ANALISIS
ANALISIS DAT
DATA
A SEISMIK
SEISMIK UNTUK
UNTUK INTERPRETASI
INTERPRETASI
STRATIGRAFI BAWAH PERMUKAAN
STRATIGRAFI BAWAH PERMUKAAN
OLEH OLEH
MARIA MARLEIN WARONG– 270110140031 MARIA MARLEIN WARONG– 270110140031 MUHAMMAD FIKRI AZIS – 270110140034 MUHAMMAD FIKRI AZIS – 270110140034
INA
INAYYAH CAHERUNNISA AH CAHERUNNISA – 270– 270110140115110140115
Disusu u!u" #$#$u%i s&'&% s&!u i'&i !u(&s
Disusu u!u" #$#$u%i s&'&% s&!u i'&i !u(&s #&!& "u'i&% A&'isis S!)&!i()&*#&!& "u'i&% A&'isis S!)&!i()&*
UNIVERSITAS P
UNIVERSITAS PADJADJA
ADJADJARAN
RAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
2016
2016
ANALISIS
ANALISIS DAT
DATA
A SEISMIK
SEISMIK UNTUK
UNTUK INTERPRETASI
INTERPRETASI
STRATIGRAFI BAWAH PERMUKAAN
STRATIGRAFI BAWAH PERMUKAAN
ABSTRAK
ABSTRAK
Str
Stratigatigrafrafi i seisseismik mik adaladalah ah penpenafsiafsiran ran strastratigtigrafi rafi dardari i datdata a seisseismikmik, , untuntuk uk mempelajari pola pengendapan sedimen (Vail & Mitchum, 1977). alam hal ini, mempelajari pola pengendapan sedimen (Vail & Mitchum, 1977). alam hal ini, konsep geologi, dapat diterapkan secara langsung pada !isualisasi data refleksi konsep geologi, dapat diterapkan secara langsung pada !isualisasi data refleksi seis
seismikmik, , karkarena ena reflreflekseksi i seisseismik mik terterjadi jadi akiaki"at "at adaadan#n#a a perper"ed"edaan aan impimpendendansansii aku
akustik stik dardari i permpermukukaan aan "at"atuanuan, , #an#ang g mermerupaupakan kan perpermukmukaan aan laplapisan isan dan dan ataatauu "idang ketidakselarasan ("idang diskontinuitas).
"idang ketidakselarasan ("idang diskontinuitas).
$idang permukaan lapisan terse"ut me%akili suatu ruang %aktu minimal atau $idang permukaan lapisan terse"ut me%akili suatu ruang %aktu minimal atau sua
suatu tu hiahiatus tus keckecil, il, sehsehingingga ga untuntuk uk kepkeperlerluan uan prapraktiktis s dapdapat at diadianggnggap ap se"ase"agaigai permukaan %aktu
permukaan %aktu isokron. alaisokron. alam m hal hal ini ini horison sehorison seismik ismik dianggap pula dianggap pula se"agaise"agai "idang
"idang permukaan permukaan lapisan, lapisan, dengan dengan demikian demikian penarikan penarikan horison horison seismik seismik padapada penampang seismik adalah merupakan "idang kesamaan %aktu.
penampang seismik adalah merupakan "idang kesamaan %aktu. ('oesoemadinata,('oesoemadinata, 199). nterpretasi stratigrafi seismik dilakukan dengan mengelompokan refleksi* 199). nterpretasi stratigrafi seismik dilakukan dengan mengelompokan refleksi* re
reflflekeksi si seseisismimik. k. memenjnjadadi i papakeket*t*papakeket t (u(uninit) t) ##anang g "e"erhrhu"u"unungagan n sesecacarara kronostratigrafi.
kronostratigrafi. +ro
+rosedsedur ur intinterperpretaretasi si strastratigtigrafi rafi seisseismik mik menmenuruurut t $ro$ro%n %n (19(199) 9) melmelipuiputiti -nalisis sikuen seismik, analisis fasies seismik, analisis karakter refleksi, dan -nalisis sikuen seismik, analisis fasies seismik, analisis karakter refleksi, dan interpretasi geologi.
PENDAHULUAN
Metode seismik refleksi merupakan metode #ang paling efektif untuk mengaplikasikan konsep sekuen, meskipun sekuen pengendapan juga dapat di amati pada penampang %ell*log, outcrop, dan core. Seismik refleksi adalah ga"ungan dari masing*masing refleksi #ang dihasilkan oleh permukaan strata #ang terpisah. ntuk alasan ini, refleksi cenderung ke permukaan strata paralel dan memiliki kronostratigrafi #ang sama seperti permukaan strata. Maka dari itu, sangat mungkin untuk mem"uat korelasi kronostratigrafi menggunakan pola seismik refleksi.
'arakter unit dari rekaman seismik refleksi memungkinkan dilakukann#a penerapan langsung konsep geologi "erdasarkan kenampakan fisik stratigrafi dari rekaman terse"ut. /efleksi primer gelom"ang seismik terjadi aki"at per"edaan impendansi akustik (kecepatan gelom"ang 0 densitas) dari permukaan "atuan dan atau "idang diskontinuitas ketidakselarasan. 'arena semua lapisan "atuan #ang terletak di atas suatu lapisan atau "idang keselarasan "erumur le"ih muda daripada #ang terletak di "a%ahn#a, maka penampang seismik merupakan rekaman kronostratigrafi dari pola struktur dan pola pengendapan, dan "ukan merupakan rekaman litostratigrafi.
+rinsip dasar sesimik stratigrafi adalah dalam resolusi seismik, pantulan* pantulan seismik "erasal dari "idang perlapisan dan, oleh karena itu, garis*garis #ang mencerminkan rangkaian pantulan itu mendekati garis kesamaan %aktu. +erlu disadari "ah%a prinsip ini tidak mengesampingkan fakta fisika "ah%a pantulan "erasal dari "idang peru"ahan impedansi #ang "erarti (impedansi 2 densitas "atuan 0 kecepatan ram"at gelom"ang seismik dalam "atuan itu). +rinsip itupun tidak mengesampingkan fakta "ah%a !ariasi per"edaan impedansi akan menghasilkan amplitudo gelom"ang pantul #ang juga "er!ariasi. +esan utama #ang disampaikan oleh prinsip ini adalah "ah%a pantulan itu muncul dari "idang perlapisan3 "ukan dari "idang peru"ahan fasies pada arah lateral. +ada skala
resolusi seismik, peru"ahan fasies dalam strata seumur "erlangsung secara "erangsur dan tidak akan menghasilkan pantulan gelom"ang seismik
Resolusi Data Seismik
Satu pers#aratan kunci untuk dapat menerapkan prinsip*prinsip seismik stratigrafi dengan "aik adalah memahami resolusi seismik. Seorang geologist #ang "ekerja pada singkapan se"enarn#a mampu menghasilkan data resolusi tinggi dimana lapisan dan karakter "atuan #ang "erukuran mulai dari "e"erapa milimeter hingga "e"erapa puluh meter akan dapat terekam. i lain pihak, data singkapan memiliki kualitas dan ukuran #ang ter"atas karena sangat dipengaruhi oleh ke"eradaan, kualitas, dan ukuran singkapan. -lat*alat %ireline logging dapat merekam lapisan*lapisan dengan kete"alan mulai dari 1 cm hingga "e"erapa meter, namun secara keseluruhan resolusi data #ang dihasilkann#a le"ih rendah di"anding data singkapan. Selain itu, log merupakan rekaman karakter "atuan #ang ada disekitar lu"ang "or. 4alau demikian, di lain pihak, data log "ersifat menerus sehingga umumn#a le"ih lengkap di"anding data singkapan. /ekaman seismik memiliki resolusi #ang jauh le"ih rendah daripada data singkapan maupun %ireline logs. 5amun, di lain pihak, data seismik mampu memperlihatkan geometri "atuan dalam skala raksasa #ang tidak mungkin akan pernah dapat diketahui dari singkapan atau electric logs. Selama "ekerja dengan rekaman seismik, kita perlu selalu mengingat hal*hal terse"ut.
Resolusi Vertikal
/esolusi !ertikal dapat didefinisikan se"agai jarak !ertikal minimum antara dua "idang #ang diperlukan agar setiap "idang itu tampak se"agai garis* garis pantul dalam rekaman seismik. +ada satu seismic trace #ang "e"as desau, pantulan itu dicirikan oleh panjang gelom"ang sin#al seismik. alam "entukn#a #ang paling sederhana, makin kecil panjang gelom"ang (atau dengan kata lain makin tinggi frekuensin#a), makin makin tinggi pula resolusi !ertikal rekaman seismikn#a. 6elom"ang seismik direkam dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat mencakup kisaran frekuensi sele"ar mungkin.
rekuensi tertinggi lah #ang akan menentukan resolusi rekaman seismik. $a#angkan, misaln#a saja ada suatu lapisan mem"aji (gam"ar 8*8). +ada "agian*"agian #ang dekat dengan ujung "aji "atuan itu, kete"alan lapisan "erada di "a%ah resolusi seismik. +ada tempat seperti itu, akan terjadi interferensi gelom"ang #ang dipantulkan oleh "idang*"idang perlapisan #ang "erdekatan sehingga akan ter"entuk gelom"ang pantul ga"ungan #ang amplitudon#a merupakan anomali dari amplitudo gelom"ang pantul normal. -pa"ila jarak antar "idang perlapisan kurang dari seperempat panjang gelom"ang #ang meram"at melalui "atuan itu, maka akan ter"entuk suatu gelom"ang pantul "eramplitudo tinggi. 6ejala seperti itu dise"ut efek lapisan tipis: (thin "ed effect3 tuning). Selain kete"alan lapisan, ada hal lain #ang turut menentukan resolusi !ertikal dari data seismik. +ertama, "umi ini "erlaku se"agai se"uah filter raksasa #ang men#erap gelom"ang seismik. 'arena itu, suatu gelom"ang seismik makin lama akan makin lemah karena energi gelom"ang itu akan terserap oleh "umi. 'edua, makin dalam suatu gelom"ang akustik, makin cepat pula dia meram"at. ;al itu terjadi karena makin dalam suatu posisi "atuan di kerak "umi, makin tinggi pula tingkat kompaksi dan sementasin#a. ;al ini pada gilirann#a men#e"a"kan panjang gelom"ang seismik makin "esar dengan "ertam"ahn#a kedalaman dan, pada gilirann#a, akan menurunkan resolusi rekaman seismik. <erakhir, data seismik mentah "iasan#a mengandung "an#ak desau (noise). 'etika dilakukan pemrosesan data, desau*desau seperti itu "iasan#a dico"a dihilangkan dengan cara mem* "uang: gelom"ang*gelom"ang "erfrekuensi tinggi #ang "iasan#a muncul dari
desau. Sa#ang sekali, pada %aktu #ang "er*samaan, cara itu juga akan men#e"a"kan hilangn#a gelom"ang frekuensi tinggi asli: #ang "erasal dari "idang*"idang pantul. +adahal, gelom"ang*gelom"ang itulah #ang akan
mem"antu kita untuk memperoleh resolusi #ang tinggi. Resolusi Lateral
=nergi gempa meram"at melalui "er"agai material #ang ada di "a%ah permukaan "umi dan dari %aktu ke %aktu akan "er*interaksi dengan "idang*
"idang pantul #ang ada pada lintasan peram"atann#a. =nergi gelom"ang itu meram"at se"agai rangkaian %a!e front. Suatu "agian "idang fisik #ang men#e"a"kan terpantulkann#a energi gelom"ang seismik secara kons*truktif dise"ut >ona resnel (resnel >one) (Sheriff, 1977). /esolusi lateral dari rekaman seismik ditentukan oleh radius >ona resnel, dimana radius >ona resnel itu sendiri ditentukan oleh panjang gelom"ang akustik dan kedalaman "idang pantul (gam"ar 8*). ?adi, dalam data seismik #ang "elum dimigrasi, resolusi lateral tengantung pada seismic "and%idth, kecepatan ram"at gelom"ang untuk sampai pada suatu "idang pantul, serta %aktu tempuh menuju "idang pantul terse"ut (gam"ar 8*@). +rosedur migrasi data seismik akan mem"antu meningkatkan resolusi data seismik. ntuk migrasi dua dimensi, masih ada masalah mengenai orientasi garis pantul, relatif terhadap kemiringan se"enarn#a, sedangkan dalam migrasi tiga dimensi masalah itu sudah dapat terpecahkan. ?adi, untuk data #ang telah dimigrasi, resolusi lateral tergantung pada jarak antar jejak gelom"ang seismik (seismic trace), panjang operator
migrasi, %aktukedalaman "idang pantul, dan "and%idth data.
Pemrosesa Seismik !a Peam"ila#a utuk Aalisis Strati$ra%i
<idak ada urut*urutan pemrosesan data seismik #ang dapat dipandang se"agai cara paling optimum untuk memperoleh penampang seismik sesuai untuk tujuan analisis stratigrafi. +arameter pengam"ilan data seismik #ang "er"eda*"eda, sum"er gelom"ang seismik #ang "er"eda*"eda, dan !ariasi geologi daerah #ang diteliti hendakn#a dipertim"angkan secara hati*hati dan cermat. Masing*masing aspek itupun hendakn#a dipandang se"agai aspek tersendiri. +enafsiran atau analisis stratigrafi dari data seismik pada hakekatn#a merupakan se"uah akti!itas untuk mengenal pola*pola tertentu dalam penampang seismik. +emrosesan data seismik dapat memperjelas maupun menga"urkan representasi seismik dari geologi "a%ah permukaan. +emroses dan penafsir seismik hendakn#a "ekerja sama untuk dapat memperoleh hasil ter"aik. Setiap pemroses data seismik hendakn#a memahami masalah*masalah geologi #ang ingin dipecahkan oleh si penafsir, sedangkan si penafsir sendiri hendak*n#a memahami apa #ang telah
dilakukan oleh si pemroses untuk memperoleh penampang seismik #ang akan dianalisisn#a. $ahkan, setelah data seismik diproses secara hati*hati, setiap orang masih harus menghadapi satu masalah "esar #akni menentukan parameter* parameter apa #ang se"aikn#a ditampilkan dalam penampang seismik. Masih "an#ak hal #ang harus disempurnakan untuk meningkatkan potensi penampang seismik agar dapat ditafsirkan dengan le"ih "aik lagi. Selain itu, penampilan ulang data*data lama juga merupakan cara lain #ang akan mem"erikan da#a hidup: "aru pada data*data terse"ut. -da empat metoda untuk menampilkan data seismik. Metoda pertama meli"atkan pengu"ahan "entuk jejak gelom"ang seismik (maksudn#a, "entuk kelokan*kelokan gelom"ang seismik) dengan tujuan untuk mempertegas aspek*aspek pantulan. Metoda kedua "erkaitan dengan "entuk trace eAuali>ation dan dilakukan dengan tujuan untuk mengkompensasikan hilangn#a energi gelom"ang pantul sejalan dengan "ertam"ahn#a kedalaman. Metoda ketiga ditujukan untuk menampilkan aspek*aspek lain dari data seismik. -spek*aspek itu dise"ut comple0 attri"utes. Metoda keempat, #ang relatif murah namun cukup efektif, adalah teknik penekanan !isual. <eknik ini akan memperjelas data #ang telah diproses secara !isual.
ISI & ANALISIS
Sikue Seismik
Sikuen seismik adalah sikuen pengendapan #ang diidentifikasikan dari penampang refleksi seismik. ini merupakan urutan #ang relatif selaras dari refleksi seismik #ang secara genetik "erhu"ungan. rutan ini di"atasi di "agian atas dan "a%ahn#a oleh "idang ketidakselarasan atau korelasi "idang selarasn#a (Mitchum
dkk, 1977) -nalisis sekuen seismik mem"agi penampang seismik ke dalam paket dari refleksi konkordan, #ang mana dipisahkan oleh ketidakselarasan permukaan #ang menegaskan sistemasi terminasi refleksi. +aket refleksi konkordan ini (sekuen seismik) diinterpretasikan se"agai sekuen pengendapan #ang terdiri dari strata #ang "erhu"ungan dan mem"atasi dari "atas atas dan "atas "a%ah dengan ketidakselarasan.
<ujuan dari analisa sikuen seismik adalah untuk menginterpretasikan sikuen* sikuen pengendapan dan sistim track pada penampang seismik, dengan cara mengidentifikasikan "atas "a%ah suatu lapisan "erdasarkan tanda*tanda dari terminasi pola refleksi.
+ermukaan #ang dipilih untuk menentukan "atas sikuen adalah stratal discontinuit# #ang diperlihatkan dari terminasi pola refleksi seismik (+ossamentier & -llen, 1999).
<erminasi refleksi adalah kriteria untuk mengenal "atas sekuen seismik. <ipe dari terminasi seismik "erdasarkan pada tipe terminasi strata. <ipe ini di ilustrasikan seperti gam"ar di"a%ah ini
6am"ar B. Contoh terminasi seismik lapisan. ata seismik didapat dari $all# et al. (19DB).
+em"agian jenis diskordansi didasarkan pada pem"agian terminasi lapisan terhadap "atas sikuen menurut Mitchum dkk, (1977), -llen (1999) adalah s""
1. Eap*out adalah terminasi (pem"erhentian terakhir) secara lateral, lapisan pada "atas pengendapan aslin#a.
B. <runcation terminasi lateral lapisan, aki"at terpotong dari "atas pengendapan aslin#a.
8. $ase*lap adalah istilah hu"ungan "ase dengan lapisan di atasn#a dalam "entuk men#udut (diskordan), atau "ase*lap adalah lapisan dasar
pen#angga pada "atas, "agian "a%ah suatu urutan pengendapan.
. mum digunakan apa"ila on*lap tidak dapat di"edakan dengan do%n*lap, terutama dise"a"kan oleh deformasi setelah pengedapan.
@. Fn*lap adalah terminasi pola perlapisan, #ang le"ih muda ke atas
kemiringan, pada pola perlapisan #ang le"ih tua, #ang kedudukan mulan#a miring.
. Fnlap "iasan#a terlihat pd "ase dari depositional seAuence dan menunjukan adan#a suatu S$
7. Marine on*lap adalah terminasi progresif strata marine pada strata miring le"ih tua dengan arah ke daratan atau kesuatu tinggian topografi di dalam cekungan
D. Coastal on*lap adalah terminasi progresif endapan pantai (litoral atau non marine) ke arah daratan.
9. o%n*lap adalah "aselap dimana lapisan #ang a%aln#a miring terminated do%ndip pada "idang #ang a%aln#a horisontal atau miring. o%nlap adalah terminasi strata le"ih muda #ang kedudukan mula miring ke "a%ah kemiringan di atas strata #ang le"ih tua. o%nlap terjadi pada alas suatu
depositional seAuence di dalam cekungan dan di atas ma0imum flooding surface, dan karena itu masing*masing menunjukan adan#a suatu seAunce "oundar# atau ma0imum flooding surface.
1G. +ro0imal on*lap adalah on*lap pada arah sum"er sedimen dan distal do%n* lap adalah do%n*lap pada arah #ang "erla%anan dari sum"er sedimen, umumn#a merupakan indikasi permulaan dan akhir lateral pengendapan lapisan sedimen.
11. <op*lap adalah terminasi strata le"ih tua #ang kedudukan mula miring keatas kemiringann#a diatas strata le"ih muda #ang menutupin#a, #ang "iasan#a terjadi aki"at "# passing (pengangkutan sedimen #ang melalui
daerah non deposisi) sedimen. <op*lap "iasan#a terjadi pada top s uatu depositional seAuence dan menunjukan adan#a suatu "atas sikuen (S$)
1B. =rosional truncation adalah top terminasi strata diskordan (men#udut) #ang le"ih tua pada strata le"ih muda aki"at erosi. $iasan#a dijumpai pada top depositional seAuences dan menunjukan adan#a suatu "atas sikuen (S$)
18. Fff*lap adalah suatu hu"ungan top * diskordan dimana lapisan #ang le"ih tua menujukan terminasi terhadap lapisan #ang le"ih muda. <oplap dan erosional truncation adalah dua contoh "entuk off*lap. engan kata lain off*lap merupakan ke"alikan dari on*lap
Fasies Seismik
Setelah seismik sekuen ditetapkan, lingkungan dan litofasies antara sekuen diinterpretasi dari data seismik dan data geologi. -nalisis fasies seismik adalah deskripsi dan interpretasi geologi dari parameter refleksi seismik, termasuk di dalamn#a adalah konfigurasi, kontin#uitas, amplitudo, frekuensi, dan kecepatan
inter!al. Masing*masing parameter terse"ut men#ediakan informasi geologi "a%ah permukaan.
'onfigurasi refleksi men#atakan "entuk kasar stratifikasi dari proses pengendapan, erosi, dan paleotopografi menjadi dapat diinterpretasi. /efleksi dari
kontak fluida (flat spots) juga dapat diidentifikasi.
nit fasies seismik dapat dipetakan, unit seismik 8 di"entuk dari kumpulan refleksi. imana parameter refleksi internal, "entuk eksternal, dan 8 dari asosiasi fasies seismik terse"ut tergam"arkan, unit terse"ut dapat diinterpretasikan ke "entuk keadaan lingkungan, proses pengendapan, dan estimasi dari litologi.
Secara keseluruhan, unit fasies seismik terdiri dari "entuk eksternal dan konfigurasi refleksi internal dari unit terse"ut.
Se"elum unit fasies seismik diinterpretasikan dan di deskripsikan, dilakukan interpretasi terhadap proses pengendapan, keadaan lingkungan, dan energi pengendapan pada lingkungan.
-nalisis fasies seismik menginterpretasikan keadaan lingkungan dan litofasies dari data seismik. asies seismik adalah kelompok dari refleksi seismik dengan parameter konfigurasi, amplitudo, kontinuitas, frekuensi, dan kecepatan inter!al.
Ti"e !ari Pola Ko%i$urasi Re%leksi a. +aralel dan Su"paralel
'onfigurasi paralel dan su"paralel menunjukkan kecepatan pengendapan #ang konstan pada suatu paparan #ang su"side secara seragam atau pada "asin plain #ang sta"il. mumn#a "erasosiasi dengan "entuk eksternal sheet, sheet drape, dan fill.
". i!ergen
'onfigurasi ini dicirikan dengan adan#a %edge*shaped dimana pene"alan lateral le"ih dise"a"kan oleh pene"alan dari refleksi itu sendiri, "ukan karena onlap, toplap, atau erosi. Mencerminkan !ariasi lateral kecepatan pengendapan atau tilting secara progresif "idang pengendapan.
c. +rogradasi
'onfigurasi ini dapat "erupa sigmoid, o"liAue, comple0, shingled, dan hummock# dan ter"entuk aki"at pertum"uhan progresif secara lateral dari "idang pengendapan #ang miring, dan sering dise"ut se"agai clinoform.
• Sigmoid
+ada konfigurasi ini, segmen sekuen "agian atas dan "a%ah relatif tipis dan hampir horisontal dengan "atas atas konkordan dan "atas "a%ah do%nlap, sedang "agian tengah relatif le"ih te"al dan kemiringan le"ih "esar. ;al ini mencerminkan proses
agradasi #ang menerus segmen atas sejalan dengan progradasi "agian tengah aki"at suplai sedimen #ang relatif pelan pada "asin #ang relatif su"siding secara cepat.
• F"liAue
+ada konfigurasi ini, "agian atas sekuen adalah toplap atau hampir rata, "agian "a%ah do%nlap dan kemiringan segmen "agian tengah H1GG. 'onfigurasi parallel o"liAue mempun#ai
kemiringan #ang relatif le"ih "esar dan mencerminkan energi pengendapan #ang le"ih tinggi.
• Comple0 Sigmoid*F"liAue
+ada konfigurasi ini terjadi perselingan antara o"liAue dan sigmoid.
• Shingled
+ada konfigurasi ini mencerminkan progradasi fasies ke dalam air dangkal.
'onfigurasi ini mencerminkan progradasi lidah clinoform ke dalam air dangkal dalam prodelta atau interdelta.
d. Chaotic
'onfigurasi ini diaki"atkan oleh sistem pengendapan energi tinggi, atau aki"at deformasi kuat. apat merefleksikan slump structures, cut & fill channel, daerah lipatan atau tersesarkan secara kuat.
e. /eflection ree
'onfigurasi ini mencerminkan tu"uh "atuan "eku #ang "esar dan masif, ku"ah garam, tu"uh "atupasir atau shale #ang homogen dan te"al.
f. $e"erapa stilah <am"ahan
Ti"e Betuk Eksteral !ari Fasies Seismik
+emahaman mengenai "entuk eksternal 8 dan asosiasi daerah dari fasies seismik adalah hal #ang penting dalam analisa fasies seismik terse"ut.
• $entuk sheet, %edges, dan "anks umumn#a ter"entuk pada
fasies seismik paparan.
• Sheet drape mencerminkan pengendapan #ang seragam, dan
"ere"ergi rendah pada laut dalam.
• $entuk lensa (lens) pada umumn#a "erasosiasi dengan
progradasi clinoform.
• $entuk mound umumn#a "erasosiasi dengan deep sea fans,
lo"es, slump masses, contourite, car"onate "uildup, reefs, dan !olcanic mound.
• $entuk fill dicirikan oleh lapisan #ang mengisi permukaan
di"a%ahn#a #ang mempun#ai relief negatif dan "erasosiasi dengan erasional channels, can#on fills, structural*trough fills, fans, slump, dll.
Ite$rasi Data Seismik !e$a Data Lai#a
Setelah melakukan korelasi dan identifikasi lapisan stratigrafi menggunakan data seismik, selanjutn#a adalah menghu"ungkann#a dengan data lainn#a seperti
Data Biostrati$ra%i
;al ini penting ketika menggunakan data "iostratigrafi untuk mencari siklus konsentrasi pengenceran. Secara umum, siklus konsentrasi, >ona di mana sejumlah "esar mikrofauna dan flora dikondensasikan memiliki inter!al le"ih pendek, sering dikaitkan dengan permukaan "anjir maksimum (Ma0imum lood Surface). Se"alikn#a, siklus pengenceran sering dikaitkan dengan urutan "atas. +erlu diingat potensi fauna #ang telah tertekan dan fauna #ang tertransportasi. ;ati*hati apa"ila data "erasal dari sumur dengan "agian stratigrafi tipis di le!el tertinggi struktural atau paleogeografi. $atas urut kadang*kadang "erhu"ungan dengan tinggin#a jumlah ulang fauna #ang le "ih tua, "iasan#a karena updip atau erosi lokal strata #ang le"ih tua. $iofacies
dan interferensi paleoclimate dari data paleontologi juga harus dipertim"angkan dalam integrasi ini karena !ariasi lintang di konten fauna dan flora juga dapat terjadi (-rmentrout et al., 1991).
Lo$
+ola +enumpukan, motif log, dan litologi adalah kunci untuk skala menengah korelasi #ang seharusn#a mendukung korelasi seismik. $ahkan, korelasi ter"aik log ditetapkan ketika data seismik digunakan se"agai panduan untuk memperluas permukaan stratigrafi dari sumur ke sumur. Sementara data seismik tidak sering menangkap resolusi tinggi korelasi stratigrafi mungkin dalam penampang log, "iasan#a menampilkan geometri "ruto (misaln#a dipping clinoforms) #ang harus diikuti dalam korelasi log. Misaln#a, ken#ataann#a menunjukkan "ah%a clinoforming parasequence atau arsitektur stacked sequence dapat terja%a" dalam korelasi log jika tidak pertama kali diidentifikasi pada seismik.
Susunan pola #ang terlihat pada log (ataupun penampang singkapan) sering menunjukkan permukaan stratigrafi kunci. Misaln#a, peru"ahan dari retrogradational ke progradational sering dikaitkan dengan permukaan "anjir maksimum, #ang dapat diperiksa terhadap kedua data seismik dan "iostratigrafi.
nterpretasi motif log dari sistem saluran utama didefinisikan dengan "aik (misaln#a, Mitchum et al., 199). Susun pola, "entuk kur!a log, tren !ertikal dalam isi pasir, dan hu"ungan dengan o!er dan permukaan #ang mendasari adalah kunci untuk mengidentifikasi sistem saluran. 5amun, integrasi dengan seismik dan lainn#a data penting untuk mem!alidasi interpretasi terse"ut. hu"ungan
Litolo$i
1) i campuran sistem silisiklastik kar"onat, ;S< ini sering didominasi oleh "atuan kar"onat sementara "atupasir sering ditemukan di ES4 dan <S< (misaln#a, 6uadalupian strata dari +ermian $asin3 Sarg dan Eehman, 19D).
B) alam "e"erapa ES< ini, kar"onat dapat mendominasi ES4pc, tapi "atupasir Fnlap se"agai cekungan*lantai thicks. n*situ "ara sering "erada di ;S< dan atau <S< sementara diangkut terestrial materi dan "atu"ara organik spar (clasts) terjadi di ES< (mis, 5orth Sea <ersier3. -rmentrout et al, 1998). +enjajaran kontras satuan "atuan dan keragaman jenis facies sering menandakan peru"ahan facies "asin utama (S$) atau se"uah kejadian transgresif ma#or (paraseAuence set "oundar# (+SS$)).
'ore
$ukti ter"aik untuk identifikasi dan !alidasi dari permukaan stratigrafi penting sering "erasal dari core. $atas sekuen dapat dikaitkan dengan kelam"atan "asal atau paleosols (pada interfluves incised valley-fills (V)). $atas +araseAuence (+S$) dapat dikaitkan dengan permukaan ripple #ang terku"ur. 'umpulan trace fosil 6lossifungites merupakan indikator tanah #ang keras dan ini dapat dikaitkan dengan +SS$ atau +S$.
KESIMPULAN
nterpretasi stratigrafi dari data refleksi seismik dapat "erguna, "aik di "atas area #ang sedikit data atau di daerah #ang memiliki "an#ak data. +engenalan dan pemetaan dari fasies seismik dalam sekuen seismik, secara o"jektif "erdasarkan parameter seismik, seperti konfigurasi refleksi, kontin#uitas, amplitudo, frekuensi, dan kecepatan inter!al, dise"ut se"agai analisa fasies seismik. asies seismik dapat diinterpretasikan dengan kondisi keadaan lingkungan, proses pengendapan, dan estimasi litologi.
'enampakan #ang dipakai dalam analisis stratigrafi seismik adalah
• <erminasi seismik onlap, do%nlap, toplap, erosional truncation. • 'arakter reflektor seismik spt kontinuitas, flat, dipping, clinoform
engan melakukan analisis stratigrafi seismik terse"ut memungkinkan diprediksi pen#e"aran "atuan #ang ada di "a%ah permukaan secara le"ih rinci. alam stratigrafi seismik, suatu paket "atuan dapat di "agi*"agi menjadi sikuen pengendapan dan di dalam setiap sikuen pengendapan dapat di"agi*"agi lagi
DAFTAR PUSTAKA
Snedden, ?ohn 4. dan ?. . (/ick) Sarg. BGGD. Seismic Stratigraphy-A Primer on Methodology. =00onMo"il pstream /esearch Compan#, ;ouston, <e0as. /e!ie% dari +aper Vail, +./ dan /.M. Mitchum. 1977. Seismic Stratigraphy and
Global Changes of Sea evel . --+6 Memoir B.: Di+$),'$% 30 A+)i' 201-. /&)i httpsid.scri"d.comdocB8B1BB@B+aper*/e!ie%* 5<=/+/=<-S*S</-<6/-*-/*+FE-*/=E='S*S=SM'** S='=5*+=56=5-+-5Ido%nload
G%,i& K&)&#i Seismik Stratigraf. Di+$),'$% 30 A+)i' 201-. /&)i httpgeofact."logspot.co.idBG11G1seismik*stratigrafi.html
Ri"i )&!&#& I!$)+)$!&si Stratigraf Seismik. Di+$),'$% 30 A+)i' 201-. /&)i httprha#denma>>rhe>k#."logspot.co.idBG1@GBinterpretasi*stratigrafi* seismik.html