• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROFIL

RS JIWA GRHASIA DIY

TAHUN 2013

RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA

JL. KALIURANG KM 17 FAX. (0274) 895142.

TELP. (0274) 895143, 895297

(2)
(3)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

iii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN ... 3

A. Arti Nama dan Logo RS Jiwa Grhasia DIY ... 3

B. Sejarah Berdirinya RS Jiwa Grhasia DIY ... 4

C. Periode Kepemimpinan ... 11

D. Luas Lahan Dan Lokasi Rs Jiwa Grhasia DIY ... 12

BAB III SITUASI RS JIWA GRHASIA DIY ... 13

A. Rencana Strategis RS Jiwa Grhasia DIY ... 13

B. Motto, Filosofi dan Budaya Kerja ... 13

C. Tugas Pokok dan Fungsi RS Jiwa Grhasia DIY ... 14

D. Struktur Organisasi RS Jiwa Grhasia DIY ... 15

E. Rincian Tugas dan Fungsi ... 16

F. Potensi RS Jiwa Grhasia DIY ... 29

G. Strategi dan Arah Pengembangan RS Jiwa Grhasia DIY ... 32

H. Pengembangan RS Jiwa Grhasia DIY ... 35

I. Jenis-Jenis Layanan RS Jiwa Grhasia DIY ... 41

J. Keadaan Layanan ... 43

K. Keadaan Pegawai ... 44

L. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 50

M. Keadaan Keuangan ... 52

BAB IV KINERJA PELAYANAN RS JIWA GRHASIA DIY ... A. Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) ... 53

B. Kegiatan Pelayanan ... 57

BAB V KINERJA SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN ... 100 A. Capaian Kinerja Sasaran RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 100

(4)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

iv

B. Capaian Kinerja Keuangan RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2013 ...

101

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

A. Kinerja Pelayanan ... 108

B. Kinerja Keuangan ... 111

(5)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel III.1 Perbandingan potensi RS Jiwa Grhasia DIY dengan

RSJ lain ... 30 Tabel III.2 Perincian Kapasitas TT menurut Jenis Kelamin RS

Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ... 43 Tabel III.3 Perincian Kapasitas Tempat Tidur menurut Kelas RS

Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ... 44 Tabel III.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian di

RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ... 45 Tabel III.5 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan

Jabatan Struktural dan Fungsional di RS Jiwa Grhasia

DIY Tahun 2013 ... 46 Tabel III.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional

Tertentu (JFT) di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 .... 47 Tabel III.7 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan di RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2013 ... 48 Tabel III.8 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan

Pangkat dan Golongan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2013 ... 49 Tabel III.9 Uraian Kartu Inventaris Barang (KIB) RS Jiwa Grhasia

DIY Tahun 2013 ... 51 Tabel IV.1 Evaluasi Sasaran Mutu RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2013 ... 53 Tabel IV.2 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan

Pelayanan Penunjang Medik RSJiwa Grhasia DIY

tahun 2008 – 2013 ... 57 Tabel IV.3 Perubahan Kunjungan Pelayanan Rawat Jalan Tahun

2013 Dibandingkan Tahun 2012 di RS Jiwa Grhasia

DIY ... 59 Tabel IV.4 Sepuluh Besar Diagnosis Penyakit Rawat Jalan

(6)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

vi

Tabel IV.5 Sepuluh Besar Kasus Klinik Gigi dan Mulut di RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2013 ... 63 Tabel IV.6 Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2008 – 2013 ... 64 Tabel IV.7 Data Morbiditas Pasien Rawat Inap (10 Besar

Penyakit) RS Jiwa Grhasia Tahun 2013 ... 65 Tabel IV.8 Sepuluh Besar Penyakit IGD Psikiatri RS Jiwa Grhasia

DIY Tahun 2013 ... 70 Tabel IV.9 Sepuluh Besar Penyakit IGD Non Jiwa di RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2013 ... 71 Tabel IV.10 Sepuluh Besar Penyakit Klinik Umum False

Emergency di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ... 71 Tabel. IV.11 Jenis Pemeriksaan Instalasi Laboratorium RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ... 77 Tabel. IV.12 Jenis Alat Pemeriksa Instalasi Laboratorium RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ... 79 Tabel IV.13 Jenis Pemeriksaan Instalasi Radiologi Berdasarkan

Jenis Kunjungan RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2009-2013 ... 81 Tabel IV.14 Jumlah Lembar Resep / Kunjungan Instalasi Farmasi

RS Jiwa Grhasia Tahun 2009-2013 ... 81 Tabel IV. 15 Jumlah Resep Instalasi Farmasi RS Jiwa Grhasia

Tahun 2009-2013 ... 82 Tabel IV.16 Jenis Pemeriksaan Instalasi Elektromedik RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ... 83 Tabel IV.17 Jenis Tindakan Instalasi Elektromedik RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ... 83 Tabel IV.18 Lima Besar Kasus yang Ditangani Terapi Wicara

Instalasi Elektromedik RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2009-2013 ... 84 Tabel IV.19 Sembilan Besar Kasus yang Ditangani Okupasi Terapi

Instalasi Elektromedik RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

(7)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

vii

Tabel IV.20 Sepuluh Besar Kasus yang Ditangani Fisioterapist

Instalasi Elektromedik RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2009-2013 ... 85 Tabel IV.21 Tabel Pembentukan DSSJ RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2009-2013 ... 88 Tabel IV. 22 Pelayanan Listrik RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2011-2013 ... 93 Tabel IV.23 Pelayanan Eksternal Instalasi DiklatlitbangRS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2010-2013 ... 97 Tabel IV.24 Pelayanan Internal Instalasi Diklatlitbang RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2010-2013 ... 98 Tabel V.1 Penetapan Kinerja RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 100 Tabel V.2 Capaian Indikator Kinerja Utama RS Jiwa Grhasia

DIY Tahun 2013 ... 101 Tabel V.3 Target dan Realisasi Penerimaan Jasa layanan RS

Jiwa Grhasia Tahun 2013 ... 102 Tabel V.4 Penggunaan Anggaran RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2013 ... 103 Tabel V.5 Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan RS Jiwa

(8)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar III.1 Struktur Organisasi RS Jiwa Grhasia DIY ...

15 Gambar III.2 Persentase Jumlah Pegawai Berdasarkan Status

Kepegawaian di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

45 Gambar III.3 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan

Jabatan Struktural dan Fungsional di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

46

Gambar III.4

Persentase Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Jabatan

Fungsional Tertentu (JFT) di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

48

Gambar III.5

Persentase Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

49

Gambar III.6

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan

di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

50 Gambar III.7 Persentase Aset Inventaris Barang RS Jiwa Grhasia

DIY Tahun 2013 ...

50 Gambar III.7 Persentase Sumber Anggaran RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2013 ...

52

Gambar IV.1

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2010-2013 ...

59 Gambar IV.2 Persentase Kunjungan Rawat Jalan Kasus Jiwa

Berdasarkan daerah Asal di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

60 Gambar IV.3 Persentase Kunjungan Rawat Jalan Kasus Jiwa

Berdasarkan Usia di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013

61 Gambar IV.4 Persentase Kunjungan Rawat Jalan Kasus Jiwa

Berdasarkan Pendidikan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

61 Gambar IV.5 Persentase Kunjungan Kasus Jiwa Berdasarkan Cara

Bayar di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

(9)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

ix

Gambar IV.6 Persentase Pasien Rawat Inap Psikiatri Menurut Asal

Wilayah di RSJiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

66 Gambar IV.7 Persentase Pasien Rawat Inap Psikiatri menurut Umur

di RSJ Grhasia DIY Tahun 2013 ...

66 Gambar IV.8 Persentase Pasien Rawat Inap Psikiatri menurut

Pekerjaan di RSJ Grhasia DIY Tahun 2013 ...

67 Gambar IV.9 Persentase Pasien Rawat Inap Psikiatri menurut

Pendidikan di RSJ Grhasia Tahun 2013 ...

67 Gambar IV.10 Persentase Pasien Rawat Inap Psikiatri menurut Cara

Bayar di RSJ Grhasia DIY Tahun 2013 ...

68 Gambar IV.11 Kunjungan IGD RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2010-2013 ...

69 Gambar IV.12 Kunjungan IGD Jiwa Baru dan Lama di RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2013 ...

69

Gambar IV.13

Kunjungan IGD Non Jiwa RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2013 ...

70 Gambar IV.14 Kunjungan Klinik Umum / False Emergency RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2013 ...

72

Gambar IV.15

Kunjungan Klinik Napza RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2010-2013 ...

72

Gambar IV.16

Kunjungan Klinik Metadon RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2010-2013 ...

73

Gambar IV.17

Jumlah Klien Klinik Metadon RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2013 ...

74

Gambar IV.18

Kunjungan Klinik Hipnoterapi RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2010-2013 ...

75

Gambar. IV.19 Kunjungan Rawat Inap Napza RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2010-2013 ...

74 Gambar. IV.20 Jenis Layanan Instalasi Laboratorium Berdasarkan

Jenis Kunjungan RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ...

76 Gambar IV.21 Kunjungan Instalasi Laboratorium Berdasarkan Jenis

Kelamin RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ...

(10)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013

x

Gambar IV.22

Jenis Pemeriksaan Instalasi Radiologi RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ...

80

Gambar IV. 23 Resep Generik Dan Non Generik Instalasi Farmasi RS

Jiwa Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ...

82 Gambar IV.24 Jumlah kunjungan Rehabilitasi Mental RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2010-2013 ...

86 Gambar IV.25 Jumlah Kunjungan Rehabilitasi Mental Berdasarkan

Jenis Kelamin di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

86 Gambar IV.26 Jumlah kunjungan Okupasi Terapi Instalasi

Rehabilitasi Mental RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013

87

Gambar IV.27

Jumlah Puskesmas Integrasi Layanan Kesehatan Jiwa

RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013 ...

89

Gambar IV. 28 Persentase Alasan Home Visit RS Jiwa Grhasia DIY

Tahun 2013 ...

90

Gambar IV.29

Persentase Alasan Pemasungan Kasus Pasung tahun

20113 ...

92

Gambar IV.30

Jumlah Sampah Medis dan Non Medis RS Jiwa

Grhasia DIY Tahun 2009-2013 ...

93

Gambar IV.31

Penggunaan Air Bersih RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2011-2013 ...

94

Gambar IV. 32 Jumlah Pelayanan Linen RS Jiwa Grhasia DIY Tahun

2009-2013 ...

95

Gambar IV.33

Jumlah Pelayanan Instalasi Gizi RS Jiwa Grhasia

Tahun 2009-2013 ...

(11)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 1

BAB I

PENDAHULUAN

Profil RS Jiwa Grhasia DIY merupakan gambaran umum dan hasil kinerja RS Jiwa Grhasia DIY, yang diterbitkan setiap tahun. Profil ini disusun secara sistematis dalam rangka menampilkan hasil pelayanan dan pendukung pelayanan di RS Jiwa Grhasia DIY.

Maksud dan tujuan diterbitkannya profil ini adalah untuk menyajikan berbagai data dan informasi kegiatan dan kinerja di RS Jiwa Grhasia DIY, yang didiskripsikan dalam tabel dan grafik disertai dengan analisis. Di dalam profil ini juga disampaikan tentang capaian kegiatan RS Jiwa Grhasia DIY pada tahun 2013.

Dengan adanya Profil ini diharapkan akan dapat memberikan gambaran menyeluruh dari kondisi situasi dan kinerja RSJ Grhasia DIY tahun 2013 sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi semua pihak dan sebagai data dasar dalam pengembangan dan peningkatan pelayanan serta kinerjanya sehingga mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin meningkat.

Sistematika penyajian profil RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2013 adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang maksud dan tujuan penyusunan profil dan sistematika penyajiannya

BAB II : Gambaran Umum dan Lingkungan RS Jiwa Grhasia DIY

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum RS Jiwa Grhasia DIY, yang mencakup tentang letak geografis dan informasi umum lainnya.

BAB III : Situasi RS Jiwa Grhasia DIY

Bab ini menampilkan tentang organisasi, sumber daya manusia dan sumber daya keuangan dan aset RS Jiwa Grhasia DIY

(12)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 2 BAB IV : Kinerja Pelayanan RS Jiwa Grhasia DIY

Bab ini menggambarkan kegiatan pelayanan kesehatan dan pendukung pelayanan kesehatan, disertai dengan hasil kinerja dari masing-masing unit pelayanan yang tersedia.

BAB V: Kinerja Sasaran Program dan Kegiatan

Bab ini menyajikan capaian kinerja sasaran program dan kegiatan RS Jiwa Grhasia DIY sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2013

(13)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 3

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

A. Arti Nama dan Logo RS Jiwa Grhasia DIY 1. Arti Nama

Grhasia berasal dari bahasa latin ”Gracious” yang artinya ramah. Dalam arti sebenarnya secara filosofis Grhasia berarti Graha Tumbuh Kembang Laras Jiwa yang secara keseluruhan mempunyai makna sebagai berikut :

a. Sebagai tempat untuk pelayanan / penyuluhan tumbuh kembang dan penyelaras jiwa manusia dengan segala aspeknya

b. Merupakan tempat bagi siapa saja dengan pelayanan yang ramah dan luwes / fleksibel sesuai dengan kultur / budaya masyarakat Yogyakarta.

2. Arti Logo

Gambar I.1. Logo RS Jiwa Grhasia DIY a. Dasar / bentuk

Gelas dan ular merupakan simbol kesehatan / pengobatan yang dikembangkan menjadi bentuk sosok manusia yang sedang tumbuh kembang, dimana aspek manusia menjadi pusat perhatian rumah sakit

(14)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 4 b. Lingkaran

Melambangkan kesempurnaan dan kebulatan tekad segenap karyawan dan semua pihak

c. Huruf dan tulisan tipe Arial

Yaitu suatu jenis huruf perpaduan antara Bold dan Normal yang melambangkan kesan formal dan tegas serta memiliki kredibilitas dan legalitas yang jelas menuju arah pengembangan Rumah Sakit

d. Warna

Warna hijau, melambangkan semangat pertumbuhan dan perkembangan serta terkesan alamiah. Sedangkan warna hitam untuk menegaskan bentuk huruf

e. Konfigurasi / Susunan

Memusat (centris), yang melambangkan keseimbangan dan keharmonisan antar seluruh komponen di dalam Rumah Sakit

B. SEJARAH BERDIRINYA RS JIWA GRHASIA DIY

Sebelum diresmikan menjadi Rumah Sakit Jiwa Grhasia, sejak masa berdirinya sebagai Koloni Orang Sakit Jiwa (KOSJ) pada tahun 1938, RS Jiwa Grhasia telah melewati 3 masa dengan proses yang sangat panjang yaitu masa perjuangan (periode 1938 – 1945) , masa perintisan (periode 1945 – 1989) dan masa pengembangan (1989 – sekarang)

1. Masa Perjuangan

Pada awal berdirinya, yaitu pada tahun 1938 berupa Rumah Perawatan atau Koloni Orang Sakit Jiwa (KOSJ) Lalijiwo, di bawah pengawasan Rumah Sakit Jiwa Pusat Kramat Magelang dengan status kepemilikan milik Kasultanan Ngayokjakarta Hadiningrat

KOSJ Lalijiwo menempati areal tanah seluas 104.250 m2 di Jalan Kaliurang Km 17 Pakem, Sleman, Yogyakarta,. Saat itu merupakan tempat yang terpencil serta jauh dari kota, yang merupakan ciri khusus lokasi Rumah Perawatan Orang Sakit Jiwa bentukan Pemerintah Hindia Belanda. Sebagai tenaga perawat adalah para Penjaga Orang Sakt (POS) yang bukan berlatar pendidikan perawat.

Baru pada Bulan Mei 1938, Pemerintah Hindia Belanda menugaskan kepada Soedjani sebagai Koordinator / Kepala KOSJ Pakem. Sebelumnya

(15)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 5 Soedjani adalah seorang penjenang kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Kramat Magelang. Pada saat itu, KOSJ Lalijiwo telah merawat pasien sebanyak 60 orang, yang terdiri dari bangsa Indonesia dan Tionghoa saja. Perawatan bersifat kuratif/pengobatan saja dengan pelayanan rawat inap yang masih bersifat custodial (tertutup dan isolatif) serta terapi masih sangat terbatas. Sedangkan pasien berkebangsaan Belanda harus dirawat di RS Jiwa Kramat Magelang.

Tahun 1942 Jepang masuk dan menduduki ibukota RI di yogyakarta. Sejak saat itu terjadi perubahan situasi yang tidak menentu yang berakibat terjadi kekurangan bahan makanan dan juga obat – obatan sehingga banyak pasien yang sakit dan kemudian meninggal. Untuk pengobatan, waktu itu diupayakan juga memakai obat – obatan tradisional dari tumbuh – tumbuhan yang diperoleh dari desa di sekitar KOSJ berada.

2. Masa Perintisan

Pada tahun 1945, setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya, mulailah Pemerintah Propinsi DIY memberikan biaya operasional, sehingga sedikit demi sedikit KOSJ Lalijiwo bangkit kembali. Hasil pertanian, perikanan, dan peternakan dapat dikelola lagi untuk kepentingan KOSJ. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena pada bulan Desember 1948 terjadi agresi Belanda ke daerah Ibukota RI di Yogyakarta dan keberadaan KOSJ terancam kembali.

Atas perintah dr. KRT Martohusodo selaku Inspektur Kesehatan Dinas Kesehatan Rakyat (DKR) Yogyakarta kemudian disiapkan tempat perawatan darurat KOSJ Lalijiwo berupa tempat pengungsian yang jauh dari jalan raya yang sekaligus bisa digunakan untuk menolong korban peperangan.

Berkat kerjasama dengan pamong desa setempat, terwujudlah tempat perawatan darurat yang berlokasi di desa Sempu dan desa Sumberejo, Kelurahan Pakembinangun. Tetapi karena dirasa kurang aman, kemudian pindah lagi ke tempat yang lebih jauh dari jalan raya, yaitu didesa Potrowangsan, Kelurahan Candibinangun. Hanya 1 hari saja kemuadian pindah lagi ke Desa Dawung, Kelurahan Candibinangun sampai tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta.

(16)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 6 Adapun kebutuhan bahan makanan bagi pegawai dan penderita yang dirawat di KOSJ Lalijiwo diperoleh dari bantuan warga masyarakat yang termasuk dalam Asisten Wilayah Pakem dan Turi. Sedangkan kebutuhan obat – obatan mendapat bantuan dari DKR Yogyakarta yang harus diambil tiap 15 hari sekali.

Pada bulan Juli tahun 1949 KOSJ Lalijiwo kembali menempati rumah perawatan semula yang berlokasi di jalan Kaliurang (sekarang RS Ghrasia) dalam kondisi bangunan yang berantakan, tinggal 1 (satu) bangunan saja yang layak dan bisa ditempati untuk perawatan sekaligus poliklinik.

Pada bulan September 1949, KOSJ Lalijiwo mulai menerima biaya operasional kembali dari Pemerintah Propinsi DIY dan mulai mengaktifkan kembali pegawai – pegawainya sehingga berjumlah 48 orang. Sejak saat itu KOSJ mulai merintis kembali usahanya yaitu tetap merawat pasien dengan gangguan jiwa disamping juga menerima pasien umum yang berobat jalan.

Sebagai kepala KOSJ Pakem tetap dipercayakan kepada Soedjani dan atas pengabdian beliau dalam memimpin kelangsungan hidup rumah perawatan tersebut, beliau diberi penghargaan berupa nama kalenggahan sehingga nama lengkapnya menjadi Raden Wedono Soedjani Saronohardjosoenoto (R.W. Soedjani).

Pada bulan Mei 1966, R.W. Soedjani pensiun dan sebagai koordinator / kepala KOSJ Lali Jiwo Pakem diserahkan kepada Muh. Judi sampai tahun 1968. Kemudian berturut – turut koordinator / kepala KOSJ adalah Bakat (periode tahun 1968 – 1970), Somad (periode tahun 1970 – 1974), Bapak Guritno (periode tahun 1974 – 1981). Kecuali Guritno yang seorang perawat jiwa, koordinator KOSJ Lalijiwo sebelumnya adalah seorang penjenang kesehatan.

Sejak tahun 60-an Rumah Sakit Lali Jiwo tidak lagi dibawah pengawasan RSJ Magelang tetapi sebagai dokter konsultan mendapat bantuan dari Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, sekaligus sebagai dokter pembimbing Co-Assisten (calon dokter) yang praktek di Rumah Sakit “ Lali Jiwo “. Akan tetapi kesepakatan tertulis baru dilaksanakan pada tahun 1971.

(17)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 7 Dalam perkembangan selanjutnya KOSJ Lali Jiwo tidak hanya sebagai rumah perawatan saja tetapi sekaligus sebagai tempat pengobatan dibawah pengawasan FK UGM, sehingga KOSJ Lali Jiwo menjadi lebih dikenal dengan sebutan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lali Jiwo Pakem dengan kapasitas tempat tidur 100 buah , jumlah tenaga 60 orang yang terdiri dari 2 orang perawat jiwa, 1 orang Penjenang Kesehatan (PK) jiwa dan sisanya adalah Penjaga Orang Sakit (POS). Adapun secara medis teknis RSJ Lalijiwo bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Propinsi DIY.

Mulai saat itu, sekitar tahun 1973 / 1974, Pemerintah Pusat melalui Direktorat Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan RI telah memperhatikan keberadaan RSJ Lali Jiwo Pakem dengan meletakkan landasan – landasan yang kokoh bagi perkembangan suatu instansi kesehatan jiwa yang modern, dimana kesehatan jiwa sebagai suatu bagian integral dari kesehatan dan bagi seluruh masyarakat, sehingga sedikit demi sedikit mulai ada pembenahan terutama di bidang pengelolaan Rumah Sakit.

Pada tahun 1975, atas bantuan tenaga medis dari Fakultas Kedokteran UGM, RSJ Lalijiwo Pakem ditunjuk sebagai pembina program integrasi kesehatan jiwa ke puskesmas untuk Propinsi DIY sampai dengan sekarang. Dan pada tahun 1976 untuk pertamakalinya RSJ Lalijiwo Pakem memperoleh fasilitas kendaraan berupa mobil ambulance dari pemerintah Propinsi DIY.

3. Masa Pengembangan

a. Periode dr. Prajitno Siswowiyoto (1981 – 1987)

Sejak tahun 1981, dibawah kepemimpinan dr Prajitno Siswowiyoto, SpKJ (Periode 1981 – 1987), RSJ Lali Jiwo semakin berkembang dengan berpedoman pada 3 usaha pokok kesehatan jiwa yang dikenal dengan Tri Upaya Bina Jiwa dimana sistem pelayanan pasien berpegang pada konsep psikiatri modern yakni upaya kesehatan jiwa meliputi prevensi, promosi, kurasi, rehabilitasi.

Kemudian secara bertahap kegiatan dilaksanakan secara intramural (di dalam gedung) dan ekstramural (di luar gedung) dengan berorientasi masyarakat dan berprinsip menyiapkan penderita kembali

(18)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 8 ke masyarakat melalui terapi kerja. Bahkan oleh WHO dipersiapkan sebagai salah satu pusat terapi kerja dan rehabilitasi orang sakit jiwa disamping Rumah Sakit Jiwa di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makasar.

Pada saat itu RSJ Lalijiwo mulai mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat berupa Proyek Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa antara lain untuk pengadaan obat – obatan, alat play terapi, meubelair, pakaian pasien , linen RS, pembangunan gedung, dsb. Disamping itu juga mulai diberlakukan kebijaksanaan pemerintah dalam hal pengangkatan tenaga medis dan paramedis baik dengan status dipekerjakan (DPK) ataupun diperbantukan (DPB) sehingga mulai ada penambahan tenaga di RSJ Lalijiwo khususnya tenaga medis dan paramedis.

Pada tahun 1981 Pemerintah Propinsi DIY mulai menata kelembagaan RSJ melalui Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 1981 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Rumah Sakit Jiwa ” Lali Jiwo ”. Kedudukannya tidak lagi merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Propinsi DIY tetapi merupakan unit pelaksana teknis daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah Propinsi DIY dengan klasifikasi Rumah Sakit tipe B. Terhadap Dinkes Provinsi DIY hanya bersifat hubungan koordinatif di bidang program kesehatan jiwa. Dan sejak itu sebutan untuk kepala Rumah Sakit adalah Direktur RSJ Lali Jiwo Pakem.

b. Periode dr. Musinggih Djarot Rouyani (1987 – 1999)

Dibawah kepemimpinan dr. Musinggih Djarot Rouyani SpKJ, pada tahun 1989 bersamaan dengan perubahan kelas Rumah Sakit dari tipe B ke tipe A oleh Pemerintah Propinsi DIY istilah / nama Rumah Sakit Jiwa Lali Jiwo dihilangkan sehingga menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Propinsi DIY melalui Peraturan Daerah No 14 / tahun 1989.

c. Periode dr. Boedi Boedaja, A.M, Sp.KJ (1999 – 2004)

Pada tahun 2000, RSJD Propinsi DIY mendapatkan akreditasi Penuh Tingkat Dasar melalui SK Dirjen Yanmed No: YM 0003.2.2.5164 tgl. 19 Desember 2000.

(19)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 9 Secarabertahap dibangun arah dan kebijaksanaan sistem pelayanan kesehatan jiwa serta pembenahannya, baik teknis maupun administratif. Rumah sakit tetap mengacu kepada paradigma sehat dengan upaya antara lain meningkatkan kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya dan mendorong masyarakat untuk peduli kepada kesehatan jiwa.

Pada tahun 2002 disusun suatu rencana pengembangan (master plan) bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGMyang berbasis pada kondisi riil yang dihadapi Rumah Sakit guna mengantisipasi kurun waktu mendatang.

Salah satu arah pengembangan visi strategik RS adalah menjadi Rumah Sakit unggulan untuk pelayanan Psikiatrik dan NAPZA di DIY dan Jawa Tengah pada tahun 2008. Dan salah satu upaya pembenahan diri yang mendasar adalah dengan merubah image Rumah Sakit Jiwa melalui penggantian nama dan logo rumah sakit melalui sayembara kepada publik untuk memaknai substansi layanan baru yang terdiri dari pelayanan kesehatan jiwa secara komprehensif, pelayanan umum dan pelayanan rehabilitasi NAPZA.

Sayembara diselenggarakan pada bulan Juli – September 2003 dengan tim juri antara lain GKR Hemas dan telah berhasil menentukan nama dan logo RS yang baru yaitu Rumah Sakit GRHASIA Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keputusan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X No 142 tahun 2003 tertanggal 30 Oktober 2003 dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Peresmian dilakukan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 20 Desember 2003.

d. Periode dr. Andung Prihadi, M.Kes (2004 – 2008)

Sejak perubahan manajemen RS Grhasia pada tahun 2003 yang ditandai dengan telah terwujudnya master plan dan penggantian Nama RS Jiwa Daerah Propinsi DIY menjadi RS Grhasia Propinsi DIY, kegiatan yang dilaksanakan adalah penyiapan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan berbagai jenis pelayanan yang mendukung visi strategik RS yaitu menjadi Rumah

(20)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 10 Sakit unggulan untuk pelayanan Psikiatrik dan NAPZA di DIY dan Jawa Tengah pada tahun 2008. antara lain meliputi pengembangan pelayanan NAPZA, spesialis anak, saraf, peny dalam, kulit kelamin, dan pengembangan aspek manajemen melalui peletakan dasar – dasar sertifikasi ISO 9001 2000 pada tahun 2006 dan persiapan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) tahun 2007.

e. Periode dr. Rochana Dwi Astuti (2008 – 2011)

Pada tahun 2008, RS Grhasia Prop. DIY mendapatkan sertifikasi ISO 9001 – 2000 dengan nomor sertifikat QS 6544, tanggal 18 Oktober 2008 dari WQA (Wordwidw Quality Assurance) dan proses usulan menjadi BLUD.

f. Periode dr. RA. Arida Oetami, M.Kes (2011 – Juni 2013)

1) Pada bulan Maret tahun 2008 dilakukan mutasi dari ISO 9001 : 2000 menjadi ISO 9001 : 2008.

2) Tahun 2010 : Pembangunan gedung perawatan (bangsal Shinta) 3) Tahun 2011

1) Penyelesaian pembangunan Bangsal Shinta dengan DPA Lanjutan, pembangunan pada tahun 2010 tidak dapat selesai akibat bencana merapi.

2) Pembangunan IGD RS Grhasia Prov. DIY.

3) Klasifikasi RS Grhasia sebagai RS Jiwa Kelas A dari Menteri Kesehatan RI.

4) Proses penyiapan penilaian Akreditasi RS Grhasia Prov. DIY 4) Tahun 2012

1) Pergantian RS Grhasia DIY menjadi RS Jiwa Grhasia DIY

2) Penetapan RS Jiwa Grhasia DIY sebagai PPK-BLUD penuh pada Agustus 2012

3) RS Jiwa Grhasia DIY mendapatkan ijin operasional dari Kemenkes RI

4) Pada bulan Februari 2012 mendapatkan sertifikasi akreditasi tingkat lanjut untuk 12 pelayanan

(21)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 11 g. Periode drg. Pembayun Setyaningastutie, M.Kes (Juli 2013

Sekarang)

Pembangunan empat gedung baru yaitu Gedung VIP Putri (Kunthi), Gedung Diklat, Gedung Pemulasaran Jenazah dan Gedung Teknologi Informasi.

C. PERIODE KEPEMIMPINAN

Berdasarkan sejarah berdirinya RS Jiwa Grhasia, urutan periode kepemimpinan sampai saat ini adalah sebagai berikut :

1. Tahun 1938 – 1966 : R.W. Soedjani Saronohardjosoenoto (Kepala KOSJ Lali Jiwo)

2. Tahun 1966 – 1968 : Muh. Judi (Kepala KOSJ Lali Jiwo) 3. Tahun 1968 – 1970 : Bakat (Kepala KOSJ Lalijiwa) 4. Tahun 1970 – 1974 : Somad (Kepala KOSJ Lali Jiwo) 5. Tahun 1974 – 1981 : Drs Guritno Dwijo Pranoto (Kepala

KOSJ Lali Jiwo)

6. Tahun 1981 – 1987 : dr. Prajitno Siswowiyoto, SpKJ (Direktur RSJ Lalijiwo Pakem) 7. Tahun 1987 – 1999 : dr. Musinggih Djarot Royani,

SpKJ(Direktur RSJD Provinsi DIY) 8. Tahun 1999 – 2004 : dr. Boedi Boedaja A.M, SpKJ

(Direktur RS Grhasia DIY)

9. Tahun 2004 – 2008 : dr. Andung Prihadi Santoso, M.Kes (Direktur RS Grhasia DIY)

10. Tahun 2008 – 2011 : dr. Rochana Dwi Astuti (Direktur RS Grhasia DIY)

11. Tahun 2011 – 2013 : dr. RA. Arida Oetami, M.Kes (Direktur RS Jiwa Grhasia DIY)

12. Juli Tahun 2013 – saat ini

: drg. Pembayun Setyaningastutie, M.Kes (Direktur RS Jiwa Grhasia DIY)

(22)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 12 D. LUAS LAHAN DAN LOKASI RS JIWA GRHASIA DIY

1. Luas Lahan dan Status Kepemilikan

Lahan yang digunakan RS Jiwa Grhasia merupakan tanah Kasultanan ”sultan ground ” dengan status hak pakai. Selain itu terdapat makam pasien di lokasi berbeda.

Pada awalnya RS Jiwa Grhasia mempunyai lahan seluas 104.250 m2. Namun berdasar MOU antara Pemda DIY dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagian lahan seluas 48.825 m2 digunakan untuk lokasi Lapas Narkotika yang pembangunannya dimulai pada tahun 2006 dan mulai dioperasionalkan pada Bulan Juni 2008. Saat ini luas tanah RS Jiwa Grhasia adalah 56.390 m2.

2. Lokasi RS Jiwa Grhasia

Rumah Sakit Jiwa Grhasia berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17, Desa Tegalsari, Kec. Pakem, Kab. Sleman yang memiliki akses yang baik sehingga memudahkan bagi setiap pelanggan untuk mencapainya. Jalur tersebut menuju ke arah obyek wisata Kaliurang ± 5 km ke arah utara.

Berdasarkan monografi kecamatan Pakem, RS Jiwa Grhasia DIY berada di 77,660 LS dan 110,420 BT. Kecamatan Pakem terletak di dataran tinggi pada ketinggian 600m2 di atas permukaan laut, beriklim seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di kecamatan Pakem adalah 320C dengan suhu terendah 180C. RS Jiwa Grhasia DIY mempunyai batas lingkungan sbb :

1. Sebelah selatan : Dusun Pakem Tegal 2. Sebelah utara : Dusun Duwetsari 3. Sebelah barat : Dusun Tegalsari 4. Sebelah timur : Dusun Gambiran

(23)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 13

BAB III

SITUASI RS JIWA GRHASIA DIY

A. Rencana Strategis RS Jiwa Grhasia DIY 1. Visi RS Jiwa Grhasia DIY

“Menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa dan napza paripurna yang berkualitas dan beretika”

2. Misi

“Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa dan napza yang paripurna serta pusat pembelajaran, penelitian, dan pengembangan kesehatan jiwa dan napza, yang berkualitas dan beretika”

3. Tujuan

“ Meningkatkan persentase penderita jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY”

4. Sasaran

“Terwujudnya peningkatan persentase penderita jiwa yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY “

5. Strategi

“ Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa “ 6. Kebijakan

“ Fasilitasi peningkatan pelayanan kesehatan jiwa “

B. Motto, Filosofi dan Budaya Kerja 1. Motto : Melayani dengan SENYUM

yaitu : S = Siap, E = Empati, N = Nalar, Y = Yakin, U = Upayakan pelanggan diperhatikan, dan M = Mengucapkan terima kasih

2. Filosofi : “ Keselasan jiwa dan martabat manusia”

Yaitu : martabat manusia akan dikenang meskipun jiwa sudah tidak melekat di badan, oleh karena itu jangan sampai jiwa kita terganggu agar martabat kita tetap baik kini dan nanti.

3. Budaya Kerja SATRIYA

Yaitu S = Selaras, A = Akal budi, T = Teladan-keteladanan, R = Rela melayani, I = Inovatif, Y = Yakin dan percaya diri dan A = Ahli - profesional

(24)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 14 C. Tugas Pokok dan Fungsi RS Jiwa Grhasia DIY

Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Grhasia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Propinsi DIY cq Sekretaris Daerah Propinsi DIY

1. Rumah Sakit Jiwa Grhasia mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan, khususnya Kesehatan Jiwa

2. Rumah Sakit Jiwa Grhasia mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program pelayanan di bidang kesehatan khususnya kesehatan jiwa

b. Pelayanan, pencegahan, pemulihan dan rehabilitasi kesehatan jiwa

c. Penyelenggaraan usaha kesehatan jiwa masyarakat d. Penyelenggaraan pelayanan rujukan

e. Penyelenggaraan rehabilitasi medis, korban narkotika, psikotropika dan zat adiktif (napza)

f. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan spesialis lain yang berkaitan dengan kesehatan jiwa

g. Penyelenggaraan penelitian, pendidikan dan pelatihan tenaga di bidang kesehatan jiwa

h. Pemberdayaansumberdaya dan mitra kerja di bidang kesehatan khususnya kesehatan jiwa

i. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan

(25)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 15 D. Struktur Organisasi RS Jiwa Grhasia DIY

Gambar III.1. Struktur Organisasi RS Jiwa Grhasia DIY

DIREKTUR Kelompok Jabatan Fungsional Satuan Pengawas Intern Komite-Komite Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Progam, Data dan TI Sekretariat Instalasi-Instalasi Bidang Pelayanan Medik Bidang Keperawatan Sub Bidang Pengembangan Mutu dan Pelayanan Medik Sub Bidang Fasilitas Pelayanan Medis Bidang Penunjang dan Sarana

Sub Bidang Data dan Informasi Medik Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sub Bidang Sarana Penunjang Non Medik Sub Bidang Sarana Penunjang Medik Sub Bidang Pengembangan Mutu dan Pelayanan Keperawatan Sub Bidang Fasilitasi Keperawatan

(26)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 16 E. Rincian Tugas dan Fungsi

1. Sekretariat a. Tugas

melaksanakan penyusunan program, pengelolaan data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Rumah Sakit.

b. Fungsi

1) Penyusunan program Sekretariat 2) Penyusunan Program Rumah Sakit

3) Koordinasi dan Fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan jiwa

4) Penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana, ketertiban dan keamanan, serta pelayanan transportasi

5) Penyelenggaraan administrasi kepegawaian Rumah Sakit 6) Pengelolaan keuangan dan barang Rumah Sakit

7) Pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi

8) Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Rumah Sakit

9) Fasilitasi pengembangan kerjasama teknis

10) Evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat

11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsi

c. Sekretariat terdiri dari 1) Subbag PDTI

a) Tugas

Merencanakan memantau, mengevaluasi program, mengelola data dan sistem informasi serta pelaporan kinerja Rumah Sakit

b) Fungsi

i. Penyusunan Program Sub Bagian Program, Data dan Teknologi informasi

(27)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 17 iii. Pengelolaan data pelayanan informasi dan

pengembangan sistem informasi

iv. Penyiap bahan fasilitasi pengembangan kerja sama teknis

v. Pengendalian, monitoring dan evaluasi program Rumah Sakit

vi. Penyusunan laporan program Rumah Sakit

vii. Evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Program Data dan TI.

2) Subbag Keuangan a) Tugas

Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan Rumah Sakit

b) Fungsi

i. Penyusunan program Subbagian Keuangan ii. Penyusunan rencana anggaran Rumah Sakit

iii. Pelaksanaan perbendaharaan keuangan Rumah Sakit iv. Pelaksanaan akuntansi keuangan Rumah Sakit

v. Pelaksanaan verifikasi anggaran Rumah Sakit

vi. Penyusunan Pertanggungjawaban anggaran Rumah Sakit

vii. Evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Keuangan

3) Subbag Umum a) Tugas

Melaksanakan kearsipan kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kehumasan, kepustakaan, efesiensi tata laksana, ketertiban dan keamanan, pelayanan transportasi, dan administrasi kepegawaian.

b) Fungsi

i. Penyusunan Program Subbagian Umum ii. Pengelolaan Kerasipan

iii. Penyelenggaraan kerumahtanggaan iv. Pengelolaan data kepegawaian

(28)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 18 v. Penyiap bahan mutasi pegawai

vi. Penyiap kesejahteraan pegawai

vii. Penyelenggaraan ketertiban dan keamanan Rumah Sakit

viii. Pelayanan transportasi penyiap bahan pembinaan pegawai

ix. Penyelenggaraan Kehumasan

x. Pengelolaan kepustakaan bahan efesiensi dan tatalaksana

xi. Evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum

2. Bidang Pelayanan Medik a. Tugas

Melaksanakan fasilitasi pelayanan medis, pengembangan pelayanan medik dan peningkatan mutu pelayanan medik pada instalasi Gawat Darurat, instalasi Rawat Intensif, instalasi Rawat inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rehabilitasi, Instalasi Penanganan Korban Napza, Instansi Keswamas, Instalasi Rekam Medik, penyajian data dan informasi medis serta pengaduan masyarakat

b. Fungsi

1) Penyusunan program Bidang Pelayanan Medik 2) Fasilitasi pelayanan medis

3) Pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan medis 4) Penyajian data dan informasi medis

5) Fasilitasi pengaduan masyarakat

6) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program bidang Pelayanan Medik

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

(29)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 19 c. Bidang Pelayanan Medik terdiri dari

1) Subbidang Fasilitasi Pelayanan Medik a) Tugas

Memfasilitasi kebutuhan tenaga dan sarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan medis

b) Fungsi

i. Penyusunan Program Subbidang Fasilitasi Pelayanan Medik

ii. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan tenaga yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan medis

iii. Pengaturan tenaga dan distribusi sarana pelayanan medis

iv. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pemenfaatan tenaga dan sarana pelayanan medis

v. Pelaksanaan promosi dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan jiwa

vi. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Subbidang Fasilitasi Pelayanan Medik

2) Subbidang Pengembangan Mutu Pelayanan Medik a) Tugas

Menyusun rencana dan melaksanakan pengembangan pelayanan medis, peningkatan mutu pelayanan medis, dan mengedalikan mutu pelayanan medis

b) Fungsi

i. Penyusunan program Subbidang pengembangan mutu Pelayanan Medik

ii. Penyusunan rencana pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan medis

iii. Fasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan Mutu Pelayanan Medis

iv. Pemantauan, pengendalain, serta evaluasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan medis v. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Subbidang

(30)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 20 3) Subbidang Data dan Informasi Medik

a) Tugas

Menyajikan Data dan Informasi Medis serta memfasilitasi pengaduan masyarakat

b) Fungsi

i. Penyusunan program Subbidang Data dan Informasi Medik

ii. Pengelolaan data medis iii. Pelayanan informasi medis

iv. Pelayanan pengaduan masyarakat

v. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Subbidang Data dan Informasi Medik

3. Bidang Keperawatan a. Tugas

Memfasilitasi, mengembangkan dan meningkatkan mutu serta mengendalikan mutu pelayanan Keperawatan di instansi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Insentif, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rehabilitasi, Instalasi Penanganan Korban NAPZA, dan Instalasi Keswamas.

b. Fungsi

Penyusunan Program Bidang Pelayanan Keperawatan 1) Fasilitasi pelayanan Keperawatan

2) Pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan Keperawatan 3) Pemantauan, Pengendalian dan Evaluasi pengembangan

pelayanan dan peningkatan Mutu Pelayan Keperawatan

4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Program Bidang Keperawatan

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

c. Bidang Keperawatan terdiri dari 1) Subbidang Fasilitasi Keperawatan

a) Tugas

Fasilitasi kebutuhan sarana dan tenaga yang diperlukan untuk kegiatan pelayanan Keperawatan.

(31)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 21 b) Fungsi

i. Penyusunan program Subbidang Fasilitasi Pelayanan Keperawatan

ii. Penyusunan rencana Kebutuhan sarana dan tenaga yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan Keperawatan. iii. Pengaturan tenaga dan distribusi sarana pelayanan

Keperawatan

iv. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pemamfaatan tenaga dan sarana Pelayanan Keperawatan v. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan program subbidang

fasilitasi Pelayanan Keperawatan

2) Subbid Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan a) Tugas

Pengembangan pelayanan Keperawatan, peningkatan mutu pelayanan Keperawatan, dan pengendalian Mutu Keperawatan

b) Fungsi

i. Penyusunan program subbidang pengembangan mutu Pelayanan Keperawatan

ii. Penyusunan rencana pengembangan dan peningkatan mutu Pelayanan Keperawatan

iii. Fasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu Pelayanan Keperawatan

iv. Pemantauan, pengendalian, serta evaluasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan

v. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Subbidang pengembangan mutu pelayanan Keperawatan

4. Bidang Penunjang Sarana a. Tugas

Memfasilitasi, mengembangkan pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan penunjang medik pada Instansi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Eletromedik Instalasi Radiologi dan pelayanan penunjang non medik pada Instalasi Gizi, Instalasi

(32)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 22 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Instalasi Pemeliharaan Linen, Instalasi Pemulasaraan Jenasah serta pelayanan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan b. Fungsi

1) Penyusunan program Bidang Penunjang dan Sarana 2) Fasilitasi pelayanan penunjang

3) Pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang 4) Pemantauan, pengendalian dan evaluasi pengembangan

pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang

5) Penysunan rencana kebutuhan pendidikan, pelatihan,penelitian dan pengembangan

6) Fasilitasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan pengembangan

7) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Bidang Penunjang dan Sarana

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya

c. Bidang Penunjang Sarana terdiri dari 1) Subbidang Sarana Penunjang Medik

a) Tugas

Fasilitasi kebutuhan sarana dan tenaga, pengembangan pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan Penunjang Medik pada Instalasi Farmasi, instalasi Laboratorium, Instalasi Eletromedik dan Instalasi Radiologi

b) Fungsi

i. Penyusunan Program Subbidang Sarana Penunjang Medik

ii. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan tenaga yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan penunjang medik

iii. Pengaturan tenaga dan distribusi sarana pelayanan penunjang medik

(33)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 23 iv. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan evaluasipemenfaatan tenaga dan sarana pelayanan penunjang medik

v. Penyusunan rencana pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang medik

vi. Fasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang medik

vii. Pemantauan, pengendalian, serta evaluasi, fasilitasi, pengembangan dan Peningkatan mutu pelayanan penunjang medik

viii. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Subbidang Sarana Penunjang Medik

2) Subbidang Sarana Penunjang Non Medik a) Tugas

Fasilitasi pengembangan pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang non medik pada instalsi Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, Instalasi Pemeliharaan Linen, Instalasi Pemulasasaraan Jenazah b) Fungsi

i. Penyusunan Program Subbidang Sarana dan Penunjang Non Medik

ii. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan tenaga yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan penunjang non medik

iii. Pengaturan tenaga dan distribusi sarana pelayanan penunjang non medik

iv. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pemanfaatan tenaga dan sarana pelayanan penunjang non medik

v. Penyusunan rencana pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang non medik

vi. Fasilitasi pelaksanaan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang non medik

(34)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 24 vii. Pemantauan, pengendalian,serta evaluasi, fasilitasi,pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan penunjang non medik

viii. Evaluasi dan pelaporan program Subbidang Sarana Penunjang Non Medik

3) Subbidang Penelitian dan Pengembangan a) Tugas

Memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis, peramedis, dan non medis serta penelitian dan pengembangan mutu pelayanan Rumah Sakit

b) Fungsi

i. Penyusunan program Subbidang Penelitian dan Pengembangan

ii. Pengelolaan data pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan

iii. Penyusunan rencana kebutuhan jenis dan sarana pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan iv. Penyiapan bahan kerjasama pelaksanaan pendidikan,

pelatihan, penelitian dan pengembangan

v. Fasilitasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan

vi. Evaluasidan pelaporan pelaksanaan program Subbidang Penelitian dan Pengembangan

5. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugasmelaksanakan kegiatan teknis di bidang keahlianya masing-masing

b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior

c. Tenaga Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Direktur

d. Kebutuhan jabatan fungsional dimaksud poin (1) ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan beban kerja

(35)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 25 e. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan

Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku f. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari :

1) Satuan Pengawas Intern

a) Satuan Pengawas Intern adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan diinternal Rumah Sakit

b) Satuan Pengawas Intern berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

c) Satuan Pengawas Intern di bentuk dan ditetapkan oleh Direktur

2) Komite

a) Komite adalah wadah non struktural yang terdiridari tenaga ahli atau profesi, dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan Rumah Sakit

b) Pembentukan Komite ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit c) Komite dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan

diberhentikan oleh Direktur

d) Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

e) Komite terdiri dari : i. Komite Medik

ii. Komite Keperawatan iii. Komite Etik dan Hukum iv. Komite PPI

v. Komite Farmasi dan terapi vi. Komite Rekam Medik 3) Instalasi

a) Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediaan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian

b) Pembentukan Instalasi ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit secara bertahap sesuaikebutuhan Rumah Sakit

(36)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 26 c) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan

diberhentikan oleh Direktur

d) Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional

e) Instalasi terdiri dari : i. Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas melaksanakan perawatan dan pengobatan penderita dalam keadaan darurat medis, yang memerlukan tindakan atau pertolongan segera untuk menyelamatkan jiwa.

ii. Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, menetapkan diagnosa, melakukan pengobatan dan perawatan fisik psikologi, dan psikiatri untuk penderita gangguan jiwa, penderita gangguan kesehatan dasar, menderita penyakit gigi dan mulut, menderita penyakit dalam, penderita penyakit syaraf, menderita penyakit anak dan gangguan tumbuh kembang anak, menderita penyakit kulit dan kelamin, pelayanan geriatri terpadu yang perlu rawat inap, serta memberikan penyuluhan/bimbingan kepada pasien peserta keluarganya.

iii. Instalasi Rawat Jalan

Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, menetapkan diagnosa, melakukan pengobatan dan perawatan fisik psikologi, dan psikiatri untuk penderita gangguan jiwa, penderita gangguan kesehatan dasar, menderita penyakit gigi dan mulut, menderita penyakit dalam, penderita penyakit syaraf, menderita penyakit anak dan gangguan tumbuh kembang anak, menderita penyakit kulit dan kelamin, pelayanan geriatri terpadu serta memberikan penyuluhan/bimbingan kesehatan untuk penderita rawat

(37)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 27 jalan yang datang atau memerlukan rujukan ke instalasi lain atau unsur pelayanan kesehatan diluar rumah sakit. iv. Instalasi Rehabilitasi

Instalasi Rehabilitasi mempunyai tugas melaksanakan usaha rehabilitasi/pemulihan penderita gangguan fisik dan mental.

v. Instalasi Penanganan Korban Napza

Instalasi Penanganan Korban Napza mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, menetapkan diagnosa, pengobatan dan perawatan secara fisik, psikologi dan psikiatri terhadap korban penyalahgunaan Napza beserta komplikasinya serta melaksanakan rehabilitasi medis. vi. Instalasi Keswamas

Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan usaha pencegahan gangguan jiwa dan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat melalui penyuluhan, konsultasi, integrasi di pelayanan kesehatan dasar dan kerja sama dengan instansi lain dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa.

vii. Instalasi Rekam Medik

Instalasi Rekam Medik mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan yang meliputi : pendaftaran, pencatatan, pengkodean, pengindeks-an, dan penyimpanan berkas rekam medik, pengumpulan, penyusunan dan analisa data pasien rawat jalan, rawat intensif dan rawat inap dalam rangka menunjang tertib administrasi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit

viii. Instalasi Farmasi

Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyimpanan, peracikan dan penyaluran obat bahan medis habis pakai, alat kesehatan habis pakai ke unit kerja fungsional yang memerlukan serta memberikan konsultasi obat

(38)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 28 ix. Instalasi Laboratorium

Instalasi Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemeriksaan penunjang secara laboratoris untuk keperluan penegakan diagnosa, sesuai permintaan dokter

x. Instalasi Eletromedik

Instalasi Elektromedik mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemeriksaan penunjang dan atau pengobatan dengan alat elektromedik sesuai permintaan Dokter

xi. Instalasi Radiologi

Instalasi Radiologi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pemeriksaan penunjang dengan peralatan radiologi dan gelombang ultrasonik, sesuai permintaan Dokter.

xii. Instalasi Gizi

Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyediaan, pengolaan, dan penyaluran makanan, serta memberikan asuhan gizi serta melakukan penyuluhan dan konsultasi gizi kepada pasien dan keluarganya

xiii. Pemeliharaan Linen

Instalasi pemeliharaan Linen mempunyai tugas memelihara linen Rumah Sakit meliputi pencucian, pengeringan, perapihan, perbaikan serta penyerahan kembali

xiv. Instalasi Pemulasaraan Jenazah

Instalasi Pemulasaraan Jenazah mempunyai tugas memelihara/merawat jenazah pasien yang meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit sebelum di serahkan kepada keluarga/penanggung jawab serta memakamkan bagi pasien tertentu yang tidak mempunyai keluarga

(39)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 29 xv. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana RS

Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pemeliharaan bangunan, listrik, gas teknis, alat elektromedik, peralatan listrik, tenaga listrik, alat-alat bermesin medis dan non medis serta kalibrasi dan pemeliharaan instalasi sanitasi, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah medis dan non medis, cairan buangan, sterilisasi ruang, penyucihamaan alat kedokteran/alat kesehatan, dan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

xvi. Instalasi Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan

Instalasi Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan medis, para medis, dan non medis internal dan eksternal, melaksanakan penelitian dan pengembangan pelayanan.

F. Potensi RS Jiwa Grhasia DIY

Beberapa potensi RS Jiwa Grhasia DIY yang menjadi faktor penentu keberhasilan antara lain :

1. Faktor lokasi strategis dan lahan yang sejuk

RS Grhasia DIY terletak di ibu kota kecamatan Pakem. Berdasarkan monografi kecamatan Pakem, RS Jiwa Grhasia DIY berada di 77,660 LS dan 110,420 BT. Kecamatan Pakem terletak di dataran tinggi pada ketinggian 600m2 di atas permukaan laut, beriklim seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di kecamatan Pakem adalah 320C dengan suhu terendah 180C.

(40)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 30 2. Faktor kekuatan pesaing RS Jiwa Grhasia DIY

Tabel III.1 Perbandingan potensi RS Jiwa Grhasia DIY dengan RSJ lain

No K ri ter ia P en il a ian Jumlah Nilai Ket. R S Jiw a G rhas ia DIY R S J Dr. R M S oe jarw ad i K la ten R S J So eroy o M ag elang R S J Su rakart a R S J Dr. Ami no S emarang

1 Lokasi 4 4 5 4 5 Jauh dari pusat

kota (17 Km) 2 Manajemen 4 4 4 4 4 ISO 9001:2000, terakreditasi, BLUD. 3 Gedung dan Peralatan 4 3 5 5 5 20% masih perlu direhab 4 Tingkat Hunian 5 3 4 4 5 5 Orientasi Pelanggan 4 3 4 3 4 Pelayanan Prima 6 Kepastian pelayanan 4 4 4 4 4 Napza networking dengan LAPAS, Tumbuh kembang anak, 7 Kelengakapan jenis pelayanan 4 4 4 4 4 8 Kelengkapan tenaga medic 4 3 5 3 3 9 Kelengkapan peralatan medik 5 4 4 4 5 10 Reputasi 4 4 5 4 5 Total 43 36 44 39 44 Keterangan : 1 = buruk/jelek 2 = kurang baik 3 = cukup baik 4 = baik 5 = sangat baik

(41)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 31 3. Faktor jenis layanan baru

Untuk mencapai keberhasilan visi dan misi, maka RS Jiw Grhasia DIY perlu dikembangkan jenis produk layanan baru di RS Jiwa Grhasia DIY, selain pelayanan kesehatan jiwa (psikiatrik) dan rehabilitasi medik Napza yang merupakan bisnis inti. Hal ini disebabkan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan jiwa/mental, rehabilitasi medis napza makin meningkat dan makain bervariasi jenis nya dari tahun ke tahun, yakni bukan hanya masalah gangguan jiwa berat saja, tetapi juga menyangkut gangguan psikosomatik, neurotic, dan gangguan akibat penyalahgunaan napza.

Selain pelayanan kesehatan tersebut dikembangkan pula pelayanan kesehatan lainnya, seperti pelayanan kesehatan dasar (umum dan gigi), geriatric, syaraf, kulit dan kelamin, penyakit dalam, kegawat daruratan, dan tumbuh kembang anak yaitu dengan peningkatan pelayanan geriatric dan tumbuh kembang anak, rehabilitasi mental, fisioterapi dan pengembangan pelayanan dengan rawat inap anak dan geriatri, Instalasi pengembangan kapasitas mental, instalasi farmasi klinis, pemanfaatan aset, optimalisasi diklat, dan instalasi radiologi.

4. Faktor SDM yang solid dan qualified

Untuk mengoptimalkan, meningkatkan dan mengembangkan produk pelayanan baru di RS Jiwa Grhasia DIY, faktor kuncinya adalah peningkatan kuantitas, kualitas, profesionalisme dan produktifitas SDM. Kuantitas SDM dapat dilakukan dengan penjaringan dan kontrak kerjasama dengan tenaga fungsional dengan instansi lain, sedangkan kualitas, profesionalisme dan produktivitas SDM dapat dilakukan dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan serta menjalin kemitraan dan kerjasama dengan RS lain.

5. Faktor perubahan kebijakan

a. Perubahan kebijakan yang dimaksud adalah dalam peraturan perundangan yang mampu menciptakan kinerja yang kondusif.

(42)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 32 Seperti adanya penganggaran yang berbasis kinerja, transformasi birokrasi, dan penempatan SDM yang tepat.

b. Pergub no 8 tahun 2008 tentang pengelolaan keuangan berbasis BLUD.

c. SK Dirjen Yanmed No. HK.03.05/III/1758/08 tentang ijin melaksanakan pelayanan umum di Rumah Sakit khusus.

d. Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY No. 287/KEP/2012 tanggal 6 agustus 2012 RS Jiwa Grhasia DIY ditetapkan sebagai PPK- BLUD Penuh

G. Strategi dan Arah Pengembangan RS Jiwa Grhasia DIY 1. Strategi Organisasi

Rumah sakit merupakan institusi yang hidup di lingkungan yang dinamis dan komprehensif. Dinamika ini dapat dilihat dengan adanya paradigma baru rumah sakit yang menekankan pentingnya konsep orientasi bisnis, meningkatnya kompetisi dan biaya pelayanan rumah sakit, agar dapat bertahan (survive) dan berkembang di masa yang akan datang. Namun, rumah sakit tetap menjalankan fungsi sosialnya sesuai peraturan yang ada.

Pada perkembangannya, rumah sakit cenderung berkembang menjadi suatu organisasi yang kompleks dengan sumber pembiayaan yang dinamis. Organisasi yang kompleks ini ditandai dengan fenomena bahwa rumah sakit merupakan gabungan antara kegiatan medis dan kegiatan non medis atau bisnis.

RS Jiwa Grhasia DIY berdasarkan Perda no 7 Tahun 2008 sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah yang membantu Kepala Daerah dalam bidang pelayanan, pencegahan, pemulihan dan rehabilitasi kesehatan jiwa berdasarkan SK Gubernur Propinsi DIY No 287/Kep/2012 tanggal 6 Agustus 2012 RSJiwa Grhasia DIY ditetapkan melaksanakan penerapan Pola Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh.

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang

(43)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 33 menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan / atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK – BLUD ) adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

Dengan adanya PP No.23 Th.2005 tentang PPK – BLU, dalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, maka RS Jiwa Grhasia DIY termasuk salah satu instansi pelayanan kesehatan harus mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat memenuhi persyaratan dimaksud.

Dengan menjadi BLU, diharapkan rumah sakit akan lebih mampu bersaing serta lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis, guna memenuhi tuntutan pelayanan prima dari pelanggan / masyarakat.

2. Strategi Manajemen

Dalam pembenahan aspek manajemen, RS Jiwa Grhasia DIY menerapkan lima strategi dalam aspek birokrasi (banishing bureaucracy) yaitu 5C (the five c`s), yaitu :

a) Core strategy (strategi dasar)

Meliputi penyesuaian visi, misi, dan tujuan b) Culture strategy (strategi budaya)

Meliputi nilai, budaya kerja baru, dan peningkatan kesejahteraan karyawan

c) Consequensce strategy (strategi konsekuensi)

(44)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 34 d) Customer strategy (kepuasan pelanggan)

Meliputi pengembangan mutu pelayanan melalui Total Quality Management (TQM)

e) Control strategy

Meliputi strategi organisasi, kecukupan SDM, dan pemberdayaan SDM

3. Arah Pengembangan Rumah Sakit a. Arah Pengembangan Umum

1) Restrukturisasi organisasi dan tatalaksana manajemen yang menjamin Kemudahan dan kelancaran koordinasi kegiatan yang semakin beragam dan terlaksananya desentralisasi pada pusat pertanggungjawaban usaha pelayanan.

2) Mengembangkan upaya-upaya kreatif dan inovatif untuk menjamin produktivitas dan pertumbuhan RSJiwa Grhasia DIY. 3) Mengembangkan SDM dengan menerapkan sistem merit

4) Mengembangkan pengelolaan sumber daya dan keuangan yang efisien, transparan dan akuntabel

b. Arah Pengembangan Bisnis

1) Memantapkan produk layanan dan melakukan deversifikasi produk untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik pasar. 2) Meningkatkan kinerja dan produktivitas dengan jalan

menciptakan iklim kewirausahaan yang sehat pada semua lini usaha.

3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM sejalan dengan pengembangan jenis produk layanan.

4) Melaksanakan penilaian kinerja dan menerapkan sistem renumerasi berdasarkan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan yang konsisten.

5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.

6) Mewujudkan manajemen keuangan yang sehat, efisien, transparan dan akuntabel.

(45)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 35 H. Pengembangan RS Jiwa Grhasia DIY

1. Pengembangan Tahun 2004 a. Aspek Pelayanan

1) Pelaksanaan Pola Tarip Baru ( Oktober 2004 )

2) Pemantapan Sistem Informasi Kesehatan untuk Manajemen Pelayanan Publik

3) Penyempurnaan Software dan operasionalisasi LAN b. Aspek Sumber Daya Manusia dan Organisasi

1) Peningkatan Kompetensi Tenaga medis maupun para medis khususnya dalam penanganan napza dan psikiatri

2) Peningkatan kompetensi tenaga medis dan paramedis dalam persiapan pelaksanaan Manajemen Praktek Keperawatan Profesional ( MPKP )

c. Aspek Sarana Prasarana / Fisik

1) Pembangunan Gedung Rehabilitasi Medis Napza seluas 1560m2

2) Pembangunan Gedung Elektromedik lantai I yang akan dipakai sebagai Pelayanan Poli Penyakit Saraf, Poli Penyakit Dalam, Poli Tumbuh Kembang Anak

3) Pembangunan Gedung Radiologi

4) Pengadaan alat medis dengan dana APBN 2. Pengembangan Tahun 2005

a) Aspek Pelayanan

1) Dibukanya Klinik Pelayanan Penyakit Saraf dan klinik Fisioterapi.

2) Pelaksanaan operasionalisasi program rehabilitasi medis napza melalui peresmian Pelayanan Rehabilitasi Medis Napza dengan kapasitas 40 TT oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X

3) Sosialisasi Unit Detoksifikasi dan Rehabilitasi Napza.

4) Peletakan dasar pengembangan pelayanan sesuai ISO 9001 – 2000

5) Pengembangan pelayanan administrasi dan manajemen rumah sakit

(46)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 36 6) Pemantapan Sistem Informasi Kesehatan untuk Manajemen

Pelayanan Publik

7) Peningkatan pelayanan rekam medik dan pelayanan laboratorium menjadi laboratorium berstandar Laboratorium Napza dilengkapi mobil screening tes Napza bantuan BNN seharga 2 milyar

8) Peletakan batu pertama pembangunan Lapas Narkotika yang merupakan kerjasama Pemprov DIY dengan Dep. Hukum dan HAM di lingkungan RS Jiwa Grhasia pada 7 Desember 2005 b) Aspek Sumber Daya Manusia dan organisasi

1) Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia secara bertahap meliputi: tenaga spesialis: syaraf, internis, anak, rehab medis; tenaga medis dan tenaga para medis terkait melalui mutasi dan penerimaan 10 orang CPNS.

2) Peningkatan kompetensi tenaga medis maupun para medis sesuai kompetensi profesional.

3) Menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi seperti Badan Narkotika Nasional, Polda DIY, BNP, KPAD, LSM peduli Napza dan HIV / AIDS

c) Aspek Sarana Prasarana / Fisik 1) Penyempurnaan lingkungan napza

2) Pengadaan infrastruktur medis dan non medis ( mebelair ) napza

3) Pembangunan Lapas Narkotika sebagai tindak lanjut kerja sama Pemda DIY dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dep.Hukum dan HAM

4) Penyelesaian gedung elektromedik lantai II yang akan dipakai sebagai Pelayanan Unit Laboratorium Klinik

5) Peningkatan unit rawat inap psikiatri sesuai standart kompetensi nasional : peningkatan bangsal perawatan menjadi Psychiatry Intensive Care Unit (PICU) yaitu bangsal L1 menjadi Bangsal Bima Putra dan bangsal P1 menjadi Bima Putri

6) Renovasi Ruang Klas Putri menjadi Bangsal VIP dengan kapasitas 14 TT

(47)

PROFIL RS JIWA GRHASIA DIY TAHUN 2013 37 7) Pengadaan obat – obatan dan alat kedokteran

8) Pengadaan perlengkapan pasien rawat inap

9) Pengadaan obat – obatan, bahan kimia dan bahan laboratorium 10) Pengadaan peralatan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan

Kerja )

3. Pengembangan Tahun 2006 a. Aspek Pelayanan

Dibukanya Pelayanan Klinik Penyakit Dalam ( Geriatri ), klinik Penyakit Anak (Tumbuh Kembang Anak) dan Unit Radiologi. b. Aspek Sumber Daya Manusia dan Organisasi

1) Peletakan dasar menuju ISO 9001 2000 melalui proses survaillence dan pre-assessment serta penyelenggaraan berbagai pelatihan yang mendukung ISO

2) Penyusunan SOP & SOT pusat penanganan korban penyalahguna NAPZA terpadu

3) Pengangkatan 32 CPNS RS Grhasia tahun 2005 menjadi PNS 4) Pemenuhan dan penambahan kebutuhan sumber daya

manusia yang terdiri dari : 10 CPNS .

5) Penelitian Survey Kepuasan Pelanggan terhadap 500 responden

c. Aspek Sarana Prasarana / Fisik

1) Peningkatan sistem pengamanan korban penyalahgunaan NAPZA dengan terpasangnya alarm sistem, CCT dan PABX 2) Peningkatan operasional Mobil BNN dalam penanganan

penyalahguna NAPZA

3) Pemenuhan SPM alat kedokteran gigi danumum

4) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) alat kedokteran meliputi : alat tidur, pakaian olahraga, bahan kebersihan pasien, alat dapur,alat rehabilitasi anak

5) Pemenuhan SPM sarana bangsal VIP, Laboratorium, Farmasi, dan Gizi Pasien serta petugas jasa.

Gambar

Gambar III.1. Struktur Organisasi  RS Jiwa Grhasia DIY
Gambar III.2 Persentase Jumlah Pegawai Berdasarkan   Status Kepegawaian di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013
Gambar III.3 Jumlah Pegawai PNS dan CPNS Berdasarkan Jabatan  Struktural dan Fungsional di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013
Tabel III.7 Jumlah Pegawai Berdasarkan  Pendidikan di RS Jiwa Grhasia DIY Tahun 2013  No  Pendidikan  Jumlah (Orang)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan penelitian yang digunakan adalah data penggunaan seluruh OAT yang diperoleh dari instalasi farmasi serta data kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap

Layanan medis yang diberikan oleh Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh mengalami tahap perkembangan seperti layanan IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap merupakan layanan awal yang

BAKORDIK MANAJER RAWAT JALAN MANAJER RAWAT INAP MANAJER PELAYANAN MEDIS KHUSUS MANAJER LABORATORIUM MANAJER RADIOLOGI& DIAGNOSTIK MANAJER FARMASI & REHABILITASI

Berdasarkan jumlah data kunjungan seluruh pasien baik dengan kelainan kulit maupun bukan di Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Inap RPIPI pada bulan Juli sampai September

Ruang makan bagi para Pasien rawat inap dengan panjang 6 meter x 3,6 meter hanya terdiri dari beberapa kursi dan satu meja makan yang tidak cukup luas dan satu lemari

Hal tersebut ditunjukan dengan hasil perhitungan dimana anggota rumah tangga yang mengalami sakit, pernah melakukan kunjungan rawat jalan maupun rawat inap, dan tergabung

Hal tersebut ditunjukan dengan hasil perhitungan dimana anggota rumah tangga yang mengalami sakit, pernah melakukan kunjungan rawat jalan maupun rawat inap, dan tergabung

Bahan penelitian yang digunakan adalah data penggunaan seluruh OAT yang diperoleh dari instalasi farmasi serta data kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap