• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Usulan Lingkungan Fisik Ruang Kelas serta Fasilitas Meja dan Kursi Dosen di Ruang Kelas yang Lebih Ergonomis (Studi Kasus di Lantai 2 dan Lantai 4 Gedung GWM, UK Maranatha).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Usulan Lingkungan Fisik Ruang Kelas serta Fasilitas Meja dan Kursi Dosen di Ruang Kelas yang Lebih Ergonomis (Studi Kasus di Lantai 2 dan Lantai 4 Gedung GWM, UK Maranatha)."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

pendidikan UK Maranatha memberikan fasilitas – fasilitas yaitu salah satunya adalah ruang belajar mengajar. Namun dalam kenyataannya UK Maranatha masih belum memperhatikan dan menerapkan standar kenyamanan secara ergonomi untuk ruangan perkuliahan, padahal kondisi ruangan yang tidak nyaman dapat mengganggu proses belajar mengajar antara mahasiswa dan dosen. Studi kasus dilakukan di UK Maranatha gedung GWM lantai 2 dan lantai 4.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara kebeberapa mahasiswa dan dosen di UK Maranatha, telah diketahui beberapa hal yang membuat para mahasiswa dan dosen merasa kurang nyaman di dalam kelas. Permasalahannya adalah ruangan masih belum nyaman, temperatur pada ruang kelas panas dan kelembaban yang cukup tinggi di dalam kelas, kebisingan yang sering terjadi di luar kelas sehingga dapat mengganggu mahasiswa yang ada di dalam kelas, minimnya jumlah sirkulasi udara dan ventilasi di dalam ruang kelas, serta perancangan meja dan kursi dosen di ruang kelas yang kurang diperhatikan antara lain; meja dosen belum ergonomis, posisi letak komputer di meja dosen belum ergonomis, penempatan kaca dimeja dosen dapat menimbulkan kesilauan ketika dosen melihat ke layar komputer, penempatan OHP di meja dosen kurang ergonomis karena dapat menghalangi pandangan mahasiswa melihat ke papan tulis dan kursi dosen yang belum ergonomis sehingga membuat para dosen merasa kurang nyaman.

Berdasarkan permasalahan di atas, pengamatan awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan mengambil data mengenai lingkungan fisik dan fasilitas fisik pada ruang kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, pengamatan dan hasil pengukuran. Setelah memperoleh data kemudian peneliti melakukan analisis data dengan pendekatan ergonomi. Setelah melakukan pengumpulan data dan analisis, maka dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan analisis ergonomi. Untuk lingkungan fisik pengolahan data dilakukan dengan cara yaitu temperatur menggunakan diagram hubungan temperatur dan kelembaban. Ventilasi dan sirkulasi udara membandingkan kondisi temperatur dan kelembaban pada ruang perkuliahan, lorong dan luar gedung dengan diagram suhu dan kelembaban. Dan untuk kebisingan membandingkan data mentah yang ada dengan teori yang dikemungkakan oleh Furrer. Sedangkan untuk fasilitas fisik pengolahan data di lakukan dengan cara membandingkan ukuran meja aktual dengan ukuran data antropometri.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

LEMBAR PENGESAHAN ...i

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... ii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xxii

LAMPIRAN 1...xxxi

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.3 Kondisi Ruangan Lantai 2 dan Lantai 4 ... 4-8 4.3.1 Ventilasi ... 4-8 4.3.2 Jendela ... 4-8 4.3.3 Kipas Angin ... 4-9 4.3.4 AC ... 4-10 4.3.5 Exhaust ... 4-11 4.3.6 Lorong ... 4-11 4.3.7 Layout Posisi Peletakan AC, Kipas Angin, Ventilasi dan

Sirkulasi Udara pada kondisi saat ini disetiap ruangan kelas. .... 4-12 4.3.8 Data Jumlah AC, Kipas Angin dan Exhaust Saat ini di Ruangan

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

5.1.2 Ventilasi dan Sirkulasi Udara ... 5-45 5.1.3 Kebisingan ... 5-56 5.2 Data Antropometri Meja Dosen ... 5-56

5.2.1 Perbandingan Ukuran Meja Dosen Aktual dengan Ukuran

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

6.2.6 Kursi Dosen Alternatif 3 ... 6-40 6.2.7 Meja OHP Alternatif 1 ... 6-46 6.2.8 Meja OHP Alternatif 2 ... 6-51 6.2.9 Meja OHP Alternatif 3 ... 6-56 6.3 Analisis Ergonomi ... 6-63 6.3.1 Meja Dosen ... 6-63 6.3.2 Kursi Dosen ... 6-65 6.3.2 Meja OHP ... 6-66 6.4 Posisi Peletakan Meja dan Kursi Dosen Serta Meja OHP Di Dalam

Kelas Lantai 2 dan Lantai 4. ... 6-68 6.5 Usulan Pada Meja Dosen Yang Terpilih ... 6-70

6.5.1 Posisi Peletakan Barang – Barang Di Atas Meja Dosen Yang Terpilih ... 6-70 6.5.2 Usulan Pada Posisi Peletakan Kabel – Kabel Pada Meja Dosen

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

(9)

xv

Universitas Kristen Maranatha

2.1 Tabel Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya ... 2-5 2.2 Skala Intensitas Kebisingan ... 2-8 2.3 Data Antropometri Masyarakat Indonesia yang Didapat Dari Antropometri Indonesia ... 2-13 2.4 Penilaian Konsep (Concept Scoring) ... 2-18 4.1 Tabel Jumlah AC, Kipas Angin dan Exhaust Saat ini di

Ruangan Kelas UK Maranatha Lantai 2... 4-14 4.2 Tabel Jumlah AC, Kipas Angin dan Exhaust

Saat ini di Ruangan Kelas UK Maranatha Lantai 4 ... 4-15 4.3 Tabel Temperatur dan Kelembaban Lantai 2 GWM ... 4-16 4.4 Tabel Kebisingan Lantai 2 GWM ... 4-17 4.5 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara Lantai 2 GWM ... 4-18 4.6 Tabel Temperatur dan Kelembaban Lantai 4 GWM ... 4-19 4.7 Tabel Kebisingan Lantai 4 GWM ... 4-20 4.8 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara Lantai 4 GWM ... 4-21 5.1 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02A01 ... 5-2 5.2 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

(10)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02A06 ... 5-4 5.4 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02A07 ... 5-5 5.5 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02A08 ... 5-6 5.6 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02A09 ... 5-7 5.7 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B01 ... 5-8 5.8 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B02 ... 5-9 5.9 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B05 ... 5-10 5.10 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B06 ... 5-11 5.11 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B07 ... 5-12 5.12 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B08 ... 5-13 5.13 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

(11)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

5.14 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B10 ... 5-15 5.15 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B11 ... 5-16 5.16 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02B12 ... 5-17 5.17 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02C01 ... 5-18 5.18 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02C02 ... 5-19 5.19 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02C03 ... 5-20 5.20 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02C04 ... 5-21 5.21 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02C05 ... 5-22 5.22 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H02C06 ... 5-23 5.23 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A01 ... 5-24 5.24 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

(12)

xviii

Universitas Kristen Maranatha

5.25 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A03 ... 5-26 5.26 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A04 ... 5-27 5.27 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A05 ... 5-28 5.28 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A08 ... 5-29 5.29 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A09 ... 5-30 5.30 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A10 ... 5-31 5.31 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A11 ... 5-32 5.32 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04A12 ... 5-33 5.33 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04B01 ... 5-34 5.34 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04B04 ... 5-35 5.35 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

(13)

xix

Universitas Kristen Maranatha

5.36 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04B06 ... 5-37 5.37 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04B07 ... 5-38 5.38 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04C01 ... 5-39 5.39 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04C02 ... 5-40 5.40 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04C03 ... 5-41 5.41 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04C04 ... 5-42 5.42 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04C05 ... 5-43 5.43 Tabel Keterangan Diagram Hubungan Temperatur dan

Kelembaban H04C06 ... 5-44 5.44 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara di Ruangan Kelas

Kondisi Pagi Hari Lantai 2 ... 5-46 5.45 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara di Ruangan Kelas Kondisi

(14)

xx

Universitas Kristen Maranatha

5.47 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara di Ruangan Kelas Kondisi Pagi Hari Lantai 4 ... 5-51 5.48 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara di Ruangan Kelas Kondisi

Siang Hari Lantai 4 ... 5-52 5.49 Tabel Ventilasi dan Sirkulasi Udara di Ruangan Kelas Kondisi Sore Hari Lantai 4 ... 5-53 5.50 Tabel Kebisingan Ruangan Kelas Lantai 2 GWM ... 5-54 5.51 Tabel Kebisingan Ruangan Kelas Lantai 4 GWM ... 5-55 5.52 Perbandingan Ukuran Meja Dosen Aktual dengan Ukuran

Antropometri ... 5-56 5.53 Tabel Hasil PengamatanLingkungan Fisik... 5-58 5.54 Tabel Hasil PengamatanMeja Dosen ... 5-58 6.1 Kapasitas AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas Angin

dalam Ruangan Kelas Lantai 2 GWM ... 6-2 6.2 Kapasitas AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas Angin

(15)

xxi

Universitas Kristen Maranatha

6.8 Concept Scoring Meja Dosen ... 6-27 6.9 Data Antropometri Perancangan Kursi Dosen Alternatif 1... 6-28 6.10 Data Antropometri Perancangan Kursi Dosen Alternatif 2... 6-34 6.11 Data Antropometri Perancangan Kursi Dosen Alternatif 3... 6-40 6.12 Tabel Spesifikasi Kursi Dosen ... 6-44 6.13 Concept Scoring Kursi Dosen ... 6-45 6.14 Data Antropometri Perancangan Meja OHP Alternatif 1 ... 6-46 6.15 Data Antropometri Perancangan Meja OHP Alternatif 2 ... 6-51 6.16 Data Antropometri Perancangan Meja OHP Alternatif 3 ... 6-56 6.17 Tabel Spesifikasi Meja OHP ... 6-61 6.18 Concept Scoring Meja OHP ... 6-62 7.1 Saran Ukuran AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas

Angin dalam Ruangan Kelas Lantai 2 GWM ... 7-3 7.2 Saran Ukuran AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas Angin

(16)

xxii

Universitas Kristen Maranatha

2.1 Alat Ukur Temperatur dan Kelembaban ... 2-6 2.2 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban ... 2-6 2.3 Sound Level Meters ... 2-8 2.4 Antropometri Statis ... 2-14 2.5 Antropometri Dinamis ... 2-14 3.1 Gambar Flow Chart ... 3-1 3.1 Gambar Flow Chart (Lanjutan) ... 3-2 3.1 Gambar Flow Chart (Lanjutan) ... 3-3 4.1 Struktur Organisasi UK Maranatha ... 4-4 4.2 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri UK Maranatha

2014 ...4-5 4.3 Layout lantai 2 UK Maranatha ... 4-6 4.4 Layout lantai 4 UK Maranatha ... 4-7 4.5 Ventilator Ruang Kelas UK Maranatha ... 4-8 4.6 Jendela Ruang Kelas UK Maranatha yang Menghadap ke Arah

Luar ... 4-8 4.7 Jendela Ruang Kelas UK Maranatha yang Menghadap ke Arah

(17)

xxiii

Universitas Kristen Maranatha

4.9 AC Split di Ruang Kelas UK Maranatha ... 4-10 4.10 AC Ceiling di Ruang Kelas UK Maranatha ... 4-10 4.11 Exhaust di Ruang Kelas UK Maranatha... 4-11 4.12 Lorong Kelas UK Maranatha ... 4-11 4.13 Layout Posisi Peletakan AC, Kipas Angin, Ventilasi dan

Sirkulasi Udara di Lantai 2. ... 4-12 4.14 Layout Posisi Peletakan AC, Kipas Angin, Ventilasi dan

(18)

xxiv

Universitas Kristen Maranatha

5.1 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi, Siang, dan Sore Hari Ruangan H02A01 ... 5-2 5.2 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02A03 ... 5-3 5.3 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02A06 ... 5-4 5.4 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02A07 ... 5-5 5.5 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02A08 ... 5-6 5.6 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02A09 ... 5-7 5.7 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B01 ... 5-8 5.8 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B02 ... 5-9 5.9 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembabanpada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B05 ... 5-10 5.10 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B06 ... 5-11 5.11 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembabanpada Pagi,

(19)

xxv

Universitas Kristen Maranatha

5.12 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi, Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B08 ... 5-13 5.13 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B09 ... 5-14 5.14 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B10 ... 5-15 5.15 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B11 ... 5-16 5.16 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02B12 ... 5-17 5.17 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02C01 ... 5-18 5.18 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02C02 ... 5-19 5.19 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02C03 ... 5-20 5.20 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02C04 ... 521 5.21 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H02C05 ... 5-22 5.22 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

(20)

xxvi

Universitas Kristen Maranatha

5.23 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi, Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A01 ... 5-24 5.24 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A02 ... 5-25 5.25 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A03 ... 5-26 5.26 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A04 ... 5-27 5.27 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A05 ... 5-28 5.28 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A08 ... 5-29 5.29 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A09 ... 5-30 5.30 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A10 ... 5-31 5.31 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A11 ... 5-32 5.32 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04A12 ... 5-33 5.33 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembabanpada Pagi,

(21)

xxvii

Universitas Kristen Maranatha

5.34 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi, Siang, dan Sore Hari Ruangan H04B04 ... 5-35 5.35 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04B05 ... 5-36 5.36 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembabanpada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04B06 ... 5-37 5.37 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04B07 ... 5-38 5.38 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04C01 ... 5-39 5.39 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04C02 ... 5-40 5.40 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembabanpada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04C03 ... 5-41 5.41 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04C04 ... 5-42 5.42 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

Siang, dan Sore Hari Ruangan H04C05 ... 5-43 5.43 Diagram Hubungan Temperatur dan Kelembaban pada Pagi,

(22)

xxviii

Universitas Kristen Maranatha

Gambar

Judul

Halaman

(23)

xxix

Universitas Kristen Maranatha

Gambar

Judul

Halaman

6.9 Usulan 2D Meja Dosen Alternatif 3 ... 6-24 6.10 Usulan 3D Kursi Dosen Alternatif 1 ... 6-30 6.11 Usulan 2D Kursi Dosen Alternatif 1 ... 6-31 6.12 Usulan 3D Kursi Dosen Alternatif 2 ... 6-36 6.13 Usulan 2D Kursi Dosen Alternatif 2 ... 6-37 6.14 Usulan 3D Kursi Dosen Alternatif 3 ... 6-41 6.15 Usulan 2D Kursi Dosen Alternatif 3 ... 6-42 6.16 Usulan 3D Meja OHP Alternatif 1 ... 6-48 6.17 Usulan 2D Meja OHP Alternatif 1 ... 6-49 6.18 Usulan 3D Meja OHP Alternatif 2 ... 6-53 6.19 Usulan 2D Meja OHP Alternatif 2 ... 6-54 6.20 Usulan 3D Meja OHP Alternatif 3 ... 6-58 6.21 Usulan 2D Meja OHP Alternatif 3 ... 6-59 6.22 Usulan Posisi Peletakan Meja dan Kursi Dosen Serta Meja

OHP Di Dalam Kelas Lantai 2 ... 6-68 6.23 Usulan Posisi Peletakan Meja dan Kursi Dosen Serta Meja

OHP Di Dalam Kelas Lantai 4 ... 6-69 6.24 Posisi Peletakan Barang – Barang Di Atas Meja Dosen

(24)

xxx

Universitas Kristen Maranatha

Gambar

Judul

Halaman

(25)

1-1 1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, sedangkan di era krisis global saat ini kebutuhan hidup melambung tinggi termasuk biaya pendidikan. Ditengah melambungnya biaya kebutuhan hidup dengan biaya perkuliahan yang mahal, banyak universitas yang lebih memprioritaskan tampilan bangunan dan ruangan yang didesain hanya mementingkan faktor kemewahan atau kemegahan saja tanpa mempertimbangkan standar ergonomi yang sudah ada untuk kenyamanan mahasiswanya selama proses belajar mengajar di ruang perkuliahan tersebut. Seringkali, faktor kenyamanan pada ruangan perkuliahan itu sendiri pun dikorbankan atau luput dari standar ergonomi. Padahal ketidaknyamanan seseorang ketika melakukan aktivitas terutama dalam proses belajar mengajar di dalam ruangan secara tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi psikologis terhadap orang tersebut.

Bagi setiap universitas kenyamanan pada ruang perkuliahan secara standar ergonomis merupakan hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal yang dapat meningkatkan proses belajar mengajar yaitu dapat dilihat dari kondisi ruangan yang baik dalam arti ruangan memiliki standar kenyamanan secara ergonomi (temperatur (°C), kelembaban, kebisingan, sirkulasi udara dan ventilasi sudah diperhitungkan), selain itu fasilitas yang mendukung selama proses belajar mengajar dan ukuran ruangan yang sesuai dan lain-lain. Maka dengan ruang perkuliahan yang nyaman secara ergonomi akan membuat mahasiswa menjadi nyaman selama perkuliahan berlangsung.

(26)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

berkonsentrasi, cepat lelah, mengantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan. Ketidaknyamanan di dalam ruangan perkuliahan yang disebabkan karena temperatur yang terlalu panas. Selain itu dengan minimnya ventilasi udara dapat menghambat jalur sirkulasi udara di dalam kelas menjadi kurang baik, kelembaban ruang perkuliahan yang terlalu lembab atau terlalu kering dan kebisingan yang sering terjadi di luar kelas sehingga mahasiswa yang ada di dalam kelas merasa terganggu sehingga membuat mahasiswanya susah untuk berkonsentrasi.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara ke beberapa mahasiswa di UK Maranatha, salah satu permasalahan lingkungan yang umumnya sering dikeluhkan oleh sebagian mahasiswa adalah lingkungan gedung perkuliahan terutama pada ruang perkuliahan yang tidak nyaman, yang membuat kinerja dan konsentrasi dari individu tersebut tidak optimal. Oleh karena itu, studi terhadap kenyamanan temperatur (°C), kelembaban, kebisingan, sirkulasi udara dan ventilasi sudah diperhitungkan dengan objek gedung perkuliahan dan penggunanya ini sangat penting untuk dilakukan, karena dengan adanya studi ini, akan diketahui bagaimana tingkat kenyamanan sebagian besar pengguna yang berada dalam ruangan, sehingga untuk kedepannya dapat diberikan rekomendasi perbaikan mengenai gedung perkuliahan yang dirasa nyaman bagi para mahasiswa sehingga dapat mendukung proses belajar yang lebih baik lagi.

(27)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan masalah-masalah yang ada, kemungkinan penyebabnya masalah tersebut yaitu:

1. Ruangan perkuliahan yang kurang nyaman.

2. Temperatur ruang perkuliahan yang kurang diperhatikan antara lain : Terdapat ruang perkuliahan dengan temperatur yang panas dan pengap.

Kipas angin di ruang perkulihan yang tidak mencukupi karena kapasitas mahasiswanya terlalu banyak.

Ruangan kecil tetapi kapasitas jumlah mahasiswanya banyak dan sebaliknya ruangan besar tetapi kapasitas jumlah mahasiswanya sedikit.

3. Kelembaban udara di ruang perkuliahan yang kurang diperhatikan antara lain, terdapat beberapa ruangan perkuliahan yang terus menerus terkena sinar matahari sehingga menyebabkan temperatur udara sangat panas dan kelembaban terlalu rendah. Sehingga dapat menurunkan kemampuan fisik dan dapat menimbulkan keletihan yang datang terlalu dini.

4. Minimnya jumlah sirkulasi udara dan ventilasi yang tidak seimbang dengan banyaknya mahasiswa dengan ukuran ruangan yang terlalu kecil dapat menimbulkan kekurangan volume pergantian udara di dalam ruang dan akan meningkatkan derajat kelembaban ruang, yang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Disamping itu udara kotor sisa gas buang yang tidak secepatnya tersalur keluar akan sangat merugikan kesehatan bagi pemakai ruangan.

5. Kebisingan yang sering terjadi di luar kelas sehingga dapat mengganggu mahasiswa yang ada di dalam kelas.

6. Perancangan meja dan kursi dosen di ruang perkuliahan yang kurang diperhatikan antara lain :

Meja dosen belum ergonomis.

(28)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

ketika dosen melihat ke layar komputer.

Penempatan OHP di meja dosen kurang ergonomis karena dapat menghalangi pandangan mahasiswa melihat ke papan tulis.

Kursi dosen yang belum ergonomis sehingga membuat para dosen merasa kurang nyaman.

1.3 Batasan & Asumsi

Karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup penelitian yang dilakukan dibatasi untuk beberapa hal berikut: 1.3.1 Batasan

1. Pengamatan hanya dilakukan terhadap perancangan ulang meja dan kursi dosen. Dan pengukuran temperatur (°C), kelembaban, kebisingan, sirkulasi udara dan ventilasi di dalam ruang perkuliahan saja.

2. Gedung perkuliahan tempat dilakukannya penelitian adalah GWM lantai 2 dan lantai 4.

3. Responden yang diwawancarai mengenai kenyamanan terhadap temperatur (°C), kelembaban, kebisingan, sirkulasi udara dan ventilasi diukur adalah pengguna ruang perkuliahan yaitu mahasiswa dan dosen UK Maranatha.

4. Jumlah responden yang diwawancarai yaitu mahasiswa 80 orang dan dosen 30 orang.

5. Pengukuran dilakukan pada meja dan kursi dosen di ruang perkuliahan yang sudah ada di UK Maranatha dengan menggunakan analisis ergonomi.

(29)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

mengajar, pada saat pintu kelas tertutup dan bila ruangan terdapat AC atau kipas angin maka di nyalakan.

8. Perancangan kursi mengikuti perancangan meja dosen.

9. Panjang adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan secara horizontal dan sejajar dengan dada.

10.Lebar adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan secara horizontal tegak lurus dengan dada.

11.Tinggi adalah dimensi yang pengukurannya dilakukan secara vertikal.

12.Laptop yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa dengan ukuran maksimum 14 inch.

13.Interval waktu yang digunakan pada pengukuran lingkungan fisik pukul 07.00 - 08.00, pukul 12.00 - 13.00 dan pukul 16.00 - 17.00. 14.Perancangan meja dosen, kursi dosen dan meja OHP tidak

memperhitungkan biaya. 1.3.2 Asumsi

1. Perancangan dan pembuatan meja, kursi dan meja OHP, di UK Maranatha hanya memperbaiki ukuran berdasarkan data anthropometri yang diambil menggunakan data orang dewasa pria dan wanita mengikuti Antropometriindonesia.com.

2. Tinggi meja pada rancangan diberi kelonggaran 5%.

3. Panjang meja pada rancangan diberi kelonggaran 10% dengan mempertimbangkan barang-barang yang diletakan di atas meja (komputer, keyboard, area mouse, laptop dan buku).

4. Panjang dari alas untuk peletakan tas dosen adalah 25 cm.

1.4 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(30)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

3. Bagaimana kondisi kebisingan saat ini di ruang perkuliahan?

4. Bagaimana kondisi sirkulasi udara dan ventilasi saat ini di ruang perkuliahan?

5. Bagaimana kondisi meja dan kursi dosen saat ini di ruang perkuliahan? 6. Bagaimana temperatur yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau

dari segi ergonomi?

7. Bagaimana kelembaban yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

8. Bagaimana kebisingan yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

9. Bagaimana sirkulasi udara dan ventilasi yang seharusnya di ruang perkuliahan ditinjau dari segi ergonomi?

10.Bagaimana rancangan meja dan kursi dosen yang lebih baik ditinjau dari segi ergonomi?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kondisi temperatur dalam ruangan perkuliahan saat ini. 2. Menganalisis kondisi kelembaban dalam ruangan perkuliahan saat ini. 3. Menganalisis kondisi kebisingan dalam ruangan perkuliahan saat ini. 4. Menganalisis kondisi sirkulasi udara dan ventilasi dalam ruangan

perkuliahan saat ini.

5. Menganalisis kondisi meja dan kursi dosen saat ini.

6. Memberi usulan cara mengatasi temperatur yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

7. Memberi usulan cara mengatasi kelembaban yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

8. Memberi usulan cara mengatasi kebisingan yang baik secara ergonomi di dalam ruang perkuliahan.

(31)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

segi ergonomi.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada penelitian ini ditulis dalam 7 bab yang mengikuti sistematika penelitian sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah, pembatasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematikan penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan. Teori-teori tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihaadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahap-tahap yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga akhir penelitian. Tahapan disusun dalam bentuk flowchart dan dilengkapi dengan keterangan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berhasil dikumpulkan penulis yang berkaitan dengan topik penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi data-data yang diolah untuk menghasilkan informasi yang berguna. Selanjutnya, analisis dari hasil pengolahan data. BAB 6 USULAN

Bab ini berisi usulan tindakan perbaikan yang seharusnya dilakukan perusahaan.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran dalam penerapan metode usulan.

(32)

7-1 7.1 Kesimpulan

Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas.

7.1.1 Temperatur dan kelembaban

Temperatur dan kelembaban pada ruang perkuliahan lantai 2 dan lantai 4 masih belum optimal apabila dibandingkan dari segi ergonomi. Karena hampir seluruh ruangan temperatur ruangan terasa panas dan lembab.

7.1.2 Ventilasi dan Sirkulasi Udara

Ventilasi dan sirkulasi udara pada ruangan perkuliahan lantai 2 dan lantai 4 masih belum optimal apabila dibandingkan dari segi ergonomi. Karena masih terdapat ruangan kelas yang perputar sirkulasi udara kurang baik. Selain itu terdapat beberapa hexhaust fan yang rusak sehingga tidak dapat digunakan dan apabila hexhaust fan dihidupkan akan menimbulkan kebisingan di dalam kelas.

7.1.3 Kebisingan

Kebisingan pada ruangan perkuliahan lantai 2 dan lantai 4 masih belum optimal apabila dibandingkan dari segi ergonomi. Karena masih terdapat beberapa ruangan kelas yang tingkat kebisingan tinggi (>70 dB).

7.1.3 Meja Dosen, Kursi Dosen dan Meja OHP

(33)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

meja dosen belum ergonomis, penempatan kaca dimeja dosen suka menimbulkan kesilauan ketika dosen melihat ke layar komputer, penempatan OHP di meja dosen kurang ergonomis karena dapat menghalangi pandangan mahasiswa melihat ke papan tulis dan kursi dosen yang belum ergonomis sehingga membuat para dosen merasa kurang nyaman.

7.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang di usulkan oleh penulis untuk mengatasi masalah-masalah yang terdapat di UK Maranatha.

7.2.1 Temperatur dan Kelembaban

Untuk temperatur dan kelembaban pada ruangan kelas lantai 2 dan laintai 4 disarankan untuk menambahkan AC pada ruangan yang jendelanya menghadap ke lorong dan menambahkan kipas angin pada ruangan kelas yang jendelanya menghadap ke luar agar ruangan tidak panas dan lembab. Jumlah AC dan kipas angin yang disarankan adalah untuk ruangan kelas lantai 2 perlu menambahkan 9 buah AC dan 2 buah kipas angin karena awalnya ruangan kelas lantai 2 sudah memiliki 4 buah AC dan 17 buah kipas angin, sedangkan untuk ruangan kelas lantai 4 perlu menambahkan 5 buah AC dan 14 buah kipas angin karena awalnya ruangan kelas lantai 4 sudah memiliki 4 buah AC dan 13 buah kipas angin.

(34)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Saran Ukuran AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas Angin dalam Ruangan Kelas Lantai 2 GWM

Jumlah AC Kipas Angin Jendela Luar Jendela Lorong Kipas Angin

H02-A01 8 x 8 1 - 12 - - -

-Ruangan Ukuran Ruangan (m) Kondisi Aktual Usulan Kapasitas AC

Tabel 7.2

Saran Ukuran AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas Angin dalam Ruangan Kelas Lantai 4 GWM

Usulan Jumlah

AC Kipas Angin Jendela Luar Jendela Lorong Kipas Angin

H04-A01 8 x 8 - - 10 - Kipas Angin - 2

7.2.2 Ventilasi dan Sirkulasi Udara

(35)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

(36)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Meja Dosen yang Terpilih

Gambar 7.1

Meja Alternatif 2 yang Terpilih

Tabel 7.3

Dimensi Meja Alternatif 2 yang Terpilih

120 cm 63 cm 103 cm Multipleks Dimensi Meja Dosen Alternatif 2

Dimensi

(37)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 7.2

Kursi Alternatif 2 yang Terpilih Tabel 7.4

Dimensi Kursi Alternatif 2 yang Terpilih

71 cm 36 cm 41 cm 59 cm 41cm 42 cm Kayu

Kayu, Busa dan Kulit Kayu

Bahan Kaki Kursi

Dimensi Kursi Dosen Alternatif 2

Dimensi

(38)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 7.3

Meja OHP Alternatif 2 yang Terpilih Tabel 7.5

Dimensi Meja OHP Alternatif 2 yang Terpilih

52 cm 52 cm 55 cm - 78 cm

32 cm 52 cm Alumunium Bahan Meja

Dimensi Meja OHP Alternatif 2

Dimensi

Panjang Meja Lebar Meja Tinggi Meja

(39)
(40)

xxxiii

Universitas Kristen Maranatha

1. Nurmianto, Eko: 1998, Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja: Teknik Tata Cara Kerja; Institut Teknologi Bandung; 1979, Bandung, Indonesia.

3. Ulrich, Karl T, Steven D. Eppinger; 2000; Product Design and Development, 2ndEdition; McGraw Hill Companies Inc; USA.

4. Tim Asisten Laboratorium APK & Ergonomi Universitas Kristen Maranatha

Bandung. “Diktat Kumpulan Teori & Praktikum Analisis Perancangan Kerja &

Ergonomi I”.

5. Tim Asisten Laboratorium APK & Ergonomi Universitas Kristen Maranatha

Bandung. “Diktat Kumpulan Teori & Praktikum Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi II”.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 7.2 Saran Ukuran AC dalam Ruangan Kelas dan Jumlah Kipas Angin dalam
Tabel 7.3 Dimensi Meja Alternatif 2 yang Terpilih
+3

Referensi

Dokumen terkait

(2) Mendapatkan masukan dari stakeholders terhadap prototype model pembelajaran matematika dengan pendekatan pendidikan karakter di Sekolah Dasar; (3) Menemukan model pembelajaran

“Bir insanın aşk hayatında bir sihirli değnekten çok daha işlevsel olan En Etkili Aşk Duaları Kitabı’nda ne tür problemlerime çare bulabilirim?”?. İşte, en etkili

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rolos, Murni dan Saerang (2014) yang menyatakan NPM dipengaruhi oleh perputaran piutang dengan pengaruh yang positif. Hal

Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Fachrurrozi (2010) memakai tanam- an kayu apu dengan variasi berat tanaman dari 50 gram sampai 250 gram dengan waktu penanaman selama

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa wacana menurut Linguistik Sistemik Fungsional adalah menjelaskan suatu proses sosial dalam konteks situasi dan konteks budaya.. Ketiga

Masukkan di sini bahasa isyarat asli pada komunitas tuna rungu, karya komprehensif mengenai metode komunikasi orang tuna rungu dan tuna netra Tambahkan angka dasar notasi 4-9 dari

Penegasan tentang pelayanan publik (Sinambela, 2011, hal. 5) menyatakan bahwa pelayanan publik adalah sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah

Analisa atau diagnosa terhadap kenakalan yang meningkat saat ini belum dapat dilakukan karena keadaan pengetahuan kriminologi ini belum tegas menentukan sebab, mengapa