• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM ACARA PIDANA Subjek hukum pidana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM ACARA PIDANA Subjek hukum pidana"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HUKUM ACARA PIDANA

SYAFRUDDIN, SH, M.Hum

Satuan Acara Perkuliahan 1. Beberapa Landasan Motivasi KUHAP

a. Landasan Filosofis

b. Landasan operasional c. Landasan Konstitusional

2. Perbedaan Hukum Acara Pidana dengan Hukum Acara Perdata

3. Landasan Tujuan KUHAP

(3)

6.Pihak-pihak yang Terlibat Dlm Hk.Ac Pid 7.Penyelidikan

8.Penyidikan

9.Penangkapan 10.Penahanan

11.Penggeledahan 12.Penyitaan

13.Pemeriksaan Surat

14.Hak & Kedudukan Tersangka/Terdakwa 15.Bantuan Hukum

(4)

17.Penuntut Umum

25.Panggilan, Sengketa Wewenang Mengadili, dan Kewenangan Relatif 26.Pemeriksaan Di sidang Pengadilan 27.Sistem atau Teori Pembuktian

(5)

29.Putusan Pengadilan a. Bentuk Putusan b.Isi Keputusan

c.Formalitas Suatu Putusan Hakim 30.Upaya Hukum

a. Upaya Hukum Biasa

b. Upaya Hukum Luar Biasa 31.Pelaksanaan Putusan Hakim

a.Pelaksanaan Putusan Pengadilan b.Biaya Perkara

c.Pengawasan Pelaksanaan Putusan Hakim

(6)

LANDASAN MOTIVASI

KUHAP

1.

Landasan Filosofis

Pancasila : - Ketuhanan Yang Maha Esa

- Kemanusiaan Yg adil beradab

2.

Landasan Operasional

GBHN dan Tap MPR No. IV Thn 1978

3.

Landasan Konstitusional

- UUD 1945

(7)

Lex superior derogat legi infriori hkm

yg lbh tggi mengenyampingkan hkm

yg lbh rndah

Lex specialis derogat legi generalis

hkm yg lbh khusus

mengenyampingkan hkm yg lbh

umum

lex posteriori derogat legi priori

(8)

PERBEDAAN HUKUM

ACARA

PIDANA DAN PERDATA

1.Perbedaan dari segi kepentingan yang dilindungi

dlm hk ac pidana ada dua kepentingan yg dihadapi, yaitu kepentingan hukum dan kepentingan umum.

dlm hk ac perdata kep perseorangan 2.Perbedaan dari segi inisiatif

penuntutannya ke pengadilan Acara Pidana : Jaksa

(9)

3. Perbedaan dari segi terus atau tidaknya pemeriksaan perkara.

Ac Pidana : Jaksa tdk dpt mhentikan Ac Perdata : Penggugat dpt mencabut

4.Perbedaan dari segi aktif dan pasifnya hakim.

Ac Pidana : Hakim Aktif Ac Perdata : Hakim Pasif

5.Perbedaan dari segi keyakinan hakim

Ac Pidana : Hakim tidak yakin NO ! Ac Perdata : No keyakinan hakim

6.Perbedaan dari segi kebenaran yang ingin dicapai

(10)

7. Perbedaan dari segi keterikatan

hakim pada alat bukti

Ac Pidana : Tidak Terlalu terikat

Ac Perdata : Terikat

(

preponderance of evidence

)

keterikatan hakim sepenuhnya pd

alat bukti

8.Perbedaan dari segi pemeriksaan

pendahuluan.

(11)

Tujuan Hukum Ac. Pidana

Tujuan Hk.Ac.Pidana : ut mencari dan

mendptkan atau se-tidak2x mdekati kbenaran materil, ialah kbenaran yg selengkap2x dr

suatu pkara pidana dg mnerapkan ktentuan hk ac pid scr jujur dan tepat dg 7an ut mcari

siapakah plaku yg dpt didakwakan mlakukan suatu planggaran hk, dan slanjutnya mminta pmeriksaan dan putusan dr pngadilan guna

mnemukan apk tbukti bhw suatu tindak pidana tlh dilakukan dan apk org yg didakwa itu dpt

(12)

Fungsi Hukum Ac Pidana

Van Bemmelen

mengemukakan tiga fungsi

hukum acara pidana

1.

Mencari dan menemukan

kebenaran

2.

Pemberian keputusan o/hakim

(13)

Penyelidikan

Penyelidikan = Tindakan pengusutan = Opspornig = Investigation

Penyelidik : org yg melakukan “penyelidikan”

Penyelidikan : serangkain tindakan

penyelidik ut mencari dan menemukan sesuatu peristiwa yg diduga sbg

tindak pidana guna menentukan dpt at tdkx dilakukan penyidikan… {psl 1(5)}

(14)

POLRI sebagai penyelidik

Psl 1(4) : penyelidik ad pejabat polisi

Negara RI yg diberi wwnang o/UU ut

melakukan penyelidikan.

Fungsi dan wwnang Penyelidik

1.

Menerima laporan at pengaduan

2.

Mencari keterangan dan brg bukti

3.

Mnyuruh bhenti org yg dicurigai

(15)

Kewenangan Berdasar

perintah Penyidik

1.

Penangkapan, larangan

meninggalkan t4, penggeledahan,

dan penyitaan

2.

Pemeriksaan dan penyitaan surat

3.

Mengambil sidik jari dan memotret

seseorang

(16)

Penyidikan

Penyidik : Pejabat Polisi Negara RI atau pejabat pegawai negeri sipil “tertentu”yg diberi wwnang khusus o/UU ut melakukan penyidikan {Pasal 1(1)}

Penyidikan : Serangkaian tindakan

penyidik dlm hal & menurut cara yg diatur dalam UU ini u/mencari serta

mengumpulkan bukti, yg bukti itu

membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan

(17)

Pejabat Penyidik

# Pejabat Penyidik Polri

a. Pejabat penyidik penuh

Syarat kepangkatan : Pembantu letda polisi, at yg bpangkat bintara (sektor kepolisian) at yg ditunjuk dan diangkat o/kepala kepolisian RI

b. Penyidik pembantu

a. Sekurang2nya berpangkat serda

b. PNS dlm lingkungan kepolisian Negara dg syarat min pangkat pengatur muda/ gol IIa

c. diangkat o/KAPOLRI ats usul komandan atau pimpinan kesatuan masing2.

(18)

Penahanan

Pengertian : Penempatan tersangka at terdakwa di tempat tertentu oleh

penyidik at penuntut umum at hakim dgn penetapannya, dlm hal serta

menurut cara yg diatur dlm UU

Tujuan Penahanan

1. Ut kepentingan penyidikan 2. Ut kepentingan penuntutan

(19)

Dasar penahanan

1. Landasan dasar at Unsur Yuridis

#

ancaman pidana min 5 thn

2. Landasan Unsur Keadaan

Kekhawatiran

# akan melarikan diri

# merusak at mhilangkan BB

# mengulangi tindak pidana

3. Dipenuhi syarat pasal 21 (1)

(20)

Tata cara penahanan

A. Dengan surat perintah penahanan

at surat penetapan

1.

Identitas tersangka at

terdakwa

2.

Alasan penahanan

3.

Uraian singkat kejahatan

4.

Tempat mana ia ditahan

(21)

Jenis tahanan

1.

Penahanan Rumah

Tahanan Negara (RUTAN)

2.

Penahanan Rumah

3.

Penahanan Kota

Perbandingan :

(22)

Batas Waktu

Penahanan

1. Batas Kewenangan Penyidik * 20 hari

* 40 hari (izin Penuntut Umum)

2. Batas Kewenangan Penuntut Umum * 20 hari

* 30 hari (izin Ketua Pengd Negeri)

3. Batas Kewenangan Hakim Pengadilan Negeri * 30 hari

* 60 hari (izin Ketua Pengd Negeri)

4. Batas Kewenangan Hakim Pengd Tinggi * 30 hari

* 60 hari (izin Ketua Pengd Tinggi)

5. Batas Kewenangan Hakim Mahkamah Agung * 50 hari

(23)

Pra-Penuntutan

Prapenuntutan: terletak antara

dimulainya penuntutan dlm arti

sempit (perkara dikirim ke PN)

dan penyidikan yg dilakukan

oleh penyidik.

Prapenuntutan = Penyidikan lanjutan

Prapenuntutan ialah

Tindakan

Penuntut Umum untuk memberi

petunjuk dalam rangka

(24)

Pemeriksaan tambahan

Ada dua batasan dlm ketentuan

1. Berkas perkara tertentu

2. Dlm pelksanaan dikordinasikan dg penyidik.

Ada 4 hal yg hrs diperhatikan:

1. Tdk dilakukan terhdp tersangka

2. Hanya terhdp perkara2 yg sulit pembuktiannya dan at dpt

meresahkan masy dan at dpt

membahayakan keselamatan negara

3. Hrs dpt diselesaikan dlm wkt 14 hr

(25)

Penuntutan

Penuntutan

Tindakan

PenuntutUmum ut melimpahkan

perkara pidana ke PN yg berwenang

dlm hal dan menurut cara yg diatur

dlm UU ini dg permintaan spy

diperiksa dan diputus o/ hakim di

sidang pengadilan.

Wewenang PU

1. Menerima dan memeriksa berkas perkara dr penyidik at penyidik pembantu

2. Mengadakan pra-penuntutan apabila ada kekurangan penyidikan, dg memberi

(26)

3.Memberikan perpjgn penahanan,

melakukan penahanan, at penahanan lanjutan, dan at mengubah status

tahanan stl perkara dilimpahkan oleh penyidik

4.Membuat surat dakwaan

5.Melimpahkan perkara ke pengadilan 6.Menyampaikan pemberitahuan kpd

terdakwa ttg ketentuan hr dan waktu perkara disidang yg disertai surat

panggilan, baik kpd terdakwa maupun kpd saksi ut dtg pd sidang yg tlh dittkn 7.Melakukan tugas dan penuntutan

8.Mengadakan tindakan lain dlm lingkup tanggung jawab sbg PU menurut

ketentuan UU

(27)

Surat Dakwaan

DakwaanSurat

Surat at akta yg

memuat rumusan tindak pidana yg

didakwakan kpd terdakwa yg

disimpulkan dr hasil pemeriksaan

penyidikan, dan merupakan dasar

serta landasan bagi hakim dlm

(28)

Prinsip surat dakwaan

a.

Pembuatan surat dakwaan dilakukan

secara sempurna dan berdiri sendiri

b.

Surat dakwaan adalah dasar

pemeriksaan hakim

c.

Hanya jaksa penuntut umum yg

berhak dan bwenang

menghadapkan dan mendakwa

seseorang yg dianggap melakukan

tindak pidana dimuka sidang

(29)

Syarat surat dakwaan

a. Syarat Formal

1. Surat dakwaan hrs diberi tgl dan ditanda tangani PU / Jaksa

2. Nama lengkap, t4 lhr, umur dan tgl lhr, jenis kelamin, kebangsaan, t4 tinggal, agama, pekerjaan tersangka.

b. Syarat Materil

1. Uraian cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yg

didakwakan

(30)

Tidak terpenuhi syarat Formal

surat dakwaan dapat dibatalkan

Tidak terpenuhi syarat materil

surat dakwaan batal demi hukum

Surat Dakwaan Yg tdk Memenuhi Syarat :

1. Surat Dakwaan Tidak Terang

2. Surat Dakwaan Mengandung

Pertentangan antara yang Satu dengan yang lain.

Surat Dakwaan tidak boleh

(31)

Garis Besar Jalannya

Pemeriksaan di Persidangan

1. Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum, kecuali Psl. 153 (3) KUHAP kesusilaan dan

Anak2

2. Hakim ketua memerintahkan agar terdakwa dipanggil masuk dihadapkan dalam keadaan bebas. Psl 154 KUHAP

3. Hakim Ketua menanyakan kepada terdakwa ttg identitas lengkapnya dan mengingatkan terdakwa spy

memperhatikan segala sesuatu yg didengar dan dilihatnya di persidangan Psl. 155

4. Hakim Ketua meminta kpd JPU ut membacakan surat dakwaan Psl 155 (2) KUHAP

5. Hakim Ketua menanyakan kpd terdakwa apakah terdakwa mengerti ttg isi surat dakwaan, bila terdakwa tidak

mengerti JPU atas permintaan Hakim Ketua wajib memberi penjelasan Psl 155 (2) KUHAP

* Pengajuan keberatan terdakwa at PH Terdakwa psl 156(1)

(32)

6. Hakim Ketua meneliti apakah semua saksi yg dipanggil tlh hadir di persidangan dan memberi perintah ut mencegah jgn sampai saksi bhub satu dg yg lain sbl memberi keterangan di sidang Psl 159 (1)

*Saksi dipanggil ke ruang sidang seorg demi seorg * Yg pertama didengar ket saksi korban

7. Hakim Ketua menanyakan kpd saksi identitas lengkapnya

* Apakah saksi kenal dg terdakwa sbl terdakwa melakukan tindak pidana yg didakwakan psl 160 (2)

* Apakah saksi ada hub keluarga dg terdakwa at apakah saksi terikat hub kerja dg terdakwa psl 160 (2)

* Sbl saksi memberi keterangan wajib di sumpah psl 160 (3)

8. Hakim Ketua mengajukan pertanyaan kpd saksi, selanjutnya memberi kesempatan kpd JPU, dn

(33)

A charqe

(34)

9. Stl saksi selesai memberi keterangan, Hakim Ketua menanyakan kpd Terdakwa bgmn

pendptx ttg ket saksi tsb psl 164 (1)

10. Hakim Ketua memberika kesempatan kpd terdakwa ut mengajukan saksi yg

meringankan bagi terdakwa psl 160 (1)

11. Pemeriksaan terdakwa : o/majelis Hakim selanjutnya diberikan kesempatan kpd JPU dan PH terdakwa psl 175 s/d 178

12. Hakim Ketua memperlihatkan kpd terdakwa ttg brg bukti yg diajukan ke persidangan psl 181 (1)

13. HakimKetua menyatakan pemeriksaan

dinyatakan selesai, JPU diberi kesempatan ut mengajukan tuntutan pidana psl 182 (2)

14. Terdakwa at PH terdakwa diberi kesempatan ut mengajukan pembelaan psl 182 (1)

(35)

16. Hakim Ketua menyatakan pemeriksaan dinyatakan ditutup Psl 182 (2)

17. Majelis Hakim bermusyawarah (bersifat rahasia) dasarnya surat dakwaan dan sgl sesuatu yg tbukti dlm pemeriksaan di

persidangan psl 182 (3-7) 18. Putusan psl 182 (8)

19. Sesudah putusan pemidanaan diucapkan, Hakim Ketua wajib memberitahukan kpd

terdakwa ttg apa yg menjadi hak2 terdakwa * segera menerima / menolak putusan

* mempelajari putusan sbl menyatakan

menerima / menolak putusan dg tenggang waktu 7 hr (pikir2)

(36)

Istilah-istilah

di Pengadilan

1. Eksepsi

Pengecualian ; Tangkisan at pembelaan yg tdk menyinggung isi surat tuduhan at

gugatan akan ttp berisi permohonan agar pengadilan menolak perkara/dakwaan yg duajukan JPU, karena tidak memenuhi

persyaratan hukum

2. Pledoi

Pengungkapan pikiran dlm bentuk ucapan yang berisi pembelaan terhadap terdakwa yg dibacakan oleh advokat/pembela at

(37)

3. Replik

suatu jawaban penuntut umum di

persidangan atas tangkisan terdakwa

atau pengacaranya

4. Duplik

Jawaban kedua yang merupakan

(38)

Upaya Hukum (Rechtsmiddel)

Pengertian :

Hak terdakwa at PU ut tdk menerima

putusan pengadilan yg barupa

perlawanan at banding at kasasi at hak

terpidana ut mengajukan permohonan

PK dlm hal serta cara yg diatur dalam

UU ini (psl 1 butir 12)

Catatan :

(39)

Upaya hukum

menurut sifatnya

Upaya hukum Biasa

Upaya hukum luar

(40)

Jenis / Macam Upaya Hukum

1.

Upaya hukum verzet/perlawanan (psl

214)

2.

Upaya hukum Banding (psl 233-243)

3.

Upaya hukum Kasasi (psl 244-258)

4.

Upaya hukum kasasi demi kepentingan

hukum (psl 259-262)

5.

Upaya hukum Peninjauan Kembali (psl

263- 269)

(41)

Upaya hukum Verzet

Dasar hukum ut mlkkn UH Verzet ad thdp

ptsn yg d jthkn tdk hdrx t’dkw at wklx

Putusan tak hadir disebut verstek

Hy p’kara acr pmrksn cpt ykni tindak pid

(42)

Cara & Persyaratan Verzet

1.

Perlawanan atas putusan tak hadir

(verstek) diajukan kpd ketua PN

setempat yg tlh memutuskan verstek

2.

Verzet diajukan stl disampaikan t’lbh

dhl kpd t’dakwa/tsangka atasputusan

verstek tsb yakni selambat2x dlm wkt

7 hr thitung stl dsampaikan putusan

kpd ybs. Apabila lwt dr 7 hr mk scr

hkm ybs dpandang menerima putusan

3.

Dgn adanya plawanan/verzet yg

(43)

4. Atas adax plawanan tsb, mk panitera

pengadilan mnyampaikan kpd pnyidik

& sljtx hakim mnetapkan hr sidang br

ut mmriksa kbli pkara tsb.

5. Psyaratan sljtx bhw plawanan hy dpt

diajukan thd putusan yg berisi

perampasan kemerdekaan, mk

tdakwa dpt mngajukan plawanan

6. Jika hakim tlh mbuka sidang & tetap

mjatuhkan putusan berupa

(44)

Upaya Hukum Banding

Yang berhak adalah :

Terdakwa atau kuasa hukumnya

Penuntut Umum

(45)

Syarat untuk Banding

Harus diajukan oleh terdakwa at kuasax at penuntut Umum

Harus diajukan dlm wkt 7 hr stlh putusan dijatuhkan at diberitahukan

Tdk boleh bertentangan dg psl 67 KUHAP yg menentukan jenis putusan yg dpt dimintakan banding :

1.Putusan yg mengandung pemidanaan

2. Putusan yg menggunakan acara pemeriksaan biasa

3. Putusan yg menggunakan acara pemeriksaan cepat & tlh dijatuhkan pidana perampasan

(46)

Pencabutan permohonan banding

Pada dasarnya p’mohonan banding

sewaktu-waktu dpt dicabut selama p’kara blm di putus o/ pengadilan tingggi.

T’hdp p’kara yg sdh di periksa akan tetapi blm

diputus, sedang pemohon mencabut

p’mohonan banding,maka pemohon dibebani u/ m’bayar by perkara.

P’mohonan banding yg sdh dicabut tdk boleh diajukan kembali. (ps 235 ayat (1) KUHAP)

Risalah banding/memori banding tdk diwajibkan

(47)

Upaya Hukum Kasasi

Yg dpt dimintakan pemeriksaan kasasi ad

p’kara pid yg tlh mndp putusan pengadilan lain (selain MA) dlm tk yg t’akhir

P’mohonan kasasi di sampaikan kpd panitera PN yg memutus p’karanya dlm tk I, dlm waktu 14 hari stlh kpts di beritahukan.

Pd pemeriksaan kasasi di wajibkan pemohon kasasi mengajukan memori kasasi. Bts waktu pengajuan memori kasasi adl 14 hari stl

(48)

Alasan-alasan

Kasasi

1. Apabila p’aturan hk tdk dilaksanakan at ada kesalahan dlm melaksanakan

2. Apabila tdk dilaksanakan cara melakukan p’adilan yg hrs dituruti menurut UU.

Catatan :

MA dpt melakukan kasasi atas pts penetapan dr pengadilan bawahan krn :

a. Lalai memenuhi syarat2 yg diwajibkan UU yg

mengancam p’buatan itu dg batalnya p’buatan yg b’sangkutan.

b. Malampaui bts wewenangnya

(49)

Upaya Hukum Kasasi Demi

Kepentingan Hukum

Upaya hk ini dikelompokkan sbg upaya hk luar

biasa

Upaya hk ini hanya khusus diberikan kpd jaksa agung RI yg mewakili negara/kepent umum dg dsr p’timbangan demi kepent hk

Upaya hk ini diajukan o/ jaksa agung RI in casu

kejaksaan sbg instansi yg b’wenang mewakili negara u/ menempuh upaya hk t’hdp pts

pengadilan yg tlh m;peroleh kekuatan hk tetap (apakah pts PN at PT) yg jls p’kra ini blm p’nah diperiksa di tk kasasi o/ MA. Krnnya itu

(50)

Hal Penting Yg Harus di

Perhatikan

1. Putusan yg tlh m’peroleh kekuatan hk tetap tsb,

t’nyata dijumpai adanya kesalahan at kekeliruan yg mendsr baik penerapan hk at fakta/pembuktian

bahkan kekeliruan ttg pemidanaan dsb.

2. Dlm menempuh upy hk ini tdk blh merugikan posisi/kepent hk t’dakwa/t’pidana

3. Tdk dilakukan jawab-menjawab at kontra

4. Salinan risalah p’mohonan upaya hk ini ttp diberikan kpd phk yg b’kepentingan (t’dakwa)

5. Ketua PN stempat langsung mengirim p’mintaan upaya hk ini ke MA RI

(51)

Upaya Hukum PK

Putusan yg dpt

dimohonkan PK :

1.

Putusan yg mempunyai

hk ttp

(52)

Alasan PK

1.

Bila ada novum (hal2 keadaan baru).

Yg sekiranya diketahui pd waktu

b’langsungannya p’sidangan mk

hasilnya berupa pembebasan lepas dr

segala tuntutan hk at tutntutan pu tdk

dpt diterima at t’hdp p’kara itu akan

diterapkan ketentuan yg lbh ringan.

2.

Bila ada 2 at lbh kep yg b’tentangan

satu sm lain mengenai t’buktinya

sesuatu tindak pid

(53)
(54)

Koneksitas

Pengertian :

Tindak pidana yg d lakukan

b’sm2 o/ mrk yg t’msk lingk

peradilan umum & lingk

(55)

Kewenangan mengadili

Prinsip dasar ada pada peradilan

Umum

Dalam hal tertentu dapat diadili

dalam peradilan militer, jika

kepentingan yang ada lebih condong

yg dirugikan adalah kepentingan

(56)

Penentuan Peradilan

Koneksitas

Terdapat persesuaian pendapat Jaksa/jakti kpd jagung

oditur militer/omil tinggi kpd oditur jendral TNI Sesuai pdpt titik berat pd KU, maka :

- mk perkara di periksa d Perdilan Umum

- pepera membuat keputusan “penyerahan perkara” - penyerahan perkara, pepera kpd PU melalui omil

- surat pepera dijadikan dsr bg PU ut perkara koneksitas kpd hakim ut di periksa pd sidang PN yg b’wnang b’dsr kompetensi relait

(57)

Terdapat perselisihan pendapat

Msg2 pihak melapor perbedaan pdpt

tsb kpd atasan, jaksa/jakti melapor

kpd jagung. Omil/omilti melapor kpd

oditur jenderal (tertulis)

stlh menerima laporan jagung & oditur

jenderal mengadakan musyawarah ut

menentukan peradilan yg berwnang

(58)

Susunan Majelis

Perkara diadili pd Peradilan Umum

- se-2x 3 org hkim

- Hkim ketua majelis diambil dr PU

- Hkim anggota diambil scr b’imbang dr hkim PU & PM

Perkara diadili pd Peradilan Militer -Hkim ketua dr lingkungan PM

- Hkim anggota diambil scr b’imbang

(59)

Penggabungan perkara

Penggabungan perkara diatur dlm

psl 98 – 101 KUHAP.

Istilahnya : penggabungan perkara

gugatan ganti kerugian

(60)

Penggabungan perkara ini adalah

merupakan suatu lembaga baru dan

prosedur baru, yg sama lahirnya dengan ‘praperadilan, pengawasan dan

pengamatan pelaksanaan putusan pengadilan.

Sebelum berlakunya KUHAP, lembaga at prosedur ini tdk dikenal dlm HIR/RBG,

(61)

Dalam UU tdk ada pengertian

khusus apakah yg d maksud

dgpenggabungan perkara, kecuali

memberikan batasan at

persyaratan tentang

(62)

jika suatu perbuatan yg menjadi dasar dakwaan di dlm suatu pemeriksaan

perkara pidana oleh Pengadilan Negeri, menimbulkan kerugian bagi orang lain mk hakim ketua sidang atas permintaan org itu dapat menetapkan ut

(63)

Penjelasan psl 98 (1)

KUHAP

Maksud penggabungan perkara gugatan

pada perkara pidana ini ad supaya perkara gugatan tersebut pd suatu

ketika yg sama diperiksa serta diputus sekaligus dgn perkara pidana yg

b’sangkutan,

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kajian keragaan beberapa varietas unggul baru padi gogo di lahan sub-optimal Gunungkidul, Yogyakarta adalah mengembangkan penggunaan varietas unggul baru Inpago,

Dalam karya seni rupa unsur-unsur tersebut disusun menjadi desain atau komposisi berdasarkan prinsip-prinsip seperti proporsi, keseimbangan, kesatuan, variasi, warna, penekanan

Oleh karena itu, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan di Universitas Kanjuruhan Malang yang beralamat di Jalan S.

dari atau kerugian atas barang atau setiap kehilangan atau biaya yang diakibatkan atau timbul dari kerugian tersebut atau akibat kerugian yang diderita oleh

Keenam, Setiap orang berhak untuk menggunakan semua upaya hukum nasional dan forum internasional atas semua pelanggaran hak asasi manusia yang dijamin oleh hukum Indonesia dan hukum

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Data dikumpulkan dengan menggunakan pengamatan untuk memperoleh data kualitatif tentang

Velva jambu biji merah probiotik merupakan salah satu frozen desert yang serupa dengan es krim, yang mempunyai kelembutan dan kelezatan yang hampir sama dan bahan bakunya

Penelitian yang dilakukan oleh Cita Ayupraba berbeda dengan penelitian Peneliti yakni dalam penelitian tersebut tidak ada analisis maupun kajian mengenai