• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan PDU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan PDU"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA

““PDU

PDU

””

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Eva Novianingsih (04)

Eva Novianingsih (04)

TT-2A

TT-2A

PROGRAM STUDI TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNI

TELEKOMUNIKASI

KASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2014

2014

(2)

I.

I. TUJUAN KHUSUSTUJUAN KHUSUS 1.

1. Mampu menghubungkan HP dengan komputerMampu menghubungkan HP dengan komputer 2.

2. Mampu mengkonversi teks yang dikirim dan diterima ke Mampu mengkonversi teks yang dikirim dan diterima ke formatformat Protocol Data Protocol Data Unit (PDU)

Unit (PDU)

II.

II. TUJUAN UMUMTUJUAN UMUM 1.

1. Dapat melakukan instalasi untuk komponen yang tidak terdapat pada DelphiDapat melakukan instalasi untuk komponen yang tidak terdapat pada Delphi (MSCOMM)

(MSCOMM) 2.

2. Dapat membuat program untuk komunikasi antara komputer ke Handphone.Dapat membuat program untuk komunikasi antara komputer ke Handphone. 3.

3. Dapat mengirimkan dan menerima SMS (Dapat mengirimkan dan menerima SMS (Sort Message ServiceSort Message Service) dari komputer.) dari komputer. 4.

4. Dapat merubah format teks ke dalam formatDapat merubah format teks ke dalam format Protocol Data Unit  Protocol Data Unit  ( ( PDU  PDU ) dengan) dengan  program Delphi

 program Delphi

III.

III. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN 1.

1. Program Delphi versi 6 ke atasProgram Delphi versi 6 ke atas 2.

2. Komponen serial (Komponen serial ( MSCOMM  MSCOMM )) 3.

3. Handphone (Handphone (SiemenSiemens types type M35,C45 M35,C45 atau atau A55 A55) ) 1 1 buahbuah 4.

4. Kabel dataKabel data 5.

(3)

IV. DASAR TEORI

A. Protocol Data Unit (PDU)

Format data yang diterima atau yang dikirim handphone berupa Protocol Data Unit  ( PDU ), PDU   yang diterima dari handphone berbeda dengan PDU   yang di kirim, namun tetap menggunakan aturan yang sama. Perbedaannya terutama pada field  yang dikandung,  baik nilai maupun fungsinya. Untuk format PDU   yang dikirim memiliki jumlah header

sebanyak 8 bagian. Berikut ini ke delapan header dari PDU  yang dikirimkan :  Nomor SMS Center  (tergantung operator) Tipe SMS/SM S SUBMIT (8 bit)  Nomor Referensi SMS (8 bit)  Nomor Ponsel Penerima (targantung operator) Bentuk SMS (8 bit) Skema Encoding Data I/O (7 bit / 8  bit) Jangka Waktu Sebelum SMS Expired (8 bit) Isi SMS (jumlah  bit tergantung pada  jumlah karakter

yang dikirim) Gambar 1. Header Protocol  PDU  beserta ukuran bit

1.  Nomor SMSCenter 

Header pertama ini terbagi atas tiga subheader,yaitu:

a. Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center  dalam bilangan heksa.  b. Kode nasional/internasional untuk negara Indonesia

Untuk national , kode subheader-nya adalah 81 Untuk international, kode subheader-nya adalah 91

c.  Nomor SMS-Center -nya sendiri dalam pasangan heksa dibalik-balik

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan F didepannya.

Contoh: nomor SMS-Center   Indosat-IM3 dapat ditulis dengan dua cara sebagai  berikut:

Cara 1 (nasional):

0855000000 diubah menjadi:

a. 0855000000 : ada 5 pasang nomor smsc  b. 81 : 1 pasang

c. 80-55-00-00-00: 5 pasang nomor smsc yang sudah dibalik perpasangan Digabung menjadi: 06818055000000

Total pasangan SMSC dank ode nasional 6 pasang

(4)

Cara 2 (internasional):

a. 62855000000F : ada 6 pasang  b. 91 : ada 1 pasang

c. 26-58-05-00-00-F0 : 6 pasang smsc yang sudah dibalik perpasangan Digabung menjadi 07912658050000F0

Berikut beberapa contoh nomor SMS-Center  operator seluler di Indonesia. Tabel 1.1 Nomor SMSCenter  dengan Cara 1

NO. Operator Seluler SMS-Center    Kode PD U 

1. Telkomsel 0811000000 06818011000000

2. Satelindo 0816124 0581806121F4

3. Excelcom 0818445009 0681081440590

4. Indosat-IM3 0855000000 06818055000000

Tabel 1.2 Nomor SMSCenter  dengan cara 2  NO. Operator Celuler SMS-Center   Kode PDU 

1. Telkomsel 62811000000 07912618010000F0

2. Satelindo 62816124 059126181642

3. Excelcom 62818445009 07912618485400F9

4. Indosat-IM3 62855000000 07912658050000F0

2. Tipe SMS (SMS SUBMIT)

Tipe SMS SUBMIT = 11 (kode pengiriman SMS). 3.  Nomor Referensi SMS

 Nomor referensi dibiarkan 0. Jadi, bilangan heksanya 00. Selanjutnya akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-gateway.

4.  Nomor Ponsel Penerima

Sama seperti menulis PDU   Header untuk SMS-Center , header ini juga terbagi atas tiga  bagian, yaitu:

a. Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksa.  b. Kode nasional/internasional untuk negara Indonesia

c. Untuk nasional, kode subheader-nya: 81

(5)

d. Untuk internasional, kode subheader-nya: 91.

e.  Nomor ponsel yang dituju dalam pasangan heksa dibalik-balik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Contoh:

 Nomor ponsel yang dituju 628129573337 maka dapat ditulis dengan dua cara , yaitu sebagai berikut :

Cara 1 (nasional): 08129573337 diubah menjadi:

a. 0B: ada 11 angka (jumlah bilangan desimal dari nomor tujuan)  b. 81 (subheader nasional)

c. 80-21-59-37-33-F7 (penggabungan nomor tujuan yang dibalik, apabila tertinggal

1 angka maka ditambahkan huruf „F‟ didepanya)

Digabung menjadi:0B818021593733F7

Cara 2: 628129573337 diubah menjadi:

a. 0C: ada 12 angka (jumlah bilangan desimal dari nomor tujuan)  b. 91 (subheader nasional)

c. 26-81-92-75-33-F7 (penggabungan nomor tujuan yang dibalik, apabila tertinggal 1 angka maka ditambahkanhuruf „F‟ didepanya)

Digabung menjadi:0C91261892753373

5. Bentuk SMS

0→ 00→ dikirim sebagai SMS 1→ 01→ dikirim sebagai telex 2→ 02→ dikirim sebagai fax

Dalam hal ini, pengiriman dalam bentuk SMS tentu saja memakai 00. 6. Skema Encoding Data I/O

Ada dua skema, yaitu:

a. Skema 7 bit→ ditandai dengan angka 0→ 00

 b. Skema 8 bit→ ditandai dengan angka lebih besar dari 0 yang diubah ke heksa.

Kebanyakan ponsel/SMS Gateway yang ada di pasaran sekarang menggunakan skema 7  bit sehingga kita menggunakan kode 00.

(6)

Jika bagian ini di-skip, berarti kita tidak membatasi waktu berlakunya SMS, sehingga tidak perlu memberikan nilai apapun di PDU  headernya. Selain dengan cara tersebut juga dapat dilakukan dengan memberikan nilai heksa „FF‟ yang juga berarti memberikan waktu validitas maksimum. Sementara itu, jika kita mengisinya dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke pasangan heksa tertentu, bilangan yang kita berikan tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas SMS tersebut.

8. Isi SMS

Header terdiri atas dua subheader, yaitu: a. Panjang isi (jumlah huruf dari isi)

Misalnya: untuk kata “hello” → ada 5 huruf→ 05  b. Isi berupa pasangan bilangan heksa

Ponsel/SMS Gateway berskema encoding 7 bit berarti jika kita mengetikkan suatu huruf dari keypad-nya, kita telah membuat 7 angka I/O berturutan.

Ada dua langkah yang harus kita lakukan untuk mengkonversi isi SMS, yaitu: Langkah pertama : mengubah menjadi kode 7 bit.

Langkah kedua : mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit, yang diwakili oleh pasangan heksa.

Contoh: untuk kata “hello” Langkah pertama: Bit 7 1 h 110 1000 e 110 0101 l 110 1100 l 110 1100 o 110 1111

(7)

langkah kedua: E 8 h 1 110 1000 3 2 e 00 11 0010 1 9 B l 100 1 1011 00 F D l 1111 1101 100 0 6 o 0000 0 110 1111

Oleh karena total 7 bit x 5 huruf = 35 bit, sedangkan yang kita perlukan adalah 8  bit x 5 bit = 40 bit, maka diperlukan 5 bitdummy yang diisi dengan bilangan 0.

Setiap 8 bit mewakili suatu pasangan heksa. Setiap 4 bit mewakili suatu angka heksa, tentu saja karena secara logika 24= 16. Dengan demikian,maka kata “hello” hasil konversinya menjadiE8329BFD06.

Setelah semua header terbentuk, maka selanjutnya adalah menggabungkan semua header yang terbentuk, Masing-masing header maupun subheader untuk mengirim SMS diatas harus digabungkan menjadi sebuah PDU  yang lengkap.

Contoh: jika mengirimkan kata “hello” ke ponsel nomor 628129573337 lewat SMS-Center   Indosat-M3, denagan waktu valid maksimum, maka  PDU   lengkapnya adalah :

(8)

V. DISKRIPSI PROGRAM

Program ini dibuat agar mahasiswa dapat membuat program untuk komunikasi antara komputer dengan HP menggunakan MSCOMM dengan menggunakan format PDU. Program ini juga mempermudah kita untuk mengirimkan dan menerima SMS dari komputer. VI. FLOWCHART FLOWCHART START Pilih Metode Konversi Nasional Subheader dan Format SMS Center Nasional Subheader dan Format SMS Center Internasional Pilih Operator Seluler  Masukkan Nomor HP Tujuan Masukkan Pesan Teks Generate Kode PDU FINISH Teks ke PDU START

 Ambil PDU dari Operator pada

PDU lengkap  Ambil Hasil Konversi PDU

Lengkap

 Ambil PDU dari Nomor HP pada PDU Lengkap

 Ambil PDU dari pesan teks pada PDU Lengkap Rekonvert masing-masing PDU FINISH PDU ke Teks

(9)

VII. LISTING PROGRAM

unit Unpdu;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls; type TForm1 = class(TForm) Label1: TLabel; Panel1: TPanel; Label2: TLabel; Label3: TLabel; Label4: TLabel; Label5: TLabel; Edhasil: TEdit; Edno: TEdit; Edhasil2: TEdit; Label6: TLabel; Label8: TLabel; Label9: TLabel; Memo2: TMemo;

(10)

btkonversi: TButton;  bthapus: TButton;  btexit: TButton; Memo3: TMemo; edsms: TEdit; Memo1: TMemo; Label7: TLabel; Memo4: TMemo;  btkonversi2: TButton;

// procedure Label6Click(Sender: TObject); // procedure Edhasil2Change(Sender: TObject); // procedure btexitClick(Sender: TObject); // procedure EdsmsChange(Sender: TObject); // procedure Label2Click(Sender: TObject); // procedure EdhasilChange(Sender: TObject);

 procedure btkonversiClick(Sender: TObject); // procedure EdnoChange(Sender: TObject);

 procedure bthapusClick(Sender: TObject);  procedure btexitClick(Sender: TObject);

 procedure btkonversi2Click(Sender: TObject);  procedure Memo1Change(Sender: TObject); // procedure Memo1Change(Sender: TObject);

 private

{ Private declarations }  public

(11)

{ Public declarations } end; var Form1: TForm1; t_biner,t_heksa:string; implementation {$R *.dfm}  procedure kebiner1(t_Hexa:string); var data : string;  begin data := t_hexa;

if data = '0' then data :='000'; if data = '1' then data :='001'; if data = '2' then data :='010'; if data = '3' then data :='011'; if data = '4' then data :='100'; if data = '5' then data :='101'; if data = '6' then data :='110'; if data = '7' then data :='111'; if data = '8' then data :='1000';

(12)

t_biner := data; end;

 procedure kebiner2 (t_Hexa:string); var

data : string;  begin

data := t_hexa;

if data = '0' then data :='0000'; if data = '1' then data :='0001'; if data = '2' then data :='0010'; if data = '3' then data :='0011'; if data = '4' then data :='0100'; if data = '5' then data :='0101'; if data = '6' then data :='0110'; if data = '7' then data :='0111'; if data = '8' then data :='1000'; if data = '9' then data :='1001'; if data = 'A' then data :='1010'; if data = 'B' then data :='1011'; if data = 'C' then data :='1100'; if data = 'D' then data :='1101'; if data = 'E' then data :='1110'; if data = 'F' then data :='1111'; t_biner := t_biner+data;

(13)

end;

 procedure keheksa (data:string); var

temp : string;  begin

temp :=data;

if temp = '0000' then temp :='0'; if temp = '0001' then temp :='1'; if temp = '0010' then temp :='2'; if temp = '0011' then temp :='3'; if temp = '0100' then temp :='4'; if temp = '0101' then temp :='5'; if temp = '0110' then temp :='6'; if temp = '0111' then temp :='7'; if temp = '1000' then temp :='8'; if temp = '1001' then temp :='9'; if temp = '1010' then temp :='A'; if temp = '1011' then temp :='B'; if temp = '1100' then temp :='C'; if temp = '1101' then temp :='D'; if temp = '1110' then temp :='E'; if temp = '1111' then temp :='F'; t_heksa := temp+t_heksa;

(14)

 procedure sms_center(data:string); var jumlah_pasangan,a:integer;

nomer,kode,temp:string;  begin

a:=1;

if length(data) mod 2=1 then data:=data+'F'; nomer:=data;

temp:=data;

if nomer [1]='0' then kode:='81' else kode:='91';  jumlah_pasangan:=length(data)div 2+1; while(a<=length(data)+2) do  begin nomer[a+1]:=temp[a]; nomer[a]:=temp[a+1]; a:=a+2; end; form1.Edhasil.Text:='0'+inttostr(jumlah_pasangan)+kode+nomer; end;  procedure nomer_penerima(data:string); var a:integer; nomer,kode,temp,jumlah_nomer:string;  begin a:=1;

(15)

  nomer:=data;

 jumlah_nomer:=inttohex(length(data),1); if length(data)mod 2=1 then data:=data+'F'; nomer:=data;

temp:=data;

if nomer[1]='0'then kode:='81' else kode:='91'; while(a<=Length(data)+2)do  begin nomer[a+1]:=temp[a]; nomer[a]:=temp[a+1]; a:=a+2; end; form1.Edhasil2.Text:='0'+jumlah_nomer+kode+nomer; end;  procedure text2pdu(data:string); var jumlah_kata,pesan,hexa,temp,temp2:string; a,b,c:integer;  begin  b:=0;c:=0;  jumlah_kata:=inttohex(length(data),1);

if length(jumlah_kata)<2 then jumlah_kata:='0'+jumlah_kata;  pesan:=data;

for a:=length(pesan) downto 1 do  begin

(16)

  hexa:=inttohex(ord(pesan[a]),2); kebiner1(hexa[1]);

kebiner2(hexa[2]); temp:=temp+t_biner; end;

if length(temp) mod 8 <>0 then  begin  b:=length(pesan); if b>8 then b:=b mod 8; for a:=1 to b do  begin temp:='0'+temp; end; end;  b:=0;temp2:='';hexa:='';

for a:=length(temp) downto 1 do  begin temp2:=temp[a]+temp2; inc(b); if b>=4 then  begin  b:=0; keheksa(temp2); inc(c); temp2:='';

(17)

if c>=2 then  begin hexa:=hexa+t_heksa; c:=0; t_heksa:=''; end; end; end; form1.memo2.Text:=jumlah_kata+hexa; end;

 procedure TForm1.btkonversiClick(Sender: TObject); const tipe_sms='11'; no_ref='00';  bentuk_sms='00'; //sms encoding='00'; //7bit expired='FF'; //maksimum  begin sms_center(edsms.Text); nomer_penerima(edno.Text); text2pdu(memo1.Text);

(18)

memo3.Text:=edhasil.Text+tipe_sms+no_ref+edhasil2.Text+bentuk_sms+encoding+expired+m emo2.Text;

end;

//procedure Tform1.edsmsKeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); //begin // if key=chr(vk_return) then // begin // konversiClick(self); // end; //end;

 procedure TForm1.bthapusClick(Sender: TObject);  begin edsms.Clear; edhasil.Clear; edno.Clear; edhasil2.Clear; memo1.Clear; memo2.Clear; end;

(19)

//procedure TForm1.Memo1KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); //begin // if key=chr(vk_return) then // begin // Konversiclick(self); // key:=chr(vk_back); // end; //end;

 procedure TForm1.btexitClick(Sender: TObject);  begin

Application.Terminate end;

 procedure TForm1.btkonversi2Click(Sender: TObject); const tipe_sms='11'; no_ref='00';  bentuk_sms='00'; //sms encoding='00'; //7bit expired='FF'; //maksimum  begin memo4.Text:=edsms.Text+tipe_sms+no_ref+edno.Text+bentuk_sms+encoding+expired+memo 1.Text;

(20)

end;

 procedure TForm1.Memo1Change(Sender: TObject);  begin

end;

(21)
(22)

IX. KESIMPULAN

1. Kita dapat mempelajari bahasa pemrograman Delphi antara pc to HP dengan menggunakan MSCOMM dengan format PDU

2. Kita dapat mengetahui bagian-bagian atau header untuk mengirim maupun menerima  pesan seperti Nomor SMS Center Tipe SMS, Nomor Referensi SMS, Nomor Ponsel

Penerima, Bentuk SMS, Skema encoding Data I/O, jangka waktu sebelum SMS expired, dan isi SMS.

Gambar

Gambar 1. Header Protocol  PDU  beserta ukuran bit
Tabel 1.1 Nomor SMS Center  dengan Cara 1 NO.  Operator Seluler  SMS- Center     Kode PD U 

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin menguji daya antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah ( Piper crocatum ) terhadap Enterococcus faecalis sebagai

Berdasarkan hasil penelitian, nilai NPO bisa mencapai 10% sampai 30% dari Total biaya produksi (Public Private Partnerships for Social Responsibility and

Menunda kerusakan buah sawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) dengan berbagai lama penyinaran UV-C dan penyimpanan pada

diberikan pakan standar dan minum ad libitum. e) Setelah 30 hari masing-masing mencit ditimbang berat badannya. f) Mencit balb/c dimatikan dengan cara dislokasi leher. Sampel hepar

32 31 Genetik Imunologi Psikologi Lingkungan Gaya hidup Polutan Alergen Jenis kelamin Usia Riwayat atopi Dermatitis atopik. UKK Lokasi

Bersama ini kami sampaikan bahwa telah terjadi kesalahan dalam penerbitan ...*) atas ... **) Nilai ...*). Berkenaan dengan hal tersebut, kami mohon untuk dilakukan

Pengaruh penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan pada divisi manajemen sumber daya manusia di PT Inti (Persero) Bandung..

(3) Dalam hal pada Perwakilan Republik Indonesia belum ada Pejabat Imigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penerbitan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk