W
MENTERIPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REF'ORMASI BIROKRASI
REPTJBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
40
TAHUN 2012 TENTANGJABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
Menimbang
Mengingat
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
i
a.
bahwa
dalam
rangka
pengembangan
karier
danpeningkatan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil yang
menjalankan tugas.
pengawasandan
pengendalianpelaksanaan
peraturan
perundang-undangan bidang kepegawaian,perlu
menetapkanJabatan
FungsionalAuditor
Kepegawaian dan Angka Kreditnya;b.
bahwa
berdasarkan pertimbangan
sebagaimanadimaksud pada
huruf a perlu
menetapkan PeraturanMenteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
danReformasi
Birokrasi
Republik
Indonesia
tentangJabatan
FungsionalAuditor
Kepegawaiandan
Angka Kreditnya;:
1,
Undang-Undang Nomor 8Tahun
1974 tentangPokok-Pokok
Kepegawaiah (Lembaran
Negara
RepublikIndonesia
Tahun
1974
Nomor
55,
TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
3O41),sebagaimana
telah diubah
dengan
Undang-UndangNomor
43 Tahun
1999
(Lembaran Negara RepublikIndonesia
Tahun
1999 Nomor
169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);2.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2OO4 i".rtu,.rgPemerintahan Daerah (Lembaran Negara
RepublikIndonesia
Tahun
2OO4
Nomor
125,
TambahanLembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor
4437) sebagaimanatelah dua
kali
diubah terakhir
denganUndang-Undang
Nomor 12
Tahun 2008
(LembaranNegara
Republik
IndonesiaTahun 2008
Nomor
59,Tambahan
Lembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor 4844):-2-3.
Peraturan Pemerintah Nomor4
Tahun
1966 tentangPemberhentian/pemberhentian Sementara
pegawaiNegeri
Sipil
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
1966 Nomor7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797);4.
Peraturan Pemerintah Nomor 16Tahun
1994 tentangJabatan
Fungsional pegawai NegeriSipil
(Lembaran NegaraRepublik
IndonesiaTahun
1994 Nomor
22,Tambahan Lembaran Negara
Republik
IndonesiaNomor
3547)
sebagaimanatelah diubah
denganPeraturan
Pemerintah
Nomor
40
Tahun
2O1O(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
20lONomor
51,
Tambahan Lembaran Negara
RepubiikIndonesia Nomor S 12l);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 97Tahun
200O tentangFormasi
pegawai Negeri
Sipil
(Lembaran
NegaraRepublik
Indonesia
Tahun
2OOO
Nomor
Lg4,Tambahan Lembaran Negara
Repubiik
IndonesiaNomor 4015),
sebagaimanatelah diubah
denganPeraturan
pemerintah
Nomor
54
Tahun
ZSOS (Lembaran Negara
Republik Indonesia
Tahun
2OO3Nomor 122,
TambahanLembaran
Negara RepublikIndonesia Nomor 4332);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 9g Tahun 2O0O tentang Pengadaan pegawai NegeriSipil
(Lembaran NegaraRepublik
Indonesia
Tahun
2OOONomor
I9S.Tambahan Lembaran Negara
Republik
IndonesiaNomor 4016),
sebagaimanatelah
diubah
denganPeraturan
pemerintah
Nomor
11
Tahun
2OO2
(Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun
2OO2Nomor
31,
Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor 4192);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentangKenaikan Pangkat
pegawaiNegeri
Sipil
(LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun
2OOONomor
196,Tambahan Lembaran Negara
Republik
IndonesiaNomor 4012),
sebagaimanatelah diubah
denganPeraturan
Pemerintah
Nomor
12
Tahun
2OO2.(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
2002Nomor
32,
Tambahan Lembaran Negara
RepublikIndonesia Nomor 4193);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentangPendidikan
dan
pelatihan
Jabatan
pegawai
Negerl
Sipil
(Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Tahun2000
Nomor
1gg,
Tambahan Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 4019:
-J-9.
peraturan
pemerintah Nomor9
Tahun
2OO3 tentang
Wewenang
pengangkatan,
pemindahan,
dan pemberhentian pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O3 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
4263)sebagaimana
teiah diubah
dengan
peraturanpemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9
(Limbaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);
lO.
peiaturan
pemerintah Nomor 53Tahun
2010 tentangDisiplin
pegawai
Negeri
Sipil
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 5135); 11.
peraturan
presiden Nomor42
Tahun
2OOgtentang
pembentukan
dan
Organisasi Kementerian
Negara sebagaimana telah diubah dengan peraturan presiden Nomor 91 Tahun 201l;
12.
peraturan
presidenNomor
24
Tahun
2O1Otentang
Kedudukan, T\:gas,
dan Fungsi
KementerianN"g.r"
serta Susunan Organisasi, T\:gas, Dan Fungsi Eselon
I
Kementerian Negara SebagaimanafeUt
OiuUafr Dengan peraturan presiden Nomor 92 Tahun2011;
lS.
Keputusan presiden Nomorg7 Tahun
1999tentang Rumpun Jabatan Fungsional pegawai Negeri Sipil;
Memperhatikan
:
Usul
dan
pertimbangan Kepala
Badan
KepegawaianNegara
dengan
surat
Nomor:
K.26_gO /V.iL_-ZOe/gg
tanggal 2g Januari 201 1 :
,
MEMUTUSKAN:MenetapKan
:
PERATURANMENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATURNEGARA
DAN
REFORMASI BIROKRASI
REPU;LIKINDONESIA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
ReformasiBirokrasi Republik indonesia ini yang aimaksua derlgan,"
1.
Jabatan
F\rngsional
-Auditor
Kepegawaian
adalah
jabatan
yangmempunyai
ruang lingkup,
tugas, tanggungiawab, wewenangdan
hakuntuk
melakukan kegiatan
p"rg"*""u.., dan
pe:igendalianpelaksanaan
peraturan
perundang_undangan bidang
-kepiegawaiaa (wasdalpeg) pada instansi pemerintah pusat dana."r"rrl
"."..i"-i?r[.r,
peraturan perundang-undangan.2.
Auditor
Kepegawaianadalah
pegawai Negerisip
(pNS)yang
d.iberitugas, tanggungjawab, wewenang,
dan hak
secarapenuh
oleh pejabatyang
berwenanguntuk
melakukan kegiatan wasdalpeg,pada
inslansipemerintah
pusat
dan
daerah,
sesuai denganperaturan
perundang-undangan.3.
Wasdalpegadalah seluruh
proses kegiatan memeriksa,mengevaluasi,
memantau
dan
melakukan tindakan
korektif
terhadap
peltsanaan
peraturan
perundang-undangan
bidang
kepegawaian
yang
dapat
dilakukan secara reguler, reviu dan investigasi.
wasdalpeg kompleksitas rendah adalah pelaksanaan kegiatan
wasdalpeg
yang memerlukan analisis
dan
pertimbangan profesiorr.ty"rrg
,"rrA*r]
disertai dengan supervisi yang ketat.
Wasdalpeg kompleksitas tinggi adalah pelaksanaan
kegiatan wasdalpeg
yang
memerlukananalisis dan
pertimbanganprofesion"t yang
tir:'ggi
disertai dengan supervisi yang ketat.
Angka IGedit adalah satuan
nilai dari tiap
butir
kegiatan dan/atau
akumulasi
nilai
butir-butir
kegiatany"rg
h*"
dicapai oleh Auditor
Kepegawaian dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
Tim Penilai Angka Kredit Auditor Kepegawaian yang selanjutnya disebut
Tim
Penilai
Auditor
Kepegawaian,adalah
ti*
y*r,g
dibentuk
dan
ditetapkan
oleh
pejabat
yang
berwenang,
dan
L".t
g."
untuk
memberikan pertimbangan
dan
menilai prestasi
kerja
Auditor
Kepegawaian.
BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, WEWENANG
Pasal 2
Jabatan
Fungsional
Auditor
Kepegawaiantermasuk
dalammanajemen. 5. 6. 7.
rumpun
pasal 3(l)
Jabatan
Fungsional
Auditor
Kepegawaianpelaksana
teknis
di
bidang
wasdalpegpemerintah.
(2) Jabatan Fungsionar
Auditor
Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier.Pasal 4
(1)
Tugas pokok Auditor Kepegawaian adalah melaksanakan wasdalpeg. pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),mendapat
surat tugas dari pimpinan
unit
(2)
Dalam melaksanakan tugasAuditor
Kepegawaian harus wasdalpeg masing-masing.berkedudukan
sebagaidi
lingkungan
instansiPasal 5
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud
dalam pasal 4.Auditor Kepegawaian berwenang:
a'
meminta
keteranganatau
dokumen/bahan/ data.serta informasi
daripejabat yang berwenang;
b'
menetapkan
jenis
keterangan
atau
dokumen/bahan/data
serta informasi yang diperlukan dalam wasdalpeg;
c.
mengamankan dokumen/bahan/data
yang
terkait
dengan
obyekwasdalpeg;
d.
memeriksa
dan
meneliti
secara
fisik
setiapdokumen/bahan/data
yang
berada
dalamkepegawaian; dan
Kelerangan
ataupengadministrasian
e.
melaksanakan
kewenanganlain
yang diberikan
oleh
pejabat
yangberwenang dalam lingkup wasdalpeg. Pasal 6
(1)
Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
dan
kewenangan
sebagaimariadimaksud dalam pasal
4
dan
pasal
S, Auditor
Kepegawaian harusberdasarkan
pada
pedomanaudit
kepegawaian,Standar
Operasional dan Prosedur (SOp), dan kode etik Auditor Kepegawaian.(2)
Auditor
Kepegawaian daram meraksanakan tugasnya bertanggungjawabsecara
hirarki
kepada pimpinan instansi yang bersangkutan.BAB
III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA Pasal 7
Instansi
PembinaJabatan
FungsionalAuditor
Kepegawaianyakni
Badan Kepegawaian Negara (BKN).Pasal 8
Ttrgas Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian adalah:
a.
menyusun
petunjuk
pelaksanaan
dan
petunjuk teknis
jabatanfungsional Auditor Kepegawaian;
b.
menyusun pedoman formasi jabatan fungsional AuditorKepegawaian;
c.
mengembangkan dan men1rusun standar kompetensijabatan
fungsional
Auditor Kepegawaian;
d.
menJrusun pedomandan penulisan karya
tulis/karya
ilmiah
jabatanfungsional Auditor Kepegawaian;
e'
menJrusunkurikurum
pendidikan
dan
pelatihan (dikiat)
Fungsional/
teknis jabatan fungsional Auditor Kepegawaian;
-6-f.
menyelenggarakandiklat
fungsional/teknisjabatan
fungsional Auditor Kepegawaian;g.
menganalis kebutuhan diklat jabatan fungsional Auditor Kepegawaian;h.
mengusulkan tunjangan jabatan fungsional Auditor Kepegawaian;i'
mengtrsulkan
batas
usia
pensiun
jabatan
fungsionar
AuditorKepegawaian;
j.
mengembangkan
sistem
informasi
jabatan
fungsional
Auditor
Kepegawaian;
k.
memfasilitasi pelaksanaan jabatan fungsional Auditor Kepegawaian;l.
memfasilitasi pembentukan dan pengembangan organisasi profesi;m'
memfasilitasi penyusunandan
penetapan kodeetik
dan etika
profesiAuditor Kepegawaian;
n.
melaksanakan sosialisasijabatan fungsionalo.
memfasilitasi penerbitan
buletin/majalahbidang wasdalpeg; dan
p.
monitoring dan evaluasi jabatan fungsional Auditor Kepegawaian.BAB IV
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 9
(1) Jenjang
Jabatan
fungsionalAuditor
Kepegawaiandari
yang
terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:a.
Auditor Kepegawaian perLama;b.
Auditor Kepegawaian Muda; danc.
Auditor Kepegawaian Madya.(2) Jenjang pangkat
jabatan
fungsionalAuditor
Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat
(I),
sesuai dengan jenjang jabatannya,yaitul
a.
Auditor Kepegawaian pertama:L
pangkat penataMuda,
golongan ruangIII/a;
dan2.
pangkat penata Muda TingkatI,
golongan ruangIII/b.
b.
Auditor Kepegawaian Muda:1.
pangkat penata, golongan ruangIII/c;
dan2.
pangkat penata TingkatI,
golonganruang
IIIld.
c.
Auditor Kepegawaian Madya:1.
pangkat Pembina, golongan ruangIV/a;
2.
pangkat pembina Tingkat I, golongan ruangIV/b;
dan3.
pangkat pembina Utama Muda, golongan ruangIV/c.
Auditor Kepegawaian;
profesi
yang
bergerak
di-7
-(3)
Pangkatdan
golonganruang
untuk
masing_masingjenjang
jabatan fungsionalAuditor
Kepegawaian sebagaimanadimaksud
padaayat
1Zy,berdasarkan
jumlah
angka kredit yang ditetapkan.(4)
Penetapanjenjang jabatan Auditor
Kepegawaianuntuk
pengangkatandalam
jabatan
ditetapkan
berdasarkanjumlah
angtca
neaii
y"ng
dimiliki
setelahditetapkan
oreh pejabatyang
berwenang menetapkanangka kredit.
(5) Jenjang jabatan dan pangkat dapat
tidak
sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (2).BAB V
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 10
unsur
dan
sub unsur
kegiatanAuditor
Kepegawaianyang dapat dinilai
angka kreditnya,terdiri
dari:a.
Pendidikan, meliputi:1.
Pendidikan sekolah dan mempero len gelar/ijazah;
2.
Pendidikandan pelatihan
di
bidang wasdalpegserta
memperolehSurat
Tanda Tamat
pendidikan
dan
pelatihan
(STTppj
atau sertifikat; dan
3.
Pendidikan dan pelatihan praiabatan.b.
Wasdalpeg, meliputi:1.
Penyusunan Rencana Kerja Wasdalpeg (RKW);2.
Pelaksanaan wasdalpeg;3.
Pelaporan hasil wasdalpeg;4.
Pemantauan tindaklanjut
hasil wasdalpeg; dan5.
Evaluasi wasdalpeg.c.
Pengembangan profesi, meliputi:1,
Pembuatan karyatulis/karya
ilmiah di bidang wasd.alpeg;2.
Penerjemahan/penyaduran
buku dan
bahan_bahanwasdalpeg; dan
3.
Pembuatan petunjuk teknis wasdalpeg.d.
Penunjang kegiatan Auditor Kepegawaian, meliputi:bidang
1.
Mengajar/melatih
pada diklat
teknis/fungsional
bidangkepegawaian;
2'
Keanggotaan Tim penilai Jabatan Fungsiona-l Auditor Kepegawaian;3.
Peran serta da-Iam seminar/iokakarya bidang wasdalpeg;-8-4.
Keanggotaan dalam organisasi profesi Auditor kepegawaian;5.
Peran serta dalam pertemuan Forum Auditor Kepegawaian;6.
Memperoleh penghargaan/tandajasa;7.
Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya; dan8'
Penyiapan bahandan/atau
pemberian keterangan daram sengketa kepegawaian.BAB VI
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Pasal 11
(1)
Rincian
kegiatan
Jabatan
Fungsional
Auditor
Kepegawaian sesuaijenjang jabatan, sebagai berikut:
a.
Auditor Kepegawaian pertama, meliputi:1.
melaksanakan administrasi data/dokumen/bahandalam rangka
penyusunan RKW;
2.
melaksanakan administrasi objekwasdalpeg;3.
menyusun proposai wasdalpeg;4'
membuatdaftar isian/check rist
wasdalpeguntuk
pelaksanaantugas-tugas wasdalpeg dengan kompleksitas rendah;
5'
membuatdaftar isian/check rist
wasdaipeguntuk
peralcsanaantugas-tugas wasdalpeg dengan kompleksitas tinggi;
6.
menyusun
laporan
pembuatan
RKW dengan
kompleksitasrendah;
7.
melakukankoordinasi/komunikasi
dengan instansi terkait;8.
melakukan
koordinasi/komunikasi
dengan
Tim
wasdalpegterdahulu;
9.
mengidentilikasidata/dokumen/bahan
wasdalpeg kompleksitasrendah;
l0.memeriksa/menganalisis
data/dokumen/bahan/wasdalpegkompleksitas rendah;
I 1. menyiapkan
data/dokumen/bahan
untuk
penyusunan LaporanHasil Wasdalpeg (LHW) kompleksitas rendah; 12. menyusun LHW kompleksitas rendah;
13.
menyusun konsep
rekomendasiterhadap LHW
kompleksitas rendah;
14. menyusun laporan evaluasi LHW kompleksitas rendah;
-9-15. melaksanakan
administrasi dalam pemantauan
lindak
lanjut;
dan
16. menyiapkan bahan pemantauan tindak
laniut.
b.
Auditor Kepegawaian Muda, meliputi:L
membuat konsep program wasdalpeguntuk
pelaksanaan tuqas_ tugas dengan kompleksitas rendah;2.
memimpin
kegiatan pembuatan
RKW
dengan
kompleksitasrendah;
3.
menyusun laporan pembuatan RKW dengan kompleksitas tinggi;4'
mengidentilikasidata/dokumen/bahan
wasdalpeg kompreksitastinggi;
5.
memeriksa/menganalisis data/dokumen/bahan
kompleksitas tinggi;6.
memimpin pelaksanaan wasdalpeg kompleksitas rendah;7.
mengendalikan teknis pelaksanaan wasdalpeg;8.
menyiapkan data/dokumen/bahan
untuk
penyusunan
LHWkompleksitas tinggi;
9.
menyusun LHW kompleksitas tinggi;10' melakukan ekspose substansi dalam LHW kompleksitas rendah;
11.
menyusun konsep
rekomendasiterhadap LHW
kompleksitas
tirgs;
12.
melakukan
pembahasanatas
konsep rekomendasi
terhadao LHW kompleksitas rendah;
13. melaksanakan evaluasi LHW kompteksitas rendah; 14. menyusun laporan evaiuasi LHW kompleksitas tinggi; 15. melaksanakan pemantauan tindak
lanjut;
16. melaksanakan penelaahan
jawaban
tindak
lanjut dari
entitasyang diperiksa; dan
17. menyu.sun
laporan
penelaahanjawaban
tindak
lanjut
darientitas yang diperiksa.
Auditor Kepegawaian Madya, meliputi:
1.
membuat
konsep
strategi
wasdalpeg
untuk
permasalahan,
kepegawaiantertentu:2.
membuat konsep program wasdalpeguntuk
pelaksanaan tusas_ tugas dengan kompleksitas tinggi;3.
memimpin kegiatan pembuatan RKW dengan kompleksitas tinggi4.
mengarahkantim
dalam prawasdalpeg;wasdalpeg
-10-(21
(3)
5.
memimpin pelaksanaan wasdalpeg kompleksitas tinggi;6.
mengendalikanmutu
pelaksanaan wasdalpeg;7.
melakukan ekspose substansi dalam LHW kompleksitas tinggi;8.
melakukan
pembahasanatas
konsep rekomendasi
terhadapLHW kompleksitas tinggi;
9.
melaksanakan evaluasi LHW kompleksitas tinggi;1O. melakukan ekspose substansi dalam LHW kompleksitas rendah;
11. melakukan ekspose substansi dalam LHW kompleksitas tinggi; 12. menyusun konsep hasil wasdalpeg yang bersifat rahasia;
13' mereviu raporan penelaahan jawaban
tindak ranjut dari
entitasyang diperiksa;
1.4. mereviu
dan menyetujui laporan penelaahan jawaban tindak
Ianjut
dari entitas yang diperiksa;15.
membuat penilaian
anggotatim
atas
pelaksanaanwasdalpeg dengan kompleksitas rendah;
16.
membuat penilaian
anggotatim
atas
pelaksanaanwasdalpeg dengan kompleksitas tinggi;
17. menilai kinerja Anggota tim;
'
18. menilai kinerja Ketua tim;19. menilai kinerja pengendali teknis; dan 20. melakukan reviu silang.
Auditor
Kepegawaianyang
melaksanakankegiatan
sebagaimana yangdimaksud pada
ayat
(1)
diberikan
nilai
angka
kredit
sebagaimanitercantum
dalam
Lampiran
I
peraturan
Menteri
pendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
ini.
Auditor
Kepegawaianyang
melaksanakan
kegiatan
pengembanganprofesi dan penunjang tugas Auditor Kepegawaian diberikan nitai
anlta
kredit
sebagaimanatercantum dalam Lampiran
I
peraturan
Menteri Pendayagu.naan
Aparatur
Negaradan
ReformasiBirokrasi
Republik Indonesiaini.
Pasal 12
Apabila pada suatu
unit
kerja
tidak
terdapatAuditor
Kepegawaian yangsesuai
dengan
jenjang
jabatannya
untuk
melaksanakan
kegiatal
sebagaimana dimaksud dalam pasar
r1
ayat (1) makaAuditor r"pegai"aian
lain yang berada
di
atasatau
i
(satu)tingkat
di
bawah jenjang jabatannyadapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan
secara
tertulis
dari pimpinan
unit
kerja yang bersangkutan.-
11-Pasal 13
Penilaian angka
kredit
atas hasil penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, ditetapkan sebagai berikut:a,
Auditor
Kepegawaianyang
melaksanakankegiatan
1
(satu)tingkat
diatas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan
sebesar
80%
(delapanpuluh
persen)dari
angka
kred.itsetiap
butir
kegiatan,sebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran
I
peraturan
Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negaradan
ReformasiBirokrasi
Republik Indonesia
ini;
danb.
Auditor
Kepegawaianyang
melaksanakankegiatan
di
bawah jenjangjabatannya, angka
kredit
yang
diperoleh ditetapkar,
""b""".
tboyo (seratus persen)dari
angkakredit
setiapbutir
kegiatan,sebagaimana
tersebut dalam Lampiran
I
peraturan Menteri pendayagunaaneparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ini.Pasal 14
(1) Auditor Kepegawaian daram meraksanakan tugas
pokok dapat dilakukan
secara mandiri maupun daiam bentuk tim.
(2)
Pelaksanaan tugas pokok secaramandiri
sebagaimanadimaksud pada ayat (1), paling rendah dilaksanakan oieh Auditor
Kepegawaian Muda.
(3)
Pelaksanaantugas pokok dalam bentuk
tim
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1), dengan susunan sebagai berikut:
a.
Ketua Tim; danb.
Anggota Tim.(4)
Ketua?im
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
a, paiingrendah harus Auditor Kepegawaian Muda.
(5)
Jumlah
AnggotaTim
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(3)
huruf
b paling banyak 4 (empat) orang.(1) Unsur
kegiatanyang dinilai
atas:
a.
unsur utama; danb.
unsur penunjang.(2)
Unsur utama, terdiri atas:a.
pendidikan;b.
wasdalpeg; danc.
pengembangan profesi.Pasal 15
dalam
memberikanangka
kredit,
terdiri
- rz
-(3) unsur
penunjang adalah kegiatan yang mendukungpelaksanaan tugas
pokok Auditor
Kepegawaian sebagairnanadimaksud dalam
pasal
1ohurufd.
(4)
Rincian kegiatanAuditor
Kepegawaian danangka
kredit
masing-masingunsur
sebagaimana.
dimaksud
pada
ayat (1)
adalah
""UJ
J*"rr"
tersebut daram Lampiran
I
peraturan Menteri pendayagunaa*ipLt
r.
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ini.Pasal 16
(r)
Jumlah angkakredit
kumuratif paling rendah yang harus dipenuhi olehsetiap
pNS
untuk
_.dapat
diangkai dalam
jabatan
dan
kenaikan jabatanrlpangkat Auditor Kepegawaian,untuk:
a.
Auditor
Kepegawaian denganpendidikan
Saq.ana
(Sl)/Diploma
IVsebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran
II
peraturan
Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negaradan
Reforma"iBir;;;;i
n.prurit
Indonesia
ini;
b.
Auditor
Kepegawaian dengan pendidikan Magisls,(S2) sebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran
III
peraturan Menteri
e.ra"yig.r;"",
Aparatur
Negaradan
ReformasiBirokrasi Republik
Indonesia ini:
dan
c,
Auditor
Kepegawaian denganpendidikan Doktor
(S3) sebagaimana
tersebut
dalam
Lampiran
IV
peraturan Menteri
e".ra"yigrrr,"",
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repubrik
rraor""i"
i.ri.
(2)
Jumlah
angkakredit kumulatif paling rendah
sebagaimanadimaksud
pada ayat (l ), adalah:
a.
Paling kurang g0zo (delapanpuluh
persen)angka
kredit
berasar dari unsur utama,tidak
termasuk unsur pendidikan formal;dan
-b.
Palingbanyak
2oo/o (duapuluh
persen)angka
kredit
berasaldari
unsur penunjang.
Pasal 17
(1)
Auditor
Kepegawaianpertama, pangkat penata
Muda
Tingkat
I, golonganruang
III/b
,y_ang akan ,r.ito ;""r.,i.rrg
jabatan/pangt"t
,i.rr:.Oi
Auditor Kepegawaian Muda, pangk"t ne"ata,!otorre"",;;rr?lJi1
"'"",eL"
kredit yang disyaratkan pating sedikit Z
lduay oan
unsur
pengembangar profesi.(2)
Auditor
Kepegawaian Mrrda, pangkat penata, golonganruang
III/c
yang akan naik pangkat menjadi nenqta Tingkat t,gotongL
,"""gjri7i
"igu^
kredit yang
disyaratkan
paiing
"iaitii +
(empat)
dari
unsur
pengembangan profesi.
(3)
Auditor
Kepegawaian Muda, pangkat penata TingkatI,
golonganruang
III/d
yang akan
naik
jenjang jabatan/pangkat
menjadi
AuditorKepegawaian
Madya, pangkat
pimbina,
goior,g^r,ruang
IV/a
angkakredit
yang
disyaratkan
paling
""i*it 6
(enam)
dari
unsur
pengembangan profesi.(4) Auditor Kepegawaian Madva ...
(4)
(s)
Auditor
Kepegawaian Madya, pangkat pembina, golonganruang IV/a
yang akan
naik
pangkatmenjadi
pembinaTingkat
l,
golongan -ruangw/b
angka kredit yang disyaratkan paring sedikiiI
(delalan)i.ri
""""i
pengembangan profesi.Auditor
KepegawaianMadya, pangkat pembina
Tingkat
I,
golonganruang
IV/b
yang akan
naik
pangkatmenjadi pembina
utam;
Mu;a,
golongan
ruang
IV/c
angkakredit
yangdisyaratkan paling sedikit
10(sepuluh) dari
unsur
pengembangan profesi. Pasal 18Auditor
Kepegawaian yang memiliki angkakredit
melebihi angkakredit
yang
disyaratkan
untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebihtinggi, kelebihan angka
kredit
tersebut dapat
diperhitungkL
untuk
kenaikan pangkat berikutnya.
Auditor
Kepegawaianpada
tahun
pertama
telah
memenuhi
ats.umelebihi
angka
kredit,
yang
disyaratkan
untuk
kenaikan jabatanr/pangkatdalam
masa pangkat yangdidudukinya,
pada tahun
kedua
diwajibkan mengumpulkan
paling
kurang
2Oo/o(dua
puluh
persen) angka
kredit
darijumlah
angkakredit
yang disyaratkanuntuk
kenaikan pangkat setingkat
lebih
tinggi yang berasaldari
tugas pokokAuditor Kepegawaian.
Pasal 19
Auditor
KepegawaianMadya, pangkat pembina Utama Muda,
goionganruang
IV/c
setiap
tahun
sejak
menduduki
jabatan/pangkal
wajibmengumpulkan
paling sedikit
20
(dua puluh) angka
kredit dari
kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.
Pasal 20
(1)
Auditor
Kepegawaianyang
secara
bersama-samamembuat
karya
tulis/karya ilmiah
bidang
wasdalpeg,diberikan angka
kredit
denganketentuan sebagai berikut:
a.
Apabilaterdiri dari
2
(dua) orangpenulis maka
pembagian angka kreditnya adalah 60%o (enampuluh
persen) bagi penulis utama da-n 4Oo/o (empatpuluh
persen)untuk
penulis pembantu;-13-b.
Apabilaterdiri dari
3
(tiga) orangkreditnya
adalah 50% (lima puluhmasing-masing
21o/o(dua
puluhpembantu; dan
penulis maka
pembagian angkapersen) bagi penulis
utama
danlima
persen)
untuk
penulis(1)
(21
c.
Apabilaterdiri dari
4
(empat) orang penuiis maka pembagian angkakreditnya adalah 40% (empat
puluh
persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20% (duapuluh
persen)untuk
penulis pembantu.(2)
Jumiah
penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paiing banyak 3 (tiga) orang.-14-BAB VII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 2 1
Untuk
kelancaran penilaian dan penetapan angkakredit
setiapAuditor
Kepegawaian
wajib
mencatat, menginventarisasiseluruh
kegiatan yangdilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan penilaian Angka Kredit.
Setiap
Auditor
Kepegawaian mengusulkan secarahirarki
Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit setiap tahun.Auditor
Kepegawaian
yang dapat
dipertimbangkan
KenaikanPangkatnya, Penilaian
dan
penetapan AngkaKredit
Alatutan g
fUgaibulan sebelum periode kenaikan pangkat pNS.
BAB VIII
PE.'ABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT, TIM PENILAI, DAN PF^IABATYANG MENGUSULKAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT
Bagian Kesatu
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit Pasal 22
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit:
a.
KepalaBKN atau
pejabatyang
ditunjuk
paling rendah
eselon
I
yang secara fungsional bertanggunglawabdi
bidang wasdalpeg bagiRuiitor
Kepegawai'an Madya, pangkat pembinaTingkat
I,
gotong;nniang
IVTb sampai dengan golonge.n ruang
IV/c
pangkat pembina Utama tr,luaa,al
Iingkungan BKN dan di instansi lainnya di
luar
BKN.b.
Deputi
yang
secara
fungsional
.bertanggungiawab
di
bidangPengendalian Kepegawaian BKN atau pejabat
lain
yangditunjuk
palingrendah
eselonII
yang
secara fungsional bertanggungiawabdi
bidangwasdalpeg bagi
Auditor
Kepegawaian pertama,pangkat
penataMuda,
golongan
ruang IIIrra
sampai dengan
Auditor
KepegawaianMadya,
palgkat
Pembina, golonganruang
IV/a
yang
bertugasdi
lingkungan
BKN Pusat.
c'
Kepala
Kantor
RegionarBKN bagi Auditor
Kepegawaian pertama,pangkat
PenataMuda,
golonganruang
III/a
sampai
dengan Auditor
Kepegawaian
Madya,
pangkat pembina, golongan .uang"
fV/a
ya.rg bertugas di lingkungan Kantor Regional BKN masing-masing,d.
Sekretaris
Inspektur
Jenderal
Kementerian,pejabat eselon
II
yang
membidangi wasdalpeg
pada
Kementerianatau
Lembaga pemerintahNon Kementerian bagi
Auditor
Kepegawaian pertama,pangkat
penata Muda, golongan ruangIIi/a
sampai dengan Auditorf"pega*Ii"r,
Madya,
pangkat
pembina, golonganruang
IV/a
yang
bertujas
di
lingkungan instansi masing-masing, (1) (2) (3) e. Inspektur provinsi ...f.
-
15-Inspektur
Provinsi bagiAuditor
Kepegawaian pertama, pangkat penata Muda, golongan ruangIII/a
sampai dengan Auditor Kepegawaian Madya,pangkat
Pembina, golonganruang
IV/a
yang
bertugasdi
lingkunian
Pemerintah Daerah Provinsi.
Inspektur Kabupaten/Kota bagi Auditor Kepegawaian pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang
III/a
sampai denganAuditor Kepela*aian
Madya,
pangkat
Pembina, golongan
ruang
IV/a
yang bertigas
dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Bagian kedua
Tim Penilai Pasal 23
Dalam menjalankan
kewenangan, pejabat sebagaimanadimaksud
daram Pasal 22 dibantu oleh:a'
Tim
PenilaiAuditor
Kepegawaian bagi KepalaBKN atau
pejabat yangditunjuk paling
rendah
eselon
I yang
secara
{ungsional bertanggungjawabdi
bidang wasdalpeg selanjutnya disebut Timienilai
Pusat;b.
Tim
Peniiai Auditor-
Kepegawaian
bagi Deputi yang
secara fungsional berLanggungjawabdi
bidang
pengendalianKepeglwaian
BKN- atau
pejabat
lain
yang
ditunjuk
paling
rendafr
eselon
II
yang
secara
fungsional bertanggungiawab
di
bidang wasdalpeg,setaniutyi
disebut Tim Penilai Deputi;c.
Tim
Penilai
Auditor_Kepegawaianbagi
KeparaKantor
Regionar BKN, selanjutnya disebut Tim penilai Regional;d'
Tim
Penilai
Auditor
Kepegawaianbagi sekretaris Inspektur
Jenderal
Kementerian, Pejabat eselon
II
yang
membidangi wasdalpeg
padaKementerian
atau
Lembaga pemerintah Non Kementeri^tt,"er"iiut
ry"
disebut Tim Penilai Instansi;
e'
Tim
Penilai
Auditor
Kepegawaianprovinsi
bagi
Inspektur
provinsi, selanjutnya disebut Tim penilai provinsi; danf.
Tim
Peni_laiAuditor
.Kepegawaian
Kabupaten/Kota
bagi
InspekturKabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim penilai
Kabupate;/Kota.
Pasal 24(1)
Tim
Penilai
Auditor
Kepegawaianterdiri
darimembidangi
wasdalpeg,unsur
kepegawaiandal
Auditor Kepegawaian.(2)
susunan keanggotaan Timpen
ai Auditor Kepegawaian sebagai berikut:a.
Seorang Ketua merangkap anggota dariunsur
teknis;b.
Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;c,
Seorang Sekretaris merangkap anggota dariunsur
kepegawaian; dand.
Anggota paling kurang 4 (empat) orang.unsur
teknis
yangpejabat
fungsional(41
(s)
(6)
-16-(3)
sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf
c harus
berasaldari Biro Kepegawaian / Badan Kepegawaian Daerah.
Anggota
Tim
PenilaiAuditor
Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (21huruf
d, paling kurang 2 (dua) orang harus berasal dariAuditor
Kepegawaian.
Apabila
jumlah
AnggotaTim
penilai sebagaimanadimaksud
pada ayat (4)tidak
dapat dipenuhi, maka Anggota Tim penilai dapat diangkatiari
PNS lain yang
mem'iki
kompetensiuntuk
menilai presiasike4i
auditor
Kepegawaian.Syarat
untuk
menjadi Anggota Tim penilai Auditor Kepegawaian, sebagaiberikut:
a.
mendudukijabatan/pangkat paling rendah
sama denganjabatan/
pangkat Auditor Kepegawaian yang dinilai;
b.
memiliki keahrian serta mampuuntuk
menilai prestasi kerjaAuditor
Kepegawaian; dan
c.
dapat aktif melakukan penilaian. Pasal 25(1)
Apabila
Tim
Penilai Instansi belum terbentuk, maka penilaian
dan penetapan angka
kredit
Auditor Kepegawaian dapatdimintakan
kepada Tim Penilai Deputi,(2)
Apabila
Tim
penilai provinsi belum terbentuk, maka penilaian
dan penetapan angka
kredit
Auditor Kepegawaian dapatdimintakan
kepadaTim
Penilaiprovinsi
lain
yang
terdekat,Tim
pen'ai
Deputi atau
TimPenilai Regional.
(3) Apabila
Tim
Penilai Kabupaten/Kota berumterbentuk, maka
penilaiandan
penetapanangka kredit Auditor
Kepegawaiandapat
aimintaf.an
kepada
Tim penilai
Kabupaten/Kota,provinsi
lain
yang
terdekat,Tim Penilai Deputi atau Tim penilai Regional.
(4)
Pembentukan dan susunan keanggotaan Timpen
ai ditetapkan oleh:
a.
Kepala BKN atau pejabat yangditunjuk
paling rendah eselonI
yangsecara fungsional bertanggungiawab
di
bidang wasdalpegurrtuk
Tim Penilai Pusat;b.
Deputi
yang
secara
fungsiona-l bertanggungjawab
di
bidangPengendalian Kepegawaian
BKN
atau
pejabatiain
yang ditunjuk
paling rendah eselon II
untuk
Tim penilai Deputi;c.
Kepala Kantor Regionai BKNuntuk
Tim peniiai Regional;d'
sekretaris Inspektur
Jenderal Kementerian, pejabat eseronII
yangmembidangi wasdalpeg
pada
Kementerian Negaraatau
LemtagaPemerintah Non Kementerian
untuk
Tim penilai Instansi;e.
Inspektur provinsiuntuk
Tim penilai provinsi; danf.
Inspektur Kabupaten/Kotauntuk
rim
penilai Kabupaten/Kota.Pasal 26
(1)
Masajabatan
AnggotaTim
penilai adalah
3
(tiga)
tahun dan
dapatdiangkat kembali
untuk
masa jabatan berikutnya.(2)
PNS yang telah menjadi anggota Tim penilai daram 2 (dua) masa jabatanberturut-turut
dapat
diangkat
kembali
setelah
'merampaui'
masatenggang
waktu
L (satu) masa jabatan.(3)
_Dalam
hal
terdapat AnggotaTim
penilai yangikut
dinilai maka
KeruaTim Penilai dapat mengangkat Anggota
tim
penilai pengganti.-*---
--Pasal27Tata
kerja Tim
Penilai Jabatan FungsionalAuditor
Kepegawaiandan
rata car-apenilaian angka kredit Auditor
Kepegawaianaiteiafrtan
"r"i,
x"prr"
PKN
seraku
pimpinan
Instansr
pemuina
jabatan r""g"i"rJ--
A"dit*
Kepegawaian.
Bagian Ketiga
pejabat yang Mengusulkan Angkat
Kredit
Pasal 28
Usul Penetapan angka kredit Auditor Kepegawaian diajukan oleh:
a.
SekretarisJenderal
Kementerian Negara,Sekretaris Utama
LembagaPemerintah.
Non
Kementerian, Sekretaris Daerahprovinsi/Kabup","rrl
Kota kepada Kepala BKN.atau pejabat lain yangditunjuk
pating renaafreselon
I,
untuk
angka.kredit
Auditor
Kepegawaian- tvtaiya,-p.rrgt"t
Pembina
Tingkat
I,
golongan
ruang
IVli
sampai
denian
'Ruiitor
Kepegawaiqa Madya, pangkat pembina
Uiama Muda,
golongan ruang
lYt
yanC bertugasdi
lingkungan BKNdan
di
instansi-tairrrfi,"
ai
f.,*
BKN.
b.
Kepala
Biro
Kepegawaiankepada
Deputi
yang
secara
fungsional bertanggungjawabdi
bidang
pengendaiian Kepegawaiangrr.i
atau
pejabat
lain
yang
ditunjuk
paling
rendaf,
es"ion
ff
V*g
'
""1"..
fungsional bertanggungjawab
di
bidang wasdalpeg.,"t,,t
Lrrgi"
ti"ait
Auditor
Kepegawaian pertama, pangkat penataMuda,
golongan ruangIII/a
sampai denganAuditor
Kepegawaian Madya,p"igt"fp"*bir.,
golongan ruangIVla
yang bertugal di fingkunganBKN.
c'
Pejabat eselonIII
yang membidangi kepegawaian kepada Kepara KantorRegional
BKN
untuk
angka
kr-dit
-Ruditor
Kepegawaian pertama,pangkat penata Muda,
golonganruang
ltt/a
sampii
O"*; e"li,",
Kepegawaian
Madya,
g-angl<at_pembina, golongan
rr,,"rrg- IVZ.--y*rg
bertugas di lingkungan Kantor Regional BKNI
d'
Pejabat eselonIII
y-ang membidangi kepegawaiankepada
sekretarisInspektur Jenderal
Kementerian,p;jabai
e-selonIi y*g *",,'tillg,
wasdalpeg
pada
Kementerian Negaraatau
Lembag.
p"L".irrt
rr-llo.,
Kementerianuntuk
angka kredit Auditor Kepegawaia=ne".t"*.,
pJgt
"t
Penata Muda,golong^l
T*e
III/a
sampai d..rg^r, AuditorXepelawlian
Madya,
pangkat
pembina,
golonganir-,"rrg
iv7"
y"rrg
u"'rd;."
ai lingkungan instansi masing-masing,-
18-e.
Pejabat
eselon
III yang
membidangi kepegawaian
di
lingkunganInspektorat provinsi kepada Inspektur provinsi
u"t
rr.
""gr.l
trJaii
Auditor
Kepegawaian pertama, pangkat penataMuda, golonlan
ruangIII/a
sampai denganAuditor
Kepegawaian Madya,pangkat
pembina, golongan ruangIV/a
yang bertugas di lingkungan provinsi.f.
Pejabat
eselon
iII
yang
membidangi kepegawaian
di
lingkungan Inspektorat Kabupaten/ Kota kepadaInspektur Kabupaten/Kod untuk
angka
kredit Auditor
Kepegawaianpertama, pangkat penata
Muda,
golongan
ruang
III/a
sampai dengan Aud.itor
kepegawaian Madya,
pangkat
Pembina, golonganruang
IV/a
yarrg bertugasdi
lingkunganKabupaten/ Kota.
pasal 29
(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka
kredit,
digunakanuntuk
mempertimbangkanp"r,gLg*t"',
a".,
kenaikan
jabatan/pangkat Auditor
Kepegawaian
."".r.i
d.enganperacuran perundang_undangan.
(2) Keputusan pejabat yang
berwenang menetapkanangka
kredit
tidak
dapat diajukan keberatan oleh Auditor Kepegawaiany"rig b".*"rrgk
rtarr.BAB IX
PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 30
Pejabat yang berwenang mengangkat dalam Jabatan
Auditor
Kepegawaian adalah Pejabat pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
Pasal
3I
(1)
PNSyang diangkat
pertamakali
dalamjabatan Auditor
Kepegawaian harus memenuhi syarat:
a.
berijaaah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidangmanajemen,
hukum,
administrasi, dan sosial politik;b.
paling rendah pangkat penata Muda, golonganruang
III/a;
danc.
nilai
prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam1 (satu) tahun terakhir.
(2)
PNS yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) haruslulus
uji
kompetensi.
(3)
Ketentuan mengenaiuji
kompetensi sebagaimanadimaksud
pada ayat (2)lebih
lanjut
ditetapkan oreh Kepara BKN selakupimpinan
instalsi
pembina jabatan fungsional Auditor Kepegawaian.(4)
PNSyang
diangkat dalam
jabatan
fungsional
Auditor
Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1) palinglama
3
1tigal
taiu?
se.;atdiangkat dalam
jabatan
fungsional
aulitor
Kepefawaian
h;;"
mengikuti danlulus diklat
fungsional bidang wasdalpeg.-19-(5)
Pengangkatanpertama,
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1) adarahpengangkatan
untuk
mengisi lowongan formasi
jabatan
iungsional Auditor Kepegawaiand
akukan meralui pengangkatan dari calon pNS.Pasal 32
(1)
PengangkatanpNS
dari
jabatan
rain
ke
dalam
jabatan
fungsionalAuditor Kepegawaian harus memenuhi syarat:
a.
Memenuhisyarat
sebagaimanadimaksud
da"lampasai
31
ayat (l)
dan ayat (2);b.
Tersedia formasiuntuk
jabatan fungsional Auditor Kepegawaian;c.
Memiliki
pengalaman kerjadi
bidang kepegawaianpaling kurang
3 (tiga) tahun;d.
Berusia paling tinggi S0 (lima puluh) tahun; dane.
Telah mengikuti danlulus
diklat fungsional di bidang wasdalpeg.(2)
Pangkat yang ditetapkan bagi pNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah sama dengan pangkat yang
dimiliki,
dan jenjangjabatan
yangditetapkan
sesuai denganjumlah
angkat kredit yang ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.(3)
Jumlah
angkakredit
sebagaimana dimaksud padaayat
(2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.BAB X
KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT Pasal 33
(1) Auditor Kepegawaian dapat dinaikan jabatan, apabila memenuhi svarat:
a.
mencapai angka kredit yang disyaratkan;b.
memiliki masa kerjaI
(satu) tahun dalam jabatan;c'
nilai
prestasi keda paling kurang bernilaibaik
dalam2
(dua) tahunterakhir.
d. . telah
lulus uji
kompetensi; dane.
masih tersedia formasi.(2) Auditor Kepegawaian dapat dinaikan pangkat, apabila memenuhi
svarat:
a.
mencapai angka kredit yang disyaratkan;b.
memiliki masa kerja paling sedikit 2 (dua) tahun dalam pangkat;c.
nilai
prestasi kerja paring kurang berniiaibaik
dalam2
(dua)tahun
terakhir; dan
d.
syarat lain yang ditentukan oleh peraturan perundang_undangan.(3)
Auditor
Kepegawaian yang akan naikjabatan
diikuti
dengan kenaikanpangkat, kenaikan jabatan ditetapkan sebelum kenaikan pangkat,
-20-BAB XI KOMPETENSI
Pasal 34
(1)
Standar kompetensi Auditor Kepegawaian mencakup:a.
Kemampuan penguasaan pengetahuan
peraturan
perundang_undangan di bidang kepegawaian;
b.
Kemampuan
analisis
terhadap
permasalahan
di
bidangkepegawaian; dan
c.
Pengoperasian peralatan teknologi informasi (lT)/komputer.(2)
Auditor
Kepegawaian yang akan naik jenjangjabatan
satutingkat
rebih tinggi, harus mengikuti dan lulusuji
kompetensi.(3) standar
kompetensidan
uji
kompetensi sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2)diatur
dalam peraturan Kepala BKN.BAB XIi
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pasal 35
(1)
Auditor
Kepegawaianyang akan naik jenjang jabatan setingkat
rebih tinggi harus mengikuti danlulus
diklat penjejangan.(2)
Pedomandiklat
sebagaimana dimaksud padaayat
(1)ditetapkan
orehKepala
BKN
selaku pimpinan
instansi
pembina
jabatan
iungsionaiAuditor Kepegawaian.
BAB XIII FORMASI
Pasal 36
Pengangkatan PNS dalam jabatan Auditor Kepegawaian dilaksanakan sesuai formasi
jabatan
fungsionarAuditor
Kepegawaian dengan ketentuansebagai
berikut:
a'
PengangkatanpNS pada instansi pemerintah
pusat
dalam
Jabatan
Fungsional
Auditor
Kepegawaiandilaksanakan
sesuai denganjumrah
kebutuhan
lowonganjabatan yang ditetapkan
daramformasi
Auditor Kepegawaianyang ditetapkan oleh Menteri
pendayagunaan Aparatur Negaradan
ReformasiBirokrasi
Republik Indonesia setelah mJnda..,"tpertimbangan
tertulis
dari KepalaBKN;
r"srb'
Pengangkatan PNSpada instansi
pemerintahDaerah dalam
JabatanFungsional
Auditor
Kepegawaiandilaksanakan
sesuai denganjumlah
kebutuhan
lowonganjabatan yang ditetapkan dalam formasi
AuditorKepegawaian
yang
ditetapkan
oleh
Kepala
Daerah
masing_masingsetelah mendapat persetujuan
tertulis
dari
Menteri
eendaylgunaanAparatur
Negaradan
ReformasiBirokrasi
Repubrik Indonesia setelahmendapat pertimbangan Kepala BKN.