Jakarta, 18 Oktober 2010
Masrial Mahyudin
IMPLEMENTASI PHARMACEUTICAL CARE
IKATAN APOTEKER INDONESIA (IAI)- BIDANG RS
Peran Apoteker : mengupayakan terlaksananya
Pharmaceutical Care di unit yankes (rumah sakit)
[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
PENDAHULUAN
Pharmaceutical Care = asuhan kefarmasian
Fungsi Apoteker : melaksanakan pekerjaan
dan atau praktik kefarmasian secara
komprehensif dan simultan yang meliputi aspek
manajemen, produksi, dan farmasi klinik
Tanggungjawab Utama : semua pelayanan dan
atau produk farmasi harus diberikan secara
efektif, efisien, aman dan akuntabel.
1.
Untuk progam HPEQ : sebagai bahan
menyamakan persepsi tentang pekerjaan dan atau
praktik kefarmasian yang semestinya harus
diketahui dan distandarkan.
2. Untuk Apoteker : sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dan praktik kefarmasian
di lapangan (rumah sakit).
Distribution of Adverse Drugs Events
Table. How Wrong Patient Medication Errors Occur
Nurse helping out a colleague: “Mr. Smith needs his Haldol; can you give it to him, while I take care of Ms. Jones?”
Administration
Pharmacist distracted during order entry by phone call about another patient; resumes order entry with the wrong computer record open, so that medication becomes part of the pharmacy order record for the wrong patient Dispensing
Order correctly written, but transcribed to wrong Medication Administration Record (MAR) for any of a variety of reasons Transcription
Order written in correct chart, but order sheets have the wrong name stamp
Transcription
Order written in the wrong chart (or entered into the wrong computerized record)
Ordering
Example Error Stage at Which
Error Is Introduced
Figure.Distribution of Adverse Drug Events According to the Stage of the Error in the Medication Process
Bates DW, Cullen DJ, Laird N, et al. Incidence of adverse drug
events and potential adverse drug events. Implications for
prevention. ADE Prevention Study Group. JAMA. 1995;274:29-34.
Wrong Dose
and
administratio
n
Bisolvon
Zyloric/Allopurinol
Nama adik
Nairet/Terbutalin
Panadol
Elixir 4mg/5ml
100 mg
Doxorubicin
Chlorpheniramin
Carboplatin
Wrong Drug
Nalget/Metampiron
& Vit B1,6,12
Salah baca resep
Wrong Label
Nama kakak
Salah Etiket resep
Wrong Label
Antibiotik
Salah label obat
Sol 10 mg/5ml
Salah Dosis dan
Bentuk Sediaan
Wrong Label
300 mg
Salah Kemas Obat
(entry benar)
Wrong Drug
Daunoribicin
Salah Entry/Baca
Wrong Drug
Chloramphenicol
Salah Baca
Wrong Drug
Cisplatin
Salah Entry/Baca
Bentuk
Kesalahan
Contoh
Transcribing/
dispensing error
MEDICATION ERROR IN INFUS THERAPY
CAUSES OF MEDICATION ERROR
To address the causes and prevention of medication errors
throughout the entire system of medication therapy is a daunting
task. It has been estimated that, from the “tip of the pen to the tip
of the tongue,” there are 65 steps in the process of medication
administration.14
Errors may occur at any step in this process, including:
Prescribing errors
Compounding errors
Dispensing errors
Admininstration errors
Monitoring errors
Communication and management errors, including failures
in error reporting
• •
•
IV medications are associated with 54% of potential ADEs.15
•
Sixty percent of serious and life-threatening medication errors are associated
with IV medications.16
•
Infusion devices account for up to 35% of all medication errors that result in
significant harm. The most common error is incorrect manual programming
of infusion parameters (eg, rate, drug, dose) into infusion devices. (Other
errors include administering the wrong drug, administering the right drug to
the wrong patient, and tampering with the recommended infusion
parameters.)
.
.
Skov et al,1990 reported a significant increased risk for leukemia was
noted among oncology nurses who handled chemotherapy agents
Fuchs J et al. 1995 reported the incidence of DNA single-strand
breaks in peripheral mononuclear blood cells was 50% higher in
nurses not recommended safety precautions
Valanis and colleageues ,1997 reported that spontaneous abortions
and there was a significant increase of infertility among nurses were
associated with handling chemotherapy.
Lim.S., 1998, Princess Margareth Hospital, reported that cost saving
for drugs about $ 250.000/year and efficiency time of nurse is 330
hour/month.
Taxis,K.,Barber,W.,2003, reported that occured 249 mistakes by
nurses from 430 times preparation intra vena drugs (dispencing and
administration).
DASAR HUKUM “PC”
1. PP 51
2. PP 36
3. PP ITE
4. UU.
Perlindungan
Konsumen
5. UU. Pel
Publik
6. UU KIP
1. Kebijakan
Manajemen
RS
2. Clinical
Pathway
3. Formularium
4. Juklak
&Juknis
5. SPO
6. IK
KEBIJAKAN
UTAMA
KEBIJAKAN
PENUNJANG
KEBIJAKAN
PELAKSANA
KEBIJAKAN
TEKNIS
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA
1. UUD 45
2. UU.
Kesehatan
No. 35
3. UU.
Rumah
Sakit No.
44
4. UU
Narkotika
No. 36
1. Permenkes
2. Standar
Pelayanan
Medik
3. INA-DRG/
Case-Mix
4. Jamkesmas
5. Standar
Farmasi RS
Harus :
•
Menjaga Keselamatan pasien
Menjalankan program Keselamatan Pasien
(Patient Safety)
– Senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu serta
mempertahankan standar pelayanan kefarmasian RS
Keputusan MenKes RI Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004
Tentang Standar pelayanan farmasi di rumah sakit
C L I N I C A L F A R M A S I
•Terapi obat berjalan optimal
• Peningkatan kualitas hidup pasien
FUNGSI APOTEKER
PERAN APOTEKER
TUJUAN YANFAR
OUTCOME YANFAR
Pelayanan farmasi yang bermutu
(efektif, efesien & aman) dan prima
F A R M A S I M A N A J E M E N F A R M A S I P R O D U K S I
PHARMACEUTICAL CARE
MM, 2010
PEMILIHAN (PPO 1)
PEMANTAUAN MANFAAT
& KEAMANAN (PPO 10)
CONSUMING &
INFORMASI (PPO 9)
ADMINISTRATION &
INFORMASI (PPO 8)
DISPENSING
& INFORMASI (PPO 7)
PRESCRIBING
& INFORMASI (PPO 6)
PENYALURAN (PPO 5)
PENYIMPANAN (PPO 4)
PENGADAAN (PPO 3)
PERENCANAAN
PENGADAAN (PPO 2)
Peran Dokter
Peran Perawat
Peran Farmasis
Peran Penderita
LINGKAR SEPULUH KEGIATAN PPO
Peraturan2
Pengadaan
Barang dan jasa
RINCIAN KEGIATAN
“PC”
A. PEKERJAAN
KEFARMASIAN
KOMPETENSI & LIABILITAS
Key Performance Indicator
1.
Manajemen Farmasi :
a. Pemilihan :
Daftar obat terpilih
1) Perbekalan Farmasi
Mampu mengklasifikasi perbekalan farmasiMampu menentukan jenis perbekalan farmasi
2) Pemasok
Mampu menginventarisasi pemasokDaftar pemasok terpilih
Mampu menilai mutu pemasokb. Perencanaan
Mampu mengolah data dan menghitungkebutuhan sesuai ketentuan yang berlaku dan dasar-dasar perencanaan
Daftar perencanaan obat
Mampu menganalisis, menyusun danmenyempurnakan konsep rencana kebutuhan perbekalan farmasi
Mampu menyajikan / Memaparkan konsep rencana kebutuhan untuk mendapatkan masukan dan tanggapan
PEKERJAAN KF
KOMPETENSI & LIABILITAS
KPI
C. PENGADAAN
1) Pembelian :
Mampu membuat surat pesanan
Daftar obat yang dibeli
Mampu menganalisis usulan pembelian
Mampu meretur (mengembalikan)
perbekalan farmasi yang tidak sesuai
persyaratan/spesifikasi
2) Non Pembelian :
Mampu menilai barang
droping/sumbangan untuk diterima atau tidak
Daftar Obat sumbangan
Mampu mengajukan usulan obat program kepada pemerintah atau institusi lain Mampu meretur (mengembalikan) perbekalan farmasi yang tidak sesuai persyaratan/spesifikasi yang ditentukan
PEKERJAAN KEFARMASIAN
KOMPETENSI & LIABILITAS
KPI
1) Menetapkan formula
induk (Master Formula)
Mampu menganalisis/mengkaji bahan baku dan
metode pembuatan
Formula induk
Mampu menguji coba formula2) Produksi Non steril
Mampu merencanakan kegiatan dan kebutuhan
bahan baku
Hasil Produksi Non Steril
Mampu membuat rencana kegiatan produksiuntuk periode waktu tertentu
Mampu menganalisis /mengkaji bahan baku dan teknik pembuatan
Mampu mengolah bahan baku/obat dan
pengemas dan melakukan proses produksi obat sesuai dengan formula induk (Kompetensi) Mampu memeriksa label/penandaan sediaan farmasi
3) Produksi Steril
Mampu merencanakan kegiatan produksi dan
kebutuhan bahan baku
Hasil Produksi Steril
Mampu menganalisis/mengkaji bahan baku danteknik pembuatan
Mampu mengolah bahan baku/obat dan pengemas serta melakukan proses produksi obat sesuai dengan formula induk
Mampu memeriksa label/penandaan Memeriksa label/penandaan sediaan farmasi
4) Uji Mutu Bahan Baku
Mampu menguji mutu secara organoleptis dan kelengkapan sertifikat analisa bahan
baku/obat
Bahan baku sudah diuji mutu
Mampu menguji kualitatif bahan bakuobat
Mampu menguji kuantitatif bahan baku obat
5) Uji mutu sediaan obat jadi
Mampu menguji mutu obat jadi secara organoleptis
Rekomendasi Uji Mutu Obat
Mampu menguji mutu dalam proses produksi
Mampu menguji kualitatif dan menyimpulkan mutu obat jadi
Mampu menguji kuantitatif obat jadi dan menyimpulkan mutu obat jadi
Mampu menguji klinis dan menyimpulkan hasil uji klinik obat jadi
Mampu membuat rekomendasi uji mutu
Lanjutan
…
Lanjutan
…
PEKERJAAN KF
KOMPETENSI & LIABILITAS
KPI
e. Penerimaan Mampu menerima obat sesuai persyaratan Daftar obat yang diterima f . Penyimpanan
Mampu menyimpan obat sesuai aturan
penyimpanan Daftar obat yang disimpan g. Pendistribusian
Mampu mendistribusikan obat menurut sistem yg
ditetapkan Obat terdistribusi sesuai sistem h. Pengapusan
Mampu melakukan penghapusan barang
E.D/rusak sesuai ketentuan yang berlaku Daftar obat yang dihapuskan i. Penyusunan laporan
kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
Mampu membuat dan menyajikan laporan kegiatan pekerjaan secara menyeluruh sesuai jadwal yang ditetapkan dan atau sewaktu diperlukan
Laporan kegiatan
j. Evaluasi kegiatan
pengelolaan perbekalan farmasi
mampu melakukan evaluasi dan rekomendasi perbaikan di masa yang akan datang
PRAKTIK KEFARMASIAN
B. PRAKTIK
KEFARMASIAN
KOMPENTENSI & LIABILITAS
KPI
3.
Farmasi Klinik
a. Dispensing :
dimulai dari tahap validasi, interpretasi, penyiapan obat, pemberian etiket, penyerahan, informasi dandokumentasi Obat terlayani secara benar 1) Resep Individual, Melayani
perbekalan farmasi resep per-orangan pasien rawat jalan dan inap
Mampu mengkaji resep mulai dari seleksi persyaratan administrasi, farmasi, dan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan
Mampu meracik obat/bahan baku obat dan siap untuk diserahkan
Mampu memeriksa perbekalan farmasi
Mampu menyerahkan perbekalan farmasi kepada pasien disertai dengan pemberian informasi pasif
2) Dosis Unit
Mampu menyiapkan dan melayani perbekalan farmasi per-orangan secara dosis unit untuk pemakaian selama 24 jam
Obat terlayani secara benar menganut sistem UDD Mampu membaca dan mengkaji daftar terapi di ruang
rawat dan mengkaji ketepatan indikasi, waktu
penggunaan obat, duplikasi dalam pengobatan, reaksi alergi, interaksi obat dan efek samping obat serta kontraindikasi
Mampu memeriksa obat yang siap diserahkan kepada pasien
Mampu menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan pemberian informasi
Mampu merekap rincian pemakaian obat dan biaya obat pasien selama dirawat
Lanjutan…
PRAKTIK
KEFARMASIAN
KOMPENTENSI & LIABILITAS
KPI
3) Total Parenteral Nutrition Melakukan pencampuran nutrisi parenteral total secara aseptis berdasarkan
protokol/prosedur bakunya
Mampu menghitung kebutuhan komponen dari sediaan nutrisi parenteral
Sediaan TPN siap pakai Mampu meracik/mencampur
komponen-komponen dari sediaan nutrisi parenteral total secara aseptis untuk kebutuhan per-orangan
Mampu mengemas sediaan TPN yang siap untuk digunakan
4) Sediaan Intra Vena (IV)
Mampu membaca jadwal pemberian obat suntik yang tertulis dalam terapi list, menentukan jenis pelarut yang tepat dan menghitung volume pelarutnya
Sediaan obat suntik siap pakai
Mampu merekonstitusi obat intra vena secara aseptis
Mampu mengemas obat intra vena yang sudah direkonstitusi untuk dikirim ke ruang rawat
Lanjutan…
5) Sediaan Sitostatika, Menyiapkan obat kanker secara aseptis dalam kemasan siap pakai berdasarkan protokol/prosedur bakunya
Mampu membaca protokol kemoterapi, memeriksa kelengkapan dan
kesesuaiannya dengan protokol standar
Sediaan sitostatika siap pakai Mampu menghitung dosis sediaan farmasi
yang dibutuhkan
Mampu merekonstitusi / Menyiapkan obat untuk direkonstitusi dan melakukan rekonstitusi
Mampu memeriksa hasil rekonstitusi sesuai permintaan, jenis, dan kualitas sediaan
Mampu mengemas obat sitostatika yang sudah direkonstitusi untuk dikirim ke ruang
Mampu mengawasi proses pembuangan limbah ke dalam tempat khusus
6) Visite ke ruang rawat untuk melaksanakan asuhan kefarmasian
Mampu melakukan visite, mengidentifikasi DRP dan penyelesaianya
Terlaksananya Visite 7) Pelayanan Informasi Obat
(PIO)
Mampu memberikan PIO baik secara pasif dan
aktif Terlaksananya PIO 8) Konseling obat Mampu memberikan konseling obat kepada
pasien sesuai prioritas atau atas rekomendasi
Lanjutan…
9) Evaluasi penggunaan obat
Mampu mengidentifikasi skala prioritas evaluasi dan menyusun indikator, kriteria dan standar pembanding
Hasil Evaluasi Penggunaan Obat
Mampu mengumpulkan dan menganalisa data
Mampu merekomendasi rencana intervensi
Mampu mendokumentasikan hasil evaluasi
Lanjutan…
10) Pemantauan Penggunaan Obat
Mampu menelusuri catatan medik /data penunjang berkaitan dengan diagnosis penyakit
Hasil Pemantauan
Mampu menganalisis, dan menyimpulkan obat yang digunakan apakah sesuai dengan indikasi serta merekomendasikan intervensi secara edukatif
Mampu mendokumentasikan semua kegiatan secara sistematis
11) Monitoring Efek
Samping Obat (MESO)
Mampu memantau efek samping yang kemungkinan timbul dari penggunaan obat dan menindaklanjutinya
Hasil MESO
Mampu menerima dan mengklarifikasi laporan efek samping obat serta
mengumpulkan data medik/penelitian medik yang diperlukan
Mampu mengumpulkan data medik, menganalisis mekanisme kerja obat berdasarkan data medik/penunjang dan merekomendasikan upaya intervensi untuk meminimalkan efek samping obat
Lanjutan…
13) Pemantauan kadar obat dalam darah pasien atas permintaan dokter yang bertujuan untuk
menjamin tercapainya efek terapi yang diinginkan
Mampu menerima permintaan
pemeriksaan kadar obat dalam darah, menganalisis data medik dan melakukan pemeriksaan dan mengolah hasil
pemeriksaan
Hasil penentuan kadar obat dan
rekomendasinya
Mampu merekomendasikan dosis terapi yang tepat kepada dokter
14) Menganalisis efektifitas-biaya dengan mengkaji atau menelaah
rasionalitas penggunaan obat
Mampu mengidentifikasi skala prioritas dari analisis efektivitas - biaya
rekomendasi obat rasional
Mampu mengumpulkan, mengolah dan membandingkan data biaya pengobatan dan efek terapi
15) Penyusunan laporan kegiatan farmasi klinik seperti : dosis unit, sediaan nutrisi
parenteral total, sediaan sitostatika, PIO dll
Mampu membuat laporan farmasi klinik yang
telah dilakukan sesuai jadwal atau kebutuhan
untuk efektivitas, efisiensi dan keamanan obat
Lanjutan
…
PRAKTIK KEFARMASIAN
KOMPETENSI & LIABILITAS
KPI
3.
Pelayanan Farmasi
Khusus
a. Pelayanan Kefarmasian Jarak Jauh (Remote service) Yaitu
pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada pasien/keluarga pasien dari jarak jauh (informasi dan konseling obat)
Mampu memberikan pelayanan farmasi dari jarak jauh
Dokumentasi Terlaksananya yanfar jarak jauh
b. Home care Pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal pasien ( pelayanan residensial)
Mampu memberikan pelayanan
farmasi di rumah pasien Dokumentasi Terlaksananya yanfar di rumah pasien c. Ambulatory services
Pelayanan kefarmasian kepada pasien yang dalam kondisi gawat darurat
Mampu memberikan pelayanan
farmasi gawat darurat Dokumentasi Terlaksananya yanfar gawat darurat
d. Swamedikasi Mampu Memberikan edukasi untuk melakukan pengobatan sendiri khususnya penyakit yang ringan
Dokumentasi Terlaksananya yanfar Swamedikasi
e. Pelayanan paliatif Mampu memberikan pelayanan farmasi untuk pasien paliatif
Dokumentasi Terlaksananya yanfar paliatif
Lanjutan…
4. Pengabdian Masyarakat
Mampu berpartisipasi menangani kejadian Luar Biasa
(KLB)/Wabah/Bencana Alam
Dokumentasi Hasil Pengabdian
Mampu menangani Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
Mampu membuat program Khusus Sarana Pelayanan Kesehatan
Jasa Apoteker
• Peraturan Presiden RI no 54 tanggal 28 Juni 2007 Ttg
tunjangan Jafung
• PP No. 36 Ttg Jasa Pelayanan Farmasi
(Diperlukan Juklak dan Juknisnya seperti dihitung
berdasarkan praktik kefarmasian) :
- produksi farmasi
- pelayanan resep
- konseling dan informasi obat
- pengkajian resep
- interaksi obat
- dll
MASALAH - MASALAH
1. Kuantitas dan kualitas SDM (apoteker)
2. Fasilitas pelayanan
3. Ketersediaan dan kontinuitas persediaan
4. Formularium tidak efektiv
5. Variasi pasien
6. Kesejahteraan SDM
7. Kebijakan dan komitmen direksi rumah sakit
8. Resistensi tenaga kesehatan
Physical Teraphist Diabetes Education Nutrition Pharmacy Dentistry Podiatry Nursing Medical Doctor