• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. Tips Membuat Sisem Imun Lebih Optimal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3. Tips Membuat Sisem Imun Lebih Optimal"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Sejak awal, buku ini telah menceritakan pentingnya 3M dan 3T, tapi kita tak bisa hanya mengandalkan upaya preventif karena upaya pencegahan harus dibarengi dengan upaya promotif. Jadi, disatu sisi kita mencoba mencegah virus itu masuk dan disisi lain kita harus membuat manusianya lebih kuat untuk menghadapi virus tersebut. Upaya ini menjadi lebih penting lagi sebelum dan sesudah program vaksinasi menyeluruh oleh Pemerintah.

Demikian pula perbaikan sistem imun ini sangat diperlukan terutama pada pasien-pasien yang sedang melakukan perawatan di rumah sakit dan pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Sistem imun dibahas dimana-mana, bagaimana sistem tersebut bekerja, apa yang mengganggunya dan apa yang memperbaikinya. Disinilah alasan pola hidup sehat menjadi lebih penting lagi untuk diterapkan bagi setiap individu dan setiap keluarga.

BAB 3

(2)

Apa yang bisa kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan agar tentara di dalam tubuh kita bekerja dengan optimal, ada 8 kategori tindakan atau perilaku hidup yang saling menunjang satu sama lain.

1. Turunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal Jika lingkar pinggang besar, maka fungsi organ dalam tubuh akan terganggu dan tidak bekerja dengan optimal. Sebagai contoh kapasitas paru-paru akan makin terbebani seiring dengan berat badan yang berlebih.

Mereka yang kelebihan lemak atau kekurangan lemak, akan punya sistem imun yang kurang efektif ketimbang yang berat badannya mendekati ideal. Ini berarti juga bisa mempengaruhi efektifitas vaksin saat diberikan nantinya. Alasan lain sehingga kita perlu mengecilkan lingkar pinggang adalah seiring dengan bertambahan lingkar pinggang itu maka gula darah akan cenderung meningkat -tidak mesti diabetes- tapi proses resistensi insulin mulai terjadi saat itu. Mereka yang mengalami resistensi insulin lebih rentan terhadap infeksi, karena gula darah yang tinggi akan melepaskan molekul yang kita sebut bikarbonil dan molekul ini potensial mengganggu sistem pertahanan alami tubuh kita. Satu cara untuk bantu menurunkan lingkar pinggang, menurunkan jumlah lemak, dan kadar gula dalam darah adalah dengan melakukan puasa dan membatasi jumlah kalori yang masuk dalam tubuh agar tidak berlebih.

(3)

2. Puasa (Intermittent fasting)

Puasa disini bukan hanya menerapkan jendela makan, karena esensinya adalah menurunkan asupan kalori melalui beberapa model puasa. Hal ini merupakan keuntungan bagi negara Indonesia karena sebagian masyarakatnya terbiasa melakukan puasa terutama saat bulan Ramadhan disetiap tahunnya.

Saat seseorang berpuasa sistem imun mereka cenderung bekerja lebih baik asal kebutuhan vitamin, mineral dan zat gizi lainnya tetap terpenuhi.

3. Makan lebih banyak sayuran, buah dan ikan

Hindari makanan siap saji dan makan yang diproses berulang kali. Lagi-lagi kita di Indonesia harus bersyukur karena dengan manajemen pangan yang bagus seharusnya setiap orang kita mendapatkan cukup asupan ikan, buah dan sayuran setiap harinya.

Upaya mengubah pola makan ini tidak hanya mengurangi resiko penyakit metabolik, tapi juga memperbaiki sistem kekebalan didalam tubuh.

4. Lawan kuman yang jahat dengan kuman baik

Satu alasan dianjurkannya konsumsi lebih banyak buah dan sayur karena pola makan seperti ini meningkatkan kuman baik di saluran cerna kita dan karenanya akan memberikan kesempatan sistem kekebalan tubuh kita untuk bisa bekerja

(4)

5. Perbaiki kualitas tidur

Kualitas tidur juga sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar lebih optimal. Kurang tidur atau kelebihan tidur akan membuat sistem imun kita tidak bekerja seoptimal sebagaimana mestinya.

6. Menjadi lebih aktif

Melakukan aktifitas olahraga atau aktifitas fisik yang dibiasakan, tidak hanya baik untuk jantung, tulang, otot, dan mood, Beraktifitas fisik 20-30 menit sehari akan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik.

7. Kelola dan kurangi stress

Stress memainkan peran penting dalam menentukan kualitas hidup dan juga tatakelola berbagai penyakit lainnya. Hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya mulai dari diet yang benar, olahraga, dan pola istirahat akan membantu stress berkurang,

8. Sinar matahari

Sinar matahari tidak hanya penting dalam mengubah vitamin D dalam tubuh menjadi bentuk yang aktif, tapi sinar matahari juga mempunyai peran penting dalam menjaga irama sirkadian atau jam biologis untuk tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

(5)

9. Psiko - Spiritual

Sistem kekebalan seseorang bekerja lebih baik ketika pikiran tenang dan perasaan bersyukur dan Bahagia, sebaliknya ketika seseorang mengalami stres maka kemampuan system imunnya menghadapi antigen akan berkurang. Sebagai satu contoh untuk menjelaskan fenomena ini adalah meningkatnya hormon kortikosteroid dalam tubuh ketika seseorang stress yang bisa berdampak menurunya keefektifitas system kekebalan. *10

Satu modal kita untuk beradaptasi terhadap stres adalah dengan mengoptimalkan faktor kedekatan seseorang dengan Tuhan (melalui doa, sholat, zikir dan atau bentuk ibadah lainnya), dan juga dukungan dari keluarga dan orang-orang disekitarnya.

(6)

Sepanjang pengamatan saya beberapa bulan ini, covid-19 biasanya memberikan gejala yang lebih berat terhadap mereka yang mempunya penyakit komorbid seperti obesitas, diabetes, riwayat jantung, strok atau kelainan pembuluh darah dan kelainan darah lainnya. Terdapat rumus yang mudah, yang bisa membantu kita dalam mengevaluasi dan meringankan penyakit-penyakit komorbid ini yaitu rumus Indeks Massa Tubuh (IMT), yang membagi berat badan anda dengan tinggi badan anda dalam meter yang dikuadratkan.

Rumus Untuk Menghitung IMT

Mereka yang mempunyai indeks massa tubuh diatas 30 akan memberikan resiko dua kali lipat untuk mengalami gejala Covid-19 ketimbang yang berat badannya ideal.

Rumus IMT mempunyai kekurangan dimana rumus ini tidak menyebutkan secara spesifik berapa persentase lemak dan dimana lemak tersebut tersimpan. Jika lemak itu tersimpan dipanggul dan bokong, maka resikonya jadi lebih ringan ketimbang mereka yang lemaknya tersimpan didaerah perut. Kita mengenali lemak yang tersimpan diperut sebagai lemak visceral.

(7)

Pria diketahui mempunyai kecenderungan menyimpan lemak didaerah perut ketimbang perempuan yang menyimpan lemak didaerah pinggul dan bokong. Kenapa lemak visceral ini harus disingkirkan? Hal tersebut karena lemak visceral terkait erat dengan berbagai penyakit metabolik yang terangkum dalam sindrom metabolik dimana pasien sindrom metabolik cenderung memiliki gula darah yang tinggi, tekanan darah yang tinggi, dan kadar kolesterol yang juga tinggi didalam darahnya.

Sindrom metabolik perlu dihindari, terutama disaat wabah Covid-19 ini. Pasien-pasien sindrom metabolik mengalami dua proses yang mengganggu respon imun tubuh mereka untuk melawan berbagai kuman berbahya yaitu inflamasi kronik derajat rendah dan juga resistensi insulin. Berdasarkan sebuah jurnal di Nature, pasien dengan diabetes tipe-2 dan sindrom metabolik menghadapi resiko sepuluh kali lipat untuk mengalami gejala Covid-19 yang berat dibandingkan populasi yang tidak mengalami diabetes dan sindrom metabolik.

Jika ingin mengecilkan perut dan menjauhi penyakit sindrom metabolik tersebut, anda bisa melakukan apapun sejak anda membaca buku ini, dimulai dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk, menjadi lebih aktif dan mengurangi hal-hal yang membuat anda stress.

(8)

Anda bisa mulai berpuasa keesokan hari, tapi perlu diingat untuk selalu mencukupi kebutuhan protein, vitamin, mineral dan mikronutrien lainnya. Ini sebab kenapa diet sayur, buah, dan ikan begitu dianjurkan.

Anda juga bisa menerapkan diet Mediterania yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan diet Nusantara. Diet Mediterania mengandalkan sumber lemak yang sehat dari kacang-kacangan dan ikan ditambah dengan sayuran, buah dan juga minyak zaitun. Telah banyak riset yang menyebutkan bahwa diet Mediterania membantu menurunkan resiko penyakit jantung, kanker, diabetes, depresi hingga dimensia. Sebagai bonus, diet Mediterania dan diet Nusantara akan bantu tidur lebih lelap dan berakumulasi terhadap membaiknya kerja sistem kekebalan tubuh pada usia berapapun.

Kedua tipe diet ini tidak hanya mencukupkan keperluan tubuh atas protein, lemak sehat, vitamin dan mineral tapi juga akan menyuburkan mikrobioma usus. Mengenai mikrobioma dalam usus ini -diprediksi ada sekitar sepuluh kali lipat mikrobioma dalam tubuh anda dibandingkan sel-sel tubuh anda sendiri- yang hidup disaluran cerna dan terus mendukung fungsi tubuh, baik fisik maupun mental. Diet Nusantara dan diet Mediterania cukup efektif untuk ikut menjaga populasi mikrobima dalam tubuh agar jumlah dan fungsinya tetap pada level yang optimal. Mikrobioma mengubah serat dan nutrisi lain menjadi senyawa asam lemak

(9)

rantai pendek yang mengurangi inflamasi dieluruh tubuh kita. Mengurangi inflamasi sistemik ini tidak hanya menurunkan risiko penyakt jantung dan kanker, namun juga menurunkan risiko terjadinya badai sitokin -sebuah reaksi overaktif dari sistem tubuh kita terhadap covid-19 yang bisa berujung kerusakan organ vital ataupun kematian-. Agar dapat menunjang pola diet tersebut dan juga menunjang mikrobioma, sangat penting untuk mengurangi snack dan makanan siap saji. Konsumsi gula yang tinggi atau makanan yang diproses berulang kali akan membuat menguatnya populasi mikroba bersifat pro-inflamasi menjadi lebih banyak di saluran cerna.

Berikut daftar makanan yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari dan beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sumber lemak sehat

Bisa didapatkan dari minyak zaitun, ikan, susu, alpukat, dan kacang-kacangan. Lemak alami dan sehat ini baik untuk lingkar pinggang dan jantung, sekaligus akan membuat kenyang lebih lama.

Sumber protein

Konsumsi protein yang cukup, hal ini berarti anda harus mengkonsumsi ikan, ayam, daging merah (tidak berlebihan), telur, tahu, tempe, susu, dan kacang-kacangan.

(10)

Perlu 50-60 gram protein setiap harinya. Sebaiknya hindari daging yang diproses berkali-kali karena ini sumber protein yang tidak sehat. Sumber protein yang diolah berkali-kali biasanya akan meningkatkan jumlah garam dan nitrat.

Sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya

Bayam, brokoli, kubis, kale, dan salad. Semua jenis sayuran rendah kalori tapi kaya akan vitamin, mineral dan nutrisi lain. Sayuran kaya akan serat dan baik bagi mikrobiom dalam usus. Konsumsi karbohidrat kompleks lebih bayak

Sebaiknya menghindari pasta & nasi dari beras putih. Berpindah menjadi lebih banyak mengkonsumsi beras merah, kacang-kacangan serta umbi-umbian (tidak berlebihan). Hal ini akan bantu mikrobioma dalam tubuh bekerja lebih baik. Kurangi cemilan diantara waktu makan

Hal ini perlu diperhatikan bagi kalian yang memiliki berat badan berlebih terutama yang punya kebiasaan ngemil pada malam hari. Ngemil pada malam hari mencegah terjadinya proses pembakaran lemak Pilih cemilan yang sehat seperti brokoli, seledri, timun, atau segenggam kacang.

(11)

Mencukupi kebutuhan cairan didalam tubuh

Mengkonsumsi cairan yang cukup, bisa berupa air mineral, teh, dan sedikit kopi. Hindari konsumsi minuman beralkohol karena akan membuat pertambahan kalori dalam tubuh anda. Makanan fermentasi

Makanan fermentasi kaya akan probiotik yang juga akan membantu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Di Indonesia kita punya tempe, tape, dan makanan fermentasi lainnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah makanan berfermentasi sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak, karena terkadang ada beberapa orang yang merasa kembung ketika mengkonsumsi makanan berfermentasi. Tidur itu penting

Tidur penting untuk menjaga daya ingat, mood dan konsetrasi. Tidak sampai disitu saja, tidur yang berkualitas baik juga memberi manfaat pada sistem kekebalan tubuh yang akan bekerja lebih baik. Pada saat anda sedang tidur pada malam hari, tubuh akan mulai memproduksi sitokin yang akan menjadi koordinator sistem kekebalan tubuh dalam merespon berbagai jenis infeksi.

(12)

Tidur yang baik juga penting untuk memproduksi antibodi dan sel T yang akan melawan infeksi. Kurang tidur menyebabkan seseorang akan menjadi lebih rentan terhdap berbagai infeksi. Ini yang terjadi pada pasien-pasien Covid-19. Tidak sedikit dari pasien Covid yang menyampaikan bahwa mereka mengalami gangguan tidur, yang mana gangguan tidur ini justru akan makin menurunkan imunitas mereka. Sebuah lingkaran setan yang bisa melemahkan daya tahan tubuh.

Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki tidur? Upayakan anda bangun diwaktu yang sama setiap hari termasuk pada hari libur. Jika anda ingin tidur tapi anda belum merasa ngantuk, cobalah untuk beraktifitas ringan dan kemudian kembali ketempat tidur disaat anda sudah mulai mengantuk.

Berikan tubuh anda cahaya yang cukup dipagi hari dan kemudian matikan lampu dikamar anda pada malam hari saat ingin tidur. Tetaplah aktif dan lakukan berbagai jenis olahraga yang anda sukai namun jangan berlebihan. Turunkan berat badan, hal ini akan membantu anda untuk tidak mengorok. Mengorok akan mengganggu kualitas tidur anda dan kualitas tidur orang lain. Makan diet Nusantara atau diet Mediterania termasuk makanan berfermentasi. Diet tersebut dapat meningkatkan level mikrobiom sekaligus meningkatkan kualitas tidur.

(13)

Olahraga dan tetap aktif

Olahraga dan menjadi lebih aktif 20-30 menit disetiap harinya sangat penting untuk jantung dan sistem imun. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Latihan 20-30 menit sehari cukup untuk mengurangi kadar TNF dalam darah yaitu sebuah sitokin yang menyebabkan inflamasi kronik.

Selain itu olahraga akan meningkatkan kadar aktioksidan yaitu Super Oxide Dismutase (SOD). Kedua kondisi ini akan mengurangi resiko gangguan pernapasan akut yang ditakutkan pada pasien covid-19. Anda bisa memilih olahraga lari, bersepeda, angkat beban, latihan dengan beban tubuh, tapi jangan terlalu berlebihan. Studi menunjukkan bahwa latihan yang rutin sangat baik untuk sistem imun, tapi latihan yang berlebih akan memberikan efek yang sebaliknya.

(14)

Virus corona terus bertindak seolah sebagai hewan yang mengintai mangsanya, pasien terus bertambah dan korban terus berjatuhan. Pada saat buku ini ditulis kurva pasien covid masih menanjak. Jumlah kasus aktif diatas 100.000.

Memang kita sudah dan akan terus mengajak warga dalam menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat, tapi ini semua belum cukup. Selayaknya penyakit infeksi berbahaya lain yang disebabkan mikroorganisme tertentu, Covid-19 pun perlu sebuah kekebalan yang spesifik dan itu bisa kita dapatkan melalui vaksinasi. Dengan vaksinasi yang luas maka kita akan selangkah lebih dekat menuju terbentuknya Herd Immunity (kekebalan kelompok) yang menjadi satu syarat wabah ini bisa selesai. Karena ini adalah sebuah pandemi maka selayaknya kita tidak meninggalkan satu orang pun. Pada Desember 2020 tercatat ada ratusan kandidat vaksin yang sudah dan sedang dikembangkan, sebagian diantaranya sedang menjalani uji klinis fase ketiga. Seperti sebuah perlombaan dimana para peneliti dan industri farmasi dalam

BAB 5

(15)

hitungan bulan mencoba menyediakan vaksin untuk membantu menyelamatkan lebih banyak orang lagi. Meski begitu tantangan untuk perlombaan ini tidak mudah. Kita bisa melihat hal tersebut dengan merunut pada bagaimana wabah-wabah lain sebelumnya coba kita selesaikan.

Vaksin cacar

Tiga abad yang lalu angka harapan hidup diperkirakan kurang dari separuh angka harapan hidup hari ini. Di beberapa area banyak warganya meninggal akibat penyakit infeksi, seperti TBC, kolera, tifoid. Salah satu pembunuh yang tercatat paling besar adalah cacar, dimana sekitar 15% bayi yang lahir di Inggris waktu itu tidak sempat merayakan ulang tahun pertama mereka.

Cacar waktu itu juga bisa menular melalui batuk dan bersin. Koreng dan nanah dari pasien pun bisa menyebarkan penyakit, sehingga juga bisa menyebar melalui pakaian dan tempat tidur. Ketika seseorang terpapar virus cacar, setelah seminggu mereka akan mengalami demam, mual dan nyeri otot, setelahnya muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh dan akan mengeras beberapa hari kemudian. Kadang kulit itu menjadi hitam dan mengelupas. Virus ini diduga berasal dari binatang yang kemudian berpindah host ke manusia. Dari Afrika virus ini dibawa oleh pedagang keseluruh dunia.

(16)

Solusi yang signifikan baru tersedia di abad ke-18. Seorang dokter kebangsaan Inggris bernama Edward Jenner banyak merawat pasien-pasien cacar, Ketika itu mereka hanya mempunyai teknik yang disebut Variolasi, dimana kerokan kulit dari pasien yang terinfeksi dibiarkan kering untuk sementara waktu kemudian ditempelkan ke kulit orang yang sehat dengan harapan variolasi ini akan memicu kekebalan tubuh orang yang di-variolasi terhadap kuman tersebut. Meski demikian teknik ini sering menimbulkan efek samping serius karena beberapa pasien menjadi sakit dan meninggal.

Dokter Edward melakukan sebuah eksperimen yang jika dilakukan saat ini akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran etik. Jenner melakukan uji coba kepada manusia. Teknik yang dilakukan Jenner adalah memberi vaksin kepada sukarelawan dan menantang sukarelawan tersebut untuk terpapar virus untuk kemudian melihat apakah kekebalannya terbentuk atau tidak.

Pada 1796 Jenner menginfeksi anak tukang kebunnya dengan nanah dari sapi yang mengidap cacar. nanah itu dogosokkan ke lengan, dan kemudian ia mengalami demam ringan. Dua bulan kemudian Jenner kembali melekatkan nanah dari seseorang dengan cacar ke lengan anak yang dua bulan lalu telah diolekan nanah sapi yang terkena cacar.

(17)

Jenner kemudian melakukan hal yang sama ke 23 orang lainnya termasuk anaknya sendiri. Sebelum melaporkan penemuannya ke Royal Society, Jenner ditertawakan dan diserang oleh banyak orang termasuk para dokter sendiri. Jenner kemudian menyebut apa yang ia lakukan sebagai Vaksinasi, yang diadaptasi dari bahas latin Vacca yang berarti sapi.

Dengan menggunakan pendekatan Jenner, secara bertahap wabah cacar perlahan bisa dikendalikan, meskipun begitu 140 tahun setelah jenner meninggal cacar masih tetep mengganggu bahkan membunuh 10 juta jia disetiap tahunnya Sampai tahun 1966, WHO menargetkan target yang sangat ambisius, eradikasi menyeluruh penyakit cacar dalam kurun waktu 10 tahun. Ketika itu banyak yang ragu, bagaimana mungkin kita akan memvaksinasi semua orang di bumi ini, strategi itu disebut vaksinasi cincin. Dimana Ketika sebuah kasus terjadi, maka vaksin akan diberian lebih besar ditempat terjadinya kasus penyakit tersebut. Dari desa ke desa, negara ke negara, tim Henderson mengejar cacar hingga nampaknya mendekati kepunahan.

(18)

Pada tahun 1977, seorang tim dikirim ke Somalia dan menemukan sebuah kasus cacar, pasien ini segera diisolasi dan setiap yang telah bertemu dengan pasien ini kemudian diperiksa dan divaksinasi. Cara ini berhasil dan tidak ditemukan lagi kasus baru setelah itu di negara tesebut. Kasus Somalia ini adalah kasus terakhir yang diketehui menderita cacar. Akhirnya setelah ribuan tahun mengancam hidup manusia, virus tersebut sudah dikatakan mendekati garis akhir. Yang lebih penting lagi vaksinasi cincin yang diterapkan sepertinya juga bisa diterapkan pada vaksinasi Covid-19. Vaksin covid-19

Sinovac, Moderna, AstraZeneca, Novavax, Pfizer, BioNtech adalah enam dari kandidat vaksin yang digadang-gadang akan masuk ke Indonesia. Keberadaaan enam vaksin ini nantinya diharapkan akan menjadi satu elemen penguat dalam upaya kita melawan pandemi dan memulihkan dampak akibat wabah. Pada tahun 2002 sudah ada upaya untuk membuat vaksin yang bisa dipakai untuk menghadapi SARS, namun upaya itu terhenti saat wabah itu usai ditahun 2003. Oxford sendiri sudah coba mengembangkan vaksin terhadap MERS dan akan mulai melakukan uji coba kepada manusia di Arab Saudi sekitar tahun ini juga.

(19)

Sekarang ini kita mengenal beberapa metode untuk menghasilkan vaksin, pertama melalui virus yang dilemahkan, kedua melalui protein dari virus tersebut (tidak melibatkan virus secara keseluruhan), dan yang ketiga dengan teknik rekombinan.

Pembuatan vaksin covid-19

Lazimnya sebuah vaksin memerlukan 10-15 tahun untuk dikembangkan. Pada 30 Maret 2020, Amerika Serikat mengumumkan OWS (Operation Warp Speed). Mereka ingin mencoba untuk secepatnya mendapatkan vaksin Covid-19. Secara tradisional, imunisasi dicapai dengan menggunakan virus yang di-deaktivasi atau virus hidup yang dilemahkan. Dua perusahaan yaitu Moderna dan Pfizer memutuskan untuk coba mengembangkan vaksin mRNA. Vaksin ini tidak menggunakan cara yang tradisional tapi memakai sebuah mRNA untuk memproduksi SARS-CoV-2 Spike Protein dan menggunakan ribosom sel kita. mRNA ini akan ditranslasi menjadi sebuah versi dari spike protein,

(20)

Tantangan target vaksinasi Covid-19 ini adalah :

1. Kita harus memberikan vaksin kepada miliaran manusia, bukan 100 juta, 200 juta bahkan 1-2 miliar, tapi jika kita ingin mengeradikasi Covid-19 maka kita harus mem-vaksin miliaran manusia dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. “No body Safe Until Every Body Safe”.

2. Bagaimana menyediakan dan mendistribusikan vaksin dalam jumlah yang begitu banyak hingga ke berbagai negara dan penjuru negeri.

3. Banyak yang memperkirakan bahwa kekebalan yang dihasilkan dari vaksin setidaknya bisa bertahan selama satu tahun.

4. Bagaimana mengoptimalkan hasil vaksinasi ini pada populasi yang secara individu tidak sehat dan atau daya dukung lingkungan untuk kesehatannya tidak optimal. Sebagai contoh masalah gizi, sanitasi, penduduk yang padat, lingkungan yang terpolusi, atau mereka yang tidak mampu membeli vaksin dinegara-negara yang miskin.

(21)

Saat buku ini ditulis, di Indonesia kasus aktif lebih dari 100.000. Dibeberapa negara tampaknya sedang memasuki gelombang ketiga. Disaat yang sama tenaga kesehatan sudah bertarung melawan virus ini sudah hampir setahun. Banyak negara yang mengalami dampak tidak hanya dari pandeminya itu sendiri namun juga merasakan dampak dibidang lain seperti ekonomi, sosial, politik dan budaya, termasuk di Indonesia.

Kita perlu melakukan adaptasi sekaligus upaya komprehensif dan serius untuk mengurangi laju transmisi virus, meningkatkan angka kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Mencapai Herd Immunity dengan laju yang lebih aman dan terkendali, juga berupaya untuk memperbaiki imunitas kita. Wabah tidak bisa selesai hanya dengan vaksin, tapi dengan mengkombinasikan semua elemen untuk sehat, maka usainya wabah akan makin dekat.

Prediksi Pandemi

BAB 6

Covid-19 2019 2021 2020 2022

(22)

Tantangan terbesar kita kini adalah bagaimana menjadikan pola hidup sehat menjadi budaya, bidang kesehatan menjadi prioritas dan bagaimana kita menggunakan seluruh elemen yang telah dititipkan Allah kepada rakyat Indonesia agar mereka menjadi lebih sehat, mampu menghindari dan memberikan respon terbaik terhadap ancaman wabah berikutnya.

(23)

http://www.scientificamerican.com/article/how-chinas-bat-woman-hunted-down-viruses-from-sars-to-the-new coronavirus1/

http://www.nytimes.com/2020/02/01/world/asia/china-coronavirus.html

http://www.cebm.net/covid-19/global/covid-19-case-fatality-rates/ Ben Hu, Hua Go, Peng Zhou, Zheng Li. Characteristics of SARS-CoV-2 and COVID-19.Nature Review Microbiology. 2020.

http://www.who.int/csr/don/12-january-2020-novel-coronavirus-china/en/ http://www.nytimes.com/2020/04/04/us/coronavirus-china-travel-restrictions.html http://www.health.harvard.edu/disease-and-conditions/flu-vaccine-less-effective-in-obese-individuals http://www.oc.ac.uk/news/2019-12-19-new-mers-vaccine-clinical-trial-starts-saudi-arabia http://www.nytimes.com/2020/04/27/world/europe/coronavirus-vaccine-update-oxford.html http://www.news.detik.com/berita/d-5156199/timeline-setengah-tahun-covid-19-di-indonesia

Yong-soo Bae, Eui-Cheol Shin, Yoe Sik Bae, Willem Van Eden. Stress and Immunity.Frontiers in Immunology.2019.10.245

http://www.google.com/amp/s/amp.wartaekonomi.co.id/berita269375 /virus-corona-mati-di-suhu-56-derajat-celcius http://www.reuters.com/investigates/special-report/health-coronavirus-usa-cost/ http://www.cdc.gov/flupandemic-resources/pdf/[andemic-influ-enza-implementation.pdf http://www.cdc.gof/media/releases/2020/t0205-corona-virus-update.html http://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19 http://www.jamanet-work.com/journals/jama/fullarticle/2761044 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Daftar Pustaka

(24)

COVID-19

2020-2021

" Bicara soal COVID-19, berarti berbicara mengenai Virus,

Bumi dan Manusia itu sendiri." -dokterkoko-

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum Dapat Ditukar bertujuan untuk mengetahui cara menghitung kadar menghitung kadar Kalium pada suatu tanah sampel, mengetahui ketersediaan Kalium bagi tanaman, Kalium pada

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Tujuan dari penulisan ini adalah mengkaji tentang keterkaitan antara matematika dan budaya khususnya rumah adat Palembang yaitu rumah Limas dimana

Manajemen (GR. Terry) adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari POAC yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Kegiatan : 1.01. 92

b) Pencegahan HIV/AIDS, kegiatannya dengan melakukan pencegahan penularan ibu ke anak, memberikan layanan kesehatan kepada para remaja, pemeriksaan dan pengobatan

Penelitian ini hanya menggunakan teks Karangan Mengenai Tajwid, yakni teks Ilmu Tajwid untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Hal ini didasarkan pada beberapa