasasi Untuk Kepentingan Hukum 2. Peninjauan Kembali

10. LEVEL KOMPETENSI X:

PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN (EKSEKUSI) a. Kriteria Putusan Pengadilan Dilakukan Eksekusi

b. Pelaksanaan Putusan Pengadilan sesuai Jenis Pi dijatuhkan

11. LEVEL KOMPETENSI XI:

HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT

a. Pengertian dan dasar hukum hawasmat b. Tugas pengawasan

(4)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA PIDANA STATUS MATA KULIAH : WAJIB NASIONAL

PRASYARAT : HUKUM PIDANA

JUMLAH SKS : 4

SEMESTER SAJIAN : DIMULAI SEMESTER 3

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini mempelajari tentang tahapan-tahapan proses peme penyelesaian pemeriksaan perkara pidana.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Mahasiswa pada akhir perkuliahan satu semester akan dapat m prosedur, proses dan penyelesaian pemeriksaan perkara pidana.

D. LEVEL KOMPETENSI

1. LEVEL KOMPETENSI I:

PENGERTIAN DAN TUJUAN DARI HUKUM ACARA PIDANA a. Definisi HAP;

b. Ruang Lingkup dan tujuan HAP;

c. Sumber-sumber Hukum Acara Pidana; d. Sejarah hukum Acara Pidana di Indonesia; e. Ilmu Bantu Hukum Acara Pidana.

2. LEVEL KOMPETENSI II:

RUANG LINGKUP BERLAKUNYA KUHAP DAN K PERALIHAN

a. Asas-asas dalam HAP;

b. Hubungan KUHAP dengan ketentuan dalam Hukum Pida c. Ketentuan peralihan ;

d. Pranata/Lembaga dalam KUHAP. 3. LEVEL KOMPETENSI III:

PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM HUKUM ACARA PID a. Tersangka, terdakwa dan terpidana;

b. Penyelidik dan penyidik c. Jaksa/Penuntut Umum d. Hakim

e. Penasehat hukum (Advokat) dan Bantuan Hukum f. Saksi

g. Lembaga Penitensier (BAPAS, HAWASMAT, Petugas LP) 4. LEVEL KOMPETENSI IV:

TAHAP PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN a. Sumber-sumber tindakan

(5)

3. Penahanan; 4. Penggeledahan; 5. Penyitaan;

6. Hak-hak tersangka; 7. Bedah mayat,

8. Penggalian mayat,

9. Penghentian penyidikan;

e. Pelimpahan berkas perkara ke kejaksaan dan prapenuntuta 5. LEVEL KOMPETENSI V:

TAHAP PENUNTUTAN

a. Penuntut Umum,tugas dan wewenang,

b. Pemeriksaan tambahan menurut UU no.16/2004 tentang Ke c. Macam-macam surat dakwaan;

d. Syarat-syarat menyusun surat dakwaan; e. Perubahan surat dakwaan;

f. Pemecahan berkas perkara/splitsing;

g. Penghentian penuntutan dan penyampingan perkara /depo 6. LEVEL KOMPETENSI VI:

WEWENANG PENGADILAN UNTUK MENGADILI a. Kompetensi Mengadili

b. Sengketa dan Penyelesaian wewenang mengadili c. Dasar penentuan wewenang mengadili

7. LEVEL KOMPTENSI VII :

MACAM-MACAM ACARA PEMERIKSAAN DI PERSIDANGAN a. Praperadilan

b. Perkara koneksitas

c. Acara Pemeriksaan Biasa d. Acara Pemeriksaan Singkat

e. Acara Pemeriksaan Cepat (Tipiring dan Lalin) 8. LEVEL KOMPETENSI VIII:

TAHAP PERSIDANGAN

a. Tata Urutan Pemeriksaan Persidangan dengan Acara P Biasa

1. Pembukaan Sidang 2. Pemeriksaan Identitas

3. Pembacaan Surat Dakwaan 4. Keberatan/Eksepsi

5. Putusan Sela

6. Perlawanan/verzet; b. Pembuktian:

1. Pemeriksaan saksi,ahli dan terdakwa; 2. Teori-teori dalam Pembuktian HAP 3. Alat-Alat Bukti

(6)

9. LEVEL KOMPETENSI IX: UPAYA HUKUM:

a. Upaya Hukum Biasa: 1. Banding

2. Kasasi

b. Upaya Hukum Luar Biasa:

1. Kasasi Untuk Kepentingan Hukum c. Peninjauan Kembali

10. LEVEL KOMPETENSI X:

PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN (EKSEKUSI) a. Kriteria Putusan Pengadilan Dilakukan Eksekusi

b. Pelaksanaan Putusan Pengadilan sesuai Jenis Pi dijatuhkan

11. LEVEL KOMPETENSI XI:

HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT

a. Pengertian dan dasar hukum hawasmat b. Tugas pengawasan

c. Tugas pengamatan E. 1. Mata Kuliah:

HUKUM ACARA PIDANA

LEVEL KOMPETENSI I PENGERTIAN DAN TUJUAN DARI HUKUM

ACARA PIDANA

Waktu Minggu Pertemuan

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Definisi HAP;

b. Ruang Lingkup dan tujuan HAP;

c. Sumber-sumber Hukum Acara Pidana; d. Sejarah hukum Acara Pidana di Indonesia; e. Ilmu Bantu Hukum Acara Pidana.

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Mahasiswa dapat memahami pengertian HAP, maksud dan mempelajari HAP, sumber-sumber formil HAP, sejarah da serta ilmu bantu yang berkaitan dengan HAP.

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum Pidana menurut doktrin;

b. Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dan tujua dibuatnya HAP;

c. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber hukum HAP dari pendapat para ahli hukum;

(7)

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan sala komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 2. Mata Kuliah:

Hukum Acara Pidana

LEVEL KOMPETENSI II RUANG LINGKUP BERLAKUNYA KUHAP

DAN KETENTUAN PERALIHAN

Waktu Minggu Pertemuan

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Asas-asas dalam HAP;

b. Hubungan KUHAP dengan ketentuan dalam Hukum Khusus;

c. Ketentuan peralihan;

d. Pranata/Lembaga dalam KUHAP. TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa dapat memahami mengenai pengertian asa HAP.

b. Mahasiswa memahami hubungan KUHAP dengan ke dalam Hukum Pidana Khusus.

(8)

INDIKATOR HASIL BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan asas-asas HAP penggunaannya dalam proses peradilan;

b. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan KUHAP ketentuan dalam Hukum Pidana Khusus;

c. Mahasiswa dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan HAP dalam proses peradilan; d. Mahasiswa dapat menjelaskan hal-hal baru yang bisa

dalam proses peradilan Pidana. METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi. EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982. Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 3. Mata Kuliah:

Hukum Acara Pidana

LEVEL KOMPETENSI III PIHAK-PIHAK YANG

TERKAIT DALAM HUKUM ACARA PIDANA

Wakt Minggu III, V/ Pertemu

(9)

SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Tersangka, terdakwa dan terpidana; b. Penyelidik dan penyidik

c. Jaksa/Penuntut Umum d. Hakim

e. Penasehat hukum (Advokat) dan Bantuan Hukum f. Saksi

g. Lembaga Penitensier (BAPAS, HAWASMAT, Petugas L TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami pengertian da tersangka/terdakwa menurut KUHAP;

b. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan kewe penyelidik/penyidik menurut KUHAP;

c. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan we penuntut umum menurut KUHAP;

d. Mahasiswa mampu memahami pengertian, hak pe hukum dan bantuan hukum dalam mendam tersangka/terdakwa.

e. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan we hakim menurut KUHAP.

INDIKATOR HASIL BELAJAR:

a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian da tersangka/terdakwa menurut KUHAP;

b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan kewe penyelidik/penyidik menurut KUHAP;

c. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan wew penuntut umum menurut KUHAP;

d. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, hak pe hukum dan bantuan hukum dalam mendam tersangka/terdakwa.

e. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan we hakim menurut KUHAP.

METODE PEMBELAJARAN :

a. Ceramah;

b. Diskusi. EVALUASI :

(10)

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982. Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 4 Mata Kuliah: Hukum Acara

Pidana

LEVEL KOMPETENSI IV TAHAP PENYELIDIKAN

DAN PENYIDIKAN

Wakt Minggu V

dan V Pertemuan

7, 8

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Sumber-sumber tindakan b. Proses penyelidikan :

1. Penyelidik,tugas dan wewenang,

2. Pemanggilan,pemeriksaan tersangka,saksi dan ahli c. Proses Penyidikan :

1. Penyidik,tugas dan wewenang 2. Penangkapan

3. Penahanan; 4. Penggeledahan; 5. Penyitaan;

6. Hak-hak tersangka; 7. Bedah mayat,

8. Penggalian mayat,

9. Penghentian penyidikan;

(11)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami sumber-sumber tindakan b. Mahasiswa mampu memahami proses penyelidikan; c. Mahasiswa mampu memahami proses penyidikan; d. Mahasiswa mampu memahami proses pelimpahan

perkara dan prapenuntutan. INDIKATOR HASIL BELAJAR:

a. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber tindaka b. Mahasiswa dapat menjelaskan proses penyelidikan; c. Mahasiswa dapat menjelaskan proses penyidikan; d. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pelimpahan

perkara dan prapenuntutan. METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan sala komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 5 Mata Kuliah:

Hukum Acara

LEVEL KOMPETENSI V TAHAP PENUNTUTAN

(12)

SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Penuntut Umum, tugas dan wewenang,

b. Pemeriksaan tambahan menurut UU no.16/2004 Kejaksaan;

c. Macam-macam surat dakwaan;

d. Syarat-syarat menyusun surat dakwaan; e. Perubahan surat dakwaan;

f. Pemecahan berkas perkara/splitsing;

g. Penghentian penuntutan dan penyampingan perkara /de TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami tugas dan wewenang P Umum;

b. Mahasisawa mampu memahami macam-macam, syarat dan perubahan Surat Dakwaan;

c. Mahasisawa mampu memahami pemecahan perkara/splitsing;

d. Mahasisawa mampu memahami pengentian penuntut deponeering.

INDIKATOR HASIL BELAJAR:

a. Mahasiswa dapat menjelaskan tugas dan wewenang P Umum;

b. Mahasisawa dapat menjelaskan macam-macam, syarat dan perubahan Surat Dakwaan;

c. Mahasisawa dapat menjelaskan pemecahan perkara/splitsing;

d. Mahasisawa dapat menjelaskan pengertian penuntut deponeering.

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi EVALUASI :

(13)

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 6. Mata Kuliah:

Hukum Acara Pidana

LEVEL KOMPETENSI VI WEWENANG

PENGADILAN UNTUK MENGADILI

Wakt Minggu Pertemuan

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Kompetensi Mengadili;

b. Sengketa dan Penyelesaian wewenang mengadili; c. Dasar penentuan wewenang mengadili.

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami kompetensi kewe pengadilan untuk mengadili.

b. Mahasiswa mampu memahami dasar penentuan we pengadilan mengadili.

INDIKATOR HASIL BELAJAR:

a. Mahasiswa dapat menjelaskan kompetensi kewe pengadilan untuk mengadili.

b. Mahasiswa dapat menjelaskan dasar penentuan we pengadilan mengadili.

(14)

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pener KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 7. Mata Kuliah:

Hukum Acara Pidana

LEVEL KOMPETENSI VII

MACAM-MACAM ACARA PEMERIKSAAN

DI PERSIDANGAN

Waktu Minggu XI da

Pertemuan dan ke-12

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Praperadilan

b. Perkara koneksitas

c. Acara Pemeriksaan Biasa d. Acara Pemeriksaan Singkat

e. Acara Pemeriksaan Cepat (Tipiring dan Lalin) TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami Praperadilan

b. Mahasiswa mampu memahami Perkara koneksitas c. Mahasiswa mampu memahami Acara Pemeriksaan Bia d. Mahasiswa mampu memahami Acara Pemeriksaan Sin e. Mahasiswa mampu memahami Acara Pemeriksaan

(15)

INDIKATOR HASIL BELAJAR

a. Mahasiswa dapat menjelaskan Praperadilan

b. Mahasiswa dapat menjelaskan Perkara koneksitas

c. Mahasiswa dapat menjelaskan Acara Pemeriksaan Biasa d. Mahasiswa dapat menjelaskan Acara Pemeriksaan Sing e. Mahasiswa dapat menjelaskan Acara Pemeriksaan

(Tipiring dan Lalin)

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi. EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982. Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

(16)

E. 8. Mata Kuliah: Hukum Acara

Pidana

LEVEL KOMPETENSI VIII

TAHAP PERSIDANGAN

Waktu Minggu XI da

Pertemuan dan ke-12

SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Tata Urutan Pemeriksaan Persidangan dengan Pemeriksaan Biasa

1. Pembukaan Sidang 2. Pemeriksaan Identitas

3. Pembacaan Surat Dakwaan 4. Keberatan/Eksepsi

5. Putusan Sela

6. Perlawanan/verzet; b. Pembuktian:

1. Pemeriksaan saksi,ahli dan terdakwa; 2. Teori-teori dalam Pembuktian HAP 3. Alat-Alat Bukti

4. Tuntutan oleh penuntut umum; 5. Pembelaan oleh terdakwa/PH; 6. Musyawarah hakim;

c. Putusan pengadilan. TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa dapat memahami tata urutan pemeriksa persidangan dengan acara pemeriksaan biasa;

b. Mahasiawa dapat memahami tahap Pembuktian persidangan;

c. Mahasiswa dapat memahami 3 (tiga) macam P Pengadilan

INDIKATOR HASIL BELAJAR

a. Mahasiswa dapat menjelaskan tata urutan pemeriksa persidangan dengan acara pemeriksaan biasa;

b. Mahasiawa dapat menjelaskan tahap Pembuktian persidangan;

c. Mahasiswa dapat menjelaskan 3 (tiga) macam P Pengadilan

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi. EVALUASI :

(17)

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 9. Mata Kuliah:

Hukum Acara Pidana

LEVEL KOMPETENSI IX

UPAYA HUKUM

Waktu: Minggu XI da Pertemuan

ke-ke-12

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Upaya Hukum Biasa:

1. Banding 2. Kasasi

b. Upaya Hukum Luar Biasa:

1. Kasasi Untuk Kepentingan Hukum 2. Peninjauan Kembali

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami Upaya Hukum Biasa b. Mahasiswa mampu memahami Upaya Hukum Luar Bia INDIKATOR HASIL BELAJAR

a. Mahasiswa dapat menjelaskan Upaya Hukum Biasa b. Mahasiswa dapat menjelaskan Upaya Hukum Luar Bia METODE PEMBELAJARAN :

(18)

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E. 10

Mata Kuliah: Hukum Acara

Pidana

LEVEL KOMPETENSI X

PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN

(EKSEKUSI)

Waktu: Minggu XI da Pertemuan

ke-ke-12

SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Kriteria Putusan Pengadilan Dilakukan Eksekusi

b. Pelaksanaan Putusan Pengadilan sesuai Jenis Pidan dijatuhkan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami kriteria putusan pen yang dapat dilakukan eksekusi

b. Mahasiswa mampu memahami pelaksanaan putusan pengadilan sesuai dengan jenis pidana yang dijatuhkan o Hakim di Pengadilan

INDIKATOR HASIL BELAJAR

(19)

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi. EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Martiman prodjohamidjojo, Kemerdekaan Hakim keputusan murni (Arti dan makna), simplex Jakarta,1984

E.

11. Hukum Acara Mata Kuliah:

Pidana

LEVEL KOMPETENSI XI

HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT

Waktu: Minggu XI da Pertemuan

ke-ke-12

SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Pengertian dan dasar hukum hawasmat b. Tugas pengawasan

c. Tugas pengamatan

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan dasar hu HAWASMAT

(20)

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi. EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).

BAHAN PUSTAKA:

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Pfset, Jakarta, 2001

Andi Hamzah, Pelaksanaan Peradilan berdasarkan teori da praktek, rineka cipta, Jakarta,1994.

M.Yahya Harahap, Pembahasan permasalahan dan pe KUHAP, Pustaka Kartini, Jakarta, 1988

Soesilo Yuwono, Penyelesaian perkara Pidana Berd KUHAP, Sistem prosedur,Alumni, Bandung,1982 Djoko Yuwono, Upaya Hukum yang diatur di dalam K

Aksara Persada Indonesia, Jakarta ,1987.

Mangasa Sidabutar, Hak terdakwa, terpidana, penuntut menempuh upaya hukum, rajawali pers,Jakarta, Darwan Prinst,Hukum Acara Pidana suatu pe

Djambatan,Jakarta,1989

UU No. 8/1981 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana UU No4 2004 Kekuasaan kehakiman

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa peserta mata kuliah akan dapat mempresentasikan dan meyakinkan pihak lain akan gagasan usaha

Berdasarkan data pada tabel 8 tingkat kepuasan pengunjung objek wisata Puncak Temboan mengenai dimensi jaminan berada pada rata-rata 77.71% atau pada kriteria

Kandungan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan yang terkait baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan

Untuk kajian ini, penyelidik memilih untuk menggunakan soal selidik strategi pembelajaran bahasa seperti yang dijelaskan oleh Alwahibee (2000) dimana strategi

Dari hal yang menarik tersebut, maka kitab Jāmi‘ al-Bayān karya Muhammad bin Sulaiman akan dikaji lebih mendalam lagi dengan mengungkap empat aspek penting yaitu penamaan

Assessment Center yang merupakan suatu metodelogi untuk menilai atau mengevaluasi perilaku pegawai dalam pekerjaan sehingga hasil dari proses assessment center

As a regional economic cooperation, the AEC will have significant repercussions towards the development of trademark law and investment law in the ASEAN region.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bagian Keuangan Sekretariat BPPK sebagai motor keuangan di lingkungan BPPK adalah dengan mewajibkan satuan kerja menyusun prognosis