• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKRESI PANKREAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SEKRESI PANKREAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SEKRESI PANKREAS SEKRESI PANKREAS

Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah lambung, di atas lengkung pertama duodenum. Pankreas merupakan kelenjar lambung, di atas lengkung pertama duodenum. Pankreas merupakan kelenjar campuran yang mengandung jaringan eksokrin dan jaringan dendokrin. Bagian campuran yang mengandung jaringan eksokrin dan jaringan dendokrin. Bagian eksokrin yang predominan teridiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti eksokrin yang predominan teridiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti anggur yang membentuk kantung-kantung, asinus, yang berhubungan dengan anggur yang membentuk kantung-kantung, asinus, yang berhubungan dengan duktus yang akhirya bermuara ke duodenum. Bagian endokrin yang lebih kecil duktus yang akhirya bermuara ke duodenum. Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau-pulau langerhans (islet terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi, pulau-pulau langerhans (islet of langherhans), yang tersebar di seluruh pankreas. Hormone terpenting yang of langherhans), yang tersebar di seluruh pankreas. Hormone terpenting yang disekresikan oleh sel-sel pulau Langerhans adalah insulin dan glucagon

disekresikan oleh sel-sel pulau Langerhans adalah insulin dan glucagon Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua

komponen – sekresi enzimatik poten dan sekresi alkali encer (cair) yang kaya komponen – sekresi enzimatik poten dan sekresi alkali encer (cair) yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO3). Enzim-enzim pankreas secara aktif 

akan natrium bikarbonat (NaHCO3). Enzim-enzim pankreas secara aktif 

disekresikan secara akif oleh sel asinus. Komponen NaHCO3 encer disekresikan disekresikan secara akif oleh sel asinus. Komponen NaHCO3 encer disekresikan secara aktif oleh sel ductus yang melapisi bagian awal duktus pankreatikus. secara aktif oleh sel ductus yang melapisi bagian awal duktus pankreatikus. Enzim pankreas disintesis oleh reticulum endoplasma dan Kompleks Golgi sel Enzim pankreas disintesis oleh reticulum endoplasma dan Kompleks Golgi sel Asinus, dan kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan Asinus, dan kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan melalui proses eksositosis bila diperlukan. Sel-sel asinus mengeluarkan tigas melalui proses eksositosis bila diperlukan. Sel-sel asinus mengeluarkan tigas jenis enzim pankreas yang mampu mencerna ketiga kategori makanan. Ketiga jenis enzim pankreas yang mampu mencerna ketiga kategori makanan. Ketiga jenis enzim pankreas tersebut adalah :

jenis enzim pankreas tersebut adalah : 1.

1. Enzim-enzim Enzim-enzim proteolitik, proteolitik, berperan berperan dalam dalam pencernaan pencernaan protein.protein. a.

a. Tripsinogen Tripsinogen : : diaktifkan diaktifkan oleh oleh enzim enzim enterokinase enterokinase menjadi menjadi tripsin. tripsin. SenyawaSenyawa protein diubah oleh tripsin menjadi peptida.

protein diubah oleh tripsin menjadi peptida.

b.

b. Kimotripsinogen diaktifkan Kimotripsinogen diaktifkan oleh oleh tripsin tripsin menjadi menjadi kimotripsin kimotripsin yang yang berfungsiberfungsi membantu proses pengaktifan tripsinogen selanjutnya.

membantu proses pengaktifan tripsinogen selanjutnya.

c.

c. Peptidase Peptidase berperan berperan mengubah mengubah senyawa senyawa peptide peptide menjadi menjadi asam asam amino.amino.

2. Amilase pankreas 2. Amilase pankreas

Seperti amylase liur, amylase pankreas juga berperan pentinga dalam Seperti amylase liur, amylase pankreas juga berperan pentinga dalam

pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida. pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida. Amylase disekresikan melalui getah pankreas dalam bentuk aktif karena Amylase disekresikan melalui getah pankreas dalam bentuk aktif karena amylase tidak embahayakan sel-sel sekretorik.

amylase tidak embahayakan sel-sel sekretorik. 3. Lipase Pankreas

(2)

lipase pankreas sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim yag disekresikan di seluruh sistem pencernaa yang dapat menuntaskan pencernaan lemak . Lipase pankreas yang menghidrolisis gliserida makanan menjadi

monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap. Seperti amylase. Lipase disekresikan dalam bentuk aktif karena tidak ada risiko pencernan-sendiri pankreas oleh lipase.

SEKRESI ALKALI ENCER PANKREAS

Enzim-enzim pankreas berfungsi optimal dalam lingkungan yang netral atau sedikit basa, namun isi lambung yang masuk ke duodenum di sekitar tempat enzim-enzim pankreas masuk ke duodenum bersifat sangat asam. Penting sekali bahwa kimus yang sangat asam ini harus seger dinetralkan di lumen duodenum, bukan saja agar enzim-enzim pankreas berfungsi optimal tetapi juga untuk

mecegah kerusakan mukosa duodenum oleh asam. Oleh karena itu, cairan alkalis (yang kaya NaHCO3) yang disekresikan oleh pankreas kedalam lumen duodenum melakukan funsi penting yaitu menetralkan kimus asam yang akan dikosongkan ke duodenum dari lambung. Sekresi NaHCO3 encer tersebut hingga saat ini merupakan komponen sekresi pankreas terbesar. Volume sekresi

pankreas berkisar antara 1 dan 2 liter per hari, bergantung pada jenis dan derajat stimulasi.

SISTEM EMPEDU

Selain getah pankreas, produk sekrertori lain yang mengalir ke lumen duodenum adalah empedu. Sistem empedu mencakup hati, kandung empedu dan duktus-duktus terkait.

Hati adalah organ metabolic terbesar dan terpenting dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem pencernaan unuk sekresi garam empedu, tetapi juga melakukan berbagai fungsi lain, mencakup hal-hal berikut :

(3)

1. Pengolahan metabolik kategori nutiren utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah penyerapn mereka dari saluran pencernaan.

2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormone serta obat dan senyawa asing lainnya

3. Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk pembekuan

darah serta untuk mengangkut hormon tyroid, steroid, dan kolesterol darah.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.

5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal.

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang, berkat adanya makrofag residen.

7. Eksresi kolesterol dan bilirubin, yang terakhir adalah produk penguraian yang berasal dari dekstrusi sel darah merah.

Getah empedu disekresikan oleh hati dan dibelokkan ke kandung empedu diantara waktu makan. Empedu kemudian disimpan dan dipekatkan di dalam kandung empedu. Setelah makan, empedu masuk ke duodenum akibat

kombinasi edek pengosongan kandung empedu dan peningkatan sekresi

empedu oleh hati. Jumlah empedu yang disekresikan per hari berkisar dari 250 ml sampai 1 liter, bergantung pada derajat rangasangan. (Sherwood:2001)

Getah empedu mengandung garam empedu yang berfungsi mengemulsi lemak (sebagai deterjen) yang bertujuan agar lemak dapat bercampur dengan air

(enzim), sehingga lemak dapat dicerna oleh enzim). Absorbsi vitamin ADEK juga memerlukan bantuan garam empedu, jika tidak terdapat garam empedu akan menyebabkan defisiensi vitamin ADEK.

(4)

BILIRUBIN

Bilirubin, konstituen utama empedu, sama sekali tidak berperan dalam

pencernaan, tetapi merupakan salah satu dari produk sisa yang diekskresikan dalam empedu. Bilirubun adalah pigmen empedu utama yang berasal dari

penguraian sel darah merah yang usang. Bilirubin merupakan produk akhir yang dihasilkan oleh oenguraian bagian hem (mengandung besi) dari hemoglobin yang terkandung di dalam sel-sel darah merah tersebut. Bilirubin ini

diekskresikan dari darah oleh hepatosit dan secaraaktif dieksresikan ke dalam empedu.

Di dalam saluran pencernaan, bilirubun mengalami modifikasi oleh enzim-enzim bakteri yang kemudian menyebabkan tinja berwarna coklat khas. Jika tidak

terjadi sekskresi bilirubin, feses akan berwarna putih keabu-abuan. Dalam keadaan normal, sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi kebali ke dalam darah yang kemudian dikeluarkan melalui urine. Bilirubin ini memberi warna kuning pada cairan kemih.

(5)

Sekresi empedu dapat ditingkat melalui mekanisme kimiawi, hormonal, dan saraf.

* Mekanisme kimiawi (garam empedu). Setiap bahan yang meningkatkan sekresi empedu oleh hati disebut koleretik. Koleretik paling kuat adalah garam empedu itu sendiri. Diantara waktu makan, empedu disimpan dalam kandung empedu , tetapi selama makan empedu dikosongkan dari kandung empedu untuk dialirkan ke duodenum sewaktu kandung empedu berkontraksi. Setelah berpartisipasi dalam pencernaan dan penyerapan lemak, garam-garam empedu direabsorpsi dan dikembalikan oleh sirkulasi entherohepatik ke hati, tempat mereka berfungsi sebagai koleretik kuat untuk merangsang sekresi empedu lebih lanjut. Dengan demikian, selama makan, sewaktu garam empedu

dibutuhkan dan sedang dipakai, sekresi empedu oleh hati dipacu.

* Mekanisme hormonal (sekretin). Selain menigkatkan sekresi NaHCO3 encer oleh pankreas, sekretin juga merangsang sekresi empedu alkalis encer oleh duktus hati tanpa disertai peningkatan garam empedu.

* Mekanisme saraf (saraf vagus). Stimulasi terhadap saraf vagus hati hanya sedikit berperan meningkatkan sekresi empedu selama fase sefalik pencernaan. Mekanisme saraf meningkatkan aliran empedu hati sebelum makanan mencapai lambung atau khusus. (Sherwood; 2010

(6)

Sistem pencernaan manusia terbagi menjadi dua yang saling bergantung dan bekerja sama. Bagian pertama adalah saluran pencernaan. Terdiri dari susunan organ-organ pencernaan yang dilewati makanan. Saluran pencernaan manusia secara berurutan terdiri atas rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan rektum (anus).

Bagian kedua sistem pencernaan manusia adalah kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan membantu pemecahan zat makanan dan penyederhanaan senyawa melalui berbagai enzim yang dikeluarkan di saluran pencernaan. Berikut ini

adalah kelenjar pencernaan yang berada dalam sistem pencernaan manusia dan beberapa enzim yang dihasilkan.

Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah adalah kelenjar pencernaan pertama yang dijumpai ketika makanan masuk ke dalam rongga mulut. Kelenjar ludah menghasilkan mukus dan enzim amilase saliva (ptialin). Menurut letaknya, kelenjar ludah terdiri atas empat pasang.

1. Glandula parotis, merupakan kelenjar yang terletak di bawah telinga. Glandula parotis bermuara di dekat gigi molar bagian atas yang kedua.

2. Glandula submandibularis, terletak di bawah rahang dan bermuara di dekat pangkal lidah. Kelenjar ini menghasilkan lebih dari 70 persen saliva.

3. Glandula subligualis, terletak di bawah lidah kita. Muara kelenjar ini berada di dekat pangkal lidah.

(7)

4. Glandula liur minor, tersebar di rongga mulut. Menurut penelitian, rongga mulut memiliki lebih dari 600 kelenjar liur minor dengan diameter masing-masing 1 hingga 2 mm.

Kelenjar Lambung

Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti pepsin, renin, dan HCl atau asam klorida. Pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung merupakan cikal bakal enzim pepsin. Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak refleks yang timbul ketika masuknya makanan ke dalam lambung. Asam lambung juga dipengaruhi oleh hormon gastrin yang keluar melalui dinding-dinding lambung.

Kelenjar Hati

Hati atau hepar adalah kelenjar paling besar di dalam tubuh manusia. Fungsi hepar sebagai kelenjar, di antaranya sebagai berikut.

* Hati menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksokrin.

* Hati mampu menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan albumin.

* Hepar bertugas mensintesis protein dari cairan darah dan mampu menjadi bengkel sel darah merah yang rusak atau mati.

* Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat-zat beracun di dalam pencernaan.

* Hati mampu menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea sehingga menetralisasi racun di dalam tubuh.

Pankreas

Kelenjar pankreas berada di antara lambung (ventrikulus) dan usus halus. Pankreas menghasilkan beberapa enzim pencernaan makanan, di antaranya protease, nuklease, amilase, dan lipase. Keluarnya enzim dari pankreas

bergantung pada aktivitas hormon sekretin yang dihasilkan oleh usus dua belas jari (duodenum) pada saat makanan masuk ke dalamnya.

(8)

Kelenjar dalam Usus Halus

Enzim yang dihasilkan, antara lain enterokinase, erepsin (peptidase), maltase, sukrase, laktase, nuklease, dan lipase. Hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum mempengaruhi keluarnya enzim-enzim tersebut sehingga

mempermudah penyerapan sari-sari makanan.

Kelenjar Pencernaan (Pankreas, Empedu)

KELENJAR PENCERNAAN Sekresi Pankreas

Pankreas memiliki kelenjar endokrin dan eksokrin. Bagian yang predominan adalah kelenjar eksokrin, yang terdiri atas kelompok-kelompok sel sekretorik seperti anggur yang membentuk kantung-kantung (asinus). Kelenjar

endokrinnya terdiri atas pulau-pulau Langerhans yang tersebar di seluruh pankreas.

Kelenjar eksokrin pankreas mensekresikan: 1. Enzim pankreas, oleh sel-sel asinus.

Enzim proteolitik: tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase. 

Tripsinogen merupakan bentuk inaktif yang ketika disekresikan ke lumen duodenum akan diaktifkan oleh enterokinase di usus halus menjadi tripsin.

Tripsin kemudian mengubah kemotripsinogen dan prokarboksipeptidase menjadi kimotripsin dan karboksipeptidase. Tiap-tiap enzim proteolitik tersebut

menyerang ikatan peptida yang berbeda. Produk akhir yang dihasilkan adalah campuran asam amino dan rantai peptida pendek.

Amilase pankreas 

(9)

Mengubah polisakarida menjadi disakarida maltosa. Amilase disekresikan dalam bentuk aktif karena tidak membahayakan sel-sel sekretorik.

Lipase pankreas 

Lipase menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diabsorbsi. Defisiensi enzim pankreas

menyebabkan maldigesti lemak yang serius, sehingga dapat menimbulkan steatorea (kelebihan lemak pada feses).

2. Alkali encer, oleh sel-sel duktus yang melapisi duktus pankreatikus.

Cairan alkalis ini kaya akan NaHCO3. Fungsinya untuk menetralkan kimus yang asam dari lambung, karena enzim-enzim pankreas bekerja dengan baik pada pH netral atau sedikit basa.

Regulasi

Selama fase sefalik pencernaan, terjadi sekresi pankreas dalam jumlah kecil, yang diinduksi oleh sistem parasimpatis, disertai peningkatan lebih lanjut selama fase lambung sebagai respon terhadap gastrin. Namun, stimulasi utama untuk sekresi pankreas terjadi selama fase usus, yang diregulasi oleh hormon sekretin dan kolesistokinin.

Sekretin 

Sekretin disekresikan terutama bila ada stimulus asam di duodenum. Sekretin diangkut dalam darah ke pankreas dan bekerja meningkatkan sekresi cairan alkali ke duodenum. Jumlah sekretin yang dikeluarkan setara dengan jumlah asam yang masuk ke duodenum.

Kolesistokinin (CCK) 

Disekresikan terutama bila ada stimulus berupa lemak dan protein. CCK akan menstimulasi pankreas untuk meningkatkan sekresi enzim-enzim pank reas. Ketiga jenis enzim pankreas terkemas bersama-sama dalam granula zimogen, sehingga semua enzim pankreas dibebaskan jika granula tersebut mengalami eksositosis.

Sekresi Empedu

Sistem empedu mencakup hati, kandung empedu, dan duktus-duktus terkait.

Hati

Hati penting bagi sitem pencernaan, terutama untuk sekresi garam empedu. Fungsi lain dari hati, yaitu:

(10)

1. Pengolahan metabolik karbohidrat, protein, dan lemak setelah diabsorbsi. 2. Detoksifikasi zat-zat sisa serta senyawa-senyawa asing.

3. Sistesis berbagai protein plasma.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin. 5. Pengaktivan vitamin D (dilakukan bersama-sama dengan ginjal).

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang (oleh makrofag) 7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin.

Tiap-tiap sel hati mampu melaksanakan berbagai tugas metabolik di atas,

kecuali aktivitas fagositik yang dilakukan oleh sel Kupffer. Setiap hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari 2 sumber: darah vena dari saluran

pencernaan, dan darah arteri dari aorta, melalui sistem porta hati. Di dalam hati, arteri hepatika dan vena porta bercabang-cabang menjadi jaringan kapiler

(sinusoid hati) yang memungkinkan pertukaran antara darah dan hepatosit, sebelum mengalirkan darah ke vena hepatika. Zat-zat makanan yang telah diabsorbsi dibawa ke hati lebih dulu untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum masuk ke sirkulasi umum.

Hepatosit terus-menerus mengeluarkan empedu ke dalam kanalikulus biliaris, kemudian mengalir melalui duktus biliaris. Duktus biliaris dari berbagai lobulus hati menyatu dan membentuk duktus biliaris komunis, yang menyalurkan

empedu dari hati ke duodenum. Lubang duktus biliaris komunis dikontrol oleh sfingter Oddi, yang mencegah empedu memasuki duodenum, kecuali selama ingesti makanan. Apabila sfingter tertutup, empedu akan dibelokkan ke kandung empedu untuk disimpan dan dipekatkan diantara waktu makan. Jumlah empedu yang disekresikan per hari berkisar dari 250 ml-1 liter.

Empedu memiliki 6 kandungan utama: (1) garam empedu, (2) lesitin, (3) ion bikarbonat dan garam lainnya, (4) kolesterol, (5) pigmen empedu dan sejumlah kecil sisa metabolisme lainnya, dan (6) trace metals. Garam empedu dan lesitin disintesis di hati untuk membantu mengemulsi lemak di usus halus. Ion

bikarbonat berfungsi menetralisasi keasaman di duodenum. Tiga komponen empedu yang terakhir diekstraksi dari darah dan diekskresikan melalui empedu.

Garam Empedu

Garam empedu adalah turunan kolesterol. Setelah ikut serta dalam pencernaan lemak, sebagian besar garam empedu direabsorbsi ke dalam darah oleh

mekanisme transport aktif khusus yang terdapat di ileum terminal. Setelah itu, garam empedu dikembalikan melalui sistem porta hepatika ke hati, lalu

(11)

komponen empedu yang lain) antara usus halus dan hati ini disebut sirkulasi enterohepatik.

Garam empedu membantu pencernaan dan penyerapan lemak melalui efek deterjen dan pembentukan misel. Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globulus-globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak, yang terdiri dari banyak butir lemak kecil yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian, luas permukaan untuk aktivitas lipase menjadi lebih besar sehingga pencernaan lemak jadi lebih cepat. Fungsi ini dapat

dilakukan karena garam empedu terdiri atas bagian yang larut lemak dan larut air. Bagian yang larut air akan mencegah droplet-droplet lemak kecil kembali menyatu menjadi globulus lemak yang besar. Lipase tidak dapat langsung berikatan dengan permukaan garam empedu, sehingga harus dibantu oleh collipase yang dihasilkan di pankreas.

Garam empedu bersama kolesterol dan lesitin berperan penting untuk

penyerapan lemak melalui pembentukan misel. Lesitin memiliki bagian yang larut lemak dan larut air, sementara kolesterol hampir tidak dapat larut dalam air. Dalam suatu misel, garam empedu dan lesitin menggumpal dalam

kelompok-kelompok kecil dengan bagian larut lemak berkumpul di tengah membentuk inti hidrofobik, sedangkan bagian larut air membentuk selaput hidrofilik di bagian luar. Misel meupakan vehikulum yang praktis untuk

mengangkut bahan-bahan yang tidak larut air di dalam lumen yang banyak

mengandung air. Bahan yang diangkut dengan misel berupa produk pencernaan lemak dan vitamin-vitamin larut lemak. Jika tidak menumpang di misel ini,

nutrient-nutrien tersebut akan terapung di permukaan kimus (seperti minyak terapung di atas air).

Sekresi empedu dapat ditingkatkan melalui 3 mekanisme:

1. Mekanisme kimiawi (garam empedu). Koleretik adalah bahan yang

meningkatkan sekresi empedu. Koleretik terkuat adalah garam empedu. Selama makan (sewaktu garam empedu sedang dipakai) sekresi empedu ditingkatkan. 2. Mekanisme hormonal (sekretin). Sekretin merangsang sekresi empedu alkalis encer tanpa disertai peningkatan garam empedu.

3. Mekanisme saraf (nervus vagus). Stimulasi nervus vagus hati hanya sedikit meningkatkan sekresi empedu selama fase sefalik pencernaan.

Bilirubin

Bilirubin adalah komponen utama empedu, tetapi tidak berperan dalam proses pencernaan. Bilirubin adalah pigmen empedu utama yang berasal dari

penguraian bagian heme (mengandung besi) dari hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah. Bilirubin diekstraksi dari darah oleh hepatosit dan secara aktif diekskresikan ke dalam empedu. Warna bilirubin yang kuning akan

(12)

feses. Sejumlah kecil bilirubin direabsorbsi ke dalam darah dan dikeluarkan melalui urin, sehingga urin berwarna kuning.

Penimbunan bilirubin di tubuh menyebabkan ikterus (jaundice). Ikterus dapat ditimbulkan oleh 3 mekanisme:

1. Ikterus prahepatik (hemolitik)  disebabkan oleh penguraian (hemolisis) berlebihan sel darah merah, sehingga hati menerima lebih banyak bilirubin. 2. Ikterus hepatik  terjadi jika hati sakit dan tidak mampu menangani beban normal bilirubin.

Ikterus pascahepatik (obstruktif)  terjadi jika duktus biliaris tersumbat (misalnya oleh batu

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja 5 (lima) Unit Layanan Pengadaan Kordinator Wilayah Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara menetapkan Pemenang pada Paket tersebut di atas sebagai berikut

Merumuskan arahan peningkatan pelayanan kereta komuter Surabaya-Lamongan dari segi pelayanan internal dan eksternal berdasarkan preferensi pengguna dengan

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.. ORGANISASI

Menyajikan data dan grafik hasil percobaan gerak benda untuk menyelidiki karakteristik GLB dan GLBB berikut makna fisisnyaG. Karakteristik GLB dan

Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pityrosporum ovale lebih banyak tumbuh pada media Sabouraud Dektrose Agar olive oil yang ditambahkan dengan air

2.1 cemaran mikroba kontaminan jasad renik/mikroba pada daging, telur dan susu, serta hasil olahannya yang dapat merusak produk dan atau membahayakan kesehatan manusia 2.2 daging

Pembelajaran didefinisikan secara istilah sebagai proses memperolehi ilmu pengetahuan dan kemahiran atau sesuatu proses melalui latihan atau pengalaman organisma

Penelitian ini menawarkan cara pengelolaan penyakit VSD dengan pemanfaatan bakteri pemacu pertumbuhan tanaman untuk meningkatkan ketahanan tanaman kakao terhadap