i
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah SWT penyusunan buku “Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir 2021 (Gambaran Kesehatan Tahun 2020)” ini telah diselesaikan. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan menampilkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir ini sebagai salah satu alat evaluasi dan monitoring tentang kinerja pembangunan kesehatan dan dapat memantau penyelenggaraan pembangunan di bidang kesehatan serta merupakan dasar bagi evaluasi pencapaian Kabupaten Ogan Ilir Sehat.
Adapun data-data yang kami peroleh dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2021 bersumber dari unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir dan instansi yang terkait yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
Dengan membaca Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2021 ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui secara ringkas mengenai gambaran derajat kesehatan masyarakat, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan profil ini jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir pada masa yang akan datang.
Kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan buku profil ini. Kami berharap semoga profil ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Indralaya, 2021 Penulis
H. Hendra Kudeta, SKM
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR GAMBAR ... ii
DAFTAR TABEL ... DAFTAR ISI ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFIS ... 1
B. KEADAAN PENDUDUK ... 3
C. KEADAAN EKONOMI ... 5
D. KEADAAN PENDIDIKAN... 6
BAB II FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN UKBM A. UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT (UKBM) ... 10
B. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ... 13
C. RUMAH SAKIT ... 15
D. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1. Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas ... 17
2. Sarana Kefarmasian dan Alat Kesehatan ... 18
E. KLINIK, UTP DAN LABORATORIUM KESEHATAN ... 20
BAB III SDM KESEHATAN A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN 1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas ... 22
2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit ... 22
BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN A. ANGGARAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN OGAN ILIR ... 25
B. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL ... 26
BAB V KESEHATAN KELUARGA A. KESEHATAN IBU 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ... 31
iii
2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Difteri bagi Wanita Usia Subur
dan Ibu Hamil ... 33
3. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil ... 35
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ... 36
5. Pelayanan Kesehatan ibu Nifas ... 39
6. Pelayanan Komplikasi Kebidanan ... 40
7. Pelayanan Kontrasepsi ... 41
B. KESEHATAN ANAK 1. Pelayanan Kesehatan Neonatal ... 47
2. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita ... 49
3. Imunisasi ... 52
4. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah ... 55
C. GIZI 1. Status Gizi Balita ... 57
2. Upaya Pencegahan dan Penanganan Masalah Gizi ... 58
D. KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN USIA LANJUT ... 64
BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT A. PENGENALAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG 1. Tuberculosis (TBC) ... 72
2. Pneumonia ... 76
3. HIV/AIDS... 78
4. Diare ... 79
5. Kusta ... 81
B. PENGENDALIAN PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3i) 1. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/ lumpuh Layu Akut) ... 84
2. Difteri... 85
3. Tetanus Neonatorum ... 86
4. Campak ... 86
iv
C. PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK
1. Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 87
2. Malaria ... 88
3. Filariasis ... 89
D. PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) ... 91
2. Diabetes Mellitus (DM) ... 91
3. Kanker Leher Rahim ... 92
4. Kesehatan Jiwa ... 93
BAB VII KEADAAN LINGKUNGAN A. AIR MINUM ... 96
B. AKSES SANITASI LAYAK ... 97
C. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) ... 99
D. TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN E. TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN F. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ... 101 LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel Judul
1 Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020.
2 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020.
3 Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang melek huruf dan ijazah tertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020.
4 Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilikan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 5 Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan
jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
6 Persentase rumah sakit dengan kemampuan pelayanan gawat darurat (gadar) level I di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
7 Angka kematian pasien di rumah sakit tahun 2020
8 Indiktor kinerja pelayanan di rumah sakit di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 9 Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial di
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
10 Jumlah posyandu dan posbindu PTM menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
11 Jumlah tenaga medis di fasilitas kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 12 Jumlah tenaga keperawatan dan kebidanan di fasilitas kesehatan di Kabupaten
Ogan Ilir tahun 2020
13 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan dan gizi di fasilitas Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
14 Jumlah tenaga teknik biomedika, keterapian fisik dan keteknisian medik di fasilitas kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
15 Jumlah tenaga kefarmasian di fasilitas kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
16 Jumlah tenaga penunjang/pendukung kesehatan di fasilitas kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
17 Cakupan jaminan kesehatan penduduk menurut jenis jaminan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
18 Persentase desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan menurut
vi
kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 19 Alokasi anggaran kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
20 Jumlah kelahiran menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
21 Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020.
22 Jumlah kematian ibu menurut penyebab, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
23 Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
24 Cakupan imunisasi Td pada ibu hamil menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
25 Persentase cakupan imunisasi Td pada wanita usia subur yang tidak hamil menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
26 Persentase cakupan imunisasi Td pada wanita usia subur (hamil dan tidak hamil) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
27 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (TTD) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
28 Peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
29 Cakupan dan proporsi peserta KB pasca persalinan menurut jenis kontrasepsi, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
30 Jumlah dan persentasi penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal menurut jenis kelamin kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
31 Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
32 Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut penyebab utama kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
33 Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
34 Cakupan kunjungan neonatal menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
35 Bayi baru lahir mendapat IMD dan pemberian ASI Ekslusif pada bayi <6 bulan menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
vii
36 Cakupan pelayanan kesehatan bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
37 Cakupan desa/kelurahan universal child immunization (UCI) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
38 Cakupan imunisasi hepatitis B0 (0-7 hari) dan BCG pada bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
39 Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4*, campak/MR, dan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
40 Cakupan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan campak/MR2 pada anak usia dibawah dua tahun (Baduta) menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
41 Cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan anak balita menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
42 Cakupan pelayanan kesehatan balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
43 Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
44 Status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
45 Cakupan pelayanan kesehatan peserta didik SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA serta usia pendidikan dasar menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
46 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
47 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
48 Pelayanan kesehatan usia produktif menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
49 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
50 Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan keluarga di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
51 Jumlah terduga tuberkulosis, kasus tuberkulosis anak, case notification rate (CNR) per-100.000 penduduk dan case detection rate (CDR) menurut jenis kelamin,
viii
kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
52 Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap serta keberhasilan pengobatan tuberkulosis menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
53 Penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
54 Jumlah kasus HIV menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
55 Jumlah kasus dan kematian akibat AIDS menurut jenis kelamin dan kelompok umur di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
56 Kasus diare yang dilayani menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
57 Kasus baru kusta menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
58 Kasus baru kusta cacat tingkat 0, cacat tingkat 2, penderita kusta anak <15 tahun menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
59 Jumlah kasus terdaftar dan angka prevalensi penyakit kusta menurut tipe/jenis, jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 60 Penderita kusta selesai berobat (Release From Treatment/RFT) menurut jenis
kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
61 Jumlah kasus AFP (Non Polio) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
62 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
63 Kejadian luar biasa (KLB) di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
64 Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
65 Kasus demam berdarah dengue (DBD) menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
66 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
67 Penderita kronis filariasis menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
68 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi menurut jenis kelamin kecamatan dan
ix
puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
69 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus (DM) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
70 Cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (SADANIS) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
71 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
72 Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
73 Jumlak KK dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
74 Desa yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
75 Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
76 Tempat pengelolaan makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan menurut kecamatan dan puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
BAB I DEMOGRAFI
1.1 Peta Administrasi Kabupaten Ogan Ilir
1.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2020 (dalam Ribuan) 1.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Berdasarkan Kecamatan Tahun 2020 1.4 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang Melek Huruf
BAB II SARANA KESEHATAN
2.1 Jumlah Posyandu Aktif di Kabupeten Ogan Ilir Tahun 2020 2.2 Persentase Strata Posyandu di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
2.3 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 2.4 Jumlah Pos Binaan Terpadu Kabupeten Ogan Ilir ( Posbindu ) Tahun 2020 2.5 Jumlah Rumah Sakit Berdasarkan Pemilikan/Pengelola Kabupaten Ogan Ilir (
Posbindu ) Tahun 2020
2.6 Cakupan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
BAB III SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
3.1 Rekapitulasi Sumber Daya Manusia Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 3.2 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 3.3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 3.3 Proporsi Tenaga Medis di Rumah Sakit Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
4.1 Persentase Jaminan Kesehatan Penduduk menurut Jenis Jaminan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
BAB V KESEHATAN KELUARGA
5.1 Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.2 Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.3 Persentase Cakupan K1 pada Ibu Hamil di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.4 Persentase Cakupan K4 pada Ibu Hamil di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.5 Cakupan Imunisasi Td1-Td5 pada Ibu Hamil di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.6 Cakupan Imunisasi Td2+ pada Ibu Hamil di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
xi
5.7 Persentase Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambahan Darah (TTD) (Minimal 90 Tablet) Selama Masa Kehamilan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.8 Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Kompeten Kabupaten Ogan Ilir selama 5 Tahun ( 2016-2020)
5.9 Persentase Cakupan Persalinan di Fasyankes di Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.10 Cakupan Kunjungan Ibu Nifas di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.11 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.12 Cakupan Pelayanan Komplikasi Kebidanan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.13 Cakupan Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2016 s/d 2020
5.14 Tren Jumlah Kematian Bayi selama 5 Tahun Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016 s/d 2020
5.15 Jumlah Kematian Balita menurut Kelompok Umur di Ogan Ilir Tahun 2020 Cakupan Pelayanan Komplikasi Kebidanan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.16 Proporsi Penyebab Kematian Neonata di Kabupaten Ogan Ilir
5.17 Proporsi Penyebab Kematian Post Neonata (29 Hari-11 Bulan) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.18 Proporsi Penyebab Anak Balita (12-59 Bulan) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.19 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.20 Cakupan Bayi <6 Bulan Mendapat ASI Ekslusif di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.21 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.22 Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.23 Persentase Desa yang Mencapai Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.24 Cakupan Penjaringan Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 5.25 Jumlah Balita Kurus (BB/TB) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.26 Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.27 Cakupan Bayi< 6 Bulan Mendapat ASI Ekslusuf di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
xii
5.28 Persentase Balita Ditimbang D/S di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.29 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
5.30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT
6.1 Jumlah Terduga Kasus TBC di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.2 Jumlah Penemuan Kasus TBC pada Anak (0-14 Tahun) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.3 Angka Kesembuhan (Cure Rate) TBC di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.4 Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate) TBC di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.5 Jumlah Kematian Akibat TBC di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 6.6 Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.7 Jumlah Kasus HIV menurut Jenis dan Kelompok Umur di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.8 Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani Pada Usia Balita Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.9 Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani pada Semua Umur di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.10 Jumlah Kasus Baru Kusta di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.11 Persentase cacat Tingkat 0 dan Tingkat 2 Penderita Kusta di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.12 Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
6.13 Jumlah Penemuan Kusta AFP (Non Polio) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 6.14 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2020
6.15 Jumlah Penderita Diabetes Melitus (DM) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 6.16 Persentase Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
padaPerempuan Usia 30-50 Tahun di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
xiii
6.17 Persentasi ODGJ Berat yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
BAB VII KEADAAN LINGKUNGAN
7.1 Persentase Sarana Air Minum dengan Resiko Rendah dan Sedang di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
7.2 Peraentase Keluarga dengan Akses terhadap Sanitasi yang Layak (Jamban sehat) di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
7.3 Persentase Desa yang melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
7.4 Persentase TTU Memenuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 7.5 Perentase TPM Memenuhi Syarat Kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
BAB I DEMOGRAFI
1.1 Data Administrasi Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 BAB II SARANA KESEHATAN
2.1 Jumlah Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
2.2 Cakupan Sarana Produksi Kefarmasian di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 2.3 Cakupan Sarana Distribusi Kefarmasian di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020 2.4 Jumlah Sarana Kesehatan menurut Pemilikan/pengelola di Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2020
1
BAB I
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Kabupaten Ogan Ilir terbentuk melalui Undang-Undang nomor 37 tahun 2003 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Kabupaten Ogan Ilir mengemban tugas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai suatu pelayanan prima dalam rangka otonomi daerah yang nyata, luas, dinamis dan bertanggung jawab. Mempunyai luas wilayah 2.666,07 km2 atau seluas 2.666,07 hektar. Secara geografis Kabupaten Ogan Ilir terletak diantara 20 55’ sampai 30 15’
Lintang Selatan dan diantara 1040 20’ sampai 1040 48’ Bujur Timur.
Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batasan administrasi sebagai berikut :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu - Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir dan
OKU Timur
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih
2
Peta geografis Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini :
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Ogan Ilir
Administrasi Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari 16 Kecamatan yaitu : (1) Kecamatan Indralaya terdiri dari 17 desa 3 kelurahan, (2) Kecamatan Indralaya Utara terdiri dari 15 desa 1 kelurahan, (3) Kecamatan Indralaya Selatan terdiri dari 14 desa, (4) Kecamatan Pemulutan terdiri dari 25 desa, (5) Kecamatan Pemulutan Barat terdiri dari 11 desa, (6) Kecamatan Pemulutan Selatan terdiri dari 15 desa, (7) Kecamatan Muara Kuang terdiri 13 desa dan 1 kelurahan, (8) Kecamatan Rambang Kuang terdiri dari 13 desa, (9) Kecamatan Lubuk Keliat terdiri dari 10 desa, (10) Kecamatan Tanjung Batu terdiri dari 19 desa 2 kelurahan, (11) Kecamatan Payaraman terdiri dari 11 desa 2 kelurahan, (12) Kecamatan Tanjung Raja terdiri dari 15 desa 4 kelurahan, (13) Kecamatan Sungai Pinang terdiri dari 12 desa 1 kelurahan, (14) Kecamatan Rantau Panjang terdiri dari 12 desa, (15) Kecamatan Rantau Alai terdiri dari 13 desa, dan (16) Kecamatan Kandis terdiri dari 12
3 desa. Adapun keadaan luas wilayah dan jumlah desa masing – masing kecamatan dapat
dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1
Data Administrasi Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
No Kecamatan
Jumlah Desa + Kelurahan
Desa Kelurahan Jumlah
1 Indralaya 17 3 20
2 Indralaya Utara 15 1 16
3 Indralaya Selatan 14 0 14
4 Tanjung Raja 15 4 19
5 Sungai Pinang 12 1 13
6 Rantau Panjang 12 0 12
7 Rantau Alai 13 0 13
8 Kandis 12 0 12
9 Tanjung Batu 19 2 21
10 Payaraman 11 2 13
11 Pemulutan 25 0 25
12 Pemulutan Barat 11 0 11
13 Pemulutan Selatan 15 0 15
14 Muara Kuang 13 1 14
15 Lubuk Keliat 10 0 10
16 Rambang Kuang 13 0 13
JUMLAH 227 14 241
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. OI, 2020
B. KEADAAN PENDUDUK
Penduduk merupakan komponen penting dalam mengelola pembangunan karena penduduk merupakan faktor kunci pembangunan yang berkelanjutan sebagai pelaku pembangunan sekaligus pengguna dari hasil- hasil pembangunan. Penduduk juga yang merasakan secara langsung dampak yang diakibatkan oleh pembangunan. Disamping itu, penduduk juga merupakan beban dalam pembangunan, karena itu pembangunan sumber daya manusia dan pengarahan mobilitas penduduk perlu dilakukan agar mempunyai ciri dan karakteristik yang mendukung pembangunan.
4
Berdasarkan hasil estimasi, jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 adalah sebesar 414.036 jiwa, terdiri dari 210.063 jiwa laki-laki dan 203.973 jiwa perempuan. Adapun tren jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2016-2020 dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut:
Gambar 1.2
Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2020 (dalam ribuan)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. OI, 2020
Penduduk Ogan Ilir tahun 2020 berjumlah 414.036 jiwa dengan 108.008 rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Tanjung Batu (46.536 jiwa), Kecamatan Pemulutan (44.546 jiwa) dan Kecamatan Tanjung Raja (44.097 jiwa). Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Tanjung Raja (626,3 jiwa/km2) dan terendah Kecamatan Rambang Kuang (38,7 jiwa/km2).
Secara rinci data estimasi jumlah penduduk per provinsi dapat dilihat pada Gambar 1.3 berikut :
5 Gambar 1.3
Jumlah Penduduk Kabupaten Ogan Ilir berdasarkan Kecamatan Tahun 2020
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. OI, 2020
C. KEADAAN EKONOMI
Kemiskinan dalam arti luas diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya secara relatif sesuai dengan persepsi dirinya.
Menurut BPS, Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Angka kemiskinan dapat diukur menggunakan tingkat pendapatan, tingkat pengeluaran, juga kombinasi keduanya. Indonesia termasuk negara yang mengukur data kemiskinan menggunakan tingkat pengeluaran per kapita dengan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Pengukuran angka kemiskinan menggunakan metode garis kemiskinan pengeluaran, baik garis kemiskinan non makanan maupun garis kemiskinan makanan. Garis kemiskinan menunjukkan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.
Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2020 sebesar
6
202.616 jiwa (48,94 persen), naik dibanding tahun 2019 yang sebesar 196.043 jiwa (47,89 persen).
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi yang menentukan masa depan bangsa di masa mendatang. Pendidikan bermutu sebagai hasil upaya tersebut akan menjadi modal menuju Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
Kemampuan penduduk dalam membaca dan menulis merupakan kemampuan yang mendasar. Kemampuan baca tulis tersebut dapat dilihat berdasarkan indikator Angka Melek Huruf (AMH). Ukuran AMH digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk di suatu wilayah yang memiliki kemampuan dasar untuk memperluas akses informasi, sehingga bertambah pengetahuan dan keterampilan mereka, yang pada akhirnya penduduk tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup diri, keluarga, maupun negaranya di berbagai bidang kehidupan. AMH merupakan persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Berdasarkan jenis kelamin, AMH perempuan (98,9 %) lebih tinggi dari laki-laki (98,4 %). Secara rinci dan detail, AMH (persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang melek huruf) menurut jenis kelamin dapat dilihat pada gambar berikut:
7 Gambar 1.4
Jumlah Penduduk Berumur15 tahun keatas yang Melek Huruf Tahun 2020
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Ogan Ilir, 2020
Laki-laki; 98,4 Perempuan; 98,9
Laki-laki Perempuan
8
BAB II
SARANA KESEHATAN
Keberadaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat suatu negara. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Bab ini akan membahas tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjut (FKTRL) dan juga menjelaskan data fasilitas kefarmasian dan alat kesehatan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya. Proses dalam mewujudkan upaya pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dan dinamis. Salah satu faktor eksternal dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah pendampingan oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat. Peran fasilitator pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu menyelenggarakan UKBM secara mandiri dan menerapkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Salah satu UKBM yang paling aktif dan dikenal masyarakat adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), selain itu terdapat beberapa jenis UKBM di antaranya Posyandu lansia,
9
Pos UKK (Unit Kesehatan Kerja), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), dan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular).
A. UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah suatu upaya kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam pembangunan bidang kesehatan, terutama kegiatan peningkatan tumbuh kembang bayi dan balita, kesehatan dasar bagi para ibu hamil, ibu menyusui dan wanita usia subur. Upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah melalui pembentukan berbagai UKBM seperti Posyandu balita, Posyandu Lansia, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan lain-lain.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Perkembangan Posyandu mulai dari pratama, madya, purnama, dan mandiri di Kabupaten Ogan Ilir seperti pada Gambar 2.1 di bawah ini:
10 Gambar 2.1
Jumlah Posyandu Aktif di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
Sumber: Seksi Promosi dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
Gambar 2.2
Persentase Strata Posyandu di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
Sumber: Seksi Promosi dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
Kabupaten Ogan Ilir mempunyai jumlah posyandu sampai dengan akhir tahun 2020 sejumlah 341 posyandu. Strata posyandu terbanyak adalah tingkat Purnama sebanyak 289 (84,8%). Sedangkan Posyandu Purnama Mandiri (Puri) kini mencapai 2,1 % atau 7 posyandu. Posyandu Puri adalah Posyandu yang dapat
24
10 8 3
10 1
16 18 11
20 15
0
12 12 13 13 13 14 6
16 10 6
16 12 17
0 50
Jumlah Posyandu Aktif
Indralaya Talang Aur Simpang Timbangan Palem Raya
Payakabung KTM Sungai Rambutan Tebing Gerinting Tanjung Raja
Kerinjing Sungai Pinang Rantau Panjang Lebung Bandung
Mekar sari Kandis Tanjung Batu Sri Tanjung
Payaraman Pemulutan Pegayut Talang Pangeran
0%
13%
85%
2%
Pratama Madya Purnama Mandiri
11
melakukan 5 program pelayanan dasar secara lengkap yaitu KIA, KB, imunisasi, gizi serta pencegahan diare bersama kader > 5 orang. Disamping itu, Strata Posyandu Puri dapat dikembangkan menjadi Taman Posyandu, dengan kata lain Taman Posyandu dibentuk melalui tiga pilar yaitu Posyandu Puri, BKB serta PAUD.
Gambar 2.2
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
Sumber: Seksi Promosi dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
Dari gambar di atas, diketahui bahwa puskesmas yang sudah mempunyai posyandu mandiri terbanyak yaitu Puskesmas Indralaya yaitu sebanyak 24 posyandu. Puskesmas Lebung Bandung belum memiliki posyandu purnama dan mandiri. Masih ada 3 puskesmas yang perlu ditingkatkan posyandunya untuk mencapai strata PURI > 60 % yaitu Puskesmas Palemraya, Puskesmas KTM Sungai Rambutan dan Puskesmas Pegayut.
Selain Posyandu, bentuk UKBM lainnya yaitu Pos Binaan Terpadu (Posbindu). Posbindu adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan
0,00 50,00 100,00
persentase purnama mandiri (dalam ribuan)
Indralaya Talang Aur Simpang Timbangan Palem Raya
Payakabung KTM Sungai Rambutan Tebing Gerinting Tanjung Raja
Kerinjing Sungai Pinang Rantau Panjang Lebung Bandung
Mekar sari Kandis Tanjung Batu Sri Tanjung
Payaraman Pemulutan Pegayut Talang Pangeran
Sungai Lebung Sungai Keli Muara Kuang Betung
12
kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu. Persebaran Posbindu di Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.3
Jumlah Pos Binaan Terpadu Kabupaten Ogan Ilir (Posbindu) Tahun 2020
Sumber: Seksi Penyakit tidak menular, Kesehatan Jiwa dan Napza Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
Dari gambar di atas, diketahui bahwa puskesmas yang mempunyai Posbindu terbanyak adalah Puskesmas Pemulutan sebanyak 15 posbindu dan puskesmas yang mempunyai posbindu paling sedikut adalah Puskesmas Tambang Rambang sebanyak 4 posbindu dari 13 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tambang Rambang.
B. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Menurut Depkes 2011, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang
Indralaya; 12
Talang Aur; 6 Simpang Timbangan; 3
Palem Raya; 6 Payakabung; 6 KTM Sungai Rambutan; 5
Tebing Gerinting;
14
Tanjung Raja; 11
Kerinjing; 8 Sungai Pinang; 13
Rantau Panjang;
Lebung Bandung; 7 6
Mekar sari; 12 Kandis; 12
Tanjung Batu; 6 Sri Tanjung; 9
Payaraman; 6 Pemulutan; 15
Pegayut; 10 Talang Pangeran;
12
Sungai Lebung; 9
Sungai Keli; 6 Muara Kuang; 7 Betung; 4
Tambang Rambang; 14
0 2 4 6 8 10 12 14 16
JUMLAH POSBINDU
13
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).
Pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan.
Tabel 2.1
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
No Kecamatan Jumlah Puskesmas Jumlah Seluruh Rawat
Jalan
Rawat Inap
1 Indralaya 1 1 2
2 Indralaya Utara 3 1 4
3 Indralaya Selatan 1 0 1
4 Tanjung Raja 1 1 2
5 Sungai Pinang 1 0 1
6 Rantau Panjang 1 0 1
7 Rantau Alai 2 0 2
8 Kandis 1 0 1
9 Tanjung Batu 1 1 2
10 Payaraman 0 1 1
11 Pemulutan 1 1 2
12 Pemulutan Barat 1 0 1
13 Pemulutan Selatan 1 1 2
14 Muara Kuang 0 1 1
15 Lubuk Keliat 1 0 1
16 Rambang Kuang 1 0 1
Total 17 8 25
14
Berdasarkan tabel di atas, jumlah puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir sejumlah 25 puskesmas yang tersebar di 16 (enam belas) kecamatan, terdiri dari 8 puskesmas rawat inap dan 17 puskesmas non rawat inap.
C. RUMAH SAKIT
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut UU Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggarakan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 adalah sebanyak 3 rumah sakit, terdiri dari 3 rumah sakit umum (100%) Menurut pemilikan/pengelola, terdiri dari 1 rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Ogan Ilir rumah sakit terbanyak dimiliki oleh swasta sebanyak 2 rumah sakit (48,2%).
Adapun rincian jumlah rumah sakit di Kabupaten Ogan Ilir dan 2 rumah sakit milik swasta. Rumah Sakit berdasarkan pemilikan/pengelola tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut :
15 Gambar 2.3
Jumlah Rumah Sakit Berdasarkan Pemilikan/Pengelola Kabupaten Ogan Ilir (Posbindu)
Tahun 2020
Sumber: - Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
Jumlah pelayanan gawat darurat level 1 rumah sakit umum di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 3 rumah sakit dari 3 rumah sakit umum (100 %).
Indikator BOR (Bed Occupancy Rate) pada tahun 2020 sebesar 15,7% . Untuk rata-rata lama hari perawatan/Average Length of Stay (ALOS) Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2020 selama 4 hari. TOI (Turn Over Interval) yaitu nilai rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya.
Indikator ini juga memberikan gambaran tingkat efisiensi dari penggunaan tempat tidur. Pada tahun 2020 TOI Kabupaten Ogan Ilir yaitu selama 23 hari. BTO (Bed Turn Over) yaitu jumlah hari perawatan dibagi jumlah kapasitas tempat tidur.
Pada tahun 2020 didapatkan nilai BTO sebesar 13. Angka ini tidak melebihi standar nasional 40-50. Berdasarkan data di atas khususnya untuk BOR dan TOI, dapat diambil kesimpulan bahwa BOR dan TOI berbanding terbalik yang artinya semakin banyak dan seringnya tempat tidur yang terpakai maka interval tempat tidur dari terisi ke saat tidak terisi semakin sedikit.
PEM.KAB/K OTA 33%
SWASTA 67%
PEM.KAB/KOTA SWASTA
16
D. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1. Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas
Salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu adalah manajemen logistik obat yang mencakup pengadaan, distribusi dan penyimpanan obat. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (UU No. 36 Tahun 2009). Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk menstimulus dan merangsang pembentukan antibodi yang biasanya dimasukkan pada tubuh manusia melalui mulut maupun suntikan (Muslihatun: 2010).
Pada tahun 2020, rata-rata ketersediaan 20 jenis obat dan vaksin di puskesmas se-Kabupaten Ogan Ilir sebesar 100%. Gambaran tentang ketersediaan obat dan vaksin di Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.4
Cakupan Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
Sumber : Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
0 20 40 60 80 100 120
Indralaya Simpang Timbangan Payakabung Tebing Gerinting Kerinjing Rantau Panjang Mekar sari Tanjung Batu Payaraman Pegayut Sungai Lebung Muara Kuang Tambang Rambang
Ketersediaan Obat dan Vaksin Esensial
17
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa semua puskesmas yang ada di Kabupaten Ogan Ilir sudah memiliki cakupan ketersediaan obat dan vaksin esensial 100%. Obat dan vaksin sebanyak 20 item tersebut harus tersedia di seluruh Puskesmas, agar Puskesmas dapat memberikan pelayanan pengobatan yang maksimal kepada masyarakat di wilayahnya. Tingkat ketersediaan di Puskesmas minimal 16 item (80%) dari 20 item obat indikator.
2. Sarana Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang dimiliki suatu wilayah adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi.
a. Sarana Produksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Cakupan sarana produksi bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional (IOT), Usaha Kecil Obat Tradisional/Usaha Mikro Obat Tradisional (UKOT/UMOT), Produksi Alat Kesehatan (Alkes) dan Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), dan Industri Kosmetika. Keadaan cakupan sarana produksi yang dibahas dalam profil ini secara keseluruhan diukur terhadap 16 Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020.
Tabel 2.2
Cakupan Sarana Produksi Kefarmasian di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
No Sarana Jumlah
1 Industri farmasi 0
2 Industri obat tradisional 0
3 Usaha kecil obat tradisional 0
4 Produksi alat Kesehatan 0
5 Produksi PKRT 0
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
18
b. Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian
Sarana distribusi kefarmasian mencakup Pedagang Besar Farmasi (PBF), apotek dan toko obat yang tersebar di 16 Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2020 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.3
Cakupan Sarana Produksi Kefarmasian di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
No Sarana Jumlah
1 Pedagang Besar Farmasi 0
2 Apotek 22
3 Toko obat 3
4 Toko alat Kesehatan 0
5 Penyalur alat Kesehatan 0
6 Cabang penyalur alat kesehatan 0
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
PBF memegang peranan penting dalam upaya menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan bahan obat untuk pelayanan kesehatan dan melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan obat atau bahan obat yang tidak tepat dan/atau tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. Berdasarkan Tabel 2.3 dapat dilihat bahwa jumlah PBF di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2020 adalah sebanyak 25 buah.
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Orientasi pelayanan kefarmasian di apotek saat ini telah bergeser, semula hanya berorientasi pada pelayanan produk (product oriented) menjadi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Terdapat 22 apotek yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2020.
Toko obat merupakan salah satu sarana distribusi yang mengalami perkembangan yang cukup pesat, meskipun banyak yang sudah mulai beralih izin menjadi apotek. Sebagai bagian dari sistem distribusi obat, toko obat memiliki fungsi yang strategis dalam upaya pemerataan ketersediaan obat agar obat mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat sesuai dengan salah satu
19
kebijakan nasional di bidang obat. Pembinaan dan pengawasan mutlak dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan obat dan kesalahan dalam penggunaan obat. Berdasarkan ketersediaannya, jumlah sarana toko obat di di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2020 adalah sebanyak 3 toko obat.
E. KLINIK, UTD DAN LABORATORIUM KESEHATAN
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik, mendefinisikan klinik sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medik dan/ atau spesialistik. Pada tahun 2020, di Kabupaten Ogan Ilir terdapat 9 (sembilan) klinik pratama dan 1 (satu) klinik utama yang semuanya dimiliki oleh pihak swasta.
Unit Transfusi Darah (UTD) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pendonor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014). Pada tahun 2020, di Kabupaten Ogan Ilir belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD).
Laboratorium kesehatan merupakan salah satu sarana penunjang dalam pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan. Laboratorium kesehatan diperlukan untuk memeriksa, menganalisa, menguraikan, dan mengidentifikasi bahan dalam penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit dan kondisi kesehatan tertentu. Pada tahun 2020, di Kabupaten Ogan Ilir belum memiliki laboratorium kesehatan sendiri. Penyelenggaraan kegiatan yang memerlukan pemeriksaan laboratorium masih dilakukan di laboratorium milik Provinsi Sumatera Selatan.
20 Tabel 2.4
Jumlah Sarana Kesehatan menurut Pemilikan/pengelola di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
No Fasilitas Kesehatan
Jumlah Sarana Kesehatan Jumlah
Kemenkes Pem.
Prov
Pem.
Kab/Kota
TNI/
Polri
BUMN Swasta
1 Klinik
Pratama
0 0 0 0 0 9 9
2 Klinik Utama 0 0 0 0 0 1 1
3 Unit Tranfusi
Darah
0 0 0 0 0 0 0
4 Laboratorium
Kesehatan
0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
21
BAB III
SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan Nasional. Komponen ini memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagai pelaksana upaya dan pelayanan kesehatan. SDMK juga diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional yang menyebutkan bahwa sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan.
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan). Undang-Undang mengelompokkan tenaga kesehatan menjadi beberapa rumpun dan sub rumpun yaitu tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga
22
gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.
Tenaga medis terdiri tenaga dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Adapun jumlah tenaga medis di sarana kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir adalah sejumlah 101 tenaga dengan rasio 24,4 per 100.000 penduduk. Tenaga medis terbanyak di seluruh sarana kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir adalah tenaga dokter umum dengan rasio 13,5 per 100.000 penduduk dan terendah adalah dokter gigi spesialis dengan rasio 0,2 per 100.000 penduduk.
Di Kabupaten Ogan Ilir, jumlah tenaga perawat yang ada di seluruh sarana kesehatan adalah sejumlah 548 tenaga dengan rasio 132,4 per 100.000 penduduk. Sedangkan rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk adalah 180,4 (747tenaga).
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang ada di sarana kesehatan di Kabupaten Ogan Ilir adalah 236 tenaga (rasio 57,0), kesehatan lingkungan 80 tenaga (rasio 19,3), gizi 39 tenaga (rasio 9,4), ahli teknologi laboratorium medik 69 tenaga (rasio 16,7), keterapian fisik 10 (rasio 2,4), keteknisian medis 45 tenaga (10,9) dan tenaga kefarmasian 71 tenaga (rasio 26,1). Adapun rekapitulasi sumber daya manusia kesehatan dapat dilihat secara rinci pada Gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1
Rekapitulasi Sumber Daya Manusia Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
Sumber: Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
28 56 16 1 548
747
127 44 39 66
10 42 48 23 0
1000
DR SPESIALIS DOKTER UMUM
DOKTER GIGI DOKTER GIGI SPESIALIS
PERAWAT BIDAN
KESMAS KESLING
23
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dengan demikian, untuk mendukung fungsi dan tujuan Puskesmas diperlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang kesehatan.
Gambar 3.2
Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2020
Sumber: Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, 2020
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2020 sebanyak 1.498 orang yang terdiri dari 43 orang tenaga medis (2,87%) dan 1.455 orang tenaga non medis (97,13%). Proporsi tenaga kesehatan di puskesmas terbanyak yaitu bidan sebesar 46,13% (691 orang).
2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit). Rumah sakit dapat didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
0 32 11 0 439
691
118 40 33 42 4 35 38 15 0
500 1000
Rekafitulasi (dalam ribuan)
DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI
DOKTER GIGI SPESIALIS PERAWAT BIDAN
KESMAS KESLING GIZI
AHLI LABORATORIUM MEDIK KETERAPIAN FISIK KETEKNISIAN MEDIS TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN APOTEKER