• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu upaya untuk mencapai pertumbuhan kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Membangun kesejahteraan rakyat adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan bermartabat dengan memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.

Pembangunan ekonomi suatu daerah atau suatu negara pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak lepas dari peran manusia dalam mengelolanya. Dimana manusia merupakan tenaga kerja, input pembangunan, juga merupakan konsumen hasil pembangunan itu sendiri. Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup dimensi sosial dan ekonomi. Salah satu tujuan penting dalam pembangunan ekonomi adalah

(2)

penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja, yang pertumbuhannya lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja.

Tingkat produktivitas tenaga kerja digambarkan dari rasio PDRB terhadap jumlah tenaga kerja yang digunakan. Jadi, produktivitas itu sendiri merupakan gambaran kemampuan pekerja dalam menghasilkan output. Semakin tinggi output yang dihasilkan oleh seorang pekerja, menunjukkan semakin tinggi tingkat produktivitas pekerja tersebut. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka dibutuhkan pendidikan, karena pendidikan dianggap mampu menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. Sumber daya manusia seperti inilah yang diharapkan mampu menggerakkan roda pembangunan ke depan.

Produktivitas tenaga kerja merupakan suatu ukuran sampai sejauh mana manusia atau angkatan kerja dipergunakan dengan baik dalam suatu proses produksi untuk mewujudkan hasil (output) yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga kerja yang profesional / kompetitif supaya perusahaaan dapat melakukan aktivitasnya secara maksimal, meskipun semua peralatan modern yang diperlukan telah tersedia. Tenaga kerja diharapkan dapat bekerja lebih produktif dan profesional dengan didorong oleh rasa aman dalam melakukan segala aktivitasnya. Untuk meningkatkan produktivitas para tenaga kerja, maka diperlukan penghargaan serta pengakuan keberadaan para tenaga kerja tersebut.

Menurut Nurkse dalam Jhingan (2008), faktor utama dalam pembangunan ekonomi adalah pembentukan atau pengumpulan modal. Tujuan pokok

(3)

pembangunan ekonomi ialah untuk membangun peralatan modal dalam skala yang cukup untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, pertambangan, perkebunan dan industri. Modal juga diperlukan untuk mendirikan sekolah, rumah sakit, jalan raya, kereta api, dan sebagainya.

Singkatnya, hakikat pembangunan ekonomi adalah penciptaan overhead sosial dan ekonomi. Hal ini hanya mungkin jika laju pembentukan modal di dalam negeri cukup cepat, yaitu jika bagian dari pendapatan atau output masyarakat yang ada, hanya sedikit saja yang dipergunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung dan diinvestasikan dalam peralatan modal. Pembentukan modal dalam prakteknya dilaksanakan oleh pihak swasta dan juga pemerintah. Investasi sarana dan prasarana infrastruktur biasanya dilakukan oleh pemerintah, hanya sebagaian yang sangat kecil saja yang dilakukan oleh pihak swasta. Peningkatan prasarana infrastruktur diharapkan dapat membawa kesejahteraan dan mempercepat pembangunan ekonomi karena kegiatan perekonomian akan lebih efisien. Oleh karena itu, dalam upaya pembangunan ekonomi, diperlukan analisis produktivitas ekonomi yang telah dicapai dan peranan infrastruktur yang mendukung keberhasilan pembangunan tersebut.

Salah satu prasarana yang dibangun pada program pengembangan pedesaan adalah prasarana transportasi, termasuk didalamnya adalah jalan, jembatan dan tambatan perahu. Dengan adanya bangunan tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah dan kesejahteraan masyarakat pengguna (masyarakat sekitar) baik dampak secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kaitan dengan pembangunan perdesaan, pemerintah daerah pada umumnya cenderung masih belum memberikan perhatian yang besar.

(4)

Kecamatan Batang Serangan merupakan salah satu dari kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat. Kecamatan Batang Serangan baru terbentuk tahun 2001 dengan memisahkan dari Kecamatan Padang Tualang. Jarak terdekat dari pusat Kota Kabupaten Langkat yaitu Stabat ke Kecamatan Batang Serangan adalah 30 Kilometer. Luas Kecamatan Batang Serangan 993,32Km2 dengan jumlah penduduk 36.158 jiwa dan kepadatan penduduk 36 jiwa/Km2

Setelah dimekarkan tahun 2001 menjadi kecamatan baru, Kecamatan Batang Serangan terus membangun beberapa insfrastruktur seperti Jalan yang panjangnya 60 Km dari Stabat ke Kecamatan Batang Serangan yang paling jauh. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan juga didukung dengan pembangunan sarana transportasi, sarana listrik dan sarana komunikasi. Pembangunan listrik sudah hampir mencapai 90% wilayah Kecamatan Batang Serangan. Pembangunan komunikasi juga sudah hampir seluruhnya masuk jaringan beberapa telepon seluler yang memiliki pemancar di Kecamatan Batang Serangan. Untuk pembangunan sarana transportasi pemerintah daerah Kabupaten Langkat membangun jalan Hotmix dari Pasar X Tanjung Beringin ke Desa Kuala Sawit seluas + 45 km kemudian jalan aspal hitam sepanjang 20 km di berbagai jalan yang menghubungkan desa di Kecamatan Batang Serangan. Selain itu adanya program PNPM mandiri pedesaan yang ditujukan pembangunan infrastruktur juga mendukung pengembangan sarana transportasi.

. Kecamatan Batang Serangan memiliki 8 desa/kelurahan yaitu Desa Batang Serangan, Desa Karya Jadi, Desa Kwala Musam, Desa Namu Sialang, Desa Paluh Pakih Babussalam, Desa Sei Bamban, Desa Sei Musam dan Desa Sei Serdang.

(5)

Seiring pembangunan jalan, pembangunan jembatan juga dilakukan oleh Pemkab Langkat, dimana jumlah jembatan yang terbanyak lokasinya terletak di daerah kecamatan Padang Tualang ke Kecamatan Batang Serangan sebanyak 21 jembatan dengan kondisi siap pakai dan berbentuk rangka besi dan beton. Pembangunan jalan dan jembatan juga didukung dengan sarana transportasi yang ada di Kecamatan Batang Serangan yang menuju ke Kota Stabat, Kota Binjai dan Kota Medan. Sedangkan sarana transportasi masyarakat untuk kegiatan sehari-hari masih mengandalkan sepeda motor, angkutan desa dan sepeda. Sarana transportasi dari Kecamatan Batang Serangan ke Stabat dan Binjai terdiri atas sarana angkutan desa dan angkutan Bus Pembangunan Semesta, kemudian sarana ke Medan menggunakan bus Pembangun Semesta menuju terminal Pinang Baris.

Dampak dari pemanfaatan sarana dan prasarana infrasruktur tersebut sangat penting bagi produktivits masyarakat, dimana produktivitas masyarakat terus meningkat seperti pendapatan masyarakat yang meningkat, pendidikan masyarakat meningkat, ketrampilan masyarakat meningkat. Kepemilikan sarana produksi (kebun dan pertanian) yang meningkat, kemiskinan menurun dan kesejahteraan juga terus meningkat. Pemanfaatan teknologi dalam pertanian yang meningkat dan naiknya kesempatan untuk bekerja yang lebih banyak dan turunya pengangguran bagi masyarakat Kecamatan Batang Serangan. Peningkatan prasarana transportasi berdampak pada (1) mobilitas masyarakat meningkat, waktu tempuh dan biaya transportasi ke beberapa fasilitas (perekonomian, pemerintahan, kesehatan dan pendidikan) menurun, (2) kesempatan kerja semakin banyak dengan adanya bangunan jalan, (3) dampak lain adalah pemasaran hasil pertanian maupun hasil industri semakin mudah. Pemilikan aset produktif relatif

(6)

tidak berpengaruh, namun pemilikan sepeda motor dan TV relatif meningkat (4). Sementara dampak terhadap pendapatan rata-rata rumah tangga meningkat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah dampak modal kerja terhadap produktivitas masyarakat desa di

2.

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat?

Bagaimanakah peranan bank terhadap produktivitas masyarakat desa di

3.

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat?

Bagaimanakah dampak jumlah tenaga kerja terhadap produktivitas masyarakat desa di

4.

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat?

Bagaimanakah dampak infrastruktur desa terhadap produktivitas masyarakat desa di

5.

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat?

Bagaimanakah dampak teknologi terhadap produktivitas masyarakat desa di Kecamatan

Batang Serangan Kabupaten Langkat?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk menganalisis dampak modal kerja terhadap produktivitas masyarakat desa di

2. Untuk menganalisis peranan

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat

bank terhadap produktivitas masyarakat desa di

3. Untuk menganalisis

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat

(7)

4. Untuk menganalisis dampak infrastruktur desa terhadap produktivitas masyarakat desa di

5. Untuk menganalisis

Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat

teknologi terhadap produktivitas masyarakat desa di Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat

1.4. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis yang berhubungan dengan pembangunan pemanfaatan sarana infrastruktur desa dan produktivitas masyarakat

2. Sebagai masukan/input bagi Pemerintah Daerah dalam menganalisis pembangunan pemanfaatan sarana infrastruktur desa dan produktivitas masyarakat

3. Sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat meneliti masalah pembangunan pemanfaatan sarana infrastruktur desa dan produktivitas masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

c. Development of web-based learning model that only use the Internet to support the promotion of quality learning done in class.Internet function is to provide

Apalagi tetangga-tctangga subjek banyak yang tokonya tutup sehingga hila tidak diperhatikan maka tidak akan diketahui ada toko di sana... Pertemuan I Hari/tanggal

Telah dilakukan penelitian analisis kadar ion klorida pada sosis dan nugget dengan metode titrasi argentometri volhard.. Tujuan penelitian ini adalah untuk

Penelitian ini membutuhkan kajian-kajian terdahulu untuk membantu peneliti dalam mengembangkan ide penulisan, oleh karenanya peneliti mengutip beberapa tulisan dari peneliti

[r]

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 88 orang mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi USU menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Literasi Digital

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca

Analisis Kesesuaian Lahan Bentuk Penggunaan Lahan Terhadap Kemampuan Lahan Sebagai Usaha Konservasi Berkelanjutan Berbasis Mitigasi Bencana di Kecamatan Ajibarang