• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

No.Daftar FPIPS : 1740/UN.40.2.5.1/PL/2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR

KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Non-Pendidikan

Program Studi Manajemen Resort and Leisure

Oleh :

NINDA NOVITASARI 0901873

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN LEMBAR HAK CIPTA

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR

KABUPATEN KEBUMEN

Oleh Ninda Novitasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ninda Novitasari Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN LEMBAR PENGESAHAN

NINDA NOVITASARI

0901873

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR

KABUPATEN KEBUMEN

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Erry Sukriah, SE., M.SE NIP. 19791215 200812 2 002

Pembimbing II

Drs. H. Gumelar Sastrayuda CTM

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

(4)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Pembuat pernyataan,

(5)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN ABSTRAK

Pengembangan Atraksi Wisata di Goa Jatijajar Kabupaten Kebumen Ninda Novitasari

0901873

Kawasan Objek wisata Goa Jatijajar merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Kebumen yang memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dikembangkan. Goa Jatijajar menjadi andalan bagi kunjungan wisatawan baik dari luar Kabupaten maupun di dalam Kabupaten Kebumen, yang setiap tahunnya mengalami pelonjakan jumlah kunjungan wisatawan, akibatnya Goa jatijajar ini penuh dan sesak. Analisis perhitungan daya dukung menghasilkan perhitungan sebesar 22,4 dari luas Goa jatijajar sebenarnya yaitu 5,5 ha, dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Goa Jatijajar mengalami over capacity, oleh karena itu dibutuhkan pengembangan atraksi wisata guna mengalihkan konsentrasi wisatawan yang berkunjung ke Goa jatijajar.

Objek penelitian di sini adalah Goa jatijajar, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kuesioner dan wawancara, dan tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi karakteristik wisatawan yang ada di Goa jatijajar, mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di Goa jaijajar, menganalisis alternatif atraksi wisata di Goa jatijajar yang sesuai dengan karakteristik dan sumber daya alam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dan insidental sampling.

Dari hasil analisis diketahui luas Goa jatijajr sebenarnya 5,5 ha. Dan dari hasil analisis perhitungan daya dukung diketahui bahwa luas yang harus disediakan sebesar 22,4 ha untuk menampung sejumlah wisatawan yang berkunjung. Alternatif atraksi wisata yang sesuai dengan karakteristik wisatawan dan kondisi alam Goa jatijajar itu yaitu kolam renang dan herbarium.

(6)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN ABSTRACT

Pengembangan Atraksi Wisata di Goa Jatijajar Kabupaten Kebumen Ninda Novitasari

0901873

Goa Jatijajar area attractions is one of the leading tourist attraction in Kebumen which has a lot of natural resources that could be developed. Goa Jatijajar a mainstay for tourists both from outside and inside the district Kebumen, which annually undergo boom in the number of tourist arrivals, consequently Goa jatijajar is full and overflowing. Analysis of bearing capacity calculation result of extensive calculations of 22.4 Goa jatijajar real is 5.5 ha, from the analysis it can be concluded that Goa Jatijajar experiencing over capacity, therefore, need to develop in order to divert the concentration of tourist attractions tourists visiting Goa jatijajar .

Object of study in here is the tourists who visit Goa jatijajar through questionnaires and interviews to ask the experts concerned about Goa jatijajar, and the purpose of this research study is to identify the characteristics of the existing tourist in Goa jatijajar, identify natural resources that exist in Goa jatijajar, analyze alternative tourist attractions in Goa jatijajar in accordance with the characteristics and natural resources. This study uses descriptive qualitative approach. Sample using purposive sampling techniques and incidental sampling..

From the analysis of the actual well known Goa jatijajar 5.5 ha. And from the analysis of the carrying capacity calculations are widely known that should be provided by 22.4 ha to accommodate the number of visiting tourists. Alternative tourist attractions that travelers in accordance with the characteristics and natural conditions that jatijajar Goa's outdoor pool and a herbarium.

(7)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK ... v A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

J. Karakteristik Wisatawan ... 21

K. Kerangka Pemikiran ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Metode Penelitian ... 26

C. Variabel Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

1. Populasi ... 28

(8)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Instrumen Penelitian ... 31

G. Teknik Pengolahan Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Goa Jatijajar ... 35

1. Profil Goa Jatijajar ... 35

2. Sejarah Terbentuknya Goa Jatijajar ... 36

3. Pengelola Goa Jatijajar ... 38

4. Fasilitas ... 39

5. Daya Tarik ... 43

B. Hasil Pembahasan ... 45

1. Karakteristik Wisatawan Goa Jatijajar ... 45

a. Geografis ... 45

b. Demografis ... 46

c. Psikografis ... 50

2. Sumber Daya Alam di Goa Jatijajar ... 52

a. Lokasi danAkomodasi ... 52

b. Iklim ... 54

c. Topografi ... 57

d. Hidrologi ... 59

e. Flora dan Fauna ... 60

3. Alternatif Atraksi Wisata Sesuai dengan Karakteristik Wisatawan dan Sumber Daya Alam di Goa Jatijajar ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 71

B. Rekomendasi ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN ... 77

(9)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Jawa Tengah ... 2

2.1 Kategori Wisata Rekreasi ... 8

3.1 Variabel Penelitian ... 27

3.2 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Goa Jatijajar ... 29

3.3 Instrumen Penelitian ... 31

4.1 Frekuensi Asal Daerah ... 45

4.2 Frekuensi Jenis Kelamin Wisatawan ... 46

4.3 Frekuensi Umur Wisatawan ... 47

4.4 Frekuensi Tingkat Pendidikan Wisatawan ... 47

4.5 Frekuensi Jenis Pekerjaan Wisatawan ... 48

4.6 Frekuensi Penghasilan Wisatawan ... 49

4.7 Frekuensi Sumber Informasi ... 50

4.8 Frekuensi Intensitas Kunjungan ... 51

4.9 Frekuensi Alat Transportasi yang Digunakan ... 52

4.10 Frekuensi Jenis Trayek di Goa Jatijajar ... 53

4.11 Frekuensi Lokasi/Akses ... 54

4.12 Data Curah Hujan Kabupaten Kebumen Tahun 2011 ... 55

4.13 Data Suhu Udara Wadas Lintang Tahun 2011 ... 55

4.14 Data Kelembapan Udara dan Kecepatan Angin Tahun 2011 ... 56

4.15 Data Klasifikasi Kemiringan Lereng ... 58

4.16 Data Jenis Flora di Goa Jatijajar ... 60

4.17 Data Jenis Fauna di Goa Jatijajar ... 61

4.18 Frekuensi Jenis Atraksi Wisata ... 66

4.19 Frekuensi Daya Tarik ... 68

(10)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Letak Lokasi Goa Jatijajar ... 25

4.1 Goa Jatijajar ... 35

4.2 Struktur Organisasi Pengelola Goa Jatijajar ... 38

4.3 Lokasi Gerbang Masuk ... 39

4.4 Lahan Parkir Mobil ... 40

4.5 Lahan Parkir Motor ... 40

4.6 Fasilitas Toilet dan Masjid ... 41

4.7 Area Taman Bermain ... 42

4.8 Pulau Kera ... 42

4.9 Pasar Seni ... 43

4.10 Sendang Mawar ... 44

4.11 Sendang Kantil ... 44

4.12 Angkutan Desa ... 53

4.13 Pangkalan Ojek ... 53

4.14 Peta Kemiringan Lereng ... 58

4.15 Diagram Analisis Karakteristik Wisatawan ... 62

4.16 Perencanaan Kolam Renang ... 64

4.17 Perencanaan Permainan Air ... 65

4.18 Herbarium ... 67

4.19 Contoh Hasil Herbarium ... 67

(11)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Keputusan Dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia ... 77

2. Daftar Nama Dosen Pembimbing ... 79

3. Surat Permohonan izin Mengadakan Penelitian ... 80

4. Buku Bimbingan ... 81

5. Pedoman Wawancara Kepada Pengelola Goa Jatijajar ... 82

6. Pedoman Wawancara Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen ... 85

(12)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Banyak negara telah membuktikan bahwa sektor pariwisata tampil menjadi sektor andalan bagi negara yang besangkutan, dan sedikit banyak Indonesia pun telah merasakannya. Oleh karena itu, dengan landasan potensi yang dimiliki Indonesia, kebijakan pengembangan kepariwisataan merupakan tantangan yang patut digarap dengan cermat dimasa depan (Warpani, 2007:197).

Sektor pariwisata yang saat ini mampu melayani kebutuhan di era globalisasi dan mampu bersaing dengan sektor minyak dan gas yang saat ini menjadi sumber pendapatan terbesar Indonesia. Namun minyak dan gas apabila digali terus akan habis oleh karena itu pemerintah harus mencari alternatif lain untuk pendapatan daerah.

Pariwisata sebagai industri makin berkembang, dibuktikan dengan makin banyaknya hotel dibangun dan makin banyaknya orang trampil dididik untuk keperluan tersebut, makin banyaknya pesawat udara, kereta api, bis dan angkutan umum untuk keperluan wisatawan. Di Indonesia Pariwisata telah menampilkan peranannya dengan nyata dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Pariwisata telah disepakati oleh dunia internasional sebagai salah satu industri potensial yang mampu memberikan devisa sangat besar, karena pasarnya yang luas mencakup seluruh dunia dan tidak mengenal batasan usia.

(13)

2

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

dampak positif bagi perkembangan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah sebagai alternative daerah kunjungan wisata. Dan dibawah ini terdapat jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah

Tabel 1.1

Jumlah Wisatawan di Jawa Tengah

Sumber: Statistik Pariwisata Jawa Tengah

Dari data tersebut dapat disimpulkan pertumbuhan wisatawan domestik maupun mancanegara dari data tersebut terlihat signifikan dari tahun 2008 ke tahun 2009 dan terjadi pertumbuhan sekitar 31,79%. Dimana hal tersebut menggambarkan situasi ekonomi yang baik dimana setiap perjalanan wisata ke objek wisata akan menguntungkan bagi sisi perekonomian dari suatu daerah yang dikunjungi.

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu Kabupaten di Jawa tengah yang memiliki banyak obyek wisata dan memiliki potensi wisata yang cukup baik seperti wisata budaya (cultural tourism), wisata pertanian, dan wisata cagar alam. Sebagian besar obyek wisata di wilayah Kabupaten Kebumen ini berada di Jajaran Pegunungan Karst Gombong dan berbatasan langsung dengan laut. Semua kawasan wisata di Kabupaten Kebumen ini memiliki lokasi yang sangat strategis dalam pengembangan kepariwisataan. Hal ini ditunjang dengan sudah tersedianya jalur transportasi menuju Kawasan Wisata tersebut serta ditunjang dengan potensi alam yang mendukung.

Salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Kebumen adalah Goa Jatijajar yang merupakan situs purbakala yang perlu dilestarikan, seringkali masyarakat

Tahun Jumlah Wistawan Pertumbuhan

2006 15.314.118 -

2007 16.064.510 4,90%

2008 16.556.084 3,06%

2009 21.819.117 31,79%

(14)

3

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

dan pengunjung tidak menyadari bahwa goa merupakan sumber daya yang rapuh dan tidak terbaharui. Sehingga keteledoran dan kesengajaan perusakan yang dilakukan oleh wisatawan yang berakibat bekurangnya nilai sejarah dari goa itu sendiri, seperti contoh orang terdahulu menuliskan nama mereka ditempat tersebut sebagai bukti mereka telah melewati tempat tersebut yang merupakan nilai sejarah yang tinggi dan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga nilai keaslian sejarah tersebut berkurang. Sedikitnya atraksi wisata yang disuguhkan sehingga wisatawan beralih ke tempat lain, padahal banyak sekali ilmu yang dapat kita ambil dari tempat tersebut berekreasi sambil belajar. Selain itu, hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, di kawasan Goa Jatijajar Kabupaten Kebumen banyak terdapat lahan yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata rekreasi. Namun lahan-lahan tersebut tidak terawat dengan baik. Inilah aset Kabupaten Banyumas yang perlu ditingkatkan, sebagai contoh di sekitar Goa jatijajar memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang kurang menunjang bagi wisatawan.

Goa jatijajar yang menjadi salah satu objek wisata andalan bagi masyarakat Kabupaten Kebumen, atraksi wisata yang dinikmati oleh para wisatawan yaitu Goa jatijajar itu sendiri, hal ini bisa mengakibatkan tourist over capacity. Selain itu dapat mengakibatkan kerusakan vegetasi alam, hal tersebut

bisa mengurangi tingkat kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Hal ini perlu diantisipasi dengan perhitungan yang pasti mengenai jumlah wisatawan pada satuan luas tertentu.

(15)

4

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

(Soemarwoto: 1997, dalam Ferdian, 2012:15) daya dukung lingkungan pariwisata dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu tujuan wisatawan dan faktor lingkungan biofisik lokasi. Faktor biofisik yang mempengaruhi kuat atau rapuhnya suatu ekosistem akan sangat menentukan besar-kecilnya daya dukung yang tinggi, yaitu dapat menerima wisatawan dalam jumlah yang besar, karena tidak mudah rusak dan dapat cepat pulih dari kerusakan.

Dan dari hasil pengamatan peneliti terhadap komentar wisatawan bahwa, wisatawan merasa tidak nyaman dengan keadaan Goa jatijajar yang sangat penuh dan sesak. Dan juga pengelola mengkhawatirkan keadaan Goa jatijajar yang mengakibatkan kerusakan vegetasi seperti turunnya produktifitas tanaman maupun kerusakan lahan akibat over capacity pengunjung. Oleh karena itu atraksi wisata alternatif yang harus dikembangkan dalam objek wisata di Goa Jatijajar agar wisatawan cenderung tidak fokus hanya ke satu atraksi saja yakni goa itu sendiri, sehingga vegetasi alam tetap terjaga dan kenyamanan wisatawan dalam berwisata terpuaskan.

Dan juga pengelola mengeluhkan kurangnya atraksi wisata yang memadai yang disediakan di kawasan ini serta kurang bervariasinya juga atraksi wisata yang disuguhkan, semakin lama membuat wisatawan jenuh untuk berlama-lama tinggal di dalam kawasan ini dan mungkin dapat menghilangkan kontinuitas kunjungan wisatawan. Menurut (Hadinoto:1996, dalam Anggriawan 2010:15) atraksi dan ciri-ciri destinasi penting untuk keperluan sightseeing, rekreasi, berbelanja, hiburan dan bentuk-bentuk lain dari hiburan. Selain itu over capacity pada tempat tersebut yang mengakibatkan kerusakan vegetasi nantinya pada tempat tersebut.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mengambil judul

penelitian mengenai “PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

.

B.

Rumusan Masalah

(16)

5

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

1. Bagaimana karakteristik wisatawan di Goa jatijajar ?

2. Apa saja sumber daya alam yang ada di sekitar Goa Jatijajar ?

3. Alternatif atraksi wisata apa yang dapat dikembangkan sesuai dengan

sumber daya alam dan karakteristik wisatawan ? C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi karakteristik wisatawan yang ada di Goa jatijajar. 2. Mengidentifikasi sumber daya alam apa yang ada di sekitar Goa Jatijajar. 3. Menganalisis alternatif atraksi wisata di Goa jatijajar yang sesuai dengan

sumber daya alam dan karakteristik wisatawan.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Sebagai masukan kepada pemerintah Kabupaten Kebumen bahwa potensi kawasan wisata Goa Jatijajar dapat menjadi sumber pendapatan pemerintah daerah dan menjadi magnet untuk mendatangkan investor

2. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat Desa Jatijajar agar membantu dan mendukung dalam pembangunan kepariwisataan.

3. Sebagai bahan penelitian kepariwisataan selanjutnya, baik untuk daerah maupun kota.

(17)

6

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN E. Organisasi Penulisan

a) Pengembangan

Segala kegiatan usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua sarana dan prasarana, barang dan jasa, fasilitas yang diperlukan, guna melayani kebutuhan wisatawan. Segala kegiatan dan pengembangan pariwisata mencakup segi-segi yang sangat luas dan menyangkut segi kehidupan dalam masyarakat, mulai dari kegiatan angkutan, akomodasi, atraksi wisata, makanan dan minuman, cinderamata, pelayanan, suasana kenyamanan.

b) Atraksi Wisata

Atraksi wisata adalah sesuatu yang permanen dalam daerah tujuan wisata. Atraksi wisata ditujukan untuk kepada pengunjung, yang tujuan utamanya untuk memberikan akses kepada masyarakat umum berupa hiburan, untuk bersenang-senang, pendidikan, menyaksikan sesuatu yang menarik.

c) Goa

(18)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi

Sumber:http://www.wisatakebumen.info Gambar 3.1

Gambar Letak Goa jatijajar

Penelitian ini dilakukan di Goa Jatijajar, yang berlokasi di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Mempunyai luas 128.000 Ha, lokasi wisata Goa jatijajar sendiri mempunyai luas wilayah 5,5 Ha yang dikembangkan sebagai obyek wisata Goa jatijajar. Secara astronomis Goa jatijajar berada di garis 109°-110° BT dan 7° - 8° LS. Sedangkan secara geografis Goa Jatijajar berbatasan dengan :

a. Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap

b. Sebelah utara : Kabupaten Banjarnegara

(19)

26

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

d. Sebelah Selatan : Samudra Hindia

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2010:10), metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), instrumen penelitiannya atau alat pengumpul data adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri, Tehnik pengumpulan data dilakukan secara

Triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dari hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode Deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya (Best, :1982, dalam Rokmini, 2012:25). Tujuan metode deskriptif yaitu membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Metode kualitatif juga disebut sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat senin (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

C. Variabel Penelitian

(20)

27

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN Tabel 3.1

Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator

Karakteristik Wisatawan (Marpaung:2002)

Geografis Domisili/tempat asal

Demografis

Jenis Kelamin Usia Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

Psikografis

Referensi Alat Transportasi

Sumber Daya Alam (Pitana:2009)

Lokasi Tingkat kemudahan akses

Iklim/Suhu Tingkatan Iklim/suhu di kawasan Goa jatijajar Topografi Tingkat Kontur lahan

Air Tingkat Kuantitas dan

kualitas air

Flora & Fauna

Tingkat

(21)

28

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiono (2010:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Arikunto (2002: 102) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Istilah populasi dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Contoh dalam situasi sosial tersebut dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam tempat (place), orang-orang (actors) yang ada pada tempat tertentu. Terdapat dua jenis populasi berdasarkan sifatnya menurut Riduwan (2011:55) yaitu

a) Populasi terbatas yaitu sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya, dalam penelitian ini populasi terbatasnya yaitu seluruh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Goa jatijajar dan para ahli yang tau mengenai Goa jatijajar

b) Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasannya, populasi tak terbatas dalam penelitian ini yaitu kawasan Goa jatijajar.

2. Sampel

(22)

29

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

diwawancarai dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan ini misalnya, orang yang mengetahui tetang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa seh objek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012:301) dan insidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan (insidental) bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2012:126)

Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu wisatawan objek wisata Goa jatijajar, berdasarkan data jumlah kunjungan yang didapat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Goa jatijajar dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.2

Data Kunjungan Wisatawan Goa jatijajar

No OBYEK WISATA

JUMLAH PENGUNJUNG

2008 2009 2010 2011 2012

1 GOA JATIJAJAR 192.804 237.908 250.664 257.304 280.926

Melalui jumlah kunjungan tersebut maka dapat ditentukan jumlah responden yang diambil sebagai wakil peneliti menggunakan pedoman :

Rumus Slovin (dalam Riduan, 2007:65), sebagai berikut:

(23)

30

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN N = Ukuran Populasi

= Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalah pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Nilai kritis e atau batas ketelitian yang biasa dipergunakan dalam perhitungan adalah 0,1 (10%) untuk populasi besar dan batas ketelitian 0,2 (20%) untuk populasi kecil.

Berdasarkan perhitungan sampel dibawah ini didapat hasil perhitungan yaitu dari ukuran sampel yakni diambil jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2012 sebanyak 280.926 orang dan batas ketelitian yang digunakan yaitu 0,1 (10%) karena jumlah populasi yang digunakan besar.

=

=

=

99,96 dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan sampel diatas, maka dihasilkan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian yaitu 100 orang wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Goa jatijajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

(24)

31

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN a) Observasi lapangan

Menurut Wirartha (2006:37) data yang diperoleh melalui pengamatan observasi terhadap gejala yang diteliti. Hasil pengamatan tersebut dicatat dan selanjutnya dianalisis oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Mengunjungi langsung lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data yang relevan dengan judul penelitian yaitu Goa jatijajar. Untuk membantu memudahkan penyusunan dalam melakukan proses inventarisasi maka digunakan instrumen penelitian sebagai berikut.

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

No Jenis Data Sumber Data Keterangan

1. Lokasi - Kemudahan

Observasi/Wawancara % kemiringan

4. Air - Sumber Air Observasi/Wawancara

Informasi tingkat kualitas dan kuantitas air di Goa

Jatijajar

5. Flora dan Fauna Wawancara Jenis Flora dan

(25)

32

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN b) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2011:192). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner dan diberikan langsung kepada wisatawan yang berkunjung ke Goa jatijajar.

c) Wawancara

Menurut Sogiono (2011:188) wawancara digunakan sebagi teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalhan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber yang lebih mendalam. Dalam hal ini yang menjadi narasumber yaitu wisatawan yang berkunjung ke Goa Jatijajar dan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kebumen maupun pengelola Goa jatijajar. d) Dokumentasi

Menurut Sugiono (2011:197) yaitu mengumpulkan dokumen baik yang berbentuk tulisan, gambar maupun karya. Dokumen tulisan yaitu sejarah kehidupan, biografi,peraturan kebijakan,dan lain-lain. Dokumen yang bergambar yaitu foto,sketsa, gambar hidup. Dokumen berbetuk karya misalnya karya seni berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

(26)

33

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah 1) Peneliti itu sendiri, 2) Angket/Kuesioner, 3) Pedoman Wawancara, 4)Kamera Digital. Yakni untuk mendapatkan data dari pihak yang terkait sehingga menjawab permasalahan yang diteliti.

Menurut (Sugiono, 2012:147) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengolah data dengan mengidentifikasi kondisi potensi alam Goa jatijajar dan wawancara kepada responden yang dianggap paling tahu mengenai kondisi aktual. Sedangkan untuk mengetahui atraksi wisata apa yang sesuai dengan karakteristik wisatawan, peneliti menggunakan metode kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Untuk membantu memudahkan penyusunan dalam melakukan proses inventarisasi maka digunakan instrumen penelitian sebagai berikut

G. Teknik Pengolahan Data

Langkah terahir setelah melakukan penelitian yakni pengolahan dan analisis data. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang merupakan proses penggambaran daerah penelitian. Dalam penelitian mengenai pengembangan atraksi wisata di Goa Jatijajar Kabupaten Kebumen. Pengolahan data ini dilakukan dengan 4 (empat) tahap yaitu sebagai berikut:

a. Pengumpulan data (Field Note)

Pengumpulan data yang dilakuakan oleh peneliti secara objektif dari hasil observasi dan interview dilapangan. Dengan melakukan wawancara, kuisioner lalu diperoleh hasil yang diinginkan.

b. Reduksi data

(27)

34

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

pengelola dan pemerintah terkait mengenai kondisi Goa jatijajar Kabupaten Kebumen.

c. Sajian Data

Peneliti menyusun sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam hal ini, sajian data diperoleh dari pengolahan data dan hasilnya akan dijadikan presentase dan digambarkan dalam bentuk diagram dari hasil pengolahan data penulis. Dalam hal ini Maka untuk menghitung jumlah presentase, rumus yang digunakan untuk melihat seberapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban koresponden:

Keterangan:

P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah Sample 100% = Konstanta

Setelah dilakukan perhitungan, menurut Suharsimi (2005:57) hasil presentase tersebut ditafsirkan sebagai berikut:

0% = Tidak Seorangpun 1-24% = Sebagian Kecil 25-49% = Hampir Setengahnya 50% = Setengahnya

(28)

35

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN d. Kesimpulan/verifikasi data

(29)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukjan mengenai pengembangan atraksi wisata di Goa jatijajar Kabupaten Kebumen berdasarkan karakteristik wisatawan dan sumber daya alam, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian bahwa karakteristik wisatawan yang terbagi dalam tiga kategori yaitu geografis, demografis, psikografis, didapatkan hasil bahwa karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Goa jatijajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 5.1

Hasil Analisis Karakteristik Wisatawan

57

40

43 42

49

(30)

72

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

Dari hasil gambar diatas dapat dijelaskan dari kategori geografis yaitu domisili asal didapatkan hasil sebesar 74% atau 74 orang berasal dari luar Kab. Kebumen misalnya Yogyakarta, Jakarta, dan yang lainnya. Sedangkan kategori demografis yaitu jenis kelamin rata rata wisatawan yaitu pria sebanyak 57 orang atau 57 %, usia rata-rata pada umur ≤ 20 tahun sebanyak 40 orang atau 40%, pendidikan rata-rata wisatawan yang berkunjung pada umumnya SMA yaitu sebanyak 42 orang atau 42 %, yang berpenghasilan rata-rata sebesar ≤ Rp 500.000 sebanyak 43 orang atau 43 %, dan pekerjaan mereka rata-rata yaitu sebesar 49% atau 49 orang adalah pelajar atau mahasiswa. Karakteristik berdasarkan psikografis yaitu referensi orang mengetahui Goa jatijajar yaitu sebagian besar wisatawan menjawab mengetahui dari saudara atau teman sebesar 84 orang atau 84%, sebesar 31 orang atau 31% menjawab intensitas mereka mengunjungi Goa jatijajar sebanyak ≥ 3, alat transportasi sebanyak 35 orang atau 35% menjawab bus dan motor kendaraan yang mereka gunakan.

2. Hasil dari sumber daya alam yang dimiliki Goa jatijajar yaitu lokasi, iklim, topografi, air, flora dan fauna. Dari segi lokasi Goa jatijajar memiliki lokasi yang cukup strategis karena jalur masuk untuk menuju ke Goa jatijajar berada dalam jalur yang ramai dilalui oleh wisatawan yaitu jalur Jakarta-Yogyakarta. Iklim di Goa jatijajah memiliki rata-rata suhu miminum sebesar 23,850 C dan maksimum sebesar 32,980 C dan memiliki kelembapan sekitar 82%-90%. Kemiringan di Goa jatijajar itu sendiri sekitar 25-35 %. Air di Goa jatijajar ini sangat melimpah debet airnya yaitu mencapai 20 liter/detik sampai 30 liter/detik. Flora dan fauna di Goa jatijajar ini sanagt beragam misalnya pohon jati yang menjadi asal usul nama Goa jatijajar.

(31)

73

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

sangat dibutuhkan untuk menanggulangi masalah over capacity. Dengan mengembangkan atraksi wisata yang sesuai dengan karakteristik wisatawan yang berkunjung dan juga sumber daya alam yang dimiliki oleh Goa jatijajar yaitu atraksi wisata yang cocok dikembangkan yaitu wisata kolam renang karena sumber daya alam hiidrologiyang melimpah di kawasan Goa Jatijajar yaitu 20 liter/detik sampai 30 liter/detik dan juga karakteristik wisatawan berumur ≤ 20 tahun dan berpenghasilan rata-rata ≤ Rp 500.000 maka atraksi wisata yang cocok dikembangkan guna mengalihkan konsentrasi terhadap wisatawan yaitu atraksi wisata kolam renang, selain itu juga karena beragam jenis tumbuhan yang berada di Goa jatijajar maka dari itu pengembangan atraksi wisata herbarium, dimana herbarium itu adalah suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Oleh karena itu atraksi wisata herbarium dapat dikembangkan dimana wisatawan yang berkunjung rata-rata berumur ≤ 20 tahun yang dapat jadi bahan pembelajaran bagi mereka. Hal tersebut ditujukan agar wisatawan dapat merasa nyaman dan lingkungan pun terjaga kelestariannya.

B. Rekomendasi

Atas dasar hasil temuan yang telah diuraikan di atas, maka rekomendasi yang diajukan yaitu sebagai berikut:

(32)

74

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

2.Perbaikan sarana dan prasana yang layak bagi wisatawan seperti toilet yang tidak layak bagi para wisatawan dan penataan letak bagi para pedagang yang semerawut dan berantakan harus disediakan lahan khusus bagi para pedagang, jadi tidak sembarang tempat para pedagang berjualan.

3.Perbaikan management atau pengelola Goa jatijajar yang sangat sedikit sehingga penataan lahan di Goa jatijajar tidak tertata dengan baik dan juga peningkatan keramah-tamahan petugas, dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar pengelolaan kawasan wisata lebih optimal.

4.Pihak pengelola mengarahkan masyarakat sekitar tidak hanya penikmat kawasan wisata Goa jatijajar tetapi juga sebagai pengawas lingkungan, agar lingkungan sekitar tetap terjaga kelestariannya.

(33)

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Anggriawan, Faisal (2010), Pengembangan fasilitas dan Atraksi Wisata di Situ Patengan Ciwidey Guna Meningkatkan lama Tinggal Wisatawan, Skripsi sarjana pada program Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Damayanti, Hepi (2010), Pengembangan Fasilitas Pantai Ujung Genteng Sebagai Kawasan Wisata Bahari di kabupaten Sukabumi, Skripsi sarjana pada program Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Fyall, Alan., Garrod, Brian., et.all. (2008) Managing Visitor Attractions, 2nd

edn.Butterworth-Heinemann.

Fadilah, Nur (2012) , Pengembangan Atraksi Pantai Tanjung Kelayang Belitung

Berdasarkan Persepsi Wisatawan, Skripsi sarjana pada Program Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Marpaung,Happy-Bahar,Herman. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.

Mashuri, Galih (2011) Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Waduk Bojongsari Sebagai Kawasan Wisata Terpadu Di Kabupaten Indramayu, Skripsi sarjana pada program Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Musanef,MBA,Drs. (1996).Manajemen Usaha Pariwisata Indonesia. Jakarta. Page. Stephen. J (2009).Tourism Management,3rd edn.UK:Elsevier.

Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut Surya.(2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Andi, Yogyakarta.

Pitana, I Gede dan Gaytri, Putu G. (2005).Sosiologi Pariwisata. Andi, Yogyakarta.

Pendit, Nyoman S. (1990).Ilmu Pariwisata. Pradnya Paramita, Jakarta

Riduan,2007. “ Metode dan Teknik Menyusun Tesis”.Alfabeta,Bandung.

Sugiono (2010).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung.

(34)

76

Ninda Novitasari, 2013

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA DI GOA JATIJAJAR KABUPATEN KEBUMEN

Wahab, Dr. Salah.(1975).Tourism Management, Tourism International Press, London.

Warpani, Suwardjoko P. (2007).Pariwisata dalam tata ruang wilayah. Penerbit ITB, Bandung.

Wyasa, Outra.(2003). Hukum bisnis Pariwisata.Refika aditama, Bandung. Yoeti, A Oka. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa, Bandung. Data:

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang.

Internet:

http://www.budpar.go.id/budpar/asp/detil.asp?c=100&id=1037. Di akses oleh Ninda Novitasari pada tanggal 27 Maret 2012.

http://puspasariimuet.blogspot.com/2012/08/goa-jati-jajar.html Di akses oleh Ninda Novitasari pada tanggal 24 Mei 2013.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.1
Gambar 3.1 Gambar Letak Goa jatijajar
+5

Referensi

Dokumen terkait

This research compares and analyzes similarities and differences in semantic aspects and their syntactic correlates of interrogative pronouns in three different languages:

[r]

Dari pengertian erosi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa erosi adalah proses hilangnya atau terkikisnya tanah oleh suatu faktor atau pengaruh yang berasal dari alam.. ataupun

KOMPETENSI DASAR PEMBELAJARAN MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU BELAJAR SUMBER. TM

Pengkajian sejarah terkait tentang mempelajari perkembangan pemikiran manusia di masa lampau yang berhubungan dengan nalar (rasionalisme) dan

[r]

B. peranan wanita dalam berbagai sector social-ekonomi, sebagaimana bbiasa dikerjakan oleh ilmuan social lain. Dengan memberikan gambaran mengenai peranan

Matriks Matriks Matriks Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman Kota Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman