• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Analisis Konteks 16-17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Hasil Analisis Konteks 16-17"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS

TAHUN PELAJARAN 2016-2017 TAHUN PELAJARAN 2016-2017

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS

SMA NURIS JEMBER SMA NURIS JEMBER

Disusun Oleh : Disusun Oleh : TIM PENG

TIM PENGEMBANG KUREMBANG KURIKULUM SMA IKULUM SMA Nuris Nuris JemberJember

SEKOLAH MENENGAH ATAS SEKOLAH MENENGAH ATAS

SMA Nuris Jember SMA Nuris Jember

Jl. Pangandaran No 48 Antirogo Jember 68125, Telp 0331 339544 Jl. Pangandaran No 48 Antirogo Jember 68125, Telp 0331 339544

JEMBER JEMBER

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya  pencapaian

 pencapaian Standar Standar Nasional Nasional Pendidikan Pendidikan ( ( SNP SNP ). ). Hal Hal ini ini sangat sangat bermanfaat bermanfaat bagi bagi sekolah,sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak

langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya.lanjutnya.

Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada :

menghaturkan terima kasih kepada : 1.

1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan LaporanPengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini.

Analisis Konteks ini. 2.

2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan AnalisisKetua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini.

Konteks ini. 3.

3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusunyang telah berusaha menyusun analisis konteks

analisis konteks 4.

4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yangPara Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini.

telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5.

5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalamSemua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam  penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini.

 penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kam

Akhir kata kami memohon ki memohon kehadirat Allah SWT, ehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan semoga segala bantuan yang yang diberikandiberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, An

sepenuhnya, Analisis Konteks ini alisis Konteks ini masih sangat jauh masih sangat jauh dari kesempurnaan, dari kesempurnaan, Oleh karena Oleh karena ituitu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. ini. Jember, 13 Juni 2016 Jember, 13 Juni 2016 Penyusun Penyusun

(3)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA Nuris Jember Tahun Pelajaran 2015-2016. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya  pencapaian

 pencapaian Standar Standar Nasional Nasional Pendidikan Pendidikan ( ( SNP SNP ). ). Hal Hal ini ini sangat sangat bermanfaat bermanfaat bagi bagi sekolah,sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak

langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya.lanjutnya.

Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk menghaturkan terima kasih kepada :

menghaturkan terima kasih kepada : 1.

1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan LaporanPengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan Analisis Konteks ini.

Analisis Konteks ini. 2.

2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan AnalisisKetua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis Konteks ini.

Konteks ini. 3.

3. Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember Tim pengembang kurikulum SMA Nuris Jember yang telah berusaha menyusunyang telah berusaha menyusun analisis konteks

analisis konteks 4.

4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yangPara Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA Nuris Jember, serta pihak lain yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini.

telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini. 5.

5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalamSemua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam  penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini.

 penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini. Akhir kata kam

Akhir kata kami memohon ki memohon kehadirat Allah SWT, ehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan semoga segala bantuan yang yang diberikandiberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin sepenuhnya, An

sepenuhnya, Analisis Konteks ini alisis Konteks ini masih sangat jauh masih sangat jauh dari kesempurnaan, dari kesempurnaan, Oleh karena Oleh karena ituitu saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks ini. ini. Jember, 13 Juni 2016 Jember, 13 Juni 2016 Penyusun Penyusun

(4)

PENGESAHAN PENGESAHAN

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMA Nuris Jember Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite SMA Nuris Jember maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMA Nuris Jember Ditetapkan untuk maka dengan ini Laporan Analisis Konteks SMA Nuris Jember Ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2016 -2017.

diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2016 -2017.

Ditetapkan di : Jember Ditetapkan di : Jember

Pada Tanggal : 13 Juni 2016 Pada Tanggal : 13 Juni 2016 Ketua

Ketua Komite Komite Sekolah, Sekolah, Kepala Kepala Sekolah,Sekolah,

Hasan

(5)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

1.

1. Kata PengantarKata Pengantar ……….………. ii ii 2.

2. Lembar Pengesahan ………. iiiLembar Pengesahan ………. iii 3.

3. Daftar IsiDaftar Isi ………..……….. iv iv 4.

4. Bab I Pendahuluan .Bab I Pendahuluan . ……….………. 1 1 4.1

4.1 Latar BelakangLatar Belakang ………...………... 1 1 4.2

4.2 Dasar KebijakanDasar Kebijakan ……….………. 2 2 4.3

4.3 Tujuan dan ManfaatTujuan dan Manfaat ……… 3 3 5.

5. Bab II Hasil AnalisisBab II Hasil Analisis ……………… 4 4 5.1

5.1 Analisis Standar Nasional PendidikanAnalisis Standar Nasional Pendidikan ………4………4 5.2

5.2 Analisis Kondisi Satuan PendidikanAnalisis Kondisi Satuan Pendidikan ………..……….. 29 29 5.3

5.3 Analisis Kondisi Lingkungan Satuan PendidikanAnalisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan ………...………... 32 32 6.

(6)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.

Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,  perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan  berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses  pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan  pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas  penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata  pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

(7)

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,  perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan  berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses  pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan  perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan  pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas  penyelenggaraan pendidikan.

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMA Nuris Jember tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMA Nuris Jember menjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar  Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang PembiayaanPendidikan;

(8)

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetisi Lulusan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Standar Proses;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya; 17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan

2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional  pendidikan

3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA  Nuris Jember.

(9)

Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Nuris Jember untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMA Nuris Jember.

(10)

BAB II

ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut 1. Kerang ka Dasar Kurikul um 1. Kelompok mata  pelajaran a.Agama dan akhlak mulia  b.Kewargane garaan dan budi  pekerti  Membentuk  peserta didik menjadi manusia yang  beriman dan  bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta  berakhlak mulia  Peningkatan kesadaran dan wawasan  peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan  bermasyarakat dan bernegara serta  peningkatan kualitas diri sebagai manusia. Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai  belajar (pagi) dan

sesudah proses

 pembelajaran,Sholat  jama’ah, , mengaji

surat Yasiin setiap hari

Kembangkan solidaritas dengan mengikuti kegiatan kemasyarakatan diantaranya : melakukan kegiatan sosial, bakti sosial, upacara peringatan hari besar kenegaraan. Menerapkan diskusi kelompok dalam  pembelajaran

Penyediaan buku-buku sebagai sumber belajar diperpustakaan dan  pemanfaatan internet  belum efektif.  Melaksanakan secara rutin  Lebih mengefektifkan  pembimbingan tadarus Al-Qur’an tiap hari Sabtu selama 60 menit

 Mengefektifkan

3S(Senyum Salam,Sapa)

Pelaksanaan perlu secara konsisten

(11)

c.Ilmu  pengetahua n dan teknologi d.Estetika  Memperoleh kompetensi lanjut ilmu  pengetahuan dan teknologi serta membudayaka n berpikir ilmiah secara kritis, kreatis dan mandiri.  Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresi kan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.  Meningkatkan  potensi fisik serta membudayaka n sikap sportif, disiplin kerja Memanfaatkan limbah menjadi suatu barang yang bernilai seni

Latihan olah vokal/band

 berjalan,tetapi belum tampak grup yang solid, unjuk

kemampuan masih  pada momen-momen

PSB.

Seni tradisional

karawitan belum dapat  berjalan dengan efektif

Pemilihan bakat tidak  berdasar atas talent

skouting,sehingga  belum jelas bakat yang

sebenarnya dari siswa Masih banyak siswa yang tidak memiliki  bakat/minat tertentu

Pemberian

kesempatan kepada siswa/siswi pada minat yang diinginkannya

Pembinaan logika  berpikir (proses teori)

Praktek (kegiatan keorganisasian) Terbuka akan  perkembangan Mengefektifkan  pemanfaatn  perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah  buku-buku pegangan

siswa

Memperbanyak kelompok-kelompok  belajar

Membentuk grup band yang lebih solid

Mengaktifkan serta membentuk grup karawitan siswa/guru

Pemilihan bakat/minat  berdasar atas angket dan

talent scouting

(12)

kegiatan-e. Jasmani, olahraga dan kesehatan 2. Prinsip  pengemban gan kurikulum sama dan hidup sehat. a. Berpusat pada  potensi,  perkembangan, kebutuhan dan kepentingan  peserta didik dan lingkungannya .  b. Beragam dan terpadu c. Tanggap terhadap  perkembangan ilmu  pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan hidup e. Menyeluruh dan  berkesinambun gan f. Belajar sepanjang hayat g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah teknologi

Sesuai dengan kondisi fasilitas yang ada

Ya

Ya

Mengacu pada tujuan  pendidikan pada

umumnya

kegiatan ketrampilan tertentu

Analisa minat peserta didik.

Psikotes

Kegiatan apresiasi

Pemanfaatan alat teknologi.

Peningkatan daya dukung

Pemahaman tujuan  pendidikan. KTSP Dalam pengembangan KTSP belum Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga

(13)

dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah  berpedoman pada

standar isi dan standar kompetensi lulusan serta  panduan  penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP memperhatikan  prinsip-prinsip  pengembangan kurikulum terutama  prinsip  perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

memenuhi setiap prinsip  pengembangan

kurikulum khususnya  prinsip perkembangan,

kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya 3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan  pada potensi,  perkembangan dan kondisi  peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna  bagi dirinya.  b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar  belajar c. Pelaksanaan kurikulum memungkinka n peserta didik mendapat  pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik

a. Peserta didik belum maksimal mendapatkan  pelayanan  pendidikan yang  bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan.  b.Penegakkan kelima

 pilar belajar dalam  pelaksanaan

kurikulum belum maksimal

c. Pelaksanaan kurikulum masih klasikal dan belum memungkinkan  peserta didik

mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan

kondisi peserta didik

a. Peserta didik harus mendapatkan

 pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh

kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan

 b. Perlu peningkatan  pelaksanaan lima pilar  belajar yaitu

(a) belajar untuk

 beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(14)

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan  peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan  pendekatan dengan memperhatika n  perkembangan yang berkiblat  pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis  pada  perkembangan teknologi dan  berbasis pada alam sekitar f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayaguna kan kondisi yang sesuai dengan kultur  budaya di lingkungan sekolah g. Kurikulum yang mencakup d.suasana hubungan  peserta didik dan  pendidik dalam

suasana yang formal

e. Pelaksanakan kurikulum belum maksimal menggunakan  pendekatan dengan memperhatikan  perkembangan yang  berkiblat pada era

globalisasi dengan  pendekatan yang  berbasis pada  perkembangan

teknologi dan  berbasis pada alam

sekitar

f. Kurikulum

dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur

 budaya di

lingkungan sekolah

g.Kurikulum yang mencakup seluruh

hidup bersama dan  berguna bagi orang

lain, dan

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

 pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.

c. Pelayanan terhadap  peserta didik sesuai

dengan potensi, tahap  perkembangan, dan

kondisi peserta didik dengan tetap

memperhatikan keterpaduan

 pengembangan pribadi  peserta didik yang  berdimensi

kemandirian,penguata n akhlak, dan jiwa sosial,

d. Perlu ditingkatkan hubungan antara  peserta didik danm  pendidik yang saling

menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang

(15)

seluruh komponen kompetensi mata pelajaran komponen kompetensi mata  pelajaran kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

e. Pendekatan perlu

ditingkatkan dalam hal  pendekatan terhadap  peserta didik adalah  pendekatan yang

multistrategi dan multimedia, sumber  belajar dan teknologi

yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber  belajar. 2. Struktur Kurikulu m 1. Kurikulum kelas X a. Terdiri atas 18 mata pelajaran, muatan lokal, dan  pengembangan diri  b. Alokasi waktu satu jam  pelajaran adalah 45 menit c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 38 –  39 minggu a. Terdiri atas 18 mata pelajaran dimana Agama terdiri atas 3 mapel, muatan lokal bahasa jawa, dan pengembangan diri

 b. Alokasi waktu satu  jam pelajaran

adalah 45 menit c. Minggu efektif

dalam satu tahun  pelajaran (dua

semester) adalah 38 minggu

Penambahan jam sebanyak 3 jam untuk matematika,Sejarah,Geog rafi 2. Kurikulum kelas XI dan XII a. Program kelas XI dan XII adalah Program IPA dan Program IPS, terdiri atas 15 mata

a. Program kelas XI dan XII adalah Program IPA, Program IPS,

terdiri atas 15 mata  pelajaran, muatan

(16)

 pelajaran, muatan lokal dan  pengembangan diri  b. Alokasi waktu satu jam  pelajaran adalah 45 menit c. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 –  38 minggu  pengembangan diri

 b. Alokasi waktu satu  jam pelajaran

adalah 45 menit

c. Minggu efektif dalam satu tahun  pelajaran (dua semester) adalah 38 minggu 3. Beban Belajar 1. Jumlah Jam  pelajaran Setiap

minggu Jumlah jam  pembelajaran

tatap muka per minggu adalah 43 s.d. 47 jam

 pembelajaran

Jumlah jam

 pembelajaran tatap muka per minggu adalah 45 jam  pembelajaran

Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler Seni,Olahraga Prestasi dan Imtaq 2. Waktu untuk  penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur  bagi peserta didik Waktu untuk  penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur  bagi peserta didik  pada maksimum

60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang  bersangkutan. Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur  belum maksimal

digunakan oleh guru

Diadakan Workshop untuk penguatan  pelaksanaan program  pembelajaran.

(17)

4. Kalender Pendidik  an 3. Alokasi Waktu Kegiatan : Minggu efektif  belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun  pelajaran, Hari

libur keagamaan, Hari libur

umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah/madrasah Dibuat berdasarkan atas Kalender Pendidikan dari Disdikpora Provinsi Jatim dan Yayasan  Nuris Dipertahankan 4. Penetapan Kalender Pendidikan a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan  berakhir pada  bulan juni tahun  berikutnya  b. Hari libur sekolah ditetapkan  berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan  Nasional, dan/atau Menteri Agama, Kepala Daerah tingkat kab/kota, dan/atau organisasi  penyelenggara dapat menetapkan hari libur khusus a. Permulaan tahun  pelajaran adalah

tanggal 18 Juli dan  berakhir pada bulan

30 juni tahun  berikutnya

 b. Hari libur sekolah mengikuti ketentuan dari  pemerintah  pusat/pemerintah daerah , Majelis Dikdasmen dan sekolah menetapkan hari tidak efektif untuk KBM/ insidental Sekolah c. Kalender  pendidikan disusun oleh sekolah  berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan  pemerintah/pemerin tah daerah, dan

(18)

c. Pemerintah Pusat/Provinsi/ kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan  pendidikan d. Kalender  pendidikan disusun oleh sekolah  berdasarkan alokasi waktu  pada SI dengan memperhatikan ketentuan  pemerintah/pe merintah daerah Majelis Dikdasmen

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

No SKL SATUAN PENDIDIKAN SKL KELOMPOK MAPEL SKL KELOMPOK MAPEL KET.

1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

 perkembangan remaja  Agama dan Akhlak Mulia  Pend. Agama  PKn

2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

 Agama dan

Akhlak Mulia

 PKn

 Pend. Agama

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan  bertanggung jawab atas perilaku,  perbuatan, dan pekerjaannya

 5 kelompok

mapel

(19)

4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social  Iptek  Sosiologi  Sejarah  Ekonomi  Geografi

5 Menghargai keberagaman agama,  bangsa, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global

 Agama dan Akhlak Mulia  Kewraganega raan dan Kepribadian  Iptek  Agama  PKn  Sosiologi

6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

 Iptek  Semua mapel

Iptek

7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam  pengambilan keputusan

 Iptek  Semua mapel

Iptek

8 Menunjukkan kemampuan

mengembangkan budaya belajar untuk  pemberdayaan diri

 5 kelompok

maple

 Semua mapel

9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

 5 kelompok

maple

 Semua mapel

10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

 Iptek  Semua mapel

iptek 11 Menunjukkan kemampuan menganalisis

gejala alam dan social

 Iptek  Semua mapel

iptek 12 Memanfaatkan lingkungan secara

 produktif dan bertanggung jawab

 Agama dan Akhlak Mulia  Iptek  Kewarganega raan dan Kepribadian  Pend. Agama  Semua mapel iptek  PKn

13 Berpartisipasi dalam kehidupan  bermasyarakat, berbangsa, dan  bernegara secara demokratis dalam

wadah Negara Kesatuan Republik

 Kewarganega

raan dan Kepribadian

(20)

15 Indonesia

14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

 Estetika  Seni budaya

15 Mengapresiasi karya seni dan budaya  Estetika  Seni budaya

16 Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

 Estetika  Iptek

 Seni budaya  Ketrampilan

17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

 Penjasorkes  Penjasorkes

18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

 Iptek  Bahasa

Indonesia

 Bahasa Asing  Mulok B. Jawa

19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat  Kewarganega raan dan Kepribadian  Iptek  PKn  Sosiologi

20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

 Agama dan Akhlak Mulia  Iptek  Kewarganega raan dan Kepribadian  Pend. Agama  Sosiologi  PKn

21 Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis  Iptek  Estetika  Bahasa Indonesia  Bahasa Asing  Mulok B. Jawa  Seni budaya

22 Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam  bahasa Indonesia dan Inggris

 Iptek  Bahasa

Indonesia

 Bahasa Asing  Mulok B. Jawa

23 Menguasai pengetahuan yang

diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

 Iptek  Semua mapel

iptek

(21)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

I PERENCANAAN

A. Silabus Pada Silabus harus memuat: 1. Identitas mata pelajaran

,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat. 2. Penyusunan silabus  berdasarakan hasil  pemetaan Standar Isi.

Dalam

 pengembangan silabus guru sudah melakukan analisis SK-KD, tetapi  belum menyeluruh.

Dalam penyusunan silabus guru sudah menyusun silabus secara mandiri tetapi belum menyeluruh Diprogramkan  bimbingan dan  pendampingan teknik membuat silabus mulai dari analisis SI sehingga seluruh guru dapat menyusun silabus secara mandiri sesuai karakteristik satuan pendidikan B. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian  belajar, dan sumber  belajar.

2. Pada tahapan kegiatan  pembelajaran terdiri dari

tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan  penutup.

3. Mengacu pada prinsip- prinsip penyusunan RPP.

Masih ada beberapa guru menyusun RPP tidak melampirkan

instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum belum RPP tidak relevan tujuan pada RPP. Diadakan  pendampingan dan  bimbingan  pembuatan RPP, sehingga RPP yang dibuat guru sesuai standar II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Persyaratan Pelaksanaan  Rombongan Belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan  belajar adalah 32 peserta didik.

Sesuai

(22)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT minimal

guru

kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu

guru mencapai 24  jam tatap muka

dengan memenuhi di sekolah lain

untuk

mememenuhi 24  jam dari sekolah

lain

 Buku teks  pelajaran

rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

Rasio buku tek  pelajaran untuk  peserta didik belum

mencapai  perbandingan 1 : 3 Mengajukan kebutuhan buku  pegangan siswa dalam RAPBS  Pengelolaan kelas

-

guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan

keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan  proses pembelajaran

-

 pada tiap awal semester,

guru menyampaikan silabus mata pelajaran

-

Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan  pada peraturan dalam menyelenggara kan proses  pembelajaran

-

Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata  pelajaran pada tiap awal semester

-

Guru yang  belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan  pada peraturan dalam menyelenggara kan proses  pembelajaran  perlu  pembinaan dan  pelatihan  pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP

-

Perlu  pengecekan oleh waka kurikulum/  pengajatran  pada guru agar

guru

menyampaikan silabus mata  pelajaran pada

(23)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT tiap awal semester B. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran  Pendahuluan

-

Penyampaian tujuan

-

Motivasi  Kegiatan inti

-

eksplorasi

-

elaborasi

-

konfirmasi  Penutup

-

Rangkuman

-

Penialaian/refleksi

-

Umpan balik

-

Tugas

Masih ada guru melaksanakan  pembelajaran  belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti  pembelajaran masih menggunakan form lama. Dalam kegiatan  pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam  pelaksanaan  pembelajaran dan  perlu mengoptimalkan MGMP untuk  peningkatan kualitas proses  pembelajaran. Perlu ada workshop untuk  penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan

III PENILAIAN HASIL

PEMBELAJARA  N

 Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil  pembelajaran untuk

mengukur tingkat

 pencapaian kompetensi  peserta didik, serta

digunakan sebagai hahan  penyusunan laporan

kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses  pembelajaran. Hasil penilaian  pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam  program perbaikan  proses  pembelajaran bagi guru. Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan

harian dan analisis  butir soal serta

implementasi dalam tugas

 penilaian oleh guru

IV PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARA 1. Pemantauan a. Pemantauan proses  pembelajaran

dilakukan pada tahap

Pemantauan

dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan

Peningkatan kerjasama antara sekolah dengan

(24)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT  N perencanaan,  pelaksanaan, dan  penilaian hasil  pembelajaran.  b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus,  pengamatan,  pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. c. Kegiatan  pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan Kurikulumn dengan  pengumpulan dan  penandatangan  perangkat  pembelajaran pada awal semester Pemantauan dilaksanakan dengan cara diskusi, wawancara, dan dokumentasi. Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan  pengawas satuan  pendidikan Pengawas Satuan dalam melaksanakan  pemantauan proses  pembelajaran pada

saat awal semester

Peningkatan frekuensi  pemantauan oleh pengawas  pendidikan. 2. Supervisi a. Supervisi proses  pembelajaran

dilakukan pada tahap  perencanaan,

 pelaksanaan, dan  penilaian hasil pem- belajaran.

 b. Supervisi  pembelajaran

diselenggarakan

dengan cara pemberian contoh, diskusi,

 pelatihan, dan konsultasi.

c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala

Supervisi proses dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tim Supervisi

minimal satu kali setiap semester Supervisi  pembelajaran dilakukan dengan diskusi, dan konsultasi Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah / guru senior dan  pengawas satuan  pendidikan

Pengawas perlu melaksanakan supervisi secara  berkala dan dapat

memberi contoh  pembelajaran yang

efektif bagi guru Perlu pemberian contoh oleh guru sejenis atau kepala sekolah

Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan

(25)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT dan pengawas satuan

 pendidikan.

3. Evaluasi

a. Evaluasi proses

 pembel ajaran

dilakukan untuk me-nentukan kualitas  pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap  perencanaan,  pelaksanaan proses  pembelajaran, dan  penilaian hasil  pembelajaran. b. Evaluasi proses  pembelajaran dengan cara: 1) membandingkan  proses  pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar  proses, 2) mengidentifikasi kinerja guru dalam  proses pem- belajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses  pembelajaran dilaksanakan setiap semester satu kali dalam bentuk rapat koordinasi Kepala Sekolah dengan menggunakan  pedoman standar  proses

Belum semua guru melakukan Evaluasi proses  pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan  proses yang dilakukan guru dengan standar

Kinerja Guru yang  belum sesuai

standar dapat

dilakukan supervisi klinis agar guru dapat mengatasi  permasalahan  pembelajaran Mewajibkan semua guru untuk melaksanakn evaluasi proses sesuai standar.

(26)

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT 4. Pelaporan

Hasil kegiatan

 pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses  pembelajaran dilaporkan

kepada pemangku ke- pentingan. Pelaporan dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah Perlaporan Hasil Supervisi  pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan  pendidikan

5. Tindak lanjut

a. Penguatan dan

 penghargaan

diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.

b. Teguran yang bersifat

mendidik diberikan kepada guru yang  belum memenuhi standar. c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti  pelatihan/penataran Iebih lanjut. Satuan Pendidikan  belum memberikan  penghargaan

kepada guru yang telah memenuhi standar dan belum melakukan

 pembinaan optimal  bagi guru yang  belum memenuhi

standar

Perlu reward dan  punisment bagi

guru yang telah memenuhi standar dan yang belum memenuhi standar

4. Analisis Standar Pengelolaan

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan

Kriteria Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan Alokasi Program Ya Tida k 1 2 I KEPALA SEKOLAH 1 Kualifikasi minimal V 2 Usia Maksimal V

(27)

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan

Kriteria Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan Alokasi Program Ya Tida k 1 2 3 Pengalaman mengajar minimal V 4 Pangkat minimal V

5 Status Guru (Guru SMA) V

6 Kepemilikan sertifikat  pendidik V 7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah V 8 Kompetensi kepribadian V 9 Kompetensi manajerial V 10 Kompetensi kewirausahaan V 11 Kompetensi supervisi V 12 Kompetensi sosial V

II WAKIL KEPALA SEKOLAH

1 Jumlah minimal V

2 Kriteria pengangkatan wakasek

V

3 Kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki:

Wakasek Bidang Kurikulum

a. kemampuan memimpin V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

(28)

No Kriteria setiap Komponen

Kesesuaian dengan

Kriteria Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan Alokasi Program Ya Tida k 1 2

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Kesiswaan

a. kemampuan memimpin V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Ssarana

Prasarana

a. kemampuan memimpin V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek B idang H umas

a. kemampuan memimpin V

 b. kepemilikan keterampilan teknis

V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek B idang I smuba

a. Kemampuan memimpin V

 b. Kepemilikan ketrampilan teknis

V

(29)

5. Analisis Standar Penilaian

NO KOMPONEN KONDISI

IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANG AN RENCANA TINDAK LANJUT 1 Prinsip  penilaian (sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinamb ungan, sistematis,  beracuan kriteria, dan akuntabel) Semua RPP mencantumkan kegiatan dan  program  penilaian RPP yang mencantumkan kegiatan dan  program  penilaian sekitar 67 % Sekitar 33 % RPP belum mencantum-kan kegiatan dan  program  penilaian Kepala Sekolah melakukan supervisi dengan cara  berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan  program penilaian dalam RPP

Guru meleng- kapi RPP 2 Teknik dan Instrumen Penilaian Instrumen  penilaian hasil  belajar yang digunakan  pendidik memenuhi  persyaratan substansi, konstruksi, dan  bahasa. Sebagian guru telah melaksanaan  penelaahan instrumen  penilaian hasil  belajar Sebagian besar guru belum melaksanaan  penelaahan instrumen  penilaian hasil  belajar Sekolah menyiapkan format penelaahan  butir soal dan

meminta semua guru melakukan telaah  butir soal sebelum

diujikan kepada  peserta didik 3 Mekanisme dan Prosedur Penilaian a. Rancangan  penilaian dari silabus yang  penjabaranny a merupakan  bagian RPP  b. UH,UTS, UAS, UKK a. Rancangan  penilaian dari silabus yang  penjabaranny a merupakan  bagian RPP  b. UH,UTS, UAS, UKK a.  b. c. -d. Penil hasil  belajar kelompok estetika dan a.  b. c. -d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penil hasil belajar

(30)

dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan d. Penil hasil  belajar kelompok estetika dan kelompok  perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan  pendidik  berdasarkan hasil  penilaian  pendidik e. Penil hasil  belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegar  aan dan kepribadian ditentukan melalui rapat dewan  pendidik  berdasarkan hasil  penilaian  pendidik dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan d. Penil hasil  belajar kelompok estetika dan kelompok  perjasorkes ditentukan  pendidik e. Penil hasil  belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegar  aan dan kepribadian ditentukan  pendidik f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembang kan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, kelompok  perjasorkes  belum sesuai  pedoman e. Penil hasil  belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganega raan dan kepribadian  belum sesuai  pedoman f. g. -h. Kegiatan  pengembang an diri belum dibuktikan dengan surat keterangan i. 40 % guru  belum memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH  berikutnya, yang belum tuntas mengikuti  pembel remidi kelompok estetika dan kelompok  perjasorkes e. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru tt Penil hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian f. g. -h. Kegiatan  pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan i. KS menghimbau guru untuk memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH  berikutnya, yang  belum tuntas mengikuti pembel remidi

(31)

dengan memperhatika n hasil ujian sekolah f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembang kan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian) g. Penil muatan lokal mengikuti  penil kelompok mata  pelajaran yang relevan. h. Kegiatan  pengembanga n diri dibuktikan dengan surat keterangan  pembina dan KS i. Hasil UH harus dikembaliaka n kepada siswa sebelum UH  berikutnya, yang belum melaporkan hasil ujian) g. Penil muatan lokal mengikuti  penil kelompok mata  pelajaran yang relevan. h. Kegiatan  pengembanga n diri dibuktikan dengan nilai  pada LHBS i. 60 % guru memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH  berikutnya, yang belum tuntas mengikuti  pembel remidi

(32)

tuntas mengikuti  pembel remidi 4 Penilaian oleh Pendidik a. menginforma sikan silabus  pada awal semester kepada siswa  b. Melaksanaka n tes,  pengamatan,  penugasan, atau bentuk lain c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan  belajar siswa d. Mengembalik  an hasil  pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik e. Memanfaatka n hasil penil untuk  perbaikan  pembel f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir a. menginform asikan silabus pada awal semester kepada siswa  b. Melaksanaka n tes,  pengamatan,  penugasan, atau bentuk lain c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan d. Mengembali kan hasil  pekerjaan siswa e. Memanfaatk  an hasil penil untuk  perbaikan  pembel f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester a.  b. -c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan  belajar siswa d. Mengembal ikan hasil  pekerjaan siswa belum disertai komentar yang mendidik e. f. a.  b. -c. Dilaksanakan  pendampingan Guru dlm Mengolah hasil  penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa d. Guru diingatkan untuk memberi komentar yang mendidik saat mengembalikan hasil pekerjaan siswa e. f.

(33)

-semester 5 Penilaian oleh Satuan Pendidikan a. Menentukan KKM melalui rapat dewan  pendidik  b. Mengkoordin asikan pelaks UTS, UAS, UKK c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan  pendidik d. Menentukan  program  pembel SKS melalui rapat dewan  pendidik e. Menentuka  penil 4 kelompok mata  pelajaran melalui rapat dewan  pendidik f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS g. Melaporkan hasil penil mata a. Menentukan KKM melalui rapat dewan  pendidik  b. Mengkoordin asikan pelaks UTS, UAS, UKK c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan  pendidik d. Sekolah  belum menentukan  program  pembel SKS e. Menentuka  penil 4 kelompok mata  pelajaran oleh  pendidik f. Menyelengga rakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS g. Melaporkan hasil penil mata a.  –   b. –  c. –  d. Sekolah masih katagori standar dengan  pembelajara n system  paket e. Menentuka  penil 4 kelompok mata  pelajaran  belum melalui rapat dewan  pendidik f.  –  g. –  a. –   b. –  c. –  d. Sekolah akan menuju SSN e. Menentuka penil 4 kelompok mata  pelajaran harus melalui rapat dewan pendidik f.  – 

(34)

 pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS h. Melaporkan  pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN  j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus  pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab i. Menerbitkan SKHUN  j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus h. Belum melaporkan hasil  pencapaian  belajar tiap semester kepada Disdik kab i.  j. -g. –  h. Sekolah melaporkan hasil  pencapaian  belajar akhir semester dua kepada Disdik kab i.  j. -6 Penilaian oleh Pemerintah a. Penil hasil  belajar oleh  pemerintah dalam bentuk UN  b. Hasil UN menentukan kelulusan a. Penil hasil  belajar oleh  pemerintah dalam bentuk UN  b. Hasil UN menentukan kelulusan -

-C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

NO KOMPO

NEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANG AN

TINDAK LANJUT

1 Peserta Kemampuan rata-rata intake siswa minimal

Kemampuan rata-rata intake siswa

Kemampuan rata-rata intake

Pengelolaan Proses

(35)

NO KOMPO

NEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANG AN

TINDAK LANJUT

Didik 7,50 minimal dibawah

6,00 siswa masih dibawah 6,00  pembelajaran ditingkatkan sehingga menghasilkan output yang maksimal dengan nilai murni di atas 6,00 2 Pendidik dan Tenaga Kependidik  an 100% pendidik  berijazah S-1 sesuai 3 Sarana Prasarana a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap  b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LC D,Hot spot dengan  bandwich yang

dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara bersamaan c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih  berkeramik a)RKB.:luas 8x9m, mebelair kuran 2 siswa,belum ada LCD  b)TI: LCD masih mobiling dan laptop belum terpenuhi,band wich kecil c)Lab.IPA :  belum memenuhi syarat,belum  berkeramik,adm inistrasi kurang lengkap a)Kelas belum ada LCD  b) TI : LCD terpasang tetap,bandwi ch minimal 1,5MB c)Lantai tidak keramik,kura ng  bersih,admin istrasi belum tertib -Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD -Menambah daya listrik menjadi 3200 watt,mengajukan  bantuan komputer sehingga terpenuhi 20 unit,memasang LCD yang  permanen

(36)

NO KOMPO

NEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL

KESENJANG AN TINDAK LANJUT d)Perpustakaan:ada kepala  perpust,tenaga  perpust,ada Sistem Aplikasi Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah  buku siswa 100% terpenuhi,perpusta kaan digital d)Perputakaan:bel um ada kepala  perpust, Manajemen  perpust manual, Ruang belum tertata rapi,pengadaan  buku bertahap,  buku-buku baru masih sangat minim d)Perpust:Kepal a Perpust.,Soft war Sistem Aplikasi,Pen empatan  buku. Memanfaatkan Softwar Sistem Aplikasi perpust dari Mahasiswa  praktek,Menyiapk  an tempat untuk  buku-buku,  pengadaan buku scr bertahap,  perpust digital diprogramkan  jangka panjang. 4 Pembiayaa n Terpenuhi biaya  pengembangan keunggulan lokal: a) Sarana prasarana  b) Peserta Didik c) Pendidik d) Tenaga Kependidikan Siswa mampu membayar  penuh kurang dari 25% Penggunaan dana dg skala prioritas 75% siswa kurang mampu

-

Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan mengajukan  pengusulan  beasiswa

-

Kebijakan skala  prioritas  pendanaan tetap menjadi alternatip  pengelolaan dana 5 Program Sekolah Sekolah memiliki RKJM Sekolah memiliki RKAS Sekolah memiliki RKJM Sekolah memiliki RKAS - Lebih disempurnakan sesuai dengan kebijakan Dinas dan Majlis serta menyesuaikan dengan kondisi internal sekolah

(37)

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN 1 Komite/ Dewan Sekolah Komite Sekolah  berperan sebagai : 1. Pemberi  pertimbangan 2. Pendukung finansial dan  pemikiran 3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 4. Mediator antara  pemerintah dan masyarakat Fungsi Komite Sekolah : 1. Komitmen mutu  pendidikan 2. Melakukan kerja sama 3. Menampung aspirasi 4. Memberikan masukan dan rekomendasi 5. Mendorong  partisipasi 6. Menggalang dana 7. Melakukan evaluasi  Komite sekolah memiliki  potensi sebagai nara sumber dalam  peningkata n mutu sekolah  Komite sekolah memiliki  potensi membantu sekolah dalam  pemenuha n sarpras yang dibutuhkan dengan menggalan g dana dari masyarakat .  Sekolah memprogr  amkan koordinasi reguler untuk setiap kegiatan dan membiasa kan  Periode kepenguru s Komite yang ada hampir selesai  Isu dan Peraturan daerah tentang kebijakan  pendidika n gratis  Komite Sekolah kurang  berperan aktif dalam memberik  an masukan,  pertimban gan dan rekomend asi Belum tampak ada pengurus  baru yang lebih  potensial Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat menggalang dana masyarakat namun kebijakan daerah mengharapka n yang  berbeda Komite sekolah belum  bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah Sekolah mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan tentang  pendidikan  Masih mempert ahankan  penguru s komite yang  potensial ,mengga nti yang kurang  potensial  Mengun dang unsur komite sekolah yang  berpoten si sebagai nara sumber dalam  peningk  atan mutu sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulu m  Mengun dang  pemerint ah Daerah

(38)

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN  berkoordin asi untuk kegiatan insidental  Sekolah mempuyai kewenanga n untuk menarik dana dari masyarakat sebagai  pendukung an  program sekolah gratis meghambatny a untuk duduk  bersama dalam menyuks eskan  program sekolah yang membut uhkan dana dari masyara kat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas  2 Dewan Pendidik  an Dewan Pendidikan  berperan sebagai

mitra kerja sekolah

Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1) Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sekolah mempunyai link yang  bisa mendukung terlaksanany a program Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasik  an di sekolah-sekolah Dewan Pendidikan  belum  berperan dalam kegiatan sekolah Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah Mensosialis asikan  peran dan fungsi Dewan Pendidikan  pada anggota sekolah, Waka Humas Mengundan g Dewan Pendidikan sebagai

(39)

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN salah satu nara sumber dalam  penyusunan  program sekolah, Waka Humas 3 Dinas Pendidik  an Dinas Pendidikan  berperan sebagai : 1.Pemberi  pertimbangan 2.Pendukung  pemikiran dan kegiatan 3.Penyelenggara  pelatihan dan kompetisi 4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas 5Mediator antara sekolah dengan PEMDA Dinas Pendidikan  berfungsi sebagai: 1.Komintmen mutu  pendidikan 2.Memberikan masukan dan rekomendasi Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap kegiatan Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan Dinas Pendidikan kurang memaksimal kan peran dan fungsinya Dinas Pendidikan kurang memberikan kontribusi  pendanaan untuk  pembinaan siswa dan guru  berprestasi yang menjadi duta Kabupaten Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalka n peran dan fungsi Dinas Pendidikan Sekolah tidak mempunyai akses untuk  bisa memperoleh dukungan dana  pembinaan Mengundan g PEMDA dan Dinas Pendidikan untuk bisa  bersama-sama menyukses kan siswa dan guru yang menjadi duta daerah yang membutuhk  an  partisipasi dana dan  pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.

(40)

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN 3.Melakukan  pelatihan dan kompetisi 4.Melakukan evaluasi 4 Pergurua n Tinggi Perguruan Tinggi  berperan sebagai: 1.Fasilitator program  peningkatan mutu 2.Pendamping  bilingual 3.Pendukung  program Perguruan Tinggi  berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu  pendidikan 2.Melakukan  pengabdian pada masyarakan 3.Melakukan kerjasama 4.Memberikan masukan dan rekomendasi Sekolah mengundang dosen dari Perguruan Tinggi sebagai  pendamping guru mata  pelajaran Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator  program Sekolah mengundang sejumlah dosen sebagai nara sumber Perguruan Tinggi belum  berperan secara maksimal dalam  pendampinga n  bilingualnya Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra  prestasi dari kerjasama Perguruan Tinggi belum  bisa maksimal dalam mengiplementa sikan fungsinya  pada pokok  pengabdian  pada masyarakat Sekolah kurang  berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah Mengundan g pihak Perguruan Tinggi sebagai nara sumber dalam  penyusunan  program sekolah Mengundan g Perguruan Tinggi untuk  bersama-sama  berkomitme n dalam rangka  peningkatan kualitaas diri sebagai  pendidik 5 Lembaga Penjami LPMP berperan sebagai: Sekolah selalu memprogra LPMP kurang aktif dalam Sekolah selalu  bekerjasama dengan Mengundan g LPMP, dan

(41)

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN nan Mutu Pendidik  an (LPMP) 1.Pelaksana model-model pembelajaran 2.Fasilitator  pembelajaran 3.Nara sumber informasi pendidikan LPMP berfungsi sebagai: 1.Komitmen Mutu Pendidikan 2.Merancang model  pembelajaran 3.Mengadakan  pelatihan 4.Melakukan kerjasama 5.Melakukan evaluasi mkan  pendamping an untuk guru matapelajara n Sekolah selalu memprogra mkan in house training terkait dengan  pembelajara n dan  pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya menjalankan  peran dan fungsinya di sekolah LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum Perguruan Tinggi dalam  program  pendampingan guru matapelajaran LPMP sebagai lembaga yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi  justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan  peran LPMP Perguruan Tinggi sebagai nara sumber  pembelajara n, Waka Kurikulum Mengundan g LPMP, Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen  bersama menyukses kan  program sekolah yang membutuhk  an  pendukunga n dana dan kebijakan 6 Musyaw arah Kerja Kepala Sekolah, MKKS berperan sebagai: 1.Pemberi Pertimbangan Sekolah  berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusa

(42)

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN (MKKS) 2.Pendukung  pemikiran 3.Mediator antara sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda MKKS berfungsi sebagai: 1.Komitmen mutu  pendidikan 2.Melakukan kerjasama 3.Memberikan masukan dan rekomendasi n MKKS Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS 7 Musyaw arah Guru Mata Pelajaran , (MGMP) Kabupat en MGMP Kabupaten  berperan sebagai: 1.Pelaksana kegiatan  pengembangan guru matapelajaran 2.Pendukung  pemikiran 3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP MGMP Kabupaten  berfungsi sebagai: Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP Sekolah memberikan satu hari MGMP Belum semua MGMP Kabupaten  berperan maksimal/ aktif Adanya kecenderung an hari MGMP sebagai hari libur guru Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten MGMP Kabupaten kurang mempunyai  program yang  jelas dan kurang adanya Mengundan g MKKS, Dias Pendidikan, LPMP, dan Pemda untuk ikut menyukses kan  program MGMP Kabupaten yang membutuhk  an dukungan dana dan kebijakan,

(43)

N O

KOMP

ONEN KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL KESENJANG AN RENCAN A TINDAK LANJUT PELUANG TANTANG AN 1.Komitmen mutu  pendidikan 2.Melakukan

 pertemuan rutin pada hari MGMP 3.Melakukan kerjasama 4.Melakukan lesson study 5.Melakukan evaluasi sosialisasi  program MGMP ke sekolah. Sekolah masih membatasi  jumlah guru

yang bisa aktif dalam MGMP Kabupaten

Kurangnya Komitmen MGMP adalah libur kelas yang dimanfaatkan untuk  pengembangan  pembelajaran Waka Humas Mengundan g MGMP sekolah untuk menyusun  program dan  pengemban gan  pembelajara n serta komitmen  bersama untuk hari MGMP adalah  bukan libur kelas yang dimanfaatk  an untuk  pengemban gan diri,Waka Kurikulum

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja (Pokja) II Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun

Batas kontrol atas dan bawah, yang mengindikasikan batas di mana secara statistik sebuah proses bisa dikatakan menyimpang, yang secara umum besarnya 3 kali standar eror dari garis

Pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) relay sekunder pada dasarnya sebagai pembatasan daya listrik / relay beban lebih, hal ini dikarena pembatas arus beban Pelanggan dengan Relay

Dalam proses pengembangan sistem mungkin anda sudah memahami dalam perancangan basis data dengan baik, Sebelum ke metode yang digunakan anda seharusnya

Telah berhasil dimodifikasi alat pengering tipe cabinet untuk menentukan karakteristik suhu, dan efisiensi waktu pengeringan pada biji pinang muda dan tua dengan menggunakan

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis, evaluasi harga serta evaluasi penilaian kualifikasi penawaran oleh Pokja ULP Pengadaan Barang/Jasa Bidang Bina Marga Dinas

Berdasarkan Surat Penetapan Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kawasan I I I Kota

Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten di pulau Jawa yang memiliki tingkat urbanisasi pesat yang didukung oleh karakteristik lokasi Kabupaten Tegal yang berada pada