• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUNDBERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUNDBERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUNDBERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Disusun Oleh :

WIDYA AMY HERAYATI

0900973

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Oleh

Widya Amy Herayati

Sebuah sskripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Widya Amy Herayati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh dperbanyak seluruhnya atau sebagaian,

(3)

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL

DI ALAM WISATA CIMAHI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I:

Prof.Dr. H. Darsiharjo, Ms

196.20921.198603.1.005

Pembimbing II:

FitriRahmafitriah,SP. M.Si

197.41018.200812.2.001

Mengetahui

Ketua Program StudiManajemen Resort dan Leisure

(4)

SKRIPSI TELAH DIUJI PADA

Hari, Tanggal : Jum’at, 28 Februari 2014

Waktu : Pukul 09.00 wib s.d selesai

Tempat : Ruang Sidang Gedung FPIPS

PanitiaUjianSidangterdiridari:

Ketua : Prof. Dr. H. KarimSuryadi, M.Si.

Sekretaris : FitriRahmafitria, SP., M.Si.

NIP. 19741018 200812 2 001

Anggota : Dr. EllyMalihah, M.Si.

Penguji : Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd

19620512.198703.1.002

Erry Sukriah, S.E,. M.S.E. 19791215.200812.2.002

(5)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN

ATRAKSI WISATA OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL DI ALAM

WISATA CIMAHI ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya

merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain atas keaslian karya saya

ini.

Bandung, Februari 2014

Pembuat pernyataan,

(6)

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Design Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif. Arikunto,(2009: 234) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesisi tertentu tetapi hanya menggambarkan

kejadian yang sebenar-benarnya tentang suatu Variabel, gejala, atau keadaan.

Penelitian deskriptif bertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang.

Penelitian deskriptif memiliki karakteristik–karakteristik seperti yang

dikemukakan oleh Furchan (2004) dalam Anggriawan, (2010: 29), bahwa:

a. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa

adanya dengan menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektifitas,

dan dilakukan secara cermat.

b. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan

c. Tidak adanya uji hipotesis.

Menurut Nazir, (2003) dalam Anggriawan, (2010: 29-30) langkah-langkah

penulis dalam melaksanakan penelitian deskriptif, yaitu :

a. Memilih dan merumuskan masalah.

b. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan.

c. Memberikan batasan dari area penelitian.

d. Perumusan kerangka teori atau kerangka berpikir.

e. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan.

f. Melakukan kerja lapangan.

g. Memberikan interpretasi analisa statistik.

h. Memberikan rekomendasi-rekomendasi yang di dapat dari penelitian

(7)

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul

data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1989: 3). Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan metode survey, dimana penelitian dilakukan dalam ruang

alamiah atau bukan buatan dan peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan

data.

Sugiyono (2011: 6) mengemukakan bahwa : Metode survey digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuisioner, test. Wawancara terstruktur dan sebagainya.

B. Populasi dan Sample

a) Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang

ciri-cirinya akan diduga (Wardiyanta, 2006: 19). Populasi adalah seluruh

gejala atau fenomena yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2002: 102)

populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Istilah populasi dinamakan

social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu:

tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi

secara sinergis. Contoh dalam situasi sosial tersebut dapat di rumah

berikut keluarga dan aktifitasnya. Pada situasi sosial atau objek penelitian

ini peneliti dapat mengamati secara mendalam tempat (place),

Orang-orang (actors) yang ada pada tempat tertentu. Populasi berdasarkan

sifatnya menurut Riduwan (2011:55) yaitu

Populasi terbatas yaitu sumber data yang jelas batasnya secara

kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya, dalam penelitian ini

populasi terbatasnya yaitu seluruh wisatawan yang berwisata ke Alam

Wisata Cimahi.

b) Sample

Sample menurut Sugiyono (2011: 81) adalah, bagian dari jumlah

(8)

51

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2002), Sample adalah bagian dari populasi yang diambil melalui

cara-cara tertentu, jelas dan lengkap yang akan dianggap bisa mewakili

populasi.

Adapun sample dari penelitian ini adalah pengguna fasilitas

Outbound. Berdasarkan data jumlah kunjungan yang di dapat dari

Manajemen pengelola alam wisata Cimahi dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 3.2

Data pengguna fasilitas Outbound Alam Wisata Cimahi Sumber: Manajemen AWC

No. Kunjungan Wisata

Jumlah Pengunjung

2011 2012 2013

1. Pengguna Fasilitas Outbound 74.576 121.806 77.660

Melalui jumlah kunjungan tersebut maka dapat ditentukan jumlah responden

tahun 2013 yang diambil sebagai wakil peneliti menggunakan pedoman :

Rumus Slovin (dalam Riduan, 2007:65), sebagai berikut:

� = � 1 +��2

� = Ukuran sample

N = Ukuran populasi

�2 = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat di tolerir.

Nilai kritis e atau batas ketelitian yang biasa dipergunakan dalam perhitungan

adalah 0,01 (10%) untuk populasi besar dan batas ketelitian 0,2 ( 20%) untuk

populasi kecil.

Berdasarkan perhitungan sampel dibawah ini didapat hasil perhitungan yaitu

(9)

sebanyak 77.660 orang dan batas ketelitian yang digunakan yaitu 0,01 (10%)

karena jumlah populasi yang digunakan besar.

�= 77.660 1 + 77.660(0,1)2

=

77.660

1+ 776,6

=

77.660

777,6

= 99,87

dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan sampel diatas maka dihasilkan jumlah responden

yang digunakan dalam penelitian yaitu 100 orang wisatawan yang berwisata

ke Alam Wisata Cimahi.

C. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kesalahan persepsi dalam pemahaman laporan ini maka

dapat dituliskan beberapa hal yang bersangkutan dengan pengembangan atraksi

outbound sebagai berikut:

1. Pengembangan

Pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses

memajukan sebuah kawasan wisata dengan cara memelihara yang sudah

ada dan meningkatkan kualitasnya atau menciptakan atraksi baru bila di

perlukan.

2. Atraksi Wisata

Atraksi adalah suatu tempat atau area yang memiliki karakteristik atau

daya tarik tertentu atau fasilitas yang dapat menarik para pengunjung dan

wisatawan untuk dapat berwisata atau berekreasi menikmatinya.

3. Wisata Outbound

Outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana,

permainan ketangkasan, dan olahraga, serta diisi dengan

petualangan-petualangan. Hal itulah yang akhirnya membentuk unsur-unsur

(10)

53

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah. Permainan yang disajikan dalam outbound memang telah

disusun sedemikian rupa sehingga bukan hanya psikomotrik (fisik) peserta yang “tersentuh”, tetapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir). (As’Adi Muhammad, 2009:23 yang dikutip dari Pama, 2011: 29).

4. Persepsi

Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau

proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera

manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam

penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi

yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan

manusia yang tampak atau nyata.

5. Permainan Tradisional

Permainan tradisional mengandung nialai-nilai edukasi dan sosial yang

lebih tinggi daripada permainan modern seperti games online karena

banyaknya aspek yang dapat dicapai inilah, maka permainan tradisional

bisa digunakan sebagai materi pengayaan dalam pendidikan, training

maupun outbound.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2006: 23) dalam Mulyana (2009: 36-37), variabel adalah

konstruksi atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya tingkat

aspirasi, penghasilan pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,

produktivitas kerja dan lain-lain. Dibagian lain Sugiyono menyatakan bahwa

variabel dapat dikatakan suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda.

Dengan demikian variabel itu merupakan sesuatu yang bervariasi. Untuk lebih

(11)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub

Variabel Aspek Indikator

No.

Trainer menguasai P3K C. 7

Development/ kearah yang lebih baik

C. 11

Resiko permainan C. 15

Menghibur peserta C. 16

Menumbuhkan suasana untuk mengakrabkan diri antar sesama peserta

(12)

55

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menghilangkan rasa jenuh

C. 18

Variabel Sub

Variabel Aspek Indikator

No. untuk menjadi lebih baik

C. 19 jika Alam wisata Cimahi menyediakan Permainan Sumber: Diolah Peneliti 2013

E. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 150) menyatakan bahwa:

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan

(13)

Instrumen atau alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner, karena untuk memperoleh informasi yang relevan dan mengetahui data

yang valid dan reliable. Dalam pembuatan kuesioner harus diperhatikan

prinsip-prinsip penelitian kuesioner.

Adapun penilaian atau skor setiap bulir item pernyataan dalam kuesioner

yang dipakai menggunakan skala likert. Seperti yang dikemukakan oleh Riduan

(2009: 87) bahwa, skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Berikut

tabel skor setiap item jawaban yang menggunakan skala likert.

Tabel 3.3

Skor setiap item jawaban

Rekapitulasi penghitungan skala likert untuk penilaian data kuisioner

pernyataan mengenai Trainer, Program pelatihan Outbound kualitas hiburan,

kondisi fasilitas, Kepuasan peserta, dan pengembangan.

Untuk mendapatkan kesimpulan dibutuhkan nilai terendah dan tertinggi dan

interval berikut perhitungannya;

Nilai indeks maksimum = 5x100 = 500

Nilai indeks minimum = 1x100 = 100

Jarak interval =500-100 = 400

=400/5 = 80

Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral/Cukup 3

Tidak Setuju 2

(14)

57

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Skala Kontinum

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 100 responden maka Skor ideal

tertinggi untuk item pernyataan mengenai outbound adalah 500 (SS) dan 100

untuk STS.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai tahapan yang

ditempuh oleh penulis dalam memperoleh data dari awal data itu di peroleh,

diolah,hingga data tersebut dianalisis.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

A. Teknik pengumpulan data

Adapun yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data adalah dengan

cara memanfaatkan data-data yang menunjang dalam penelitian. Hal ini

sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Surahmad (1998: 40) metode

penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya

suatu aspek fenomenal tertentu,

2. Mendeskriptifkan secara terperinci tentang fenomena sosial tertentu.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Observasi

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan (Sugiyono, 2011: 226). Sedangkan menurut Wardiyanta

100 180 260 340 420 500

(15)

(2006: 32) observasi adalah cara mengumpulkan data berlandaskan pada

pengalaman langsung terhadap gejala fisik oyek penelitian.

b. Wawancara

Eisenberg dalam Sugiyono (2011: 231), mendefinisikan

wawancara sebagai, “pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat direkostruksikan makna dalam suatu topik tertentu”

c. Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab oleh responden. Responden dalam

penelitian ini adalah wisatawan Alam Wisata Cimahi. Kuisioner yang

disebarkan menggunakan skala likert, merupakan skala yang paling

banyak digunakan dalam riset berupa survey, dimana setiap pilihan

terdiri dari lima kategori yang bernilai skala sebagai berikut:

Tabel 3.4

POLA SKORING KUISIONER SKALA LIKERT

No. Pilihan Jawaban Skor

1. Sangat Setuju/selalu/sangat positif 5

2. Setuju/sering/positif 4

3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/ negatif 2

5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1

Sumber: Sugiono, 2010

3. Data sekunder

Data sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari

responden, tetapi pihak ketiga. Pengumpulan data sekunder dilakukan

(16)

59

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Studi Literatur

Teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya

dengan masalah yang diteliti. Adapun data-data tersebut diperoleh dari

media internet, Skripsi, jurnal, majalah-majalah dan buku-buku literatur

yang memiliki keterikatan dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan mengambil gambar peta dan

dokumen-dokumen foto dari tempat yang diteliti sebagai pelengkap wawancara dan

observasi. Objek foto dalam penelitian ini adalah foto kondisi aktual

Alam Wisata Cimahi, terutama foto-foto kegiatan Outbound.

Pengambilan gambar-gambar ini dimaksudkan agar hasil penelitian dapat

menggambarkan situasi kondisi yang ada.

B. Analisis Data

1. Menurut (Miles dan Huberman, 1984) dalam Sugiyono (2010: 337),

untuk menganalisis penelitian ini maka dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data (field Note)

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara objektif dari hasil

observasi dan interview dilapangan.. dengan melakukan wawancara,

kuisioner lalu diproses hingga diperoleh hasil yang diinginkan.

b. Reduksi Data

Dari reduksi data ini data yang diperoleh kinerja pemandu Outbound,

manfaat setelah mengikuti Outbound, kondisi fasilitas diarea outbound,

kondisi fasilitas penunjang di AWC. Dalam hal ini data diperoleh dari

studi hasil dokumentasi dan wawancara kepada pengunjung dan

(17)

c. Sajian Data

Peneliti menyusun sekumpulan informasi yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dalam hal ini, sajian data diperoleh dari pengolahan data dan hasilnya

akan disajikan dalam bentuk skala likert. Variabel yang diukur

dijabarkan menjadi dimensi dan dimensi dijabarkan menjadi sub variabel

kemudian sub variabel di jabarkan lagi menjadi indikator. Indikator

indikator inilah yang terukur inilah yang yang menjadi tolak ukur sebagai

sebuah penilaian untuk mengambil kesimpulan dari pernyataan yang

diberikan di dalam kuisioner.

d. Kesimpulan/ verifikasi data

Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data dan sajian

data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam

penelitian lalu didapatkan kesimpulan yang diinginkan oleh peneliti.

2. Analisis Persepsi Wisatawan

Adapun langkah-langkah penyusunan kuisioner yang digunakan dalam

penelitian ini didasarkan pada pedoman perancangan kuisioner yang

dikemukakan oleh Maholtra (2005: 325) sebagai berikut :

a. Menentukan informasi yang dibutuhkan.

b. Menentukan teknik pengelolaan kuisioner yang digunakan.

c. Menentukan nilai masing-masing jawaban.

d. Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan

ketidaksediaan responden menjawab.

e. Membuat keputusan mengenai struktur pertanyaan.

f. Menentukan susunan kata dari pertanyaan.

g. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai.

h. Mengidentifikasi bentuk dan layout kuisioner.

i. Memperbanyak kuisioner.

j. Survey Lapangan.

(18)

61

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

l. Interpretasi data hasil analisis.

Menurut Sugiyono (2007: 50) dalam analisis persepsi wisatawan yaitu

melakukan penyebaran kuisioner yang di dalamnya terdapat seperangkat daftar

pertanyaan tertulis kepada responden (Sample Penelitian). Teknik analisis data

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran skala likerrt

dengan penentuan skoring menggunakan teknik pair comparison serta rating

scale. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya

digunakan sebagi variabel penelitian. Untuk menganalisis variabel kondisi

aktual dan kondisi sosial di Alam Wisata Cimahi dilihat dari kecenderungan

jawaban responden yang dimasukkan dalam skala jawaban sangat setuju,

setuju, netral, tidak setuju, sangat setuju. Karena data ini berskala ordinal maka

selanjutnya nilai-nilai alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap jawaban

responden. Menurut Sugiyono (2004: 89), mengatakan bahwa jawaban

responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti tabel

berikut ini:

Tabel 3.5 Skala Likert

Alternatif Jawaban Skala

Sangat Baik/Sangat Setuju/Menarik 5

Baik/setuju/unik 4

Cukup/Netral/biasa 3

Buruk/Tidak Setuju/tidak unik 2

Sangat Buruk/Sangat Tidak Setuju/tidak menarik 1

Sumber: Sugiyono, 2004

Setelah itu dilakukan analisis Likert yang diperuntukan untuk

mendapatkan kesimpulan dari analisis persepsi wisatawan. Cara pengukuran

berdasarkan sebuah pertanyaan alternatif seperti tabel 3.5, dan skor yang

(19)

menjawab “Sangat Setuju”, sedangkan untuk pertanyaan negatif responden menjawab “Sangat Tidak Setuju”.

Sebelum mengoperasikan skala likert sebaiknya mencari nilai tertinggi dan

terendah, dan nilai interval. Teknik analisis kuisioner sendiri dilakukan karena

adanya permintaan wisatawan, kebutuhan dan keinginan. Peneliti menggunakan

kuisioner untuk merencanakan fasilitas berdasarkan keinginan atau kebutuhan

(20)

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 116

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pengembangan atraksi merupakan sebuah faktor yang sangat penting di

sebuah kawasan wisata. Karena dengan adanya atraksi wisata dapat meningkatkan

kunjungan wisata ke sebuah kawasan wisata. Setelah peneliti melakukan analisis

dan pembahasan mengenai Pengembangan Atraksi Outbound Berbasis Permainan

Tradisional Sunda Di Alam Wisata Cimahi, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan uraian yang telah dikemukakan

dalam bab sebelumnya.

1. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa persepsi wisatawan

terhadap kualitas kinerja trainer, program outbound, dan segi hiburan

program hiburan di AWC terbagi menjadi dua kategori yaitu baik dan

cukup. Dimana berada dalam kategori baik adalah sub variabel: sikap

trainer, keprofesionalitasan, penguasaan materi, pemberian penjelasan,

menghasapi keluhan. Kemudian dari aspek program pelatihan berada di

kategori baik seluruhnya, dari aspek hiburan berada di kategori baik

adalah sub variabel, menghibur, menciptakan suasana akrab,

menghilangkan kejenuhan, mendapatkan rewards. Untuk sub variabel

yang berada di kategori cukup sebaiknya dapat lebih ditingkatkan lagi

dengan memberikan pelatihan khusus kepada trainer. Persepsi wisatawan

terhadap fasilitas AWC terbagi menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup

dan buruk. Beberapa fasilitas yang memiliki resiko kecelakaan tinggi

sebaiknya diberi beberapa pengawas sebagai langkah pencegahan atau

diadakannya peralatan untuk melindungi diri dan jumlahnya diperbanyak

sebagai langkah pencegahan jika ada alat yang hilang sehingga peserta

lain masih terjaga pula keselamatannya. Dan tidak ada salahnya jika SOP

(21)

117

sehingga, baik fasilitator, ataupun pengunjung dapat saling mengingatkan

jika ada prosedur yang dilewatkan.

2. Dari hasil analisis kuisioner dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang

berkunjung ke AWC merasa biasa saja dengan fasilitas dan kualitas

outbound yang telah mereka rasakan. Meskipun begitu, mereka bersedia

untuk kembali lagi ke AWC dengan harapan jika mereka dapat merasakan

peningkatan kualitas outbound baik itu dari segi permainan, atraksi,

ataupun pelayanan dari AWC.

3. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa wisatawan setuju dengan

pengembangan kegiatan outbound berbasis permainan tradisional sunda

diterapkan di AWC sebagai kegiatan fun games. Permainan tradisional

yang memiliki nilai ketangkasan dan yang dapat dimainkan oleh banyak

orang dan memiliki filosofis lah yang dapat dijadikan sebagai materi

dalam program outbound. Permainan tradisional sendiri kini sudah

semakin jarang dimainkan oleh anak-anak, hal ini dapat menjadi peluang

yang baik untuk Alam Wisata Cimahi agar dapat menjual paket

permainan tradisional tersebut. Terlebih lagi, nilai-nilai filosofis yang

terkandung dalm tiap permainan dapat membuat peserta menjadi lebih

baik lagi jika setelah bermain, peserta di briefing agar mendapatkan

makna dari apa yang telah dikerjakan oleh peserta.

B. Saran

Beberapa rekomendasi dibawah ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

pengelola Alam Wisata Cimahi guna mengembangkan program outbound agar

memiliki perbedaan yang dapat menjadi ciri khas di Alam Wisata Cimahi.

1. Strategi pemasaran sebaiknya lebih ditingkatkan kembali sehingga tingkat

kunjungan dapat meningkat pemasaran dapat dilakukan melalui media

elektronik dan cetak.

2. Tanah yang kosong hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin,

(22)

118

118 Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan dan mengadopsi bangunan-bangunan khas Sunda yang kini

sudah jarang sekali dapat ditemukan. Dengan begitu dapat menambah daya

tarik untuk AWC.

3. Lapak-lapak kosong sebaiknya disewakan keada penduduk sekitar yang

berada di AWC.

4. Jika memungkinkan untuk membuat perkebunan buah, maka pengelola

dapat menanam pohon-pohon yang menghasilkan buah-buahan atau

menanam pohon-pohon yang nantinya dapat dijadikan sebagai rumah

pohon.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, J. 2013. Outbound Management Training Apikasi Ilmu Perilaku Dalam

Pengembangan Sumberdaya Manusia, Edisi Revisi. Yogyakarta: UII

Press.

Anggriawan, Faisal. 2010. Pengembangan fasilitas dan Atraksi Wisata di Situ

Patengan Ciwidey Guna Meningkatkan lama Tinggal Wisatawan.Skripsi

tidak diterbitkan. Bandung: MRL FPIPS UPI

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodelogi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta

As’adi, Muhammad. 2009. Menghdupkan Otak Kanan Anak Anda. Penerbit

Power books. Yogyakarta

Fadhilah, Nur. 2012. Pengembangan Atraksi Pantai Tanjung Kelayang Belitung

Berdasarkan Persepsi Wisatawan. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung:

MRL FPIPS UPI.

Kotler, Philip. 1996. Marketing Jilid 1(Edisi Bahasa Indonesia Dari Marketing

Essentials)Diterjemahkan Oleh Herujati Purwoto. Penerbit Erlangga.

Jakarta.

M Husna, A. 2009. 100+ Permainan Tradisional Indonesia untuk Kreativitas,

Ketangkasan, dan keakraban. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Muhammad, As’adi. 2009. The power of outbound training. Penerbit Powerbooks. Yogykarta.

N, Devi Nurjanatun. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap

Wisatawan Terhadap Pemanfaatan “Klinik Wisata” (Studi Kasus Wisata Parang Tritis Yogyakarta). KTI tidak diterbitkan. Semarang:

FKUNDIP.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek jilid 2 (Edisi Bahasa Indonesia Dari

Bauentwurfreslehre) diterjemahkan oleh Tjahjadi dan Choidir. Penerbit

Erlangga. Jakarta.

(24)

120

Widya Amy Herayati, 2014

PENGEMBANGAN ATRAKSI OUTBOUND BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA DI ALAM WISATA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pama, Erinda Mustika. 2011. Strategi Pengembangan Produk Outdoor Training

di Pancawati Outdoor Training Kabupaten Bogor. Skripsi tidak

diterbitkan. Bandung: MRL FPIPS UPI.

Pendit, Nyoman, S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Pitana, I Gde and Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Pratama, R.R. 2011. Perencanaan Bumi Perkemahan Rancaupas Sebagai

Kawasan Ekowisata. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: MRL FPIPS

UPI.

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Riduan. 2007. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1989. Metode penelitian survei. Penerbit LP3ES. Jakarta.

Sugihartono,dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Penerbit UNY Press. Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Penerbit EGC. Jakarta.

Supantini, Dedeh dkk. 2012. Emergency &traumatology Kapita Selekta Buku A. Penerbit Grafika. Bandung.

Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.45 Tahun 2008 tentang pedoman Rope Access.

Surakhmad, Winarno. 1998. Metode Penelitian. Penerbit Graha Indonesia. Jakarta.

Susanta, Agustinus. 2010. Outbound Profesional Pengertian Prinsip

Perancangan Dan Panduan Pelaksanaan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

(25)

Tarigan, Yanti Br. 2013. Penilaian Wisatawan Terhadap Fasilitas Pariwisata

Wana Wisata Ciwangun Indah Camp Kabupaten Bandung Barat. Skripsi

tidak diterbitkan. Bandung: MRL FPIPS UPI.

Miftah Thoha. 2003, Kepemimpinan Dalam Manajemen. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Umar, Husein. 2005. Strategic Management in Action. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Wardiyanta, M.Hum. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Yoeti, Oka A. 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa. Bandung

Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa. Bandung

Yoeti, Oka A. 2010. Dasar-Dasar Pengertian Hospitaliti dan Pariwisata. Penerbit PT. Alumni. Bandung.

Dari website

http://agrina-online.com/redesign2php?rid=23&aid=2657 [13 Februari 2014]

http://analisispengembanganpariwisata.blogspot.com/ [24 September 2013]

http://artikel1.coffemix.com/5648/perawatan-kolam-renang [13 Februari 2013]

http://ariffaisolhalim.wordpress.com/category/sport/ [22 September 2013]

http://inspiera.com/5-tips-menghindari-cidera-saat-outbound/ [18 Februari 2013]

http://Jalius12.wordpress.com/2009/10/06/tradisional/ [24 September 2013]

http://mulihkagarut.files.wordpress.com/2012/06/0-alamwisataCimahi-com.jpg [6 February 2013].

http://pendidikan-rumah.blogspot.com/2011/04/menghidupkan-kembali-permainan.html?m=1 [24 September 2013]

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel  D. 1 -
tabel skor setiap item jawaban yang menggunakan skala likert.
Gambar 3.2 Skala Kontinum
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dilakukan dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta di plot dalam grafik untuk setiap lokasi, sehingga dapat ditentukan alternatif mana yang

3.7.3 Siswa dapat menentukan yang termasuk daerah asal, daerah kawan, dan daerah hasil suatu relasi antara dua himpunan yang disajikan dalam berbagai bentuk (grafik , himpunan

Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) telah menjadi sesuatu hal penting dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam penerapan Good Corporate

Klasifikasi dengan backpropagation algorithm menghasilkan akurasi terbaik pada jumlah neurons 12, learning rate 0,5 dan momentum 0,1 untuk motif batik geometri

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PERDAGANGAN ORANG PADA WANITA DIBAWAH UMUR DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN HAM.. (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan

// Padahal kotoran ternak jika dikumpulkan dan diproses dengan baik dapat menghasilkan biogas yang dapat berguna sebagai energy alternative dan pupuk organic yang sangat berguna

DIPROSES DENGAN BAIK DAPAT MENGHASILKAN BIOGAS YANG DAPAT BERGUNA SEBAGAI ENERGY ALTERNATIVE DAN PUPUK ORGANIC YANG SANGAT BERGUNA UNTUK PENYUBUR TANAH.// DI DUSUN.

telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Kinerja Perawat dalam Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)