• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK Survei Jembatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK Survei Jembatan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS BINA MARGA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN SURVEY KONDISI JEMBATAN

TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Jembatan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakekatnya merupakan unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa. Keberadaan jembatan akan memberikan dampak pada beberapa bidang antara lain :

• Bidang Ekonomi, Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/jembatan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Jembatan merupakan tulang punggung dan urat nadi perekonomian kota yang berfungsi untuk memperlancar arus lalu lintas distribusi barang, jasa dan manusia itu sendiri. Sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang sangat penting. Perkembangan sektor transportasi khususnya sektor jembatan, di harapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau mengubah struktur PDRB antar wilayah.

• Bidang Tata Ruang, guna mendorong pengembangan suatu wilayah sehingga mencapai tingkat perkembangan yang merata bagi semua daerah serta untuk mencapai keseimbangan antar wilayah dengan mewujudkan kelancaran dan kenyamanan jalan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan.

Jembatan adalah bagian yang penting dari suatu sistem jaringan jalan karena pengaruhnya yang berarti bila jembatan itu runtuh atau jika tidak berfungsi dengan baik. Dikarenakan jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu lintas lainnya, maka keruntuhan

(2)

jembatan akan mengurangi atau menahan lalulintas, yang mana mengakibatkan terganggunya kenyamana masyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan perekonomian.

Jadi sangatlah penting artinya bila pemeriksaan kondisi jembatan merupakan bagian dari Program Penanganan , Pengembangan dan Pembinaan Jalan.

Dinas Bina Marga Kota Semarang adalah institusi pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan prasarana jalan dan jembatan di dalam kota Semarang. Pada saat ini kondisi jembatan – jembatan dalam kota Semarang perlu diamati dan diteliti kondisinya agar bisa segera diambil langkah – langkah kebijakan apabila keadaannya diketahui sudah kritis sehingga tidak sampai membahayakan pengguna jalan / jembatan.

1.2. Maksud Dan Tujuan.

Maksud dari Survai Kondisi Jembatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara visual di lapangan guna mendukung usulan penanganan jembatan baik penggantian jembatan, pembangunan jembatan baru maupun pemeliharaan / perkuatan jembatan berdasarkan pertimbangan teknis.

Tujuan dari pekerjaan survei kondisi jembatan ini adalah tersusunnya data

teknis mengenai kondisi jembatan sehingga diperoleh keyakinan bahwa jembatan berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan/jembatan dan juga dimaksudkan untuk mengamankan nilai investasi / aset dari jembatan tersebut.

1.3. Lokasi Pekerjaan.

Lokasi pekerjaan Survai Kondisi Jembatan ini terletak di kota Semarang Propinsi Jawa Tengah.

(3)

Pekerjaan Survai Kondisi Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang tahun anggaran 2012.

1.5. Sumber Dana.

Pekerjaan ini dibiayai APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.

1.6. Nama Dan Organisasi Pengguna Jasa.

(4)

BAB II

DATA PENUNJANG

2.1. Standar Teknis.

Standar Teknis untuk pekerjaan Survei Kondisi Jembatan di Dinas Bina Marga kota Semarang bisa merujuk pada buku “Panduan Survei Pendahuluan Jembatan Di Daerah Perkotaan” Direktorat Jenderal Bina Marga.

2.2. Studi Terkait Terdahulu Yang Pernah Dilaksanakan.

1. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Binamarga Kota Semarang, Tahun 2010.

2. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Binamarga Kota Semarang, Tahun 2009.

3. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Tahun 2008.

4. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Tahun 2008.

2.3. Gambaran Umum Wilayah Kegiatan

Gambaran umum wilayah kegiatan meliputi lokasi – lokasi jembatan – jembatan yang berada di ruas jalan lokal ( RT, RW, Kelurahan ), di ruas jalan kolektor dan jalan arteri, di dalam kota Semarang.

Total panjang jembatan yang harus diperiksa adalah ± : 500 meter panjang.

(5)

BAB III

KONDISI JEMBATAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

3.1. Kondisi Jembatan.

3.2.1. Pengertian

a. Jembatan

Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghuhungkan suatu lintas yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab lainnya, dengan cara melompati rintangan tersebut tanpa menimbun / menutup rintangan itu.

Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan tersehut dapat berupa sungai, jalan, jalan kereta api, atau jurang.

Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu mempunyai Bangunan Atas, Bangunan Bawah dan Bangunan Pelengkap.

b. Bangunan Atas

Bangunan Atas adalah komponen jembatan yang menerima beban kendaraan di atas perletakan.

Termasuk katagori Bangunan Atas adalah :

- Balok, Rangka, Dek yang terdiri atas plat dsb., Kabel dan penggantungnya.

- Perletakan.

c. Bangunan Bawah

Bangunan Bawah adalah bangunan untuk meneruskan beban ke tanah dasar. Bangunan Bawah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala jembatan (abutment) atau pilar (pier) dan pondasi.

Termasuk katagori Bangunan Bawah adalah : - Kepala Jembatan ( abutmen ) dan pilar.

(6)

d. Termasuk katagori Perlengkapan Jembatan adalah

- Perkuatan lereng pada dinding / tebing sungai sekitar jembatan. - Cek Dam pada dasar sungai.

- Jalan pendekat jembatan ( oprit )

- Guard rails, patok pengarah, parapet, trotoar, pasangan pengaman dll.

3.2.2. Kerusakan Pada Jembatan

Kerusakan pada jembatan dapat terjadi pada : a. Elemen – elemen jembatan.

b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )

a. Elemen – elemen jembatan

Jembatan terdiri dari sejumlah elemen yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Sifat – sifatnya kompleks, tetapi untuk pemeriksaaan kondisi jembatan, elemen dikelompokkan ke dalam beberapa komponen sebagai berikut :

1). Aliran sungai / tanah timbunan mencakup aliran sungai, tanah timbunan dan bangunan pengaman sungai.

2). Bangunan bawah mencakup pondasi, kepala jembatan dan pilar.

3). Bangunan atas mencakup struktur bangunan atas, sistem lantai kendaraan, expansion joint, perletakan / landasan, sandaran dan perlengkapan.

b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas ) Material / bahan pembentuk bangunan atas terdiri atas : 1) Batu atau Bata

2) Beton 3) Baja 4) Kayu

(7)

3.2. Ruang Lingkup Pekerjaan.

Ruang lingkup pekerjaan survei kondisi jembatan adalah sebagai berikut :

3.2.1. Persiapan

Persiapan meliputi persiapan peralatan survei, persiapan personil, koordinasi / diskusi / presentasi dengan pengguna jasa dan survei orientasi / pengenalan lapangan.

3.2.2. Pemeriksaaan Inventarisasi Pendahuluan

Setiap jembatan yang diperiksa terlebih dahulu harus dilakukan perekaman inventarisasi mutakhir dilengkapi dengan foto lapangan. Perekaman inventarisasi ini untuk melengkapai / mendukung pelaporan pemeriksaaan kondisi jembatan sehingga isi pelaporan lebih komunikatif dan mudah dipahami. Inventarisasi pendahuluan cukup mencatat / memeriksa :

1. Peta lokasi, Peta situasi dilengkapi arah aliran air disekitar jembatan.

2. Kondisi bentang jembatan antara lain : panjang bentang, lebar jembatan, jarak antar kerb trotoar, tinggi sandaran, lebar trotoar, ruang bebas vertikal, penampang bawah jembatan, muka air banjir tertinggi dll.

3. Foto kondisi jembatan diambil dari arah samping dan dari arah sejajar jembatan.

3.2.3. Survei Detail

Pelaksanaan survei detail kondisi jembatan meliputi pemeriksaan kondisi jembatan antara lain pada bagian sebagai berikut :

a. Kerusakan Pada Elemen – Elemen Jembatan ;

(8)

2. Kerusakan Pada Bangunan Pengaman 3. Kerusakan Pada Timbunan

4. Kerusakan Pada Tanah Bertulang

5. Kerusakan Pada Angker – Jembatan Gantung dan Jembatan Kabel

6. Kerusakan Pada Kepala Jembatan dan Pilar 7. Kerusakan Pada Landasan Penahan Gempa 8. Kerusakan Pada Landasan / Perletakan 9. Kerusakan Pada Pelat dan Lantai

10.Kerusakan Pada Balok / Gelagar Jembatan Beton 11.Kerusakan Pada Gelagar Baja / Rangka Baja

12.Kerusakan Pada Konstruksi / Struktur Jembatan Kayu

13.Kerusakan Pada Konstruksi Jembatan Pelengkung Pasangan Batu / Pasangan Bata

14.Kerusakan Pada Jembatan Gantung 15.Kerusakan Pada Jembatan Pelat Beton 16.Kerusakan Pada Lantai Jembatan

17.Kerusakan Pada Pipa Drainase Dinding, Pipa Cucuran dan Drainase Lantai

18.Kerusakan Pada Lapisan Permukaan 19.Kerusakan Pada Sandaran Jembatan 20.Kerusakan Pada Trotoar / Kerb

21.Kerusakan Pada Sambungan Lantai / Ekspansion Joint 22.Kerusakan Pada Rambu – rambu lalu lintas dan Marka Jalan 23.Kerusakan Pada Lampu, Tiang lampu dan Kabel Listrik 24.Kerusakan Pada Bangunan Utilitas

b. Kerusakan Pada Material / Bahan Pembentuk Jembatan

1. Kerusakan Pada Bahan BATU BATA o Penurunan Mutu Bata atau Batu o Keretakan

o Permukaan Pasangan yang menggembung o Bagian yang Pecah atau Hilang.

(9)

2. Kerusakan Pada Bahan BETON o Kerontokan Beton

o Beton Keropos

o Beton yang Berongga / Berbunyi o Mutu Beton yang jelek

o Rembesan atau Bocoran kedalam Beton o Retak

o Karat pada besi tulangan

o Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan o Pecah atau Hilangnya sebagian dari Beton

o Lendutan

3. Kerusakan Pada Bahan BAJA

o Penurunan Mutu dari Cat dan / atau Galvanis o Karat

o Perubahan Bentuk pada Komponen o Retak

o Komponen yang rusak atau hilang o Elemen yang salah

o Kabel Jembatan yang Aus o Sambungan yang longgar

4. Kerusakan Pada Bahan KAYU o Pembusukan dan Pelapukan o Serangan Serangga

o Pecahnya / retaknya Kayu o Menyerpihnya Papan Lantai o Cacat pada kayu

o Hancur atau Hilangnya Material o Menyusutnya Kayu

(10)

o Penurunan Mutu Lapisan Pengaman o Sambungan yang Longgar

Untuk setiap kerusakan yang ditemukan harus dilengkapi dengan rekaman foto.

3.2.4. Pemeriksaan Kondisi Pemanfaatan Jembatan

Pada tahap ini dilakukan survei terhadap perilaku lalulintas yang lewat, apakah beban lalulintas sesuai dengan daya dukung jembatan yang ada. Lakukan wawancara dengan penduduk setempat untuk mengetahui lalulintas berat yang kemungkinan lewat dalam waktu tertentu.

3.2.5. Analisa Data dan Kesimpulan

Seluruh data lapangan yang masuk dilakukan analisa teknis yang disusun dalam tabel – tabel informatif. Dalam analisa harus dilakukan penilaian kondisi pada bagian yang rusak dengan nilai kondisi antara lain diperinci sebagai berikut :

o Kondisi baru tanpa kerusakan o Kerusakan kecil

o Kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan diwaktu mendatang

o Kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya o Kondisi kritis

o Elemen jembatan tidak berfungsi lagi o dsb.

Hasil analisa selanjutnya disusun kesimpulan, saran dan tindakan penanganan yang diperlukan sebagai berikut :

(11)

o Rehabilitasi jembatan o Penggantian jembatan o Relokasi jembatan

3.3. Keluaran Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Survei Kondisi Jembatan.

1. Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) ganda. 2. Laporan Akhir sebanyak 5 ( lima ) ganda . 3. Laporan Hasil Survei

4. Foto Dokumentasi Kondisi Jembatan

3.4. Lingkup Kewenangan Yang Dilimpahkan Kepada Penyedia Jasa.

Pengguna Jasa sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Penyedia Jasa untuk mewakili kepentingannya dalam pekerjaan ini antara lain ijin memperoleh validitas data ke lembaga / instansi terkait, melakukan survey dan sosialisasi pekerjaan ke masyarakat, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota, Pemerintah Propinsi dan Dinas / Instansi yang terkait dengan pekerjaan ini.

Dengan adanya pelimpahan kewenangan ini, maka Penyedia Jasa dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien dan optimal sehingga hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman awal untuk menyusun program lebih lanjut.

3.5. Peralatan Dan Material Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan material untuk mendukung kelancaran terlaksananya pekerjaannya di kantor maupun di lapangan antara lain : ruang kantor beserta kelengkapannya, komputer, alat-alat komunikasi, alat tulis kantor dan gambar, fasilitas mobilisasi, dan

(12)

alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan ini.

3.6. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.

Pekerjaan ini harus diselesaikan dalam waktu 1 ¾ bulan atau 53 (lima puluh tiga) hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.

3.7. Kualifikasi Dan Jumlah Tenaga Ahli Yang Disediakan Penyedia Jasa.

Untuk melaksanakan pekerjaan Survei Kondisi Jembatan ini dibutuhkan Tenaga Ahli yang dibantu oleh Tenaga Subprofessional dan Penunjang, sebagai berikut :

A. Tenaga Ahli 1. Team Leader

Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Transportasi S-1 dengan pengalaman 8 tahun sebagai Team leader serta berpengalaman pada pekerjaan perencanaan jalan / jembatan maupun pekerjaan pelaksanaan jalan / jembatan.

Team Leader harus mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan oleh anggota tim konsultan.

Tugas dan tanggung jawab Team Leader antara lain sebagai berikut :

• Mengadakan koordinasi dengan Pemerintah Kota cq Dinas Bina Marga Semarang dan Dinas-Dinas / Instansi terkait dengan survei kondisi jembatan.

• Menjelaskan lingkup survei kondisi jembatan.

• Merumuskan saran dan kesimpulan terkait hasil survei kondisi jembatan.

(13)

• Mengkoordinir dan ikut dalam seluruh tahapan kegiatan pekerjaan serta memeriksa hasil pekerjaan.

• Mengadakan koordinasi dengan Pengguna Jasa dan Instansi lain yang terkait dalam menunjang kelancaran pekerjaan.

• Menyusun jadual waktu kerja aktual staf konsultan.

• Bertanggungjawab terhadap seluruh hasil pekerjaan dan laporan yang disajikan kepada Pengguna Jasa.

B. Tenaga Subprofessional

1. Asisten Team Leader ( 2 orang )

Sarjana Muda / D3 Teknik Sipil atau Teknik Transportasi dengan pengalaman 4 tahun pada pekerjaan perencanaan jalan / jembatan maupun pekerjaan pelaksanaan jalan / jembatan.

Asisten Team Leader membantu Team Leader dalam mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan oleh anggota tim konsultan.

Tugas dan tanggung jawab Asisten Team Leader antara lain sebagai berikut :

• Memimpin / mengkoordinir para teknisi survei secara langsung saat melakukan survei di lokasi jembatan.

• Mengisi formulir – formulir survei lapangan secara harian dan melaporkannya kepada Team Leader.

• Membantu Team Leader dalam menyusun kesimpulan dan saran pada setiap kondisi jembatan yang disurvei.

2. Teknisi Survei Lapangan ( 6 orang )

Seorang lulusan SMK/D3 jurusan teknik sipil yang berpengalaman 3 tahun pada pekerjaan perencanaan jembatan atau pengawasan jembatan.

Tugas dan tanggung jawab Teknisi Survei Lapangan adalah melaksanakan survei detail kondisi jembatan.

(14)

C. Tenaga Penunjang.

1. Administrator 1 orang

2. Operator komputer 2 orang

3. Drafter Autocad 2 orang

(15)

BAB IV

LAPORAN DAN DISKUSI

4.1. Laporan

Laporan yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pekerjaan survei kondisi jembatan ini adalah sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan

Laporan ini berisikan tentang rencana kerja yang akan dilakukan oleh Penyedia Jasa dalam rangka menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : persiapan, program kerja, mobilisasi tenaga, pengumpulan data, metodologi penyelesaian pekerjaan untuk memperoleh hasil yang optimal serta rencana pemecahan masalah yang ada.

b. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan ini merupakan laporan final yang merupakan kesimpulan dan saran sebagaimana yang disampaikan waktu diskusi dan konsultasi.

c. Laporan Data Survei Jembatan

d. Foto Dokumentasi Kondisi Jembatan

4.2. 4.2. Diskusi

Kegiatan diskusi dilaksanakan di Semarang untuk membahas laporan survei kondisi jembatan.

(16)

PRIORITAS PROGRAM : Program Pembangunan Sistem Informasi / Database J alan dan J embatan

KEGIATAN : Survey Kondisi J embatan

PAKET PEKERJ AAN : Survey Kondisi J embatan

KODE REKENING : 1.03.1.03.01.22.006

SUMBER DANA : APBD KOTA SEMARANG T.A. 2012

LOKASI : Kota Semarang

HARGA J UMLAH HARGA

SATUAN HARGA SEMUA

0rg/ alat time sat ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )

1 4 5 6

I BIAYA LANGSUNG PERSONIL

A Tenaga Ahli :

1 Team Leader 1 1,75 OB 8.402.400,00 14.704.200,00

14.704.200,00

B Tenaga Pendukung :

1 Asisten Team Leader ( 2 org) 2 1,75 OB 2.500.000,00 8.750.000,00

2 Teknisi Surveyor ( 6 org ) 6 1,75 OB 2.000.000,00 21.000.000,00

3 Administrator 1 1,75 OB 886.200,00 1.550.850,00

4 Operator komputer ( 2 org) 2 1,75 OB 886.200,00 3.101.700,00

5 Drafter Autocad ( 2 org ) 2 1,75 OB 1.000.000,00 3.500.000,00

6 Pesuruh 1 1,75 OB 679.400,00 1.188.950,00 39.091.500,00

II BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

A Biaya Kantor & Lapangan :

1 Biaya Operasional Kantor 1 1 Ls 1.500.000,00 1.500.000,00

2 Biaya ATK 1 1 Ls 4.350.000,00 4.350.000,00

3 Sewa Komputer 7 1,75 UB 500.000,00 6.125.000,00

4 Sewa Printer 2 1,75 UB 300.000,00 1.050.000,00

5 Sewa Kamera 3 1,75 UB 150.000,00 787.500,00

6 Biaya komunikasi dan peralatan lapangan 1 1 Ls 5.000.000,00 5.000.000,00

18.812.500,00

B Biaya Transportasi :

1 Sewa Kendaraan Roda dua 5 1,75 UB 400.000,00 3.500.000,00

2 Sewa Kendaraan Roda Empat 1 1,75 UB 3.500.000,00 6.125.000,00 9.625.000,00

C Biaya Pembahasan, Dokumen dan Pelaporan : 1 Rapat Pembahasan Awal

- J amuan minuman & makan kecil 15 2 orang 8.750,00 262.500,00

- J amuan makan (perseorangan) 15 2 orang 17.083,33 512.499,90

2 Rapat Pembahasan Laporan Akhir

- J amuan minuman & makan kecil 15 1 orang 8.750,00 131.250,00

- J amuan makan (perseorangan) 15 1 orang 17.083,33 256.249,95

3 Laporan dan Dokumen

- Laporan Pendahuluan 3 1 Buku 100.000,00 300.000,00

- Laporan Akhir 5 1 Buku 350.000,00 1.750.000,00

- Laporan Data Ukur/Survei 2 1 Buku 100.000,00 200.000,00

- Foto Dokumentasi 2 1 Buku 75.000,00 150.000,00

- CD Soft Copy semua laporan 2 1 keping 25.000,00 50.000,00 3.612.499,85

J umlah Biaya 85.845.699,85 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% 8.584.569,99 J umlah Biaya Semua 94.430.269,84 J umlah Biaya Dibulatkan 94.430.000,00 Terbilang : Sembilan Puluh Empat J uta Empat Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah

NO POSISI / J ABATAN VOLUME

2 3

KOP PERUSAHAAN

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

………,………2012

Ttd+ stempel

Penanggung jawab

(17)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

SURVEI KONDISI JEMBATAN

Referensi

Dokumen terkait

Berisikan tentang alur kerja dalam pengerjaan tugas akhir, baik dalam pelaksanaan tugas akhir, hingga pembahasan tugas ahir yang meliputi pemodelan struktur jembatan kereta api

Proses-proses dalam pendekatan scientifik meliputi beberapa tahapan (gambar 3) yaitu: mengamati, hipotesis atau menanya, mengasosiasikan atau eksperimen, mengumpulkan

51.1. PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia. Apabila PPK menginginkan agar penyedia menyelesaikan

Halaman utama merupakan halaman muka dalam aplikasi perancangan perangkat lunak untuk diagnosa penyakit mata seperti gambar berikut:. Gambar 10 Halaman Utama

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk guru-guru di lingkungan Departemen Agama (Depag), Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan Pendidikan dan

Hipotesis di dalam penelitian ini adalah diduga faktor jumlah penduduk, jumlah industri, jumlah residential, panjang jalan, Pendapatan Domestik Regional Bruto

Kadangkala guru memberi nama gerakan pada materi pembelajarannya dengan kata-kata yang mudah diingat dan dimengerti oleh siswa, misalnya pada materi yang diajarkan

Dari adanya dialektis-dialektis realitas subjektif diatas, maka lahirlah pengetahuan atau realitas objektif bahwa pengetahuan hakim tentang perceraian adalah Perceraian di